Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN TUTORIAL

SKENARIO III : BLOK SISTEM TUBUH 1


TUTOR : drg. Agustin Wulan Suci., MDSc
GANJIL 2013/2014
:


Disusun oleh:
Kelompok Tutorial III





FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2013

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK

Ketua : Fitri Lia Kristina (132610101029)
Scriber Meja : Melisa Novitasari (132610101036)
Scriber Papan : Canggih Patriot Bangsa (132610101032)



Anggota :
1. Sita Rahma Nopitasari (132610101025)
2. Mochammad fahmi (132610101026)
3. Annora Ramadhani (132610101027)
4. Ikatanti Ratna Anggraini (132610101028)
5. Rahajeng Intan Pawestri (132610101030)
6. Khuurin in Salamatul Ummah (132610101031)
7. Diah Intan Pratiwi (132610101033)
8. Aditya Pristyhari (132610101034)
9. Nurin Farah Pratiwi (132610101035)







KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat dan ridho-Nya laporan hasil tutorial skenario 1 yang berisi tentang
Memahami Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dapat tersusun setelah mengalami
beberapa pembahasan. Pembuatan makalah ini didasarkan pada hasil pelaksanaan
tutorial yang menggunakan metode seven jump.
Agar hasil tutorial yang telah kami laksanakan dapat bermanfaat, maka
dibuatlah laporan ini agar dapat dipelajari kembali dan mungkin dapat bermanfaat
untuk adik kelas kami nanti.
Atas terselesaikan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih atas
kerjasama dan keaktifan rekan-rekan satu kelompok serta kepada tutor yang telah
membimbing kami. Makalah ini telah diupayakan sebisa mungkin dengan mengacu
pada beberapa sumber materi dan diskusi kelompok, namun demikian harus diakui
masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan sehingga kritik dan saran
perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.


Jember, Oktober 2013

Penyusun



DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ..................................................... 1
1.2 SKENARIO ..................................................................... 1
1.3 RUMUSAN MASALAH ................................................ 2
1.4 MANFAAT.. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 5
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN ............................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. iii










BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas berbagai organ penting yang saling berhubungan
dan melakukan fungsinnya masing masing. Salah satunya adalah jantung.
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh karena jantung
membawa bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-sel seluruh tubuh
melalui medium darah, sehingga jantung berperan penting dalam sistem
sirkulasi.(Sherwood, 2001) Dalam bahasa latin, jantung disebut juga cor.
Selama kita hidup, jantung terus menerus bekerja dan berhenti jika kita mati.
Jantung merupakan satu-satunya organ yang tidak terpengaruhi kerja otak. Hal
ini dapat dilihat pada orang yang baru saja mati, jantungnya masih tetap bekerja
meskipun hanya sebentar. Kesehatan manusia dapat dilihat dari kesehatan
jantungnya. Penyakit pada jantung juga sangat beragam. Penyakit jantung yang
sering menyerang orang tua adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) yang lama
kelamaan dapat menyebabkan stroke.
1.2 Skenario
Pada saat praktikum fisiologi di topic sistem Kardiovaskuler, mahasiswa
melakukan praktikum dengan menggunakan hewan coba. Pada saat itu dilakukan
pembedahan untuk melihat jantungnya., beberapa mahasiswa takjub melihat
jantung yang bergerak teratur seperti gerakan memompa. Stelah itu, mahasiswa
berdiskusi tentang jantung tersebutmulai dari susunan mikrospkopis, makroskopis
sampai fungsi jantung manusia.
1.3 Rumusan masalah
Dalam laporan tutorial ini terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Bagaimana histologi, anatomim, dan fisiologi sistem Kardiovaskuler?
2. Bagaimana mekanisme kerja jantung?
3. Apa saja kelainan pada jantung?

1.4 Tujuan
Dalam laporan tutorial ini terdapat beberapa manfaat, yaitu:
1. Mengetahui dan memahami histologi, anatomi , dan fisiologi sistem
Kardiovaskuler.
2. Mengetahui mekanisme kerja jantung.
3. Mengetahui kelainan dan penyakit pada jantung












BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Kardiovaskuler
Sistem sirkulasi terdiri dari atas sistem kardiovaskuler dan limfe. Sistem
karidovakuler terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut:
1. Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah.
2. Pembuluh darah yang berfungsi untuk mengalirkan darah menuju ke jaringan
dan sebaliknya.
3. Cairan darah yang berfungsi mengangkut O2 dan CO2, zat-zat makanan dsb ke
jaringan dan sebaliknya.

Jantung
Jantung merupakan organ muskuler yang dapat berkontraksi secara ritmis,
dan berfungsi memompa darah dalam sistem sirkulasi. Secara struktural dinding
jantung terdiri atas 3 lapisan (tunika) yaitu,
1. Endokardium terletak pada lapisan subendotel. Sebelah dalam dibatasi oleh
endotel. Endokardium tersusun atas jaringan penyambung jarang dan banyak
mengandung vena, syaraf (nervus), dan cabang-cabang sistem penghantar
impuls.
2. Miokardium terdiri atas sel-sel otot jantung. Sel-sel otot jantung dibagi dalam 2
kelompok; sel-sel kontraktil dan sel-sel yang menimbulkan dan menghantarkan
impuls sehingga mengakibatkan denyut jantung.
3. Epikardium merupakan membran serosa jantung, membentuk batas viseral
perikardium. Sebelah luar diliputi oleh epitel selapis gepeng (mesotel). Jaringan
adiposa yang umumnya meliputi jantung terkumpul dalam lapisan ini.
Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang terdiri atas jaringan
fibrosa padat menyerupai aponeurosis yang pada kedua permukaannya dibatasi oleh
lapisan endotel.
Persyarafan jantung tersusun atas sistem yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls pada jantung. Sistem yang menimbulkan dan
menghantarkan impuls dari jantung terdiri atas beberapa struktur yang
memungkinkan bagi atrium dan ventrikel untuk berdenyut secara berurutan dan
memungkinkan jantung berfungsi sebagai pompa yang efisien. Sistem ini terdiri
atas:
1. Simpul sinoatrial (dari Keith dan Flack) sebagai alat pacu (pace maker) jantung.
2. Simpul atrioventrikuler (dari Tawara).
3. Juga terdapat berkas atrioventrikuler (berkas His) yang berasal dari simpul
atrioventrikuler dan berjalan ke ventrikel, bercabang dan mengirimkan cabangcabang
ke kedua ventrikel.
Otot jantung mempunyai kemampuan autostimulasi, tidak tergantung dari
impuls syaraf. Sel-sel otot jantung yang telah diisolasi dapat berdenyut dengan
iramanya sendiri. Pada otot jantung, sel-sel ini sangat erat berhubungan dan terjadi
pertukaran informasi dengan adanya gap junction pada discus interkalaris.
Bagian parasimpatis dan simpatis sistem autonom mempersyarafi jantung
membentuk pleksus-pleksus yang tersebar luas pada basis jantung. Pada daerahdaerah
yang dekat dengan simpul sinoatrial dan atrioventrikuler, terdapat sel-sel
Handout Mikroskopi Anatomi Sistem Sirkulasi 2
syaraf ganglion dan serabut-serabut syaraf. Syaraf-syaraf ini mempengaruhi irama
jantung, dimana perangsangan bagian parasimpatis (nervus vagus) menimbulkan
perlambatan denyut jantung, sedangkan perangsangan syaraf simpatis mempercepat
irama pace maker.

Pembuluh Darah
Struktur Umum Pembuluh-Pembuluh Darah
Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut:
1. Tunika intima (tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi
permukaan dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas
jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos
yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.
2. Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar (sirkuler).
Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastik
interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat
dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi
makan pada sel-sel yang terletak jauh di dalam dinding pembuluh. Pada pembuluh
besar, sering ditemukan membrana elstika externa yang lebih tipis yang memisahkan
tunika media dari tunika adventitia yang terletak di luar.
3. Tunika adventitia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin.
Pada pembuluh yang lebih besar, vasa vasorum (pembuluh dalam pembuluh)
bercabang-cabang luas dalam adventitia.
4. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk adventitia dan tunika media
pembuluh-pembuluh besar, karena lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberi
makanan oleh difusi dari aliran darah.
Aorta
_ Tunica intima: endothelium - sel berbentuk poligonal selapis, subendothelium -
serabut elastis, kolagen, fibroblast, sel-sel otot polos. Serabut elastis membentuk
membrana elastica interna, tidak sejelas pada arteri ukuran medium, dan terlihat
berlubang-lubang.
_ Tunica media: membrana fenestrata - dibentuk oleh serabut elastis, sel-sel otot
polos tampak pada jaringan ikat diantara membrana fenestrata.
_ Tunica adventitia: jaringan ikat longgar tipis vasa vasorum
Arteri
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasikan menjadi (1) arteri besar atau
arteri elastis; (2) arteri ukuran sedang, arteri muskuler, dan (3) arteriola.
1. Arteri besar (arteri elastin) termasuk aorta dan cabang-cabang besarnya. Arteri
jenis ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: (1) Intima, dibatasi oleh sel-sel
endotel. Pada arteri besar membrana basalis subendotel kadang-kadang tidak terlihat.
Membrana elastika interna tidak selalu ada. (2) Lapisan media terdiri atas
serangkaian membran elastin yang tersusun konsentris. (3) Tunika Handout
Mikroskopi Anatomi Sistem Sirkulasi 3 adventitia tidak menunjukkan membrana
externa, relatif tidak berkembang dan mengandung serabut-serabut elastin dan
kolagen.
2. Arteri ukuran sedang dan kecil memiliki lapisan muskuler yang tebal. Sel-sel ini
bercampur dengan sejumlah serabut elastin serta kolagen dan proteoglikan. 3.
Arteriola merupakan pembuluh arteri yang paling kecil (halus), bergaris tengah
kurang dari 0,5 mm dan relatif mempunyai lumen yang sempit. Memiliki tunika
intima dengan tanpa lapisan subendotel dan umumnya tidak mempunyai membrana
elastik interna. Lapisan media adalah lapisan sel-sel otot polos yang tersusun
melingkar. Lapisan adventitia tipis, tidak berkembang dengan baik dan tidak
menunjukkan adanya membrana elastik externa.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Anatomi, fisiologi, histologi sistem kardiovaskuler
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi tubuh yang memiliki tekanan dan
resistensi yang tinggi yang berfungsi untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas
dari cairan yang ada di seluruh tubuh. Sistem ini dimulai dari jantung yang kemudian
darah dipompa ke berbagai organ seperti ginjal, otot, otak, dsb. Sistem ini
mengangkut bahan-bahan yang sangat mutlak dibutuhkan oleh sel-sel
tubuh.(Sherwood, 2001)
Sistem sirkulasi berkontribusi terhadap homeostasis dalam tubuh. Sistem ini
berfungsi sebagai perangkat untuk pemindahan dan penyaluran berbagai bahan dari
suatu bagian tubuh ke bagian lain dengan cepat. Tanpa sistem sirkulasi ini, zat-zat
yang berguna bagi tubuh akan sampai dengan waktu yang relatif lebih lama. Namun
dengan sistem transportasi ini hanya perlu beberapa detik untuk sampai ke tujuan
melalui kerja pompa cepat jantung secara difusi sehingga organ-organ didalam tubuh
akan tetap bekerja secara normal.(Sherwood, 2001)
Sistem ini akan terus berfungsi seumur hidup. Sistem sirkulasi terdiri atas 3
komponen dasar, yaitu:
1) Jantung
a. Anatomi jantung,
Jantung terletak di rongga toraks sekitar garis tengah antara sternum di sebelah
anterior dan vertebra di sebelah posterior. Posisi jantung tepat berada di tengah.
Namun bagian apexnya terletak di sebelah kiri, sehingga pada waktu berkontraksi
kita dapat merabanya pada dada bagian kiri. (Sherwood, 2001)
Jantung terbagi menjadi 2 atrium (atrium dextra dan atrium sinistra) dan 2
ventrikel (ventrikel dextra dan ventrikel sinistra). Ruangan jantung bagian atas
(atrium) dan pembuluh darah besar (arteria pulmonalis dan aorta) membentuk dasar
jantung. Secara anatomi, atrium terpisah terpisah dari ruangan jantung sebelah
bawah (ventrikel) oleh suatu annulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup
jantung dan tempat meletaknya keempat katup jantung dan tempat melekatnya katup
maupun otot.(Sylvia Prince,2006)
b. Fisiologi jantung
Jantung dibagi menjadi 2 pompa yang terpisah yaitu bagian pompa sisi kanan dan
sisi kiri. Bagian dextra memompa darah dari seluruh tubuh menuju pulmo untuk
dibersihkan. Namun bagian sinistra memompa darah dari pulmo menuju seluruh
tubuh.
Jantung dibagi menjadi 4 ruang. 2 atrium, 2 ventrikel. Diantara atrium sinistra dan
ventrikel sinistra ada sekat atrioventrikel (bikuspidal). Sedangkan antara atrium
dextra dan ventrikel dextra sekatnya trikuspidal. Diantara 2 belahan jantung agar
darah arterial dan venosa tidak tercampur juga ada sekat yang dinamakan septum.
(Sherwood, 2001)
c. Histologi Jantung
Jantung terdiri atas 3 lapisan dari dalam ke luar yaitu endokardium, miokardium,
dan epikardium dan terdiri dari 3 tipe otot yang utama, yakni otot atrium, otot
ventrikel, dan serabut otot khusus penghantar rangsangan. Otot jantung bergaris-garis
dengan pola yang sama dengan pola yang terdapat pada otot rangka yang khas. Otot
jantung memiliki miofibril-miofibril yang mengandung aktin dan myosin.
Jantung terdiri dari 2 sinsisium; sinsisium atrium dan sinsisium ventrikel. Atrium
dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan fibrosa. (Guyton, et al 2001)
2) Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke
seluruh tubuh. (Sherwood, 2001) Pembuluh darah meliputi:
a. Arteri, yaitu pembuluh darah yang sangat elastis, mengangkut darah dari jantung
ke jaringan.
b. Vena, pembuluh darah yang sangat lentur, mengembalikan darah dari jaringan ke
jantung.
c. Kapiler, pembuluh berdinding tipis dan berpori-pori, tempat pertukaran darah
dengan jaringan di sekitarnya.
d. Arteriol, pembuluh yang banyak mengandung otot.
(Sherwood, 2001)
3) Darah
Darah adalah medium transportasi bagi bahan-bahan yang akan disalurkan,
dilarutkan, atau diendapkan dari dan ke jantung. (Sherwood, 2001) Darah dibagi
menjadi:
a. Eritrosit (sel darah merah). Suatu kantung hemoglobin yang terbungkus membran
plasma yang mengangkut O
2
dan CO
2

b. Leukosit (sel darah putih). Unit yang dapat bergerak dalam sistem pertahanan
tubuh.
c. Trombosit (keping darah). Jenis ketiga yang terdapat dalam darah. Trombosit
berupa fragmen/potongan kecil sel.
(Sherwood, 2001)

3.2 Mekanisme kerja jantung
Darah yang mengandung banyak CO
2
mengalir melalui vena cava superior
(dari ekstremitas atas, cavitas thorax, cavitas abdominalis) dan inferior (dari
ekstremitas bawah). Darah masuk ke atrium dexter untuk selanjutnya mengalir
menuju ventrikel dexter melewati katup trikuspidal. Kemudian darah keluar dari
ventrikel untuk menuju pulmo melewati arteri pulmonalis yang memiliki katup
semilunar pulmonalis untuk dibersihkan darahnya (disaring CO
2
nya untuk diganti
dengan O
2
melalui alveolus pulmo). Setelah dibersihkan darah keluar dari pulmo
menuju atrium sinister melalui vena pulmonalis. Setelah tiba di atrium dexter, darah
akan mengalir menuju ventrikel sinister melalui katup bikuspidal. Kemudian darah
akan dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta yang terdapat katup semilunar aorta.
(Sherwood, 2001)

Sistem konduksi pada jantung yaitu dari impuls jantung (berasal dari nodus
sinoatrialis) bergerak malalui sistem hantaran berikut : melalui jalur interatrium dan
internodus, ke nodus atrioventrikuler, melalui Berkas His, melalui cabang berkas
kanan dan kiri, dan melalui sistem purkinje.
Hantaran impuls jantung lambat melalui nodus atrioventrikuler. Keterlambatan
ini memungkinkan sinkronisasi kontraksi atrium sebelum kontraksi ventrikel,
mengoptimalkan pengisian ventrikel dan untuk melindungi ventrikel terhadap impuls
cepat yang berasal dari atrium. Hantaran melalui serat Purkinje terjadi cepat dan
membantu dalam aktivitas segera dan kontraksi sinkron ventrikel. Nodus
sinoatrialis, nodus atrioventrikularis, dan serat purkinje mampu menghasilkan impuls
secara spontan (otomatis). Impuls ditimbulkan lebih cepat pada nodus sinoatrialis,
sehingga nodus atrialis adalah pacemaker dominan pada jantung. Sehingga dapat
disimpulkan urutan normal rangsangan melalui sistem konduksi adalah nodus
sinoatrialis, jalur-jalur atrium, nodus atrioventrikularis, berkas His, cabang-cabang
berkas, dan serabut purkinje.
(Sylvia Price,2006)

Tekanan Darah, Denyut Nadi dan Curah Jantung
1) Tekanan Darah
Tekanan darah adalah daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan
luas dinding pembuluh.(Gayton, 2007)
Nilai normal tekanan darah :
Pada bayi 50 70 90 mmHg
Pada anak anak 60 80 100 mmHg
Pada remaja 60 70 90 110 mmHg
Pada dewasa muda 60 70 110 125 mmHg
Orang tua 80 90 130 150 mmHg
2) Denyut Nadi
Denyut nadi dapat diperiksa melalui arteri carotis communis, arteri radialis,
arteri dorsalis pedis, arteri femoris, arteri poplitea, arteri tibialis, dsb. Pemeriksaan
yang biasanya dilakukan adalah pada arteri radialis karena paling mudah dan jelas.
Pemeriksaan denyut nadi pada arteri dorsalis pedis biasanya dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya pengerasan pada dinding arteri / mengetahui kualitas dan
ekualitas arteri. Kecepatan denyut nadi normal berkisar antara 60-100 x/menit. Lebih
dari 100 x/menit dinamakan takikardia, sedangkan kurang dari 60 x/menit disebut
brakikardia. (Sherwood, 2001)
3) Curah Jantung
Curah jantung bergantung pada kecepatan denyut jantung dan volume
sekuncup. Curah jantung (cardiac output) CO adalah volume darah yang dipompa
oleh tiap-tiap ventrikel per menit.
Kecepatan denyut jantung normal rata-rata adalah 70x/menit dan volume
sekuncupnya 70 ml/menit.
CO= kecepatan denyut x volume sekuncup
Contoh, CO= 70 (x/menit) x 70 (ml/menit)
= 4900 ml/menit
5-5,5 liter. (Sherwood, 2001)
Tekanan darah, denyut nadi dan curah jantung dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya adalah olahraga, suhu tubuh, setelah makan, emosi, dan hamil 2
bulan terakhir. Setelah berolahraga biasanya wajah juga menjadi memerah dan
mengeluarkan keringat. Hal tersebut dikarenakan pada kulit terdapat pembuluh darah
halus (kapiler) di bawah permukaan kulit. Saat kepanasan, suhu tubuh meningkat dan
tubuh kita berusaha menurunkannya kembali hingga ke suhu normal dengan cara
membuka pori-pori keringat, sehingga membuat kita menghasilkan keringat dan
melebarkan pembuluh darah kapiler. Reaksi pertama adalah pembuluh darah kapiler
melebar, disusul keringat dihasilkan, pori-pori melebar. Untuk beberapa orang, letak
kapiler ini lebih dekat ke permukaan, sehingga saat terjadi pelebaran pembuluhnya,
dapat terlihat dengan jelas. Saat inilah tampak pipi / wajah berwarna kemerahan.

3.3 Kelainan dan Penyakit pada sistem Kariovaskuler
1. Rematik
Rematik merupakan penyakit yang dapat berujung pada bahaya karena ketika
telah mencapai tingkat kronisnya rematik dapat menjadi salah satu penyebab
kelumpuhan pada anggota gerak pada tubuh penderita. Penyebab rematik sampai saat
ini belum diketahui, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk
kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin
terkena penyakit rematik dibandingkan laki-laki. Pada wanita yang sudah terkena
rematik, kehamilan dan menyusui dapat memperburuk kondisinya.
2. Gagal Jantung
Gagal jantung (istilah medis Heart Failure) merupakan suatu keadaan yang
terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk
mencukupi kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand), atau jantung
dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling)dinaikan.
gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit
jantung, termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, kelainan
katup jantung, maupun kelainan kongenital.

3. Aritmia
ritmia jantung atau gangguan irama jantung, merupakan kondisi denyut
jantung yang tidak menentu dan atau tidak teratur (menjadi terlalu cepat atau terlalu
lambat). Aritmia jantung terjadi ketika impuls listrik di jantung yang berperan dalam
mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik, dan kondisi tersebut dapat
disebabkan oleh banyak hal, seperti:
Penyalahgunaan narkoba
Banyak mengkonsumsi alkohol atau kafein
Obat-obatan
Suplemen diet dan pengobatan herbal
Stres
Gangguan atau penyakit tertentu: jaringan parut pada jantung, kardiomiopati,
arteri koroner, tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid, obesitas
Risiko terjadinya aritmia jantung dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat:
Pola makan sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat untuk jantung
Berhenti merokok
Olah raga
Mengurangi kafein dan alkohol
Kurangi stres
Hindari obat stimulan yang dapat memicu detak jantung
4. Jantung Koroner
Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai
makanan bagi sel-sel jantung. Penyakit jantung koroner terjadi bila pembuluh arteri
koroner tersebut tersumbat atau menyempit karena endapan lemak, yang secara
bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis,
dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner.
5. Stroke
Stroke

adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian
otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan
serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di
otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan
oleh jaringan itu. Stroke adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat
dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-
kadang penderita mengalami kelumpuhan di anggota badannya, hilangnya sebagian
ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer
istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas,
"serangan jantung".
5. Hipertensi
Hipertensi (HTN) atau tekanan darah tinggi, kadang-kadang disebut juga
dengan hipertensi arteri, adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri
meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari
biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah
melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung
berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah
normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100140 mmHg
dan diastolik (bacaan bawah) 6090 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-
menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
7. Stenosis katup aorta
Adalah keadaan dimana terdapat ketidakmampuan katup jantung untuk
membuka lebar dan sempurna sehingga darah tidak mengalir sempurna dari ventrikel
kiri ke aorta. Ada banyak faktor yang menyebabkan menyempitnya katup aorta pada
seseorang seperti; jantung reumatik, kelainan katup bawaan, termasuk di dalamnya
ketidakteraturan metabolisme, hiperkolesterolemia, dan penumpukan kalsium pada
katup.










BAB IV
KESIMPULAN
Dari materi yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Jantung merupakan organ yang sangat penting yang bekerja sendiri tanpa pengaruh
dari organ lain. Jantung bekerja karena adanya potensial aksi yang menyebar melalui
membran sel-sel otot. Sebagai pemacunya (pace maker) adalah nodus sinoatrium.
Jantung merupakan organ yang sangat berpengaruh besar dalam sistem sirkulasi yang
berfungsi untuk menyalurkan bahan-bahan yang mutlak sangat diperlukan oleh sel-
sel dalam tubuh.
Didalam jantung dibagi menjadi 2 atrium (atrium dexter dan atrium sinister)
dan 2 ventrikel (ventrikel dexter dan ventrikel sinister). Pada jantung terjadi 2
tekanan, yaitu tekanan sistole dan diastole. Sistole terjadi saat ventrikel berkontraksi
dan atrium relaksasi. Sedangkan diastole terjadi saat ventrikel relaksasi dan atrium
berkontraksi dan diketahui tekanan normal jantung pada manusia dewasa berkisar
120 (sistole) / 80 mmHg (diastole) dan kecepatan denyut jantung antara 60-100
x/menit serta curah jantung antara 5 5,5 liter/menit.








Daftar Pustaka

Guyton, N Hall.2001.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081224203633AAxOK0B
http://medicastore.com/penyakit/3177/Sistem_Kekebalan_Tubuh_2.html
http://www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Ilmu%20Kedokteran%20Terintegrasi%20-
%20PBL/anamnesa_pemfisik-kardio-budiarief.pdf
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06/25/1325/13/Sehat
-dengan-Terapi-Tertawa
http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=206&Itemid=3
www.jantungku.com
Price, Sylvia. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai