Anda di halaman 1dari 20

PLENARY DISCUSSION BLOK 8 TUMBUH KEMBANG

Disusun oleh Kelompok Tutorial 18 : ROSITA SOLEKHA LAKSONO NUGROHO SAFINATUL HIDAYAH DANIA ISSANTI PUTRI RAKA ARIFIRMANDA SAHANADIA KURNIA P. SELVY ANDRIYANI S. ANINDHITA RF MUHAMMAD HADIYAN R NEDYA ULFADHINA STELLA ROSITA 20120310054 20120310055 20120310116 20120310187 20120310189 20120310202 20120310206 20120310247 20120310249 20120310251 20120310268

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan makalah plenary discussion blok 8 tentang Tumbuh Kembang Anak & Geriatri. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan sedang menjadi topik hangat dikalangan mahasiswa blok 8 ini. Dalam setiap tutorial sudah sering membahas tentang tumbuh kembang. namun dirasa masih perlu diadakannya suatu diskusi besar untuk memperdalam pengetahuan tumbuh kembang ini yang pastinya akan sangat bermanfaat di masa yang akan datang. Untuk itu penulis menyusun makalah tentang keterlambatan perkembangan ini sebagai persyaratan sebelum diadakannya Plenary Discussion. Tentunya dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kendala, namun dengan adanya petunjuk dari Allah terutama, tak lupa dukungan dari kedua orang tua kami, para dosen, teman-teman serta pihak lain makalah ini berhasil disusun sampai akhir. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang terlibat.

Tim Penyusun,

SKENARIO Seorang anak perempuan berusia 14 bulan dibawa ke puskesmas karena ibunya merasa pertumbuhan anak tersebut lebih lambat dibandingkan teman seusianya. Anak tersebut masih menyusu ASI sampai sekarang, tetapi hanya menghabiskan sebagian kecil dari porsi makannya. Pada pemerikasaan antropometri BB 8 kg dan TB 70 cm. Ibunya juga mengeluh bahwa anak tersebut tidak dapat duduk sendiri tanpa bantuan. Dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari kelainan yang lain, merencanakan asesmen nutrisi dan menejemen nutrisi menggunakan pendekatan manejemen terpadu balita sakit (MTBS) dan melakukan skrining perkembangan dengan kuisioner pra skrining perkembangan (KPSP) untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan.

A. UNFAMILIAR TERM 1. Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) Suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana bayi dan balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan di pelayanan kesehatan dasar. MTBS mencakup upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi telinga, malnutrisi serta upaya peningkatan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit seperti imunisasi, pemberian vit K, vit A dan konseling pemberian ASI atau makan (Modul MTBS 1, 2008) 2. Kuisioner pra skrining perkembangan (KPSP) Suatu daftar pertanyaan yang ditujukan kepada orangtua dan digunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai dengan 6 tahun. KPSP dapat digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hambatan perkembangan anak. 3. Skrining atau penapisan penggunaan tes atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki penyakit atau kondisi tertentu sebelum menyebabkan gejala apapun. 4. Antropometri ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi tubuh manusia (ukuran, berat, volume, dan lain-lain) dan karakteristik khusus dari tubuh seperti ruang gerak. 5. Asesmen kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahankelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat.

B. PROBLEM DEFINITION 1. Bagaimana kebutuhan nutrisi yang seharusnya pada anak usia 14 bulan? 2. Bagaimana status gizi anak? 3. Kemampuan anak umur 14 bulan yang harus dikuasai? 4. Berapakah BB & TB normal untuk anak usia 14 bulan? 5. Untuk usia berapakah jika BB & TB seperti pada anak tersebut? 6. Bagaimana kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) anak 14 bulan? 7. Bagaimana cara menunjang bertumbuh normalnya perkembangan pada anak usai 14 bulan? 8. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus anak dalam skenario ini ?

C. BRAINSTORMING 1. Mencakup kebutuhan pokok (protein, karbohidrat & lemak) 2. Normal 3. Motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional 4. BB : 7.4-12.1 kg & TB : 71-82 cm 5. Untuk usia 8-9 bulan 6. Wawancara dengan orangtua mengenai kemampuan anak yang harusnya bisa dikuasai pada kelompok umur 14 bulan. 7. Dengan memberikan berbagai jenis stimulasi pada bayi 8. Pengukuran antropometri, tanda-tanda pubertas, tes laboratorium, x-ray, mata, tes psikologis, analisis DNA

D. ANALYZING PROBLEM 1. Bagaimana kebutuhan nutrisi yang seharusnya pada anak usia 14 bulan? Berbagai faktor yang mempengaruhi kecukupan energi adalah berat badan, tinggi badan, pertumbuhan dan perkembangan (usia), jenis kelamin, energi cadangan bagi anak dan remaja, serta thermic effect of food (TEF). TEF adalah peningkatan pengeluaran energi karena asupan pangan yang nilainya 5-10% dari Total Energy Expenditure (TEE) (Mahan & Escoot-stump 2008). Angka 5 % digunakan bagi anakanak yang tekstur makanannya lembut dan minum ASI/susu (umur <3 th) dan 10% pada usia selanjutnya. Perhitungan kecukupan energi yang terkini didasarkan model persamaan IOM (2005) dari meta analisis tim pakar Institute of Medicine (IOM 2002). Model ini diperoleh dari data energi basal yang diukur dengan metode doubly labeled water yang lebih valid dibanding model sebelumnya. Kecukupan energi pada anak berbeda dengan kelompok usia lainnya. a. Kecukupan Protein Protein terdiri dari asam-asam amino. Disamping menyediakan asam amino esensial, protein juga mensuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak. Asam amino esensial meliputi Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Cysteine, Phinilalanine, Tyrosine, Threonine, Tryptophan dan Valine. Pada umumnya empat asam amino yang sering defisit dalam makanan anak-anak adalah Lysine, Methionine+Cysteine, Threonine +Tryptophan. (FAO/WHO, 1985). Protein atau asam amino esensial berfungsi terutama sebagai katalisator, pembawa, pengerak, pengatur, ekpresi genetik, neurotransmitter, penguat struktur, penguat immunitas dan untuk pertumbuhan (WHO, 2002). Pangan sumber protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood dan hasil olahnya. Pangan sumber protein nabati maliputi kedele, kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti tempe, tahu, susu kedele. Secara umum mutu protein hewani lebih baik dibanding protein nabati. Di Indonesia kotribusi energi dari protein hewani terhadap total energi relatif rendah yaitu 4% (Hardinsyah dkk, 2001) yang menurut FAO RAPA (1989) sebaiknya sekitar 15% dari total energi.

Distribusi persentase energi dari protein, lemak dan karbohitrat dalam pola konsumsi pangan penduduk Indonesia. Umur 0-5 bl 6-11 bl 1-3 th Energi Protein 9.4 11,2 13,0 Energi Lemak 36.2 29,0 27,9 Energi Karbohidrat 54.4 59,8 59,3 Total 100.0 100,0 100,0

b. Kecukupan Lemak Lemak (lipid) merupakan komponen struktural dari semua sel-sel tubuh, yang dibutuhkan oleh ratusan bahkan ribuan fungsi fisiologis tubuh (McGuire and Beerman, 2011). Lemak terdiri dari trigliserida, fosfolipid dan sterol yang masing-masing mempunyai fungsi khusus bagi kesehatan manusia. Sebagian besar (99%) lemak tubuh adalah trigliserida. Trigliserida terdiri dari gliserol dan asam-asam lemak. Disamping mensuplai energi, lemak terutama trigliserida, berfungsi menyediakan cadangan energi tubuh, isolator, pelindung organ dan menyediakan asam-asam lemak esensial (Mahan, LK dan Escott-Stump, S, 2008). Selain itu juga berfungsi penting dalam metabolisme zat gizi, terutama penyerapan karoteniod, vitamin A, D, E dan K (Boyle and Roth, 2010, Brown, 2011, Hamazaki & Okuyama, 2000). Asam lemak berdasarkan kejenuhannya dikelompokkan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh (baik tidak jenuh tunggal maupun tidak jenuh jamak). Sistem syaraf pusat kaya dengan turunan dua asam lemak Asam lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat (Brown, 2011). Omega-3 (seperti asam linolenat, EPA dan DHA) dan Omega-6 (seperti asam linoleat dan AA) merupakan asam lemak tidak jenuh rantai panjang (long chain fatty acids) yang berfungsi sebagai anti-inflamasi, anti-clotting sehingga penting bagi kelancaran aliran darah dan fungsi sendi (IOM, 2005, Vance and Vance, 2008). Efek ketidakcukupan asupan lemak total adalah gangguan pertumbuhan dan Peningkatan resiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung koroner. Begitu juga ketidakcukupan asupan omega-6 Polyunsaturated Fatty Acids juga mengakibatkan munculnya tanda-tanda defisiensi asam lemak esensial. Sedangkan ketidakcukupan asupan omega-3 Polyunsaturated Fatty Acids berakibat gangguan penglihatan dan perilaku belajar (IOM, 2005).

Anjuran proporsi energi dari lemak, karbohidrat dan protein menurut kelompok umur. Zat gizi makro Protein Lemak Karhohidrat Bayi 0-11 bl* 5 55 40 Persen terhadap total energi (%) Anak 1-3 th
** ** **

Anak 4-18 th 15 (10-30) 30 (25-35) 55 (45-65)

Dewasa

15 (5-20) 35 (30-40) 50 (45-65)

15 (10-30) 25 (20-30) 60 (45-65)

(*) Berdasarkan Aiar susu Ibu (ASI) dari United Nations University Center. (**) Angka dalam kurung merupakan kisaran anjuran di Amerika Serikat (IOM, 2005) c. Kecukupan karbohidrat Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro. Karbohidrat ada yang dapat dicerna oleh tubuh sehingga menghasilkan glukosa dan energi, dan ada pula karbohidrat yang tidak dapat dicerna yang berguna sebagai serat makanan. Fungsi utama karbohidrat yang dapat dicerna bagi manusia adalah untuk menyediakan energi bagi sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada suplai karbohidrat berupa glukosa. Kekurangan glukosa darah (hipoglikemia) bisa menyebakan pingsan atau fatal; sementara bila kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump, 2008). Faktor yang mempengaruhi dan dasar penetapan kecukupan Kecukupan energi, kecukupan karbohidrat seseorang dipengaruhi oleh ukuran tubuh (berat badan), usia atau tahap pertumbuhan dan perkembangan, dan aktifitas fisik. Ukuran tubuh dalam arti masa otot yang semakin besar dan aktifitas fisik yang semakin tinggi berimplikasi pada kecukupan karbohidrat yang semakin tinggi. Ada dua pendekatan untuk menghitung kebutuhan karbogidrat bagi setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Pertama didasarkan pada cara by difference. Untuk menghitung kecukupan karbohidrat dilakukan by difference karena kecukupann energi, protein dan lemak sudah diperoleh. Ini artinya kecukupan karbohidrat dihitung dengan total kecukupan energi dikurangi total energi dari kecukupan protein dan kecukupan lemak. Perhitungan kecukupan karbohidrat dengan prinsip tersebut adalah sebagai berikut :

Karbohidrat = () ( () ) ( () ) Hasil perhitungan kecukupan karbohidrat berdasarkan cara pertama ini (by difference) berdasarkan distribusi persentase energi zat gizi makro. Cara kedua adalah dengan mengunakan hasil review yang dilakukan IOM (2005) bahwa kebutuhan karbohidrat bayi yang didasarkan karbohidrat dari ASI yang cukup adalah 60g/org/hari. 2. Bagaimana status gizi anak?

Tabel 9. Standar Berat Badan menurt umur (BB/U) Anak Perempuan umur 0-60 bulan Umur (bulan) 0 1 2 3 4 -3 SD 2.0 2.7 3.4 4.0 4.4 -2 SD 2.4 3.2 3.9 4.5 5.0 Berat Badan (kg) -1 SD 2.8 3.6 4.5 5.2 5.7 Median 3.2 4.2 5.1 5.8 6.4 1 SD 3.7 4.8 5.8 6.6 7.3 2 SD 4.2 5.5 6.6 7.5 8.2 3 SD 4.8 6.2 7.5 8.5 9.3

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

4.8 5.1 5.3 5.6 5.8 5.9 6.1 6.3 6.4 6.6

5.4 5.7 6.0 6.3 6.5 6.7 6.9 7.0 7.2 7.4

6.1 6.5 6.8 7.0 7.3 7.5 7.7 7.9 8.1 8.3

6.9 7.3 7.6 7.9 8.2 8.5 8.7 8.9 9.2 9.4

7.8 8.2 8.6 9.0 9.3 9.6 9.9 10.1 10.4 10.6

8.8 9.3 9.8 10.2 10.5 10.9 11.2 11.5 11.8 12.1

10.0 10.6 11.1 11.6 12.0 12.4 12.8 13.1 13.5 13.8

Pada kasus anak perempuan usia 14 bulan dengan berat 8 kg dan tinggi 70 cm. Pada table BB/U didapatkan berat normal jika 2 SD sampai 2SD. Sehingga berat badan

normal umur 14 bulan adalah 7,4kg-12,1kg. Sehingga anak tersebut termasuk gizi baik diusianya. Pada table PB/U didapatkan tinggi normal jika 2 SD sampai 2SD. Sehingga tinggi normal umur 14 bulan adalah 71cm-81,7cm. Sehingga anak tersebut termasuk pendek diusianya. Pada table BB/PBdidapatkan BB/PB normal jika 2 sd sampai 2sd. Pada usia 14 bulan tinggi 70 cm sehingga normalnya memiliki berab badan 6,9kg-9 kg. Sehingga masih termasuk normal. IMT = bb(kg)/ PB2(m2). Maka IMT anak =16,32. IMT anak pada usia 14 bulan seharusnya 13,6- 19,3. Sehingga anak masih termasuk normal. 3. Kemampuan anak umur 14 bulan yang harus dikuasai? Tingkat pencapaian perkembangan kelompok usia 12-24 bulan - Berjalan sendiri - Naik tangga dengan merangkak Kasar - Menendang bola - Berdiri dengan satu kaki selama satu detik Motorik - Memegang alat tulis - Membuat coreta bebas - Menyusun menara dengan 3 Halus kubus - Menumpahkan benda-benda dari wadah kemudian memasukkan kembali - Menyebut beberapa nma benda - Mengenal beberapa warna primer Mengenali pengetahuan umum Kognitif (merah,biru,kuning) - Menanyakan nama benda yang belum dikenal - Menyebut nama sendiri - Ukuran dan bilangan Mengenal konsep - Membedakan ukuran benda (besar & kecil)

- Menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan - Memahami tema cerita pendek Bahasa - Merespon pertanyaan dengan jawaban YA/TIDAK - Mengucapkan kalimat dengan 2 kata - Menunjukkan reaksi marah apabila merasa terganggu - Menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap orang yang baru dikenal. -Bermain bersama teman tetapi sibuk dengan mainannya sendiri -Memperhatikan/mengamati teman-temannya yang beraktivitas.

Sosial-Ekonomi

4. Berapakah BB & TB normal untuk anak usia 14 bulan? Berdasarkan kurva WHO

Maka berat badan normal anak usia 14 bulan adalah 7,4- 12,1 kg.

Maka tinggi badan normal anak usia 14 bulan adalah 71 82 cm 5. Untuk usia berapakah jika BB & TB seperti pada anak tersebut? Berdasarkan kurva WHO : Berat badan 8 kg normal untuk usia 8 bulan. Tinggi badan 70 cm normal untuk usia 9 bulan. 6. Bagaimana kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) anak 14 bulan? a. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan 2 kubus kecil yang ia pegang? b. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan? c. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai? Jawab TIDAK apabila membutuhkan bantuan d. Apakah anak dapat mengatakan papa dan mama ketika ia memanggil/melihat ayah dan ibunya? Jawab YA apabila anak mengatakan salah satu diantaranya e. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik? f. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik/lebih? g. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk untuk memungut mainan dilantai dan kemudian berdiri kembali?

h. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang menyenangkan i. Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyunghuyung? j. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis atau potongan biskuit? Seperti pada gambar berikut.

7. Bagaimana cara menunjang bertumbuh normalnya perkembangan pada anak usai 14 bulan? Dengan memberikan berbagai jenis stimulasi pada bayi Stimulasi pada anak berusia 12-15 bulan a. Gerak kasar, stimulasi yang perlu dilanjutkan. Bermain bola Berjalan sendiri

Menarik mainan Bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, berikan mainan yang bisa ditarik ketika anak berjalan. Umumnya anak senang mainan yang bersuara. Berjalan mundur. Bila anak sudah jalan tanpa berpegangan, ajari anak cara melangkah mundur. Berikan mainan yang bisa ditarik karena anak akan mengambil langkah mundur untuk dapat memperhatikan mainan itu. Berjalan naik dan turun tangga. Bila anak sudah bisa merangkak naik dan melangkah turun tangga, ajari anak cara jalan naik tangga sambil berpegangan pada Binding atau pegangan tangga. Tetap bersama anak ketika ia melakukan hal ini untuk pertama kalinya. Berjalan sambil berjinjit. Tunjukkan kepada anak cara berjalan sambil berjinjit. Buat agar anak mau mengikuti ands berjinjit di sekeliling ruangan. Menangkap dan melempar bola.

Tunjukkan kepada anak cara melempar sebuah bola besar, kemudian cara menangkap bola tersebut. Bila anak bisa melempar bola ukuran besar, ajari anak melempar bola yang ukurannya lebih kecil. b. Gerak halus, stimulasi yang perlu dilanjutkan Memasukkan benda kedalam wadah Bermain dengan mainan yang mengapung di air. Menggambar. Menyusun kubus dan mainan.

Permainan balok Beli atau buat balok-balok kecil dari kayu dengan ukuran sekitar 2.5 cm x 2.5 cm x 2,5 cm. Ajari anak cara menyusun balok menumpuk ke atas tanpa menjatuhkannya. Memasukkan dan mengeluarkan benda. Ajari anak cara memasukkan benda-benda ke dalam wadah seperti kotak, pot bungs, botol dan lain-lain. Tunjukkan bagaimana mengeluarkannya dari wadah. Ajak anak Bermain memasukkan dan mengeluarkan benda-benda tersebut. Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya. Sediakan mangkuk atau kotak plastik dari berbagai ukuran. Tunjukkan kepada anak cara meletakkan mangkuk yang ukurannya lebih kecil ke mangkuk lebih besar. Buat agar anak mau melakukannya sendiri. Pilih benda-benda yang tidak pecah. c. Bicara dan bahasa, stimulasi yang perlu dilanjutkan Berbicara Menjawab pertanyaan Nenunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar

Membuat suara. Buat suara dari kaleng kue, kerincingan atau kayu pegangan sapu. Ajak anak membuat suara dari barang yang dipilihnya misal memukul-mukul sendok ke kaleng, menggoyang-goyang kerincingan atau memukul-mukul potongan kayu, untuk menciptakan musik. Menyebut nama bagian tubuh

Ketika anda mengenakan pakaian anak, tunjuk dan sebutkan nama bagian tubuh anak. Usahakan agar anak mau menyebutkan kembali. Pembicaraan Bila anak meminta sesuatu dengan hanya menyebutkan satu kata saja misalnya susu, maka ajari anak agar is mengatakan dua kata. Puji anak bila mau menirukan merangkai kata-kata dengan baik. d. Sosialisasi dan kemandirian, stimulasi yang perlu dilanjutkan. Memberi rasa aman dan kasih sayang. Mengayun Menina-bobokkan Permainan Ciluk-ba Permainan bersosialisasi

Menirukan pekerjaan rumah tangga Ketika anda membersihkan rumah, menyapu dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya, ajak anak untuk menirukannya. Berikan kepadanya lap pembersih debu, sapu dan lain-lain. Melepas pakaian. Tunjukkan kepada anak cara melepas pakaiannya. Mula-mula bantu anak dengan cara membukakan kancing bajunya, melepas sepatunya, atau menarik kaus/blus meliwati kepala anak. Makan sendiri. Tunjukkan kepada anak cara memegang sendok_ Biarkan anak makan sendiri dan bantu jika anak mengalami kesulitan. Merawat boneka Beri anak boneka plastik atau karet yang bisa dicuci. Ajari anak cara menggendong, mernberi makan, menyayangi, meninabobokkan dan memandikan boneka itu. Pergi ke tempat-tempat umum

Seringkali bawa anak ke tempat-tempat umum seperti: kebun binatang, pusat perbelanjaan, terminal bis, museum, stasiun kereta api, lapangan terbang, taman, tempat bermain dan sebagainya. Bicarakan mengenai benda-benda yang anda lihat. 8. Apa pemeriksaan penunjang pada kasus anak dalam skenario ini ? a. Pengukuran anthropometri (TB, BB, Lingkaran Kepala, Lingkaran dada, panjang lengan, panjang kaki). b. Pola grafik TB dan BB pada kurva pertumbuhan NCHS, dinilai menurut persentil yang sesuai. c. Ukururan TB dan BB ayah, ibu dan saudara-saudaranya. d. Menghitung kecepatan tumbuh tinggi badan (growth velocity) pada pengukuran ulang sedikitnya 3 bulan setelah pengukuran pertama. e. Kelainan kongenital, kelainan saluran cerna, paru, kardiovaskuler, leher (webbed neck) kelenjar tyroid, pertumbuhan gigi. f. Tanda-tanda pubertas menggunakan pedoman (standard) dari Tanner. g. Mata : Funduskopi, Lapang pandang (visual field) h. X-Ray : Bone Age (umur tulang). Tengkorak kepala/Sella Tursica., Bila perlu CT scan atau MRI i. Laboratorium : Darah lengkap rutin, serologic urea dan elektrolit, calcium, fosfatase dan alkali fosfatase, T4 dan TSH, GH (growth Hormone) atas indikasi. Insulin-like growth factor-1 (IGF-1) dan IGF binding protein-3 (IGFBP-3) j. Analisa DNA dan Analisa khromosom. k. Endoskopi/Biopsi usus l. Pemeriksaan psikologik/psikiatrik

DAFTAR PUSTAKA

Hardinsyah1, Hadi Riyadi1 dan Victor Napitupulu2. (2012). KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK DAN KARBOHIDRAT. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB Departemen Gizi, FK UI FK UI, 1-26. http://mitaunair-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-70226-Kesehatan%20KitaDWARFISM.html http://id.theasianparent.com/perkembangan-usia-batita-12-15-bulan/ Kurva based on WHO

Anda mungkin juga menyukai