Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GEOKIMIA

KRISTALISASI MAGMA

Diajukan sebagai Bahan Diskusi untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geokimia yang Diampu oleh Dra. Taslimah, M.Si

Disusun oleh: Cahya Per ira Tami &ih'a &ih'atul (. Ginanjar )isal *kbar +ur )ari'a Gra,iana !"#$#%%#%!##$# !"#$#%%#%%##$$ !"#$#%%%%!###$ !"#$#%%%%"##-.

JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013

Kata Pengantar Puji 'an syukur keha'irat Tuhan /ang Maha 0sa yang telah memberikan berkat1+ya, sehingga penulis 'apat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berju'ul 2Kristalisasi Magma3. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geokimia. Makalah ini membahas mengenai magma 'an batuan4mineral yang terbentuk 'ari magma. 56apan terima kasih penulis sampaikan kepa'a semua pihak yang telah membantu baik se6ara langsung maupun ti'ak langsung sehingga makalah ini 'apat terselesaikan. 56apan terima kasih se6ara khusus penulis sampaikan kepa'a Dra. Taslimah, M.Si selaku 'osen mata kuliah Geokimia. Saran 'an kritik 'ari semua pihak yang bersi,at membangun selalu 'iharapkan 'emi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini 'apat berman,aat bagi pemba6a 'an 'apat menja'i sarana pembelajaran bagi pemba6a 'i masa yang akan 'atang.

Semarang, %7 September !#%$

Tim Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1 1 Latar Be!a"ang Geokimia mempelajari jumlah 'an 'istribusi unsur kimia 'alam mineral, bijih, batuan tanah, air, 'an atmos,er. Ti'ak terbatas pa'a penyeli'ikan unsur kimia sebagai unit terke6il 'ari material, juga kelimpahan 'an 'istribusi isotop1 isotop 'an kelimpahan serta 'istribusi inti atom. Dalam geokimia mempelajari salah satunya mineral1mineral yang 'ibentuk 'ari lelehan magma yang keluar ketika gunung berapi meletus. Magma a'alah lelehan massa batuan yang ber6ampur 'engan gas terlarut bertemperatur sangat tinggi. Magma ter'apat 'i 'alam perut bumi paling ti'ak pa'a ke'alamn "# km, 'alam suasana tekanan 'an temperatur tinggi. magma 'apat bergerak kemana1mana apabila a'a kesempatan, melalui 6elah16elah yang a'a pa'a kulit bumi membentuk suatu intrusi. Dalam perjalanannya magma ini akan mengalami penurunan tekanan 'an temperatur yang mengakibatkan terja'inya kristalisasi mineral1mineral silikat sesuai 'engan urutan 'eret Bo en 8Bo en reaction series9. *khir 'ari proses tersebut terbentuk mineral silikat 'an 6airan magma 8Sukan'arrumi'i, !##-9. 1 2 R#$#%an Ma%a!a& Ber'asarkan latar belakang 'iatas, 'iperoleh beberapa permasalahan 'alam makalah ini : 1 1 1 1 1 Pengertian Magma : ;enis1;enis Magma: Mineralisasi: Proses pembentukan mineral logam 'an non logam: Bo en<s rea6tion series:

1 3 T#'#an

%.$.% 5ntuk menambah

a asan mahasis a tentang mineral1mineral yang

terbentuk 'ari magma. %.$.! 5ntuk memberikan in,ormasi tentang mineral yang 'apat 'iolah. BAB II ISI 2 1 Mag$a Magma a'alah lelehan massa batuan yang ber6ampur 'engan gas terlarut bertemperatur sangat tinggi. Magma ter'apat 'i 'alam perut bumi paling ti'ak pa'a ke'alamn "# km, 'alam suasana tekanan 'an temperatur tinggi. magma 'apat bergerak kemana1mana apabila a'a kesempatan, melalui 6elah16elah yang a'a pa'a kulit bumi membentuk suatu intrusi. Dalam perjalanannya magma ini akan mengalami penurunan tekanan 'an temperatur yang mengakibatkan terja'inya kristalisasi mineral1mineral silikat sesuai 'engan urutan 'eret Bo en 8Bo en reaction series9. *khir 'ari proses tersebut terbentuk mineral silikat 'an 6airan magma 8Sukan'arrumi'i, !##-9. 5nsur1unsur yang banyak 'ikan'ung oleh magma a'alah oksigen 8=9, silikon 8Si9, alumunium 8*l9, besi 8)e9, magnesium 8Mg9, kalsium 8Ca9, kalsium 8K9, 'an natrium 8+a9. ;enis1jenis unsur 'an ka'ar jumlah1nya yang 'ikan'ung oleh magma akan menentukan kristal mineral yang akan terbentuk. Kemu'ian, ke6epatan proses pen'inginan magma akan menentukan ukuran kristal mineral yang akan terbentuk. ;ika magma men'ingin se6ara perlahan, atom1atom memiliki 6ukup aktu untuk menyusun 'irinya hingga membentuk kristal mineral yang besar. +amun jika magma 6epat sampai ke permukaan bumi hingga kontak 'engan u'ara, maka pen'inginan magma menja'i sangat 6epat. *kibatnya atom1 atom ti'ak punya 6ukup aktu untuk membentuk kristal besar. ;a'i, kristal mineral yang ke6il ukurannya, 'iperkirakan terbentuk 'ari proses pen'inginan magma yang terlampau 6epat. Sementara kristal yang besar ukurannya terbentuk 'ari proses pen'inginan magma yang lambat 8Suparno, !##79. Karakter magma ti'ak bisa 'ilepaskan 'ari unsur 'an senya a yang terlarut 'i'alamnya. 5nsur 'an senya a itulah yang kelak akan membangun

komposisi kristal mineral ketika temperatur magma berangsur1angsur turun sebelum akhirnya menja'i 'ingin berbentuk batuan beku. Se6ara umum, batuan beku yang banyak mengan'ung unsur besi 'an magnesium akan memiliki titik leleh lebih tinggi 'iban'ingkan batuan yang banyak mengan'ung unsur silikon. >tulah sebabnya titik leleh magma 'ipengaruhi oleh jenis mineral yang a'a 'i'alamnya. Contohnya batuan yang berasal 'ari magma basalt, yang mengan'ung mineral olivine, calcium feldspar 'an pyroxene akan meleleh pa'a temperatur yang lebih tinggi 'iban'ingkan batu granit yang mengan'ung mineral quartz 'an potassium feldspar. *rtinya, granit memiliki titik leleh yang lebih ren'ah 'iban'ing basalt, karena granit mengan'ung lebih banyak mineral yang meleleh pa'a suhu ren'ah, 'isamping ia juga lebih banyak mengan'ung air 8Suparno, !##79.

Gambar !.% Mineral quartz memiliki titik leleh yang lebih ren'ah 'iban'ing mineral potassium feldspar. Saat a'a grup mineral yang meleleh, maka lelehan tersebut akan bergerak lebih 6epat karena meleleh lebih 'ulu saat 'ipanaskan 'iban'ingkan grup mineral yang mampu bertahan. Mineral quartz memiliki titik leleh yang lebih ren'ah 'iban'ing mineral potassium feldspar. 'iban'ing mineral yang belum meleleh. Pa'a saat lelehan itu pergi meninggalkan mineral yang belum meleleh, a'a kemungkinan ?ruang kosong? yang 'itinggalkan akan terisi oleh unsur 'an

senya a kimia yang baru 'an berbe'a 'ari lelehan yang pergi. Keja'ian ini akan merubah kompisisi magma 8Suparno, !##79. )aktor yang mempengaruhi proses terbentuknya magma, yaitu temperatur 'an tekanan. Tetapi ke'ua ,aktor itu bukan ,aktor penentu apakah gunung api akan meletus se6ara tenang 'an kalem atau akan mele'ak 'ahsyat. /ang menja'i ,aktor penentu a'alah pertama, jumlah kan'ungan gas terlarut 'i'alam magma, 'an ke'ua, jumlah kan'ungan silika 'i'alam magma. ;enis gas yang biasanya terlarut 'i'alam magma a'alah uap (!=, karbon 'ioksi'a 8C=!9, sul,ur 'ioksi'a 8S=!9 'an hi'rogen sul,i'a 8(!S9. 5ap (!= merupakan jenis gas terlarut yang paling banyak 'ikan'ung oleh magma. Keha'iran 8(!=9 akan menurunkan titik leleh material penyusun mantel bumi, sehingga material mantel bumi lebih 6epat 'an lebih mu'ah meleleh menja'i magma. ;umlah kan'ungan silika 'i'alam magma akan menentukan @iskositas magma. Aiskositas a'alah si,at ,isis ,lui'a yang menjelaskan kemampuan ,lui'a untuk mengalir. )lui'a 'engan @iskositas tinggi lebih sulit mengalir 'iban'ingkan 'engan ,lui'a ber1@iskositas ren'ah. Kan'ungan silika yang tinggi 'i'alam magma mengakibatkan magma memiliki @iskositas yang tinggi pula. *kibatnya ia sulit mengalir 'an 6en'erung menumpuk semakin tebal. Karena sulit mengalir, maka ia mampu menangkap banyak gas sehingga menyebabkan letusan 'ahsyat. Sementara kan'ungan silika yang ren'ah membuat magma lebih mu'ah mengalir, ti'ak sempat menangkap gas, sehingga letusannya akan berlangsung kalem 'an ti'ak akan mele'ak 'ahsyat 8Suparno, !##79. 2 2 Jen(%)Jen(% Mag$a Ber*a%ar"an Kan*#ngan S(!("an+a Ber'asarkan kan'ungan silikanya, magma 'iklasi,ikasikan ke 'alam $ jenis, yaitu magma basalt, magma an'esit, 'an magma rhyolit 8Tabel !.%9. Tabel !.% ;enis1jenis magma ber'asarkan kan'ungan senya a silika ;enis senya a silika Basalt "!1B!C *n'esit B!1..C Dhyolit E ..C Contoh lokasi Kepulauan (a aii Pegunungan *n'es 'an gunung api 'i >n'onesia Taman nasional /ello stone 'an gunung api 'i >n'onesia

Densitas magma lebih ke6il 'iban'ing batuan yang melingkupinya. =leh karena itu magma 6en'erung bergerak ke atas menerobos 6elah16elah batuan yang memungkinkan untuk 'ile ati. Peristi a 'imana magma menerobos 6elah16elah batuan 'isebut intrusi magma. Seiring 'engan pergerakan magma ke atas, tekanan yang 'irasakan magma akan semakin berkurang. (ingga sampai pa'a batas tertentu, tekanan tersebut ti'ak sanggup lagi mengikat gas1gas yang semula terlarut 'i'alam magma. *kibatnya gelembung1gelembung gas segera terbentuk 'i magmaF 'an 'ia akan bergerak lebih 6epat ke atas sampai akhirnya ia terbebas 'ari lelehan magma. )enomena ini 'apat menjelaskan mengapa a'a perbe'aan komposisi kimia antara magma 'an la@a 8Suparno, !##79. Ga@a a'alah magma yang 'imuntahkan gunung api 'an mengalir 'i lereng gunung. Tentunya, kan'ungan gas pa'a la@a su'ah jauh berkurang 'iban'ingkan ketika ia masih bera'a 'i 'alam bumi sebagai magma 8Suparno, !##79. 2 2 1 Mag$a ,a%a!t Magma basalt memiliki kan'ungan silika yang sama banyaknya 'engan batuan basalt, yaitu kurang 'ari B#C. Magma basalt berasal 'ari lelehan batuan yang bera'a pa'a mantel bumi bagian luar. Gelehan batuan tersebut bergerak ke permukaan bumi 'an se'ikit bereaksi 'engan lempeng benua atau se'imen. Kan'ungan silika yang ren'ah menyebabkan @iskositas magma menja'i ren'ah. Gas terlarut yang bera'a 'i 'alam magma basalt 'apat keluar 'engan mu'ah 8Suparno, !##79.

Gambar !.! Mekanisme pembentukan magma 'an jenis letusan yang 'iakibatkannya. Gambar paling kiri a'alah magma basalt atau la@a basalt. *'apun gambar paling kanan a'alah letusan gunung 'engan magma an'esit 'an rhyolit. Se'angkan gambar tengah a'alah pembentukan la@a bantal 8 pillow-lava9 akibat muntahan magma 'i 'asar laut. Getusan gunung api ber1magma basalt akan berlangsung tenang 'an kalem. Gunung Kilauea 'i kepulauan (a aii se6ara akti, mengeluarkan magma basalt tanpa letusan 'ahsyat sama sekali 8Suparno, !##79. 2 2 2 Mag$a an*e%(t Magma an'esit memiliki kan'ungan silika yang sama banyaknya 'engan batuan an'esit, yaitu antara B#1.#C. Magma an'esit umumnya ter'apat 'i Hona sub'uksi tumbukan antara lempeng samu'ra 'an lempeng benua, sebagaimana yang ter'apat 'i pulau ;a a 'an Sumatera, >n'onesia. Material penyusun magma an'esit berasal 'ari lelehan batuan lempeng samu'era atau batuan se'imen samu'era yang lebih banyak kan'ungan silikanya 'iban'ing mantel bumi bagian luar. Kan'ungan silika yang relati, lebih tinggi pa'a magma an'esit, menyebabkannya memiliki @iskositas yang tergolong intermediate 'an mampu menangkap gas lebih banyak. *kibatnya letusan gunung api ber1magma an'esit juga tergolong intermediate. Gunung Tambora 'i >n'onesia a'alah 6ontoh gunung api an'esit. Getusan gunung Tambora mampu mengeluarkan @olume 'ebu yang besar ke atmos,er. Ben6ana 'ari letusan gunung Tambora ti'ak hanya 'irasakan oleh pen'u'uk lokal, melainkan juga mempengaruhi iklim global 8Suparno, !##79. 2 2 3 Mag$a r&+-!(t Saat lelehan batuan naik ke atas 'an bereaksi 'engan lempeng benua yang kaya akan silika 'an kan'ungan air, maka saat itulah terbentuk magma rhyolit. Kan'ungan silika pa'a magma rhyolit sama persis seperti batuan granit, yaitu lebih besar 'ari .#C. *kibatnya @iskositas magma rhyolit menja'i begitu tinggi hingga hampir ti'ak mampu mengalir. Dalam kon'isi seperti ini, gas1gas akan

lebih banyak terperangkap 'i 'alam magma rhyolit sehingga menyebabkan letusan yang sangat 'ahsyat. Sumber energi panasbumi sangat tergantung 'ari keha'iran intrusi magma. *'anya gunung api menan'akan 'i ilayah itu banyak ter'apat intrusi magma. >tulah sebabnya lokasi sumber energi panas bumi selalu bera'a 'i sekitar gunung api. Gambar !.! memperlihat proses pembentukan gunung api yang terkait erat 'engan peristi a intrusi magma 8Suparno, !##79. 2 3 M(nera!(%a%( Menurut Gin'gren 8%7I$9, mineralisasi a'alah proses pergantian unsur1 unsur tertentu 'ari mineral yang a'a pa'a batuan 'in'ing 'igantikan oleh unsur lain yang berasal 'ari larutan sehingga menja'i lebih stabil. Proses ini berlangsung 'engan 6ara pertukaran ion 'an ti'ak melalui proses pelarutan total, artinya ti'ak semua unsur penyusun mineral yang 'igantikan melainkan hanya unsur1unsur tertentu saja. Se6ara umum proses mineralisasi 'ipengaruhi oleh ,aktor1,aktor sebagai berikut : a. *'anya ,lui'a hi'rotermal yang ber,ungsi sebagai larutan pemba a mineral. b. *'anya permeabilitas atau Hona lemah yang ber,ungsi sebagai saluran untuk le at ,lui'a hi'rotermal. 6. *'anya ruang untuk pengen'apan larutan hi'rotermal. '. Terja'inya reaksi kimia yang memungkinkan terja'inya pengen'apan mineral. e. *'anya konsentrasi larutan yang 6ukup tinggi untuk mengen'apkan mineral. Mineral1mineral logam yang terkonsentrasi pa'a suatu proses mineralisasi 'ipengaruhi oleh a'anya : a. Proses 'i,erensiasi Proses ini terja'i kristalisasi se6ara ,raksional 8fractional crystalization9, yaitu pemisahan mineral1mineral berat pertama kali 'an mengakibatkan terja'inya pengen'apan kristal1kristal magnetit, kromit 'an ilmenit. Pengen'apan kromit sering berasosiasi 'engan pengen'apan intan 'an platinum. Garutan sul,i'a akan terpisah 'ari magma panas 'engan memba a mineral +i, Cu, *u, *g, Pt, 'an Pb. b. *'anya aliran gas yang memba a mineral1mineral logam hasil pengkayaan 'ari magma.

5nsur silika mempunyai peranan untuk memba a air 'an unsur1unsur @olatil 'ari magma. *ir yang bersi,at asam akan naik memba a C=!, +, senya a S, ,luori'a, klori'a, ,os,at, arsenik, senya a antimon, seleni'a 'an teluri'a. Pa'a saat yang bersamaan mineral logam seperti *u, *g, )e, Cu, Pb, Jn, Bi, Sn, tungten, (g, Mn, +i, Co, D' 'an 5 akan naik terba a ,lui'a. Komponen1 komponen yang terba a 'alam aliran gas tersebut berupa sublimat pa'a erupsi @olkanik 'ekat permukaan 'an membentuk urat hi'rotermal atau teren'apkan sebagai hasil penggantian 8replacement deposits9 'i atas atau 'i 'ekat intrusi batuan beku 8Gin'gren, %7I$9. 2 . Pr-%e% Pe$,ent#"an M(nera! L-ga$ *an N-n L-ga$ Menurut Suparno 8!##79, proses1proses pembentukan mineral1mineral logam 'an non logam a'alah sebagai berikut : 2 . 1 Pr-%e% Mag$at(" Magma merupakan sumber utama pembentukan mineral hipogen. /aitu bera al 'ari tahap kristalisasi 'an 'i,erensiasi sebelum men6apai akhir pembekuan, unsur1unsur yang masih ketinggalan 'alam 6airan sisa magma, kemu'ian akan membentuk oksi'a1oksi'a magmatik 'an en'apan1en'apan sul,i'a. Dalam perjalanan magma melalui rekahan atau 6elah16elah akan terja'i proses bertahap 'an berurutan sebagai berikut : a. Magmatik a al, merupakan tahap a al kristalisasi magma, akan menghasilkan en'apan bahan galian, 'engan proses1prosesnya a'alah: %9 Disseminasi, yaitu proses penghamburan kristal 'i 'alam batuan beku tanpa terbentuk konsentrasi, terja'i 'i tempat yang 6ukup 'alam. !9 Segregasi, yaitu proses 'engan pembentukan 'an pemisahan kristal 'ari larutan magma karena perbe'aan si,at ,isik antara lain perbe'aan berat jenis 'an terja'ilah konsentrasi. $9 >njeksi, merupakan pengumpulan mineral bahan galian itu akan berpin'ah ke tempat lain bukan 'itempat 'imana bahan galian semula terbentuk. b. Magmatik akhir, magma yang tertinggal merupakan 6airan magma sisa. Proses berikutnya yaitu proses pemisahan terja'i bersamaan 'engan saat pembekuan

magma atau proses pemisahan tersebut sebagai akibat se6ara langsung 'ua jenis 6airan atau lebih sisa magma yang ti'ak menyatu sebagai akibat 'ari immisibilitas 6airan, kea'aan seperti minyak 'an air. Selanjutnya kemungkinan bahan galian yang terbentuk akan tetap terkumpul pa'a tempat yang sama atau akan berpin'ah ketempat lain akibat 'ari injeksi. Proses hi'rothermal merupakan 6airan sisa magma yang mengan'ung konsentrasi logam1logam yang ter'apat 'i'alam magma 'an ti'ak ikut 'alam proses pengkristalan sebelumnya, proses ini memba a logam1logam ke tempat yang 'ianggap baru, 'ianggap sebagai asal en'apan1en'apan epigentik. Proses ini a'a !, meliputi : 1 ;ika berhubungan 'engan batuan beku, maka akan terbentuk : por,iri, greisen, epithermal 8low 'an high sulfidation9. 1 ;ika ti'ak berhubungan 'engan batuan beku, akan terbentuk lateral secretion. 2 . 2 Pr-%e% Meta$-r/(%$e Proses metamor,isme merupakan proses intrusi magma yang telah menja'i pa'atan, mempunyai sisa magma yang berupa 6airan 'an gas yang bersuhu tinggi. Cairan 'an gas ini apabila masuk 'an bersentuhan pa'a 6elah batuan lainnya 'apat menga'akan reaksi 'an menghasilkan mineral1mineral baru. Proses ini 'ibe'akan menja'i 'ua, yaitu : a. Metamor,osa, pa'a proses ini suhu memegang peranan penting 'an hanya mengakibatkan terja'inya pemanggangan 8backing effect). b. Metasomatisme kontak, selain suhu, tekanan memegang peranan penting, serta terja'i penambahan tekanan pa'a sisa 6airan magma yang mampu menga'akan reaksi 'an menghasilkan mineral baru.

2 . 3 Pr-%e% Per$#"aan

Pa'a proses ini akumulasi mineral terbentuk pa'a permukaan bumi, 'iantaranya a'alah sebagai berikut : *kumulasi mekanik (placer). Presipitasi 8e@aporasi garam, ,os,orit, pembentukan besi berlapis9. Desi'ual 8pembentukan bauksit 'an laterit nikel9. Pengkayaan supergen. Volcanic1exhalatif 8massive sulphide9, 'iantaranya membentuk black smoker, kurokko type cyprus type dan beshi type. 2 0 Bowens reaction series Pa'a a al aba' ke1%7, seorang ahli geologi berkebangsaan Kana'a, +.G. Bo en menunjukkan bah a ketika magma men'ingin, urutan1urutan kristal mineral yang terbentuk bisa 'ipre'iksikan. (ingga kini proses urutan1urutan rantai kristal mineral yang terbentuk tersebut 'ikenal 'engan nama !owen"s reaction series. Bo en berteori bah a ketika magma men'ingin, ter'apat 'ua 6abang proses kristalisasi mineral. Cabang yang sebelah kanan menunjukkan proses kristalisasi yang berlangsung se6ara berkelanjutan tanpa je'a, seiring 'engan penurunan temperatur magma. Perubahan komposisi mineral kelompok ,el'spar terja'i pa'a 6abang sebelah kanan. Sementara, pa'a 6abang sebelah kiri menjelaskan perubahan komposisi mineral yang kaya akan unsur besi1 magnesium. +amun proses perubahan tersebut ti'ak terja'i se6ara berkelanjutan. Gambar !.% menjelaskan mengenai kronologi proses pen'inginan magma berikut perubahan ,ormasi kristal mineral yang membentuk komposisi batuan beku 8Suparno, !##79.

Gambar !.$ 5rutan1urutan pembentukan mineral menurut proses !owen#s reaction series Ketika magma masih sangat panas, tak a'a satupun mineral yang terbentuk. Semuanya ikut meleleh 'an terlarut 'i'alam magma. Pa'a saat magma men'ingin se6ara perlahan1lahan, a'a beberapa unsur 'an senya a yang bergabung membentuk butiran kristal mineral. Gambar !." memperlihatkan ilustrasi proses kristalisasi mineral saat magma men'ingin 8Suparno, !##79.

Gambar !." Proses terbentuknya lapisan mineral ketika magma men'ingin. $iri: magma masih panas, belum a'a kristal mineral. %engah& magma men'ingin, butir1butir kristal mineral berjatuhan. $anan: magma 'ingin, lapisan kristal mineral terbentuk Butiran kristal mineral yang terbentuk memiliki 'ensitas yang lebih besar 'iban'ing magma yang masih panas meleleh. Perbe'aan 'ensitas inilah yang menyebabkan butiran itu jatuh ke ba ah. Kemu'ian, ketika magma terus

men'ingin, butir1butir kristal mineral yang terkumpul ta'i 'engan sen'irinya akan nampak seperti lapisan. >lustrasi proses pembentukan kristal mineral, seperti yang 'ikemukakan oleh Bo en, 'itunjukkan oleh Gambar !.B. Ketika magma basalt meng1intrusi batuan se'imen san'stone, 'aerah 'i sekitar kontak termal yaitu 'i perbatasan ke'uanya akan terbentuk lapisan mineral oli@ine. Menurut Bo en, mineral olivine a'alah mineral yang pertama terbentuk ketika magma mulai men'ingin. Ber'asarkan ilustrasi Gambar !.$, bisa 'ipahami bah a temperatur 'i sekitar kontak termal selalu lebih ren'ah 'iban'ingkan temperatur 'itengah1tengah magma. >tulah sebabnya, olivine ti'ak a'a 'i tengah1tengah magma. =leh karena itu, olivine berkumpul 'i sekitar kontak termal. 'livine layer mengambil posisi 'i sekitar kontak termal bagian ba ah, karena memiliki 'ensitas yang lebih besar 'iban'ing magma. Sementara 'i sekitar kontak termal bagian atas ti'ak ter'apat olivine layer. Di atas olivine layer, ter'apat mineral pyroxene. (yroxene akan selalu terbentuk setelah olivine a'a. Karena pyroxene memiliki titik leleh yang lebih ren'ah 'iban'ing olivine. Keha'iran pyroxene 'ibagian ba ah membuat plagioclase ti'ak lagi men'ominasi 'aerah bagian ba ah. Gain halnya 'engan 'ibagian atas, 'isana ti'ak a'a olivine 'an pyroxene sehingga plagioclase men'ominasi bagian atas 8Suparno, !##79.

Gambar !.B Proses pembentukan kristal mineral ketika magma basaltik mengintrusi batuan se'imen sandstone 'alam arah horiHontal

2 1 Kr(%ta!(%a%( Mag$a Pa'a umumnya magma 'ianggap merupakan sumber utama pembentuk mineral hipogene. Bera al 'ari tahap kristalisasi 'an 'i,erensiasi sebelum men6apai akhir pembekuan, unsur1unsur yang masih ketinggalan 'alam 6airan sisa magma, kemu'ian akan membentuk oksi'a1oksi'a magmatik 'an en'apan1 en'apan sul,i'a. Sebelum akhir pembekuan 6airan tersebut 'apat berkumpul pa'a suatu tempat baik 'alam 6elah16elah ataupun rekahan1rekahan, yang kemu'ian akan membentuk pegmatit. Men'ekati akhir 'ari suatu proses pembekuan, sisa 6airan yang su'ah ti'ak kental lagi, yang sebagian besar mengan'ung air 'an gas1 gas serta logam1logam yang terlarut 'i'alamnya 'isebut sebagai larutan hi'rotermal, yang kemu'ian akan mengen'apkan mineral1mineral hi'rotermal 8Sukan'arrumi'i, !##-9. Menurut Sukan'arrumi'i 8!##-9, 'alam perjalanan magma melalui rekahan ataupun 6elah16elah sepanjang kulit bumi tersebut akan terja'i proses se6ara bertahap, yaitu a. Magmatik a al Magmatik a al merupakan tahap permulaaan kristalisasi magma, akan menghasilkan en'apan bahan galian 'alam tiga tipe, yaitu 'isseminasi, pemisahan 8segregasi9, 'an injeksi. 1 Pembentukan 'isseminasi akan terja'i proses penghamburan kristal 'i 'alam batuan beku tanpa terbentuk konsentrasi, terja'i 'itempat yang 6ukup 'alam. *pabila mineral yang terbentuk tersebut bernilai ekonomi maka sebagai satu kesatuan batuan 'apat 'isebut sebagai en'apan bahan galian. 1 Pemisahan atau segresi merupakan proses 'engan pembentukan 'an pemisahan kristal 'ari larutan magma karena perbe'aan si,at ,isik antara lain perbe'aan berat jenis 'an terja'ilah konsentrasi 1 Dapat juga setelah terja'i konsentrasi, 'iikuti 'engan injeksi sehingga pengumpulan mineral bahan galian itu akan berpin'ah ke tempat lain bukan 'itempat 'imana bahan galian semula terbentuk.

b. Magmatik akhir Magmatik akhir merupakan tahap selanjutnya sesu'ah selesai proses magmatik a al. Pa'a tahap ini magma yang tertinggal merupakan 6airan magma sisa. Proses berikutnya yang terja'i a'a 'ua kemungkinan, yaitu proses pemisahaan terja'i se6ara bersamaan 'engan saat pembekuan magma atau proses pemisahan tersebut sebagai akibat se6ara langsung 'ua jenis 6airan atau lebih sisa magma yang ti'ak 'apat menyatu sebagai akibat 'ari immisibilitas 6airan, kea'aan seperti minyak 'engan air. Terja'inya kristal sebagai akibat proses pemisahan karena 6airan menja'i immisibel, kemungkinan selanjutnya bahan galian yang terbentuk akan tetap terkumpul pa'a tempat yang sama atau akan berpin'ah ke tempat lain akibat 'ari injeksi.

Tabel !.! Klasi,ikasi Bahan Galian Magmatik Tipe %. Magmatik a al a. Disseminasi b. Pemisahan 6. >njeksi Pemisahan kristal yang 'iikuti terja'inya konsentrasi bahan galian Pemisahan kristal yang kemu'ian 'iikuti 'engan injeksi !. Magmatik akhir a. Pemisahan 6airan magma sisa b. >njeksi 6airan 6. Pemisahan 6airan magma '. >njeksi 6airan immisibel Pemisahan kristal 'iikuti pengumpulan 6airan magma sisa Pemisahan kristal 'iikuti pengumpulan sisa 6airan magma 'isertai penekanan atau injeksi Pemisahan 6airan pengumpulan immisibel 'isertai Proses Penghabluran kristal tanpa 'iikuti terja'inya konsentrasi bahan galian

Pemisahan 6airan immisibel 'isertai injeksi

2 2 Pr-%e% Kr(%ta!(%a%( Mag$a Magma merupakan 6airan yang panas 'an mengakibatkan ion1ion yang menyusun magma mengalami pergerakan ion1ion yang ti'ak beraturan, sebaliknya pa'a saat magma mengalami pen'inginan, pergerakan ion1ion akan mulai mengatur 'irinya menyusun bentuk yang teratur, proses ini 'isebut kristalisasi. Proses ini yang merupakan kebalikan 'ari proses pen6airan, ion1ion akan saling mengikat satu 'engan yang lainnya 'an melepaskan kebebasan untuk bergerak. >on1ion tersebut akan membentuk ikatan kimia 'an membentuk kristal yang teratur. Pa'a umumnya material yang menyusun magma ti'ak membeku pa'a aktu yang bersamaan 8Pirrson, %7B-9. Ke6epatan pen'inginan magma akan sangat berpengaruh terha'ap proses kristalisasi, terutama pa'a ukuran kristal apabila pen'inginan magma berlangsung 'engan lambat, ion1ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan 'irinya, sehingga akan menghasilkan bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pa'a pen'inginan yang 6epat, ion1ion tersebut ti'ak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan 'irinya sehingga akan membentuk kristal yang ke6il. *pabila pen'inginan berlangsung sangat 6epat maka ti'ak a'a kesempatan bagi ion untuk membentuk kristal, sehingga hasil pembekuannya akan menghasilkan atom yang ti'ak beraturan 8hablur9, yang 'inamakan 'engan mineral glass 8Pirrson, %7B-9. Pa'a saat magma mengalami pen'inginan, atom1atom oksigen 'an silikon. Kemu'ian tetrahe'ral1tetrahe'ral oksigen silikon tersebut akan saling bergabung 'an 'engan ion1ion lainnya akan membentuk jaringan kristalin yang ti'ak berubah. Mineral yang menyusun magma ti'ak terbentuk pa'a aktu yang bersamaan atau pa'a kon'isi yang sama. Mineral tertentu akan mengkristal pa'a temperatur yang lebih tinggi 'ari mineral lainnya, sehingga ka'ang1ka'ang magma mengan'ung kristal1kristal pa'at yang 'ikelilingi oleh material yang masih 6air 8Pirrson, %7B-9. Komposisi 'ari magma 'an jumlah kan'ungan bahan ,olatil juga mempengaruhi proses kristalisasi. Karena magma 'ibe'akan 'ari ,aktor1,aktor tersebut, maka kenampakan ,isik 'an komposisi mineral batuan beku sangat ber@ariasi 8Pirrson, %7B-9.

BAB III KESIMPULAN Magma a'alah lelehan massa batuan yang ber6ampur 'engan gas terlarut bertemperatur sangat tinggi. 5nsur1unsur yang banyak 'ikan'ung oleh magma a'alah oksigen 8=9, silikon 8Si9, alumunium 8*l9, besi 8)e9, magnesium 8Mg9, kalsium 8Ca9, kalsium 8K9, 'an natrium 8+a9. ;enis1jenis unsur 'an ka'ar jumlah1 nya yang 'ikan'ung oleh magma akan menentukan kristal mineral yang akan terbentuk. Ber'asarkan kan'ungan silikanya, magma 'ibagi menja'i $, yaitu magma basalt, magma an'esit, 'an magma rhyolit. Proses kristalisasi magma terbagi menja'i !, yaitu magmatik a al 'an magmatik akhir. Magmatik a al merupakan tahap permulaaan kristalisasi magma, akan menghasilkan en'apan bahan galian 'alam tiga tipe, yaitu 'isseminasi, pemisahan 8segregasi9, 'an injeksi. Magmatik akhir merupakan tahap selanjutnya sesu'ah selesai proses magmatik a al. Proses kristalisasi magma membuat pergerakan ion1ion akan mulai mengatur 'irinya menyusun bentuk yang teratur. Ke6epatan pen'inginan magma akan sangat berpengaruh terha'ap proses kristalisasi, terutama pa'a ukuran kristal

apabila pen'inginan magma berlangsung 'engan lambat, ion1ion mempunyai kesempatan untuk mengembangkan 'irinya, sehingga akan menghasilkan bentuk kristal yang besar. Sebaliknya pa'a pen'inginan yang 6epat, ion1ion tersebut ti'ak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan 'irinya sehingga akan membentuk kristal yang ke6il.

DAFTAR PUSTAKA Gin'gren, &., %7I$, )ineral *eposit M6Gra 1(ill Book Company, >n6., 5S* Pirrson, Gouis, A., %7B-, +ocks and +ock )ineral ;ohn &iley an' Sons, >n6., +e /ork Sukan'arrumi'i, !##-, ,eologi )ineral -ogam, Ga'jah Ma'a 5ni@ersity Press, /ogyakarta Suparno, Supriyanto, !##7, .nergi (anas !umi, Departemen )isika )M>P*, 5ni@ersitas >n'onesia, ;akarta

Anda mungkin juga menyukai