Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sinkop merupakan salah satu penyebab penurunan kesadaran yang banyak
ditemukan di Unit Gawat Darurat (UGD). Sinkop adalah kehilangan kesadaran
sementara dengan awitan akut yang diikuti dengan jatuh, dan dengan pemulihan
spontan dan sempurna tanpa intervensi. Sinkop merupakan gejala dari suatu penyakit
sehingga harus dicari etiologinya.

Di !merika diperkirakan "# dari kunjungan pasien digawat darurat disebabkan


oleh sinkop dan merupakan $# alasan seseorang datang kerumah sakit. !ngka
rekurensi dalam " tahun diperkirakan "%#. Sinkop sering terjadi pada orang dewasa,
insiden sinkop meningkat dengan meningkatnya umur. &amilton mendapatkan sinkop
sering pada umur '() tahun, lebih sering pada wanita dari pada laki(laki, sedangkan
pada penelitian *ramingham mendapatkan kejadian sinkop "# pada laki(laki dan ",'#
pada wanita, tidak ada perbedaan antara laki(laki dan wanita. +enelitian *ramingham di
!merika Serikat tentang kejadian sinkop dari tahun ), sampai ))- (selama ,
tahun) pada ,-% individu, bahwa insiden sinkop pertama kali terjadi $,./000
orang/tahun. Sinkop yang paling sering terjadi adalah sinkop vasovagal (.,#), sinkop
cardiac (),'#) dan "$,$# sinkop yang tidak diketahui penyebabnya. Sedangkan biaya
yang dikeluarkan untuk melakukan evaluasi dan pengobatan pasien dengan sinkop
tersebut dapat mencapai -00 juta dolar !merika. Sedangkan di 1ropa dan 2epang
kejadian sinkop adalah (",'#. Sinkop vascular merupakan penyebab sinkop yang
terbanyak, kemudian diikuti oleh sinkop cardiac.
.,"
+enatalaksanaan sinkop tergantung etiologinya. Untuk itulah tinjauan
kepustakaan ini ditulis agar dapat mendiagnosis sinkop berdasarkan etiologinya supaya
sinkop dapat dicegah ataupun diterapi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi
Sinkop berasal dari bahasa 3unani yang terdiri dari kata syn dan koptein
yang artinya memutuskan. Sehingga de4inisi sinkop (menurut European Society
of Cardiology:ESC), adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan
kesadaran yang tiba(tiba dan bersi4at sementara, dan biasanya menyebabkan
jatuh. 5nsetnya relati4 cepat dan terjadi pemulihan spontan. 6ehilangan
kesadaran tersebut terjadi akibat hipoper4usi serebral.
",%
II.2 Etiologi
6egiatan sebelum sinkop dapat memberikan petunjuk mengenai penyebab
gejala. Sinkop dapat terjadi pada saat istirahat, dengan perubahan postur, pada
tenaga, setelah latihan, atau dengan situasi tertentu seperti batuk, atau berdiri
lama. Sinkop terjadi dalam waktu . menit berdiri menunjukkan hipotensi
ortostatik.
"
Secara garis besar, penyebab sinkop dibagi menjadi dua. !kibat kelainan
jantung (cardiac sinkop) dan penyebab bukan kelainan jantung. +embagian ini
sangat penting, karena berhubungan dengan tingkat risiko kematian. +enyebab
sinkop dapat diklasi4ikasikan dalam lima kelompok yaitu vascular(cardiac,
neurologi, sinkop re4leks, sinkop metabolik dan sinkop lain(lain.
%
!. 2antung dan sirkulasi
. Sinkop 7asodepressor.
8erupakan penyebab yang paling la9im cenerung bersi4at 4amilial.
Sinkop vasodepressor terjadi jika individu yang rentan berhadapan dengan
situasi yang membuat stress. Gejala prodromal: kegelisahan, pucat,
kelemahan, mendesah, menguap, diaphoresis, dan nausea. Gejala(gejala ini
mungkin diikuti dengan kepala terasa ringan, penglihatan kabur, kolaps,
dan ;5< (loss of consciousness). 6adang(kadang tejadi kejang klonik
ringan, tetapi tidak diindikasikan penanganan kejang, kecuali terdapat
tanda(tanda lain yang menunjuk kea rah ini. Serangan berlangsung singkat
dan cepat pulih jika berbaring. 1pisode ini dapat berulang.
Sinkop 7asodepressor dapat terjadi pada:
Seseorang dengan kondisi normal yang dipengaruhi oleh emosi yang
tinggi
+ada seseorang yang merasakan nyeri hebat setelah luka, khususnya
pada daerah abdomen dan genitalia.
Selama latihan 4isik yang keras pada orang(orang yang sensitive.
%
.. +enyebab &ipotensi 5rthostatik
De4inisi &ipotensi 5rthostatik adalah apabila terjadi penurunan
tekanan darah sistolik .0mm&g atau tekanan darah diastolik 0 mm&g
pada posisi berdiri selama " menit. +ada saat seseorang dalam posisi
berdiri sejumlah darah '00(-00 ml darah akan berpindah ke abdomen
dan eksremitas bawah sehingga terjadi penurunan besar volume darah
balik vena secara tiba(tiba ke jantung. +enurunan ini mencetuskan
peningkatan re4leks simpatis. 6ondisi ini dapat asimptomatik tetapi
dapat pula menimbulkan gejala seperti kepala terasa ringan, pusing,
gangguan penglihatan, lemah, berbedebar(debar, hingga sinkop. Sinkop
yang terjadi setelah makan terutama pada usia lanjut disebabkan oleh
retribusi darah ke usus.
&ipotensi ortostatik merupakan penurunan tekanan darah
seseorang sedang dalam posisi tegak. 6eadaan ini terjadi berbagai
keadaaan:
a. &ipovolemia (perdarahan, muntah, diare,diuretik).
b. Gangguan pada re4le= normal (nitrat, vasodilator, penghambat kanal
kalium, neuroleptik).
c. 6egagalan autonom. +rimer atau sekunder. Diabetes paling sering
menyebabkan neuropati otonom sekunder, sedangkan usia lanjut
merupakan penyebab la9im kegagalan otonom primer. +aling tidak
telah dicerminkan oleh tiga sindroma
Disautonomia akut atau subakut
+ada penyakit ini, seorang dewasa atau anak yang tampak sehat
mengalami palisis parsial atau total pada system sara4
parasimpatis dan simpatis selama beberapa hari atau beberapa
minggu. >e4leks pupil menghilang sebagaimana halnya dengan
4ungsi lakrimasi, saliva serta perspirasi, dan terdapat impotensi,
paresis otot(otot kandung kemih dan usus serta hipotensi
ortostatik. +enyakit tersebut dianggap merupakan suatu varian
dari polyneuritis idiopatik akut yang ada hubungannya dengan
sindroma Guillain(?ard. 6esembuhan mungkin dapat
dipercepat dengan prednisone.
@nsu4isiensi autonom pascanglionik kronis
6eadaan ini merupakan penyakit yang menyerang usia
pertengahan dan usia lanjut. +enderita berangsur(angsur
mengalami hipotensi ortostatik kronik yang kadang(kadang
bersamaan dengan gejala impotensi dan gangguan s4ingter.
Gejala pucat atau mual. ;akil(laki lebih sering terkena,
tampaknya ireversibel.
@nsu4isiensi autonom praganglionik kronis
+ada keadaan ini, gejala hipotensi ortostatik dengan anhidrosis
yang bervariasi, impotensi dan gangguan s4ingter terjadi
bersama dengan kelainan yang mengenal system sara4 pusat.
6elainan tersebut mencakup () tremor, rigiditas
ekstrapiramidal serta akinesia (sindroma Shy(Drager), (.)
degenerasi serebelum progressive yang pada sebagian kasus
bersi4at 4amilial dan (") kelainan sereberal serta ekstrapiramidal
yang lebih bervariasi (degenerasi striatonigra).
%
". 5bstruksi aliran keluar. Stenosis aorta, stenosis mitral, stenosis pulmonal.
+asien dapat dating dengan sinkop akibat latihan 4isik. 8al4ungsi katup
secara mekanik juga dapat menyebabkan obstruksi aliran keluar.
%. @n4ark atau iskemia miokardium
'. !ritmia
a. ?radiaritmia: sindrom sinus sakit (sick sinus syndrome, blok nodus
!7, dll)
b. Aakiaritmia: +S7A, sindrom Bol4(+arkinson(Bhite, takikardia
ventrikel, dll
!da dua kelainan jantung yang sering menjadi penyebab pingsan.
+ertama adanya hambatan pada aliran darah di pompa jantung. Seperti
pada pompa air yang katupnya rusak, 4ungsi pompa jantung pun bisa
terganggu dan volume darah yang dihasilkan menurun.
+enurunan jumlah darah yang dikeluarkan oleh jantung ini akan
menyebabkan penurunan per4usi otak dan memicu pingsan. &al ini
terjadi pada kondisi penyempitan katup( katup jantung, kelainan otot
jantung, penumpukan cairan di selaput jantung, tumor dalam jantung,
dan lain(lain. 6edua adalah gangguan irama jantung (aritmia).
?ayangkan apabila irama jantung tiba(tiba melambat. Aentu saja terjadi
penurunan aliran darah di otak. ?egitu pula jika ia memompa terlalu
cepat. +engisian ruang(ruang jantung menjadi tidak maksimal, dan
kekuatan pompa menurun drastis. <ontoh melambatnya irama adalah
sick sinus syndrome (SSS).
%,'
$. &ipersensitivitas sinus karotis. Sinkop dapat terjadi saat bercukur atau
memakai kerah yang ketat. &al ini umum terjadi pada pria dengan usia
lebih dari '0 tahun. !ktivasi dari baroreseptor sinus karotis meningkatan
impuls yang dibawa ke badan &ering menuju medulla oblongata. @mpuls
a44eren ini mengaktivkan sara4 simpatik e44eren ke jantung dan
pembuluh darah. &al ini menyebabkan sinus arrest atau !trioventricular
block, vasodilatasi. +emijatan salah satu atau kedua sinus karotikus,
khususnya pada orang usia lanjut, menyebabkan () perlambatan jantung
yang bersi4at re4leks (sinus bradikardia, sinus arrest, atau bahkan blok
atrioventrikel), yang disebut respons tipe vagal, dan (.) penurunan
tekanan arterial tanpa perlambatan jantung yang disebut respons tipe
depressor. 6edua tipe respons sinus karotikus tersebut dapat terjadi
bersama(sama.
'
?. 1tiologi 8etabolik
1pisode biasanya diperkuat jika mengerahkan tenaga tetapi dapat
terjadi jika pasien berbaring. !witan dan pemulihan biasanya lama.
+enyebab Sinkop 8etabolik +enyebab metabolik pada sinkop sangat jarang,
hanya berkisar '# dari seluruh episode sinkop.
&ipoksia, seperti pirau pada penyakit jantung congenital
&iperventilasi, menyebabkan vasokontriksi serebrum dengan gejala
kesulitan berna4as, ansietas, parestesia tangan atau kaki, spasme
karpopedal, dan kadang(kadang nyeri dada unilateral atau bilateral.
+asien dapat mengalami serangan ulangan jika melakukan
hiperventilasi dalam lingkungan yang terkendali.
&ipoglikemia, 2ika gejala terjadi secara bertahap selama periode beberapa
menit, hiperventilasi atau hipoglikemia sebaiknya dipertimbangkan.
6eadaan hipoglikemia yang berat biasanya terjadi akibat seuatu
penyakit yang serius, seperti tumor pada sel pulau langerhan ataupun
penyakit adrenal, hipo4ise atau hepar yang lanjut, atau akibat
pemberian insulin dalam jumlah yang berlebihan. Gambaran klinisnya
berupa gejala kebingunan atau bahkan penurunan kesadaran. 6alau
keadaaannya ringan, sebagaimana la9im terjadi pada hipoglikemia.
Diagnosis keadaan ini bergantung pada hasil anamnesis riwayat medis
dan pengukuran gula darah pada waktu serangan.
@ntoksikasi alcohol
<. 1tiologi neurologic
'
Serangan iskemk sementara (A@!C transient ischemic attact) dapat
menyebabkan sinkop tetapi jarang terjadi. !gar terjadi hal ini system
aktivasi reticular harus terkena. 2ika terjadi DselaluE terdapat mani4estasi
neurologic lainnya, seperti kelainan sara4 cranial.
a) 8igrain. +enyebab tersering kedua pada remaja. ;5< diikuti dengan
nyeri kepala.
b) 6ejang. ?iasanya mudah dibedakan dengan aura, riwayat gerakan tonik
klonik dan keadaan pascaiktal
c) +eningkatan tekanan intracranial mendadak yang diperlihatkan dengan
perdarahan subarachnoid atau kista koloid obstrukti4 pada ventrikel
ketiga.
Aerminologi ini merupakan bentuk dari seluruh sinkop yang
berasal dari sinyal sara4 SS+ yang bere4ek pada vaskular, khususnya pada
Fucleus Aractus Solitarius (FAS). Sejumlah stimulus, yang terbanyak
bersala dari viseral, dapat menghilangkan respon yang berakibat
pengurangan atau hilang tonus simpatis dan diikuti dengan peningkatan
aktivitas vagal. FAS pada medula mengintegrasikan stimulus a44eren dan
sinyal baroreceptor dengan simpatis e44eren yang mempertahankan tonus
vaskular. ?eberapa studi mengatakan terdapat gangguan pada pengaturan
kontrol simpatis dan juga sinyal baroreceptor.
D. Sinkop re4leks
Sinkop re4leks disebabkan oleh gangguan pengisian jantung sebelah kanan
dan hipoper4usi serebral keseluruhan. +asien biasanya sedang berdiri tegak
sebelum suatu episode karena pengumpulan darah akibat gravitasi
berperan dalam penyebabnya. +enyebab yang potensial antara lain, emboli
atau in4ark paru, tamponade pericardium, hipertensi paru, uterus hamil
karena menekan vena kava in4erior dan batuk, yang menurunkan beban
awal dengan meningkatkan tekanan intrathoraks.
1. ;ain(lain
. Sinkop batuk
6eadaan ini merupakan keadaan langka yang terjadi akibat
serangan batuk yang mendadak dan biasanya dijumpai pada laki(
laki yang menderita bronchitis kronis. Setelah batuk(batuk kuat,
pasien tiba(tiba lemah dan kehilangan kesadarannya untuk
sementara. Aekanan intrathorakal meninggi dan mennganggu vena
balik ke jantung sebagaimana halnya pada maneuver valsava
(ekshalasi dengan glottis tertutup).
.. Sinkop pascamiksi
Suatu keadaan yang biasanya terlihat pada lansia selama atau
sesudah urinasi. 6hususnya setelah bangkitan dari posisi
berbaring, barangkali merupakan tipe khusus sinkop
vasodepressor. Diperkirakan bahwa pelepasan tekanan
intravesikuler menyebabkan vasodilatasi mendadak yang
diperberat lagi dengan berdiri, dan bahwa bradikardia yang terjadi
lewat mediator vagal merupakan 4actor yang turut menyebabkan
sinkop tersebut.
'
". +sikogenik
Serangan ansietas atau kecemasan acapkali diinterpretasikan
sebagai perasaan mau pingsan tanpa kehilangan kesadaran yang
sesungguhnya. Gejala tersebut tidak disertai dengan wajah yang
pucat dan juga tidak menghilang setelah pasien dibaringkan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala lain yang menyertai, dan
bagian dari serangan tersebut dapat ditimbulkan kembali dengan
hiperventilasi. Dua mekanisme yang diketahui terlibat dalam
proses terjadinya serangan tersebut adalah penurunan kadar
karbon dioksida sebagai akibat hiperventilasi dan pelepasan
hormone epineprin. &iperventilasi akan mengakibatkan
hipokapnia, alkalosis, peningkatan resistensi serebrovaskuler dan
penurunan aliran darah serebral.
'
%. Fyeri ligamentosa atau visceral berat
'. Dapat juga terjadi sebagai kelanjutan vertigo berat.
II.3 Patofisiologi
!"
+ingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba(tiba, biasanya
hanya beberapa detik atau menit, karena otak tidak mendapatkan cukup oksigen
pada bagian(bagian otak yang merupakan bagian kesadaran. Aerdapat penurunan
kesadaran aliran darah, pengisian oksigenasi cerebral, resistensi serebrovaskuler
yang dapat ditunjukkan. 2ika iskemia hanya berakhir beberapa menit, tidak
terdapat e4ek pada otak. @skemia yang lama mengakibatkan nekrosis jaringan
otak pada daerah perbatasan dari per4usi antara daerah vaskuler dari arteri
serebralis mayor.
+ato4isiologi dari sinkop terdiri dari tiga tipe:
. +enurunan output jantung sekunder pada penyakit jantung intrinsic atau
terjadi penurunan klinis volume darah yang signi4ikan.
.. +enurunan resistensi pembuluh darah peri4er dan atau venous return.
". +enyakit serebrovaskular klinis signi4ikan yang mengarahkan pada
penurunan per4usi serebral. Aerlepas dari penyebabnya, semua kategori ini
ada beberapa 4actor umum, yaitu gangguan oksigenasi otak yang memadai
mengakibatkan perubahan kesadaran sementara.
II.# $anifestasi klinis

Sebelum pingsan, pusing, atau kepala ringan terjadi pada ,0# pasien
mengalami sinkop. Gejala lain, seperti vertigo, kelemahan, dia4oresis,
ketidaknyamanan epigastrium, mual, penglihatan kabur atau pudar, pucat, atau
parestesia, mungkin juga terjadi pada periode presinkop
Suatu serangan sinkop ( pingsan ) mempunyai ciri( ciri sebagai berikut :
. Aeriakan waktu serangan tidak ada.
.. ;ama serangan berlangsung beberapa detik.
". Aidak ada ngompol.
%. Setelah serangan biasanya penderita sadar penuh, meskipun ada perasaan
lemas dan lemah.
'. Gigitan lidah tidak terjadi.
$. 8uka pucat.
,. Sinkop jarang timbul pada saat pasien berbaring.
Sebelum sinkop biasanya ada rasa lapar, capek atau stress.
Posisi saat a%itan serangan. 1pilepsi dan serangan sinkop disebabkan
hipoglikemia, hiperventilasi, atau blok jantung mungkin tidak tergantung pada
sikap tubuh. 6elemahan yang disertai dengan penurunan tekanan darah
(termasuk serangan karotis) dan dengan takikardia ektopik hanya terjadi pada
posisi duduk atau berdiri, sedangkan kelemahan yang disebabkan oleh hipotensi
ortostatik cenderung terjadi segera setelah perubahan posisi dari berbaring
menjadi berdiri.
&e'ala (en)erta. Gejala seperti palpitasi mungkin terjadi jika serangan
disebabkan oleh kecemasa atau hiperventilasi, takikardia ektopik, atau
hipoglikemia. 6eadaan mati rasa atau perasaan perih pada tangan dan wajah
akibat sering timbul karena hiperventilasi. 6ejang yang asli selama serangan
kadang(kadang terjadi dengan blok jantung, asistol, atau takikardia ventrikuler.
2ika durasi serangan singkat, misalnya beberapa detik sampai beberapa menit,
sinkop sinus karotis atau salah satu dari beberapa bentuk hipotensi postual adalah
mungkin. Durasi lebih dari beberapa menit tetapi kurang dari satu jam
menunjukkan hipoglikemia atau hiperventilasi.
'
!namnesis merupakan bagian evaluasi yang paling penting. +asien dan saksi
harus ditanyakan tentang keadaan pencetus, gejala prodromal, perjalanan waktu
awitan dan pemulihan, serta riwayat pemberian obat(obatan. Dapat membantu
membedakan sinkop kardiogenik atau nonkardiogenik.
Aabel . +ertanyaan pada anamnesis pasien dengan sinkop.
II.# Pe*eriksaan +isik
"
+emeriksaan 4isik lengkap adalah syarat bagi semua pasien yang datang
di UGD. +erhatian khusus harus diberikan pada aspek(aspek tertentu dari
pemeriksaan 4isik pada pasien yang datang dengan sinkop.
Selalu menganalisis tanda(tanda vital (Aekanan darah dan nadi pada posisi
berbaring dan berdiri)
!uskultasi arteri subklavia dan arteri karotis
+emeriksaan jantung yang menyeluruh dan lengkap dapat memberikan
gambaran mengenai etiologi sinkop.
+emeriksaan neurologis yang cermat sebagai barometer perbaikan ataupun
perburukan gejala. Status mental biasanya normal.
@denti4ikasi trauma
Pe*eriksaan Ne,rologi
-
Dis4ungsi otonom
+ada dis4ungsi otonom, system sara4 otonom tidak mampu
menyesuaikan pada perubahan posisi sehingga menyebabkan hipotensi
ortostatik dan sinkop. Derajat sinkop didasarkan pada lamanya pasien
dapat berdiri sebelum akhirnya duduk. @mpotensi dan gangguan miksi
merupakan jenis dis4ungsi otonom lainnya.
Aest mengangkat kepala
Aest dengan mengangkat kepala pasien sementara dalam posisi berbaring
merupakan tekhnik provokati4 untuk mendiagnosis sinkop vasodepressor.
+engangkatan kepala hingga mencapai sudut maksimum $0 sampai ,0
0
biasanya akan mencetuskan hipotensi simtomati atau sinkop dalam waktu
0 hingga "0menit pada pasien sindroma ini.
Gangguan Serebrovaskular
Steal Syndrome
TIA
FonSyncopal !ttack
1pilepsi
6atapleksi
Drop attack
1valuasi +sikiatri
II. La.oratori,* St,/i
0
Saat ini, tidak ada pengujian khusus memiliki kekuatan yang cukup untuk
benar(benar ditunjukkan untuk evaluasi sinkop. rekomendasi pedoman berbasis
penelitian dan konsensus tercantum di bawah ini. +emeriksaan laboratorium
harus diarahkan oleh anamnesa dan pemeriksaan 4isik, tetapi tidak semuanya.
+emeriksaan darah rutin seperti elektrolit, en9im jantung, kadar gula darah
dan hematokrit memiliki nilai diagnostik yang rendah, sehingga pemeriksaan
tersebut tidak direkomendasikan pada pasien dengan sinkop kecuali terdapat
indikasi tertentu dari hasil anamnesis dan pemeriksaan 4isis, misalnya
pemeriksaan gula darah untuk menyingkirkan kemungkinan hipoglikemia dan
kadar hematokrit untuk mengetahui kemungkinan adanya perdarahan dan lain(
lain. +ada keadaan sindrom GA memanjang keadaan hipokalemia dan
hipomagnesemia harus disingkirkan terlebih dahulu. Aes kehamilan harus
dilakukan pada wanita usia reproduksi, terutama yang akan menjalani head-up
tilt testing atau uji elektro4isiologi.
-
Sinkop akibat hipoglikemi adalah hilangnya kesadaran yang berhubungan
dengan kadar gula darah dibawah %0mg/d; dan disertai gelaja tremor, bingung,
hipersalivasi, keadaan hiperadrenergik dan rasa lapar.
-
II." St,/i I*aging
1
Hea/ 2T s3an 4non3ontrast5
&ead <A scan tidak diindikasikan pada pasien non4ocal setelah
peristiwa syncopal. Aes ini memiliki hasil diagnostik rendah sinkop. Dari "%
pasien prospekti4 dievaluasi untuk sinkop menggunakan <A scan, ") pasien
temuan abnormal pada scan. &anya <A scan kepala adalah diagnostik pada
pasien tidak diharapkan memiliki patologi intrakranial. Dari scan yang tersisa,
' menunjukkan hematoma subdural dianggap sekunder untuk sinkop. &ead
<A scan mungkin secara klinis diindikasikan pada pasien dengan de4isit
neurologis baru atau pada pasien dengan trauma kepala sekunder sinkop.
Da/a 2T 6 s3an (er,t
Studi imaging ditunjukkan hanya dalam kasus(kasus pilih, seperti kasus
di mana diseksi aorta, ruptur aneurisma aorta abdominal, atau embolus paru
diduga.
Brain $7I 6 arteriografi resonansi *agnetik 4$7A5
Aes(tes ini mungkin diperlukan dalam kasus(kasus pilih untuk
mengevaluasi pembuluh vertebrobasilar dan yang lebih tepat dilakukan secara
rawat inap dengan konsultasi dengan ahli sara4 atau seorang ahli bedah sara4.
8entilasi9(erf,si 48 6 :5 s3anning
Aes ini cocok untuk pasien yang diduga pulmonary embolus.
E3;o3ar/iogra(;)
+ada pasien dengan penyakit jantung diketahui, 4ungsi ventrikel kiri dan
4raksi ejeksi telah ditunjukkan untuk mempunyai hubungan prediksi yang akurat
dengan kematian. 1chocardiography merupakan ujian pilihan untuk
mengevaluasi penyebab yang dicurigai jantung mekanik sinkop.
Tes Lainn)a
Elektrokar/iografi
8endapatkan 16G .(lead standar di sinkop. @ni adalah tingkat ! rekomendasi
konsensus .00, pedoman !cep untuk sinkop. 16G digunakan di sebagian besar
setiap aturan pengambilan keputusan klinis
)
Aabel .. Gambaran 16G yang menunjukan sinkop akibat aritmia.
)
+ada pasien dengan kelemahan atau sinkop yang ditandai dengan
bradikardia, seseorang harus membedakan yang disebabkan oleh kegagalan
re4leks neurogenik atau kardiogenik (Stokes(!dam). 1kg harus bersi4at
menentukkan, tetapi meskipun tanpa 16G, serangan Stokes(!dam dapat
diketahui secara klinis dapat diketahui durasinya lebih lama, dan si4at denyut
jantung lambat yang menetap, adanya bunyi yang sinkron yang dapat
didengarkan dengan kontraksi atrial, dengan gelombang kontraksi atrial pada
pulsasi vena jugularis, dan dengan berbagai intensitas bunyi jantung pertama
yang nyata walaupun ritme teratur.
Holter *onitor 6 loo( re3or/er a3ara
@ni adalah tes rawat jalan. Di masa lalu, semua pasien dengan sinkop dimonitor
selama .% jam di rumah sakit. 6emudian, loop recorder dan sinyal(rata(rata
perekam acara diperbolehkan untuk pemantauan selama periode waktu lebih
lama, yang meningkatkan hasil mendeteksi aritmia.
+enelitian terbaru menunjukkan bahwa umur(cocok populasi asimptomatik
memiliki jumlah setara dengan peristiwa arrhythmic dicatat oleh pemantauan
berjalan. perekam ;oop memiliki hasil diagnostik yang lebih tinggi dari evaluasi
monitor &olter dengan penghematan biaya marjinal.
0
Elektroensefalografi
1lektroense4alogra4i (11G) dapat dilakukan pada kebijaksanaan ahli sara4 jika
kejang dianggap sebagai diagnosis alternati4 yang mungkin.
0
Stress test
Stress test studi elektro4isiologik / (1+S) memiliki hasil diagnostik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan monitor &olter dan harus diperoleh untuk semua
pasien dengan aritmia yang diduga sebagai penyebab sinkop. Sebuah tes stres
jantung sesuai untuk pasien yang diduga sinkop jantung dan yang memiliki
4aktor risiko untuk aterosklerosis koroner. Aes ini dapat membantu dengan
strati4ikasi risiko jantung dan dapat membimbing terapi masa depan.
),0
II.1 PEN&<BATAN
11!12
+ada sebagian besar kasus, keadaan mau pingsan atau 4ainting relative
bersi4at benigna. Dalam menghadapi pasien yang pernah mengalami serangan
ini, pertama(tama dokter harus memikirkan sebab(sebab pinsan yang
memerlukan emergensi. Diantara pelbagai keadaan yang bisa memerlukan
emergenci terdapat perdarahan internal yang bersi4at massi4 serta in4ark
miokard yang dapat terjadi tanpa nyeri dan aritmia jantung. +ada usia lanjut
tanpa penyebab yang jelas curiga kemungkinan blok jantung total atau
takiaritmia.
+asien stadium awal diletakkan dalam posisi biasanya berbaring
mendatar merupakan satu(satunya cara untuk mengembalikan kesadaran
penderita. 8engangkat kaki (tinggikan tungkainya kurang lebih .0 cm) dapat
mempercepat pemulihan karena bisa meningkatkan aliran darah ke jantung
dan otak. ;onggarkan pakaian yang ketat agar aliran darahnya tak terganggu.
2angan memberikan apa pun lewat mulut apabila penderita belum sadar.
+astikan bahwa jalan napasnya terbuka, napasnya lancar, dan denyut nadinya
teraba kuat dan teratur. 2ika penderita terlalu cepat duduk atau
disangga/digendong dalam posisi duduk, dapat terjadi episode pingsan lain.
Famun, pada kasus(kasus yang terus berulang dapat dibantu dengan bantuan
obat(obatan. Dokter mungkin meresepkan obat tekanan darah, antidepresan,
pembuluh darah dan penggunaan terapi tertentu.

+encegahan tergantung pada mekanisme yang terlibat. +ada keadaan


sinkop vasovagal yang biasanya ditemukan diantara para remaja dan
cenderung terjadi pada saat mengalami guncangab emosional, keletihan,
perasaan lapar, dll. Aindakan yang menganjurkan pasien untuk menghindari
semua keadaan ini sudah memadai. +ada pasien hipotensi postural, pasien
harus diingatkan agar tidak bangkit secara mendadak dari tempat tidur.
Sebaiknya pasien tidur dengan ranjang yang ditinggikan sampai - hingga .
inci bagian kepala oleh ganjal kayu dan mengenakan sabuk perut elastic serta
stocking elastis. 5bat golongan dari e4edrin dapat berman4aat jika
pemakaiannya tidak menimbulkan insomnia.
+ada sindroma hipotensi postural yang kronis, preparat
mineralkortikoid yang khusus (tablet 4ludrohidrokortison asetat 0, hingga 0,.
mg/hari dalam dosis terbagi).
.
+enanganan sinkop sinus karotikus meliputi pasien harus memakai
pakaian kerah baju yang longgar dan belajar berpaling dengan memutar
seluruh badan serta bukan dengan memutar kepala saja. 5bat golongan
atropine dan e4edrin harus digunakan masing(masing pada pasien bradikardia,
pemasangan pacemaker dapat dilakukan pada ventrikel kanan
.
Le.i; lan',t 7a%at Ina(
1valuasi Sinkop di ?agian Gawat Darurat Studi (Seeds) Data menunjukkan
bahwa unit sinkop khusus dengan pendekatan protokol untuk
mengesampingkan penyebab jantung dari sinkop mengurangi biaya rumah
sakit dan lama tinggal tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.
"
+ertimbangan merawat pasien sinkop dirumah sakit didasarkan pada .
tujuan, yaitu .tujuan diagnosis, dan ..terapi. 6asus sinkop yang pada evaluasi
awal belum diketahui penyebabnya dapat dirawat dirumah sakit. Untuk pasien
yang telah didiagnosis pada evaluasi klinis awal, keputusan merawat pasien
dirawat dirumah sakit bergantung pada prognosis dari etiologinya yang
mendasari sinkop dan/atau perawatan yang dibutuhkan.
"
II.1= Prognosis
Sinkop dari setiap etiologi pada pasien dengan kondisi jantung (untuk
dibedakan dari sinkop jantung) juga telah ditunjukkan untuk menyiratkan
prognosis buruk. +asien dengan kelas 4ungsional F3&! @@@ atau @7 yang
memiliki jenis sinkop memiliki tingkat kematian setinggi .'# dalam waktu
tahun. Famun, beberapa pasien melakukannya dengan baik setelah perawatan
bedah de4initi4 atau penempatan alat pacu jantung.
%
Sinkop noncardiac tampaknya tidak berpengaruh pada tingkat
kematian keseluruhan dan termasuk sinkop karena respon vasovagal,
insu4isiensi otonom, situasi, dan posisi ortostatik.
%
Sinkop 7asovagal memiliki prognosis seragam yang sangat baik.
6ondisi ini tidak meningkatkan angka kematian, dan jarang kambuh.
Situasional dan sinkop ortostatik juga memiliki prognosis yang sangat baik.
8ereka tidak meningkatkan risiko kematian, namun kambuh memang terjadi
dan kadang(kadang menjadi sumber morbiditas yang signi4ikan dalam hal
kualitas hidup dan cedera sekunder.
%
Sinkop etiologi tidak diketahui umumnya memiliki prognosis
menguntungkan, dalam tahun menunjukkan kejadian kematian mendadak
rendah (.#), kemungkinan .0# dari sinkope berulang, dan tingkat remisi
,-#.
%
BAB III
KESI$PULAN
Aerminologi sinkop berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kata DsynE dan
DkopteinE yang berarti memutuskan. Secara medis, de4inisi dari sinkop adalah
kehilangan kesadaran dan kekuatan postural tubuh serta kemampuan untuk berdiri
karena pengurangan aliran darah ke otak bersi4at sementara. ?erkurangnya aliran
darah ini terjadi bila tubuh tidak dapat segera mengkompensasi suatu penurunan
tekanan darah. +ingsan bisa didahului oleh pusing atau perasaan melayang, terutama
pada saat seseorang sedang dalam keadaan berdiri.
Secara garis besar, penyebab pingsan dibagi menjadi dua. !kibat kelainan
jantung (cardiac sinkop) dan penyebab bukan kelainan jantung. +embagian ini sangat
penting, karena berhubungan dengan tingkat risiko kematian.
+ertolongan pertama sinkop, baringkan penderita di lantai atau tempat tidur
dengan posisi kepala miring. !pabila terjadi di lapangan upacara, carilah tempat yang
teduh. Ainggikan tungkainya kurang lebih .0 cm. ;onggarkan pakaian yang ketat agar
aliran darahnya tak terganggu. 2angan memberikan apa pun lewat mulut apabila
penderita belum sadar. +astikan bahwa jalan napasnya terbuka, napasnya lancar, dan
denyut nadinya teraba kuat dan teratur. Setelah ia membaik, sarankan untuk menemui
dokter keluarga atau ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat. Aetapi bila dalam
waktu 0 menit penderita belum mulai sadar, segeralah panggil ambulan atau dokter.
+asien yang mengalami sinkop akan mengalami penurunan kualitas hidup.
+rognosis dari sinkop sangat bervariasi tergantung dari diagnosis etiologinya.
@ndividu yang mengalami sinkop termasuk sinkop yang tidak diketahui penyebabnya
mempunyai tingkat mortalitas yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak pernah
mengalami episode sinkop. 8ortalitas tertinggi disebabkan oleh sinkop cardiac,
sedangkan sinkop yang berhubungan dengan persyara4an termasuk hipotensi
ortostatik dan sinkop yang berhubungan dengan obat(obatan tidak menunjukan
peningkatan angka kematian.
Daftar P,staka
. &auser, S.;. .00$. Harrisons Neurology in Clinical edicine! .00$. San *ransisco :
8cgraw &ill.
.. +lum and +osnerHs. Diagnosis o4 stupor and coma. *ourth 1dition. .00,
". !nonim, sinkop neurologis. *rom
http://medicastore.com/penyakit/$""/+ingsanIsinkop.html.diakses tanggal . 8ei .0
%. !nonym, 1pidemiologi Sinkop. *rom: http://www.mentorhealthcare.com/news.phpJ
n@DK),LactionKdetail. Diakses tanggal ) 8ei .0
'. ;indsay, 6.B., ?one, @an, L <allander, >obin. .00%. Neurology and Neurosurgey
Illustrated "
th
edition! Aoronto : <hurchill ;ivingstone.
$. Sidharta, +riguna (.00-). Neurologi #linis dalam $raktek %mum! 2akarta : Dian
>akyat.
,. Sidharta, +riguna L 8ardjono, 8ahar. .00$. Feurologi 6linis Dasar. 2akarta : Dian
>akyat.
-. !nonym, gejala sinkop. *rom: http://www.seputarkesehataninstitute.com/.00/0,/sinkop(
pingsan.html. diakses tanggal ." 8ei .0
). !nonym, semua tentang sinkop. *rom:
http://a4ristianismadraga.wordpress.com/.00)/./../ganguan(kesadaran/. Diakses tanggal .%
8ei .0
0. !nonym, penyebab pingsan. *rom: http://majalahkesehatan.com/,(penyebab(pingsan/.
Diakses tanggal . 8ei .0
. Ginsberg, ;ionel (.00-). #edaruratan Neurologis! 2akarta : 1rlangga.
.. !nonym, penatalaksanaan sinkop. *rom: http://www.blueclassy.com/kesehatan(pingsan(
sinkop.html. diakses tanggal .. 8ei .0
". !nonym, +erawatan pingsan. *rom: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/)%-".)-. diakses
tanggal .0 8ei .0
%. +eck, +eggy (.00.). $rognosis sinkop. *rom :
http://www.midwestheart.com/resourceseducation/patienteducation/sinkop/neurogenic(and(
nonneurogenic(sinkop. diakses .0 8ei .0

Anda mungkin juga menyukai