Anda di halaman 1dari 13

JURNAL TUGAS AKHIR SKRIPSI

Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Servis dan Passing Permainan Bola Voli Siswa Kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa Oleh Hermanto Ridwan Tamrin Abstrak Masalah yang ditemui pada waktu observasi yaitu Kenyataan dilapangan tidak sesuai yang diharapkan. Pada siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa saat dilakukan tes pada servis dan passing permainan bola voli ternyata hasil yang diperoleh ada beberapa siswa yang nilainya kurang dari standar ketuntasan minimal (SKM) yang telah ditentukan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki hasil yang diperoleh, seorang guru harus memberikan satu bentuk metode atau strategi pembelajaran yang dianggap bisa memperbaiki hasil belajar siswa dengan

sebelumnya. Strategi yang pas untuk pembelajaran yaitu melalui pembelajaran simulasi, karena dengan pembelajaran simulasi siswa dapat melakukan keterampilan dasar servis dan passing permainan bola voli dengan baik dan benar. Tujuan : untuk meningkatkan hasil belajar servis dan passing permainan bola voli melalui pembelajaran simulasi. Hipotesis tindakan kelas ini adalah dengan penerapan metode/strategi pembelajaran simulasi dapat meningkatkan hasil belajar servis dan passing permainan bola voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tapa dan indikator kinerja, jika 80% dari 21 orang siswa yang ada dikelas VIII.5 mencapai nilai (75-84 kategori baik) maka penelitian selesai.

Kata Kunci : Hasil Belajar Servis dan Passing Permainan Bola Voli Melalui Pembelajaran Simulasi.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli adalah salah satu permainan yang digemari oleh siswa saat ini,karena permainan ini dapat dilakukan oleh siswa laki-laki maupun perempuan. Permainan bola voli juga merupakan salah satu materi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani yang tercantum dalam kurikulum, baik itu untuk tingkat SD, SMP, maupun SMA. Permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari 6 pemain. Pada permainan bola voli harus diimbangi dengan kemampuan

teknik dasar yang baik dan benar. Pada materi pembelajaran bola voli di awali dengan teknik dasar yang mencakup servis, passing, smesh, dan blok. SMP Negeri 1 Tapa banyak terdapat siswa-siswi yang menyukai olahraga bola voli namun dalam proses pembelajarannya masih banyak hambatan yang ditemukan, hal ini dilihat dari proses belajar yang kurang memuaskan saat melakukan permainan bola voli, masih banyak siswa-siswi yang belum mampu melakukan servis dan passing dalam permainan bola voli dengan baik, hal ini dikarenakan siswa belum mampu menguasai keterampilan dasar servis dan passing dengan baik dan benar. Metode simulasi dapat menumbuhkan cara berpikir kritis, mengurangi hal-hal yang bersifat verbalistik dan abstrak, menumbuhkan daya cipta dan dapat dijadikan bekal siswa apabila menghadapi situasi sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja. Dalam simulasi, siswa dapat mempelajari lebih dalam tentang bagaimana siswa itu merasa dan berbuat sesuatu. Beberapa pernyataan tersebut menunjukkan, bahwa metode simulasi merupakan contoh metode yang dapat memacu motivasi belajar siswa di kelas. Dari uraian masalah yang telah dikemukakan diatas maka peneliti ingin membuktikannya melalui metode ilmiah lewat Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai

berikut Apakah hasil belajar servis dan passing permainan bola voli siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa dapat meningkat dengan penerapan metode simulasi ?

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 1. Metode Simulasi Menurut Uno B. Hamzah dan Mohamad Nurdin (2011:101 Simulasi adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang untuk bertindak atau mencoba suatu kondisi atau yang sebenarnya akan terjadi atau dilakukan. Menurut Julie Cassidy (2009:59) simulations are tools that give you ersatz (as opposed to real) experience. Thus while educational simulations place students in true to life roles and the simulated activities are real world, modifications occur for learning purposes.( simulasi adalah alat yang memberikan ersatz (sebagai pembelajaran yang bertentangan dengan pengalaman) yang nyata. " sedangkan simulasi pendidikan tempat siswa menjadi peran hidup,selain itu kegiatan simulasi adalah "dunia nyata", modifikasi terjadi untuk tujuan belajar. Kristen Betts (2009:103) Simulation is a technique, not a technology, to replace or amplify real experiences with guided experiences, often immersive in nature, that evoke or replicate substantial aspects of the real world in a

fully

interactive

fashion(

Simulasi

adalah

teknik,

bukan

teknologi,

untuk

mengganti atau memperkuat pengalaman nyata dengan pengalaman dipandu, seringkali mendalam di alam, yang membangkitkan atau meniru aspek-aspek penting dari dunia nyata dengan cara yang sepenuhnya interaktif ") 2. Hasil Belajar Menurut Piccoli, Ahmad dan Ives (2011:144) learning outcomes as the changes in a learners knowledge, skills and attitude after receiving instruction (hasil belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam pengetahuan pembelajar, keterampilan dan sikap setelah menerima instruksi). Menurut Jones (2011:144) the learning outcomes are affected by factors such as the learning style, curriculum design and how instruction is provided (hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor diperiksa sebagai gaya belajar, desain kurikulum dan bagaimana instruksi diberikan.) Menurut Andy Gibbs (2012:73) Learning outcomes are statements of what a student is expected to know, understand and/or be able to demonstrate after completion of a process of learning(Hasil belajar adalah pernyataan tentang apa yang siswa di harapkan tahu, mengerti dan / atau mampu menunjukkan setelah penyelesaian proses pembelajaran). 3. Belajar Menurut Jenni Jones (2012:58) belajar didefinisikan sebagai perolehan pengetahuan, keterampilan atau kompetensi yang berkontribusi terhadap pengembangan pada individu pribadi. Menurut Morgan (2009:10) Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman). Menurut Geoch (2009:9) Learning is change in performance as a result of practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan). 4. Servis Menurut Yusuf Hidayat (2010:2) Servis adalah awalan pukulan untuk memasukkan bola ke daerah lawan. Selain itu, servis juga merupakan pukulan untuk memulai permainan. Menurut Atmaja Budi Sarjana (2010:11) Servis adalah pukulan bola pertama sebagai sajian atau pelayanan yang dilakukan dari daerah servis oleh pemain belakang. Menurut Faridha Isnaini dan Suranto (2010:6) Servis adalah pukulan bola yang dilakukan oleh seorang pemain belakang yang dilakukan dari daerah servis langsung ke lapangan lawan. 5. Passing Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto (2010:6) passing dalam bola voli adalah mengoper/ mengambil/ mengumpankan bola kepada teman atau langsung memasukan kedaerah lawan. Menurut Atmaja Budi Sarjana (2010:10) passing adalah pukulan atau pengembalian bola yang dilakukan dengan dua tangan dan perkenaan bola antara ruas-ruas jari yang kedua dari tangan dengan ruas ibu jari yang pertama. Menurut Faridha Isnaini dan

Suranto (2010:4) Passing dalam permainan bola voli merupakan usaha seorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu untuk mengoperkan bola ke teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri baik passing atas atau bawah. 6. Permainan Bola Voli Untuk dapat bermain bola voli dengan baik, harus menguasai teknik-teknik dasar bermain bola voli. Teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bola voli adalah teknik servis, passing, smash, dan bendungan. 1. Servis Servis adalah pukulan bola yang dilakukan agar bola dapat melewati net dan bergerak ke daerah lawan. Ada bermacam-macam jenis servis, yaitu servis tangan bawah ( underhand service), servis tangan samping ( sidehand service), servis atas kepala (overhead service), servis mengambang (floating service), topspin, dan servis loncat (jump service). 2. Passing Passing adalah mengoperkan bola kepada pasangan main untuk dimainkan di dalam area tim sendiri. Passing dibedakan menjadi dua macam, yaitu passing atas dan passing bawah. 3. Smash atau Spike Smash atau spike adalah teknik serangan atau pukulan bola di udara sambil meloncat. Pukulan dilakukan dengan keras dan menukik yang diarahkan ke area lawan. Bola bergerak melewati atas jaring dan mengakibatkan pihak lawan sulit mengembalikannya. 4. Block atau Bendungan Block atau bendungan merupakan teknik bertahan yang dilakukan di atas net. Teknik ini digunakan untuk menahan serangan lawan. Menurut Agung Prastowo Tri Nugroho (2013:2) Permainan bola voli merupakan olahraga yang dimainkan oleh 2 tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan oleh sebuah net. Menurut Yusuf Hidayat (2010:2) Bola voli merupakan olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua tim berlawanan. Setiap tim terdiri atas 6 pemain. Selain bola voli lapangan, terdapat pula bola voli pantai yang pemainnya terdiri atas 2 orang. Menurut Ngatiyono (2010:16) Permainan bola voli dimainkan oleh dua tim. Masing-masing tim terdiri atas 6 orang pemain. 7. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah voli pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tapa . dengan penerapan metode

pembelajaran simulasi dapat meningkatkan hasil belajar servis dan passing permainan bola

METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Tapa untuk mata pelajaran Penjaskes. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas VIII 5 tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang, terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan Januari 2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas. 3. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui beberapa siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar permainan bola voli menggunakan metode pembelajaran Simulasi. 4. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Tapa, dengan jumlah siswa 21 orang, dengan komposisi laki-laki 11 siswa dan perempuan 10 siswa. 5. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi tes, dan rubrik penilaian sebagaimana berikut ini. a) Tes : memberikan tes untuk melihat kemampuan siswa dalam menguasai teknik dasar servis dan passing dalam permainan bola voli. b) Rubrik Penilaian : menggunakan rubrik penilaian untuk menilai tingkat kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar pemainan bola voli dengan metode simulasi. 6. Indikator Kinerja Dalam penilaian tindakan kelas ini, adapun yang menjadi indikator kerja keberhasilan adalah 80% dari 21 siswa yang duduk di bangku kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa telah berhasil mencapai nilai (75 sampai 84 kategori baik) yang sesuai dengan standar ketuntasan minimal (SKM). 7. a. Prosedur Penelitian Tahapan Awal Atau Tahap Persiapan Sebagai langkah awal dari pelaksanaan tindakan ini, peneliti berkonsultasi dengan kepala sekolah SMP Negeri 1 Tapa dan menjalin kerja sama yang lebih baik dengan guru seprofesi mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan mengajar sebagai berikut:

1.

Peneliti dan guru menetapkan alternatif metode pembelajaran untuk peningkatan servis dan passing permainan bola voli

2.

Secara

bersamaan

(peneliti)

membuat

perencanaan

pembelajaran

yang

meningkatkan hasil belajar permainan bola voli 3. Melakukan pelatihan tentang pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk meningkatkan hasil servis dan passing permainan bola voli. 4. 5. 8. Membuat lembar observasi. Mendesain alat evaluasi. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah dipersiapkan. b. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi Dalam tahap ini dilaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Alat pemantauan yang digunakan oleh peneliti dan guru seprofesi adalah teknik pemantauan dengan menggunakan lembar observasi berupa cek. Pada akhir setiap pelajaran siswa diberi lembar balikan untuk mengetahui bagian-bagian yang masih memerlukan penanganan atau tindakan yang tepat. c. Tahap Analisis Dan Refleksi Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut. 1. Sebagian besar (75% dari siswa) hadir dalam mengikuti pembelajaran permainan bola voli 2. Kurang lebih 80% dari jumlah siswa mencapai nilai ketuntasan sesuai dengan Standar Ketuntasan Minimal (SKM) 3. Penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.

Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, peneliti dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Dengan demikian, peneliti akan dapat mengetahui kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Apabila hasil analisis dan refleksi pada siklus pertama belum menunjukan capaian yang memuaskan, ditindak lanjuti pada kegiatan siklus II. Jika siklus kedua ini lebih baik atau meningkat dari siklus pertama, maka hal ini menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas ini dengan menerapkan metode pembelajaran simulasi pada permainan bola voli mengalami peningkatan.

d.

Tahap Akhir Tahap ini Merupakan Kegiatan akhir dari pada penelitian dimana akan merangkum

seluruh data yang diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung, kemudian mendeskripsikan, membahas, dan menyimpulkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.

Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini di laksanakan di SMP Negeri 1 Tapa pada siswa

kelas VIII.5 semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa 21 orang. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus tindakan dilaksanakan berdasarkan prosedur yang belaku dengan menghendaki adanya perubahan pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswa hingga mencapai kriteria yang ditetapkan dan pembahasan di fokuskan pada hasil belajar servis dan passing permainan bola voli melalui metode pembelajaran simulasi. Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran, di laksanakan observasi awal terkait dengan kemampuan siswa terhadap hasil belajar servis dan passing. Hasilnya menjadi acuan dilaksanakannya tindakan siklus. Selengkapnya hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut. a. Obsevasi Awal Pelaksanaan observasi awal di maksudkan untuk mengetahui hasil belajar servis dan passing pada siswa kelas VIII.5 SMP Nrgeri 1 Tapa sebelum diberikan tindakan pembelajaran. Disamping itu, observasi awal juga dimaksudkan untuk mengetahui situasi pembelajaran sebelumnya. Siswa yang termasuk pada klasifikasi sangat baik tidak terdapat seorang siswa, kemudian pada klasifikasi baik terdapat 4 orang atau 19,05%, sedangkan pada klasifikasi cukup terdapat 1 orang siswa atau 4,76% dan 16 orang atau 76,19% tergolong kurang. Dan rata-rata kelas 55,00 %. Selengkapnya dapat di lihat pada sajian tabel berikut. Tabel : Klasifikasi Akhir Observasi Awal Hasil Belajar Servis dan Passing
Klasifikasi Nilai Sangat Baik 85-100 Baik 75-84 Cukup 65-74 Kurang 0-64 JUMLAH RATA-RATA KELAS Capaian Indikator Kinerja Observasi Awal Siswa 0 4 1 16 21 % 0,00 % 19,05 % 4,76 % 76,19 % 100 % 55,00 % 19,05%

b.

Siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan sebelumnya dengan alokasi waktu 2 jam mata pelajaran. Ketika proses dan akhir tindakan pembelajaran, dilakukan observasi dan evaluasi. Berikut hasil penelitian siklus 1. Siswa yang termasuk pada klasifikasi sangat baik t erdapat 8 orang siswa atau 38,10%, kemudian pada klasifikasi baik terdapat 4 orang atau 19,0 5%, sedangkan pada klasifikasi cukup terdapat 6 orang siswa atau 28,57% dan 3 orang atau 14,29% tergolong kurang. Dan rata-rata kelas 77,14%. Selengkapnya dapat di lihat pada sajian tabel berikut. Tabel : Klasifikasi Akhir Hasil Belajar Servis dan Passing Siklus 1
Klasifikasi Nilai Sangat Baik 85-100 Baik 75-84 Cukup 65-74 Kurang 0-64 JUMLAH RATA-RATA KELAS Capaian Indikato Kinerja Siklus 1 Siswa 8 4 6 3 21 % 38,10 % 19,05 % 28,57 % 14,29 % 100 % 77,14 % 57,15%

Refleksi dilakukan oleh peneliti setelah melakukan tindakan pada subyek penelitian yaitu siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa dengan materi yang diajarkan yaitu keterampilan dasar servis dan passing pada permainan bola voli. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus 1 tentang kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar servis dan passing, maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum optimal, karena masih terdapat beberapa indikator yang termasuk pada kategori tidak atau belum maksimal dan penelitian ini mengalami peningkatan hasil belajar, namun belum mencapai target yang di harapkan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja 80% yang merupakan capaian indikator pada penelitian tindakan kelas (PTK), karena siswa yang diberi tindakan masih beberapa orang yang hanya mendapatkan nilai 78, maka penelitian ini dilanjutkan pada tahap siklus II. Oleh karena itu perlu di perbaiki dan di tingkatkan pada siklus berikutnya, yakni siklus II. c. Siklus 2 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 tetap dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disiapkan setelah siklus 1 selesai dan belum mencapai target,

dan di laksanakanlah siklus 2 dengan alokasi waktu 2 jam mata pelajaran. Ketika proses dan akhir tindakan pembelajaran, dilakukan observasi dan evaluasi.Berikut hasil penelitian siklus2 Siswa yang termasuk pada klasifikasi sangat baik terdapat 11 orang siswa atau 52,38%, kemudian pada klasifikasi baik terdapat 7 orang atau 33,33%, sedangkan pada klasifikasi cukup t erdapat 3 orang siswa atau 14,29% dan yang tergolong pada klasifikasi kurang tidak ada. Dan rata-rata kelas 82,61%. Selengkapnya dapat di lihat pada sajian tabel berikut. Tabel : Klasifikasi Akhir Hasil Belajar Servis dan Passing siklus 2
Klasifikasi Nilai Sangat Baik 85-100 Baik 75-84 Cukup 65-74 Kurang 0-64 JUMLAH RATA-RATA KELAS Capaian Indikator Kinerja Siklus 2 Siswa 11 7 3 0 21 % 52,38 % 33,33 % 14,29 % 0% 100 % 82,61 % 85,71%

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 2 tentang kegiatan pembelajaran menunjukan kondisi yang optimal dalam pelaksanaannya. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar servis dan passing di kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa dalam materi permainan bola voli hingga terpenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Dengan demikian, tindakan siklus dihentikan atau di akhiri pada siklus ini, dalam artian tidak lagi di lanjutkan ke siklus berikutnya. Dari hasil refleksi mengenai hasil tindakan pada proses pembelajaran diperoleh gambaran bahwa hasil belajar servis dan passing permainan bola voli di kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa dapat meningkat melebihi indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena strategi, pembedayaan dan juga penguasaan guru terhadap siswa saat pembelajaran sudah cukup baik.

2.

Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian hasil belajar servis dan passing di kelas VIII.5 SMP Negeri

1 Tapa dari tahap observasi terlihat bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) ini belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80% hal ini dapat dibuktikan dengan hasil yang diperoleh pada tahap observasi awal, yang termasuk pada klasifikasi sangat baik tidak terdapat seorang siswa, kemudian pada klasif ikasi baik terdapat 4 orang atau 19,05%,

sedangkan pada klasifikasi cukup terdapat 1 orang siswa atau 4,76% dan 16 orang atau 76,19% tergolong kurang. Dan rata-rata kelas 55,00 %. Hal ini membuktikan bahwa penelitian yang dilaksanakan belum mencapai indikator yang diharapkan oleh karenanya diberikan tindakan pada siklus 1, tindakan yang diberikan berupa teknik dasar dalam servis (atas dan bawah) di mulai dari posisi kaki, posisi badan, ayunan tangan, perkenaan tangan saat memukul bola, dan gerakan la njutan, selanjutnya untuk passing (atas dan bawah) dimulai dari posisi kaki, posisi badan, posisi tangan, perkenaan tangan pada bola, dan gerakan lanjutan, siklus 1 diberikan tiga kali pertemuan (tindakan) dalam seminggu, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar servis dan passing pada permainan bola voli dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi di SMP Negeri 1 Tapa. Tingkat kemampuan siswa dalam hasil belajar dasar servis dan passing pada permainan bola voli melalui metode pembelajaran simulasi di SMP Negeri 1 Tapa pada siklus 1 dan setelah dianalisis mengalami peningkatan dan diperoleh klasifikasi sebagai berikut. Pada klasifikasi sangat baik t erdapat 8 orang siswa atau 38,10%, kemudian pada klasifikasi baik terdapat 4 orang atau 19,05%, sedangkan pada klasifikasi cukup terdapat 6 orang siswa atau 28,57% dan 3 orang atau 14,29% tergolong kurang. Dan rata-rata kelas 77,14%. Berdasarkan hasil pengamatan serta data yang diperoleh dari siklus 1 diatas,penelitian ini mengalami peningkatan hasil belajar, namun belum mencapai target yang di harapkan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam indikator kinerja 80% yang merupakan capaian indikator pada penelitian tindakan kelas(PTK), maka penelitian ini dilanjutkan pada tahap siklus 2. Siklus 2 diberikan lagi tindakan sebanyak tiga kali, untuk meningkatkan hasil belajar servis dan passing pada permainan bola voli melalui metode pembelajaran simulasi di SMP Negeri 1 Tapa sampai pada capaian indikator yang di tentukan, dan berdasarkan hasil yang dipeoleh dari data siklus 2, kemampuan siswa dalam hasil belajar servis dan passing pada permainan bola voli melalui metode pembelajaran simulasi di SMP Negeri 1 Tapa telah mengalami peningkatan. Kriteria keberhasilan sebagaimana yang di rumuskan pada indikator kinerja. Hasil t ersebut menunjukan bahwa pada klasifikasi sangat baik terdapat 11 orang siswa atau 52,38%, kemudian pada klasifikasi baik terdapat 7 orang atau 33,33%, sedangkan pada klasifikasi cukup t erdapat 3 orang siswa atau 14,29% dan yang tergolong pada klasifikasi kurang tidak ada. Dan rata-rata kelas 82,61%.

Tabel Gambaran Peningkatan Kemampuan Keterampilan Hasil Belajar Servis dan Passing Permainan Bola Voli Melalui Metode Pembelajaran Simulasi di SMP Negeri 1 Tapa Sesuai Klasifikasi Nilai Pemberian Tindakan

Klasifikasi Nilai
Sangat Baik 85-100 Baik 75-84 Cukup 65-74 Kurang 0-64 JUMLAH Rata-Rata Kelas Hasil Capaian Indikator Kinerja

Observasi Awal Siswa 0 4 1 16 21 % 0,00% 19,05% 4,76% 76,19% 100% 55,00% 19,05%

Siklus 1 Siswa 8 4 6 3 21 % 38,09% 19,05% 28,57% 14,29% 100% 77,14% 57,15%

Siklus 2 Siswa 11 7 3 0 21 % 52,38% 33,33% 14,29% 0,00% 100% 82,61% 85,71%

SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Adapun yang menjadi simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, yaitu sebagai berikut : a. Hasil belajar servis dan passing permainan bola voli siswa kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa meningkat dengan penerapan metode pembelajaran simulasi. b. Tindakan pembelajaran sebanyak dua siklus memperlihatkan hasil belajar servis dan passing pada permainan bola voli melalui pembelajaran simulasi pada setiap siklus yang kian meningkat. Terlihat dari observasi awal, banyak siswa yang belum mampu melakukan servis dan passing, dengan indikator capaian hasil belajar 19,05%. Pada siklus 1 sudah beberapa siswa yang telah memperlihatkan peningkatan hasil belajar dan memperoleh nilai tuntas dengan indikator capaian hasil belajar 57,15%, karena hasil yang diperoleh belum mencapai indikator kinerja yang telah di tetapkan maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2. Pada siklus 2 telah meningkat lagi Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 2 tentang kegiatan pembelajaran menunjukan kondisi yang optimal dalam pelaksanaannya. Kondisi ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar servis dan passing di kelas VIII.5 SMP Negeri 1 Tapa dalam materi permainan bola voli hingga terpenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan dengan indikator capaian hasil belajar 85,71%. Dengan demikian, tindakan

siklus dihentikan atau di akhiri pada siklus ini, dalam artian tidak lagi di lanjutkan ke siklus berikutnya. c. Hasil capaian belajar siswa diatas jika di hubungkan dengan indikator kinerja maka dapat dijelaskan bahwa indikator kinerja (80%) terpenuhi setelah pelaksanaan siklus 2 dimana hasil pada siklus ini terkait dengan hasil belajar siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) telah dicapai sebanyak 18 orang atau 85,71%. 2. Saran Hasil penelitian ini mempunyai peningkatan terhadap kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan dasar servis dan passing pada materi permainan bola voli, dalam penelitian ini maka peneliti dapat memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Metode pembelajaran simulasi dapat di terapkan dalam pembelajaran di sekolah dan menjadi salah satu pilihan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dengan metode pembelajaran simulasi siswa diharapkan dapat lebih memahami konsep pembelajaran dengan baik dan menjadi salah satu metode pembelajaran yang dapat di aplikasikan ke pembelajaran selanjutnya. 3. Hasil penelitian penerapan metode pembelajaran simulasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada permainan bola voli khususnya servis dan passing di harapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi.Surabaya: Pelajar. Yusuf Hidayat (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk Kelas X. Jakarta: pusat pembukuan Kementrian

Pustaka

SMA/MA/SMK

Pendidikan Nasional. Bergembira 4

Ngatiyono dan Dyan Putri Riswanty (2010). Mari Sehat

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Untuk Kelas IV SD/MI. Jakarta: pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Budi Aryanto dan Margono (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : pusat pembukuan

Kementrian Pendidikan Nasional. Faridha Isnaini & Suranto (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Atmaja Budi Sarjana & Bambang Trijono Joko Sunarto (2010). Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Budi Sutrisno & Muhammad Bazin Kha (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Mohammad Ali Mashar & Dwinarhayu (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP Kelas IX. Jakarta : pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Sujarwadi & Dwi Sarjiyanto (2010). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : pusat pembukuan Kementrian Pendidikan Nasional. Uno B. Hamzah, Mohamad Nurdin (2011). Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Lingkungan Kreatif Efektif Menarik). Jakarta: Bumi Aksara

Andi Gibbs, Declan Kennedy, & Anthony Vickers (2012). Journal of the European Higher Education Area, Bergeles Nikos and Nikolaidou Maria Elissavet (2011).International Journal of Performance Analysis in Sport. Rofa Nurochma (2012). Jurnal Pendidikan Biologi. Surakarta.

Agung Prastowo Tri Nugroho (2013). Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation. Julie Cassidy (2009).Journal of the Australasian Tax Teachers Association. Kristen Betts (2009).AsiaPacific Journal of Cooperative Education. New Australia. Zealand.

Yu-Je Lee, Chia-Hui Chao & Ching-Yaw Chen (2011). Global Journal of Engineering Education.Taiwan Jenni Jones (2012). International Journal of Evidence Based Coaching and Mentoring.

Anda mungkin juga menyukai