Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS POSTNATAL CARE (PNC) I. KONSEP MEDIS A.

Defenisi Post Partu Post partum atau puerpurium (masa nifas) adalah masa penyesuaian fisik dan fisiologis tubuh kembali mendekati sebelum hamil. Masa puerpurium atau masa nifas dimulai setelah selesainya partus dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu atau 40 hari, pada periode ini tubuh terus mengalami perubahan dan pemulihan kembali ke keadaan sebelum hamil. Periode dibagi menjadi $. %arly Post Partum . &ate Post Partum 'ifas juga dibagi dalam ". Puerpurium dini (epulihan dimana telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. )alam agama islam dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. $. . Puerpurium intermedial (epulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6 * + minggu ,emote Puerpurium -aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau .aktu peralihan mempunyai komplikasi .aktu untuk sehat sempurna bila berminggu-minggu, bulanan atau tahunan. !. Tu"uan ". Memantau adaptasi fisiologis dan psikologis $. Meningkatkan pemulihan punksi tubuh . Meningkatkan istirahat dan kenyamanan periode yaitu ! ! 4 jam pertama ! minggu pertama ! minggu kedua sampai dengan minggu keenam periode yaitu ! ". #mmediately Post Partum

4. Meningkatkan hubungan orang tua dan bayi /. Meningkatkan peluang mera.at bayi 6. 0ea1hing self 1are dan bayi. )alam masa nifas alat-alat genitalia interna maupum eksterna akan berangsur -angsur pulih kembali. Perubahan-perubahan alat genitalia ini dalam keseluruhannya disebut #n2olusi. )isamping in2olusi ini juga terjadi perubahanperubahan lainnya yakni hemokonsentrasi dan proses laktasi. C. Peru#a$an %isio&o'i Pa(a Post Partu ). dan relaksasi otot-ototnya. ". 0inggi funsus uteri #n2olusi 6ayi lahir Pla1enta lahir " minggu $ minggu 6 minggu + minggu 0inggi 4undus 5teri 3etinggi pusat $ jari diba.ah pusat Pertengahan pusat simpisis 0idak teraba diatas simpisis 6ertambah ke1il 3ebesar normal /0 gram +0 gram 6erat 5teri +00 gram 7/0 gram /00 gram /0 gram In*o&usio 3etelah bayi dilahirkan kemudian pla1enta uterus menjadi keras karena kontraksi

5teri menyerupai suatu buah ad2okat gepeng berukuran panjang lebih kurang "/ 1m, lebar lebih kurang "$ 1m, dan tebal lebih kurang "0 1m, dinding uterus lebih kurang / 1m. 6ekas inplantasi pla1enta merupakan suatu luka yang kasar dan menonjol kedalam 1a2um uteri segera setelah pesalinan,

penonjolan tersebut diameternya 7,/ 1m setelah $ minggu diameter ,/ 1m dan pada 6 minggu men1apai $,4 mm. Pada keadaan normal berat uterus lebih kurang 0 gram, perubahan ini berhubungan erat dengan keadaan momentum yang mengalami perubahan yang bersifat proteolisis. 8tot-otot jelas berkontraksi segera pada post partum, pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan setelah plasenta lahir. $. 3er2iks Perubahan-perubahan yang terdapat pada ser2iks adalah segera postpartum bentuk ser2iks agak menganga seperti 1orong, bentuk ni disebabkan oleh korpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan ser2iks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah dan pada perbatasan antara korpus dan ser2iks uteri terbentuk sema1am 1in1in. -arna ser2iks merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah, konsistensinya lunak. 3etelah janin lahir ! dapat dimasukkan tangan pemeriksa jari pemeriksa

3etelah $ jam postpartum ! $ * 3etelah " minggu

! " jari pemeriksa

Pada saat post partum pinggir ostium eksternum tidak rata tapi retak-retak karena robekan pada saat persalinan. Pada akhir minggu pertama lingkaran retraksi berhubungan bagian atas dari 1analis ser2ikalis, oleh karena hyperplasia dan retraksi ser2iks, robekan ser2iks menjadi sembuh, tapi masih terdapat retakan pada pinggir ostium eksternum. 9agina pada minggu kepost partum mulai kembali normal. . %ndometrium Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis terutama ditempat implantasi pla1enta.

Pada hari # tebalnya $ * / mm, pemukaan kasar akibat pelepasan desidua dan selaput janin. 3etelah hari permukaan mulai rata akibat lepasnya sel-sel dan bagian yang mengalami degenerasi sebagian besar endometrium terlepas. ,egenerasi endometrium terjadi dan sisa-sisa sel desidua basalis yang memakan .aktu $ * minggu, jaringan-jaringan di tempat implantasi pla1enta mengalami proses yang sama ialah degenerasi dan kemudian terlepas. Pelepasan jaringan berdegenerasi ini berlangsung lengkap. )engan demikian tidak ada pembentukan jaringan parut pada bekas impalntasi pla1enta. 4. &igamentum-ligamentum, diafragma pel2is, fas1ia berangsur-angsur :epat kembali seperti semula. 0idak jarang ligamentum rotundum menjadi kendur mengakibatkan uterus jatuh ke belakang. 0idak jarang pula .anita mengeluh ; kandungannya turun<, setelah melahirkan oleh karena ligamentum fas1ia jaringan penunjang alat desidua tersebut juga otot-otot dinding perut dengan dasar panggul dianjurkan untuk melakukan latihan-latihan tertentu. Pada hari ke-$ post partum setelah dapat diberikan fisioterapi. /. &uka-luka jalan lahir &uka-luka jalan lahir seperti episiotomi yang telah dijahit, luka pada 2agina dan ser2iks umumnya bila tidak seberapa luas akan sembuh permanent, ke1uali bila terdapat infeksi, infeksi mungkin mengakibatkan salulitis yang dapat menjalar ke sentral terjadi keadaan sepsis. +. He o,onsentrasi Pada masa hamil didapt hubungan pendek yang dikenal sebagai shunt antara sirkulasi ibu dan plasenta, setelah melahirkan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. 9olume darah pada ibu relati2e akan bertambah, keadaan ini menimbulkan beban

pada jantung, sehingga dapat menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita 2itium kordis, keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya hemokonsentrasi sehingga 2olume darah kembali seperti sedia kala. =al ini terjadi pada hari-hari ke- sampai "/ hari post partum . -. La,tasi 3ejak kehamilan muda, sudah terdapat persiapan-persiapan pada kelenjar-kelenjar mamma untuk menghadapi laktasi ini, perubahan yang terdapat pada kedua mammae antara lain sebagai berikut. ". Proliferasi jaringan terutama kelenjar-kelenjar dan al2eolus mammae dan lemak. $. Pada duktus laktiferus terdapat 1airan yang kadang-kadang dapat dikeluarkan ber.arna kuning (kolostrum). . =iper2askularisasi terdapat pada permukaan maupun pada bagian dalam mammae, pembuluh 2ena berdilatasi dan tampak dengan jelas. 4. 3etelah partus, permukaan menekan estrogen dan progesterone terhadap hipofisis hilang, timbul pengaruh hormone-hormon hipofisis kembali, antara lain laktogenik hormone (prolaktin) yang akan mengakibatkan kelenjarkelenjar terisi air susu pengaruh hormone oksitosin mengakibatkan miophthelium kelenjar-kelenjar susu berkontraksi sehingga terjadi pengeluaran susu. 5mumnya produksi air susu baru berlangsung benar pada hari ke-$ sampai kepost partum. Pada hari-hari pertama air susu mengandung kolostrum yang merupakan 1airan kuning lebih kental daripada air susu, mengandung banyak protein, albumin dan globulin dan benda-benda kolostrum dengan diameter 0,00" * 0,0$/ mm. (arena mengandung banyak protein dan mudah di1erna maka sebaiknya kolostrum jangan dibuang. 3elain pengaruh hormonal tersebut, salah satu rangsangan terbaik untuk mengeluarkan air susu adalah dengan menyusui bagi ibu sendiri.

(adar prolaktin akan meningkat dengan perangsangan fisik pada putting mammae sendiri dan gonadotropin menurun pada laktasi, tetapi meningkat lagi pada .aktu frekuensi menetekkan. ,angsangan psikis merupakan refleks dari mata ibu ke atas, mengakibatkan oksitosin dihasilkan sehingga air susu dapat dikeluarkan dan pula, sebagai efek sampingan. Memperbaiki in2olusi uterus. (euntungan lain menyusui bayi sendiri ialah akan menjelmanya rasa kasih saying sehingga bertumbuh suatu pertalian yang intim antara ibu dan anak. >ir susu ibu (>3#) mempunyai sidat melindungi bayi terhadap infeksi seperti gastroenteritis, radang jalan pernapasan dan paru-paru, ototos media. 3ambungan air susu ibu mengandung la1toferin, lyso?yme, dan immuno globulin >. D. Peru#a$an &ain Saat Nifas ". >fter pain atau mules-mules sesudah partus akibat kontraksi uterus, kadang-kadang sangat menganggu selama $ - hari post partum, perasaan mules ini lebih terasa bila .anita tersebut sedang menyusui, perasaan sakit ibu pun timbul bila masih terdapat sisa-sisa dan selaput ketuban, sisa pla1enta atau gumpalan darah di dalam ka2um uteri. $. 9ital 3ign 3uhu a. 3aat partus lebih 7,$ : b. 3esudah partus naik 0,/ : 1. "$ jari pertama suhu kembali normal d. suhu lebih + : mungkin ada infeksi. 'adi a. 60 * +0 kali@menit b. segera setelah partus bradikardi.

0ekanan darah 0ekanan darah meningkat karena upaya persalinan dan keletihan, hal ini akan normal kembali dalam .aktu " jam.

Pengeluaran per 2aginam &okhea adalah 1airan se1ret yang berasal dari ka2um uteri dan 2agina dalam masa nifas. =ari " * ! lokhea rubra

0erdiri atas darah segar ber1ampur sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa 2erniks kaseosa, lanugo dan mekonium. )alam keadaan abnormal A bekuan banyak, bau agak busuk, mengganti pembalut terus menerus. =ari * 7 ! lokhea sanguinolenta

6er.arna merah kuning, berisi darah dan lender. =ari 7 * "4 ! lokhea serosa 6er.arna kuning, 1airan tidak berdarah lagi. 3etelah $ minggu ! lokhea alba :airan putih, bau agak sedikit amis. (eadaan abnormal dari pengeluaran lokhea yaitu ! Perdarahan berkepanjangan Pengeluaran lokhea tertahan (lokheastatis) &okhea purulenta, berisi nanah, dan berbau busuk ,asa nyeri yang berlebihan )engan memperhatikan bentuk perubahan, dapat diduga 0erdapat sisa plasenta yang merupakan sumber perdarahan 0erjadi infeksi intrauteri.

4.

9ital sign setelah kelahiran anak 0emperature 3elama $4 jam pertama mungkin kenaikan menjadi + : ("00,44)

disebabkan oleh efek dehidrasi dari persalinan, kerja otot yang berlebihan selama kala ## dan fluktuasi hormone. 3etelah $4 jam .anita keluara dari febris. 'adi 'adi panjang dengan stroke 2olume dan 1ardia1 output, sisa kenaikan pada jam pertama atau demikian setelah melahirkan anak. (emudian mulai berkurang rata-rata yang tidak diketahui. )alam + sampai "0 minggu setelah kelahiran anak, harus turun ke rata-rata sebelum hamil. Pernapasan Pernapasan akan jauh ke dalam keadaan normal .anita sebelum persalinan. 0ekanan darah 0ekanan darah berubah rendah semua. >tosiatik hipotensi adalah indikasi merasa pusing atau pusing tiba-tiba setelah bangun, dapat terjadi 4+ jam pertama dihasilkan oleh sprai1hni1 engorgement yang mungkin terjadi setelah persalinan. E. Pen.i /an'an (an Kon(isi Nor a& (an Pen.e#a# Masa&a$ 0 ". )iagnosis sepsis puepuralis adalah jika kenaikan pada maternal suhu man1epai +: ("00,44) 1atatan setelah $4 jam pertama setelah kelahiran anak dan berulang-ulang atau berlangsung dalam $ hari. (emungkinan lain adalah mastitis endometritis, infeksi traktus urinarius dan infeksi sitemik lainnya, milk fe2er.

$. (e1epatan rata-rata nadi atau satu yang bertambah mungkin indikasi hipo2olemik akibat perdarahan. . =ipo2entilasi mungkin mengikuti keadaan luar biasa tingginya sub arakhnoid (spiral) blo1k. 4. 0ekanan darah rendah mungkin refleks dan hipo2olemik sekunder dan perdarahan kenaikan menunjukkan bah.a kemungkinannya disebabkan terlalu banyak menggunakan 2asopressor atau medikasi oksitosin. /. 9olume darah Perubahan dalam 2olume darah tergantung beberapa fa1tor sebagai 1ontoh kehilangan darah selama melahirkan anak, mobilisasi dan ekskresi air ekstra 2askuler ( fisiologi edema) (ehamilan menyebabkan hipo2olume (bertambahnya paling sedikit 40B lebih dari nilai keadaan sebelum hamil mendekati aterm). Memenuhi lebih toleransi kehilangan darah selama kehilangan anak. -anita kehilangan /00 * 400 11 darah selama persalinan per2aginam pada janin tunggal dan kira-kira dua kali selama persalinan 1esarean. ,espon .anita pada kehilangan darah selama a.al puerpurium berbeda dan .anita yang tidak hamil. a. %liminasi simulasi uteroplasenta mengurangi ukuran dasar 2askularisasi maternal "0B sampai "/B. b. (ehilangan fungsi endokrin pla1enta melepaskan stimulus untuk 2asodilatasi. 1. Mobilisasi air ekstra 2askuler disimpan selam terjadi kehamilan syok hipo2olemik kadang-kadang tidak terjadi dengan normalnya kehilangan darah. 6. :ardia1 output ,ata-rata nadi, stroke 2olumedan 1ardia1 output meningkat seluruhnya pada kehamilan se1ara tiba-tiba setelah persalinantetap meningkat mengalir terus ke utero pla1enta dan berken1ing kemudian kembali kesirkulasi umum.

'ilai kenaikan tanpa memperhatikan tipe persalinan atau menggunakan konduksi anastesi. 7. 'eurologi 6erubah selama puerperium diakibatkan reaksi kebalikan dan adaptasi maternal ke kehamilan dan diakibatkan selama kehamilan dan melahirkan. 3akit kepala saat postpartum mungkin disebabkan kondisi yang berma1amma1am termasuk kehamilan dengan =ipertensi (P#=), stress dan keluarnya 1airan 1erebrospinal kedalam ekstra dural selamam penempatan jarum dari epidural atau anestesi spiral. Sistem Muskuloskeletal >daptaasi system mus1uloskeletal ibu yang terjadi selama kehamilan merupakan kebalikan pada puerperium, adaptasi termasuk relaksasi dan hipermobilisasi dan tulang-tulang dan perubahan pusat gra2itasi pada ibu disebabkan membesarnya uterus, stabilisasi tulang-tulang komplet 6-+ minggu setelah kelahiran. Sistem Integument :loasma pada kehamilan kadang-kadang menghilang pada akhir kehamilan. =iperpigmentasi pada aerola dan linea nigra mungkin tidak susut hilang se1ara sempurna setelah kelahiran bagian daripada dada, abdomen, pinggul dan paha mungkin menghilang tetapi kadang-kadang tidak hilang. 0idak normalnya 2as1ular seperti spider angiomas (re2i), palmar interna dan regresi epulis umum dalam respon terhadap aliran yang deras menurun. After Pains >fter pains adalah rasa sakit yang men1engkeram (kram) pada abdomen bagioan ba.ah, yang sering dijumpai pada hari ke-7 hingga ke-"0 post natal. Cejala ini paling sering ditemukan pada multipara karena uterus yang teregang, penuh dua kali lipat 1enderung lebih kendor daripada uterus primipara dan demikian harus berkontraksi lebih kuat untuk menghasilak in2olusi.

Cejala ini biasa terjadi ketika ibu sedang menyusui bayinya. (arena pengisapan putting menimbulkan pelepasan oksitosin yang membuat uterus kontraksi. (ontraksi postnatal yang terjadi ketika menyusui adalah 1ara alami untuk men1egah pendarahan post natal. Pemberian obat-obatan analgesi1 seperti kodein atau parasetamol sekitar " jam sebelum jam menyusui tiba akan mengurangi rasa sakit pada serangan afterpains tersebut. %. Pera1atan Post Partu ". Mobilisasi 5mumnya .anita sangat lelah setelah melahirkan. #bu harus istirahat , tidur terlentang selama + jam pas1a persalinan kemudian boleh miring-miring kekiri dan kekanan untuk men1egah adanya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-$ diperbolehkan duduk dan latihan-latihan senam, hari kejalan-jalan, hari ke-4 atau / boleh dipulangkan. Mobolisasi diatas mempunyai 2ariasi, bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya lukaluka. $. )iet Makanan harus bermutu tinggi, bergi?i dan 1ukup kalori. 3ebaiknya makanmakanan yang mengandung protein, banyak 1airan, sayur-sayuran dan buahbuahan. . Miksi 6erkemih harus se1epatnya dapat dilakukan sendiri. (adang-kadang .anita mengalami sulit ken1ing karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi m.sphin1ter ani selama persalinan, juga oleh karena adanya edema kandung kemih yang terjadi selama persalinan. 6ila kandung kemih penuh dan .anita sulit ken1ing sebaiknya dilakukan kateterisasi. 4. )efekasi

)orong air besar harus dilakukan -4 hari pas1a persalinan. 6ila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak merah dapat diberikan obat laksans per oral atau per re1tal. 6ila masih belum bisa dilakukan klisma. /. Pera.atan Mammae (edua mammae harus sudah dira.at selama kehamilan, areolam mammae dan putting susu di1u1i teratur dengan sabun dan diberi minyak atau 1ream, agar tetap lemas, jangan sampai mudah le1et atau pe1ah-pe1ah sebelum menyusui. Mamae harus dibuat lemas dengan melakukan massage se1ara menyeluruh. 3etelah areola mammae dan putting susu dibersihkan, barulah bayi dususui, bila bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan 1ara ! Pembalutan mammae sampai tertekan Pemberian obat estrogen untuk supresi &= seperti tablet lynoral dan periodel, etomo1ryptin sehingga pengeluaran &= berlebihan 2. Pe eri,saan Post Nata& >da kebiasaan atau keper1ayaan bah.a .anita bersalin baru boleh keluar rumah setelah habis nifas yaitu 40 hari. 6agi .anita dengan persalinan normal ini baik dan dilakukan pemeriksaan kembali 6 minggu setelah persalinan normal bagi .anita dengan persalinan luar biasa harus kembali untuk 1ontrol seminggu kemudian. Pemeriksaan post natal antara lain meliputi ! ". Pemeriksaan umum ! tekanan darah, nadi, keluhan dan sebagainya. $. (eadaan umum ! suhu badan, selera makan, dan lain-lain. . Payudara ! >3# dan putting susu. 4. )inding perut apakah ada hernia /. (eadaan perineum 6. (andung kemih, apakah ada sistokel dan uretrokel.

7. ,e1tum, apakah ada rektrokel dan pemeriksaan tonus muskulus spingter ani +. >danya flour albus D. (eadaan ser2iks, uterus dan adneksa. 'asehat untuk ibu post natal ! ". 4isioterapi postnatal sangat baik bila diberikan $. 3ebaiknya bayi disusui . (erjakan gymnasti1 (senam nifas) 4. 5ntuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga sebaiknya melakukan (6 untuk menjarangkan anak /. 6a.alah bayi anda untuk memperoleh informasi. H. A(a/tasi Psi,ososia& Pa(a Post/artu 4ase-fase transisi ! ". 4ase antisipasi kehamilan 4ase antisipasi menjadi orang tua, membuat keputusan dan harapan membagi pekerjaaan dalam keluarga. $. 4ase bulan madu (periode post partum) (ontak lebih lama dan rutin, menggali keadaan anggota keluarga yang baru Menurut ,ubin, fase adaptasi ibu ! ". 0aking #n )ependent, kelelahan Pasif 4o1us pada diri sendiri Perlu tidur dan makan

taking in ini timbul pada jam pertama kelahiran sampai "-$ hari $. 0aking =old )ependent

#ndependen1e 4o1us melibatkan bayi Melakukan pera.atan diri sendiri -aktu yang baik untuk penyuluhan )apat menerima tanggung ja.ab

. &etting Co #ndependent pada pe1an yang baru &etting go terganti pada hari-hari terakhir pada minggu pertama persalinan I. Ko /&i,asi Post /artu ". Perdarahan $. Peradarahan dini E $4 jam otonia uteri,trauma,laserasi,hematoma. Perdarahan lambat F $4 jam!3isa pla1enta,infeksi subin2olusion #nfeksi Merupakan penyebab meningkatnya angka kesakitan dan kematian ibu, bagian yang terinfeksi! rongga panggul, perineum, mammae, saluran kemih, sistem 2ena, dimana suhu tubuh diatas F + derajat 1el1ius selama $- hari berturut-turut pada "0 hari post partum. . 4aktor ,esiko! >ntenatal! 'utrisi yang kurang,status so1ial ekonomi rendah! >': E,infeksi@penyakit,obesitas,anemia. #ntrapartum! Partus lama dan (P),0ekhnik aseptif E,0rauma jalan lahir,kateterisasi urine,se1sio 1aesura Post Partum! Plasenta manual perdarahan 4. 3uhu meningkat 0anda-tand infeksi!

'yeri &emah &okhea berbau busuk

/. 6.

0romboplebitis )an 0rombosis 0anda dan Cejala! 'yeri pada gastroknemius 0egang 9ena mengeras Mudah )iraba

7. 4aktor Predisposisi ,i.ayat 0romboplebitis obesitas 3e1sio 1aeseria,lahir dengan tindakan 5sia tua Paritas sering,infeksi 3upresi laktasi dengan estrogen 9arises dan enemi

II. KONSEP DASAR KEPERAWATAN A.Dia'nosa Ke/era1atan Inter*ensi (an Rasiona& ". 'yeri berhubungan dengan episiotomi, trauma jalan lahir, after pain, ketidanyamanan payudara. 0ujuan ! 'yeri hilang@berkurang #nter2ensi !

a. (aji adanya lokasi dan sifat nyeri ,@ mengidentifikasi kebutuhan khusus dan inter2ensi yang tepat. b. #nspeksi perbaikan perineum dan episiotomi, perhatikan edema, ekimosis, nyeri tekan lo1al, eksudat purulent. ,@ dapat menunjukkan trauma berlebihan pada jaringan perineal dan atau terjadinya komunikasi yang memerlukan e2aluasi@inter2ensi lanjut. 1. >njurkan duduk dengan otot gluteal terkontraksi diatas perbaikan episiotomi. ,@ penggunaan pengen1angan gluteal saat duduk menurunkan stress dan tekanan langsung pada perineum. d. (aji nyeri tekan uterus, tentukan adanya dan frekuensi@intensitas afterpaint. ,@ selama "$ jam pertama post partum kontraksi uterus kuat dan regular, dan ini berlanjut selama $ * intensitasnya berkurang. e. >njurkan klien berbaring tengkurap dengan kontak diba.ah abdomen dan melakukan akti2itas persalinan. ,@ meningkatkan kenyamanan, meningkatkan rasa 1ontrol dan kembali memfokuskan perhatian. f. #nspeksi payudara dan jaringan putting, kaji adanya pembesaran dan atau putting pe1ah-pe1ah. ,@ pada $4 jam post partum, payudara harus lunak dan tidak penuh, dan puting harus bebas dari pe1ah-pe1ah atau area kemerahan, pembesaran payudara, nyeri tekan putting atau adanya pe1ah-pe1ah pada putting dapat terjadi hari ke-$ sampai ke- postpartum. g. >njurkan menggunakan penyokong ,@ mengangkat payudara ke dalam dan kedepan mengakibatkan posisi lebih nyaman. h. 6erikan analgetik 0 * 60 menit sebelum menyusui hari selanjutnya, meskipun frekuensi dan

,@ memberikan kenyamanan, khususnya selama laktasi, bila afterpaint paling hebat karena pelepasan oksitosin, bila klien bebas dari ketidaknyamanan ia dapat memfokuskan pada pera.atannya sendiri dan bayinya dan pada pelaksanaan tugas *tugas mengenai ibu. $. Menyusui tak efektif berhubungan dengan isapan bayi kurang, tingkat pengetahuan pengalaman. 0ujuan ! Menyusui menjadi efektif a. (aji pengetahuan dan pengalamam klien tentang menyusui sebelumnya ,@ membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan saat ini dan mengembangkan ren1ana pera.atan. b. 6erikan informasi, 2erbal dan tertulis, mengenal fisiologi dan keuntungan menyusui, pera.atan putting dan payudara, kebutuhan diet khusus, dan fa1tor-faktor menyusui. ,@ membantu menjamin kandungan susu adekuat, men1egah putting pe1ah dan luka, memberikan kenyamanan dan membuat peran ibu menyusui. 1. )emonstrasikan dan tinjau ulang teknik-teknik menyusui ,@ posisi yang tepat biasanya men1egah luka putting tanpa memperhatikan lamanya menyusui. d. (aji putting klien A anjurkan klien melihat putting setiap habis menyusui ,@ identifikasi dan inter2ensi dini dapat men1egah @ membatasi terjadinya luka atau pe1ah putting, yang dapat merusak proses menyusui e. >njurkan klien untuk mengeringkan putting dengan udara selama $0 * 0 menit, instruksikan klien menghindari penggunaan sabun atau penggunaan bantalan bra berlapis elasti1 dan mengganti pembalut bila bosan atau lembab. yang memudahkan atau mengganggu keberhasilan

,@ pemajanan pada udara atau panas membantu mengen1angkan putting, sedangkan sabun dapat menyebabkan kering. f. >njurkan penggunaan kompres es sebelum menyusui dan taruhan putting dengan memutar diantara ibu jari dan jari tengah dan menggunakan teknik hoffman. ,@ latihan dan kompres es membantu membuat putting lebih ereksi, teknik hoffman melepaskan perlengketan yang menyebabkan in2erse putting. . ,esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan atau kerusakaan kulit, penurunan =6, prosedur in2asi2e dan atau peningkatan pemajanan lingkungan . 0ujuan ! #nfeksi tidak terjadi #nter2ensi ! a. Pantau suhu dan nadi dengan rutin A 1atat tanda-tanda menggigil, anoreksia atau malaise. ,@ peningkatan suhu sampai +, : dalam $4 jam pertama menandakan infeksi. b. (aji lokasi dan kontraktilitas uterus A perhatikan perubahan in2olusional atau adanya nyeri tekan uterus eksterm. ,@ fundus yang pada a.alnya $ 1m diba.ah umbili1us meningkat " -$ 1m@hari. (egagalan miometrium untuk in2olusi pada ke1epatan ini, atau terjadinya nyeri tekan eksterm, menandakan kemungkinan tertahannya jaringan plasenta atau imflamasi. 1. :atat jumlah dan bau rabas lokheal atau perubahan pada kehilangan normal dan rubra menjadi serosa

,@ lokhea se1ara normal mempunyai bau amis@daging, namun pada endometritis, rabas mungkin purulen dan bau busuk, mungkin gagal untuk menunjukkan kemajuan normal dari rubra menjadi serosa sampai alba. d. >njurkan pera.atan perineal dan mandi setiap hari dan ganti pembalut perineal sedikitnya setiap $ jam dari depan ke belakang. ,@ pembersihan sering dari depan ke belakang (simfisis pubis kearah anal) membantu men1egah kontaminasi re1tal memasuki 2aginan atau uretra. e. >njurkan dan gunakan teknik men1u1i tangan 1ermat dan pembuangan pembalut yang kotor. ,@ membantu men1egah atau menghalangi penyebaran infeksi. 4. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan edema jaringan, efek-efek anastesia. 0ujuan ! %liminasi urin menjadi normal #nter2ensi ! a. (aji masukan 1airan dan haluaran urin terakhir ,@ pada periode pas1a natal a.al, kira-kira 4 kg 1airan hilang, melalui haluaran urin dan kehilangan tidak kasat mata termasuk dioforesis. b. >njurkan berkemih dalam / * + jam post partum, alirkan air hangat diatas perineum. ,@ kandung kemih penuh mengganggu motilitas dan in2olusi uterus dan meningkatkan lokhea, distensi berlebihan kandung kemih dalam .aktu lama dapat merusak dinding kandung kemih. 1. >njurkan minum 6 sampai + gelas 1airan perhari ,@ membantu men1egah stati1 dan dehidrasi dan mengganti 1airan yang hilang .aktu melahirkan. d. Pasang kateer urin sesuai indikasi efek-efek hormonal

(perpindahan 1airan@peningkatan aliran plasma ginjal), trauma mekanis,

,@ untuk mengurangi distensi kandung kemih, untuk memungkinkan in2olusi uterus dan men1egah atoni kandung kemih karena distensi belebihan. /. ,esiko tinggi kekurangan 2olume 1airan berhubungan dengan penurunan masukan@pergantian tidak adekuat, kehilangan 1airan berlebihan (diaforesia, hemoragi, peningkatan haluaran urin, muntah.) 0ujuan ! (ekurangan 2olume 1airan tidak terjadi #nter2ensi ! a. (aji tanda-tanda 2ital ,@ takikardia dapat terjadi memaksimalkan sirkulasi 1airan, pada kejadiandehidrasi atau hemoragi, peningkatan 0) larema obat-obat 2asopressor oksitosin, penurunan 0) merupakan tanda lanjut dan kehilangan 1airan berlebihan. b. Perhatikan adanya rasa haus berikan 1airan sesuai toleransi ,@ rasa haus mungkin diperlukan 1ara homeostasis dari pergantian 1airan melalui peningkatan rasa haus. 1. %2aluasi masukan 1airan dan haluaran urin selama diberikan infuse i.2 atau sampai pola berkemih menjadi normal. ,@ membantu dalam analisa keseimbangan 1airan dan derajat kekurangan. d. Pantau pengisian payudara dan suplai >3# bila menyusui ,@ klien dehidrasi tidak mampu menghasilkan >3# adekuat e. 6erikan 1airan i.2 yang mengandung elektrolit ,@ membantu men1iptakan 2olume dasar sirkulasi dan menggantikan kehilangan korona dan kelahiran dan diaphoresis

6. ,esiko tinggi kelebihan 2olume 1airan berhubungan dengan perpindahan 1airan setelah kelahiran plasenta, ketidakadekuatan pergantian 1airan, efekefek infuse oksitosin. 0ujuan ! (elebihan 2oleume 1airan tidak terjadi. #nter2ensi ! a. Pantau 0). 'adi, auskultasi bunyi napas, perhatikan batuk berdahak, bising (rales) atau ronkhi, perhatikan adanya dispnea atau stridor. ,@ kelebihan sirkulasi dimanifestasikan dengan pengingkatan 0) dan nadi dan akumulasi 1airan pada paru-paru b. (aji adanya, lokasi dan luasnya edema ,@ bahaya eklamsia atau kejang ada selama 7$ jam, tetapi dapat terjadi se1ara a1tual selambat-lambatnya / hari setelah kelahiran 1. %2aluasi keadaan neurologis klien, perhatikan hiperrefleksia, peka rangsang atau perubahan kepribadian ,@ intoksikasi 1erebral adalah indi1ator a.al dari kelalahan retensi 1airan. d. Pasang kateter ind.elling sesuai indikasi ,@ untuk memantau haluaran urin setiap hari bila dibutuhkan oleh kondisi klien. e. 6erikan furosemid (lasiG) sesuai indikasi ,@ furosemid bekerja pada ansa henle untuk meningkatkan haluaran urin dan menghilangkan edema pulmonal 7. (onstipasi berhubungan dengan penurunan tonus otot, efek-efek

progesterone, dehidrasi, kelebihan analgetik atau anstesia, diare prapersalinan, kurang masukan, nyeri perineal. 0ujuan ! Proses defekasi menjadi normal #nter2ensi !

a. >uskultasi adanya bising usus A perhatikan kebiasaan pengosongan normal atau diastosis rekti. ,@ menge2aluasi fungsi usus. >danya diastosis rekti berat menurunkan tonus otot abdomen yang diperlukan untuk upaya mengejan selama pengosongan. b. 6erikan informasi diet yang tepat tentang pentingnya makanan kasar, peningkatan 1airan dan upaya untuk membuat pola pengosongan normal. ,@ makanan kasar (mis, buah-buahan dan sayuran khususnya dengan biji dan kulit dan peningkatan 1airan menghasilkan builk dan merangsang eliminasi. 1. >njurkan peningkatan tingkat akti2itas dan ambulasi,sesuai toleransi. ,@ membantu meningkatkan peristalti1 gastrointestinal d. (aji episiotomi A perhatikan adanya laserasi dan derajat keterlibatan 1airan. ,@ edema berlebihan atau trauma perineal dengan laserasi derajat ketiga dan keempat dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan men1egah klien dan merelaksasi perineum selama pengosongan karena takut untuk terjadi oedema selanjutnya. e. 6erikan laksatif, pelunak feses, supositoria atau enema. ,@ untuk meningkatkan kembali kebebasan defekasi normal dan men1egah mengejan atau stress perianal selama pengosongan. +. ,esiko tinggi terhadap perubahan menjadi orang tua berhubungan dengan kurang dukungan dari orang terdekat, kurang pengetahuan, stressor. 0ujuan ! #nter2ensi ! a. (aji kekuatan, kelemahan, usia, status perka.inan, ketersediaan sumber pendukung dan latar belakang budaya.

,@ mengidentifikasi fa1tor-faktor resiko potensial dan sumber-sumber pendukung yang mempengaruhi kemampuan klien@pasangan untuk menerima tantangan peran menjadi orang tua. b. Perhatikan respons klien@pasangan terhadap keahlian dan peran menjadi orang tua. ,@ kemampuan klien untuk beradaptasi se1ara positif untuk menjadi orang tua mungkin dipengaruhi oleh reaksi ayah yang kuat. 1. (aji ketrampilan komunikasi interpersonal pasangan dan hubungan mereka satu sama lain. ,@ hubungan yang kuat diartikan dengan komunikasi yang jujur dan ketrampilan mendengan dan interpersonal yang baik membantu mengembangkan pertumbuhan. d. 6erikan ;ra.at bersama<@ruang fisik dan pri2asi untuk kontak diantara ibu, ayah dan bayi. ,@ memudahkan kedekatan, membantu mengembangkan proses pengenalan. e. >njurkan pasangan@sibung untuk mengunjungi dan menggendong bayi dan konstipasi pada akti2itas pera.atan bayi se1ara rutin ,@ membantu meningkatkan ikatan dan men1egah perasaan putus asa. Menentukan realitas keadaan bayi D. ,esiko tinggi terhadap koping indi2idual tak efektif berhubungan dengan krisis maturasional dari kehamilan@mengasuh anak dan melakukan peran ibu dan menjadi orang tua, ke1emasan personal, ketidakadekuatan system pendukung, persepsi tidak realistis. 0ujuan ! (oping indi2idual tak efekti ftak terjadi #nter2ensi !

a. (aji terhadpa gejala depresi yang fana (perasaan sedih post partum) pada hari ke-$ sampai ke- misA ansietas, menangis, kesedihan, konsentrasi yang buruk. ,@ ibu-ibu mengalami depresi sementara atau perasaan emosi ke1e.a serelah melahirkan mungkin berhubungan dengan fa1tor-faktor geneti1, sosial atau lingkungan atau respons endokrin fisiologis b. 6erikan dukungan emosional dan bimbingan antisipasi untuk membantu klien mempelajari peran baru dan strategis untuk koping terhadap bayi baru lahir. ,@ ketrampilan menjadi ibu@orang tua bukan se1ara insting tetapi harus dipelajari. Penanganan tidur terganggu dan pemenuhan kebutuhan bayi selama $4 jam mungkin sulit dan strategi koping harus dikembangkan 1. >njurkan pengungkapan rasa bersalah, kegagalan pribadi, atau keraguraguan tentang kemampuan menjadi orang tua, khususnya bila keluarga beresiko tinggi terhadap masalah-masalah menjadi orang tua ,@ membantu pasangan kekuatan dan area masalah se1ara realistis dan mengenali kebutuhan terhadap bantuan profesional yang tepat. "0. Cangguan pola tidur berhubungan dengan repsons hormonal dan psikologis, nyeri@ketidaknyamanan, proses persalinan dan kelahiran melahirkan. ,@ gangguan pola tidur teratasi #nter2ensi ! a. (aji tingkat keleahan dan kebutuhan untuk istirahat, 1atat lama persalinan dan jenis kelahiran. ,@ persalinan atau kelahitran yang lama dan askit khususnya bila ini terjadi malam meningkatkan tingkat kelelahan b. (aji fa1tor-faktor,bila ada yang mempengaruhi istirahat, minimalkan gangguan dan beri istirahat serta periode tidur yang eksatra, berikan lingkungan yang tenang.

,@ membantu meninfkatkan istirahat tidur dan relaksasi dan menurunkan rangsang 1. 6erikan informasi tentang efek-efek kelelahan dan ansietas pada suplai >3#.. ,@ kelelahan dapat mempengaruhi penilaian psikologis, suplai >3# dan penurunan refleks se1ara psikologis d. 6erikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur@istirahat setelah kembali ke rumah. ,@ ren1ana yang kreatif yang membolehkan untuk tidur dengan bayi lebih a.al serta tidur siang membantu untuk memenuhi kebutuhan tubuh serta mengatasi kelelahan yang berlebihan e. 6erikan obat-obatan (analgetik) ,@ mungkin diperlukan untuk meningkatkan relaksasi dan tidur sesuai kebutuhan "". (urang pengetahuan mengenai pera.atan diri dan pera.atan bayi berhubungan dengan kurang mengingat, mengenal sumber-sumber (informasi). 0ujuan ! (lien dapat mengungkapkan pemahaman self 1are #nter2ensi ! a. (aji persepsi klien tentang persalinan dan kelahiran, lama persalinan dan tingkat kelelahan klien. ,@ makin lama persalinan,makin negati2e persepsi klien tentang kinerja persalinan dan semakin lama hal tersebut membuat lien memikul tanggung ja.ab terhadap pera.atan dan mensintesa informasi baru serta peranperan baru. b. 6erikan informasi tentang peran program latihan post partum progresif kesalahan interpretasi, tidak

,@ latihan membantu tonus otot, meningkatkan srkulasi, menghasilkan tubuh yang seimbang dan meningkatkan perasaan sejahtera se1ara umum 1. 6erikan informasi tentang pera.atan diri, termasuk pera.atan perineal dan hygiene. ,@ membantu men1egah infeksi, memper1epat pemulihan dan penyembuhan dan berperan pada adaptasi yang positif dari perubahan fisik dan emosional d. 6erikan informasi tentang ketersediaan metode termasuk keuntungan dan kerugian ,@ pasangan mungkin memerlukan kejelasan mengenal ketersediaan metoda kontrasepsi dan kenyataan bah.a kehamilan dapat terjadi. e. )iskusikan perubahan fisik dan psikologis yang normal dan kebutuhankebutuhan yang berkenaan dengan periode ke1epatan ,@ status emosional klien mungkin kadang-kadang labil pada saat ini dan sering dipengaruhi oleh kesejahteraan fisik. >ntisipasi perubahan ini dapat menurunkan stress.

Anda mungkin juga menyukai