Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

ANALISIS KONTEK PENYUSUNAN KURIKULUM SMK NEGERI 1 KETAHUN

BIDANG STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU UTARA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMK NEGERI1 KETAHUN Jln. Poros Pasar keta !n Ke"a#atan keta !n Ka$!%aten Ben&k!l! Utara

Halaman 1 dari 15

A. Latar Belakang
Faktor utama penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya di Bengkulu adalah kualitas layanan, pengambangan sistem pendidikan dan hasil pendidikan. Layanan pendidikan dan pengembangan yang dirancang selama ini masih belum berhasil memenuhi tantangan dan kebutuhan hidup di era global yang disebut juga dengan abad pengetahuan. Dalam menghadapi tantangan abad pengetahuan, pendidikan mempunyai peran yang penting dan sangat strategis. Dengan katalain, pendidikan di abad pengetahuan memainkan peranan yang sangat fundamental dalam mewujudkan cita-cita suatu bangsa dan negara, utamanya dalam kehidupan global yang bercirikan adanya persaingan dalam kerjasama dan kerjasama dalam persaingan Ciri kehidupan era global di atas unsur keterbukaan dan keterbukaan dan kemajuan teknologi informasi yang berkembang secara cepat, pembangunan bidang pendidikan dihadapkan pada berbagai tantangan dan permasalahan yang lebih kompleks. ntuk itu, pembangunan di bidang pendidikan perlu dirancang secara komprehensif agar mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi. !emampuan ini ditunjukkan oleh adanya indikator bahwa pembangunan bidang pendidikan mampu melahirkan generasi sebagai asset sumber daya manusia yang memiliki keunggulan dalam kemampuan emulasi. "alah satu komponen sistem yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan dibidang pendidikan nasional di era global, adalah kebijakan mengenai pengembangan kurikulum. ntuk itu, untuk itu pengembangan kurikulum perlu dirancang dan disempurnakan secara periodik dan terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah sebagai perwujudan peningkatkan mutu layanan dan hasil pendidikan yang diharapkan berimplikasi pada peningkatan mutu sumber daya manusia #ndonesia. #ndikator sumber daya manusia yang bermutu dalam hal ini adalah mampu berkehidupan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, demokratis, dan mampu bersaing baik pada tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional

Halaman 1 dari 15

$ksistensi dan perkembangan bangsa #ndonesia di era global tidak lagi ditentukan oleh kekayaan sumber daya alam dan modal padat karya, tetapi lebih ditentukan oleh modal intelektual, sosial, budaya. ntuk itu, pentingnya selalu berupaya terus menerus melakukan pemutakhiran pengetahuan sesuai dengan tuntutan dinamikan kebutuhan hidup di era global. %olok ukur mutu sumber daya manusia tidak cukup bila hanya diukur dengan standar lokal, tetapi dituntut juga menngacu pada standar internasional. &ada era ini, berbagai industri dikembangkan dengan teknologi tinggi sebagai representasi dari kemampuan mensinergikan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di samping itu, industri yang dikembangkan dengan menerapkan teknologi tinggi juga merupakan sinergi antara aspek "D' ( humanware), perangkat teknologi baik secara kuntitatif maupun kualitatif (technoware), pengelolaan diseminasi berbagai temua teknologi baru (infoware), dan kelembagaan pengembangan teknologi baik di sekolah maupun di industri (organoware). ntuk mencapai sinergi keempat aspek teknologi tersebut diperlukan masyarakat atau sumber daya yang mau dan mampu melakukan akti)itas learning, unlearning, dan relearning yang mengarah pada terbentuknya masyarakat belajar (learning sociaty* sepanjang hayat. +gar mutu lulusan "'! ,egeri - !etahun memiliki keunggulan kompetitif baik dilihat dari standar mutu nasional yang telah ditentukan dalam && -. %ahun /001 maupun standar internasional, maka kurikulum di masa depan perlu dirancang berdasarkan ritme fenomena dialektika perkembangan #pteks, sosial budaya, dan kebutuhan hidup warga, bangsa dan negara. 2al ini perlu dilakukan agar sistem pendidikan nasional mampu merespon secara proaktif, sistematik dan arief terhadap berbagai perkembangan fenomena dialektika #pteks. Dengan demikian pengembangan kurikulum di "'! ,egeri - !etahun tidak akan kehilangan rele)ansinya dengan tuntutan perkembangan kebutuhan baik pada tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. menerus. ntuk itulah pusat kurikulum menyelenggarakan kegiatan kajian pelaksanaan standar isi secara periodik dan terus

Halaman 2 dari 15

B. ANALISIS KONTEK DAN UPAYA PENCAPAIAN DALAM PENYUSUNAN KTSP No # A !ek 'anajemen !urikulum a. "tandar isi Kon"# # Saat In# +da perbedaan persepsi dalam menjabarkan &ermen Diknas no. // tentang "tandar #si ke dalam silabus Belum sesuainya standar isi ("! dan !D* yang tetap untuk mata pelajaran produktif (program keahlian* "'! dengan tuntutan dunia usaha &enambahan materi pelajaran normatif 4 adaptif pada struktur kurikulum kurang mendukung materi kejuruan "ulitnya menentukan "!,!D untuk muatan lokal Beban belajar &erbandingan alokasi waktu tatap muka, praktik sekolah dan praktik industri (-5/56* berimplikasi pada penyediaan waktu lebih banyak dari yang diamanatkan pada standar isi (mengakomodasi jumlah jam perminggu mak. 60 jam* %erdapat standar kelulusan yang berbeda antara standar kelulusan ujian nasional dan standar U!a$a Pen%a!a#an 'enyamakan persepsi dalam pengembangan model-model silabus melalui pelatihan dan pendampingan -* 'engadakan )alidasi dengan Du3di /* 'elakukan penyesuaian terhadap "!3!D yang ada 'elakukan analisis kesesuaian materi normatif 4 adaptif yang mendukung penguasaan materi kejuruan melalui sinkronisasi normatif, adaptif dan produktif 'elakukan analisis kesesuaian materi mulok dengan program keahlian yang ada 7am real praktik disekolah dan industri harus dihitung &enambahan jumlah jam pelajaran lebih dari 6 jam pelajaran untuk memenuhi pencapaian standar kompetensi lulusan

b. "tandar kelulusan

"inkronisasi standar kelulusan ujian nasional dan standar kelulusan khususnya pada mata
Halaman 3 dari 15

No

A !ek

Kon"# # Saat In# kelulusan mata pelajaran normatif dan adaptif

c. #mplementasi !urikulum

b. Bahan ajar

c. Buku referensi d. +dministrasi dan proses pembelajaran - "ilabus 4 8&&

U!a$a Pen%a!a#an pelajaran normatif dan adaptif melalui peningkatan standar kelulusan ujian secara bertahap "ebagian warga sekolah "osialisasi dan belum memahami pendampingan yang mengenai standar isi, menyeluruh pada setiap substansinya dan jenjang dan diikuti dengan implementasinya kedalam pelatihan singkat !%"& menyusun !%"&, "ilabus dan 8&& bagi semua guru "truktur kurikulum dan -*. 'engidentifikasi beban belajar sbg subtansi materi penjabaran &ermen Diknas pelajaran adaptif, // dianggap masih terlalu normatif dan produktif sarat beban yang yang benar-benar berdampak pada dibutuhkan penambahan jam pelajaran /*. 'engintegrasikan untuk ruang lingkup subtansi materi mata adaptif dan normati)e pelajaran normatif, adaptif dan produktif yang tumpang tindih Belum tercukupinya bahan 9ptimalisasi dan ajar yang dapat memenuhi pengadaan bahan ajar standar kompetensi yang dapat memenuhi lulusan baik secara standar kompetensi kunatitatif, kualitatif dan lulusan melalui rele)ansi -* pelatihan penyusunan bahan ajar /*.menyusun, memodi -fikasi bahan ajar oleh kelompok guru mata pelajaran masingmasing 'asih terbatasnya &engadaan referensi dan referensi perluas akses informasi Belum tersusun berdasarkan analisis kebutuhan sekolah dan keunggulan lokal Belum %ersusunnya 'elakukan analisis kebutuhan sekolah dan potensi daerah rapat koordinasi dengan instansi terkait 'elakukan "osialisasi
Halaman 4 dari 15

No

A !ek

Kon"# # Saat In# silabus dan 8&& yang memuat nilai-nilai karakter bangsa dan !ewira usahaan Belum terlaksanakannya kalender akademik dalam memfasilitasi tercapainya standar kompetensi lulusan

!alender akademik

&roses &embelajaran

Belum terintegrasinya muatan ,ilai-nilai karakter bangsa dan kewirausahaan dalam standar isi, standar proses dan stanndar kelulusan

- +ssesment 3penilaian ##

###

"ebagian guru belum melaksanakan sistem penilaian sesuai tuntutan !%"& Organ# a # "an Mana&e'en ekola( a. 9rganisasi Belum seluruh sekolah dalam menyusun )isi, misi, tujuan dan 8$,"%8+ melibatkan seluruh komponen sekolah b. 'anajemen Belum menerapkan sistem manajemen mutu atau Quality ansurance c. !euangan !eterbatasan dana untuk melakukan penyusunan !%"&, "ilabus, 8&& d. &eningkatan mutu Belum memiliki program peningkatan mutu e. %eknologi #nformasi !eterbatasan penguasaan #% dan sarana Ketenagaan

U!a$a Pen%a!a#an tentang implementasi muatan nilai-nilai karakter bangsa dan !eiwira usahaan dalam "ilabus dan 8&& "inkronisasi antara kebijakan pemerintah pusat dan pemda dalam penyusunan kalender akademik berdasarkan kebutuhan dan tuntutan standar kompetensi lulusan -*. &elatihan model-model pembelajaran yang mampu memenuhi "!L dan mengintegrasikan muatan ,ilai-nilai karakter bangsa dan kewirausahaan /*. &endampingan :*. 'onitoring dan e)aluasi 'elakukan pelatihan, pedampingan dan minitoring sistem penilaian &enyunan 8$,"%8+ )isi, misi, dan tujuan yang melibatkan seluruh komponen sekolah melalui rapat kerja sekolah 'embentuk tim kendali mutu dan merancang sistem manajemen mutu 'enggali berbagai sumber dana yang mungkin untuk diakses 'enyusun program peningkatan mutu &elatihan #% dan pengadaan alat

Halaman 5 dari 15

No

A !ek a. !epala "ekolah

b. ;uru

Kon"# # Saat In# U!a$a Pen%a!a#an !epala sekolah tidak -*.&elatihan manajemen terbiasa mandiri dalam dan penerapannya mengambil keputusan, dan /*.&engembangan lemah dalam memobilisasi wawasan melalui sumber daya sekolah program cangkok atau study banding :*.'embuka fasilitas klinik pengembangan manajemen sekolah melalui elektronik 'entalitas guru yang 'endorong guru untuk terbiasa menunggu terbiasa proaktif, melalui instruksi untuk pelatihan moti)asional, melaksanakan sesuatu, peningkatan kreati)itas, terbiasa dengan pola pemberian target-target seragam dan kurangnya tertentu dan pemanfaatan kreati)itas teknologi informasi ;uru kurang menguasai Up grading, job training, dalam menjabarkan pendampingan, monitoring standar isi dan e)alusi
!eterbatasan guru untuk mata pelajaran baru +lih fungsi, out sourcing, rangkap tugas, rekruitmen

c. %enaga !ependidikan #<. Sarana Pra arana a. 8uang Belajar b. 8uang &raktik3lab

%olok ukur kompetensi guru pada bidang yang diampunya belum terstandar !eterbatasan penguasaan #% dan akses informasi

'engikuti program sertifikasi guru &elatihan #%, pengadaan alat dan akses informasi

c. &eralatan &raktik

!eterbatasan ruang belajar 9ptimalisasi dan untuk =moving class> pembangunan ruang kelas baru !eterbatasan ruang 9ptimalisasi dan praktik3lab untuk pembangunan ruang mendukung pencapaian praktik3lab baru untuk standar kompetensi mendukung pencapaian lulusan standar kompetensi lulusan !eterbatasan fasilitas -*. 9ptimalisasi, peralatan untuk memenuhi re)italisasi dan standar isi dan ketinggalan penambahan peralatan ?aman praktik /*. 'elakukan out sourcing dalam optimalisasi
Halaman 6 dari 15

No

A !ek d. Bahan +jar dan bahan praktik e. &eralatan 'edia f. &erpustakaan

Kon"# # Saat In# !eterbatasan bahan ajar dan bahan praktik sesuai dengan standar isi !eterbatasan peralatan media Belum ada ruang perpustakaan sendiri, !eterbatasan jumlah judul, banyak buku, dan akses ke perpustakaan maya

U!a$a Pen%a!a#an penggunaan peralatan &emenuhan bahan ajar dan bahan praktik serta penyediaan akses informasi3internet 9ptimalisasi, re)italisasi dan penambahan peralatan media &engadaan ruang perpustakaan sendiri, &engadaan buku, digital library dan akses internet untuk mengakses perpustakaan di luar negeri

<.

Pe')#a$aan a. "umber

+lokasi dana anggran pusat dan daerah terbatas

8ealisasi amanat ,o. /0 th /00: ttg "isdiknas yang mengalokasikan dana sebesar /0 @ +&B, dan +&BD untuk pendidikan diluar gaji pegawai &engalokasian anggaran disesuaikan dengan tuntutan standar isi, proses dan kelulusan 'elakukan matrikulasi mata pelajaran Bhs. #ndonesia dan Bhs. #nggris, 'atematika, dan !omputer -* +plikasi mata pelajaran akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepibadian dalam kehidupan sehari-hari /*. !eteladanan dan penerapan aturan disiplin serta konsekuensi
Halaman 7 dari 15

b. +lokasi

!etidak sesuaian alokasi anggaran dengan kebutuhan !ualitas calon siswa relatif rendah dan belum memenuhi standar kelulusan "'& di Bengkulu %ingkat kedisiplinan siswa rendah, tingkat kenakalan tinggi

<#.

Pe erta D#"#k a. Input

b. Attitude

No

A !ek

Kon"# # Saat In# &eran !omite masih terbatas &eran institusi pasangan masih terbatas 'entalitas warga sekolah yang terbiasa menunggu instruksi untuk melaksanakan sesuatu, terbiasa dengan pola seragam dan kurangnya kreatifitas Belum optimalnya penerapan ,ilai-hilai karakter Bangsa dan !ewirausahaan di lingkungan sekolah Belum berfungsi sebagai pendukung pencapaian kompetensi lulusan

U!a$a Pen%a!a#an pelanggaran disiplin &eningkatan peran komite dalam penyusunan kurikulum sekolah 'emberdayakan institusi pasangan melalui jaringan kerjasama 'endorong warga sekolah untuk terbiasa proaktif, melalui pelatihan moti)asional, peningkatan kreati)itas, pemberian target-target tertentu dan pemanfaatan teknologi informasi 'enyusun &rogram penerapan ,ilai-hilai karakter Bangsa dan !ewirausahaan di lingkungan sekolah 'enyusun pola kegiatan bisnis center yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan

<##. &eran serta 'asyarakat a. !omite "ekolah b. #nstitusi &asangan <### Lingkungan dan !ultur . "ekolah

#A.

Bisnis Center

C. Ke #'!*lan
!urikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh sekolah. #ni merupakan kebijakan baru dari pemerintah dalam rangka mengakomodasi potensi kepentingan masyarakat. sekolah, ,amun daerah dalam dan sekaligus untuk masih mengembangkan organisasi dan implementasinya

mengahadapi berbagai kendala yang meliputi antara lain manajemen kurikulum, manajemen sekolah, ketenagaan, sarana prasarana, peserta didik, pembiayaan, peran serta masyarakat, lingkungan dan kultur sekolah, dan unit produksi. 7abaran kendala dalam implementasi kurikulum dalam setiap aspek diberikan sebagai berikutB

Halaman 8 dari 15

-. Aspek manajemen kurikulum a. &ersepsi dalam menjabarkan &ermendiknas ,o. // %ahun /00C tentang "tandar #si ke dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan rencana proses pembelajaran (silabus dan 8encana &elaksanaan &embelajaran*, masih relatif beragam b. Beban belajar dirasakan sangat berat dengan adanya tuntutan perbandingan alokasi waktu tatap muka, praktik sekolah dan praktik industri adalah -5/56 c. "ebagian besar warga sekolah belum memahami secara memadai mengenai standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar* secara bangsa dan kewirausahaan d. Belum tersusun !%"& yang berdasarkan hasil analisis kebutuhan sekolah dan hasil analisis keunggulan lokal (potensi daerah3Bengkulu*. /. Aspek organisasi dan manajemen sekolah a. Belum memadainya wawasan tentang manajemen penjaminan mutu program-program (Quality ansurance* sehingga belum dapat menyusun peningkatan mutu sekolah secara komprehensif b. 'asih terbatasnya sarana prasana dan penguasaan teknologi informasi oleh seluruh komponen sekolah. :. Aspek ketenagaan a. "ebagaian besar guru masih kurang memahami standar isi yang harus dijabarkan dalam pengembangan kurikulum yang bermuatan ,ilai nilai karakter bangsa dan kewirausahaan tingkat intruksional dan operasional. b. +danya keterbatasan jumlah tenaga pengajar3guru untuk mengampuh mata pelajaran baru antara lain #lmu &engetahuan "osial (#&"*, seni budaya dan muatan lokal, khususnya di "'! 6. Aspek sarana dan prasarana substantif khususnya dalam implementasi !%"& yang bermuatan ,ilai nilai karakter

Halaman 9 dari 15

a. +danya keterbatasan jumlah, kualitas dan rele)ansi fasilitas pembelajaran khususnya mata pelajaran produktif bila dikaitkan terhadap tuntutan pemenuhan standar isi dan perkembangan #pteks. b. +danya keterbatasan jumlah judul, banyak buku, dan keluasan akses dalam penggunaan virtual library (perpustakaan maya* c. +danya keterbatasan jumlah ruang kelas bila dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar dan tuntutan pelaksanaan pembelajaran moving class. 1. Aspek peserta didik a. %ingkat kemampuan bekal ajar siswa yang masuk ke sekolah sebagaian besar masih relatif rendah bila dilihat dari prasyarat untuk mengikuti pembelajaran sesuai dengan program keahlian yang dipilih. b. %ingkat kedisiplinan sebagian siswa masih relatif rendah, hal ini ditunjukkan oleh tingginya tingkat kenakalan dan penyalahgunaan narkoba. C. Aspek pembiayaan a. Besarnya alokasi anggaran untuk operasional sekolah sesuai dengan tuntutan !%"& baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih relatif terbatas. b. 8ele)ansi alokasi anggaran baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih relatif rendah bila dikaitkan dengan tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan. c. !epedulian dan kemampuan masyarakat dalam peran sertanya yang terkait dengan pembiayaan pendidikan masih relatif rendah. D. Aspek peran serta masyarakat a. &eran serta institusi pasangan (dunia usaha dan dunia industri* dalam pelaksanaan pembelajaran untuk bidang produktif masih relatif rendah bila dikaitkan dengan tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan. b. 7aringan kerjasama antara sekolah dan institusi pasangan (dunia usaha dan dunia industri* dalam upaya untuk optimalisasi pemanfaatan sumber belajar sesuai

Halaman 10 dari 15

dengan tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan masih relatif rendah. E. Aspek lingkungan kultur sekolah a. +danya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan* yang masih relatif belum memiliki kemandirian3otoritas profesional dalam menjalankan perannnya melaksanakan !%"& sesuai dengan tuntutan, jiwa dan karakteristik dari kurikulum tersebut. b. +danya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan* yang masih terbiasa menunggu instruksi untuk melaksanakan sesuatu, terbiasa dengan pola seragam dan kurang kreatif dalam menjalankan perannya sesuai dengan tuntutan !%"&. .. Aspek unit produksi!"isnis #enter a. Belum berfungsinya secara optimal baik secara kuantitas, kualitas dan rele)ansi keberadaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan upaya sebagai pendukung penguatan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan. b. Belum optimalnya pengelolaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip wirausaha yang lebih berorientasi pada kemandirian, pelaksanaan teaching industry pelaksanaan !%"&. dan memberikan income generating bagi

pemberdayaan dan penguatan lembaga sekolah dalam memenuhi tuntutan

D. Reko'en"a #+
"ebagai upaya memfasilitasi percepatan penguatan tingkat pemahaman, wawasan dan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan perlu diberikan beberapa rekomendasi. 8ekomendasai ini disusun berdasarkan temuanFtemuan kajian pelaksanaan standar isi, standar kompetensi, kompetensi dasar mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan. Beberapa rekomendasi yang dapat memfasilitasi implementasi alternatif pemecahan masalah yang telah di berikan dalam tabel permasalahan dan alternatif pemecahan pelaksanaan !%"& di atas, perlu dilakukan penguatan pada aspek-aspek sebagai berikut.
Halaman 11 dari 15

-.

'anajemen kurikulum, organisasi dan manajemen sekolah dan pembiayaan melalui kegiatan peningkatan wawasan warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan* terhadap kebijakan implementasi !%"& dalam bentuk workshop kurikulum, $n %he &ob %raining, In 'ouse %raining, monitoring dan program pendampingan yang difasilitasi baik pengembangn program, narasumber maupun pembiayaannya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

/. "D' sekolah (pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik* melalui

(-*

program peningkatan kualifikasi dan setifikasi guru, (/* pelatihan-pelatihan untuk pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi informasi, dan (:* program matrikulasi bagi peserta didik pada mata pelajaran tertentu (Bahasa #nggris, Bahasa #ndonesia, 'atematika dan !omputer*. :. "arana dan prasarana melalui pemenuhan kebutuhan secara bertahap dan sistimatik sesuai dengan tuntutan standar sarana dan prasarana pendidikan dalam && -. %ahun /001 dengan memberdayakan peranserta masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 6. Lingkungan sekolah dan unit produksi melalui (-* penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif dan menerapkan program D! (ketertiban, keamanan kebersihan, keindahan, kerindangan, kenyamanan dan kekeluargaan* dan (/* mendorong tumbuh kembangnya unit produksi di "'! sebagai tempat teaching factory atau teaching industry. 1. &eran serta masyarakat melalui pemberdayaan (-* dunia usaha dan dunia industri dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri (prakerind* siswa, outsourcing, program magang guru dan )alidasi dan sinkronisasi !%"& dan (/* komite sekolah dalam meningkatkan peran serta masyarakat secara lebih optimal, sehingga terjadi sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat (industri dan nonindustri* dalam mendukung optimalisasi implementasi !%"& di "atu.

E. Pen*t*!
Demikian analisis kurikulum yang telah di lakukan oleh %im &engembang !urikulum "'! ,egeri - !etahun, sebagai dasar penyusunan kurikulum tahun pelajaran /0-:3/0-6.
Halaman 12 dari 15

2arapan kami semoga dengan analisis ini penyusunan kurikulum yang akan dilakukan menajdi lebih baik sehingga dalam pencapaian %ujuan &endididkan di "'! ,egeri - !etahun dapat lebih $fektif dan efesien. 'engetahui, !epala "'! ,egeri - !etahun Bengkulu, 06 7uni /0-: !etua %im &engembang !urikulum "'! ,egeri - !etahun

2. " 2+8L+,, ".&d ,#&. -.CD0./D -..-0/ - 00/

,+,#! " "+,+, ".&d ,#&. -.E-010C /00E06 / 00:

Halaman 13 dari 15

Anda mungkin juga menyukai