Anda di halaman 1dari 9

Pendahuluan

Dalam kegiatan sehari-hari, banyak dari kita yang melakukan aktivitas fisik yang cukup tinggi.
Ada yang melakukan secara terus-menerus, maupun pada waktu tertentu (saat berolah raga) saja.
Kegiatan ini banyak melibatkan kerja otot. Otot yang merupakan jaringan terbesar pada tubuh
pula terdiri daripada sel- sel otot, dikendalikan oleh saraf dan berfungsi sebagai alat gerak. Otot
berkontraksi dan relaksasi secara terus menerus selama olah raga. Kontraksi yang berlebihan
tanpa diselangi relaksasi dapat menimbulkan rasa nyeri. Hal ini karena terjadinya penimbunan
asam laktat dalam keadaan anaerob. Oleh karena itu dalam hal ini perlu mengetahui bagaimana
terjadinya mekanisme kontraksi dan relaksasi serta pembakaran asam laktat.

OTOT MANUSIA
Otot adalah jaringan tubuh yang terutama berfungsi sebagai sumber kekuatan yang
bertanggung jawab untuk menggerakan anggota badan. Ada 3 macam otot yaitu: Otot lurik
disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot
lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop)
yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. Otot
rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot
rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis.
1
Kebanyakan otot rangka menyambungkan tulang ke tulang; ada yang menggerakkan
bagian tertentu tanpa melibatkan tulang, misalnya kelopak mata dan lidah. Otot rangka hanya
mampu menarik, tidak menolak. Oleh itu, untuk menggerakkan anggota (pergerakan tulang) otot
lazimnya berpasangan, disebut pasangan antagonis. Contoh: untuk membengkokkan tangan, otot
biseps mengecut dan pasangan antagonisnya, otot triseps mengendur.
2
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos
tersusun dari sel sel yang berbentuk kumparan halus. Masingmasing sel memiliki satu inti
yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh
saraf otonom. Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada dinding saluran
pencernaan, saluran-saluran pernapasan, pembuluh darah dan saluran kencing dan kelamin.
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-
serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Otot
jantung hanya terdapat di jantung. Otot jantung terlihat berjalur seperti otot rangka. Otot jantung
dikawal oleh sistem saraf autonom. Setiap sel bersambung-sambung dengan sel lain untuk
mengalirkan arus elektrik dari sel ke sel. Hal ini supaya pengecutan jantung terselaras dengan
pemompaan darah. Otot jantung mengecut secara spontan walaupun tiada rangsangan diterima
dari sistem saraf pusat. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak
menurut kehendak.
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang
melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan
demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek
dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Selain
itu, ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula. Elastisitas juga suatu karakter otot yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran
semula. Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin.
Aktin berfilamen tipis sedangkan miosin berfilamen tebal. Kedua filamen ini menyusun
miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.
2


MEKANISME KONTRAKSI OTOT
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi.
Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.
Otot lurik terdiri dari sel- sel yang dilindungi oleh membrane yang dirangsang listrik yang
disebut sarkolema. Sel serabut otot terdiri dari myofibril. Unit serat otot yang dapat berfungsi
adalah sarkomer.
2


gambar no 1. Organisasi otot lurik.
3
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang
relatif dari filamen-filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah
banyak. Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan sarkomer,
yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin letaknya menjadi
sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer menjadi berkurang
sehingga kontraksi terjadi.
4
Siklus Kontraksi Otot
Kontraksi berlangsung pada interaksi antara aktin miosin untuk membentuk komplek
aktin-miosin.
Secara sistematis, kontraksi otot somatik mengalami delapan tahapan ini:
5
1) Potensial aksi berjalan di sepanjang saraf motorik sampai ke ujung serat otot.
2) Pada ujung serat otot, saraf menyekresi neurotransmitter (asetilkolin) dalam jumlah kecil.
3) Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serat otot untuk membuka banyak
saluran bergerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat
otot.
4) Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan ion Ca
2+
untuk mengalir ke bagian dalam
membran serat otot pada titik terminal saraf.
Peristiwa ini akan menimbulkan suatu potensial aksi dalam serat otot.
5) Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serat otot, sama seperti cara potensial
aksi berjalan di sepanjang membran saraf.
6) Potensial aksi menimbulkan depolarisasi membran serat otot dan berjalan di dalam serat
otot. Potensial aksi menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion
Ca
2+
, yang telah disimpan dalam retikulum, ke dalam miofibril.
7) Ion-ion Ca
2+
menimbulkan kekuatan tarik menarik antara filamen aktin dengan filamen
miosin, yang menyebabkannya bergerak bersama-sama saling tarik menarik, terjadi
pergeseran / sliding, dan menghasilkan proses kontraksi.
Siklus Relaksasi Otot
serabut otot mengalami relaksasi ketika kalsium dipompo keluar dari sitoplasma kembali
kedalam retikulum sarkoplasma. Pemompaan kalsium adalah proses aktif yang terjadi di
membran retikulum sarkoplasma. Proses ini menggunakan energi yang berasal dari pemecahan
molekul ATP yang berbeda. Ketika kadar kalsium turun sampai sekitar 10
-7
M, troponin kembali
ke posisinya semula pada molekul tropomiosin, dan tropomiosin kembali menghambat
pengikatan aktin dan miosin, yang menyebabkan kontraksi berhenti.
6











Gambar 2. Mekanisme Kontraksi Otot.
7

METABOLISME OTOT
Kontraksi otot bergantung pada produksi ATP dari salah satu dari 3 sumber, yaitu keratin fosfat
yang disimpan di otot, fosforilasi oksidatif bahan makanan yang disimpan atau dikirimkan ke
otot, dan 3 glikolisi anaerob. Kelelahan otot terjadi apabila ATP didalam otot digunakan secara
berlebihan. Ketika otot pertama kali mulai berkontraksi, otot mulai menggunakan simpanan
keratin fosfatuntuk mendorong kontraksi. Keratin mengandung molekul fosfat energi yang tinggi
bersama ADP untuk menghasilkan ATP.
6
ADP + P + energi = ATP
Sumber energi ini cepat diakses, tetapi dibatasi oleh keratin fosfat yang terdapat disel pada
permulaan kontraksi. Setelah beberapa detik, otot mulai mengandalkan sebagaian besar
fosforilasi oksidatif. Sumber energi untuk fosforilasi oksidatif adalah glikogen yang disimpan
diotot dan setelah itu, glukosa dan asam lemak yang dikirim ke otot dalam suplai darah. Sumber
energi tersedia 30 menit atau lebih, bergantung pada intensits kontraksi. Apabila intesitas
olahraga sangat tinggi, atau durasinya lama, otot mulai semakin mengandalkan glikolisis
anaerob. Glikolisis anaerob menghasilkan ATP dalam jumlah terbatas dari metabolisme glikogen
otot dan glukosa darah yang bersirkulasi. Otot yang menggunakan glikolisis anaerob untuk
sebagian anaerob untuk sebagian besar produksi ATP-nya dengan mengalami keletihan. Asam
laktat adalah produk sampingan glikolisis anaerob dan dapat tertimbun di otot dan darah pada
kontraksi otot yang intens atau yang berkepanjangan sehingga menimbulkan keletihan. Asam
laktat juga dapat menimbulkan nyeri pada otot.
6


Asam Laktat
Asam laktat adalah produk sampingan alami yang dihasilkan melalui produksi energi
dalam tubuh, dan diproduksi oleh tubuh setiap saat.

Asam laktat terbentuk melalui metabolisme
glukosa sumber energi karbohidrat selama produksi energi dalam sel. Energi bahan bakar
utamanya adalah adenosin trifosfat (ATP), yang dihasilkan dalam sel. Asam laktat dalam sel
akan sendiri memetabolisme menjadi ATP, suatu proses dimana energi dapat dihasilkan tanpa
oksigen, yang dikenal sebagai sistem energi anaerobik laktat. Asam laktat akan mulai menumpuk
di otot saat atlet mulai beroperasi di atas ambang batas anaerobik, yang umumnya diterima
sebagai mewakili 80-90% dari denyut jantung maksimum atlet. Penumpukan asam laktat dalam
keadaan anaerobik dapat menyemabaknya rasa nyeri atau pegal.

Hal ini menyebabkan asam
laktat akan terus mendaur ulang membentuk sumber energi (ATP). Asam laktat tidak tetap
disimpan dalam otot sebagai sampah, selama otot membuat tuntutan untuk energi, asam laktat
akan ubah menjadi ATP. Tubuh tidak dapat mengandalkan asam lemak yang tersimpan sebagai
sumber bahan bakar, yang berarti semakin besar jumlah asam laktat semakin besar oksigen yang
diperlukan untuk membakarnya. Asam laktat belum tentu digunakan pada lokasi otot dalam
tubuh di mana pertama kali dihasilkan; asam laktat dapat diangkut melalui aliran darah ke tujuan
di dalam tubuh dimana dibutuhkan untuk produksi ATP.
8
Tergantung pada kebutuhan tubuh pada
waktu tertentu, asam laktat juga mampu dipecahkan menjadi glikogen, bentuk penyimpanan
glukosa, dalam cara yang sama bahwa glukosa darah disimpan, harus dipertahankan dalam hati
dan dilepaskan ke dalam aliran darah jika diperlukan.
8
Kesimpulan

Mekanisme kontraksi otot dijalankan dengan energi yang cukup banyak. Energi untuk
mekanisme kontraksi otot dapat diperoleh secara glikolisis aerobik maupun anaerobik. Glikolisis
secara aerobik mampu menghasilkan energi ATP yang banyak untuk kegunaan otot. Glikolisis
anaerobik akan berlaku dimana energi tetap dihasilkan tetapi dalam jumlah yang sedikit dan
asam laktat juga akandihasilkan. Ketika otot berkontraksi maka secara langsung akan terjadi
penumpukan asam laktat, penumpukan asam laktat dapat menimbulkan rasa nyeri atau pegal,
maka dalam hal ini oksigen berperan penting dalam membarkan asam laktat menjadi ATP
kembali.
Daftar Pustaka
1. Sherwood. L ; alih bahasa, Brahm U. Human Physiology: from cells to system.
2nd edition. Jakarta. Penerbit EGC, 2001: 212-38.
2. Barbara Y. John W.H. Wheaters Functional Histology. 4th Edition. Churchill
livingstone; 2002 : 245-247
3. Organisasi kontrksi otot [Gambar dari internet]. 20 Januari 2009. [Diakses 20
Maret 2014].
Diakses dari: http://wordbiology.wordpress.com/2009/01/20/kontraksi-otot/
4. Murray R.K. Granner D.K. Rodwell V.W ; alih bahasa, Brahm U. Pendit.
Biokimia Harper. 27th edition. Jakarta.EGC; 2009: 582-604.
5. Hall JE. Guyton and hall textbook of medical physiology: enhanced e-book
[internet]. 12
th
ed. Philadelphia: Elsevier Health Sciences; 2010. p. 73-4. [Diakses
20 Maret 2014]. Diakses dari: books.google.com/books?isbn=1437726747
6. Corwin E.J. Buku saku patpfisiologi. Edisi ke-3. Penerbit EGC: Jakarta.h.320-321
7. The Muscular System [Gambar dari internet]. Maret 2014. [Diakses 20 Maret
2014]. Diakses dari: http://classroom.sdmesa.edu/eschmid/Chapter8-Zoo145.htm
8. Jeukendrup, A. & Gleeson, M. Sport nutrition : An introduction to energy
production and performance. Human Kinetics, Champaign,IL, 2004.

Anda mungkin juga menyukai