"ERTA PAKAN KOMER"IL PA A BU I A#A LELE "UPERINTEN"IF ($% "eptember & ' N()ember *%1$)
1.
Ura+an Ke,+atan Kegiatan Penerapan Teknologi Biofloc pada Pakan Murah dan Komersil pada
Budidaya lele superintensif per tanggal 9 Novem er !"1# sudah memasuki hari ke #" $1 ulan pemeliharaan%. &incian perkem angan se agai erikut' 1-1- M+n,,u I Perla.uan B+(/l(0 Pada minggu pertama pemeliharaan( perlakuan $+am ar 1%. iofloc sudah menun)ukkan
ter entuknya floc( yaitu tampak dari *arna air yang er*arna coklat dan le ih kental
Perlakuan Biofloc pada ,ari Ke-! Perlakuan Biofloc setelah 1 minggu Gambar 1- Peruba1an 2arna A+r pa3a M+n,,u Pertama Perla.uan B+(/l(0 ,asil analisa kualitas air menun)ukkan adanya penurunan kandungan ammonia se esar #1(!./ untuk perlakuan iofloc pada pakan murah dan #9(!"/ untuk perlakuan iofloc pada pakan komersil. Kondisi cuaca pada minggu pertama secara umum cerah dengan ter)adi hu)an 1 kali dengan intensitas 0.ml1hari( yaitu hari ke-# perlakuan( pada tanggal 1# 2kto er !"1# $+am ar !%. Kisaran suhu air erada pada kisaran !3(. 4 !5(. o6.
Gambar *- Pen,amatan "u1u 3an Cura1 !u4an 5elama *1 1ar+ Pen,u4+an B+(/l(0
1-*- M+n,,u II Perla.uan B+(/l(0 Pada minggu ke-! perlakuan iofloc( menun)ukkan kondisi floc optimum( yaitu penampakkan air er*arna coklat dengan tekstur menyatu $+am ar #%.
Perlakuan Biofloc pada Minggu 7 Perlakuan Biofloc pada Minggu 77 Gambar $- Peruba1an 2arna A+r pa3a M+n,,u Ke3ua Perla.uan B+(/l(0 ,asil analisa kualitas air )uga menun)ukkan adanya penurunan konsentrasi ammonia se esar !0(0/ untuk perlakuan iofloc pada pakan murah dan !8(11/ untuk perlakuan iofloc untuk pakan komersil.
,asil analisa floc )uga menun)ukkan kondisi floc yang optimal $+am ar 3%( yaitu ditun)ukkan dengan anyaknya enang- enang akteri erfilamen $+am ar 3d% se agai tanda hidupnya akteri heterotroph mem entuk floc ersama organisme lain didalam nya $+am ar 3a( 3 ( dan 3c%.
a%
Mikroalgae
% Proto9oa
d% Bakteri erfilamen
menun)ukkan adanya per edaan o ot yang cukup signifikan antara perlakuan iofloc iofloc( yaitu 1"(9#/ untuk perlakuan iofloc pada pakan murah dan 13(#9/ untuk perlakuan iofloc pada pakan komersil.
Gambar 8- Pen,amatan B(b(t I.an !ar+ .e 1* Pen,u4+an B+(/l(0 pa3a Pa.an Mura1 3an K(mer5+l
;danya pertum uhan ikan )uga diiringi dengan efektifitas penggunaan pakan( yang ditun)ukkan dengan adanya penurunan nilai <6& pada perlakuan iofloc $+am ar 8%
+am ar 8a. <6& pada ,-1! Perlakuan Biofloc pada Pakan Murah dan Komersil
Gambar 9- E)alua5+ FCR 5elama 1* 1ar+ Pen,u4+an Berdasarkan +am ar 8a dan 8 menun)ukkan perlakuan iofloc pada pakan
murah dapat menurunkan <6& dari 1("# men)adi "(00 $turun !.(10/% dan perlakuan iofloc pada pakan komersil dapat menurunkan dari "(09 men)adi "(.9 $turun !3(0./%.
Namun( pada minggu ke 77( yaitu tepatnya pada hari ke-13 ter)adi kematian pada Bak . dan Bak 0( yaitu Bak dengan perlakuan Pakan Komersil tanpa Biofloc. Kronologis kematian dimungkinkan dise a kan karena tingginya curah hu)an se)ak hari ke-9 sd hari ke-1# $. hari erturut-turut% dengan intensitas 1 4 1# ml1hari. Kondisi cuaca selama . hari ini memang relative ekstrim dengan suasana pada pagi hari sangat cerah dan kemudian siang hari hu)an deras. =elama . hari ini )uga tampak fluktuasi suhu cenderung turun dan erada pada titik terendah pada hari ke-13( setelah ter)adi hu)an selama 5 )am nonstop.
Gambar :- K(n3+5+ Flu.tua5+ "u1u 3an Cura1 !u4an pa3a M+n,,u .e;* Pen,u4+an B+(/l(0
1-$- M+n,,u III Perla.uan B+(/l(0 Pada minggu ke-#( curah hu)an masih tinggi( hamper setiap hari ter)adi hu)an dengan intensitas meningkat dari minggu se elumnya( yaitu erkisar # 4 31 ml1hari $+am ar 0%. >engan pola yang sama pada minggu ke-!( suhu air cenderung terus menurun pada minggu ke-# dengan titik terrendah pada hari ke-!". >an pada hari ke-!1( ter)adi kematian ikan pada ak 8( dan 9( yaitu perlakuan pakan komersil dengan iofloc( dengan mortalitas se anyak ..-8"/.
Gambar <- K(n3+5+ Flu.tua5+ "u1u 3an Cura1 !u4an pa3a M+n,,u .e;$ Pen,u4+an B+(/l(0
&untuhnya enteng pertahanan perlakuan iofloc( se enarnya telah ditun)ukkan secara visual pada penampakkan entuk air yang tampak er ulir kasar dari se elumnya yang tampak kental dan menyatu. Kondisi ini setelah diamati melalui mikroskop( menun)ukkan ter)adinya pecahnya floc( yaitu penurunan )umlah erfilamen $+am ar 9%. Pada a*al pengu)ian sampai minggu ke-#( menggunakan system ter uka sehingga memungkinkan masuknya air hu)an ke dalam ak pemeliharaan. >engan sering dan tingginya intensitas curah hu)an mem uat terganggunya system iofloc. Kondisi ini mem uat floc men)adi pecah sehingga tidak efektif dalam mengurai ammonia. ,al ini dapat dilihat dari hasil analisa kualitas air( kandungan ammonia dan nitrit relative tinggi. ,al ini yang kemudian dapat menye a kan kematian ikan. =etelah ter)adi kematian ikan( dilakukan tindakan menutup agian atas ak pemeliharaan untuk menghindari hu)an. Penutup ak ini sifatnya fleksi el $dapat di uka dan ditutup%. Penutup ak ini di uka pada pagi hari dan ditutup apa ila cuaca mendung. enang- enang
d% Pada kumpulan 2rganisme Penyusun tampak sedikit adanya enang- enang erfilamen $Minggu 777%
Gambar '- Perbe3aan K(n3+5+ Fl(0 pa3a M+n,,u II 3an III Pada minggu ke-#( perlakuan iofloc pada pakan murah masih ertahan dengan nilai =& 8" - 1""/ dan demikian pula untuk perlakuan pakan murah tanpa iofloc( dnegna nilai =& 5.-9./. ,al ini mungkin dapat di uat kesimpulan sementara ah*a formulasi pakan murah yang kita dengan pakan komersil. 1-6- M+n,,u III Perla.uan B+(/l(0 Pada minggu ke-3 pengu)ian iofloc( dilakukan sampling o ot ikan. ,asilnya menun)ukkan perlakuan iofloc untuk pakan murah ter)adi kenaikan o ot se esar 5(.!/ $+am ar 1"% uat mempunyai keunggulan le ih di andingkan
Perlakuan iofloc untuk pakan murah )uga menun)ukkan penurunan nilai <6& dari tanpa iofloc se esar "(01 men)adi "(83 dengan iofloc $turun se esar 5(9/%.