Anda di halaman 1dari 7

GERD

(Gastro Esofageal Reflux Desease)


Etiologi
Gastro Esofageal Reflux Desease (GERD) adalah suatu keadaan patologis sebagai
akibat refluks kandungan lambung ke dalam esophagus, dengan berbagai gejala yang
timbul akibat keterlibatan esophagus, faring, laring, dan saluran nafas.
Keadaan ini umum ditemukan pada populasi di negaranegara barat, namun dilaporkan
relati!e rendah insidennya di negaranegara "sia"frika.
Di #ndonesia belum ada data epidemiologi mengenai penyakit ini, namun Di!isi
Gastroenterologi Departemen #lmu $enyakit Dalam %K&#R'&$( )ipto
*angunkusumo +akarta didapatkan kasus esofagitis ,,,-. dari semua pasien yang
menjalani pemeriksaan endoskopi atas inidikasi dyspepsia.
Gejala Klinik
Gejala klinik yang khas dari GERD adalah nyeri/rasa tidak enak di epigastrium atau
retrosternal bagian ba0ah. Rasa nyeri biasanya dideskripsikan sebagai rasa rasa
terbakar(heartburn), kadangkadang ber1ampur dengan gejala disfagia(kesulitan
menelan makanan), mual atau regurgitasi, dan rasa pahit di lidah. 2alau demikian
derajat berat ringannya keluhan heartburn ternyata tidak berkorelasi dengan temuan
endoskopik. Kadangkadang timbul rasa tidak enak retrosternal yang mirip dengan
keluhan pada serangan angina pektoris. Disfagia yang timbul saat makan makanan
yang padat mungkin terjadi karena striktur atau keganasan yang berkembang dari
Barretts esophagus. 3dinofagia(rasa sakit pada 0aktu menelan makanan) dapat bisa
timbul jika sudah terjadi ulserasi esophagus yang berat.
GERD dapat juga menimbulkan manifestasi gejala ekstra esophageal yang atipik dan
sangat ber!ariasi mulai dari nyeri dada nonkardiak, suara serak, laryngitis, batuk
karena aspirasi sampai timbulnya bronkiektasis atau asma.
Gejala GERD biasanya berjalan perlahanlahan, sangat jarang terjadi episode akut atau
keadaan yang bersifat mengan1am nya0a. 3leh sebab itu, umumnya pasien dengan
GERD memerlukan penatalaksanaan se1ara medi1.
$emeriksaan
4. Endoskopi
Endoskopi merupakan pemerikasaan pertama yang dipilih untuk e!aluasi pasien
dengan dugaan GERD. (amun harus diingatkan bah0a GERD tidak selalu disertai
kerusakan mukosa yang dapat dilihat se1ara makroskopik dan dalam keadaan ini
diperlukan biopsi.
$re!alensi esofagitis pada pasien GERD menurut Gitni1k ber!ariasi dari satu seri
dengan seri yang lain dan berkisar sekitar 56. hingga 76..
8iopsi diperlukan untuk memastikan diagnosis, menyingkirkan etiologi radang lainnya
seperti kandidiasis atau !irus(herpes simpleks,)*9), menetapkan adanya 8arrett:s
esophagus atau keganasan.
'elanjutnya endoskopi menetapkan asal pendarahan, striktur dan berguna pula
untuk pengobatan.
,. Radiologi
Dibanding dengan endoskopi, pemeriksaan ini kurang peka dan seringkali tidak
menunjukkan kelainan, terutama pada kasus esofagitis ringan. Disamping itu hanya
sekitar ,;. pasien GERD menunjukkan refluks barium se1ara spontan pada
pemeriksaan fluoroskopi.
$ada keadaan yang lebih berat, gambar radiologi dapat berupa penebalan dinding
dan lipatan mukosa, tukak, atau penyempitan lumen.
5. <es pro!okatif
<es perfusi asam untuk menge!aluasi kepekaan mukosa esophagus terhadap
asam. Digunakan larutan 6,4 ( =)l yang diteteskan dengan ke1epatan 7-
m>/menit ke dalam esophagus melalui kateter. 8ila larutan ini menimbulkan rasa
nyeri dada seperti yang biasanya dialami pasien, sedangkan dengan larutan (a)l
tidak, maka tes ini positif. =asil negati!e tidak memiliki arti diagnostik.
<es Edrofonium, tes farmakologis ini menggunakan obat Edrofonium yang
disuntikkan intra!ena. Dengan dosis -6 ug/kg berat badan untuk menentukan
adanya komponen nyeri motorik yang dapat dilihat dari rekaman gerak peristalti1
esophagus se1ara manometrik untuk memastikan nyeri dada asal esopfagus.
?. $engukuran $= dan <ekanan Esophagus
$engukuran $= pada esophagus bagian ba0ah dapat memastikan ada tidaknya
GERD, $= di ba0ah ? pada jarak ;1m di atas >E'(lo0er esophageal sphin1ter)
dianggap diagnosti1 untuk GERD. )ara lain untuk memastikan hubungan nyeri dada
dengan GERD adalah menggunakan alat yang men1atat se1ara terusmenerus
selama ,?jam $= intraesophagus dan tekanan manometrik esophagus. 'elama
rekaman pasien dapat member tanda serangan dada yang dialaminya, sehingga
dapat dilihat hubungan antara serangan dan $= esophagus/ gangguan motorik
esophagus. De0asa ini tes tersebut dianggap sebagai gold standart untuk
memastikan adanya GERD.
;. <es Gastro-Esophageal Scintigraphy
<es ini menggunakan bahan radioisotop untuk penilaian pengosongan esophagus
dan sifatnya nonin!asif.
Diagnosa 8anding
Gastritis @ rasa nyeri panas, pedih ulu hati, mual, dan muntah.
<ukak $eptik @ mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, senda0a, rasa terbakar,
dan 1epat kenyang.
$atofisiologi
*eskipun telah dilakukan penelitian yang luas dan mendalam, etiologi GERD masih
belum dipahami betul. Dikatakan etiologi GERD adalah multifaktorial atau dengan kata
lain ada beberapa keadaan yang memudahkan terjadinya refluks patologis. "da ? faktor
penting yang memegang peran untuk terjadinya GERD@
4. Rintangan "ntirefluks (antireklux 8arrier)
Kontraksi tonik >E' memegang peran penting untuk men1egah terjadinya GERD.
<ekanan >E' yang lebih ke1il dari 7 mm=g (hipotonik) hampir selalu disertai GERD
yang 1ukup berarti. (amun harus diingat bah0a refluks bisa saja terjadi pada
tekanan >E' yang normal. #ni yang dinamakan inappropriate atau transient sphincter
relaxation, yaitu pengendoran sfingter yang terjadi di luar proses menelan. =ubungan
antara hernia hiatal (==) dan GERD masih 1ontro!ersial. 8erbeda dari anggapan
dulu, GERD dapat terjadi tanpa adanya sliding hiatal hernia. $erlu diketahui bah0a
meskipun hanya ;676. pasien dengan == menunjukkan tanda esofagitis se1ara
endoskopik, sekitar A6. pasien esofagitis disertai ==. #ni menunjukkan bah0a ==
merupakan faktor penunjang untuk terjadinya GERD karena kantong hernia
mengganggu fungsi >E', terutama 0aktu menelan.
,. *ekanisme $embersihan Esophagus
$ada keadaan normal proses bersih diri esophagus terdiri dari ? ma1am mekanisme,
yaitu gaya gra!itasi, peristaltik, sal!ias, dan pembentukan bikarbonat intrinsik oleh
esophagus. $roses membersihkan esophagus dari asam ini sesungguhnya dalam ,
tahap. *ulamula peristalti1 esophagus primer yang timbul pada 0aktu menelan
dengan 1epat mengosongkan isi esophagus, kemudian air liur yang alkalis dan
dibentuk sebanyak 6,; m>/menit serta bikarbonat yang dibentuk oleh mukosa
esophagus sendiri, menetralisasi asam yang masih tersisa. 'ebagian besar asam
yang masuk esfagus akan turun kembali ke lambung oleh karena gaya gra!itasi dan
peristaltik. Refluks yang terjadi pada malam hari 0aktu tidur paling merugikan oleh
karena dalam posisi tidur gaya gra!itasi tidak membantu, sal!ias dan proses
menelan boleh dikata berhenti dan oleh karena itu peristaltik primer dan sali!a tidak
berfungsi untuk proses pembersihan asam di esophagus.
5. Daya perusak bahan refluks
"sam pepsin dan mungkin juga asam empedu/lisoksitin yang ada dalam bahan
refluks mempunyai daya perusak terhadap mukosa esophagus. 8eberapa jenis
makanan tertentu seperti air jeruk nipis, tomat dan kopi menambah keluhan pada
pasien GERD.
?. #si lambung dan pengosongannya
Refluks gastroesofagus lebih sering terjadi se0aktu habis makan dari pada keadaan
puasa, oleh karena isi lambung merupakan fa1tor penentu terjadinya refluks. >ebih
banyak isi lambung lebih sering terjadi refluks. 'elanjutnya pengosongan lambung
yang lamban akan menambah kemungkinan refluks tadi.
$enatalaksanaan
*edika *entosa@
4. $$# ($enghambat $ompa $roton)
Efektif menghilangkan keluhan dan menyembuhkan lesi
Dosis @
3mepraBol , x ,6mg
>ansopraBol , x 56mg
$antopraBol , x ?6mg
EsomepraBol , x ?6mg
>ama terapi @ 7- minggu.
(on *edika *entosa@
*eninggikan posisi kepala saat tidur
*enghindari makan menjelang tidur
8erhenti merokok dan al1ohol
Kurangi lemak dan jumlah makanan
Dll.
$rognosis
&mumnya baik, jika tidak ada komplikasi.
Daftar $ustaka
4. (draha, suBanna dr. GERD. *odul 47 'istem Digesti!us ,. +akarta@ %akultas
Kedokteran &krida. ,66A.
,. Dispepsia. Kapita 'elekta Kedokteran +ilid 4, ed.5. +akarta@%akultas Kedokteran
#ndonesia, ,66A@?--.
5. =irlan. Gastritis. #lmu $enyakit Dalam +ilid ## ed.5 %K&#. +akarta. ,66A.
?. *akmun, dadang. $enyakit Refluks Gastroesofageal. #lmu $enyakit Dalam +ilid ##
ed.5 %K&#. +akarta. ,66A.
;. GERD. Diunduh dari 000.0ikipedia.org. +akarta. ,66A.

Anda mungkin juga menyukai