Anda di halaman 1dari 12

TAKHRIJ HADITS

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Ulumul Hadits
Dosen pengampu : Ikhrom, M.Ag
Disusun oleh:
11 Dwi Susanti utri !""#$""%#&'
11 Muharoroh !""#$""%#('
11 )aela Milatina A*ka !""#$""%#+'
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
1
. PENDAHULUAN
Hadist ,ang dapat di-adikan se.agai sum.er a-aran Islam hadis ,ang shohih atau
hasan. Hadis ,ang terdapat di kita./kita. selain hadis perlu di teliti kelengkapan u-ung/
u-ungn,a hingga 0aliditas keshahihann,a .Hal ini perlu dilakukan agar tidak ter-adi
kesalahan dalam menetapkan hadis se.agai dalil.
enguasaan para ulama dahulu terhadap sum.er/sum.er hadits .egitu luas
sehingga -ika dise.utkan suatu hadits mereka tidak merasa kesulitan untuk mengetahui
sum.er hadits terse.ut. Ketika semangat .ela-ar mulai melemah, mereka kesulitan
untuk mengetahui tempat/tempat hadits ,ang di-adikan ru-ukan para penulis ilmu s,ar1i.
Se.agian ulama .angkit dan memperlihatkan hadits/hadits ,ang ada pada se.agian
kita. dan men-elaskan sum.ern,a dari kita. hadits ,ang asli, men-elaskan metoden,a,
dan menerangkan kualitasn,a, apakah hadits terse.ut shahih atau dhai2, lalu mun3ullah
apa ,ang dinamakan dengan Kutu. at/Takhri-.
ada .a. ini akan diuraikan pengertian takhri- hadits, men-elaskan arti tiga
kategori kita. !sum.er' hadits asli !al madhadir al ashli,ah', men-elaskan lima metode
takhri- hadits dan 3ara penerapan masing/masing metode, lengkap dengan kita./kita.
,ang digunakan dalam tiap/tiap metode.
. RUMUSAN MASALAH
A. Apa pengertian takhri- Hadits4
5. Apa arti tiga kategori kita. hadits asli4
6. Apa ma3am/ma3am metode takhri- hadits, .agaiman penerapann,a dan kita./kita.
apa sa-a ,ang digunakan dalam tiap/tiap metode4
2
. PEMBAHASAN
A. Pengert!n T!"#r$ H!%t&
Se.elum mengenal pengertian takhri-, ada .aikn,a -uga dikenal terle.ih
dahulu dua kata lain ,ang mempun,ai kata dasar ,ang sama dari kata khara-a , ,aitu
ikhra- dan istikhra- , ,ang penggunaann,a sedikit .er.eda antara ,ang satu dengan
,ang lainn,a.
Kata ikhra- dalam terminologi ilmu hadits .erarti:
'( )* +( ,- .( /( 0( 1 2341 50 6789:7; <= >?@A= /0.1,. B41 '9, C D1 BEF D1 >GEH IE9. J1 J7K .1L7H@= B41
B;73M41 J1 J7K .1L7+'N'= B41 BO;7P41 J1 J7K 7H'QR=
Yaitu, periwayatan hadits dengan menyebutkan sanadnya mulai dari mukharijnya
dengan perawinya sampai kepada Rasul SAW jika hadits tersebut marfu, atau
sampai kepada sahabat jika hadits tersebut mawaquf, atau sampai kepada tabiin
jika hadits tersebut maqthu.
1
Sedangkan istikhraj dalam istilah ilmu hadits adalah: bahwa serang hafid!
"ahli hadits# menentukan suatu kitab kumpulan hadits karya rang lain yang telah
disusun lengkap dengan sanad$nya, lalu dia mentakhrij hadits$haditsnya dengan
sanad$nya sendiri tanpa mengikuti jalur sanad penyusun kitab tersebut. "Akan
tetapi# jalur sanad$nya itu bertemu dengan sanad penulis buku tersebut pada
gurunya atau guru sebagai penerima hadits pertama, dengan syarat bahwa hadits
tersebut tidak datang dari sahabat lain, tetapi mestilah dari sahabat yang sama.
Takhri- menurut lughat .erasal dari kata kharaja, ,ang .erarti 7tampak1 atau
7-elas1. Takhri- se3ara .ahasa .erarti -uga .erkumpuln,a dua perkara ,ang saling
.erlawanan dalam satu persoalan. )amun se3ara mutlak, ia diartikan oleh para ahli
.ahasa dengan arti 7mengeluarkan1 "al$istinbath#, 7melatih1 atau 7mem.iasakan1 "at$
tadrib#, dan 7 menghadap1 "at$taujih#.
1
Sohari Sahrani, Ulumul Hadits, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hal 184.
3
%akhrij menurut istilah adalah:
89:;<=> ?@ A=BC=> DEF GH?I J9CK=> DL MNOPQI ARESB> D<=> T<U:V> T<WX:I CYF AUPK=>
MCYZ[ \] ^PR[
%akhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadits di dalam sumber aslinya yang di
jelaskan sanad dan martabatnya sesuai keperluan.
&
Menurut Dr.Mahmud at/Tahhan men-elaskan .ahwa kata at$takhrij menurut
pengertian asal .ahasan,a ialah _5erkumpuln,a dua perkara ,ang .erlawanan pada
sesuatu ,ang satu`. Menurut istilah dan ,ang .iasa dipakai oleh ulama1 hadis, kata
at$takhrij mempun,ai .e.erapa arti,,akni:
". Mengemukakan hadis kepada orang .an,ak dengan men,e.utkan para
periwa,atn,a dalam sanad ,ang telah mempun,ai hadis itu dengan metode
periwa,atan ,ang mereka tempuh.
a. Ulama1 hadis mengemukakan .er.agai hadis ,ang telah dikemukakan oleh para
guru hadis, atau .er.agai kita., atau lainn,a, ,ang susunann,a dikemukakan
.erdasarkan riwa,atn,a sendiri, atau para gurun,a, atau temann,a, atau orang
lain, dengan menerangkan siapa periwa,atn,a dari para pen,usun kita. atau
kar,a tulis ,ang di-adikan sum.er pengam.ilan.
#. Menun-ukkan asal/usul hadis dan mengemukakan sum.er pengam.ilann,a dari
.er.agai kita. hadis ,ang disusun oleh para mukhari-n,a langsung !,akni para
periwa,at ,ang -uga se.agai penghimpun .agi hadis ,ang mereka riwa,atkan'.
b. Mengemukakan hadis .erdasarkan sum.ern,a atau .er.agai sum.ern,a, ,akni
kita./kita. hadis ,ang didalamn,a disertai metode periwa,atann,a dan sanad/
n,a masing/masing, serta diterangkan keadaan para periwa,atn,a dan kualitas
hadisn,a.
2
M.Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis, (Bandung: us!a"a Se!ia,200#), hal.18#.
4
$. Menun-ukkan atau mengemukakan letak asal hadis pada sum.ern,a ,ang asli,
,akni .er.agai kita. ,ang didalamn,a dikemukakan hadis itu se3ara lengkap
dengan sanadn,a masing/masing, kemudian untuk kepentingan penelitian,
di-elaskan kualitas hadis ,ang .ersangkutan.
#
B. Art Tg! K!tegSr STUVerWSTUVer H!%t& X!ng A&Y
Sum.er/sum.er hadits ,ang asli di.agi men-adi tiga kategori ,aitu:
a. Kategori I adalah seluruh kita. hadits ,ang menghimpun hadits/hadits )a.i SAc.
,ang diperoleh oleh penulis kita. terse.ut dari para penulis kita. terse.ut dari
para gurun,a lengkap dengan sanadn,a sampai kepada dasulullah SAc. Kita./
kita. terse.ut,seperti Al/Kutu. al/Sittah, Muwaththa1 Malik, Musnad Ahmad,
Mustadrak Al/Hakim.
b
.. Kategori II adalah kita. hadits hasil rekonstruksi dari kita. kategori I. 6ontohn,a
al/ eam1u .aina al/Shahihaini kar,a al/Humaidi, dan Tuh2ah al/As,ra2 .i ma1ri2at
al/Athra2 kar,a al/Mi**i.
3. Kategori III adalah hadits ,ang ditemukan dalam kita./kita. selain hadits. Hadits/
hadits terse.ut .ukan merupakan saduran dari kita./kita. hadits kategori I dan II,
melainkan merupakan hasil temuan para pengarangn,a sendiri. 6ontohn,a kita.
ta2sir, ta2sir al/Tha.arif kita. al/Um kar,a Imam S,a2i1i dan kita. se-arah/ s,irat
al/)a.awi kar,a I.nu His,am.
Z. MetS%e T!"#r$ H!%t&
1. MetS%e T!"#r$ H!%& UenTrTt L![!%\ Pert!U!
Metode takhri- hadis menurut la2ad* pertama ,aitu suatu metode ,ang
.erdasarkan pada la2ad* pertama matan hadis, sesuai dengan urutan huru2/huru2
3
M.Syhudi Is%ail,Metodologi Penelitian Hadis Nabi, (&a"ar!a: Bulan Bin!ang,1##2), hal.41'42.
4
Sohari Sahrani,op. cit. hal 188.
$
hi-ai,ah dan al2a.etis, sehingga metode ini mempermudah pen3arian hadis ,ang
dimaksud .
g
Adapun kita. ,ang menggunakan metode ini, di antaran,a kita. :
a. Al$'amiAs$Shaghir fi Ahadits Al$(asyir An$)ad!ir, ,ang disusun oleh
ealaluddin A.u hadhil A.d Ar/dohman I.n A.i 5akar Muhammad Al/
Khudri A&WSTXTt#.
.. Al$ fath al *khabir fi +hamm al ,iyadat ila, al$'ami al$ Shaghir, juga
karangan As/Su,uthi.
3. 'am al$jawami aw al$ khabir, -uga dikarang oleh As/Sa,uthi.
d. Al$'ami al A!har min -adits al$)abi al$Anwar, oleh Al/Manawi !w. "%#" H'
e. -idayat al$(ari ila %artib Ahadits al$(ukhari, oleh 7A.d al/dahim i.n 7an.ar
al/Thahawi!w. "#&g'
2. .ujam jami al$ /shul fi Ahadits al$Rasul, oleh imam al/MAu.arak i.n
Muhammad i.n al/Atsir al/ea*ari.
6ontoh mentakhri- hadits ,ang .er.un,i:
<=( 78]^( _GE+ 78=
iangkah/langkah ,ang akan ditempuh dalam penerapan metode ini adalah
menentukan urutan huru2/huru2 ,ang terdapat pada la2al pertaman,a, dan .egitu
-uga la2al/la2al selan-utn,a.
. ia2al pertama dari hadits diatas dimulai dengan huru2 !`', maka di.uka kita./
kita. hadits ,ang disusun .erdasarkan metode ini pada .a. !`'.
. Kemudian men3ari huru2 kedua setelah ` ,aitu J .
$
M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, op. cit. hl%. 1#(
(
. 5erikutn,a, men3ari huru2/huru2 selan-utn,a, ,aitu a , b dan J. Demikianlah
seterusn,a, men3ari huru2/huru2 hi-ai,ah pada la2al/la2al matan hadits
terse.ut.
&
2. MetS%e T!"#r$ UenTrTt L![!%\WY![!%\ X!ng Ter%!c!t %!Y!U H!%&
Metode takhri- hadis menurut la2ad* ,ang terdapat dalam hadis, ,aitu suatu
metode ,ang .erlandasan pada kata/kata ,ang terdapat dalam matan hadis, .aik
.erupa kata .enda atau kata ker-a. Dalam metode ini tidak digunakan huru2/huru2,
tetapi ,ang di3antumkan adalah .agian hadisn,a sehingga pen3arian hadis/hadis
,ang dimaksud dapat diperoleh le.ih 3epat.
$
6ontohn,a, pen3arian hadits se.agai .erikut:
J1 de841 BEF D1 >GEH IE9. d)f <H `7Og <0,7ePh41 J1 0 iK
Dalam pen3arian hadits diatas pada dasarn,a dapat ditelusuri melalui kata/kata
naha!d)f', tha1am! `7Og ' ,! iK ' 0 atau <0,7eP= j k. Akan tetapi, dari sekian kata ,ang
dapat dipergunakan le.ih dian-urkan untuk menggunakan kata <0,7ePh41 , karena kata
terse.ut -arang digunakan. Menurut penelitian para ulama hadits, penggunaan kata
ta.ara!@el' didalam kita. induk hadits!,ang .er-umlah Sem.ilan' han,a dua kali.
Kita. ,ang terkenal menggunakan metode ini adalah kita. al$.ujam al$
.ufahras al -adits al$)abawi oleh A.e censin3k dan Muhammad hu1ad 7A.d al/
5aji. Kita. ini, se.agaimana ,ang telah di-elaskan dimuka, mengumpulkan hadits/
hadits ,ang ter.atas didalam Sem.ilan kita. induk hadits, ,aitu: !"' Shahih al/
5ukhari, !a' Shahih Muslim, !#' Sunan Tirmid*i, !b' Sunan A.u Dawud, !g' Sunan
)asa1i, !&'Sunan I.nu Ma-ah, !$'Sunan Darimi, !('Muwaththa1 Malik, !+'Musnad
Imam Ahmad.
(
m. T!"#r$ MeY!YT Pern!X!t H!%t& Pert!U!
(
Sohari Sahrani,op. cit. hl%. 1#4.
)
M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, op. cit. hl%. 1#8.
8
. Sohari Sahrani,op. cit. hl%. 1#('1#).
)
Metode ini .erlandaskan pada periwa,at pertama suatu hadits, .aik periwa,at
terse.ut dari kalangan saha.at, .ila sanadn,a muttasil sampai kepada )a.i SAc,
atau dari kalangan ta.iin, apa.ila hadits terse.ut mursal.
+
iangkah pertama dari metode ini adalah mengenal nama periwa,at pertama
dari hadits ,ang akan di takhri-. iangkah .erikutn,a adalah men3ari nama
periwa,at ,ang diinginkan dari kita./kita. al/athra2 atau musnad .ilamana
periwa,at pertama ,ang di3ari telah ditemukan, kemudian di3ari hadits ,ang
diinginkan diantara hadits/hadits ,ang tertera di.awah nama periwa,at terse.ut.
5ila sudah ditentukan, maka akan diketahui ulama hadits ,ang meriwa,atkann,a.
Kita./kita. ,ang disusun .erdasarkan metode ini adalah kita./kita. al/Athra2
dan kita./kita. Musnad. Kita. al/Athra2 adalah kita. ,ang menghimpun hadits/
hadits ,ang diriwa,atkan oleh setiap saha.at. Diantara kita./kita. al/Athra2 ini
adalah athraf al$Shahiyan karangan Imam A.u Mas1ud I.rahim al/Dimas,ji, athra2
al/Kutu. ai/Sittah karangan S,ams al/Din al/Majdisi.
Adapun kita. Musnad adalah kita. ,ang disusun .erdasarkan periwa,at
teratas ,aitu saha.at, dan memuat hadits/hadits setiap saha.at. 6ontoh kita.
Musnad adalah musnad Imam Ahmad i.n Ham.al.
"%
o. H!%t& Ber%!&!r"!n TeU! H!%t&
Upa,a men3ari hadits terkadang tidak didasarkan pada la2al/la2al matan atau
materi hadits, tetapi didasarkan pada topi3 masalah. en3arian matan hadits
.erdasarkan topi3 masalah sangat menolong pengka-i hadits ,ang ingin memahami
petun-uk/petun-uk hadits dalam segala konteksn,a.
en3arian matan hadits .ardasarkan topik masalah tertentu dapat ditempuh
dengan 3ara mem.a3a .er.agi kita. himpunan kutipan hadits, namun .er.agai kita.
itu .iasan,a tidak menun-ukan teks hadits menurut para periwa,atn,a masing/
masing. adahal, untuk memahami topik tertentu tentang petun-uk hadits,
#
I*id. hl%. 1##
10
I*id. hl%. 200
8
diperlukan pengka-ian terhadap teks/teks hadits menurut periwa,atn,a masing/
masing. Dengan .antuan kamus tertententu pengka-ian teks dan konteks hadits
menurut riwa,at dari .er.agai periwa,at akan mudah dilakukan. Salah satu kamus
hadits itu adalah kita. .iftahu al$0unu! as$Sunnah.
""
Se.agai 3ontoh adalah hadits di .awah ini:
d8; `p9:1 BEH _hq r6 J1 >41: :1 D1 J1. 12h3= C'9, `7N1.LD1 rpM41 s7P0 . r7Kt41
`'M41. J7u=, vw. xGe41 <= yQPE91 >G41 pGe9
Hadits di atas mengandung .e.erapa tema, ,aitu iman, tauhid, shalat, *akat,
puasa,ha-i. 5erdasarkan tema terse.ut, maka hadits di atas harus di 3ari di dalam
kita./kita. hadits di .awah tema/tema itu. Metode ini sangat .ergantung pada
pengenalan terhadap tema hadits.
Diantara kar,a tulis ,ang disusun .erdasarkan metode ini adalah 1an! al$
/mmal fi Sunan al$Akwal wa al$Afal karangan Al/Mutajji al/Hindi, .iftah 1unu!
al Sunnah oleh censin3k, )ashb al$Rayah fi %akhrij Ahadits al$-idayah oleh al/
ka,la1i, Al +ariyah fi %akhrij al$-idayah oleh i.nu Ha-ar.
"a
z. T!"#r$ Ber%!&!r"!n St!tT& H!%t&
Metode ini memperkenalkan suatu upa,a .aru ,ang telah dilakukan para
ulama hadits dalam men,usun hadits/hadits ,aitu penghimpunan hadits .erdasarkan
statusn,a. Kar,a/kar,a terse.ut sangat mem.antu sekali dalam proses pen3arian
hadits,seperti hadits/hadits judsi, hadits mas,hur, hadits mursal dan lainn,a.
Seorang peneliti hadits, dengan mem.uka kita./kita. seperti diatas, ia telah
melakukan takhri- al Hadits. Kel.ihan metode ini dapat dilihat dari segi mudahn,a
proses takhri-. Hal ini karena se.agian .esar hadits/hadits ,ang dimuat dalam kita.
,ang .erdasarkan si2at/si2at hadits sangat sedikit sehingga tidak memerlukan upa,a
,ang rumit. )amun karena 3akupann,a sangat ter.atas, dengan sedikitn,a hadits/
11
M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, op. cit. hl%.1##'200.
12
Sohari Sahrani,op. cit. hl%.201'202.
#
hadits ,ang di.uat dalam kar,a/kar,a se-enis, hal ini sekaligus men-adi kelemahan
dari metode ini.
Kita./kita. ,ang disusun .erdasarkan metode ini adalah: Al A!har al$
.utanatsirah fi al Akhbar al$.utawatirah karangan Su,uthi, Al$2tthafat al$
Saniyyat fi al$Ahadits al$0udsiyyah oleh al/Madani, al$.arasil oleh A.u Daud, dan
kita./kita. se-enis lainn,a.
"#
. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan .ahwa takhrij hadits adalah penelusuran
atau pen3arian hadits se.agai sum.ern,a ,ang asli ,ang di dalamn,a dikemukakan
se3ara lengkap matan dan sanadn,a.
Adapun kita. !sum.er' hadits ,ang asli ada tiga kategori:
Kategori I adalahseluruh kita. hadits ,ang ditulis pengarangn,a sendiri setelah
menerima hadits dari gurun,a dengan sanadn,a ,ang sampai kepada dasul.
Kategori II adalah kita. hadits hasil rekonstruksi dari kita. kategori I.
Kategori III adalah hadits ,ang ditemukan dalam kita./kita. selain hadits. Hadits/
hadits terse.ut .ukan merupakan saduran dari kita./kita. hadits kategori I dan II,
melainkan merupakan hasil temuan para pengarangn,a sendiri.
Sedangkan metode ,ang di gunakan untuk mentakhri- hadits ada g metode:
Metode takhri- Hadis menurut ia2ad* ertama
Metode takhri- menurut ia2ad*/la2ad* ,ang Terdapat dalam Hadis
Metode takhri- Melalui erawi Hadits ertama
Metode takhri- Hadits 5erdasarkan Tema Hadits
13
I*id. hl%. 202
10
Metode takhri-5erdasarkan Status Hadits
. PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami tulis dengan segala keter.atasan ,ang ada.
enulis sadar .ahwa makalah ini masih .an,ak kekurangann,a dan -auh dari
kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran dari manapun datangn,a sangat kami
.utuhkan dan penulis terima dengan senang hati demi per.aikan ke depan. Dan
semoga makalah ini .erguna untuk kita semua. Amin.
11
DAFTAR PUSTAKA

Solahudin, Agus dan Agus Su,adi,/lumul -adis, 5andung: 6l. ustaka Setia, a%%+.
Sahrani, Sohari, /lumul -adits, 5ogor:Ghali,ah Indonesia, a%"%.
Ismail, M.S,hudil,.etdlgi 3enelitian -adis )abi, eakarta: 5ulan 5intang,"++a.
12

Anda mungkin juga menyukai