Nora sovira Ilmu Kesehatan Anak Divisi Pediatrik Gawat Darurat 2013
Pendahuluan
Kejang gangguan fungsi sel-sel neuron di susunan saraf pusat Kejang merupakan tanda serius suatu penyakit yang mendasarinya Penatalaksanaan kejang sering tidak adekuat sehingga kejang sulit dikontrol
2/21/2013
Definisi Definisi
Lama kejang 5 menit atau lebih : (i) Secara klinis kejang terus menerus dan/atau ada aktifitas kejang pada EEG atau (ii) Aktifitas kejang berulang tanpa berhenti antara dua episode kejang
Data penelitian terdahulu: Emergensi neurologis jika : Kejang 30 menit terus menerus atau intermitten tanpa perbaikan kesadaran
Definisi terdahulu : SE kejang > 60 menit, insiden sekuele yang tinggi paska kejang pada anak
Oleh karena itu definisi SE berubah kejang 30 menit terus menerus tanpa episode berhenti antara kejang tersebut Saat ini para ahli menyatakan jika kejang yang berlangsung diatas 5 menit terus menerus waspadai suatu fase awal SE
2/21/2013
Klasifikasi Klasifikasi
Convulsive SE (Generalized CSE) Definisi Kejang Sentakan ekstremitas yang berirama Non-convulsive SE Aktifitas kejang (+) pada EEG Klinis (-) Refractory SE Kejang (+) tidak respon terapi standard Sudah mendapat Benzodiazepin diikuti obat anti epilepsi
Tipe Kejang
2/21/2013
Patofisiologi
Neurokimiawi Kejang terjadi karena eksitasi (rangsangan) yang berlebihan dan inhibisi (hambatan) yang berkurang Glutamate neurotransmitter eksitasi NMDA (N-methyl-D-aspartate) reseptornya Gamma-aminobutyric acid (GABA) neurotransmitter inhibisi Proses inhibisi yang gagal status epilepticus.
2/21/2013
2/21/2013
Mechanism of action of the benzodiazepines Benzodiazepines (BDZs) bind to the gamma sub-unit of the GABA-A receptor. Their binding causes an allosteric (structural) modification of the receptor that results in an increase in GABA A receptor activity. BDZs do not substitute for GABA, which bind at the alpha sub-unit, but increase the frequency of channel opening events which leads to an increase in chloride ion conductance and inhibition of the action potential
2/21/2013
2/21/2013
Clin Ped Emerg Med 2003; 4:195-206 Status epilepticus 2006. h. 589-619
Tatalaksana SE Tatalaksana
Tujuan utama : berhentikan kejang baik secara klinis maupun dari EEG, mencegah komplikasi sistemik pasca status konvulsivus Terapi awal: Airway, Breathing, Circulation Pemberian oksigen, pertahankan jalan napas dan akses intravena, Hentikan kejang dengan obat anti kejang (mis. Benzodiazepin) Cari penyebab penyakit yang mendasarinya Segera atasi kegawatan yang mengancam nyawa (mis. Meningitis, lesi massa di intrakranial)
Intubasi diperlukan jika akan diberikan obat anti kejang secara intravena
2/21/2013
Tindakan Intubasi
2/21/2013
Kejang lama : gangguan ventilasi, sekresi air liur, sekret trakeobronkial >> , peningkatan kebutuhan oksigen hipoksia Hipoksia pada kejang lama disertai asidosis penurunan fungsi ventrikel jantung, penurunan curah jantung, hipotensi, dan mengganggu fungsi sel jaringan dan neuron.
Tatalaksana umum Pemantauan tekanan darah / laju napas / laju nadi / suhu / Elektrokardiografi Pemantauan tekanan intrakranial: kesadaran, Dolls eye movement, pupil, pola pernapasan, edema papil Analisa gas darah, darah tepi, pembekuan darah, elektrolit, fungsi hati ginjal, koreksi kelainan Balans cairan input output Tatalaksana etiologi Edema serebri dapat diberikanmanitol 0,5-1,0 mg/kg/8 jam
Clin Ped Emerg Med 2003; 4:195-206 Status epilepticus 2006. h. 589-619
10
2/21/2013
Beberapa jenis kejang yang memerlukan perhatian khusus Kejang lama atau kejang berulang Status epileptikus Status epileptikus refrakter
11
2/21/2013
12
2/21/2013
13
2/21/2013
Hospital/ED
Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg) atau Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus atau Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv (rate <2mg/mnt)
10-20 mnt
Monitor Tanda vital EKG Gula darah Elektrolit serum (Na, K, Ca, Mg, Cl) Analisa Gas Darah Koreksi kelainan
ICU/ED
Fenitoin 20mg/kg/iv (20mnt /50ml NS) Max 1000mg Phenobarbitone 20mg/kg/iv (rate >5-10min; max 1g) Refrakter Pentotal - Tiopental 5 8 mg/kg/iv
30-60 mnt
Note : Jika preparat (+) ICU Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus Dilanjut infus 0,02-0,4 mg/kg/jam
Propofol 3-5mg/kg/infusion
14
2/21/2013
15
2/21/2013
31
Benzodiazepine
Anxiolysis and Sedation Menambah fungsi reseptor GABA type A (GABA-A) di membran postsynaptic membuka saluran chlorida terjadi hambatan hiperpolarisasi membran sel . BZD berikatan dengan BZD receptors (di SSP ada GABAA receptor) meningkatkan efek GABA endogen Reseptor BZD di perifer : tempat ikatan untuk diazepam dan midazolam. Indikasi Prosedur yang tidak sakit (anak, cemas, atau emosional yang labil) Seperti : CT scans, echocardiography, dan electroencephalography. Obat sedatif/hipnotik : chloral hydrate, pentobarbital, etomidate, propofol, dan nitrous oxide (N2O). Golongan Barbiturates : pentobarbital, thiopental, dan methohexital.
32
Efek BZDs : Sedasi Anxiolysis Euphoria (sistim limbic) tonus otot rangka (melalui reseptor BZD spinal) antikonvulsan Efek Neuroendocrine Amnesia Anterograde BZD tidak ada efek analgesik, jangan digunakan tunggal untuk prosedur yang sangat nyeri BZD dose dependent. Respon dipengaruhi usia , penyakit primer dan terapi sedasi lainnya
16
2/21/2013
33
Chloral hydrate
Pentobarbital
Thiopental Methohexital
34
Obat Propofol
Etomidate
17
2/21/2013
35
DIAZEPAM
murah Larut lemak >> Larut air <<<, IV , IM, orally , rectal kerja singkat
Sediaan: rectal 2.5mg/0.5mL 10mg/2mL 20mg/4mL
Dosis: Sedasi / muscle relaxant < 6 bln: PO tdk dianjurkan 0.12 0.8 mg/kg/day PO bagi 6 8 jam atau 0.04 0.2 mg/kg IV/M 2 4 jam Maksimal: 0.6 mg/kg dalam 8 jam Berpotensi Dosis Toxic: < 6 thn: 0.5 mg/kg Campuran untuk IV Dengan D5%, NS, Ringers : kontroversial
IV 5 mg/mL 10 mg/2 mL
Cara Pemberian: Selama 3 menit , tidak lebih dari 5 mg/min Monitor respirasi 5 15 menit Anjuran:gunakan vena central (cegah trombosis)
Midazolam (imidazobenzodiazepine)
T1/2 : 2 jam Larut dlm air Ikatan protein tinggi (94% protein), Gagal hati atau ginjal : fraksi bebas (2-3 x) akumulasi metabolit aktif Clearance : calcium channel blockers, erythromycin, and triazole
Oral 6 bulan: dosis tunggal 250-500 mcg/kg, maksimal 20 mg. 6 bln -<6 thn: 1 mg/kg. Nasal : 0.2 0.5 mg/kg IM : 0.1 o.15 mg/kg/dosis , 30 -60 menit sebelum operasi IV : < 6 bln : belum dinilai 6 bln 12 thn : 0.05- 0.1 mg/kg , titrasi sampai efek muncul < 5 thn: dosis kumulatif : 0.6 mg/kg atau 6 mg >12 thn 0.01-0.05 mg/kg , pemberian lambat bbrp menit dan bisa diulang setelah 15 30 menit , maksimal dosis 10 mg 0.1 0.2 mg/kg hingga 0.5 mg/kg (frank shahn) Diulang 0.2 mg/kg dalam interval 10 menit jika perlu Maksimal Infus (ventilator) : 3mg/kg dlm 50 ml D5% (1-4 ml/jam = 1 4 mcg/kg/menit))
36
Cara : IV/IM. Nasal, rectal. Lewat IV: lambat , sedikitnya selama 2 menit Tunggu efek sedasiny Terlalu cepat depresi nafas Larutkan 1 mg/mL atau 5 mg/mL dalam D5% atau NS untuk injeksi lambat Bisa terjadi ekstravasasi rusak jaringan dan nekrosis IV infus pump: 100 mg dalam 250 mL D5% atau NS
18
2/21/2013
37 Midazolam Buccal (Epistatus) : Midazolam Nasal Kemasan botol : 5mL Ampul PLASTIC : midazolam 5 mg/mL midazolam maleate (10 mg/ ml) Tiap 1 ml : 16 tetes. 4 buah syringes : 1 ml. Indikasi : kejang (tersedia di AS)
38
Overdosis midazolam
: sedasi, bingung, gangguan koordinasi, relaksasi otot atau eksitasi paradoksikal Gejalan lain yang serius: arefleksia, hipotensi, depresi KV, apnu dan koma Terapi: suportif dan simptomatik
Dosis: Awal: 0.01 mg/kg IV 1x tidak lebih 0.2mg/dosis Maksimal dosis kumulatif : 1 mg 0.005 0.01 mg/kg IV dalam 1 menit Tidak lebih 0.125 mg/dosis o.1 mg/mL Pemberian IV: selama 15 30 detik Sebaiknya vena central
19
2/21/2013
0.02 0.06 mg/kg 8-24 jam Lorazepam Oral / tablet Inhibisi efek GABA pada eksitabilitas 0.5 mg neuronal, modulasi receptors 1 mg GABAA 2 mg
39
Efek samping: Depresi nafas
Kerja lambat
Onset:
Hypnosis: 20-30 min (IM); Sedation: 5-20 min (IV); Anticonvulsant: 5 min (IV), 30-60 min (oral). Lama: 6-8 Jam. Puncak di plasma: 2 jam. distribusi: Lewat plasenta dan sawar otak ASI. Protein-binding: 85%. Metabolisme: Hepar metabolites. inaktif Eksresi : Urine, faeces; 10-20 Jam (elimination half-life).
2 mg/mL Sediaan 30 ml
Benzodiazepines
Obat Midazolam Sediaan IV /IM 5 mg/mL 1mg/mL Syr 2mg/mL Dosis (mg/kg) 0.050.1 0.10.2 0.5 Cara IV IM Oral Onset (menit) 2 3 1020 1530
40
0.30.5 0.20.5
1030 1015
11.5 1
13 10
0.5 1
0.1-0.8 mg/kg
oral
15 45
7-8
20
2/21/2013
41
Pentobarbital
sedatif / hipnotik Depresi fungsi korteks dan cerebellar T1/2 : 15 50 jam Onset 20 60 min Durasi 3 4 jam Metab: Hepar Eksresi: renal Tidak sesuai: jika diberikan bersama Cara IV: Norepinefrin, insulin, fenitoin, vancomiycin Syringe: Midazolam, fentanyl , morfin, ranitidine
42
21
2/21/2013
43
Dexmedetomidine
Sedatif analgesia
alpha-2 adrenorecepto r agonist LD : 0.3-1 mcg/kg Selama 10 menit 0.25-0.7 mcg/kg/Jam Es : Bradikardi, hipotensi Uji klinis pada anak msh terbatas
44
Propofol, a short-acting, intravenously administered sedative agent is what might have caused the cardiac arrest of the King of Pop, Michael Jackson.
Propofol infusion syndrome: - Jarang namun fatal. - Infus 5 mg/kg/jam atau 48 jam.
22
2/21/2013
ElectroEncephaloGraphy (EEG)
23
2/21/2013
Prognosis
Pengenalan dini, intervensi yang adekuat, dan pencegahan komplikasi menentukan prognosis pasien. Mati batang otak (Brain Death) - angka kematian 5% Pemantauan: CT scan /MRI kepala, Elektroensefalografi, Brainstem Auditory Evoked Potential, Visual Evoked Potential Gejala sisa: delayed motorik, sindrom ekstrapiramidal, retardasi mental, epilepsi
24