Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Gonad

Asal Gonad Gonad berasal dari bagian steroidogenik mesoderm yang memanjang sepanjang batas ventromedial dari mesonephoros. Sel-sel bagian kranial dari bagian tersebut akan berkondensasi membentuk primordial adrenocortical, dan bagian kaudal akan membentuk lekukan genital, yang mana dapat dilihat pada minggu kelima kehamilan. Pada awal lekukan genital terdiri dari dua populasi mayor sel. Populasi ertama berasal dari sel epitel coelomic dan kedua berasal dari lekukan mesonefrik.Salah satu dari gen awal yang diperlukan dalam proses perkembangan dari gonad adalah W -!, yang mana diekspresikan sepanjang mesoderm intermediet. Gen tersebut juga memainkan peran yang penting pada awal pembentukan ginjal. "aktor steroidegenik-! #S"-!$ pula diekspresikan pada awal pembentukan gonad juga pada perkembangan korteks adrenal. %amun S"-! tersebut memainkan peran pada sel somatik pada awal gonad dan bukannya pada sel primordial germ. S"-! juga diekspresikan dalam sel pituitari dan hipotalamus. Gen lain yang turut terlibat pada perkembangan fase awal dari gonad adalah gen &im-!. anpa adanya gen &im-! ini akan menyebabkan tidak terbentuknya gonad dan ginjal. Diferensiasi Pada wanita ekspresi dari gen 'a(-!, tanpa adanya pengaruh dari gen Sry akan menekan pembentukan struktur testis dan membolehkan gonad berkembang menjadi ovarium. )erbeda dengan testes, diferensiasi ovarium memerlukan sel germ yang viable. Pada keadaan dimana sel germ gagal untuk sampai ke lekukan genital atau suatu abnormalitas lain terjadi #misalnya *+$ dan degenerasi, maka gonad tidak akan berkembang. Setelah sel germ primordial masuk ke dalam ovarium yang bakal terbentuk, ia akan menetap pada bagian luar kortikal atau dekat dengan batas kortikomedullar. Seperti pada pembentukan testis, ovarium mempunyai kord seks primitif yang terletak di bagian medullar, namun ia tidak berkembang seperti halnya pada testis. ,sal sel yang membentuk folikel ovarium masih belum dapat diketahui. %amun terdapat tiga teori bahwa dari mana sel epitel folikel tersebut berasal !. epitel coelemik #kord seks sekunder$, .. kord seks primitif dari mesonefrik, kombinasi keduanya. /. eori ketiga ditegakkan berdasarkan dari terdapatnya dua jenis sel yang jelas berbeda yaitu yang satunya cerah dan yang satunya lagi gelap pada fase awal epitel folikular. Sel germ primer, atau lebih tepat dikenal sebagai oogonia akan berproliferasi secara mitosis mulai dari saat ia masuk ke dalam gonad hingga sampai pada awal bulan ke empat gestasi. Pada fase ini, beberapa oogonia pada bagian dalam dari medula dari ovarium akan memasuki fase awal pembagian meosis. 0al ini kemungkinan kerana pengaruh dari faktor stimulasi miosis yang dilepaskan dari mesonefrik. +ogonia yang telah mitosis, dikenal dengan oosit akan bergabung dengan sel folikular dan membentuk

folikel primordial. Pada waktu yang sama, oogonia pada bagian kortikal dari ovarium terus membagi secara mitosis. +ogonia dan oosit awal dihubungkan oleh jembatan sitoplasmik intraselular, yang mana akan berfungsi sinkronisasi dari perkembangannya. Pada minggu .. kehamilan, perkembangan folikular sudah dalam proses di sepanjang ovarium. +osit akan terus bermiosis hingga mencapai fase diplotene dari profase dari pembagian miotik. 1iosis kemudian akan berhenti dan oosit akan tetap berada dalam fase tersebut hingga faktor penghalangnya dibuang. Pada orang dewasa, ini terjadi pada oosit individu beberapa hari sebelum terjadinya ovulasi.Pada ovarium fetus terdapat pembentukan tunika albugenia yang tidak dapat terlihat pada kortikomedular. 2orte( dari ovarium merupakan komponen yang dominan, dan memiliki mayoritas oosit. 1edula penuh dengan jaringan penyambung dan pembuluh darah yang berasal dari mesonephros. )erbeda dengan testis, karakternya didominasi oleh komponen medular yang terletak di dalam tunika albuginea prominen. +varium yang berkembang tidak akan mempertahankan hubungannya dengan mesonephros. )iasanya akan terjadi degenerasi dari tubulus mesonefrik pada embrio wanita.
Penentuan jenis kelamin pada manusia di atur oleh kromosom Y yang menentukan jenis kelamin pria. Pada kromosom ini terdapat gen SRY (sex determining of Y chromosome). Apabila gen SRY ini di ekspresikan pada saat perkembangan, maka protein yang dihasilkan akan memicu sel sertoli untuk berdiferensiasi menjadi jaringan gonad pada minggu ke- . Perkembangan sel sertoli ini akan mensekresikan hormone Mullerian-inhibiting hormone (MIH) yang akan menyebabkan duktus paramesonefros mengalami apoptosis. !aka dari itu, duktus ini tidak ikut berkontribusi pada system reproduksi laki-laki. Stimulasi dari h"# ($uman "horionic gonadotropin% akan menyebabkan sel-sel &eydig pada jaringan gonad mensekresikan testosterone pada minggu ke-'. (estosterone akan menstimulus perkembangan duktus mesonephros menjadi epididimis, )as deferen, duktus ejakulatorius, )esikel seminularis. (estis akan berhubungan dengan duktus mesonephros melalui serangkaian tubulus yang berasal dari tubulus seminiferus. *elenjar prostat dan bulbouretral merupakan bagian endodermal dari uretra. Pada +anita, terdiri dari dua kromosom , dan tanpa kromosom Y. oleh karena itu, tidak terdapat gen SRY, sehingga duktus paramesonephros bisa berkembang dengan baik. -agian distal dari duktus paramesonephros ini akan berfusi membentuk uterus dan )agina, sedangkan bagian yang tidak berfusi akan berkembang menjadi tuba fallopi. .uktus mesonephros tidak berkembang diakibatkan tidak adanya hormone testosterone. Perkembangan embrio genitalia eksterna pada pria dan +anita (penis, skrotum, clitoris, labia, )agina% juga akan berdiferensiasi sampai umur kira-kira ' minggu. Sebelum berdiferensiasi, embrio pada pria dan +anita terdapat genital tubercle, yang terdiri dari uretral groo)e, sepasang uretral fold dan labioscrotal s+elling. Pada embrio pria, beberapa testosterone akan dikon)ersikan menjadi dihydrotestosteron yang menstimulasi perkembangan uretra, prostat, organ genital eksterna (skrotum dan penis%. genital tubercle akan memanjang dan berkembang menjadi penis. /usi antara uretral fold akan membentuk spongy (penil% uretra. &abiosrotal s+elling akan berkembang menjadi skrotum.

Pada +anita, terdiri dari dua kromosom , dan tanpa kromosom Y. oleh karena itu, tidak terdapat gen SRY, sehingga duktus paramesonephros bisa berkembang dengan baik. -agian distal dari duktus paramesonephros ini akan berfusi membentuk uterus dan )agina, sedangkan bagian yang tidak berfusi akan berkembang menjadi tuba fallopi. .uktus mesonephros tidak berkembang diakibatkan tidak adanya hormone testosterone. *arena pada +anita tidak terdapat dehidrosteron, maka genital tubercle ini akan berkembang menjadi clitoris. 0retral fold tetap terbuka membentuk labium minora, dan labioscrotalnya berkembang menjadi labium mayora.

Perkembangan embrio genitalia eksterna pada pria dan +anita (penis, skrotum, clitoris, labia, )agina% juga akan berdiferensiasi sampai umur kira-kira ' minggu. Sebelum berdiferensiasi, embrio pada pria dan +anita terdapat genital tubercle, yang terdiri dari uretral groo)e, sepasang uretral fold dan labioscrotal s+elling. Pada embrio pria, beberapa testosterone akan dikon)ersikan menjadi dihydrotestosteron yang menstimulasi perkembangan uretra, prostat, organ genital eksterna (skrotum dan penis%. genital tubercle akan memanjang dan berkembang menjadi penis. /usi antara uretral fold akan membentuk spongy (penil% uretra. &abiosrotal s+elling akan berkembang menjadi skrotum. *arena pada +anita tidak terdapat dehidrosteron, maka genital tubercle ini akan berkembang menjadi clitoris. 0retral fold tetap terbuka membentuk labium minora, dan labioscrotalnya berkembang menjadi labium mayora.

Anda mungkin juga menyukai

  • Filsafat Pancasila
    Filsafat Pancasila
    Dokumen19 halaman
    Filsafat Pancasila
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Bronkitis Kronis
    Bronkitis Kronis
    Dokumen20 halaman
    Bronkitis Kronis
    Satrya Aji Pamungkas
    0% (2)
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen1 halaman
    Epidemiologi
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Epidemiologi
    Epidemiologi
    Dokumen1 halaman
    Epidemiologi
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Osteo Art Ritis
    Osteo Art Ritis
    Dokumen2 halaman
    Osteo Art Ritis
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Pepek
    Pepek
    Dokumen1 halaman
    Pepek
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Peryataan TDK Sedang Menerima Beasiswa
    Peryataan TDK Sedang Menerima Beasiswa
    Dokumen1 halaman
    Peryataan TDK Sedang Menerima Beasiswa
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • KesehatanMenurutIslam
    KesehatanMenurutIslam
    Dokumen19 halaman
    KesehatanMenurutIslam
    Satrya Aji Pamungkas
    100% (1)
  • Surat Permohonan Beasiswa
    Surat Permohonan Beasiswa
    Dokumen1 halaman
    Surat Permohonan Beasiswa
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Dokumen8 halaman
    Ruptur Uretra
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Ruptur Uretra
    Ruptur Uretra
    Dokumen8 halaman
    Ruptur Uretra
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Asidosis Metabolik
    Asidosis Metabolik
    Dokumen5 halaman
    Asidosis Metabolik
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Nama
    Nama
    Dokumen1 halaman
    Nama
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Dosis L
    Dosis L
    Dokumen1 halaman
    Dosis L
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Fantad
    Fantad
    Dokumen1 halaman
    Fantad
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Bangsat Kerparat Jancok Asu Pilat
    Bangsat Kerparat Jancok Asu Pilat
    Dokumen1 halaman
    Bangsat Kerparat Jancok Asu Pilat
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Jrmbut Kontol
    Jrmbut Kontol
    Dokumen1 halaman
    Jrmbut Kontol
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Definisi
    Definisi
    Dokumen9 halaman
    Definisi
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Asu Jancok Jaran
    Asu Jancok Jaran
    Dokumen1 halaman
    Asu Jancok Jaran
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Jembut Yesus Keparat
    Jembut Yesus Keparat
    Dokumen1 halaman
    Jembut Yesus Keparat
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Graves
    Penyakit Graves
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Graves
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Graves
    Penyakit Graves
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Graves
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Pleno Skenario 6
    Pleno Skenario 6
    Dokumen36 halaman
    Pleno Skenario 6
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Graves
    Penyakit Graves
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Graves
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Pada Anak
    Imunisasi Pada Anak
    Dokumen35 halaman
    Imunisasi Pada Anak
    Rachman Epul Rachman
    Belum ada peringkat
  • S - Student Guide 2.3, 2010 Edit U 2012
    S - Student Guide 2.3, 2010 Edit U 2012
    Dokumen18 halaman
    S - Student Guide 2.3, 2010 Edit U 2012
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Penyakit Graves
    Penyakit Graves
    Dokumen7 halaman
    Penyakit Graves
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • Minggu 2
    Minggu 2
    Dokumen1 halaman
    Minggu 2
    Satrya Aji Pamungkas
    Belum ada peringkat
  • INFERTILITAS
    INFERTILITAS
    Dokumen18 halaman
    INFERTILITAS
    Sri Wismoady Raharjo
    Belum ada peringkat