Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses penuaan adalah suatu keadaan menghilangnya secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dari
mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses penuaan pasti akan
dialami oleh semua mahluk hidup yang berada di dunia ini. Hal tersebut
dikarenakan telah berkurangnya proses regenerasi sel-sel tubuh pada mahluk
hidup, manusia khususnya. Apabila proses regenerasi sel tersebut semakin
lama semakin berkurang, maka pastinya kemampuan mahluk hidup untuk
memperbarui jaringan, dan sel-sel tubuh yang seharusnya diganti akan
semakin menurun dari waktu ke waktu. Padahal hal tersebut sangat
diperlukan oleh mahluk hidup, manusia khususnya untuk menunjang segala
proses dalam kehidupannya. Dengan semakin menurunnya proses regenerasi
sel tersebut, maka dari itu terjadilah proses penuaan, yang pada akhirnya akan
berujung pada kematian, yaitu dimana sel-sel yang awalnya tumbuh, akan
terhenti sama sekali masanya.
Namun selama ini banyak manusia yang mengkhawatirkan
perubahan-perubahan yang dialami akibat proses penuaan. anyak yang
belum paham bahwa perubahan-perubahan tersebut wajar adanya, utamanya
perubahan pada rongga mulut terhadap proses penuaan. !aka dari itu, kami
akan menjelaskan lebih mendalam mengenai perubahan-perubahan yang
terjadi pada rongga mulut manusia akibat proses penuaan.
1.2 Rumusan Masalah
".#." Apa yang dimaksud proses menua $definisi, etiologi, dan
mekanisme%&
".#.# Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi di rongga mulut akibat
penuaan&
".#.' Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi proses menua&
1
1.3 Tujuan Masalah
".'." !emahami dan mengetahui proses menua $definisi, etiologi, dan
mekanisme%.
".'.# !emahami dan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di
rongga mulut akibat penuaan.
".'.' !emahami dan mengetahui faktor ( faktor yang mempengaruhi
proses menua.
1. Ma!"ng
2
BAB II
PEMBAHA#AN
2.1 Pr$ses Menua
Te$r" Penuaan #e%ara Umum
Penuaan dapat dilihat dari ' perspektif yaitu)
a. *sia biologis) erhubungan dengan kapasitas fungsi sistem organ
b. *sia psikologis) erhubungan dengan kapasitas perilaku adaptasi
c. *sia sosial) erhubungan dengan perubahan peran dan perilaku sesuai
usia manusia.
Te$r" Pr$ses Menua
". +eori ,tokastik -Stochastic Theories
Penuaan merupakan kejadian yang acak . akumulasi setiap waktu.
o Error Theory
/esalahan dapat terjadi di dalam rekaman sintesa DNA.
0ika proses transkripsi dari DNA terganggu mempengaruhi sel
tjd penuaan berakibat kematian.
o Cross-Linkage Theory
!etabolisme protein tidak normalbanyak produksi sampah dlm sel
kinerja jaringan tidak efektif dan efisien.
o Wear and Tear Theory
!anusia ibarat mesinperlu perawatan. Penuaan merupakan hasil
dari penggunaan.
o Free Radical Theory/ teori radikal bebas
1adikal bebas adalah produk metabolisme selular yg mrp bagian
molekul yang sgt reaktif akumulasi kerusakan irre2ersible
!olekul ini mempunyai muatan ekstraselular kuat yang dapat
menciptakan reaksi dengan protein . lipid, mengubah bentuk dan
sifatnya atau dapat berikatan dengan organel sel lainnya. 3ksidasi
lemak, protein dan karbohidrat dalam tubuh menyebabkan formasi
3
radikal bebas. Polutan lingkungan merupakan sumber eksternal
radikal bebas.
#. +eori Nonstokastik/ NonStochastic Theories
Proses penuaan disesuaikan menurut waktu tertentu
o Programmed Theory
Pembelahan sel dibatasi oleh waktu tidak dapat regenerasi
kembali $/ematian sel terprogram%
o Immunity Theory
!utasi yang berulang atau perubahan protein pasca translasi
berkurangnya kemampuan sistem imun mengenali dirinya sendiri.
+erjadinya kelainan pada antigen permukaan sel sistem imun
tubuh mengalami perubahan- dianggap sebagai sel asing peristiwa
autoimun.
Daya tahan sistem imun tubuh sendiri menurun daya serang
terhadap sel kanker menurun.
&ase Penuaan
- 4ase "
Pada saat mencapai usia #5-'5 tahun. Pada masa ini produksi
hormon mulai berkurang $mulai mengalami penurunan produksi%.
Polusi udara, diet yang tak sehat dan stres merupakan serangan
radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Di fase ini mulai
terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan.
+ubuh pun masih bugar terus. Penurunan ini mencapai "6 7 ketika
seseorang berusia '5 tahun.
- 4ase #
/edua transisi, yakni pada usia '5-65 tahun. Produksi hormon
sudah menurun sebanyak #57, sehingga tubuh pun mulai
mengalami penuaan. iasanya pada masa ini, ditandai dengan
lemahnya penglihatan $mata mulai mengalami rabun dekat%
sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut
mulai beruban, stamina dan energi tubuh pun berkurang. ila pada
4
masa ini dan sebelumnya atau bila pada usia muda, kita melakukan
gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker.
- 4ase '
Puncaknya pada tahap fase klinikal, yakni pada usia 65 tahun ke
atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga
akhirnya berhenti sama sekali. /aum perempuan mengalami masa
yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa
andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kering karena
mengalami dehidrasi-kulit menjadi keriput, terutama di bagian
samping dan di bawah mata kita, juga kulit tangan kita yang tidak
sekencang dulu, tubuh juga menjadi cepat lelah. erbagai penyakit
degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit
jantung koroner mulai menyerang dan menjadi sesuatu yang sangat
mengerikan.
/arena proses penuaan ini terjadi melalui beberapa tahapan,
sebenarnya ada banyak waktu untuk menghambatnya. 8epat
lambatnya proses penuaan, '97 dipengaruhi oleh faktor genetika -
keturunan dan :9 7 lebih dipengaruhi oleh gaya hidup. /alau
anggota keluarga cenderung awet muda. /ita pun besar
kemungkinan akan berpenampilan awet muda. ;aya hidup yang
penuh stres, kurang istirahat, banyak makan makanan berlemak
dan berkalori tinggi, kurang gerak serta hidup di lingkungan yang
penuh polusi akan merusak sel sehingga menjadi lebih tua.
Akibatnya, kita pun mengalami penuaan usia biologik. Namun,
kondisi ini dapat dihindari dengan program anti aging baik yang
dilakukan sendiri maupun dengan bantuan medis. !isalnya )
,eseorang yang rajin berolahraga, terbukti bisa menangkal
sejumlah penyakit kardio2askuler. 3lah raga ringan di sela
akti2itas seperti senam, lari atau jalan cepat sebaiknya sering
dilakukan.
,emakin jauh seseorang dari derita penyakit jantung, stroke dan
sejenisnya, ,emakin berbahagia hidupnya. Dan kebahagiaan itu
5
merupakan salah satu peran terbesar penunda penuaan. +idak
mungkin rasanya orang bisa terlihat sehat dan awet muda kalau
tubuhnya dihinggapi berbagai jenis penyakit berbahaya. Penunda
penuaan lainnya adalah faktor diet dan nutrisi. Apa yang kita
makan menentukan tubuh kita. Diet dan nutrisi sangat berperan
dalam menentukan proses penuaan dan kesehatan seseorang.
2.2 Pr$ses Menua Pa'a R$ngga Mulut
Pr$ses Menua Pa'a (ar"ngan Lunak
;ingi2a
Pada gingi2a terjadi beberapa perubahan seiring proses penuaan,
antara lain hilangnya keratinisasi, berkurangnyastipping, meningkatnya
lebar dari attached gingi2a, berkurangnya selularitas jaringan ikat,
meningkatnya substansi interselular dan pengurangan konsumsi
oksigen. Pada pasien menopause, keratinisasi berkurang, epitelnya
atropi, dan elastisitas gingi2a menghilang.
Perubahan gingi2a terkait dengan menopause biasanya
merepresentasikan respon berlebihan terhadap plak bakterial, dan
menyebabkan gingi2itis. /ondisi yang disebut sebagai menopausal
gingi2ostomatitis $,enile Athrophic ;ingi2itis% juga dapat terjadi, yang
ditandai dengan perubahan gingi2a menjadi kering, mudah berdarah
dan warnanya ber2ariasi dari pucat sampai menjadi sangat eritema.
!enopausal gingi2ostomatitis umumnya terjadi selama menopause
ataupun pada periode paskamenopause. Pasien dengan menopausal
gingi2ostomatitis juga mengeluhkan adanya rasa kering pada mulut,
sensasi terbakar pada ka2itas oral terkait dengan sensasi ekstrim
terhadap perubahan termal, sensai rasa yang abnormal serta kesulitan
dalam penggunaan ;+,< $;igi +iruan ,ebagian <epasan%.
0umlah cairan gingi2a meningkat seiring bertambah parahnya
inflamasi. Hormon progesterone dan estrogen meningkatkan
permeabilitas dari pembuluh di gingi2a dan aliran dari cairan gingi2a.
8airan gngi2a merupakan eksudat inflamasi yang normalnya muncul
6
secara klinis pada sulkus gingi2a. Penelitian =ittek menyatakan bahwa
gingi2a manusia memiliki protein reseptor untuk estrogen. >strogen
dapat mempengaruhi proliferasi selular dan proses keratinisasi pada
epitel yang sensitif. Progesterone mempengaruhi dilatasi dan
peningkatan permeabilitas mikro2askular gingi2a, serta peningkatan
kerentanan terhadap luka dan eksudasi.
;ejala dari gingi2itis akibat pengaruh hormon termasuk
akumulasi plak pada ggi, adanya inflamasi pada gingi2a, gingi2al yang
memerah, dan adanya perdarahan pada gingi2al. Perubahan ini
ber2ariasi tergantung respon imun masing-masing indi2idual terhadap
berbagai iritan di dalam mulut $contohnya plak gigi%.
<igamen Periodontal
Perubahan pada ligamentum periodontal karena usia tua
$penuaan% atau aging termasuk meningkatnya jumlah fibroblast dan
suatu struktur irregular berlebih membuat perubahan pada jaringan ikat
gingi2a. Penemuan lain menyebutkan adanya penurunan produksi
matriks organic dan resting cell epithelium serta meningkatnya jumlah
dari sabut elastic. <ebarnya celah akan menurun apabila gigi tidak
berfungsi. Hal ini bisa menyebabkan gigi menjadi mudah tanggal dan
hilang.
!ukosa rongga mulut
Pada mukosa rongga mulut terjadi atrofi, berkurangnya
kelenturan dan berkurangnya tunika propia. !ukosa tampak seperti lilin
atau satin, atau kelihatan sembab. <apisan sel berkeratin yang biasanya
melindungi mukosa tidak ada lagi sehingga lebih mudah terjadi cedera
bila ada iritasi mekanis, kimiawi, atau iritasi kuman. 0aringan
penyambung lebih sukar menutup bila terjadi luka.
Aliran sali2a biasanya sangat berkurang sehingga mukosa
menjadi kering dan tidak lentur. ,ering terdapat perasaan terbakar dan
fungsi indera pengecap sangat menurun.
7
<idah $+aste Disorder%
,udah merupakan hukum alam bahwa setiap makhluk di dunia
ini akan mengalami proses menua. Pada manusia proses menua itu
sebenarnya telah terjadi sejak manusia dilahirkan dan berlangsung terus
sampai mati. Proses menua dapat menimbulkan keluhan atau kelainan,
baik itu pada jaringan keras ataupun jaringan lunak rongga mulut.
/etika bertambah tua, dengan menurunnya nafsu makan, dapat
dipahami bahwa golongan usia lanjut merupakan kelompok yang rentan
terhadap penyakit dan cacat karena perubahan organobiologik tubuh
akibat proses degeneratif alamiah. !enurunnya fungsi faali serta
parameter metabolisme seiring dengan meningkatnya usia akan
mengganggu penggunaan ?at gi?i $A@ell, "AA#B !urjiah dan Dinarto.
#99#%.
Proses menua merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh
yang berjalan perlahan-lahan tapi pasti, pada proses menua terjadi
penurunan fungsi tubuh secara berangsur-angsur dan akhirnya menjadi
manusia dengan usia lanjut $Casjudi, #999% Proses menua dapat
menimbulkan keluhan atau kelainan, baik pada jaringan keras ataupun
jaringan lunak rongga mulut. /etika bertambah tua, di tambah dengan
menurunnya nafsu makan, maka dapat dipahami bahwa golongan usia
lanjut merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit dan cacat
karena terjadinya perubahan organobiologik tubuh akibat proses
degeneratif alamiah. !enurunnya fungsi faali serta parameter
metabolisme seiring dengan meningkatnya usia akan mengganggu
penggunaan ?at gi?i $A@ell, "AA#B !urjiah dan Dinarto. #99#%.
iasanya orang tua mengeluh tidak adanya rasa makanan.
/eluhan ini dapat disebabkan karena dengan bertambahnya usia
mempengaruhi kepekaan rasa akibat berkurangnya jumlah pengecap
pada lidah, kehilangan unsur-unsur reseptor pengecap juga dapat
mengurangi fungsional yang dapat mempengaruhi turunnya sensasi
8
rasa, perubahan ini harus diingat orang tua mengenai berkurangnya
kenikmatan pada saat makan $Papas A, et al., "AA"%.
Pengecap merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga
mulut, namun indera pembau juga sangat berperan pada persepsi
pengecap. ,elain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera
pengecap taktil dari rongga mulut dan keberadaan elemen dalam
makanan seperti merica, yang merangsang ujung saraf nyeri, juga
berperan pada pengecap.
Dndera pengecap kurang lebih terdiri dari 59 sel epitel yang
termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel sustentakular dan
lainnya disebut sel pengecap. ,el pengecap terus menerus digantikan
melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya, sehingga beberapa
diantaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang
terletakke arah bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut
$;uyton, "AA:%.
<idah mempunyai lapisan mukosa yang menutupi bagian atas
lidah, dan permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan yang
disebut dengan papilla, pada papilla ini terdapat reseptor untuk
membedakan rasa makanan. Apabila pada bagian lidah tersebut tidak
terdapat papilla lidah menjadi tidak sensitif terhadap rasa $<ynch et al.,
"AA6B ;anong, "AAEB udi, . #996%.
,el reseptor pengecap adalah sel epitel termodifikasi dengan
banyak lipatan permukaan atau mikro2ili, sedikit menonjol melalui
poripori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan sel yang
terpajan dalam mulut. !embran plasma mikro2ili mengandung reseptor
yang berikatan secara selektif dengan molekul ?at kimia. Hanya ?at
kimia dalam larutan atau ?at padat yang telah larut dalam air liur yang
dapat berikatan dengan sel reseptor $Amerongen, "AA"%.
,ensasi rasa pengecap timbul akibat deteksi ?at kimia oleh
resepor khusus di ujung sel pengecap $taste buds% yang terdapat di
permukaan lidah dan palatum molle. ,el pengecap tetap mengalami
9
perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi $udi, . #996B oron
, . #995%.
,el pengecap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati
dan regenerasi. Proses ini bergantung dari pengaruh saraf sensoris
karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi degenerasi pada
pengecap. +aste buds yang dilayani oleh serat saraf sensoris adalah
taste buds pada #-' lidah bagian anterior $papilla filiformis dan
sebagian papilla fungiformis% dilayani oleh chorda tympani cabang dari
N. 4acialis $N.=DD% $;anong, "AAEB oron, #995%.
Gambar Lidah dan Pembagian Papilla
/eterangan papilla pada lidah)
". Pp. fungiformis ) #-' anterior lidah
#. Pp. circum2alata ) post.lidah, depan sulkus
terminalis
10
'. Pp. foliata ) post-lateral lidah
!asing-masing papilla pengecap dipersarafi 59 serat saraf dan
setiap serat saraf menerima masukan dari rata-rata 5 papilla pengecap.
Papilla circum2alata yang lebih besar masing-masing mengandung
sampai "99 papilla pengecap, biasanya terletak di sisi papilla, tetapi
karena terbatasnya data maka disebutkan ada sekitar #99-#59 taste buds
per papilla circum2alata pada setiap indi2idu dibawah usia #9 tahun,
dan menurun hingga #99 taste buds atau kurang menjelang maturitas,
dan kurang lebih "99 taste buds menjelang usia :5 tahun. Penelitian
dengan mikroelektroda pada satu taste buds memperlihatkan bahwa
setiap taste buds biasanya hanya merespon terhadap satu dari empat
rangsang kecap primer, bila substansi pengecap berada dalam
konsentrasi rendah. Pada konsentrasi tinggi, sebagian besar taste buds
dapat dirangsang oleh dua, tiga atau bahkan empat rangsang pengecap
primer dan juga oleh beberapa rangsang pengecap yang lain yang tidak
termasuk dalam kategori primer $Diah ,a2itri,"AA:B ;anong, "AAE%.
Pada orang usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung
menjadi lebih licin karena atrofi papilla lidah. Perubahan histopatologi
pada lidah menunjukkan adanya atrofi papilla yang sering dimulai dari
ujung lidah dan sisi lateral. eberapa peneliti melaporkan jumlah taste
buds yang terdapat pada papilla circum2alata berkurang yang
menyebabkan menurunnya sensiti2itas rasa $,ayuti, "AAE%.
Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan untuk mendeteksi
gangguan pengecapan ialah)
". +he Drop +echniFue
Digunakan 6 macam rasa manis $gula pasir%, pahit $kinin%,
kecut-asam $lar. Asam cuka% dan asin $larutan garam%.
Penderita diminta utk mengidentifikasi rasa dari bahan tes yang
diletakkan diatas lidah sambil menutup hidung.
#. >lektrogustometri
+es pengecapan secara kuantitatif.
11
,alah satu perubahan yang terjadi pada air ludah penderita
dengan gangguan pengecapan adalah berkurangnya kadar Gn di dalam
air ludah. /adar Gn pada air ludah orang dewasa berkisar A9-"#9 Hg-"99
ml. !ineral Gn berperanan di dalam fungsi berbagai indera seperti
melihat, mencium bau dan mengecap.
/adar Gn di dalam air ludah ditentukan oleh diet- makanan yang
dikonsumsi, misalnya makanan yang berasal dari protein hewani
mengandung banyak mineral Gn, sedangkan sebaliknya makanan yang
berasal dari protein tumbuh-tumbuhan mengandung sedikit Gn.
Pada mereka yang menjadi 2egetarian $mengkonsumsi makanan
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan% dan padamereka yang tidak nafsu
makan karena gangguan kejiwaan $anoreksia ner2osa% dapat
mengakibatkan kurangnya mineral Gn sehingga hal ini perlu mendapat
perhatian jika mengalami gangguan pengecapan.
,ali2a
- Penurunan fungsi kelenjar sali2a merupakan suatu keadaaan
normal pada proses penuaan <ansia mengeluarkan jumlah sali2a
yang lebih sedikit pada keadaan istirahat, saat berbicara, maupun
saat makan /eluhan @erostomia atau mulut kering.
- !eningkatnya usia degenerasi epitel sali2a, atrofi, hilangnya
asini dan fibrosis sali2a nonstimulasi secara keseluruhan
2olumenya pada usia tua.
- 4ungsi utama dari sali2a adalah pelumasan, buffer, dan
perlindungan untuk jaringan lunak dan keras oral penurunan
aliran sali2a akan mempersulit fungsi bicara dan penelanan, .
me jumlah karies gigi, dan me trauma mukosa $mekanis dan
infeksi microbial%.
- Ierostomia juga dapat disebabkan oleh pemakaian obat-obatan
oleh pasien, biasanya untuk mengatasi keluhan pencernaan,
depresi, atau insomnia.
12
Pr$ses Menua Pa'a (ar"ngan )eras R$ngga Mulut
>namel
Perubahan yang terjadi )
- Carna gelap karena penambahan bahan organik atau warna dentin
yang terlihat karena menipisnya lapisan enamel.
- Pemeabilitas enamel berkurang karena mengecilnya mikro pori
enamel
- /andungan air di enamel berkurang
- /omposisi permukaan enamel berubah teutama penambahan
kandungan fluor sesuai perubahan pada lingkungan mulut.
Akibatnya insiden karies berkurang.
Pada email terjadi )
- Atrisi ) hilangnya sesuatu subtansi gigi secara bertahap akibat
pengunyahan. Penyebabnya adalah proses pengunyahan di dukung
oleh kebiasaan buruk seperti mengunyah sirih.
- >rosi ) melarutnya email gigi dan asam, hilangnya jaringan keras
dan tidak melibatkan bakteri. Penyebabnya makanan dan minuman
yang mengandung asam dengan PH J 5,5
- Abrasi ) terkikisnya lapisan email gigi karena faktor mekanik,
disebabkan oleh cara penyikat gig dengan arahh hori?ontal dan
dengan penekanan berlebihan $adalah bentuk yang paling sering
ditemukan%
Dentin
/arena adanya perubahan pada enamel $e@. Atrisi%. Perubahan
pada dentin. ,timulasi odontoblas menghasilkan pola pelapisan dentin
yang jarang - jarang, sehingga serat matriks orientasinya menjadi
berjauhan dan susunan tubulus menjadi kacau. 1eaksi kedua dapat
terbentuk dentin sklerotik pada tubulus yang terekspos di area atrisi.
!aterial yang terdeposisi pada dentin sklerotik lebih mengandung
13
apatit ke dalam tubulus dentin. Prosesnya dimulai dari akar ke korona
pada dentin yang sudah tua terbentuk perluasan batas permukaan pulpa
pada dentin yang menunjukkan konsentrasi tertinggi flouride
disebabkan penggabungan fluoride dari cairan jaringan pulpa pada
pembentukan dentin yang lambat.
1eaksi kompleks dentin pada proses penuaan ialah terjadinya
pembentukkan )
- Dentin ,ekunder, yang merupakan kelanjutan dentinogenesis serta
reduksi jumlah odontoblas
- Dentin +ersier, respon rangsangan dan odontoblast berdesakan serta
tubulus dentin bengkok
- Dentin ,klerotik, karies terhenti- berjalan sangat lambat dan tubulus
dentin menghilang
- Dead +racks $,al. !ati%, tubulus dentin kosong
Pulpa
Perubahan yang +erjadi pada Pulpa saat Proses !enua)
". Perubahan ukuran) reduksi progresif karena penambahan dentin
sekunder ke ruang pulpa. erhubungan dengan berkurangnya suplai
darah karena obliterasi foramen apical oleh sementum dan second
dentin berkurang jumlah pembuluh darah.
#. !engalami fibrotik) akhirnya berkurangnya sel di pulpa, hingga
terbentuk 2akuola interseluler dan intraseluler. Dimana
berkurangnya sel di pulpa tersebut juga dapat disebabkan oleh usia
yang telah menua, sehingga produksi sel-sel untuk melakukan
KpembaruanL melambat hingga pada akhirnya berhenti, tidak
seproduktif layaknya usia pertumbuhan sebelumnya.
'. Pulp stones) karena kalsifikasi serat kolagen saat ikatan silang pada
kolagen yang terlalu luas.
6. Adanya pengurangan jumlah serat saraf) karena terjadi penipisan
pada selubung perineural.
14
5. 1eduksi ukuran ruang pulpa) dengan adanya pertambahan bentukan
dentin sekunder dan pertambahan usia, maka ukuran kamar pulpa
menjadi mengecil daripada sebelumnya.
M. 0umlah sesungguhnya serat kolagen berkurang) karena serat kecil
beragregasi menjadi serat besar. Dkatan silangnya pada kolagen
pulpa, sehingga terjadi dihidroksilin onorleukin.
,ementum
,ementum merupakan jaringan keras gigi yang membungkus
dentin pada akar anatomis, dibentuk oleh sel sementoblast yang
merupakan perkembangan dari sel mesenkim yang tidak terdeferensiasi.
Daerah tertebal terdapat pada ujung akar sebagai akibat dari erupsi
pasif. Pertautan antara dentin dan sementum sangat halus dan pertautan
antara sementum dengan enamel memiliki perlekatan yang kuat.
,eiring bertambahnya usia, sementum bertambah tebal karena adanya
deposisi atau kalsifikasi dari sementum seluler. /alsifikasi tersebut
merupakan suatu keadaan yang fisiologis jika merupakan suatu bentuk
kompensasi dari perubahan proporsi dan atrisi dari gigi seiring
penggunaanya selama kehidupan $mastikasi%. entuk sementum yang
terkalsifikasi tersebut tidak beraturan atau irreguler. Hal inilah yang
menjadi salah satu faktor predisposisi mudahnya pembentukan plak.
+erdapat beberapa tipe sementum)
"% ,ementum serabut intrinsik aseluler primer. Dni adalah sementum yang pertama kali
terbentuk dan telah ada sebelum serabut periodontal utama terbentuk sempurna.
0aringan ini meluas dari tepi ser2ikal ke sepertiga akar gigi pada beberpa gigi dan
mengelilingi seluruh akar pada sejumlah gigi lainnya $insisi2us dan kaninus%. Di
daerah permukaan, sementum lebih termineralisasi dibandingkan di daerah dekat
dentin dan mengandung kolagen yang awalnya dihasilkan oleh sementoblas dan
kemudian oleh fibroblast.
#% ,ementum serabut ekstrinsik aseluler primer. !erupakan sementum yang terus
menerus terbentuk sekitar serabut periodontium primer setelah keduanya telah
digabungkan ke dalam semntum serabut intrinsik aseluler primer.
15
'% ,erabut serabut intrinsik seluler sekunder. ,ementum ini memiliki penampilan seperti
tulang dan hanya memainkan peran yang kecil dalam perlekatan serabut. ,ementum
ini terjadi lebih sering dibagian apeks akar premolar dan molar.
6% ,ementum serabut campuran seluler sekuder. ,ementum ini adalahsuatu tipe adaptif
dari sementum seluler yang melibatkan serabut periodontium sambil terus
berkembang. Distribusi danperluasannya sangat ber2ariasi dan dapat dikenali oleh
adanyainklusi sementosit, tampilannya yang berlapis-lapis, dankeberadaan
sementoid di permukaannya.
5% ,ementum afibriler aseluler. !erupakan sementum yang terdapat pada email yang
tidak berperan dalam perlekatan tersebut. Calaupun kadang-kadang mengandung
sel, sementum tidak memiliki 2askularisasi dan tampaknya lebih tahan terhada
resorbsi dibanding tulang. Pembentukan sementum adalah suatu proses
berkesinambungan dandipengaruhi oleh perubahan posisi dan fungsi gigi. Perubahan
pada pulpa gigi pada lansia juga berpengaruh terhadap rencana perawatan yang akan
diberikan. Pulpa, seperti halnya jaringan ikat lain, akan berubah sesuai dengan
perjalanan usianya. Perubahan tersebut ada yang bersifat alamiah $kronologik%, ada
pula yang akibat cedera $patofisiologik% seperti akibat karies, penyakit periodontium,
truma atau prosedur restoratif gigi.
+ulang Al2eolar
- Puncak massa tulang dewasa usia '5 th menurun sejalan usia
hilangnya tulang kortikal . trabekular. penurunan ketebalan
kortikal lebih besar pada wanita daripada pria.
- /etidakseimbangan antara resorpsi dan penggantian tulang pada
sistem Ha2ersian.
- Hilangnya mineral tulang oleh karena usia melalui resorpsi matriks
tulang Proses ini dapat dipercepat oleh tanggalnya gigi, penyakit
periodontal, protesa yang tidak adekuat, dan penyakit sistemik.
- Penurunan tinggi al2eolar akibat pemakaian gigi tiruan lengkap
jangka panjang berpotensi untuk membebani dan merusak tulang
16
al2eolar di bawahnya. resorpsi lapisan kotikal luar cenderung
lebih besar dan cepat $krn lbh tipis dibanding bagian dlam%
al2eolar 1A mengalami resopsi, maks"la menja'" le*"h ke%"l 'alam
segala arah 'an menja'" le*"h sem!"t.
- +ulang al2eolar 1 cenderung bergeser kearah lingual dan ke bawah
di daerah anterior, dan di daerah posterior bergeser ke bukal
$/orteks sebelah luar lebih tebal daripada korteks lingual%
Akibatnya lengkung man'"*ula tam!ak menja'" le*"h le*ar.
+emporo !andibular 0oin
3steoartritis adalah proses degenerasi atau penuaan sendi. Pada
proses penuaan ini lapisan tulang rawan sendi yang terdapat pada
rongga sendi menipis, sehingga jarak antara dua tulang saling
bedekatan. Hal ini terjadi dalam waktu yang lama membuat rasa ngilu
pada sendi bila digerakan. 1eaksi lain yang timbul akibat dari
beradunya dua tulang tersebut membuat jaringan tulang manjadi kasar
dan timbul berduri $spur%.
3steoarthritis adalah tipe dari arthritis yang disebabkan oleh
kerusakan atau penguraian dan akhirnya kehilangan tulang muda
$cartilage% dari satu atau lebih sendi-sendi. 8artilage adalah senyawa
protein yang melayani sebagai NbantalN antara tulang-tulang dari sendi-
sendi. 3steoarthritis juga dikenal sebagai 'egenerat"+e arthr"t"s.
17
". >tiologi.
3steoartritis seringkali terjadi tanpa diketahui sebabnya, yang
disebut denganosteoartritis idiopatik. Pada kasus yang lebih jarang,
osteoartritis dapat terjadi akibat trauma pada sendi, infeksi, atau
2ariasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik dan
neurologik., yang disebut dengan osteoartritis sekunder. 3nset usia
pada osteoartritis sekunder tergantung pada penyebabnyaB maka
dari itu, penyakit ini dapat berkembang pada dewasa muda, dan
bahkan anak-anak, seperti halnya pada orang tua. ,ebaliknya,
terdapat hubungan yang kuat antara osteoartritis primer dengan
umur.
3steoartritis biasanya melibatkan semua jaringan yang
membentuk sendi sino2ial, termasuk rawan sendi, tulang
subchondral, tulang metafise, syno2ium, ligamen, kapsul sendi, dan
otot ( otot yang bekerja melalui sendiB tetapi perubahan primer
meliputi kerusakan rawan sendi, remodeling tulang subchondral,
dan pembentukan osteofit.
#. Patogenesis
tulang rawan
/3ND13,D+ mengalami degenerasi
18
tulang rawan tipis $matriks dan struktur%
tulang rapuh
permukaan tulang rawan kasar dan berlubang
sendi tidak bisa bergerak dengan halus
semua komponen dalam sendi $tulang, kapsul sendi,
jaringan sino2ial, tendon dan tulang rawan%
kekakuan sendi
Peru*ahan jar"ngan s,n$+"al
8airan syno2ial akan berkurang mempengaruhi kelancaran
pergerakan dari diskus artikularis
Akibat lebih lanjut terjadi krepitasi pada gerak sendi
Pada keadaan lebih parah dapat merobek atau merusak diskus
artikularis
Peru*ahan !a'a l"gamentum sen'"
Pengurangan ketebalan kapsula sendi
Pengurangan daya tahan regangan dari serat kolagen yang
membentuk ligamentum +!0 penurunan keleluasaan
artikulasi sendi +!0
Pintesa kolagen juga akan menurun bila tjd kerusakan
ligamentum, proses reparasi juga melambat
2.3 &akt$r - .akt$r ,ang mem!engaruh" !r$ses menua
4aktor <ingkungan $ekternal%
". +oksin, ?at kimia --- !asa organogenesis adalah masa yang sangat
peka terhadap obat-obatan kimia karena dapat menyebabkan kelainan
19
bawaan. Dbu hamil yang perokok atau peminum alkohol akan
melahirkan bayi yang cacat.
#. Dnfeksi --- Dnfeksi pada trimester pertama dan kedua kehamilan oleh
+318H $+o@oplasmosis, 1ubella, 8ytomegalo2irus, herpes ,imple@%,
P!, $Penyakit !enular ,eksual%, dan penyakit 2irus lainnya dapat
mengakibatkan kelainan pada janin..
'. 1adiasi. ,eperti radiasi dari bom atom dan bocornya pipa gas beracun.
6. Dnfeksi Dntrauterine. ,eperti 2arisela, malaria, HD=, 2irus hepatitis dan
2irus influen?a.
4aktor dalam $internal%
1. /enet"k
Pengaruh genet"k *ers".at here'$0k$nst"tus"$nal ,ang
art"n,a *ah1a *entuk untuk k$nst"tus" sese$rang '"tentukan $leh
.akt$r keturunan. &akt$r genet"k akan *er!engaruh !a'a
ke%e!atan !ertum*uhan2 kematangan tulang2 g"3"2 alat seksual2
'an sara..
2. Pengaruh h$rm$n
Pengaruh h$rm$n su'ah terja'" sejak masa !ranatal ,a"tu
saat jan"n *erumur *ulan. Pa'a saat "tu2 terja'" !ertum*uhan
,ang %e!at 'an kelenjar !"tu"tar, 'an t"r$"' mula" *ekerja.
H$rm$n ,ang *er!engaruh terutama a'alah h$rm$n
!ertum*uhan s$mat$tr$!"n ,ang '"keluarkan $leh kelenjar
!"tu"tar,.
'. ;i?i
;i?i ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada
waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi <1 $erat
adan <ahir 1endah% atau lahir mati. Disamping itu dapat pula
menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi
baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus, dan
sebagainya.
6. /elainan imunologi
20
/elainan imunologi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin karena dapat menyebabkan terjadinya abortus,
selain itu juga kekurangan oksigen pada janin juga akan
mempengaruhi gangguan dalam plasenta yangdapat menyebabkan bayi
berat lahir rendah.
5. Psikologi ibu
,tres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi
tumbuh kembang janin yang terdapat di dalam kandungan karenajanin
dapat ikut merasakan apabila ibunya sedang sedih. Dbu hamil yang
mengalami gangguan psikologi, maka dia tidak akan memperhatikan
kondisi kandungannya dan akan berakibat pada kelahiran bayi yang
tidak sehat.
M. !ekanis
/elainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan
cairan yang kurang. Demikian posisi janin yang tidak normal dapat
menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan
pertumbuhan terhambat.
Pencegahannya)
". !enghindari merokok
Dbu yang merokok mungkin merupakan faktor risiko lingkungan
terbaik yang telah dipelajari untuk terjadi celah orofacial. Dbu yang
memnggunakan tembakau selama kehamilan dapat meningkatkan resiko
terjaadinya celah orofacial
#. !enghindari alkohol
Peminum alkohol berat selama kehaamilan diketahui dapat
meningkatkan tumbuh kembang embrio dan langit-langit mulut sumbing
memiliki hubungan dengan terjadinya defek sebanyak "97 kasus pada
sindrom alkohol fetal.
21
BAB 3
)E#IMPULAN
Proses menua adalah suatu proses yang alami dimana terjadi kemunduran
dan berkurangnya kemampuan sel dalam melaksanakan berbagai fungsinya.
egitu juga penuaan yang terjadi yang terjadi didalam rongga mulut. Oaitu pada
jaringan keras dan jaringan lunak di dalam rongga mulut. Penuaan ini sendiri
dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Dan dengan terjadinya
penuaan ini akan membuat dampak serta kelainan pada rongga mulut itu sendiri.
22

Anda mungkin juga menyukai