Anda di halaman 1dari 10

Relokasi Hiposentrum Gempabumi di Wilayah Kepulauan Mentawai sebagai Data Dukung Penentuan Early Warning System Bahaya Gempabumi

menggunakan metode M HD Iven Ganesja Departemen Fisika,Program studi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia,Depok 16 ! ,Indonesia "#mail $ iven%ganesja&'ahoo%(om !bstrak Indonesia merupakan salah satu negara 'ang memiliki aktivitas tektonik 'ang (ukup tinggi% )arena se*agian +ila'ah Indonesia termasuk kedalam ,ona -ring of fire.% /aitu merupakan ,ona su*duksi atau ,ona pertemuan antar lempeng 'ang *ergerak saling mendekat men'e*a*kan di Indonesia sering terjadi peristi+a gempa*umi% 0alah satu daerah di Indonesia 'aitu daerah sepanjang *arat pulau sumatera merupakan daerah su*duktif aki*at *ertemun'a ! lempeng 'aitu lempeng "urasia dan lempeng Indo#Australia% 1leh karena itu mas'arakat perlu mengetahui kondisi di+ila'ah terse*ut se*agai langkah -"arl' 2arning.% Penentuan hiposentrum se(ara akurat dapat dilakukan se*agai langkah dalam -"arl' 2arning.% Metode M34D 5Modified 3oint 4ipo(enter Determination6 digunakan dalam penentuan hipo(entrum menggunakan data +aktu ti*a5Arrival time6 gelom*ang P dari 7adan Meteorologi dan Geofisika57M)G6% Data gempa*umi 'ang digunakan merupakan data gempa*umi dikepulauan Menta+ai pada !8 1kto*er hingga 8 9ovem*er !:1:% )ata )un(i $ Gempabumi Mentawai,MJHD,Zona Subduksi,Tektonik,BMKG.

"# Pendahuluan Indonesia merupakan salah satu negara di dunia 'ang memiliki aktivitas tektonik sangat tinggi% 4al ini dise*a*kan karena letak Indonesia 'ang *erada di ,ona pertemuan lempeng#lempeng tektonik 'ang komplek mulai dari *agian *arat hingga ke *agian timur Indonesia% 0ehingga an(aman 'ang dise*a*kan oleh aktivitas tektonik terse*ut, salah satun'a adalah gempa*umi selalu mengan(am kehidupan mas'arakat di Indonesia% 7an'ak gempa *umi *esar terjadi di Indonesia, seperti gempa*umi A(eh 'ang disertai tsunami pada tanggal !6 Desem*er !:: 'ang sangat menggun(ang Indonesia pada khususn'a dan dunia pada umumn'a% ;atusan ri*u n'a+a hilang pada *en(ana ini, sementara

ratusan ri*u lainn'a mengalami luka *erat maupun luka ringan% Gempa*umi Padang 'ang terjadi tanggal <: 0eptem*er !::= dimana kor*an ji+a pun men(apai ri*uan n'a+a% Gempa*umi disertai tsunami kem*ali terjadi di )epulauan Menta+ai tanggal !8 1kto*er !:1:% 7elajar dari peristi+a terse*ut, telah *an'ak kegiatan dilakukan *aik oleh pemerintah maupun lem*aga#lem*aga sosial mas'arakat dengan tujuan untuk mengurangi aki*at *en(ana 5disaster risk reduction6% Penentuan hiposentrum gempa*umi 'ang akurat merupakan salah satu dasar 'ang dapat digunakan dalam kajian disaster risk reduction 'aitu terkait penentuan nilai *aha'a gempa*umi% Data hiposentrum gempa*umi 'ang akurat dapat digunakan untuk mengidentifikasi kondisi tektonik di suatu +ila'ah dengan *aik termasuk untuk mengetahui adan'a seismic gap 'ang dimungkinkan akan menjadi sum*er gempa*umi *esar dimasa depan% >e*ih lanjut, penentuan hiposentrum gempa*umi 'ang akurat juga dapat digunakan untuk pem*uatan peta seismisitas, peta daerah ra+an gempa*umi, dan masih *an'ak lagi% 7erdasarkan pentingn'a penentuan hiposentrum penelitian terse*ut, untuk dilakukan mengakuratkan

Geofisika

dan

juga

untuk

mengidentifikasi *idang patahan 'ang terjadi di lapangan% Pada penelitian ini, studi kasus 'ang peneliti gunakan adalah gempa*umi#gempa*umi 'ang terjadi di +ila'ah )epualauan Menta+ai pada tahun !:11 dengan magnitude ? 8%: skala ri(hter% 4asil penelitian ini akan menjadi informasi pengurangan penting *aha'a untuk *en(ana kegiatan aki*at

*en(ana gempa*umi di +ila'ah Indonesia lainn'a, khususn'a *agi mas'arakat 'ang *erada di pulau 0umatera dan sekitarn'a% )ejadian gempa*umi terjadi setiap hari men'e*ar di hampir seluruh +ila'ah Indonesia% Akan tetapi han'a sedikit saja gempa*umi 'ang dirasakan oleh mas'arakat dan juga merusak% Gempa*umi 'ang dirasakan (ukup luas *iasan'a merupakan gempa*umi dengan kekuatan magnitude le*ih *esar dari 8%: skala ri(hter% 7e*erapa gempa*umi dengan magnitude le*ih ke(il dari 8%: skala ri(hter dapat juga dirasakan oleh mas'arakat namun sangat lokal% >okasi dan kedalaman gempa*umi pun *erpengaruh dengan pada potensi pengaruhn'a pada mas'arakat% Dikaitkan gempa*umi, 0umatera merupakan salah satu pulau 'ang sangat ra+an terhadap *aha'a gempa*umi di Indonesia terutama di *agian *arat pulau ini% )emungkinan *agi terjadin'a gempa*umi *esar dan

hiposentrum gempa*umi 'ang telah ada se*elumn'a 'ang peneliti dapatkan dari 7adan Meteorologi )limatologi dan

merusak masih sangat ter*uka di +ila'ah ini% Gempa*umi tsunamigenic atau gempa*umi 'ang mengaki*atkan tsunami di pulau ini terakhir kali terjadi di Menta+ai 'ang unik tahun karena 'aitu !:1:% Gempa*umi slow 'ang Menta+ai terse*ut merupakan gempa*umi merupakan gempa*umi eart !uake

pada penelitian ini, peneliti mengam*il studi kasus untuk gempa*umi#gempa*umi 'ang terjadi di +ila'ah )epulauan Menta+ai% 7idang#*idang patahan gempa*umi dengan magnitude ? 8 skala ri(hter 'ang didapatkan hiposentrum setelah mengakuratkan dapat gempa*umin'a

getarann'a dirasakan tidak terlalu kuat namun menim*ulkan tsunami% 0ehingga !% Metode Penelitian M34D merupakan metode untuk merelokasi lokasi gempa*umi, parameter gempa*umi 'ang akan *eru*ah adalah lintang dan *ujur gempa*umi, +aktu terjadin'a gempa*umi, namun peru*ahan 'ang signifikan akan terjadi pada kedalaman "pocenter gempa*umi% M34D dikem*angkan oleh 4uruka+a dan Imoto pada tahun 1==: dan 1==! untuk area lokal dan tahun 1==8 untuk area glo*al% 4uruka+a dan Imoto mengem*angkan metode M34D untuk melokalisasi gempa*umi lokal, dimana koreksi stasiun 'ang digunakan tidak *ergantung pada jarak dan a,imut antara pusat daerah stud' dengan stasiun 'ang digunakan, sehingga memper*aiki Persamaan 'ang sta*ilitas digunakan metode ini54uruka+a, 1==86% untuk menentukan hiposenter adalah $

diidentifikasi dalam penelitian ini% dimana dan adalah +aktu ti*a dan tra#el time 'ang dihitung dari e#ent sejumlah j pada stasiun sejumlah i, adalah koreksi stasiun pada stasiun ke i, adalah +aktu terjadi gempa, 1 adalah tra#el time 'ang diamati 5obser#ed tra#el time6, @ adalah +aktu tra#el time 'ang dihitung 5calculated tra#el time6, A adalah residu tra#el time pada e#ent ke#j di stasiun i, dB, d', d, dan adalah koreksi untuk "pocenter per(o*aan dari event ke# j% Pada M34D ditam*ahkan dua prior, 'aitu prior terhadap kedalaman dan prior terhadap epicenter% Prior terhadap kedalaman mem*uat koreksi stasiun tidak *ergantung pada jarak antara pusat studi dengan stasiun 'ang digunakan% 5!6

5<6 516

gelom*ang

dari

katalog

7adan

Meteorologi )limatologi dan Geofisika 57M)G6 untuk gempa*umi Menta+ai !8 1kto*er susulann'a Gam*ar 1 % konsep relokasi h'po(enter gempa*umi 54uruka+a !::C6 dimana adalah koreksi stasiun di stasiun i, adalah jarak antara stasiun i dan pusat daerah, adalah a,imut stasiun i dari pusat daerah dan n adalah jumlah stasiun% Data 'ang digunakan dalam studi relokasi adalah data +aktu ti*a 5arri#al time6 $# Hasil dan Pembahasan !:1: dan gempa#gempa )eseluruhan 5a$ters ock6%

jumlah gempa*umi 'ang diam*il dari katalog 7M)G dari tanggal !8 1kto*er !:1: hingga 8 9ovem*er !:1: sejumlah 1!1 data% Data diam*il hingga hari ke#1! setelah gempa*umi utama didasarkan pada penghitungan peluruhan gempa*umi dari laporan 7M)G%

$#" sebelum direlokasi 3umlah data gempa*umi 'ang diperoleh dari 7M)G se*agai input a+al penghitungan relokasi adalah 1!1 gempa*umi meliputi 1 gempa*umi utama dan 1!: gempa*umi susulan% Inversi atas data +aktu tempuh fase#fase gelom*ang menghasilkan parameter ke(epatan gelom*ang pada *atuan#*atuan pen'usun *umi% Pada perkem*angann'a, inversi juga dilakukan terhadap frekuensi dari seismogram% Pada model ke(epatan IA0P=1 diperhitungkan dua lapisan diskontinuitas pada lapisan kerak *umi 'aitu di kedalaman !: dan <8 kilometer%

0edangkan lapisan diskontinuitas di mantel *umi terletak pada kedalaman 1: dan 66: kilometer 57ormann, !::!6% 9amun model ini han'a *erisi parameter ke(epatan gelom*ang P dan ke(epatan gelom*ang 0% 0e*aran hiposenter a+al se*elum

direlokasi dapat dilihat pada Gam*ar ! dan Gam*ar < Pada kedua gam*ar terse*ut dapat dilihat juga cross section terhadap *idang nodal pertama dan kedua% Dujuan dari cross section ini adalah untuk melihat konsentrasi se*aran lokasi dan kedalaman hiposenter sehingga dapat diketahui *idang patahan 'ang terjadi di lapangan% Gam*ar ! menunjukkan distri*usi hiposenter gempa*umi 7M)G se*elum direlokasi

*eserta cross sectionn'a terhadap *idang nodal pertama% Arah cross section ini adalah

Gam*ar <% Distri*usi hiposenter 7M)G se*elum direlokasi, cross section terhadap *idang nodal ! !!: derajat dihitung dari utara ke arah timur 7erdasarkan cross sectionn'a dapat dilihat *ah+a masih ada *e*erapa hiposenter gempa*umi gam*ar !% Distri*usi hiposenter 7M)G se*elum direlokasi, cross section terhadap *idang nodal 1% 'ang kedalamann'a merupakan kedalaman 'ang di*erikan se(ara manual oleh operator atau oleh sistem pemroses gempa*umi 'ang digunakan di 7M)G 50eis@omP<6 atau dise*ut $i%ed dept 'aitu pada kedalaman E 1: kilometer, termasuk juga gempa*umi utama 'ang *erada pada kedalaman 11 kilometer% Adan'a *e*erapa kedalaman hiposenter 'ang $i%ed dept ini ditujukan untuk mendapatkan hasil parameter kedalaman gempa*umi 'ang *aik karena hasil analisa

sin'al gempa*umi 'ang di*erikan oleh sistem terkadang mem*erikan hasil 'ang kurang akurat dikarenakan *e*erapa hal seperti se*aran stasiun pen(atat 'ang kurang rapat dan letak gempa*umi 'ang jauh dari stasiun pen(atat 5teleseismic6% 0edangkan pada Gam*ar < dapat dilihat distri*usi hiposenter 7M)G *eserta cross section terhadap *idang nodal kedua% Arah cross section ini 'aitu : derajat dihitung dari utara ke arah timur% Dari cross section dapat dilihat *ah+a hiposenter gempa*umi *an'ak terletak pada kedalaman E<: km% 0e*aran hiposenter 7M)G dilihat dari cross section terhadap *idang nodal pertama dan kedua *elum dapat digunakan untuk menentukan *idang patahan 'ang $#% setelah direlokasi Pada studi relokasi pers'aratan hasil dengan dalam relokasi

terjadi%

4al

ini

dise*a*kan

karena

hiposenter gempa*umi men'e*ar se(ara merata di daerah sekitar gempa*umi utama% Pada gam*ar < diketahui juga *ah+a se*aran hiposenter gempa*umi susulan memanjang ke arah *arat laut dari gempa*umi utama sejajar dengan ,ona su*duksi% 4al ini dapat menunjukkan *ah+a aktivitas gempa*umi 'ang ,ona ini merupakan oleh 0e*aran gempa*umi dipengaruhi su*duksi%

hiposenter gempa*umi dari 7M)G *erada pada kedalaman dangkal 'aitu diantara nol hingga 6: kilometer% 4an'a ada lima gempa*umi 'ang termasuk dalam gempa*umi menengah 'aitu *erada pada kedalaman 6: hingga <:: kilometer%

gempa*umi minimal di(atat oleh !: stasiun% Pers'aratan lainn'a adalah han'a digunakann'a data fase gelom*ang 'ang memiliki residu +aktu tempuh 51#@6 minimal satu detik% Adan'a ketentuan tidak ini men'e*a*kan semua

menggunakan metode M34D ini digunakan mendapatkan menjalankan program M34D untuk hiposenter 'ang akurat% Pers'aratan terse*ut adalah ditentukann'a M"F dan M90D% M"F ditentukan se*esar 1: dimana *erarti satu stasiun pen(atat harus men(atat gempa*umi 0ementara minimal M90D 1: *uah% ditentukan

gempa*umi 'ang didapatkan dari 7M)G dapat direlokasi% Dari input a+al sejumlah 1!1 gempa*umi han'a <C gempa*umi 'ang dapat direlokasi%

se*esar !: dimana *erarti satu *uah

4u*ungan antara M"F dan M90D dengan *an'akn'a gempa 'ang direlokasi adalah *er*anding ter*alik% 0emakin *esar nilai M"F dan M90D maka gempa 'ang direlokasi akan semakin sedikit karena han'a gempa#gempa 'ang ter(atat di*an'ak stasiun 'ang akan direlokasi sedangkan gempa#gempa 'ang han'a di(atat oleh sedikit stasiun tidak akan direlokasi% 0edangkan residu +aktu tempuh 51#@6 akan semakin *aik jika nilain'a semakin ke(il% 9amun hal ini dipengaruhi oleh kualitas data 'ang 7M)G digunakan dinilai dalam akurat pen(atat studi karena gempa relokasi% Data 'ang diperoleh dari stasiun#stasiun

merupakan

gempa*umi

dangkal%

&ross section 'ang ditunjukkan pada gam*ar diatas merupakan cross section terhadap *idang nodal pertama dengan arah cross section sama dengan gam*ar#gam*ar cross section se*elumn'a% Pada Gam*ar 8 dapat dilihat 7M)G nodal se*elum dapat dengan

ditri*usi section se*aran direlokasi diketahui

hiposenter terhadap *idang

se*elum direlokasi dengan cross kedua% Dengan melihat gam*ar hiposenter diharapkan per*edaan

hiposenter setelah direlokasi% Gam*ar 8 diatas menunjukkan hasil relokasi hiposenter% Dilihat dari se*aran hiposenter se*elum dan setelah relokasi terdapat *e*erapa per*edaan 'aitu posisi hiposenter dari gempa*umi utama dimana kedalaman a+al adalah 11 km namun setelah *eru*ah direlokasi menjadi

*erada dekat dengan pusat gempa dan (ukup rapat sehingga nilai residu dapat ditentukan (ukup ke(il 'aitu minimal satu detik Pada Gam*ar dapat dilihat 7M)G namun

ditri*usi se*elum

hiposenter direlokasi,

kedalamann'a

!G%CC km% 4asil ini dinilai le*ih akurat karena parameter kedalaman gempa*umi utama se*elum direlokasi merupakan kedalaman 'ang di*erikan se(ara manual oleh operator% >etak dari gempa*umi utama juga mengalami peru*ahan 'aitu menjadi le*ih mendekati ,ona

hiposenter 'ang diplot pada gam*ar diatas adalah hiposenter#hiposenter gempa*umi 'ang memenuhi s'arat untuk direlokasi% Dari <C gempa*umi s'arat, 'ang

memenuhi

kesemuan'a

su*duksi dimana diketahui *ah+a gempa*umi Menta+ai !8 1kto*er !:1: ini merupakan gempa*umi 'ang diaki*atkan oleh aktivitas ,ona su*duksi% 0elain gempa*umi utama, gempa# gempa susulan juga mengalami peru*ahan terjan'a% parameter Dari peta *aik se*aran kedalaman, lokasi maupun +aktu hiposenter dapat dilihat *ah+a ada *e*erapa gempa 'ang letakn'a mendekati ,ona su*duksi, empat gempa diantaran'a terletak tepat di ,ona su*duksi% Diketahui se*elumn'a *ah+a ke#<C gempa*umi 'ang *elum direlokasi semuan'a termasuk dalam kategori gempa*umi dangkal namun setelah direlokasi terdapat enam gempa*umi 'ang *eru*ah kedalamann'a menjadi le*ih dalam 'aitu le*ih dari 6: kilometer% 0e*aran setelah h'posenter direlokasi gempa*umi menunjukkan dengan kedalaman

'ang dangkal sedangkan semakin menjauhi ,ona su*duksi kedalamann'a semakin *ertam*ah% Pada Gam*ar 8 menunjukkan hasil cross section terhadap *idang nodal pertama% 4asil ini memperlihatkan hasil 'ang 'ang Dapat cross *aik *idang dilihat section terjadi untuk patahan di pada *ah+a mengidentifikasi se*enarn'a lapangan% gam*ar

hiposenter *aru hasil dari relokasi terkonsentrasi pada garis dip *idang nodal pertama% )onsentrasi patahan hiposenter dapat digunakan untuk mengidentifikasi *idang karena gempa#gempa susulan 'ang terjadi terletak pada satu garis dip maka disimpulkan *ah+a garis dip terse*ut adalah dip dari patahan 'ang terjadi% Dengan melihat hasil cross cection pada *idang nodal pertama maka disimpulkan *ah+a *idang nodal pertama dengan strike <16, dip C dan slip =6 adalah patahan 'ang terjadi di lapangan% Pada Gam*ar 6 dapat dilihat hasil cross section terhadap *idang nodal kedua% 9amun hasil cross section ini masih *elum dapat digunakan untuk patahan mengidentifikasi karena *idang hiposenter

kondisi 'ang sesuai dengan kondisi geologis daerah setempat 'aitu tepat di ,ona su*duksi dan juga sesuai dengan model sla* 'ang ada% 'ang terjadi di Gempa#gempa

daerah 'ang le*ih dekat dengan ,ona su*duksi memiliki kedalaman

gempa*umi 'ang sudah direlokasi

masih

men'e*ar

tidak

terkonsentrasi sepanjang dip%

Gam*ar 6% Distri*usi hiposenter 7M)G setelah relokasi, cross section terhadap Gam*ar % Distri*usi hiposenter 7M)G 'ang memenuhi s'arat untuk direlokasi, cross section pada *idang nodal ! 1% 7erdasarkan se*aran hiposenter hasil dari relokasi menggunakan metode M34D, dapat diidentifikasi *ah+a *idang patahan 'ang terjadi pada gempa*umi Menta+ai !8 1kto*er !:1: adalah *idang nodal 'ang pertama pada mekanisme fokal 'ang diam*il dari Glo*al @MD dengan strike <16, dip C dan slip =6% !% 7erdasarkan se*aran hiposenter hasil relokasi terhadap kedalaman dapat diindentifikasi *ah+a *idang patahan 'ang terjadi memiliki panjang 16: kilometer dan le*ar 1<8 kilometer% Gam*ar 8% Distri*usi hiposenter 7M)G setelah relokasi, cross section terhadap *idang nodal 1 *idang nodal ! &# Kesimpulan

Da'tar !(uan
1. Hurukawa, N., and M. Imoto.(1990). Fine Structure of an Underground Boundar Between t!e "!i#i$$ine Sea and "acific "#ate% Beneat! t!e &anto 'i%trict, (a$an, )i%in, (. Sei%mo#. Soc. (a$an, *1+,*-9. (in (a$ane%e wit! an .ng#i%! a/%tract). -. Hurukawa, N., and M. Imoto.(199-). Su/ducting 0ceanic 1ru%t of t!e "!i#i$$ine Sea and "acific "#ate% and 2eak,)one, Norma# 1om$re%%ion in &anto 'i%trict, (a$an, 3eo$! %. (. Int., 109, 4+9, 45-. Hurukawa, N.. (1995). 6uick 7fter%!ock 8e#ocation of t!e 199* S!ikotan .art!9uake and It% Fau#t "#ane%, 3eo$! . 8e%. :ett., --, +159,+14-. +. Hurukawa, N..(-011). 8e#ocation of t!e -011 0ff t!e "acific 1oa%t of ;o!oku .art!9uake Se9uence and Fau#t "#ane% of M < = .art!9uake%,, .art!

*. Bormann, "eter. (-000). I7S".I, New Manua# of Sei%mo#ogica# 0/%er>ator "ractice ?o#ume - . 3F) 3erman 8e%earc! 1entre for 3eo%cience%. 3erman . 5. Badan Meteoro#ogi &#imato#ogi dan 3eofi%ika. (-011). "eta Sei%mi%ita% Indone%ia. 3randi%, Hendra. (-009). "engantar "emode#an In>er%i 3eofi%ika, Him$unan 7!#i 3eofi%ika Indone%ia, (akarta.

Anda mungkin juga menyukai