Anda di halaman 1dari 3

A.

Diagnosa I

1. Gangguan pola nafas tidak efektif b/d obstruksi pada jalan nafas. Tujuan: Pola nafas efektif selama serangan batuk berulang dengan kriteria hasil: penumpukan sekret tidak ada, frekuensi anak normal: 25 / 3 menit. !nter"ensi 1. $ontrol pernafasan, jika perlu 1. buat nafas buatan #asionalisasi %ntuk mengetahui kesulitan frekuensi untuk

pernapasan anak dan menghindari terjadin&a bernapas. anak

2.'udukkan anak dan ditopang bila 2. %ntuk memudahkan anak untuk batuk bekepanjangan batuk produktif agar sekret dapat keluar dan anak tidak menjadi muntah 3. (eri minum hangat &ang ban&ak 3. 'engan minum air hangat dapat membantu melan)arkan sekret dapat sehingga mudah dikeluarkan *. (eri obat e+pe)torant sesuai *. ,bat e+pe)torant anjuran mengen)erkan sputum mudah dikeluarkan.

sehingga

Diagnosa II 2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anore+ia dan muntah. Tujuan: $ebutuhan nutrisi dan )airan untuk terpenuhi selama masa serangan dengan kriteria hasil: -akanan &ang disajikan habis (erat badan anak tidak berkurang lagi tetapi bertambah !nter"ensi 1.(eri makan sedikit tapi sering 1. dan makanan tidak boleh kering #asionalisasi %ntuk mengurangi

kaheksia

karena pasien dengan batuk rejan sering menjadi kaheksia dan perlu diingat bah.a makanan tidak boleh kering, digoreng atau &ang terlalu asin karena dapat merangsang batuk. %sahakan pada setiap keadaan tenang memberikan makanan apa saja &ang bergi/i, misal: makanan ke)il &ang dapat dimasukkan susu.

2.(eri susu atau 01! 2jika pasien 2. $arena anak dalam keadaan ba&i3 sehabis serangan batuk dan anore+ia pemberian susu akan lebih muntah. baik disamping dari buah4buahan perlu diingat susu tidak boleh terlalu

manis karena dapat merangsang batuk.

Anda mungkin juga menyukai