HASNARIANTI
Hal yang akan dibicarakan dalam pembahasan kali ini adalah membaca dan menulis.
Pembelajaran membaca di sekolah dasar dan menengah membutuhkan waktu, uang, dan
usaha yang banyak.
Membaca memiliki tujuan yang berbeda. Rivers dan Temperly (1978) mengajukan
tujuh tujuan membaca yaitu: 1) untuk memperoleh informasi untuk suatu tujuan, 2)
untuk memperoleh suatu petunjuk tentang cara melakukan sesuatu, 3) untuk
erakting dalam sebuah drama, 4) untuk memahami surat-surat bisnis atau surat
teman, 5) untuk mengetahui kapan dan dimana sesuatu akan terjadi, 6) untuk
mengetahui apa yang telah terjadi atau akan terjadi, dan 7) untuk memperoleh
kesenangan atau hiburan.
Hipotesis transfer mengatakan bahawa pembaca yang baik dalam bahasa pertama
sebaiknya mampu mentransfer keterampilan mereka ke dalam bahasa kedua. Namun,
keterampilan membaca bahasa pertama tidak memprediksikan kecakapan membaca kedua.
2) guru memiliki teori yang komprehensif tentang membaca dalam bahasa kedua.
7) kegiatan kelas memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat umpan balik
tentang kinerja membaca mereka.
8) kegiatan instruksional berkaitan dengan tujuan membaca dunia nyata.
Tipe-tipe tugas. Model DART yang dikembangkan oleh Davies dan Green
dikarakteristikansebagai berikut, 1) biasanya menggunakan teks-teks otentik dan
menantang, 2) memberikan siswa kerangka retorika dan topik untuk memproses dan
menganalisis teks, 3) seringkali melibatkan pembaca teks secara lisan dengan
guru atau siswa yang diikuti dengan membac dalam hati atau membaca teks kembali,
4) melibatkan siswa berinteraksi dengan teks dan dengan siswa lain, 5)
melibatkan siswa dalam analisis langsung terhadap teks, dan 6) sering melibatkan
transfer informasi dari teks ke representasi visual atau diagram. Tipologi lain
yang dikembangkan oleh Grellet yaitu: 1) membuat peka (menarik kesimpulan,
memahami hubungan-hubungan dalam kalimat, menghubungkan kalimat dan gagasan), 2)
memperbaiki kecepatan membaca, 3) beralih dari membaca sepintas ke membaca cepat.
Sementara teknik kelas menggunakan strategi 1) menyusun rangkaian gambar, 2)
membandngkan teks dan gambar, 3) memncocokkan, menggunakan ilustrasi, 4)
melengkapi dokumen, 5) memetakan dokumen, 6) membaca terbalik, 7) mengorganisasi
informasi, 8) membandingkan beberapa teks, 9) melengkapi dokumen, 10) membuat
ringkasan, dan 11) mengambil catatan.
Menulis proses. Ada tiga belas bagian rangkaian aktivitas yang diajukan oleh
White dan Arndt, yang menurut sifat sosial dan kolaboratif, yaitu, 1) diskusi
kelas, 2) indoktriisasi/membuat catatan/mengajukan pertanyaan, 3) menulis cepat/
menyeleksi gagasan, 4) pembuatan rancangan kasar, 5) persiapan eveluasi diri, 6)
menata informasi, 7) rancangan pertama, 8) evaluasi kelompok/teman sebaya dan
pembuatan respon, 9) pertemuan, 10) rancangan kedua, 11) evaluasi diri
sediri/koreksi,
12) rancangan akhir, dan 13) pemberian respon akhir terhadap rancangan.
Perbedaan bahasa tulis dan bahasa lisan, yaitu 1) bahasa lisan bergantung pada
teks,, sedangkan bahasa tulis tidak, 2) bahasa lisan bersifat dialogis,
sedangkan bahasa tulis bersifat monologis, 3) bahasa lisan tanpa (latihan)
persiapan dan spontan tetapi bukan tidak dapat diprediksikan, sedangkan bahasa
tulis diedit dan dirancangulang, 4) bahasa lisan secara gramatikal berbelit-belit,
Teori genre mendasarkan tulisan pada berbagai konteks sosial tertentu, dan
menekankan siat kebayakn wacana yang terikat konvensi. Karena itu, menulis
melibatkan kesesuaian dengan pola-pola tertentu yang telah baku, dan peran guru
adalah membujuk siswa ke dalam berbagai komunitas wacana tertentu dan tipe-tipe
teks mereka masing-asing. Sebaliknya, pendekatan proses menonjolkan kreativitas
individu, penumbuhan individu, dan realisasi diri, sedangkan peran guru adalah
sebagai fasilitator bukannya pengarah.
Dalam kelas menulis, beberapa pakar menegaskan bahwa analisis struktur topik
merupakan teknik yang sangat baik untuk memperbaiki koherensi karya tulis.
Lautamatti (1978) mengembangkan sebuah tekik untuk menganalisis tulisan dalam
kaitannya dengan hubungan antara topik wacana dan topik kalimat yang membentuk
sebuah teks. Teks dikembangkan dengan tiga cara, yaitu, 1) melaluikemajuan
paralel, yakni kalimat-kalimat berurutan dalam sebuah teks secara semantik
bersifat identik, 2) kemajuan berurutan, setiap topik masing-masing kalimat yang
berurutan adalah berbeda, dan 3) kemajuan paralel yang diperluas, ada upaya
kembali kepada topik yag telah dipasang dalam kalimat sebelumnya.