Anda di halaman 1dari 15

A.

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah upaya sadar yang disegaja secara terencana dengan tujuan baik untuk
menyampaikan nilai nilai insani. Hasil akhir pendidikan adalah manusia-manusia dewasa
yang memiliki nilai luhur dan mampu menerapkan hasil pendidikan di masyarakat. Sehingga
peran guru dan segenap komponen pendidikan sangat mempengaruhi hasil akhir pendidikan
tersebut.
Apalagi para pendiri negara telah memasukkan kalimat dengan mencerdaskan kehidupan
bangsa dipembukaan Undang-Undang asar !"#$. %ukti keseriusan pendiri negara ini
dalam meningkatkan sumber daya manusia &ndonesia yang mempunyai harkat dan martabat
yang tinggi. 'emudian komitmen tersebut dituangkan dalam %atang (ubuh Undang-Undang
asar !"#$ pada pasal )! ayat ! yang berbunyi bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. *okus dari dari UU !"#$ tersebut adalah peningkatan sumber
daya manusia &ndonesia agar menjadi manusia yang punya harkat dan martabat yang mulia.
B.TUJUAN
!. &ngin mengetahui gambaran nyata mutu pendidikan di Sekolah asar +egeri ,!)
(enggarong
-. &ngin merumuskan langkah-langkah konkret dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
di Sekolah asar +egeri ,!) (enggarong.
P.(/0( 1U(U S0'.2AH ASA/ +030/& ,!) (0+33A/.+3
1embahas tentang potret mutu Sekolah asar +egeri ,!) (enggarong4 selayaknya kita
memandang potret mutu pendidikan sekolah dasar di &ndonesia saat ini khususnya daerah
pedesaan. %erbagai kendala dan hambatan peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar tidak
terlepas dari berbagai permasalahan mutu pendidikan sekolah dasar secara umum yang
berakar pada mutu manajerial para pemimpin lembaga pendidikan4 mutu guru4 rele5ansi
kurikulum4 ketebatasan dana4 sarana prasarana4 6asilitas pendidikan dan yang tak kalah
pentingnya kurangnya 6aktor dukungan dari pihak-pihak yang terkait dalam hal ini
stakeholders pendidikan.
Selama dua dasawarsa sejak didirikannya tahun !"784 Sekolah asar +egeri ,!) (enggarong
telah dipimpin oleh ) orang kepala sekolah yang tingkat pendidikannya hanya tingkat
diploma. &ni membuktikan tingkat pendidikan kepala sekolah belum memenuhi standar kepala
sekolah yang seharusnya minimal strata satu. Hal ini mempengaruhi kompetensi kepala
sekolah tentang manajemen sekolah4 ditambah dengan minimnya 6rekuensi keikutsertaan
kepala sekolah dalam pendidikan dan pelatihan 9diklat: tentang pengelolaan sekolah4 sehingga
sering terjadi salah pena6siran terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya gambaran tentang kualitas 9mutu: guru juga menjadi alasan terhadap tersendatnya
peningkatan mutu sekolah dasar negeri ,!). 'ebanyakan guru-guru yang mengajar disekolah
tersebut adalah guru-guru yang direkrut hanya untuk mengisi kebutuhan sekolah setempat
9transmigrasi: tanpa melihat kualitas guru tersebut. Sehingga moti5asi guru terhadap
peningkatan mutu sangat rendah. 'urangnya disiplin4 jam mengajar kurang4 apatis4 skeptis
dan pemuja status ;uo adalah sikap yang biasa terjadi dalam proses belajar mengajar di
S+ ,!). isamping itu kuali6ikasi tingkat pendidikan sebagian besar guru belum memenuhi
standar nasional pendidikan yakni minimal S!.
Hal lain yang sering menjadi kendala peningkatan mutu di S+ ,!) adalah rele5ansi
kurikulum. 'ekurangsiapan guru dalam menerima perubahan kurikulum yang hampir setiap
dua tahun. Perubahan tersebut menimbulkan kepanikan dalam mengaplikasikannya di sekolah
Padahal prinsip-prinsip perubahan kurikulum tersebut adalah lumrah terjadi mengingat
6ilsa6at pendidikan di &ndonesia menganut paham progresi5isme.
Selain itu keterbatasan dana menjadi masalah cukup mendasar dalam upaya peningkatan mutu
di S+ ,!) ditambah dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tidak memungkinkan
untuk dapat berpartisipasi dalam mengatasi keterbatasan dana tersebut. 'ebijakan daerah
yang menggratiskan siswa untuk mendapatkan pendidikan di S menjadi hal yang sangat
kontradiksi mengingat subsidi pemerintah daerah tidak berbanding lurus dengan kebutuhan
sekolah.
isamping itu4 sarana dan prasarana ataupun 6asilitas pendidikan yang juga menjadi salah
satu 6aktor rendahnya mutu S+ ,!). (opogra6i sekolah yang berada di daerah pinggir
9suburb: kota (enggarong kurang mendapat perhatian dari stakeholder pendidikan. %angunan
sekolah yang ada merupakan bangunan yang sudah berusia senja. %eberapa ruang kelas yang
sudah tidak layak pakai. Apalagi sarana pendidikan yang ada sudah banyak yang rusak4 usang
dan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan sekolahan saat ini.
1U(U S0'.2AH ASA/ +030/& ,!) <A+3 &HA/AP'A+
%erbicara tentang mutu sekolah yang diharapkan4 tentulah kita akan menginginkan sesuatu
yang ideal. &deal maksudnya memenuhi standar yang sesuai dengan kebutuhan minimal
sekolah yang dikategorikan bermutu.
'epemimpinan sekolah yang ideal adalah kepala sekolah memenuhi standar kompentensi
kepala sekolah. 'edepannya S+ ,!) memiliki kepala sekolah yang sudah S- dan
mempunyai kemampuan manajerial sekolah dengan baik serta mempunyai peranan sebagai
educator4 manager4 administrator super5isor4 leader4 ino5ator dan moti5ator.
Selanjutnya nantinya S+ ,!) diharapkan mempunyai tenaga-tenaga pendidik yang memiliki
kuali6ikasi akademik 9S!: dan sudah diserti6ikasi serta memiliki kompetensi pedagogik4
kepribadian4 pro6esionalitas dan sosial. yang tidak sekedar mengajar akan tetapi juga
mempunyai moti5asi tinggi terhadap peningkatan mutu sekolah.
Program pengembangan kurikulum yang merupakan salah satu aspek penting dalam proses
pendidikan di S+ di harapkan secepatnya dapat memberikan pedoman dan arahan yang jelas
bagi pelaksanaan di lapangan. Adanya titik temu antara dikotomi sentralistik dan
desentralistik tentang kurikulum pendidikan engan demikian sekolah sebagai lembaga
pelaksana kurikulum pendidikan tidak dibuat kebingungan terhadap perubahan kurikulum
tersebut
Partisipasi masyarakat terhadap keterbatasan dana pendidikan di S+ ,!) dapat terpenuhi.
Hal ini tentunya ada hubungan baik antara pihak sekolah dengan masyarakat khususnya para
orang tua murid sebagai pengguna jasa pendidikan.
ari segi sarana dan prasarana di S+ ,!) diharapkan telah memenuhi standar yang
diamanatkan PP +o.!" tahun -,,$. engan demikian adanya sarana dan prasarana tersebut
secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi mutu pendidikan di S+ ,!)
(enggarong
P01%AHASA+
A. 'onsep (entang 1utu
e6inisi mutu itu beragam tergantung indi5idu yang memaknainya. 1enurut eming mutu
ialah kesesuain dengan kebutuhan pasar4 menurut =uran mutu adalah kecocokan dengan
produk4 >rosby mengartikan mutu kesesuaian dengan yang disyaratkan. 1enurut Husaini
Usman mutu adalah tingkat keunggulan. =adi mutu merupakan keinginan pelanggan4 mutu
yang tinggi merupakan kunci untuk suatu rasa kebanggaan4 tingkat produkti5itas dan cermin
kemampuan dalam penghasilan. i mana tujuan mutu harus merupakan produk dan jasa yang
dapat memberikan kepuasan bagi pelanggannya.
1utu dalam pendidikan bukanlah barang akan tetapi layanan4 di mana mutu harus dapat
memenuhi kebutuhan4 harapan dan keinginan semua pihak?pemakai dengan 6okus utamanya
terletak pada peserta didik 9leaners:. 1utu pendidikan berkembang seirama dengan tuntutan
kebutuhan hasil pendidikan 9output: yang berkaitan dengan kemajuan ilmu dan teknologi
yang melekat pada wujud pengembangan kualitas sumber daya manusia.
%. Aspek dan &ndikator 1utu
alam pengelolaan sekolah yang e6ekti6 dan berorientasi pada mutu pendidikan memerlukan
suatu komitmen yang penuh kesungguhan dalam peningkatan mutu4 berjangka panjang
9human in5estment: dan membutuhkan penggunaan peralatan dan teknik-teknik tertentu.
'omitmen tersebut harus didukung oleh dedikasi yang tinggi terhadap mutu melalui
penyempurnaan proses yang berkelanjutan oleh semua pihak yang terlibat yang dikenal
dengan istilah 11( 91anajemen 1utu (erpadu:.
11( sering disebut sebagai manajemen yang didukung oleh sejumlah 6akta dan data yang
rele5an dan utuh4 artinya data dan 6akta tersebut benar dan bukan hasil rekayasa yang dibuat
untuk memenuhi kepentingan satu pihak atau persyaratan tertentu.
'etika aspek-aspek dan indikator pengelolaan lembaga pendidikan dapat dijalankan dan
diarahkan ke sebuah mutu yang tinggi. 1aka keberhasilan dari pencapaian mutu tersebut
harus merupakan integrasi dari semua keinginan dan partisipasi stakeholder 9semua yang
berkepentingan: dalam pencapaian hasil akhirnya.
>. Strategi Pengembangan 1utu
'ekuatan dalam perubahan memperlihatkan 6enomena yang terus berkelanjutan dalam
pemenuhan akan perubahan tersebut. Akhirnya akan mendorong dalam upaya pemilihan
strategi yang dapat diterapkan pada kondisi-kondisi yang terduga maupun tak terduga yang
kemudian muncul.
'eberhasilan strategi sangat bergantung pada kemampuan dalam kepemimpinan untuk
membangun komitmen4 menghubungkan strategi dan 5isi yang tetap4 mengatur sumber-
sumber yang mendukung terlaksananya strategi.
Alat?media dasar yang akan berman6aat dalam menguji posisi sekolah sekarang dalam
kerangka penentuan strategi. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan analisis S@.(.
Analisis S@.(4 kepanjangan dari S A strength artinya kekuatan4 @ A weaknesess artinya
kelemahan4 . A opportunitiy4 artinya peluang? kesempatan4 dan ( A (hreat artinya ancaman.
(ujuan analisis ini untuk mengetahui posisi sekolah4 apakah sudah maju atau masih tertinggal
dalam mutu pendidikannnya. Sedangkan 6aktor-6aktor yang dianalisis seperti tertuang berikut
iniB
!. 'epemimpinan 1utu Sekolah asar
alam rangka perubahan dan trans6ormasi diperlukan seorang pemimpin yang memiliki
mental kuat dan prima4 mampu mengatasi masalah dan tantangan4 memiliki 5isi4 dan berani
mencoba ino5asi. 'epemimpinan merupakan sumber daya yang paling pokok dalam
organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. 'epemimpinan juga merupakan pola
hubungan dan bentuk kerja sama antara orang-orang yang dinamis. 'epemimpinan juga harus
mampu memberikan arah rangsangan kepada kelompoknya4 demi kemajuan organisasi.
1enurut Sallis dengan mengutip pendapat Peter dan Austin pemimpin pendidikan
membutuhkan perspekti6-perspekti6 sebagai berikutCa: 5isi dan simbol-simbol. 'epala sekolah
harus mengkomunikasikan nilai-nilai institusi kepada sta64 siswa dan kepada komunitas yang
lebih luas4 b: menerapka 1%@A 9management by walking about:4c: membuat slogan Untuk
Para Pelajar sama dengan dekat dengan pelangganC dalam pendidikan4 d: otonomi4
eksperimentasi dan antisipasi terhadap kegagalan4 e: menciptakan rasa kekeluargaan4 dan 6:
ketulusan4 kesabaran4 semangat intensitas dan antusiasme yang merupakan si6at esensial yang
dibutuhkan pemimpin pendidikan. .
Sementara itu dalam PP +o.!" disebutkan bahwa pemimpin sekolah4 harus memiliki
kompetensi sebagai berikut C a: 1emiliki kuali6ikasi sebagai pendidik 9Pasal -8:4 b: memiliki
kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan 9Pasal )8:4 c: 1emiliki kuali6ikasi sebagai
pengawas 9Pasal )":4 d: 1emiliki kemampuan mengelola dan melaksanakan satuan
pendidikan 9Pasal #":4 6: 1emiliki kemampuan menyusun program 9Pasal $-:4 g: 1emiliki
kemampuan menyusun perencanaan 9Pasal $):.
-. Peningkatan 1utu (enaga Pendidik Sekolah asar
Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa guru mempunyai peran yang sangat penting dalam
upaya peningkatan mutu. idalam PP +o. !" tahun -,,$ %ab D& pasal -8 ayat ! disebutkan
bahwa pendidik harus memiliki kuali6ikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran4 sehat jasmani dan rohani4 serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan nasional. 'emudian pada pasal -" ayat - dijelaskan bahwa pendidik pada tingkat
S?1& atau bentuk lain yang sederajad memiliki a: kulai6ikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat9-&D: atau sarjana S!4 b: latar belakang pendidikan tinggi di bidang
pendidikan S?1&4 kependidikan lain4 atau psikologiB dan c: serti6ikat pro6esi guru untuk
S?1&
). Peningkatan 1utu 'urikulum Sekolah asar
'urikulum adalah sarana dari suatu sistem pendidikan. Suryosubroto
menyebutkan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh
sekolah kepada seluruh anak didiknya4 baik dilakukan didalam sekolah maupun didalam
sekolah.
%anyak persepsi yang mengatakan bahwa kurikulum adalah rencana pendidikan dan
pengajaran atau program pendidikan. Seringkali kurikulum hanya terdiri dari mata pelajaran
tertentu yang menyampaikan kebudayaan tempoe doeloe yang hanya menyadur dari buku-
buku pelajaran tertentu yang dipandang baik bagi kurikulum. +amun dibalik itu anak didik
hanya diajak untuk menelusuri daya imajinati6 dengan mengabaikan pengalaman-pengalaman
inderawi anak didik Hal tersebut akan membatasi pengalaman anak kepada situasi belajar
didalam kelas dan tidak menghiraukan pengalaman-pengalaman edukati6 diluar kelas.
1enurut PP +o.-$ (ahun -,,, tentang kebijakan kurikulum adalah menetapkan standar
nasional yang kemudian dijelaskan dalam 3%H+ !""" pemerintah melakukan pembaharuan
sistem pendidikan termasuk kurikulum berupa di5ersi5ikasi kurikulum untuk melayani
keberagaman peserta didik4 penyusunan kurikulum yang berlaku nasional 9kurikulum
nasional: dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat 9kurikulum muatan lokal:.
1elihat keragaman potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam serta kebhinekaan
bangsa kita4 kurikulum yang uni6orm akan tidak sesuai kebutuhan masyarakat. *leksibilitas
kurikulumB dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi merupakan suatu tuntutan. Pada
pendidikan dasar tentu ada kurikulum inti demi untuk memupuk kesatuan bangsa dan
memperkuat ketahanan nasional4 begitu pula pada pendidikan menengah dan tinggi. .tonomi
pendidikan tinggi kita mulai sekarang akan marak dalam masyarakat industri.
Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah beban kurikulum sekolah kita terkenal sangat sarat
dengan berbagai macam mata pelajaran sehingga sangat mendera peserta didik. alam era
in6ormasi hal ini menjadi berlebihan 9redundant:. Proli6erasi ilmu bukan berarti
penanambahan beban kurikulum seperti yang akan dibicarakan nanti4 yang diperlukan ialah
bagaiman cara kita dapat menguasai in6ormasi sebanyak dan setepat mungkin.
#. Pembiayaan 1utu Sekolah asar
ari segi pembiayaan pendidikan4 merujuk dari PP +o.!" tahun -,,$ pasal E- yang
menyebutkan bahwa standar pembiayaan sebagai berikutB !: Pembiayaan pendidikan terdiri
dari atas biaya in5estasi4 biaya operasi dan biaya personal4 -: %iaya in5estasi satuan
pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana4 pengembangan sumberdaya
manusia4 dan modal kerja tetap. ): %iaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan4 #: %iaya operasi satuan pendidikan meliputiB a: gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji4 b: %ahan atau peralatan
pendidikan habis pakai4 dan c: %iaya operasional pendidikan tak langsung berupa daya4 air4
jasa telekomunikasi4 pemeliharaan sarana dan prasarana4 uang lembur4 transportasi4 konsumsi4
pajak4 asuransi dan lain sebagainya.
$. Sarana dan Prasarana Pendidikan
ari segi sarana dan prasarana standar yang diamanatkan PP +o.!" tahun -,,$ pasal #- yang
menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana sebagai berikut C
9!: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabotan4 peralatan
pendidikan4 media pendidikan4 buku dan peralatan lain yang menunjang proses belajar yang
teratur dan berkelanjutan.
9-: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan4 ruang kelas4
ruang pimpinan satuan pendidikan4 ruang pendidik4 ruang laboratorium4 ruang tata usaha4
ruang perpustakaan4 ruang bengkel kerja4 ruang unit produksi4 ruang kantin4 instalasi daya dan
jasa4 tempat berolahraga4 tempat ibadah4 tempat bermain4 tempat rekreasi4 dan tempat lain
yang menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
. Pangawasan 1utu
Pengawasan mutu produk barang tampaknya lebih mudah karena dapat dilihat dan diraba
9tangible:. Pemeriksaan mutu barang dapat dilakukan oleh ahli di bidangnya. %arang-barang
yang akan dipasarkan terhindar dari kerusakan 9Fero de6ect:. (ujuan akhir dari pemeriksaan
ini agar produk barang yang dipasarkan dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan.
Pengawasan mutu pendidikan dapat dilaksanakan sejak input?masukan 9siswa: masuk
sekolah4 mengikuti proses belajar mengajar di sekolah dan hingga menjadi lulusan dengan
berbagai kompetensi yang dimilikinya.
Untuk melihat perkembangan mutu pendidikan di sekolah4 kepala sekolah dan sta6 guru-
gurunya dapat 9a: meman6aatkan data yang ada di sekolah yang berhubungan dengan mutu
sekolah dan mengolahnya menjadi diagram4 9b: brainstorming 9tukar pikiran:4 9c:
menggunakan statistik mutu 9statistical process control: yang memuat in6ormasi tentang rata-
rata mutu pendidikan4 standar de5iasi?simpangan baku dari mutu pendidikan di sekolah.
3uru sebagai pelaksana utama pendidikan di sekolah diharapkan memiliki wawasan mutu
pembelajaran yang baru diterapkan dalam P%1 di kelasnya. 2angkah ini merupakan
pendekatan mutu proses dan secara langsung akan mendukung mutu produk?mutu akhir
pendidikan berupa lulusan yang bermutu.
0. (eknik 'endali 1utu
'eberhasilan lembaga persekolahan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan dari
pelanggannya4 yaitu pelanggan sekolah yang dikategorikan pelanggan internal maupun
pelanggan eksternal. Hal ini memberikan arti bahwa ukuran sebuah keberhasilan sekolah
dapat dilihat dari layanan yang diberikannya. Apakah layanan yang diberikan itu berada pada
tara6 yang sama atau sesuai dengan harapan pelanggan atau bahkan melebihi4 seperti apa yang
diharapkan oleh pelanggannya dengan menggunakan teknik total ;uality control 9(G>:.
1enurut Husaini (G> berarti system. Sistem artinya apabila salah satu subsistem lemah maka
keseluruhan sistem akan menjadi lemah. 3ugus 'endali 1utu atau Guality >ontrol >ircle
9G>>: adalah salah satu teknik dalam upaya pengendalian mutu sekolah4 di mana kelompok-
kelompok personel sekolah melakukan kegiatan pengendalian dan peningkatan mutu secara
teratur4 sukarela dan berkesinambungan melalui penerapan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
pengendalian mutu. Selain teknik tersebut4 dapat pula dilaksanakan teknik pengawasan mutu
yang berdasarkan data seperti checklist4 diagram4 gra6ik4 diagram sebab akibat4 brainstorming4
dan statistical process control.
*. Strategi 'endali 1utu
Pengendalian mutu dapat diartikan sebagai proses manajerial yang di dalamnya terkandung
hal-hal 9!: melakukan e5aluasi terhadap kinerja nyata4 9-: proses membandingkan kinerja
nyata dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan4 dan 9): melakukan tindakan-tindakan?aksi-
aksi atas perbedaan-perbedaan yang dapat ditemukan.
alam pelaksanaan pengendalian mutu4 strategi pengendalian mutu ke arah peningkatan mutu
pendidikan secara implementati6 pengawasan? pengendaliannya diarahkan pada optimalisasi
komponen pendidikan. (ujuannya adalah mendorong kearah terciptanya situasi yang kondusi6
dalam meningkatkan mutu proses belajar mengajar. 'omponen-komponen yang terkait
dengan hal tersebut di atas adalah 9a: komponen input manajemen4 9b: komponen proses
pendidikan4 9c: komponen murid4 dan 9d: komponen hasil belajar.
P010>AHA+ 1ASA2AH
ari uraian berbagai uraian diatas dapatlah dikemukakan sebagai berikut C
!. &su pokok yang dirumuskan
a. 'epemimpinan sekolah yang belum optimal
b. 'ualitas guru yang belum memenuhi standar nasional pendidikan
c. Pengembangan kurikulum yang belum maksimal
d. Pengalokasian dana pendidikan belum terpenuhi
e. Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai
-. Analisis S@.( 9Analisis 1edan 'ekuatan:
!. 'ekuatan 9strength:
a. 1emiliki potensi berubahnya posisi kepemimpinan sekolah baru mengingat masa jabatan
kepala sekolah yang hampir habis.
b. %eberapa guru sudah mulai melanjutkan kuliah kejenjang strata satu
c. %eberapa guru sudah pernah mengikuti pelatihan '(SP
d. Adanya subsidi pendidikan baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah
-. 'elemahan 9@eakness:
a. /esiko kehilangan guru berpengalaman karena akibat memasuki masa pensiun
b. Sikap guru yang kurang merespons terhadap adanya pelatihan '(SP.
c. Anggaran belanja yang belum mencukupi
d. Sarana dan prasarana dalam kondisi yang sudah tua
). Peluang 9.ppurtunity:
a. UU !" tahun -,,$ yang mengharuskan guru untuk mendapatkan kuali6ikasi pendidikan
strata satu serta terbukanya peluang untuk serti6ikasi guru.
b. H%anyaknya peluang untuk mengikuti pelatihan pengembangan kurikulum.
c. ianggarkannya pembangunan sarana dan prasarana sekolah pada akhir tahun -,,8
#. (antangan 9(hreat:
a. Partisipasi masyarakat khususnya orang tua murid terhadap pembiayaan pendidikan kurang.
b. Adanya ketimpangan pembangunan antara sekolah daerah pinggiran kota 9suburb: dan
daerah kota
). Alternati6 langkah-langkah Pemecahan Persoalan
ari berbagai uraian tentang potret mutu sekolah dasar negeri ,!) sekarang dan kondisi yang
diharapkan serta dari hasil analisis S@.(4 maka dapatlah dikemukakan arternati6-alternati6
pemecahan masalah sebagai berikut C
!. Perlunya meningkatkan kuli6ikasi akademik kepala sekolah dari diploma && ke jenjang S!
dan seterusnya melanjutkan ke S-. Hal ini penting dilakukan mengingat banyak hal yang bisa
diperoleh dari S- terutama disiplin ilmu yang berhubungan dengan manajemen sekolah.
'epemimpinan sekolah juga harus mampu merumuskan 5isi dan misi sekolah agar target
perbaikan mutu lebih terencana dan terarah.
-. Perlunya perbaikan mutu tenaga edukasi dengan mensupport guru yang belum Sarjana S!
untuk kuliah serta menambah 6rekuensi pelatihan dan pendidikan 9iklat: yang berhubungan
dengan # kompetensi4 yakni kompetensi pedagogik4 kepribadian4 pro6esionalitas dan
kompetensi sosial. seperti a: 1engadakan ws '(SP4 b: 1engirimkan ws '(SP4 c: 1agang
disekolah lain4 d: &H( disekolahnya sendiri4 e: P('4 6: 1engikutkan guru pada 131P
). Perlunya pendekatan birokratis kepada seluruh stakeholders pendidikan dalam upaya
perbaikan sampras sekolah yang sudah tidak layak lagi. Pendekatan birokratis tersebut
dilakukan supaya stakeholders pendidikan bisa merumuskan4 memprogramkan serta
menganggarkan perbaikan sampras di S+ ,!) mengingat perbaikan sampras tersebut
merupakan hal yang mendesak.
#. Perlu sosialisasi ke masyarakat tentang 1%S terutama keikutertaan atau partisipasi
masyarakat tentang pembiayaan pendidikan yang tidak mungkin hanya mengharapkan subsidi
pemerintah yang tidak mencukupi seluruh kebutuhan sekolah.
'0S&1PU2A+
ari berbagai uraian diatas4 maka dapatlah disimpulkan C
!. 1utu dalam pendidikan bukanlah barang akan tetapi layanan4 di mana mutu harus dapat
memenuhi kebutuhan4 harapan dan keinginan semua pihak?pemakai dengan 6okus utamanya
terletak pada peserta didik 9leaners:
-. 'ondisi mutu S+ ,!) (enggarong yang belum memenuhi standar nasional pendidikan
tentunya harus diperbaiki. Semua komponen yang terlibat baik dari internal sekolah maupun
eksternal sekolah harus libatkan agar target mutu pendidikan di S+ ,!) (enggarong bisa
tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
A*(A/ PUS(A'A
Sagala4 Syai6ul. -,,7. 1anajemen Strategik dalam Peningkatan 1utu
Pendidikan. %andungC Al6abeta.
Sallis 0dward. -,,E. (otal Guality 1anagement &n 0ducation. <ogyakartaC
&rcisod
Suryosubroto4 %. -,,#. 1anajemen Pendidikan Sekolah. =akartaC/ineka >ipta.
(ilaar4 H. A. /. -,,). 1anajemen Pendidikan +asional. %andungC /emaja
/osdakarya.
(ony %ush I 1arianne >oleman. -,,8. 1anajemen Strategis 'epemimpinan
Pendidikan. <ogyakartaC &rcisod.
Usman4 Husaini. -,,E. 1anajemen4 (eori4 Praktik4 dan /iset Pendidikan.
=akartaC %umi Aksara.
JJJJJ4 PP.+o.!" (ahun -,,$4 =akartaC %P harma %hakti
JJJJJ4 Standar 'ompetensi 'epala Sekolah4 -,,E4 =akartaC %P harma %hakti
ABSTRAK
Pengambilan keputusan tentang program Pendidikan non6ormal yang akan dilaksanakan4
sebagian ditentukan oleh perencanaan yang baik. Salah satu pendekatan perencanaan
pendidikan non6ormal yang dilakukan disebut Analisis S@.( 9Strengths4 @eaknesses4
opportunities4 threats A kekuatan4 kelemahan4 peluang4 ancaman:. 1elalui analisis S@.(
akan melahirkan program Pendidikan non6ormal yang realisti' dan sesuai kebutuhan sasaran.
PENDAHULUAN
Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan
yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. isebut sistematis karena perencanaan itu
dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-prinsip tertentu di dalam proses pengambilan
keputusan4 penggunaan pengetahuan dan teknik? pendekatan secara ilmiah4 serta tindakan atau
kegiatan yang terorganisasi.
Perencanaan dilakukan untuk menyusun rangkaian kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya. (ujuan tersebut dapat mencakup tujuan umum 9goals: dan tujuan
khusus 9objecti5es: suatu kegiatan? program. alam menyusun rencana sebaiknya
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau dapat disediakan. Sumber-sumber itu
meliputi sumber manusia dan sumber non-manusia. Sumber manusia mencakup antara lain
pamong belajar4 6asilitator4 tutor4 warga belajar4 pimpinan lembaga dan masyarakat. Sumber
non-manusia meliputi 6asilitas4 alat-alat4 waktu4 biaya4 lingkungan sosial budaya4 lingkungan
6isik4 dsb.
engan perencanaan diharapkan dapat dihindari penyimpangan sekecil mungkin dalam
penggunaan sumber-sumber tersebut.
Perencanaan hanya akan dapat dilakukan apabila perencana megenal4 mamahami dengan
benar kekuatan dan kelemahan sebagai aspek internal aspek eksternal dari organisasi?
lembaga atau perencana4 sehingga dapat diungkap tantangan yang akan timbul di masa depan
dan peluang yang mungkin terbuka untuk diraih untuk kebaikan? peningkatan kinerja. (anpa
mengetahui aspek-aspek tersebut rencana yang disusun hanya merupakan angan-angan yang
tidak berdasar4 karena itulah diperlukan data yang cermat dan akurat dan terbaru dari semua
lini? komponen terkait.
Perencanaan yang tidak didukung data4 sering menimbulkan adanya rencana yang tidak akan
pernah tercapai4 walaupun didukung oleh sumberdaya yang cukup memadai.
Perencanaan memerlukan adanya data dasar yang diterima dan diakui oleh semua pihak
termasuk disemua jenjang organisasi?lembaga terkait. Setiap ada perubahan harus dilakukan
secara serentak4 disemua tingkatan organisasi? lembaga terkait. ata dasar harus diperbaiki
setiap tahun perencanaan. Sering suatu rencana sudah disusun tanpa si perencana memahami
apa yang ada dan sudah terjadi dan apa penghambat yang dihadapi. alam keadaan seperti
ini4 tujuan yang disusun dalam rencana tersebut hampir dapat dipastikan tidak akan dapat
dicapai.
Perencanaan sering dianggap sebagai tugas rutin semata4 pada hal perencanaan adalah sesuatu
yang dinamis4 kreati64 dan ino5ati6. Perencanaan tidak pasi6 dan statis4 karena itulah
diperlukan kereasi dan rasa memiliki 9sense o6 ownership: dari para perencana serta rasa malu
apabila rencana yang disusun ternyata tidak realistis dan tidak dapat diwujudkan.
Pada setiap setiap perencanaan4 hindarilah ungkapan perencanaan untuk perencanaan yang
mengandung makna ketidakpeduliaan akan tujuan yang dirancang tetapi hanya asal ada
kegiatan.
Untuk menyusun rencana yang dapat direalisasikan dalam kegiatan nyata dan berhasil4
diperlukan bebagai pendekatan untuk mengetahui atau memahami sejumlah in6ormasi yang
diperlukan4 baik aspek internal maupun aspek ekternal. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah analisis S@.( 9Strengths4 @eaknesses4 .pportunities4 (hreats:.
Sejanjutnya4 pendekatan ini akan dibahas pada bagian lain tulisan ini.
KONSEP ANALISIS SWOT
S@.( merupakan singkatan dari kata Strengths 9kekuatan:4 @eaknesses 9kelemahan:4
.pportunities 9peluang:4 dan (hreats 9ancaman:. 1enurut Sihombing 9-,,,:4 kata (hreats
mengandung unsur yang negati64 sehingga lebih cenderung menggunakan kata yang
mengandung unsur positi6 yaitu tantangan 9>hallenges:. Pengubahan ancaman menjadi
tantangan karena dia melihat bahwa ancaman kalau dikelola dengan tepat dapat berubah
menjadi peluang4 sedangkan tantangan selalu berisi peluang. Sehingga pendekatannya
menjadi S@.>.
!. Kekuaan
1aksud kekuatan dalam analisis ini adalah 6aktor-6akor yang mendukung
penyelenggaraan program4 serta diakui eksistensinya oleh semua pihak 9masyarakat:.
>ontoh kekuatan-kekuatan yang ada pada program pendidikan luar sekolah antara lain
dapat menggunakan 6asilitas-6asilitas yang ada di masyarakat tanpa harus memenuhi
persyaratan tertentu? ketat4 yang tidak mungkin dipenuhi oleh masyarakat. *asilitas-
6asilitas tersebut4 antara lain4 balai desa4 gedung S dan Puskesmas yang kosong4
gedung milik <ayasan ataupun rumah-rumah penduduk. Penilik P2S dapat melakukan
bimbingan kepada penyelenggara program P2S kapan saja tanpa terikat oleh jam
kantor.
-. Ke!ema"an
1aksud kelemahan dalam analisis ini adalah permasalahan yang timbul dari
penyelenggaraan program dan hasilnya.
Permasalahan merupakan kelemahan yang dapat berubah menjadi tantangan
kelancaran pelaksanaan tugas? program. Sebagai contoh disebutkan bahwa maasih
banyak gedung-gedung yang ada 4 baik milik pemerintah maupun milik yayasan?
swasta belum semua terman6aatkan sebagai tempat belajar. Hal ini disebabkan oleh
beberapa hal4 antara lainC 9a: rendahnya kesungguhan petugas 9penilik?tenaga (2?
penyelenggara program: dalam mendekati pihak-pihak yang memiliki gedung kosong4
untuk dapat diman6aatkan4 9b: masyarakat belum memahami secara baik dan benar
tentang penting dan keuntungan4 jika program P2S diberikan tempat belajar4 9):
rendahnya perhatian pemerintah pada penyediaan tempat belajar program P2S
). Pe!uan#
1aksud peluang dari analisis ini adalah hal-hal atau 6aktor-6aktor dari luar program
yang kalau dicermati dan diman6aatkan dengan baik dapat menjadi tumpuan harapan
dimasa depan. $ono" hingga saat ini masih cukup banyak tenaga terdidik yang
belum mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginannyaB sehingga mereka masih
menganggur dan dapat diman6aatkan sebagai tenaga pendidik 9tutor? 6asilitator: dalam
program-pogram P2S.
#. Tanan#an
1aksud tantangan dalam analisis ini adalah hal-hal yang harus diatasi4 direbut4
diperbaiki dan ditingkatkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dalam
usaha mencapai tujuan. (antangan bukan penghambat4 tetapi perangsang untuk
mendorong perencana pendidikan luar sekolah untuk lebih kreati6 dan dinamis.
(antangan dapat berubah menjadi peluang bagi perencana yang tidak berperilaku
apatis4 statis dan mudah puas.
$ono" tantangan4 penyebaran pemukiman baik warga belajar maupun tenaga
kependidikan4 serta mobilitas warga belajar merupakan tantangan besar dalam
pembentukan dan dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan? program P2S.
Untuk itu4 tantangan-tantangan yang dihadapi adalah 9a: menempatkan kelompok
belajar yang dapat terjangkau baik oleh warga belajar maupun tenaga kependidikan
?tutor4 dan 9b: menemukan strategi-strategi untuk mempertahankan keutuhan
kelompok minimal sampai mereka menyelesaikan satu program pembelajaran.
STRATE%I PEN&USUNAN REN$ANA
Apabila petugas P2S ingin kegiatan? programnya terlaksana4 dicintai dan dirindukan oleh
semua orang termasuk atasan4 maka dalam penggalian 6aktor kekuatan4 kelemahan yang
dimiliki dan peluang dan tantangan yang dihadapi4 dapat disusun pola dasar penyusunan
rencana kegiatan? program.
Apabila 'akor kekuaan (ikaikan (en#an )e!uan#4 maka akan dapat dilihat )
kemungkinanC 9!: 'akor kekuaan !ebi" besar (ari )e!uan# *an# a(a. Pada situasi ini
program? kegiatan dapat mengkonsentrasikan diri pada pemantapan program dan menghindari
penurunan kualitas. 9-: +akor kekuaan !ebi" ke,i! (ari )e!uan#. isini program? kegiatan
dapat meman6aatkan peluang dengan mengadakan penyeragaman garis program dan
penganekaragaman mutu program. Sehingga peluang-peluang yang terbuka dapat
diman6aatkan. 9): +akor kekuaan sama (en#an 'akor )e!uan#. alam situasi ini
program? kegiatan mem6okuskan diri pada peningkatan kualitas dan mencari peluang yang
baru.
Apabila kekuaan (ikaikan (en#an anan#an- situasi yang dihasilkan akan
menggambarkanC 9!: +akor kekuaan !ebi" besar (ari 'akor anan#an. isini program?
kegiatan dapat memperkenalkan program-program baru karena tidak akan ada hambatan yang
berarti. 9-: +akor ke!ema"an !ebi" se(iki (ari 'akor anan#an. Pada situasi ini
program? kegiatan akan memperhemat programnya agar mampu mengubah tantangan menjadi
peluangB 9): +akor kekuaan sama (en#an 'akor anan#an. isini dapat diperkenalkan
program baru4 karena tantangan harus dikendalikan dengan program-program yang
berkualitas.
Apabila 'akor ke!ema"an (ikaikan (en#an )e!uan# ditemukan juga beberapa
kemungkinan yang akan terjadiC 9!: 'akor ke!ema"an !ebi" menon.o! (an )e!uan#. isini
program?kegiatan harus berusaha mengurangi kalau tidak dapat menghapuskan kelemahan-
kelemahan yang ada4 dengan cara meneliti dimana sebenarnya kelemahan tersebut4 kemudian
diperbaiki. Perbaikan dapat dengan cara tambal sulam atau mengganti dengan yang baru yang
lebih mampu meman6aatkan peluangB 9-: +akor ke!ema"an !ebi" ke,i! (ari )e!uan#.
isini peluang harus diman6aatkan seoptimal mungkin sambil memperkuat programB 9):
+akor ke!ema"an sama (en#an kuan*a )e!uan#. isini seluruh kekuatan harus
dikerahkan untuk memperkuat program agar peluang dapat diman6aatkan.
Apabila 6aktor kelemahan dikaitkan dengan tantangan4 juga akan ditemukan keadaan sebagai
berikutC 9!: 'akor ke!ema"an !ebi" kua (ari 'akor anan#an. isini harus ada
penggantian programB 9-: +akor ke!ema"an !ebi" ke,i! (ari anan#an. alam keadaan ini
6aktor tantangan harus dihilangkan4 kecuali dapat diubah atau diman6aatkan menjadi peluangB
9): +akor ke!ema"an sama kuan*a (en#an anan#an. alam situasi ini kelemahan harus
segera diperangi.
+akor kekuaan/
!. Poensi sumber (a*a manusia
-. Bu(a*a #oon# ro*on# (an keke!uar#aan
). Besarn*a or#anisasi 'orma! *an# menan#ani )en(i(ikan
#. Or#anisasi )ro'esi (an or#anisasi !ain
$. Prasarana *an# mema(ai
+akor ke!ema"an/
!. Lema"n*a bu(a*a or#anisasi )en*e!en##ara )en(i(ikan
-. Lema"n*a mana.emen sumber(a*a manusia (a!am bi(an# erkai.
). Lema"n*a mana.emen ena#a )en(i(ik (an ke)en(i(ikan
#. Ren(a"n*a sika) mena! sumber (a*a manusia
$. Kuran# sarana (an )rasarana
E. Ren(a"n*a )ro(uki0ias ker.a ena#a )en(i(ik (an ke)en(i(ikan
7. Be!um umbu"n*a bu(a*a koor)orasi 1bu(a*a muu2
*aktor peluangC
!. Peningkatan kualitas pendidikan
-. Penyusunan P0/A yang mengatur penyelenggaraan pendidikan
). 3otong royong dan kekeluargaan
+akor anan#an/
!. Po!iik be!um sabi!
-. Persain#an ker.a semakin in##i
). 3asi" ren(a"n*a ke)er,a*aan mas*araka
Ber(asarkan ana!isis SWOT (a)a (ikea"ui ban*ak )ermasa!a"an
(a!am mana.emen seko!a" in#ka )en(i(ikan (asar eruama - kom)eensi
mana.eria!. Ana!isis SWOT beru.uan unuk men#ea"ui besarn*a 'akor
kekuaan (an ke!ema"an *an# (imi!iki o!e" !emba#a )en(i(ikan- (an ba#aimana
men##unakan 'akor-'akor ersebu #una men(a)akan )e!uan# sera
men#"in(ari anan#an *an# akan (i"a(a)i o!e" !emba#a. Den#an (emikian-
(a)a (ienukan mana.emen *an# (i)er!ukan unuk ke!an#sun#an )en(i(ikan.
DA+TAR PUSTAKA
Aditya Prabhaswara4 Peti Sa5itri4 -,,-4 asar Penyusunan Project Proposal4 <ogyakartaC
Andi
H.. Sudjana4 -,,$4 Strategi Pembelajaran Pendidikan 2uar Sekolah4 %andungC
*alah Production
Umberto Sihombing4 -,,,4 Pendidikan 2uar Sekolah 1anajemen Strategi4
=akartaC P 1ahkota.
Oleh : Dra. Sitti Hasnah
(Penulis adalah pemerhati Pendidikan Nonformal/ Alumni Jurusan PLS FIP UNM).
SumberC 0-learning P2S

Anda mungkin juga menyukai