Anda di halaman 1dari 13

PENDAHULUAN Didalam gangguan sirkulasi dan cairan tubuh (air dan elektrolit) terjadi proses edema, kongesti, pendarahan,

dan trombosis. Cairan dan elektrolit tubuh harus selalu berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan. Dalam keadaan sehat tubuh melalui sistem-sistemnya dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh dikatakan seimbang (fluid balance) bila : 1. ir dan solut-solut dalam tubuh berada dalam perbandingan dan kepekatan yang normal. !. ir dan solut-solut berada dalam semestinya. "emua cairan tubuh mengandung elektrolit. #ndi$idu yang sehat memperoleh dan menghilangkan cairan elektrolit secara terus menerus, cairan bisa hilang melalui ginjal, paru-paru, traktus %.#, kulit dan dalam jumlah yang sedikit melalui air liur dan air mata. da ! proses dalam tubuh yang juga bisa mengeluarkan cairan tubuh : 1). &engendalian panas !). 'skresi sisa metabolisme tubuh. Cairan dan solut-solut bergerak dari kompertemen yang satu ke kompertemen yang lain dengan cara : (1). Difusi, (!). (smosis, ()). ktif *ransport. 1. Difusi Dengan cara difusi elektrolit dan solut-solut lainnya bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah !. (smosis &ergerakan air melalui membran semi permiabel yang arah gerakan dari kompertemen yang konsentrasinya rendah ke kompertemen yang konsentrasinya tinggi. ). ktif *ransport +at-,at yang bergerak dari konsentrasi yang rendah ke konsentrasi yang tinggi, memerlukn suatu energi atau suatu kekuatan seperti sebuah pompa. ktif komportemen-komportemen yang

transport terlihat pada sodium yang memasuki sel-sel dan kalium di geser keluar dari sel. ktif transport diperlukan agar kedua elektrolit ini menjadi seimbang.

GANGGUAN SIRKULASI DAN CAIRAN TUBUH < AIR & ELEKTROLIT >
KONGESTI (HIPEREMIA)
-ongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. &ada dasarnya dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul : (1). -enaikan jumlah darah yang mengalir kedaerah atau (!). &enurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah. -ongesti terbagi ! yaitu :

1. Kongesti Aktif
.ika aliran darah kedalam daerah bertambah dan menimbulkan kongesti disebut kongesti aktif. -enaikan aliran darah lokal ini disebabkan oleh kerena adanya dilatasi arteriol yang bekerja sebagai katub yang mengatur aliran kedalam mikrosirkulasi lokal. Contoh kongesti aktif adalah /arna merah merah padam pada /ajah, pada dasarnya adalah $asodilatasi yang timbul akibat respon terhadap stimulus neurogenik.

2. Kongesti Pasif
0erupakan gangguan aliran darah dari daerah itu. *ekanan pada 1enula-$enula dan $ena-$ena yang mengalirkan darah dari jaringan dapat menimbulkan kongesti pasif akut sedangkan yang berlangsung lama disebut kongesti pasif kronik. kibat lain dari kongesti pasif kronik adalah dilatasi $ena di daerah yang terkena, kadang-kadang terbentuk $arisis $ena bagian dibagian ba/ah esofagus pada kasus penyakit hati kronik dan pecahnya $arisis yang mengalami kongesti seperti ini dapat mengakibatkan pendarahan yang mematikan.

EDEMA
'dema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau di dalam berbagai rongga tubuh (beberapa ahli juga memasukkan dalam definisi itu penimbunan cairan berlebihan didalam sel). .ika edema mengumpul dalam rongga, biasanya dinamakan efusi, misalnya efusi perikardium, efusi pleura. &enimbunan cairan di dalam rongga peritoneum biasanya diberi nama asites. 'dema umum yang masih sering disebut sebagai anasarka.

ETIOLOG#
-enaikan tekanan hidrostatik, cendrung mamaksa cairan masuk kedalam ruang #nterstisial tubuh. &enyebab lokal lain dari pembentukan edema adalah obstruksi saluran limpe (limfederma), yang normalnya bertanggung ja/ab atas pengaliran cairan #nterstisial. &enurunan konsentrasi protein ini didapat mengakibatkan edema. &ada sindrom nefrotik, sejumlah besar protein hilang dalam urin, dan penderita menjadi hipoproteinimia dan edema.

EKSUDAT DAN TRANSUDAT


Eksudat adalah cairan yang tertimbun di dalam jaringan atau ruang kerena bertambahnya permeabilitas pembuluh terhadap protein. Transudat adalah cairan yang tertimbun dalam jaringan atau ruang kerena bertambahnya permeabilitas pembuluh . 'ksudat mengandung lebih banyak protein dari pada transudat, berat jenisnya lebih besar. &rotein eksudat mengandung fibrinogen yang akan mengendap sebagai fibrin, sehingga dapat menyebabkan pembekuan cairan eksudat. 'ksudat biasanya mengandung leukosit sebagai bagian dari proses peradangan.

MORFOLOGI EDEMA
"ecara sederhana menyangkut pembengkakan bagian yang terkena terlalu banyak cairan yang terkandung dalam interstisial.

AKIBAT EDEMA
'dema paru-paru yang masih dapat mematikan dalam beberapa menit, jika mengenai otak menyebabkan kematian.

PENDARAHAN
&endarahan adalah keluarnya darah dari sistem kardio$askular disertai penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh. &enimbunan darah pada jaringan disebut hematoma. .ika darah masuk ke dalam berbagai ruang dalam tubuh. 0aka dinamakan menurut ruangannya, misal : hemoperikardium, hemotorak (pendarahan kedalam rungga pleura), hemoperitoneum, hematosalping (pendarahan kedalam tuba fallopi). *itik-titik pendarahan yang dapat di lihat pada permukaan kulit atau permukaan mukosa atau pada permukaan organ disebut pekekie. 2ercak pendarahan yang lebih besar disebut ekimosis dan keadaan yang ditandai oleh bercak-bercak pendarahan yang tersebar luas disebut purpura.

ETIOLOGI PENDARAHAN
3ilangnya integritas di dinding pembuluh darah, memungkinkan darah keluar. *ruma eksternal cedera yang disertai memar. 0ekanisme hemostatis melibatkan trombosit darah. *rombosit bekerja langsung menyumbat kebocoran kecil dalam pembuluh dengan mengadakan agregasi di daerah itu dan menghambat alirannya. .ika jumlah trombosit dalam darah perifer turun sampai diba/ah batas tertentu, penderita mulai mengalami pendarahan 4spontan5, yang berarti bah/a truma akibat gerakan normal mengakibatkan pendarahan yang luas.

AKIBAT PENDARAHAN &engaruh lokal yang barangkali paling ringan adalah memar. &erubahan /arna memar yang kebiru-biruan secara langsung berkaitan dengan adanya sel-sel darah merah yang keluar dan terkumpul dalam jaringan. 6aktu hemoglobin dimetabolisme dalam sel-sel ini, maka akan dibentuk kompleks yang mengandung besi yang dinamakan hemosiderin dan ,at yang tidak mengandung besi yang dinamakan hemotoidin. 3emosiderin ber/arna coklat karat dan hemotoidin ber/arna kuning muda. &endarahan lokal dapat mematikan jika terdapat ditempat yang salah /alaupun $olumenya kecil. (tak dapat menimbulkan kematian diaspirasi kedalam cabangcabang trakeobronkial, penderita dapat tercekik. &engaruh sistemik kehilangan darah berkaitan langsung dengan $olume darah yang keluar dari pembuluh. #ni terjadi jika darah yang keluar dari pembuluh terkumpul dalam rongga tubuh yang besar seperti rongga pluera atau rongga peritoneum. .enis pendarahan interna yang mematikan ini sering sekali terlihat pada luka yang menghancurkan yang berhubungan dengan kecelekaan bermotor, jika iga yang patah mengoyak paru-paru atau truma abdomen mengakibatkan ruptura limpa atau hati. &engaruh $olume pendarahan tertentu juga berkaitan dengan laju terjadinya kehilangan darah. -ehilangan $olume darah yang cukup dan cepat dapat menimbulkan syok. "yok dapat ditimbulkan tidak saja oleh hilangnya $olume darah, tetapi juga oleh sebab-sebab neurogenik, sebab-sebab jantung, atau bahkan menyertai sistem sistemik. "indrom syok berbeda penyebabnya, tetapi sindrom tersebut pada dasarnya disertai dengan penurunan tekanan darah dan oleh unsur hilangnya kontrol pada pengaturan aliran darah, yang akhirnya mengakibatkan perfusi dan oksigenasi yang tidak memadai pada jaringan-jaringan tubuh.

TROMBOSIS
*rombosis adalah proses pembentukan pembekuan darah atau koagulum dalam sistem $askular (pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih hidup. -oagulan darah disebut trombus. *rombosis dapat juga terjadi jika mekanisme pengaturan normal terganggu dan keadaan ini terbukti sangat berbahaya.

ETIOLOGI DAN PATOGENESIS TROMBOSIS


*iga kelompok faktor biasanya mencegah pembentukan tombus yang tidak normal. &ertama, sistem pembuluh normal mempunyai lapisan sel endotel yang lunak dan licin sehingga trombosit dan fibrin tidak mudah melekat. -edua, aliran darah normal dalam sistem pembuluh merupakan aliran yang cukup deras sehingga trombosit tidak terlempar kepermukaan dinding pembuluh. -etiga, keadaan dasar dimana bekuan terbentuk secara tidak normal : yaitu adanya kelainan di dnding dan lapisan pembuluh, kelainan aliran darah, dan peningkatan daya koagulasi darah sendiri. liran darah pada arteri merupakan aliran tekanan tinggi dengan kecepatan tinggi, berdinding agak tebal dan tidak mudah berubah bentuk. &enyebab tersering arteri adalah penyakit pada lapisan dan dinding arteri, khususnya aterosklerosis. &ada daerah $ena aliran darah merupakan aliran bertekanan rendah dan kecepatannya relatif rendah, dan berdinding cukup tipis sehingga dengan mudahnya dapat berubah bentuk oleh tekanan. *ekanan dari luar &enyebab tersering trombosis $ena berkaitan dengan berkurangnya aliran darah.

MORFOLOGI DAN PERJALANAN TROMBUS *rombus terdiri dari berbagai kombinasi antara agregasi trombosit, endapan fibrin, dan sel darah merah serta leukosit yang terjaring. .ika trombus mulai terbentuk dalam aliran darah unsur pertama yang sangat sering adalah gumpalan trombosit yang melekat pada endotel, kerena aliran darah yang abnormal memungkinkan trombosit berdiam atau terlempar ke endotel kerena lapisan endotel menjadi kasar, akan menimbulakan nidus untuk agregasi trombosit yang melepaskan ,at-,at yang menimbulkan pengendapan fibrin dan menjaring sel darah merah. %elombang peristi/a yang berturut-turut semacam ini dapat mengakibatkan struktur trombus yang kompleks dan bertulang. *imbulnya trombus ini umumnya berkaitan dengan menurunnya laju aliran melalui $ena-$rna ini, selanjutnya sekunder akibat kehilangan daya pompa akti$itas otot. -eadaan ini pada banyak kejadian diperberat oleh penyumbatan sirkulasi perifer yang berkaitan dengan kegagalan jantung kronik. 7lebotrombosis, pembentukan trombus dalam $ena. 0erupakan bahaya yang selalu ada bagi penderita yang harus berbaring ditempat tidur atau penderita yang tidak dapat dimobilisasikan.

AKIBAT TROMBUS
.ika arteri tersumbat oleh trombus, maka jaringan yang disuplai oleh arteri itu akan kehilangan suplai darah. kibatnya dapat timbul kelainan fungsi jaringan

sampai kematian jaringan atau kematian penderita. .ika $ena yang sangat besar yang tersumbat oleh trombus barulah timbul gangguan lokal disertai kongesti pasif. %angguan yang paling tidak menyenangkan akibat trombus $ena adalah fragmentasi trombus.

KESIMPULAN
%anguan "irkulasi dan Cairan tubuh (air dan eklektrolit) terdiri dari : -ongesti 'dema &endarahan *rombosis

Kongesti adalah keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan didalam pembuluh darah pada daerah tertentu. -ongesti terbagi dua : 1. kongesti aktif !. -ongesti &asif : -ongesti pasig akut -ongesti pasif kronik

Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-sel tubuh atau didalam berbagai rongga tubuh. Pendarahan adalah keluarnya darah dari sistem kardio$askular, disertai penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari tubuh. Akibat Pendarahan 8 pengaruh lokal yang berangkali paling ringan adalah memar. &engaruh sistemik kehilangan darah berkaitan dengan langsung dengan $olime darah yang keluar dari pembuluh. Trombosis adalah proses pembentukan pembekuan darah atau koagulan dalam sistem $askular (pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih hidup. .ika arteri tersumbat oleh trombus, maka jaringan yang yang disuplai oleh arteri itu akan kehilangan suplai darah. kibatnya dapat timbul kelainan fungsi jaringan

sampai kematian jaringan atau kematian penderita.

HASIL DISSCUTION PATOLOGI , Rabu 9 0 !u"# $00% 1. Apakah Pengaruh Kongesti Fasif Akut dan Fasif Kronik pada jaringan yang terserang ? Ja&ab ' 7asif kut dapat berlangsung singkat dan tidak terlalu berpengaruh. 7asif -ronik dapat berpengaruh permanen pada jaringan. 2ecause maybe pertukaran darah sukar or ngalih terjadi, sehingga dapat mengambilkan kematian sel. ': : permanen pada paru ; hati. pabila terserang akan terjadi pembengkakan or penebalan sehingga hemoglobin pada darah akan lulus dari jaringan menuju paru-paru. -ongesti terbagi atas : -ongesti ktif 9 pada rteri , orta , dan rteriol -ongesti 7asif 9 pada 1ena , dan 1enula. &ada 7asif kut 9 1ena 9 e: : pada /aktu kita duduk yg terlalu lama shg dapat menimbulkan $asodilatasi<melebar pada $ena. 7asif kronik 9 e: : pada org yang mengidap $ariesis adalah yang dapat diakibatkan oleh elastasitas $ena.

GANGGUAN SIRKULASI DAN CAIRAN TUBUH < AIR & ELEKTROLIT >

PEM ER

IN

TA

ABU H K

PA T E N H U LU S UN

GA

IT
H G A EN

A K A D E M I K E P E R A W A TA N
M U R A K A TA

B A R A B A I

Oleh :
1. 2. 3. 4. 5. 6. ADIE RAHMAN EFFENDI ARIES SULISTIYO HERLIYANI JOHANI MAIDA ARIANI RINA DESIYANA

kademi -epera/atan 40urakata5 2arabai -abupaten 3ulu "ungai *engah !==><!==?


PENDAHULUAN Didalam gangguan sirkulasi dan cairan tubuh (air dan elektrolit) terjadi proses edema, kongesti, pendarahan, dan trombosis. Cairan dan elektrolit tubuh harus selalu berada dalam proporsi yang benar dalam berbagai jaringan. Dalam keadaan sehat tubuh melalui sistem-sistemnya mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan tubuh dikatakan seimbang (fluid balance) bila : ). ir dan solut-solut dalam tubuh berada dalam perbandingan dan kepekatan yang normal. >. ir dan solut-solut berada dalam semestinya. "emua cairan tubuh mengandung elektrolit. #ndi$idu yang sehat memperoleh dan menghilangkan cairan elektrolit secara terus menerus, cairan bisa hilang melalui ginjal, paru-paru, traktus %.#, kulit dan dalam jumlah yang sedikit melalui air liur dan air mata. da ! proses dalam tubuh yang juga bisa mengeluarkan cairan tubuh : 1. &engendalian panas !. eskresi sisa metabolisme tubuh. komportemen-komportemen yang dapat

Da()a* Pu+)a,a
1). "@A1# . &B#C', A(BB #C' 0. 6#A"(C. Fatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit. .akarta : '%C.

PEN-AKIT PENDARAHAN &endarahan ialah keluarnya darah dari salurannya yang normal (arteri, $ena atau kapiler) ke dalam ruangan ekstra$askulus oleh kerena hilangnya kontinuitas pembuluh darah. &endarahan dapat berhenti melalui ) mekanisme yaitu : 1. -ontraksi pembuluh darah !. pembentukan gumpalan trombosit (piatelet plug) ). &embentukan trombin dan fibrin yang memperkuat gumpalan trombosit tersebut. Dmumnya peranan ketiga mekanisme tersebut bergantung kepada besarnya kerusakan pembuluh darah yang terkena. &endarahan akibat luka kecil pada pembuluh darah yang kecil dapat diatasi oleh kontraksi arteriola atau $enula dan pembentukan gumpalan trombosit, tetapi pendarahan yang diakibatkan oleh luka yang mengenai pembuluh darah dan gumpalan trombosit. Dalam hal ini pembentukan trombin dan akhirnya fibrin penting untuk memperkuat gumpalan trombin tadi. Disamping itu untuk menjaga agar darah tetap ada didalam salurannya diperlukan pembuluh darah yang berkualitas baik. 2ila terdapat gangguan atau kelainan pada salah satu atau lebih dari ketiga mekanisme tersebut, terjadilah pendarahan yang abnormal yang sering kali tidak dapat berhenti sendiri. %angguan atau kelainan dapat terjadi pada : a. &embuluh darah ($askulus) b. *rombosit (jumlah maupun fungsinya) c. 0ekanisme pembekuan

1. !. ). >. ?. E.

Kelompok VI : die Bahman 'ffendi ries "ulistiyo 3erliyani .ohani 0aida riani Bina Desiyana.

Da()a* Pu+)a,a
1). "@A1# . &B#C', A(BB #C' 0. 6#A"(C. Fatofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit. .akarta : '%C. !). "taf pengajar #lmu -esehatan nak 7akultas -edokteran Dni$ersitas #ndonesia.

1FG?. Ilmu Kesehatan Anak ilid I. .akarta : 7akultas -edokteran D#.

Anda mungkin juga menyukai