Anda di halaman 1dari 3

R.T.

D 2 PACKING [M]

Tujuan Percobaan
Untuk mempelajari ketidakidealan
pola aliran fluida dalam suatu reaktor packed
bed dengan variasi debit, sehingga diperoleh
model packed bed ideal yang mendekati pola
aliran fluida yang diperoleh dalam percobaan
Tinjauan Pustaka
Sebagian besar analisa, perancangan
dan operasi dari alat alat industri kimia
didasarkan pada dua jenis pola aliran ideal
yang telah umum diketahui yaitu plug flow
dan mixed flow. Meskipun untuk beberapa
permasalahan pendekatan ini memberikan
hasil yang cukup memuaskan, namun pada
kasus-kasus tertentu terjadi penyimpangan.
Cara untuk menentukan pola aliran
yang sesungguhnya adalah dengan konsep
distribusi sifat-sifat fluida yang mengalir,
metode metode yang sering digunakan
adalah distribusi waktu tinggal karena lebih
mudah dan sederhana.
1. Fungsi Distribusi Umur
Umur dari suatu elemen fluida
didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan
elemen fluida sejak masuk alat hingga keluar
alat. Umur dari suatu elemen fluida saat
melewati alat dapat diamati dengan teknik
stimulus respon dimana suatu zat tertentu
yang tidak mengganggu pola aliran digunakan
sebagai tracer component. Dalam percobaan
ini tracer component diinjeksikan kedalam
umpan secara singkat dan cepat.
2. Kurva Distribusi Waktu Tinggal
Secara umum terdapat tiga macam kurva
yang terjadi, yaitu tipe plug flow, mixed flow
dan intermediate ((Formentdan
Bischof,1990).



Gambar 1. Konsentrasi Tracer Component
dalam Aliran Keluar

Kurva-kurva tersebut memiliki ordinat
yang menyatakan fraksi dari fluida yang
mempunyai suatu waktu tinggal tertentu.
Sedangkan waktu tinggal sendiri dinyatakan
pada absis. Dalam bentuk yang lebih formal,
kurva pada gambar 2 mendefinisikan
distribusi waktu tinggal fluida.


Gambar 2. Kurva Distribusi Waktu tinggal
Fluida

Rangkaian Alat



Cara kerja
1. Pengukuran Konduktivitas Larutan Standar
2. Pengukuran Debit Aliran
Tangki penampung air diisi dengan air
ledeng hingga mencapai ketinggian tertentu
(setengah atau lebih dari ketinggian tangki)
kemudian kran bawah tangki dibuka 5/8
putaran (kontrol kran atas agar bukaannya
sama dengan bukaan kran bawah tangki yang
ditandai dengan tidak adanya perubahan
tinggi air pada tangki penampung, steady
state). Hal yang sama untuk bukaan kran 7/8
dan 9/8 putaran. Kemudian debit air keluar
diukur dengan menampung air dengan gelas
ukur selama 10 detik untuk bukaan kran 5/8
putaran, 5 detik untuk bukaan kran 7/8
putaran dan 2 detik untuk bukaan kran 9/8
putaran. Pengambilan sampel diulangi hingga
diperoleh 3 data.



3. Pengukuran Konduktivitas Sampel
Kran pengeluaran dibuka, aliran
ditunggu hingga stabil dan diatur hingga
steady state. Pada detik ke 0 ketika stopwatch
dinyalakan, larutan garam sebanyak 20 mL
disuntikkan ke dalam fixed bed column
secepat mungkin sambil mengambil sampel
yang keluar dari fixed bed column dengan
tabung reaksi. Pengambilan sampel diluangi
kembali setiap 15 detik hingga detik ke 300.
Setiap sampel kemudian diukur
R.T.D 2 PACKING [M]

konduktivitasnya dengan menggunakan
konduktometer dan hasil pengukuran dicatat.
Analisis Data
1. Standarisasi debit aliran


Masing-masing kondisi diambil tiga kali,
sehingga dapat diperoleh debit aliran fluida
rata-rata


2. Pembuatan kurva standar
Persamaan konsentrasi terhadap
konduktivitas dapat dilihat dari data
konduktivitas larutan standar. Bentuk umum
persamaan untuk regresi linier adalah

Dengan, y = konsentrasi larutan NaCl
x = konduktivitas larutan
3. Menentukan distribusi waktu tinggal
Data yang diperoleh berupa konduktivitas
cairan yang keluar dari alat dengan
menggunakan konduktometer. Sehingga
konsentrasi tracer component yang keluar
setiap saat dari alat dapat diketahui dengan
menggunakan kurva standar yang telah
dibuat.
Luas area di bawah kurva konsentrasi versus
waktu adalah


Nilai A dapat dicari menggunakan persamaan
trapezoidal, yaitu


Dengan, = jumlah data


Nilai

dapat ditentukan menggunakan


persamaan trapezoidal, yaitu

)
4. Menghitung mean dan variance
Mean residence time (

) :


Nilai variance ()


Hasil dan Pembahasan
Berikut ini grafik dan data yang diperoleh :

Gambar 3. Grafik hubungan konsentrasi dn
konduktivitas
Dari grafik, konsentrasi larutan NaCl
sebanding dengan konduktivitas.

Gambar 4. Grafik hubungan sudut putar kran
dengan debit

Gambar 5. Grafik hubungan distribusi
kumulatif dengan waktu

Gambar 6. Grafik hubungan konsentrasi dan
waktu

Gambar 7. Grafik hubungan diffusivitas
integral dengan waktu

Pada sudut putar kran 5/8 terjadi
penyimpangan hasil dimana nilai konsentrasi
bertanda negatif.
Penyimpangan ini disebabkan karena
semua tracer pada waktu t=390 s hingga
t=435 s sudah keluar dari reaktor sehingga
konduktivitas yang terukur bukan
konduktivitas tracer. Hal ini dapat dilihat dari
konduktivitas yang terukur kurang/lebih kecil
dari konduktivitas tracer, sehingga
memberikan nilai konsentrasi yang negatif.

Mean residence time (tm) untuk setiap
sudut putar adalah:
Sudut putar kran 5/8, tm : 119,9180 s
R.T.D 2 PACKING [M]

Sudut putar kran 7/8, tm : 195,6149 s
Sudut putar kran 9/8, tm : 193,2945 s
Nilai variance (
2
) untuk tiap sudut putar
kran adalah:
Sudut putar kran 5/8, : 4137,2314
Sudut putar kran 7/8, : 18237,9946
Sudut putar kran 9/8, : 16704,9120
Hubungan f dengan (sudut putar kran)
pada berbagai waktu cenderung naik
seiring bertambahnya waktu. Semakin
besar sudut putar kran, semakin tinggi nilai
f yang didapat.
Persamaan garis hubungan antara
konsentrasi dan konduktivitas
y = 320,2108 x 0,4733

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini :
1. Tracer component dapat digunakan untuk
menentukan umur suatu elemen fluida
saat melewati alat
2. Distribusi waktu tinggal tracer component
sama dengan distribusi waktu tinggal
fluida jika aliran yang terjadi adalah steady
state
3. Semakin besar sudut putar kran maka
debit aliran air semakin besar sehingga
waktu tinggal tracer component yang
semakin singkat
4. Semakin besar waktu (t) maka semakin
besar akumulatif massa dalam reaktor.
5. Semakin besar debit aliran maka makin
besar nilai variance sehingga pola aliran
makin tidak ideal

Anda mungkin juga menyukai