Anda di halaman 1dari 67

ABORTUS

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan
sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat badan anak kurang dari 1000 gram.
A!o"us kom$li"#
Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum
uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
A!o"us inkom$li":
Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum
uteri, sebagian lagi masih tertinggal.
A!o"us insi$iens:
Adalah abortus yang sedang mengancam dimana
serviks telah mendatar dan ostium uteri telah
membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih di dalam
kavum uteri.
A!o"us imminens#
Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi
pendarahan per vaginam ostium masih tertutup dan
hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
Misse& A!o"ion :
Adalah abortus dimana embrio atau fetus telah
meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 0
minggu, akan hasil konsep seluruhnya masih tertahan
dalam kandungan selama minggu atau lebih.
A!o"us 'a!i"ualis:
Adalah keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali
berturut!turut atau lebih.
A!o"us In(eksiosus:
Abortus yang mengalami infeksi
"riteria Diagnosa : Ada terlambat haid atau amenorea kurang dari 20
minggu . #endarahan per vaginam, mungkin disertai
jaringan hasil konsepsi. $asa sakit atau keram perut
di daerah atas simpisis.
Diagnosa %anding : 1 "ehaliman ektopik
2 &ipermenore
3 Abortus mola hidatidosa
4 'ioma uteri bertangkai
#emeriksaan
penunjang
: Diperlukan pada abortus imminens, abortus habitualis
dan missed abortion
a. pemeriksaan doppler atau ()* untuk menentukan
apakah janin masih hidup, menentukan prognosis
b. #emeriksaan darah
)tandar tenaga : Dokter (mum, Dokter )pesialis "ebidanan dan
"andungan
#era+atan $) : $a+at inap
(mumnya setelah tindakan kuretage pasien
abortus dapat segera pulang ke rumah. "ecuali
bila ada komplikasi seperti perdarahan banyak,
yang menyebabkan anemia berat atau infeksi.
,erapi -. A!o"us imminens
a. baring.tidur baring merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini menyebabkan
bertambahnya aliran darah ke uterus dan
berkurangnya rangsang mekanis.
b. #enobarbital / 0 /0 mg sehari dapat diberikan untuk
menenangkan penderita.
c.,okolitik
d. #reparat progesterone 2!/0 1 tab setiap !12 jam
e. Antiprostaglandin /0100mg
II. A!o"us insi$iens :
%ila kehamilan 212 minggu kuret atau drip oksitosin
'ethylergometrin maleat /31 1 hari
Amo0ycicillin 43100 1 hr
-II. A!o"us inkom$le"us
1. #erbaiki "(
2. "osongkan uterus
/. 'ethylergometrin maleat /31 1 hari
4. Amo0ycicillin 43100 1 hr
-5. A!o"us kom$le"us
,idak memerlukan pengobatan khusus, hanya
menderita anemis perlu diberikan sulfas ferrosus dan
dianjurkan supaya makanannya banyak mengandung
protein, vitamin dan mineral.
). Misse& a!o"ion
Mengeluakan *aingan nekosis
v Pemeiksaan (aal 'emos"asis
"adar fibrinogen normal, jaringan konsepsi
dapat segera dikeluarkan.
)ebaiknya bila kadar fibrinogen rendah,
perbaiki dulu dengan cara memberikan fibrinogen
kering atau darah segar.
"ehamilan 6 12 minggu langsung kuretase
"ehamilan 2 12 minggu misoprostol 1 tab. intra
vaginal.tiap 7 jam. 1hari dilanjutkan dengan drip
o0ytosin dan kuretase
Disarankan monitoring fibrinogen serum
#enyulit Ada / penyulit:
A. Anemia
%iasanya anemia post hemorragia. #engobatannya
adalah pemberian darah atau komponen darah.
b. -nfeksi
"asus abortus yang datang dalam keadaan infeksi
harus mendapat payung antibiotik dulu, sebelum
dilakukan evakuasi. )edangkan tindakan evakuasi
sendiri dapat menimbulkan infeksi. (ntuk itu perlu
diberikan antibiotika profilaksia.
c. #erforasi
'erupakan komplikasi tindakan kuretase
(ntuk mencegah perforasi :
#emberian uterotonik
"uretase secara sistematis dan lege artis.
-nformed 8onsent #erlu, sebelum dilakukan kuretase
"onsultasi ,idak ada
9ama #era+atan #asca kuretase pasien tidak perlu dira+at, kecuali
ada komplikasi
'asa #emulihan #asien abortus dapat diberikan cuti sakit paling lama 2
minggu
:utput )embuh
#A ;aringan konsepsi dapat dikirim ke lab, #atologi
anatomi bila fasilitas memungkinkan
:topsi !
$eferensi
1. 8uningham <.*.'D, 'ac Donald #.8.'D,
*aret =.<.'D, Abortion, >illiam :bstetric 1ed,
Applenton ? 9arge 8onnecticut p.4@!10@
2. ;ones, *.8. ;ones &.>. -nfertility recurret dan
spontaneous abortion, -n: =ovakAs ,e0tbook of
*ynaecology, tenth edition, p.71@!B/0 >illiam ?
>ilkins, %altimore.9ondon 1@71
/. #ritchard Abortion, -n: >illiam :bstetrics Ced by
#richard and 'ac Donald 17
th
ed.1/B!71, Apleton
8entury 8rofs, =e+ Dork 1@0
>iknjosastro &. )umapraja ), #ra+irohardjo ).
"elainan dalam lamanya kehamilan -n: -lmu
"ebidanan, Edisi --, hal 21!2BB, Dayasan %ina
#ustaka, ;akarta 1@1
4. lab.bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan
$)(dr )oetomo )urabaya.#edoman diagnosis dan
terapi Edisi --- 200

+E,AMILAN E+TOPI+

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : Adalah suatu keadaan dimana hasil konsepsi
berimplikasi dan tumbuh diluar endometrium kavum
uteri.
Dang termasuk kehamilan ektopik adalah:
a. kehamilan abdominasi
b. kehamilan ampula tuba
c. kehamilan ismus tuba
d. kehamilan intersial tuba
e. kehamilan ovarialal
f. kehamilan intra ligamen
g. kehamilan komu
h. kehamilan serviks
"riteria Diagnosa : Anamnesis
a. Amenorea atau terlambat haid
b. ,imbul sinkop dan gejala abdomen akut. "eadaan
ini disebabkan pendarahan intra peritoneal yang
mendadak serta terjadinya hipovolemia pada sirkulasi.
c. =yeri perut, terutama nyeri unilateral. *ejala ini
spesifik untuk kehamilan tuba, tetapi nyeri bisa juga
bilateral, diba+ah perut pada 20!21F penderita ada
juga yang mengeluh nyeri bahu. "eadaan ini timbul
jika pendarahan peritoneum sudah mengiritasi
diafragma.
d. #endarahan vagina atau sepoting. *ejala
pendarahan dan atau pendarahan bercak ini timbul
hampir pada B1F kasus yang timbul 1 atau 2 minggu
setelah keterlambatan haid. )ekalipun demikian
ri+ayat keterlambatan haid 7 G minggu sebelum
gejala sakit perut atau pendarahan vagina.
e. *ejala tidak spesifik lainnya
#erasaan enek, muntah dan rasa tegang pada
mammae serta kadang!kadang gangguan defekasi.
#emeriksaan fisik:
a. ,anda!tanda syok
&ipotensi
,akikardi
#ucat, ekstremiktas dingin
b. Abdomen akuta
#erut tegang pada bagian ba+ah
=yeri tekan, nyeri ketok dan nyeri lepas dari
dinding perut
#emeriksaan *inekologi:
)erviks teraba lunak, nyeri tekan dan nyeri
goyang.
"orpus uteri normal atau sedikit membesar,
kadang!kadang sulit diketahui karena nyeri
abdomen yang hebat.
"avum douglasi menonjol oleh karena terisi
darah.
Diagnosa %anding : 'ethorhagia sebab kelainan ginekologik atau
organik lainnya.
$adang panggul
=eoplasma ovarium C putaran tangki, pecah,
terinfeksiH dengan atau tanpa kehamilan muda.
"orpus luteum hemoragis
Appendisitis
Abortus iminens
#emeriksaan
penunjang
:
a. #emeriksaan 9aboratorium
"adar hemoglobin, leukosit
,es kehamilan bila baru terganggu
Ditalasi
"uretase.
b. #emeriksaan ()*
,erlihat kantong gestasi di luar kavum uteri dan atau
deteksi genangan cairan di kavum douglasi pada "E
yang telah terganggu.
c. #emeriksaan "uldosentesis
(ntuk mengetahui dalam kavum douglasi ada darah.
d. #emeriksaan 9aparoskopi
#emeriksaan laporoskopi kelalinan "E,, infeksi pelvik,
kisto ovarium segera dapat dibedakan dengan jelas.
)tandar tenaga : Dokter )pesialis "ebidanan dan "andungan
#era+atan $) : )egera dira+at
,erapi #rinsip umum penatalaksanaan:
a. )egera diba+a ke rumah sakit
b. ,ransfusi darah dan pemberian cairan untuk
mengkoreksi anemia dan hipovolemia
c. :perasi segera dilakukan setelah diagnosis dapat
dipastikan:
"ehamilan di ,uba dilakukan salpingektomi
"ehamilan di "ornu dilakukan ovorektomi atau
salpingo ovorektomia
"ehamilan di kornu dilakukan:
! &istorestomi bila telah berumur 2 /1 tahun.
! <undektomi bila masih muda untuk kemungkinan
masih bisa dapat haid
! Eksisi bila kerusakan pada kornu kecil dan kornu
dapat direparasi.
"ehamilan Abdominal:
! %ila mudah kantung dan plasenta diangkat
! %ila besar atau susah Ckehamilan abdominal lanjutH,
anak dilahirkan dan tali pusat dipotong dekat plasenta,
plasenta ditinggalkan dan dinding perut ditutup.
#enyulit )yok yang irreversible, perlekatan, obstruksi usus,
infertilitas
-nformed 8onsent #erlu
"onsultasi %agian bedah
9ama #era+atan ,anpa penyulit umumnya pasien pulang hari ke 7
'asa #emulihan :ptimal 7 minggu
:utput
#A #emeriksaan jaringan yang diangkat +aktu operasi
:topsi
$eferensi 5 9ab.bag ilmu kebidanan dan penyakit
kandungan $)( dr )oetomo )urabaya.#edoman
diagnosis dan terapi Edisi --- 200
6 8unningham 'D 'acDonal #8 *amt =<
&ypertensiv disorder in pregnancy. >illiam
obstetric 20th Ed B1!B2/, 1@@B
7 <riedman E.A. *ynecology Decision making,
,he 8.5. 'osby 8ompany!)aint 9ouis,oronto!
9ondon, 1@/, p. 177!17B.
8 $ussell ;.%. ,he ethiology of ectopic
pregnancy. 8lin. :bstet ? *ynec. /0, =o. 1, 1@1!
1@0: 'arch 1@B.
9 )eppala '., #urthonen '. ,he (se of &8* and
other pregnan4 proteins in the diagnosis of ectopic
pregnancy. 8lin. :bstet ? gynec. /0, =o. 1, A14!
114 : 'arch 1@B.
>ectein 9.=. 8linical diagnosa of ectopic
pregnancy. 8lin :bstet ? *ynec., /0, =o. 1, 2/7!
244, 'arch 1@B

,YPEREMESIS /RA)IDARUM

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : Adalah keadaan dimana penderita muntah!muntah
yang berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau
setiap saat, sehingga mengganggu kesehatan
penderita
"riteria Diagnosa : 'untah!muntah yang sering sekali
#erasaan tenggorokan kering dan halus
"ulit dapat menjadi kering C tanda dehidrasiH
%erat badan turun dengan cepat
#ada keadaan yang berat timbul ikterus dan
gangguan saraf.
Diagnosa %anding : &epatitis dalam kehamilan
#emeriksaan
penunjang
: (rine
9iver fungsi
)tandar tenaga : Dokter (mum, Dokter )pesialis "ebidanan dan
"andungan
#era+atan $) : )egera
,erapi )egera penderita dira+at, berikan cairan per
infus C glucose 1 G 10 F dan =a89 fisiologikH
:bat anti emetik, intra muskuler atau per infus.
#enderita dipuaskan sampai muntah telah
berkurang, diukur jumlah muntah C cairan yang
dimuntahkanH dan cairan yang diberikan dan
diuresis dalam 24 jam. (kur balans cairan
setiap hari.
#enyulit %ila tidak berat tidak ada
%ila berat: dehidrasi, gangguan fungsi hepat dan
febris.
-nformed 8onsent #erlu
"onsultasi #enyakit Dalam
#enyakit ;i+a
)pesialis )araf
9ama #era+atan $ingan : B hari
%erat : ,ergantung dengan penyulit yang
telah didapat.
'asa #emulihan )ampai usia kehamilan tinggal 4 minggu
:utput %aik pada umumnya kecuali yang sudah berat betul
#A ,idak ada
:topsi !
$eferensi 10 lab.bag ilmu kebidanan dan penyakit
kandungan $)( dr )oetomo )urabaya.#edoman
diagnosis dan terapi Edisi --- 200
8unningham 'D 'acDonal #8 *amt =<
&ypertensiv disorder in pregnancy. >illiam
obstetric 20th Ed B1!B2/, 1@@B

+ETUBAN PE0A, DINI

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : (mur kehamilan lebih dari 20 minggu
"eluar cairan jernih dari 5agina
#ada pemeriksaan fisik : suhu normal bila
tidak infeksi
#ada pemeriksaan obstetrik bunyi jantung janin
biasanya normal.
#emeriksaan inspekulo:
,erlihat cairan keluar dari ostium uteri eksternum
"riteria Diagnosa : "ertas 9A"'() merah akan jadi biru.
Diagnosa %anding : <istula vesiko vaginal dengan kehamilan
)tress inkontinensia
#emeriksaan
penunjang
: #emeriksaan leukosit darah, bila 2 11.000.mmI
mungkin ada infeksi.
()* : membantu menentukan usia
kehamilan, letak janin, berat janin, letak plasenta,
gradasi plasenta serta jumlah air ketuban.
=ilai bunyi jantung janin dengan stetoskop 9acnee
atau dengan fetal phone atau dengan 8,*. %ila ada
infeksi intra uteri atau peningkatan suhu bunyi jantung
janin akan meningkat
)tandar tenaga : Dokter umum atau dokter spesialis kebidanan dan
kandungan
#era+atan $) : &arus dira+at di rumah sakit sampai air ketuban
berhenti atau setelah pera+atan dari tindakan
terminasi kehamilan selesai
A. "onservatif :
$a+at di $)
Antibiotika kalau ketuban pecah 6 7 jam
Campisilin atau eritromicin bila tidak tahan
ampisilinH.
(mur kehamilan 6 /2!/4 minggu, dira+at
selama air ketuban masih keluar, atau sampai air
ketuban tidak keluar lagi.
%ila sudah /2!/4 minggu masih keluar, maka
pada usia kehamilan /1 minggu pertimbangan
untuk terminasi kehamilan sangat tergantung pada
kemampuan pera+atan. #ada usia kehamilan /4
minggu berikan steroid selama B hari, untuk
memacu kematangan paru janin dan kalau
mungkin diperiksakan kadar lesitin dan
spingomeilin tiap minggu.
%.Aktif:
"ehamilan : /7 minggu, bila 7 jam belum
terjadi persalinan induksi dengan oksitosin,
bila gagal J seksio sesarea.
#ada keadaan 8#D, letak lintang seksio
sesarea
%ila ada tanda!tanda infeksi berikan antibiotika
dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
,erapi a. %ila pelvik skor 6 1, diakhiri persalinan dengan
seksio sesarea.
b. %ila pelvik skor 21, induksi persalinan, partus per
vaginam.
#enyulit
-nfeksi
"ematian janin, karena infeksi atau prematuritas.
-nformed 8onsent (ntuk tindakan operatif perlu
"onsultasi "onservatif : )angat tergantung pada usia
kehamilan, lamanya air ketuban keluar, keadaan
umum pasien.
Aktif : partus per vaginam /! 4 hari,
)eksio sesaria :B. hari.
9ama #era+atan /!1 hari
'asa #emulihan 2 minggu
:utput )embuh total
#A !
:topsi !
$eferensi 11 )tandar #elayanan 'edik, #% -D-, 2002
12 8unninghan, 'ac Donald, 8ant. >illiam
:bstetrics. Eighteenth Ed. # B10!B12 Appleton ?
9ange, 1@@.
13 <riedman, Acker, )achs. :bstetrical Decision
'aking. )econd Ed. # 1B0 'anly, *raphig Asian
Edition, 1@.
14 "ebijakan #elayanan :bstetri ? *inekologi
9ab.(#< "ebidanan ? kandungan <" (nair .
$)(D Dr. )oetomo )urabaya, 1@2.


PERSALINAN PRETERM

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : #ersalinan neonatus pada usia kehamilan antara 22
dan /B minggu lengkap, atau antara 140 dan 21@ hari,
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
'ayor :
! "ehamilan multiple
! &idramnion
! Anomaly uterus
! )erviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan /2
minggu
! )erviks mendatar kurang dari 1 cm pada kehamilan
/2 minggu.
! $i+ayat abortus pada trimester -- lebih dari 1 kali
! $i+ayat persalinan preterm sebelumnya
! :perasi abdominal pada kehamilan preterm
! $i+ayat operasi konisasi
! -ritabilitas uterus
'inor :
! penyakit yang disertai demam
! perdarahan per vaginam setelah kehamilan 12
minggu
! ri+ayat pielonefritis
! merokok lebih dari 10 batang.hari
! ri+ayat abortus trisemester --
! ri+ayat abortus trisemester - lebih dari 1 kali.
! #asien tergolong resiko tinggi bila dijumpai: 1 atau
lebih faktor resiko mayorK atau 2 atau lebih faktor risiko
minorK atau keduanya.
"riteria Diagnosa : ! usia kehamilan antara 22 dan /B minggu lengkap,
atau antara 140 dan 21@ hari.
! "ontraksi uterus ChisH teratur, sedikitnya setiap B!
menit sekali
! #emeriksaan serviks berkala menunjukkan bah+a
serviks telah mendatar 10!0F, atau terbuka
sedikitnya 2 cm.
! )elaput ketuban seringkali telah pecah
! 'erasakan gejala seperti : rasa kaku di perut
menyerupai kaku menstruasiKrasa tekanan intrapelvis,
nyeri bagian belakang
! 'engeluarkan lendir pervaginam, mungkin
bercampur darah
Diagnosa %anding : ! "ontraksi pada kehamilan preterm
! #ersalinan pada pertumbuhan janin terhambat.
#emeriksaan
penunjang
: ! ()* : (sia kehamilan, besar janin, aktifitas biofisik,
cacat ba+aan, letak dan maturasi plasenta, volume
cairan amnion, kalainan uterus
! "ardiotokografi : kesejahteraan janin, frekuensi dan
kekuatan kontraksi
! #emeriksaan berkala dilatasi.pemendekan serviks
! #emeriksaan surfaktan CamniosentesisH
! #emeriksaan diagnosis bakterial vaginosis Cp&
vagina, pe+arnaan *ram, ":&H
! #emeriksaan kultur urin
! #emeriksaan gas dan p& darah janin
)tandar tenaga : Dokter (mum, Dokter "ebidanan dan "andungan
#era+atan $) : )emua persalinan preterm harus dira+at
,erapi ! istirahat baring
! Deteksi dan penanganan terhadap factor resiko
persalinan preterm
! #emberian obat tokolitik :
L*olongan beta!mimatik :
o )albutamol C)albron, )albuvenH:
#er infus : 20!10 Mg.menit
#er oral : 4 mg, 2!4 kali.hari Cuntuk rumatanH
o ,erbutalin C%ricasmaH
#er infus : 10!21 ug.menit Cmaksimal 0 ug.menitH
)ubkutan : 210ug setiap 7 jam
#er oral : 1!B,1 mg setiap jam CrumatanH
Efek samping : &iperglikemia, hipokalemia, hipotensi,
takikardia, iskemia miokardial, edema paru.
L'agnesium sulfat
#arenteral : 4!7 g.iv : pemberian bolus selama 20!/0
menit infuse 2!4 g.jam CrumatanH
Efek samping : edema paru, letargia, nyeri dada,
depresi pernapasan Cpada ibu dan bayiH
! "ontraindikasi penundaan persalinan
o 'utlak : ga+at janin, korioamnionitis,
perdarahan antepartum yang banyak
o $elatif : gestosis, diabetes melitus,
pertumbuhan janin terhambat, pembukaan
serviks lebih dari 4 cm.
! #emeriksaan kesejahteraan janin : ()*, ",*
8ara #ersalinan : janin presentasi kepala : per
vaginam, dengan episiotomi lebar dan perlindungan
forseps terutama pada bayi 6 /1 minggu.
-ndikasi seksio sesaria :
! ;anin sungsang
! ,aksiran berat janin kurang dari 1100 garm
! *a+at janin, bila syarat per vaginam tidak terpenuhi
! -nfeksi intrapartum bila syarat per vaginam tidak
terpenuhi
"ontra indikasi partus per vaginam lainnya Cletak
lintang, plasenta previa, dllH. 9indungi bayi dengan
handuk hangat, usahakan suhu /7!/B N8
#enyulit #ada bayi :
! sindroma ga+at napas
! perdarahan intracranial
! trauma persalinan
! paten duktus arteriosus
! sepsis
! gangguan neurology
-nformed 8onsent #erlu, tertulis
"onsultasi ! Dokter )pesialis Anak
! Dokter )pesialis kebidanan, khususnya perinatologi
! Dokter spesialis Anestesi
9ama #era+atan )angat bergantung pada keadaan pasien .usia
kehamilan
'asa #emulihan (ntuk -bu :
#artus spontan J /!4 hari
)eksio sesarea J 7!B hari
(ntuk Anak : sangat bergantung pada berat . keadaan
janin
:utput !
#A !
:topsi !
$eferensi 1. lab.bag ilmu kebidanan dan penyakit kandungan
$)( dr )oetomo )urabaya.#edoman diagnosis dan
terapi Edisi --- 200
2. 8unningham 'D 'acDonal #8 *amt =<
&ypertensiv disorder in pregnancy. >illiam obstetric
20th Ed B1!B2/, 1@@B
PERDARA,AN
ANTE PARTUM

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : #endarahan per vaginam pada usia kehamilan 20
minggu atau lebih.
"riteria Diagnosa : Anamnesis
a. #endarahan per vaginam pada usia kehamilan 20
minggu atau lebih
b. b. ,imbulnya pendarahan per vaginam secara
spontan tanpa melakukan aktivitas akibat trauma pada
abdomen.
c. c. Disertai nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi
uterus.
d. d. %eberapa faktor predisposisi:
$i+ayat solusio plasenta
#erokok
&ipertensi
'ulti paritas
#emeriksaan:
"eadaan tensi, nadi, pernafasan.
:bstetrik :
#eriksa luar :
! %agian ba+ah janin belum .sudah masuk %A#.
! Ada kelainan letak atau tidak O
-nspekulo : pendarahan berasal dari ostium
uteri atau dari kelainan serviks dan vaginaO
#endarahan fornises : hanya dikerjakan pada
presentasi kepala.
#'D: : %ila akan mengakhiri kehamilan
persalinan.
()*
Diagnosa %anding : )olusio plasenta
%atasan : terlepasnya plasenta yang letaknya normal
pada fundus uteri.corpus uteri sebelum janin lahir.
a. $ingan:
#endarahan kurang dari 100!200 cc, uterus tidak
tegang, belum ada tanda renjatan. ;anin hidup,
pelepasan plasenta kurang dari 1. bagian
permukaan, kadar fibrinogen P 210 mgF
%. )edang:
#endarahan lebih dari 200 cc, uterus tegang, terdpt
tanda pra renjatan, ga+at janin atau janin telah mati,
pelepasan plasenta Q G 2./ bagian permukaan, kadar
fibrinogen 120!110 mgF
c. %erat:
(terus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda
rejatan, biasanya janin telah mati, pelepasan plasenta
bisa terjadi lebih dari 2 0 / bagian permukaan atau
keseluruhan bagian permukaan.
#lasenta #revia:
%atasan :
#lasenta yang letaknya tidak normal sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan
lahir
5asa #revia :
%atasan:
,ali pusat berinsersi pada selaput ketuban dimana
pembuluh darahnya diantara lapisan amnion dan
korion melalui pembukaan serviks.
#emeriksaan
penunjang
: a. 9aboratorium
&emogoblin, hematorik, rombosit, +aktu pembekuan
darah, +aktu protrombin, +aktu tromboplastin parsial,
elektrolit plasma.
b. "ardiotokografi
9aenec, doppler, untuk menilai status janin.
c. ()*
'enilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin.
)tandar tenaga : Dokter umum, Dokter )pesialis "ebidanan dan
kandungan.
#era+atan $) : #asien perlu segera dira+at
,erapi 'edik dan %edah
,idak terdapat rejatan : usia gestasi kurang dari 10
minggu ,%< 6 2100 gram
-. )olusi #lasenta
A. $ingan :
Ekspektatif
! tunggu persalinan spontan, bila ada perbaikan,
pendarahan berhenti, kontraksi uterus tidak ada, janin
hidup
! ,irah baring
! Atasi anemia
! ()* dan ",* serial kalau memungkinkan
Aktif
! 'engakhiri kehamilan, bila ada perburukan,
perdarahan berlangsung terus, kontraksi uterus terus
berlangsung, dapat mengancam janin.ibu
! #artus per vaginam Camniotomi.oksitosin infusH
! %ila pendarahan dan pelvik score 6 1 atau
persalinan masih lama2 7 jam seksio sesarea.
%. )edang. %erat:
$esusitasi cairan
Atasi anemia C transfusi darahH
#D'::
a. #lasenta previa : partus per abdominal
b. %ukan #lasenta previa : partus per vagina
C ammoniotomi pitosin infusHR
--. 5asa #revia:
,est Apt positif C terdapat darah janinH
Dapat diraba pembuluh darah janin melalui
spekulum amniokopi
;anin mati : partus per vaginam
;anin hidup : pertimbangan partus per
abdominal
---. #lasenta #revia
A. %ila perdarahan sedikit : dira+at sampai usia
kehamilan 2 /7 minggu, mobilisasi bertahap. %ila ada
kontraksi, lihat penanganan persalinan preterm
%. %ila perdarahan banyak
! resusitasi cairan
! Atasi anemia
! #D':
#lasenta previa totaslis J partus per
abdominalJ sekseio sesarea
%ukan plasenta previa totalis J partus per
vaginam
1. ,idak terdapat renjatan dengan usia gestasi /B
minggu atau lebih . ,%< 2100 gram atau lebih
A. )olusio #lasentae
$ingan . sedang. berat:
#artus per abdominal bila persalinan per vaginam
diperkirakan berlangsung lama
%. #lasenta #revia
! #lasenta previa totaslis J partus per abdominalJ
sekseio sesarea
! %ukan plasenta previa totalis J partus per vaginam
8. 5asa #revia
! ;anin mati : partus per vaginam
! ;anin hidup : pertimbangan partus per abdominal
2. ,erdapat $enjatan
)olusio plasenta
! Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.
! %ila renjatan tidak teratasi, upayakan tindakan
penyelamat yang optimal. %ila renjatan dapat diatasi
pertimbangkan untuk partus per abdominal bila janin
masih hidup atau bila persalinan per vaginam
diperkirakan berlangsung lama
#lasenta previa
! Atasi renjatan, resusitasi cairan dan transfusi darah.
! %ila tidak teratasi upayakan penyelamat optimal, bila
teratasi partus per abdominal.
#enyulit A. "arena penyakit:
#ada ibu:
$enjatan
*agal ginjal akut.akut tubular nekrosis
D-8 C Disseminated -ntra vascular 8oagulationH
#lasenta acreta
Atonia uteri (terus coubelaire
! #endarahan pada implantasi uterus di segmen
ba+ah.
#ada ;anin:
Asfiksia
%99$
$D)
%. "arena ,indakan.terapi
#ada -bu :
$eaksi tranfusi
"elebihan cairan
$enjatan
-nfeksi
#ada ;anin :
Asfiksia
-nfeksi
-nformed 8onsent Diperlukan secara tertulis saat pasien masuk
"onsultasi )pesialis Anak, )pesialis Anestesi, )pesialis #enyakit
Dalam.
9ama #era+atan B hari Ctanpa komplikasiH
'asa #emulihan 7 'inggu setelah tindakan . melahirkan
:utput "omplikasi : diharapkan minimal.tidak ada
"esembuhan : diharapkan sempurna.
#A !
:topsi !
$eferensi 1. 8unninghan, 'ac Donald, 8ant. >illiam. :bstetrics.
Eigteenth Ed. Appleton ? lange, 1@@.
2. <riedman, Acker, )achs, :bstetrical Decision
'aking. )econd Ed. 'anly, *raphic Asian Edition,
1@.
/. ;eanty, $omeo, :bstetical (ltrasound. 'cgra+!&ill
-nc., 1@4.

RUPTURA UTERI

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : $obeknya dinding uterus, pada saat kehamilan atau
dalam persalinan dengan atau tanpa robeknya
peritoneum visceral.
"riteria Diagnosa : ! )akit perut mendadak
! #erdarahan pervaginam
! $enjatan yang cenderung tidak sesuai dengan
jumlah darah yang keluar karena adanya perdarahan
intraabdominal
! Adanya lokus minoris pada rahim, trauma, partus
Diagnosa %anding : ! 'ola destruens
! "ehamilan ektopik lanjut terganggu
#emeriksaan
penunjang
: &emoglobin dan hematokrit darah, #:2, #8:2 dan ph
darah, elektrolit darah
)tandar tenaga : Dokter "ebidanan dan "andungan
#era+atan $) : #era+atan rutin pasca bedah CB!10 hariH
,erapi ! 'engatasi syok dengan segera, termasuk infuse
cairan intravena
! #emberian darah, oksigen dan antibiotic
! )egera, laparotomi, bila ditemukan rupture uteri
lakukan histerektomi akan tetapi pada kasus!kasus
tertentu seperti robekan yang kecil dan tidak
compang!camping dan masih segar dapat dilakukan
histerografi terutama pada mereka yang masih muda
atau belum mempunyai anak hidup
! )umber perdarahan dihentikan
#enyulit ! )epsis
! $enjatan -rreversibel
-nformed 8onsent #erlu
"onsultasi !
9ama #era+atan 1 minggu
'asa #emulihan / bulan
:utput ! sembuh total
! sembuh parsial
! <istula vesiko!vagina.
#A ;aringan uterus yang diangkat
:topsi !
$eferensi .1. 8unninghan, 'ac Donald, 8ant. >illiam.
:bstetrics. Eigteenth Ed. Appleton ? lange, 1@@.
2. <riedman, Acker, )achs, :bstetrical Decision
'aking. )econd Ed. 'anly, *raphic Asian Edition,
1@.

ABSES TUBO O)ARIAL

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : Abses ,ubo!ovarial CA,:H adalah radang bernanah
yang terjadi pada ovarium dan atau tuba fallopii pada
satu sisi atau kedua sisi adneksa.
"riteria Diagnosa : ! %erdasarkan gejala klinis dan anamnesis pernah
infeksi daerah panggul dengan umur antara /0!40
tahun, dimana 21!10F nya adalah nulipara.
! #emeriksaan lab, 0 foto, usg, pungsi douglas
Diagnosa %anding : A,: utuh dan belum memberi keluhan :
! kistoma ovarii, tumor ovarium.
! kehamilan ektopik yang utuh.
! abses peri!apendikuler.
! mioma uteri.
! hidrosalping.
A,: utuh dengan keluhan :
! perforasi apendik.
! perforasi divertikel.abses divertikel.
! perforasi ulkus peptikum.
! kelainan sitemik yang memberi distres akut
abdominal.
! kistoma ovarii terinfeksi atau terpuntir.

#emeriksaan
penunjang
: ! #emeriksaan laboratoriumK lekositosis C 70!0F dari
kasus H, peningkatan 9ED.
! S foto abdomen dilakukan bila ada tanda!tanda ileus,
dan atau curiga adanya masa di adneksa.
! (ltrasonografiK bisa dipakai pada kecurigaan adanya
A,: atau adanya masa di adneksa, melihat ada
tidaknya pembentukan kantung!kantung pus, dapat
untuk evaluasi kemajuan terapi.
! #unksi Douglas dilakukan bila pada 5, : cabum
Douglas teraba menonjo9 #ada A,: yang utuh,
mungkin didapatkan cairan akibat reaksi jaringan.
#ada A,: yang pecah atau pada abses yang mengisi
cavum Douglas, didapat pus pada lebih B0F kasus.

)tandar tenaga : Dokter "ebidanan dan "andungan
#era+atan $) : B hari atau lebih tergantung komplikasi
,erapi 8uriga A,: utuh tanpa gej ala :
! Antibiotika, dengan masih dipertimbangkan
pemakaian golongan :
Doksisiklin 2 0 100 mg.hari selama 1 minggu, atau
Ampisilin 4 0 100 mg.hari selama 1 minggu.
! #enga+asan lanjut, bila masa tak mengecil dalam 14
hari ata.u makin membesar adalah indikasi untuk
penanganan lebih lanjut, dengan kemungkinan untuk
laparatomi.
A,: utuh dengan gejala :
! 'asuk $umah )akit, tirah baring posisi Tsemi
<o+lerT, observasi ketat tanda vital dan produksi urine,
periksa lingkar abdomen, k.p pasang infus #U.
! Antibiotik masif C bila,mungkin gol. %eta lactanH ,
minimal 4!B2 jam.
*ol. Ampisilin 4 0 1!2 gr.hari, iv selama 1!B hari dan
*entamin 11 mg.kg %%.hari, iv.im. ,erbagi dalam
20.hari selama 1!B hari dan 'etronidaBole - gr
rek.sup 2 0ihari atau,
"loramfenikol 10 mg.kg %%.hari, iv selama 1 hari
'etronidaVol atau sefalosporin generasi --- 2!/ 0 -
gr.sehari dan 'etronidaVol 2 0 1 gr selama 1!B hari.
! #enga+asan ketat mengenai keberhasilan terapi.
! k.p dilanjutkan laparatomi : ): unilateral, atau
pengangkatan seluruh organ genitalia interna.
A,: yang pecah, merupakan kasus darurat :
dilakukan laparatomi, pasang drain, kultur nanah.
! setelah dilakukan laparatomi, diberikan )efalosporin
generasi --- dan 'etronidaVol 2 0 1 gr selama B hari C 1
minggu H.
#enyulit A,: yang utuh :
! pecah sampai sepsis, terinfeksi dikemudian hari,
ileus, infertilitas, kehamilan ektopik.
A,: yang pecah :
! syok sepsis, abses intra abdominal, abses subkronik,
abses paru . otak.
-nformed 8onsent #erlu sebelum dilakukan tindakan
"onsultasi #enyakit dalam, bedah, anastesi
9ama #era+atan B hari atau lebih
'asa #emulihan 2 minggu
:utput )embuh, berulang, menetap
#A #erlu
:topsi !
$eferensi 1. &utabarat &K $adang dan beberapa penyakit lain in
pada alat genitalia +anita, dalam -lmu "andungan.
Dayasan %ina #ustaka, ;akarta, 1@2. Edisi pertama,
hal. 2//.
2. ;ones ---, &> : ,ubolarian Abscess, in =ovakAs
,e0tbook of *ynecbtogy, >illiam A,
8ynningham <.8.: #elvic infection, ini 8urrent
:bstetrics ? *ynaecdlogic Diagnosis ? ,reatment,
9ange 'edical #ublication, 8alifornia, /
rd
.ed, /14,
1@0.
/. =asabitt $obert E9 : #elvic infections, in $ypine
'edical 9icensus E0amination. ;% 9ippincott 8oy,
#hiladelphia, 14
th
.ed, 1B!, 1@1.

PARTUS +ASEP

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : #artus kasep adalah suatu keadaan dari suatu
persalinan yang mengalami kemacetan dan
berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu
maupun anak
"riteria Diagnosa : .,anda!tanda kelelahan dan dehidrasi :
1. Dehidrasi : nadi cepat dan lemah.
2. 'eteorismus.
/. <ebris.
4. &is hilang atau melemah.
--. ,anda!tanda infeksi intra uterin
1. "eluar air ketuban ber+arna keruh kehijauan dan
berbau kadang bercampur mekonium.
2. )uhu rektal 2 /B,7W 8
---. ,anda!tanda rahim robek C ruptura uteri H
1. #erdarahan melalui ostium uteri eksternum.
2. &is hilang.
/. %agian anak mudah diraba dari luar.
4. #eriksa dalam : bagian terendah janin mudah
didorong ke atas.
1. $obekan dapat meluas sampai serviks dan
vagina.
-5. ,anda!tanda ga+at janin.
1. Air ketuban bercampur mekonium.
2. Denyut jantung janin takikardi . bradikardi .
ireguler.
/. *erak anak berkurang atau hiperaktif C gerakan
yang konvulsiveH.
"eadaan umum -bu :
1. Dehidrasi
2. #anas
/. 'eteorismus
4.)yok
1. Anemia
7. :liguria.
--. #alpasi
1. &is lemah atau hilang
2. gerak janin tidak ada
/. ;anin mudah diraba
---. Auskultasi
Denyut jantung janin :
! ,akikardi . bradikardi
! -reguler
! =egatif C bila anak sudah mati H
-5. #emeriksaan dalam
1. "eluar air ketuban yang keruh dan berbau
bercampur mekonium.
2. %agian terendah anak sukar digerakkan bila rahim
belum robek, tetapi mudah didorong bila rahim sudah
robek, disertai keluarnya darah.
/. )uhu rektal 2 /B,7W 8.

Diagnosa %anding : "ehamilan . persalinan dengan infeksi ekstra genital :
! )elisih rektal dan aksiler tidak lebih dari 0,1W 8.
! "etuban biasanya masih utuh.
#emeriksaan
penunjang
: 9aboratorik, ()*
)tandar tenaga : Dokter umum dan spesialis kandungan
#era+atan $) : #era+atan %ertujuan :
-. 'emperbaiki keadaan umum ibu
1. "oreksi cairan C $ehidrasi H.
2. "oreksi keseimbangan asam basa.
/. "oreksi keseimbangan elektrolit.
4. #emberian kalori.
1. #emberantasan infeksi.
7. #enurunan panas. X
--. 'engakhiri persalinan tergantung
l. )ebab kemacetan.
2.Anak hidup . mati.
)ebaiknya perbaiki dulu keadaan ibu dengan cepat
C dalam +aktu 2!/ jam H, kemudian dilanjutkan
tindakan mengakhiri persalinan.
,erapi 1. #erbaikan keadaan umum ibu.
1. #asang infus set . Yblood transfusion setT yang
cukup adekuat C =o. 17!1 H dan kateter urine
C ditampung H.
2. %eri cairan dan kalori serta elektrolit
! =ormal saline : 100 cc
! De0trose 1 G 10 F : 100 cc
Dalam 1! 2 jam pertama selanjutnya tergantung :
a. (rine produksi
b. %; #lasma Cbila perlu H
8airan dapat diberikan menurut kebutuhan.
/. "oreksi asam basa dengan dengan pengukuran
802 darah dan p& C bila perlu H.
4. #emberian antibiotik spekt0um luas secara
parenteral. Derivat :
! Ampicillin / 0 - gr.hari selama 2 hari, dilanjutkan 4 0
100 mg.hari per.os selama / hari dan
*entamisin 70!0 mg, 2!/ 0 sehari selama 1 hari, atau
)efalosporin generasi --- 1 gr, 2!/ 0 sehari selama 1!B
hari.
"ombinasi dengan :
! 'etronidaVole 2 0 1 gr rektal supositoria per hari,
selama 1!B hari. 1. #enurunan
panas :
! Antipiretika parenternal 0yllomidon 2cc i.m.
! "ompres basah.
#engakiran persalinan
,ergantung kondisi saat itu
%ila : #embukaan lengkap
)yarat!syarat persalinan pervaginam terpenuhi maka
persalinan dilakukan pervaginam dengan
mempercepat kala -- C5accum.<orcep atau perforasi
kranioklasi H.
%ila : #embukaan belum lengkap
)yarat pervaginam tidak terpenuhi ZZ2 seksio sesar
#enyulit -bu .
1. infeksi sampai sepsis.
2. Asidosis, dan gangguan elektrolit.
/. Dehidrasi, syok, kegagalan fungsi organ!organ.
4. $obekan jalan lahir.
1. $obek pada buli!buli vagina, rahim dan rektum.
--. Anak
1. *a+at janin dalam rahim sampai meninggal.
2. 9ahir dalam asfiksia berat sehingga dapat
menimbulkan cacat otak menetap.
/. ,rauma persalinan :
#atah tulang dada, lengan, kaki, kepala karena
pertolongan persalinan dengan tindakan.

-nformed 8onsent #erlbelum tindakan
"onsultasi #enyakit dalam , Anak
9ama #era+atan /!B hari
'asa #emulihan 2 minggu
:utput baik
#A !
:topsi !
$eferensi 1. %enson. 8urrent !:bs ? *in Diagnostic ? ,herapy.
1
th
Edition, 1@1, p. @21!@41. &ange ? 'aruVeni. .
2. Danforth ? )cott. :bstetrics ? *ynecology. 1
th

Edition, 1@7, p. 7@0!B21.
/. >illiam :bstetrics. S5-- Edition, 1@1, p : 741!B/2.
LETA+ SUN/SAN/

STANDAR
PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal
Te!i" #


Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : Disebut letak sungsang apabila janin terlihat membujur dalam
rahim dengan bokong pada bagian ba+ah.
! ,ergantung dari bagian janin mana yang terendah, dapat
dibedakan :
A. letak bokong
b. letak bokong kaki
c. letak kaki
"riteria
Diagnosa
: #emeriksaan fisik.
1. #alpasi
9eopold - : kepala .TballotementT di fundus.
9eopold -- : teraba punggung disatu sisi, bagian!bagian
kecil disisi lain. 9eopold --- dan -5: bokong teraba dibagian ba+ah
rahim.
2. (ltrasonografi
Dipertahankan untuk :
! konfirmasi letak janin apabila pemeriksaan fisik tidak jelas. G
menentukan letak plasenta.
! menentukan kemungkinan adanya cacat ba+aan.
/. S!foto C bila perlu H
! menentukan posisi tungkai ba+ah .<rank %reech
! konfirmasi letak janin.
! menentukan habitus kepala janin.
! menentukan kemungkinan adanya kelainan ba+aan anak
C &idrosefalus, Anensefalus H.

Diagnosa
%anding
: 9etak kepala
#emeriksaan
penunjang
: ()*, S <:,:
)tandar
tenaga
: Dokter umum. spesialis kebidanan dan kandungan
#era+atan $): -npartu
,erapi . Antenatal
! "e+aspadaan terhadap kasus letak sungsang sudah dimulai
sejak kehamilan 24 minggu.
! %ila pada kehamilan 2!/0 minggu masih didapatkan letak
sungsang, maka dilakukan ultrasonografi untuk mencari
kemungkinan adanya kelainan letak plasenta C plasenta previa H,
cacat ba+aan atau kelainan bentuk rahim.
! Apabila pada pemeriksaan ()* tidak ditemukan kelainan, maka
dicoba . dilakukan versi luar ke letak kepala C tanpa paksaan H.
Dengan catatan : bah+a tidak didapatkan suatu kontra indikasi
untuk tindakan versi luar C 59 H.
! #enderita diminta kontrol seminggu kemudian.
! Apabila versi luar gagal, penderita diminta kontrol seminggu
kemudian dan dicoba versi luar C 59 H sekali lagi, bila gagal maka
59 tidak dilakukan lagi.
2. #ersalinan
2.1. #ada kasus dimana versi luar berhasil, maka
penatalaksanaan persalinan seperti pada letak kepala. ,
2.2. #ada kasus dimana versi luar gagai . janin tetap letak,
sungsang, maka penetalaksanaan persalinan lebih +aspada.
2./. #ersalinan diakhiri dengan seksio sesar apabila :
a. #ersalinan pervaginam diperkirakan sukar . berbahaya C <eto
#elvic Disporposi atau skor Uatuchni Andros kurang dari /H.
b. ,ali pusat menumbang pada :
! primigravida
! multigravida C "ala - H
c. Didapatkan suatu kemacetan persalinan . distosia.
Dang dimaksud distosia dalam hal ini adalah :
! fase laten lebih dari 14 jam
! Tprotracted active phaseT
! Tsecondary arrest of dilalationT
! Tprolonged second stageT C[ 1 jam mengejan bokong tidak lahir H
d. "ehamilan prematur C E<> 2000 gr atau lebih H
/. #ada dasarnya oksitosin drip pada letak sungsang tidak
dianjurkan oleh karena deteksi kemungkinan adanya 8#D . <#D
sulit
)kor Uachtuchni Andros :
0 1 2
#aritas #rimi 'ulti !
#ernah su ,idak 1 0 220 2 2 0
E<> 2 /7/0 /72@!/1B7 2 /1B7
(sia "ehamilan 2 /@ mg / mg 6 /B mg
)tasion 6 !/ G 2 4
Dilatasi 2 / 4

)yarat : U.A. skor hanya berlaku untuk kehamilan aterm atau
E<> diatas 2100 gram. )kor kurang dari / : persalinan
perabdominan.
)kor 4 : perlu evahtasi lebih cermat.
)kor lebih dari 1 : persalinan pervaginam
#enyulit After caming head, <#D
-nformed
8onsent
#erlu
"onsultasi !
9ama
#era+atan
/!B hari
'asa
#emulihan
2 minggu
:utput %aik
#A !
:topsi !
$eferensi %renner, >E 'anagement at breech presentation, in advance in
clinical obstetrics and gynecology. Edited by &.;. :sofeley. p. @1,
>illiams ? 5ilkins, %altim\re, 1@2.
2. 8unninghan, 'ac Donald, 8ant. A. >illiam :bstetric,
Eighteenth EA. Appleton ? 9ange, 1@@.
/. <riedman, Acker, )achs. :bstetrical Decision 'aking. )econd
ed. 'anly *raphic Asian Edition 1@.. .
4. #ritchard, ;.A. 'c. Donald, #8, *ant, =<,. >illiam :bstetrics
1B th ed Appleton !8entury, 8rafts, =or+alk, 1@1, pp 711!71@.

POST DATE

STANDAR
PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : "ehamilan #ost Date ialah : "ehamilan yang lamanya melebihi 42
minggu C 2@4 hari H dihitung dari hari pertama haid terakhir atau 14
hari setelah perkiraan tanggal persalinan yang dihitung menurut
rumus =AE*E9E, dengan asumsi siklus haidnya 2 hari.

"riteria
Diagnosa
: (ntuk membuat diagnosis kehamilan post date diperlukan
kecermatan dalam menentukan usia kehamilan yang tepat. .
2. Apabila tidak dilakukan pencatatan pada usia kehamilan muda
maka Akan terlambat untuk mengatakan suatu kehamilan menjadi
post date.
/. 'enentukan usia kehamilan secara tepat memang tidak mudah
terutama bila &ari #ertama 'enstruasi terakhir tidak jelas.
4.Data lain yang mungkin dapat membantu dalam menentukan umur
kehamilan ialah ri+ayat penggunaan obat!obat induksi ovulasi,
pemakaian hormonal kontrasepsi dan saat mulai dirasakannya
gerakan janin oleh si ibu CT]uikeningTH.
#engukuran fundus uteri setinggi umbilikus pada kehamilan 20
minggu dapat dipakai sebagai indikator dalam menentukan umur
kehamilan.
1. #emeriksaan ()* menjadi Ygold standardT untuk mengkonfirmasi
anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Diagnosa
%anding
: #ersalinan aterm

#emeriksaa
n
penunjang
: #emeriksaan #enilaian "esejahteraan janin
C 'ulai dikerjakan pada usia kehamilan 41 minggu H
! ()* : #engukuran biometrik janin . letak plasenta.
Deteksi kelainan cacat ba+aaan, pengukuran jumlah air ketuban
dengan TAmniotik fluid inde0T C A<- H.
! #emantauan detik jantung janin :
T=on )trees ,estT C =), H . T)tress ,estT.
! #enentuan maturasi janin dengan pemeriksaan cairan ketuban
C Tshake testT atau 9.) rasio H harus dikerjakan bila pemeriksaan
()* menunjukkan usia kehamilan /1 minggu.
Dilakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan )kor pelvik C #) H
menurut cara %ush op.
! Amnioskopi untuk menentukan +arna air ketuban C bila mana perlu
dilakukan amniotomi H.
)tandar
tenaga
: Dokter umum dan spesialis kebidanan dan kandungan
#era+atan
$)
: #era+atan untuk termainasi
,erapi #ada dasarnya penatalaksanaan post date adalah : 'erencanakan
pengakhiran kehamilan. 8ara pengakhiran kehamilan : berdasarkan
hasil penilaian kesejahteraan janin.
1. #enilaian "esejahteraan ;anin jelek :
a. %ila )kor pelvik : matang C2 1H
Amniotomi : jernih ZZZZG2 Drip oksitosin
keruh ZZZZG2 )eksio )esar
b. %ila )kor #elvik belum matang C 6 1 H G2 )8
2. #enilaian "esejahteraan ;anin ragu!ragu :
a. %iala )kor #elvik : matang C #) 2 1H
Amniotomi : jernih ZZZZG2 Drip oksitosin
keruh ZZZZG2 )eksio )esar
b. %ila )kor #elvik belum matang C6 1H
,irah baring 1 hari kemudian penilaian kesejahteraan janin di ulang
hari berikutnya.
%ila hasilnya jelek ZZG2 )eksio )esar
ragu!ragu ZZG2 )eksio )esar
baik ZZ!2 #enilaian kesejahteraan secara ini G2
sampai induksi persalinan memungkinkan.C #) 2 1 H
/. #enilaian "esejahteraan ;anin baik
%ila )kor pelvik : matang C 2 1H drip oksitosin tanpa
amniotomi.
%ila )kor pelvik belum matang C #) 6 1H.
,unggu dengan melakukan penilaian janin secara seri, dilakukan
=), sekurangkurangnya 1 0 seminggu s.d #) 2 1 untuk dilakukan
drip oksitosin.
%ila hasil penilaian kesejahteraan janin secara seri ragu!ragu atau
jelek lihat bagan penilaian kesejahteraan janin ragu!ragu atau jelek.
8A,A,A=:
1. %ila drip oksitosin dinyatakan gagal pada kasus!kasus dengan
amniotomi dilakukan seksio sesar, pada kasus!kasus tanpa
amniotomi keesokan harinya dilakukan penilaian kesejahteraan
janin ulang kemudian dilihat hasil penilaian kesejahteraan janin dan
diikuti bagan skema penilaian kesejahteraan janin seperti diatas.
2. Dang dimaksud dengan hasil penilaian kesejahteraan janin ialah
has il =),, dan jumlah cairan ketuban.
/. =), belum tersedia di $)(-,
#enyulit ;anin distress, asfiksia. -ufd
-nformed
8onsent
)ebelum tindakan
"onsultasi #ediatric
9ama
#era+atan
/!1 hari
'asa
#emulihan
2 minggu
:utput %aik
#A !
:topsi !
$eferensi 1. 9agre+ D.8, <reeman $.". 'anagement of postdate pregnancy
Am ; :bstet *ynecol. 1@7K 114: !1/.
2. #helan ;.#. ,he #ost dat #regnancy : An overvie+ 8linical
:bstetrics and *ynecology. Editors : #itkin $.'. )cott ;.$. 1@@ K /2
: 221!B.
/. A&' '.:., #helan ;.#. Epidemiologic Aspect of the #ostdate
#regnancy 8linical :bstetri and *ynecology. Editors : pitkin $.'.,
)cott ;.$. 1@@ K /2: 22!/4.
4. )ims '.E., >lather <.;". =eonatal morbidity and mortality and
9ong!term out!come of postdate infants. 8linical :bstetrics and
*ynecology. Editor :#itkin $.'. )cott ;.$. 1@@ K /2 : 21!@/.
PROLAP UTERI

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : ,urun atau keluarnya sebagian atau seluruh uterus
dari tempat asalnya melalui vagina sampai mencapai
atau mele+ati introitus vagina
15 Derajat - : berdiri atau mengejan posisi c0 distal
1 cm diatas ring hymen
16 Derajat -- : berdiri atau mengejan posisi c0 1 cm
diatas atau di ba+ah ring himen
17 Derajat --- : berdiri atau mengejan posisi c0
distal lebih 1 cm ring hymen tetapi penojolannya
tidak lebih panjang vagina dikurangi 2 cm
18 )eluruh uterus diluar vagina

"riteria Diagnosa : ! #emeriksaan "linis dan ginekologis ,
! "linis perasaan berat perut ba+ah , benjolan introitus
vagina saat duduk dan berdiri, hilang posisi tidur
! *angguan berkemih, uretra terlipat didepan
! "ontipasi

Diagnosa %anding : Elongasi cer viks
8ystocele
Enterokele
$ektokele
"elemahan dinding vagina lateral

#emeriksaan
penunjang
: !
)tandar tenaga : Dokter umum dan dokter spesialis kandungan
#era+atan $) : %ila operatif
,erapi ! tanpa keluhan tidak perlu pengobatan
! gr -.-- latihan kegel
! gr ---.-5 operatif, bila menolak pesarium
! pasca menopause K pesarium dengan estrogen :
! estrogen
! pessarium harus dikontrol tiap bulan
! bila terdapat inkontinensia urine, rektokel, enterokel
Ghisterektomi laparatomi.pervaginal dengan kolporafi
anterior
#enyulit -)"
-nformed 8onsent )ebelum tindakan
"onsultasi !
9ama #era+atan &isterektomi 1!B hari
'asa #emulihan 2 minggu
:utput %aik
#A !
:topsi !
$eferensi 19 >all l le+is. -ncontinence, prolapse and
disorder of the pelvic floor.=ovaks gynecologi.
Edisi 12 bab 12
8ardoso 9 (rogynecology. Edisi - tahun 1@@B
bab 21 p/21!/10

DISTOSIA

STANDAR PELAYANAN
MEDIS
No.Dokumen
.
Revisi 0 ,alaman
- &ai .
Tanggal Te!i" #

Di"e"a$kan%
Diek"u
Definisi : #ersalinan abnormal yang ditandai oleh kelambatan
atau tidaknya kemajuan proses persalinan dalam
ukuran satusan +aktu tertentu
"riteria Diagnosa : Distosia terjadi dalam kala - dan --
<ase persalinan : dalam kala - dan -- sehubungan
dengan proses membukanya serviks ialah :
! "ala 9aten : mulai pembukaan 0!diameter / cm
! <ase akselerasi : pembukaan / menjadi 4 cm
! <ase dilatasi maksimal : pembukaan 4 menjadi @ cm
! <ase deselerasi : pembukaan lengkap sampai bayi
lahir
(kuran satuan +aktu :
<ase laten : jam
<ase akselerasi : 2 jam
<ase dilatasi maksimal : 2 jam
<ase deselerasi : 2 jam
"ala -- : primigravida 1 ,1 jam
'ultigravida 1 jam
#arameter untuk menilai proses kemajuan persalinan :
! #embukaan serviks dihubungkan dengan fase
persalinan
! (kuran satuan +aktu setiap fase persalinan
! ,urunnya presentasi janin C bidang hodge atau
station H
! #erubahan presentasi janin
! #erubahan posisi janin
! 'olase dan dan kaput suksedaneum
! #ersalinan normal adalah proses yang progresif
yang berlangsung dalam batas +aktu tertentu. Apabila
batas +aktu tersebut dilampui tanpa diikuti oleh
kemajuan proses persalinan maka dianggap telah
berlangsung persalinan abnormal dan distosia.
Diagnosa banding : Apabila telah dilakukan analisa proses kemujuan
persalinan dan dijumpai distosia , maka harus dicari
penyebab distosia yang mungkin berasal dari salah
satu faktor ataupun gabungan dari beberapa faktor
berikut :
"elainan tenaga
"elainan janin
"elainan jalan lahir

#emeriksaan
penunjang
: ()*

)tandar tenaga : Dokter umum dan spesialis kebidanan dan
kandungan
#era+atan $) : $a+at inap
%ila direncanakan sc atau tindakan yang ada
kemungkinannya untuk prosedur anastesi maupun sc
harus dilakukan di $)
,erapi Disesuaikan dengan sebab distosia, misalnya :
Akselerasi persalinan
Ekstraksi
)c
#enyulit -bu : partus lama, infeksi intrapartum, ruptura uteri,
fistula, perlukaan jalan lahir
;anin . bayi : asfiksia, cidera, kematian
-nformed 8onsent ,ertulis, perlu saat penderita '$)
"onsultasi !
9ama #era+atan 4!1 hari untuk persalinan pervaginam
7!B hari sc
'asa #emulihan 42 hari untuk persalinan pervaginam
/ bulan untuk sc
:utput -bu bayi sehat tanpa komplikasi
#A !
:topsi !
$eferensi 1. . %enson. 8urrent !:bs ? *in Diagnostic ?
,herapy. 1
th
Edition, 1@1, p. @21!@41. &ange ?
'aruVeni. .
2. Danforth ? )cott. :bstetrics ? *ynecology. 1
th

Edition, 1@7, p. 7@0!B21.
/. >illiam :bstetrics. S5-- Edition, 1@1, p : 741!B/2.
4. )tandar pelayanan medis vol 1 edisi 2 1@@B

#E$DA$A&A= (,E$() D-)<(=*)-:=A9

),A=DA$ #E9ADA=A=
'ED-)
=o.Dokumen
^^^^^.
$evisi 0 &alaman
1 dari 2
,anggal ,erbit :
^^^^^^^
Ditetapkan,
Direktur

Definisi : Adalah pendarahan abnormal dari uterus C lamany,
frekuensi, jumlahH yang terjadi didalam dan diluar
siklus haid kehamilan tanpa kelainan organik dan
hematologi, merupakan kelainan poros hipotalmus
hipofisis G ovarium.
"riteria Diagnosa : ,erjadinya pendarahan per vaginam yang tidak
normal C lamanya, frekuensi, jumlahH yang terjadi
didalam maupun diluar siklus haid.
,idak ditemukan kelainan organik maupun
kelainan hematologi C faktor pembekuanH .
&anya ditemukan kelainan fungsi poris
hipotalmus G hipofisis avarium dan organ
C endometriumH
(sia terjadinya:
#enmenars C usta G 17 tahunH
'asa reproduksi C usia 17 G 2/ tahunH
#erimenoupause C usia 41 G 71 tahunH
Diagnosa %anding : "elainan organik
"elainan hematology
#emeriksaan
penunjang
: %iopsi D.8 bila tidak ada kontra indikasi
#emeriksaan ()*
#emeriksaan hematologi
#emeriksaan reproduksi Cbila ada laboratH :
E)&, E&, prolaktin, E2 dan progesteron,
prostaglandin, <2 C bila ada fasilitas laboratH.
)tandar tenaga : Dokter (mum, Dokter )pesialis "ebidanan dan
"andungan
#era+atan $) : #erlu untuk tindakan dilatasi "uratase
#ada #(D berat seperti, disertai anemia
pendarahan banyak
,erapi ,erapi operatif : dilatasi dan kuretase:
!sudah menikah
!life saving untuk belum menikah.
#engobatan hormonal:
! #(D ovulasi
1. #endarahan pertengahan siklus Estrogen 0.727 G
1.21 hari ke 10!11 siklus.
2. #endarahan bercak pra haid #rogesteron 1! 10 mg
hari ke 1B G 27 siklus
/. #olimenorea : progesteron 10 mg hari ke 1 G 21
siklus
! #(D Anovulasi:
'enghentikan pendarahan segera
"uret medisinalis:
1. Anovulasi G stimulasi 88
2. &iperprolakstin G bromokriptin
/. #olikistik ovarii G kortikosteroid lanjutan stimulasi
88.
)etelah darah berhenti atau siklus:
_ Dengan E ` # selama / siklus
_ #engobatan sesuai kelainan:
a. Anovulasi G stimulasi 88
b. &iperprolaktin G bromokriptin
c. #olikistik ovarii G kortikosteroid lanjutan stimulasi
88.
#endarahan banyak anemia C #(D beratH
Estrogen konjungsi 21 mg intravena diulang
tiap / G 4 jam atau
#rogresteron 100 mg C Etinodiol asetat : D'#AH
)etelah darah stop atur haid dengan:
Dengan kombinasi estrogen 20 hari dan diikuti
progesteron 1 hari
)etelah / bulan, pengobatan disesuaikan
dengan kelainan hormonal.
#enyulit #ertorasi akibat tindakan
Anemia berat
-nformed 8onsent #erlu untuk tindakan D.8
"onsultasi Dokter )pesialis &ematologi
Dokter )pesialis #atologi Anatomi
9ama #era+atan #asca dilatasi kuretase suntikan estrogen -5, ra+at
2 G / hari.
'asa #emulihan 1 minggu setelah pera+atan
:utput %aik
#A %ahan hasil kuretase
:topsi ,idak ada
$eferensi )tandar #elayanan 'edik, #% -D-, 2002
9eon )peroff, et al. 8linical *ynaecologic
Endocrinology ? -nfertility. >illiam ? >ilkins,
%altimore.9ondon, 4ah edition, 1@@.
2. %enson ralph 8, et al. 8urrent :bstetrics ?
*ynaecologic, Diagnosis and ,reatment, Appleton
8entury.East =ar+alk, 8onnecticut, 1 th edition, 1@@2,
p.14@!11-.
/. %aViat Ali, et al. Endokrinologi!*inekologi.
"elompok )tudi Endokrinologi $eproduksi -ndonesia,
;akarta, 1@@1.
4. Den )amuel).8., et al. $eproductive
Endocrinology, #hysiology, #athophisiology and
8linical 'anagement. >.%. )aunders 8ompany,
#hiladelphia, 2Wd edition, 1@7, p.4@0!4@1.

PEMERI+SAAN DETA+ 1ANTUN/ 1ANIN DEN/AN DOPPLER
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman


PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

)uatu urutan tindakan untuk melakukan pemeriksaan D;; janin
dengan alat doppler.


Tu*uan
(ntuk mengetahui Detak ;antung ;anin pada -bu &amil yang
merupakan tanda pasti kehamilan dengan janin hidup.


+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
-. Pesia$an
1.1. Alat Doppler
1.2. ;elly
1./. 9ap basah
1.4. 'emberi penjelasan pada pasien
.. Pelaksanaan
2.1. #era+at cuci tangan sebelum dan sesudah melaksanakan
tindakan
2.2. 'engatur posisi pasien, kemudian menentukan daerah aufrat.
2./. :l eskan jelly pada probe.
2.4. 'enghidupkan tombol 5olume Doppler.
2.1. 'eletakkan probe pada daerah aufrat.
2.7. 'enghitung frekuensi D;;.mendengarkan D;;.
2.B. %ekas jelly dibersihkan dengan lap.
2.. Alat!alat dibereskan


PEN1A,ITAN ROBE+AN PERINEUM
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

'emperbaiki robekan perineum dengan jalan menjahir lapis demi
lapis.


Tu*uan
)ebagai pedoman agar robekan pada perineum baik, yang terjadi
akibat luka episiotomi maupun ruptur perineum spontan dapat
dijahit dengan benar.


+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
1. ETIOLO/I
$obekan pada perineum umumnya terjadi pada persalinan dimana :
1.1. "epala janin terlalu cepat lahir
1.2. #ersalinan tidak dipimpim sebagaimana mestinya
1./. )ebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut
1.4. #ada persalinan dengan distoksia bahu
2. 1ENIS2TIN/+AT
2.1. Ro!elan $eineum &a$a" &i!agi a"as 3 "ingka" #
2.1.1. ,ingkat - : $obekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit.
2.1.2. ,ingkat -l : $obekan yang terjadi lebih dalam yaitu selain
mengenai selanput lendir vagina juga mengenai muskulus perinei
transversalis, tapi tidak mengenai sphinter ani.
2.1./. ,ingkat --- : $obekan yang terjadi mengenai seluruh perineum
sampai mengenai otot!otot sphinfer ani.
.... Teknik men*a'i" o!ekan $eineum #
2.2.1 ,ingkat - : #enjahitan robekan perineum tingkat - dapat
dilakukan hanya dengan memakai catgut yang dijahit secara jelujur
Ccontinouse sutureH atau dengan cara angka delapan Cfigure of eightH.


PEN1A,ITAN ROBE+AN PERINEUM
=o. Dokumen
=o. $evisi
1
&alaman
2.2

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

2.2.2. ,ingkat -- : )ebelum dilakukan penjahitan pada robekan
perineum tingkat lt maupun tingkat ---, jika dijumpai pinggir robekan
yang tidak rata atau bergerigi, maka pinggir yang bergerigi tersebut
yang diratakan terlebih dahulu, kemudian digunting. )etelah pinggir
robekan rata, baru dilakukan penjahitan luka robekan.
2.2./. 'ula mula otot dijahit dengan catgut, kemudian selaput lendir
vagina dijahit dengan catgut secara terputus!putus atau jelujur,
penjahitan selaput lendir vagina dimulai dari puncak robekan.
,erakhir kulit perineum dijahit dengan benang sutera secara terputus!
putus.

Uni" Tekai" 1. (nit $a+at -nap

RUPTUR PERINEUM TOTAL
=o. Dokume
=o. $evisi

&alaman
1.1

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur

Penge"ian )ejumlah tindakan untuk mera+at ruptur perineum total.


Tu*uan
#era+atan #asien dengan $uptur perineum total.

+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
PROSEDUR
1. 'enyiapkan dan memasang dauer catheter Cselama / hariH.
2. 'emberikan diet makanan lunak rendah serat Ctanpa sayurH.
/. 'emberikan obat sesuai dengan advis dokter Csecara iv.im.oralH
/.1. Antibiotik
/.2. Analgesik
/./. $oborantia
/.4. 9a0antia
4. 'era+at luka perineum.
1. :bservasi penyuluhan tentang :
1.1. 'obilisasi bertahap
1.2. Diet makanan serat
1./. #entingnya menjaga kebersihan genetalila.diri dan lingkungan.

Uni" Tekai" 1. (nit $a+at -nap

POST PARTUM DINI
4DALAM .5 1AM POST PARTUM6
=o. Dokumen

=o. $evisi
1
&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian
)uatu tindakan untuk mera+at #asien 2 jam pasca persalinan.

Tu*uan
)ebagai pedoman pera+atan pasien post partum di ruangan bersalin

+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
1. Memeiksa
1.1. ,inggi fundus uteri.
1.2. "ontraksi uterus.
1./. #erdarahan pervaginaan.
1.4. 'engukur gejala kardinal tiap 4 jam.
1.1. 'emandikan pasien yang baru melahirkan.
1.7. 'era+at jahita.n perineum.
1.B. 'emeriksa dan menga+asi keluarnya A)-.
1.. 'embantu ibu meneteki bayinya.
1.@. :bservasi keluhan sesudah melahirkan :
1.@.1. Adanya kesulitan %A".
1.@.2. Adanya keluhan tentang laktasi.
1.@./. Adanya nyeri karena his postpartum.
1.@.4. Adanya nyeri pada symphisis.
1.10. 'emberikan penyuluhan tentang :
a 1.10.1. *iVi ibu nifas.
1.10.2. #era+atan payudara dan laktasi.
7.1.10./. "ebersihan diri dan lingkungan.
7.1.10.4. "% yang cocok bagi ibu nifas.
7.1.10.1. #era+atan bayi Ctali pusatH.
7.1.10.7. #era+atan jahitan perineum.
1.11. (ntuk partus fisiologis pera+atan ibu di ruangan bersalin
maksimal / CtigaH hari.
POST PARTUM DINI
4DALAM .5 1AM POST PARTUM6
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
2.2

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Uni" Tekai" 1. (nit $a+at -nap

MENYUSUI BAYI YAN/ BENAR
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

)uatu urutan tindakan untuk menyusui bayi yang benar.
.

Tu*uan
)ebagai pedoman untuk pelaksanaan menyusui bayi secara benar.


+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
1. -bu dalam posisi :
1.1. Duduk
1.2. %erbaring
1./. %erdiri
2. 8ara memegang bayi, posisi perut bayi menempel pada perut
ibu.
/. 8ara memegang bayi, posisi perut bayi menempel pada perut
ibu.
1. 8ara memegang payudara dengan ibu jari berada dibagian
payudara bagian atas, 4 jari bagian payudara ba+ah.
2. 'emasukkan putting susu sampai areola mamae.
/. 'emperhatikan posisi putting susu dalam mulut bayi sehingga
bayi kelihatan menghisap dengan kuat.
4. 8ara melepas putting susu dengan ujung jari kelingking
dimasukkan ke lidah satu sisi mulut bayi.
1. 'enyusui dengan memberikan kedua payudara.
7. 'enyusui tidak terjadual.
B.'enyenda+akan bayi setelah menyusu dengan cara menggendong
bayi tegak dengan kepala bersandar pada pundak ibu kemudian
menepuk punggungnya perlahan!lahan.
MENYUSUI BAYI YAN/ BENAR
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
2.2

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Uni" Tekai" 1. (nit $a+at -nap

PEMERI+SAAN )A/INAL
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

)uatu tindakan memasukkan jari telunjuk dan jari tengah ke dalam
vagina untuk pemeriksaan ginekologi.
.

Tu*uan
)ebagai pedoman untu.k pemeriksaan vaginal dibidang *inekologi,
agar
pasien mengerti dan faham akan tujuan pemeriksaan.


+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal

Pose&u
-. +onseling
1.1. 'enerangkan maksud dan tujuan petneriksaan vaginal pada
pasien.
.. Pesia$an Tin&akan
2.1. )yarat :
2.1.1. Dilakukan dengan halus dan hati!hati.
2.1.2. Dilakukan dalam keadaan steril.
2.1./. Dilakukan dengan pendamping tenaga paramedik atau
keluarga pasien.
2.2. -ndikasi
2.2.1. #ada perneriksaan kesehatan ginekologik berkala
Ccheck upH.
2.2.2. %ila ada keluhan dan atau kelainan yang diduga
berasal dari organ genitalis.
2./ -ndikasi "ontra
2./.1. 'asih virgin
2./.2. Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan rektal.


ASU,AN NI7AS
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

Pea8a"an &an $ena"alaksanaan se"ela' $esalinan
.

Tu*uan
)ebagai pedoman untu.k pera+atan nifas dibidang , agar
pasien mengerti dan faham akan tujuan pemeriksaan.


+e!i*akan

Agar pasien mendapatkan pelayanan yang optimal tentang
+elainan 9ang !e'u!ungan &engan in(eksi.
+elainan 9ang !e'u!ungan &engan $e&aa'an.
+elainan 9ang !e'u!ungan &engan "om!osi".
+elainan 9ang !e'u!ungan &engan $a9u&aa &an men9usui.


Pose&u

Diagnosis # : Anamnesis 2 MMPI "es.
! Pemeiksaan (isik.
! US/ &an Do$$le.
! 0T;S<an 4k'usus "esangka Sin&oma S'ee'an $a&a ,PP
!ea"6
! La!oa"oium.
c Mensu$o" involusi sem$una.
c Mensu$o" ASI eksklusi(.
c Mensu$o" s9s"em ka&io vaskuie /IT% "ak"us uinaius
kem!ali ke N
c Mensu$o" es"e"ik $eem$uan.
c +e8as$a&san $os" $a"um !lus.
'anajemen # : +elu'an 9ang !e'u!ungan &engan in(eksi#
c An"i!io"ik
c Pea8a"an luka "ein(eksi
c Dainase
c La$ao"omi
c Pea8a"an in"ensi( $a&a kea&aan lan*u" 4se$sis6
! +elainan 9ang !e'u!ungan &engan $e&aa'an
c Pe$aa" Egome"in 2 Oksi"osin
c +ue"ase
c La$ao"omi
c An"i!io"ik
! +elainan 9ang !e'u!ungan &engan "om!oem!oli
c O!a" An"ikoagulan
c An"i!io"ik
c Am!ulasi &ini
-. +onseling
1.1. 'enerangkan maksud dan tujuan petneriksaan vaginal pada
pasien.
.. Pesia$an Tin&akan
2.1. )yarat :
2.1.1. Dilakukan dengan halus dan hati!hati.
2.1.2. Dilakukan dalam keadaan steril.
2.1./. Dilakukan dengan pendamping tenaga paramedik atau
keluarga pasien.
2.2. -ndikasi
2.2.1. #ada perneriksaan kesehatan ginekologik berkala
Ccheck upH.
2.2.2. %ila ada keluhan dan atau kelainan yang diduga
berasal dari organ genitalis.
2./ -ndikasi "ontra
2./.1. 'asih virgin
2./.2. Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan rektal.

PEMERI+SAAN )A/INAL
&alaman

=o. $evisi

&alaman
2.2

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur

/.10. )elanjutnya dilakukan pemeriksaan bimanual untuk mengetahui
keadaan rahim. ;ika arah uterus antefleksi, uterus dapat diraba
diantara dua tangan, yang satu di dalam vagina pada forniks anterior
dan yang lain menekan uterus ke ba+ah dari dinding perut.
Ditentukan konsistensi, besar, kontur, mudah digerakkan atau tidak,
apakah nyeri tekan, ada atau tidaknya tumor. ;ika arah uterus
retrofleksi, tangan yang berada di vagina menekan forniks posterior
untuk dapat meraba uterus.
/.11. #ada saat tangan menekan forniks posterior, diraba pula
keadaan ligarnen sakrouterium dan rongga douglas menonjol.
/.12. #emeriksaan dilanjutkan dengan menekan adneksa
parametrium kanan dan kiri. ,angan yang berada di vagina menekan
forniks.lateralis dan yang berada diluar menekan dinding perut.
Diraba ovarium: besarnya, nyeri tekan, tumor dan derajat
kebebasannya.
/.1/. (ntuk meraba lebih jelas bagian belakang rahim dan rongga
douglas, kadangkala dilakukan pula pemeriksaan rektovaginal. ;ari
telunjuk dimasukkan vagina dan jari tengah dimasukkan rectum.
4. ,indak 9anjut
4.1. 'enulis hasil pemeriksaan pada status pasien.
4.2. 'enetapkan diagnosa.

Uni" Tekai" 1. (nit $a+at -nap

INDU+SI PERSALINAN DEN/AN MISOPROSTOL
=o. Dokumen

=o. $evisi

&alaman
b

PROSEDUR
TETAP

,anggal terbit

Ditetapkan
Direktur


Penge"ian

)uatu tindakan untuk terminasi kehamilan dengan obat misoprostol
dengan cara mematangkan cerviks
.

Tu*uan
)ebagai pedoman untuk pelaksanaan induksi .terminasi kehamilan
dengan misprostol


+e!i*akan
1. 'isoprostol ada 2 kemasan 200 mcg dan 100mcg, oral, vaginal
maupun rectal
2. 'enigkatkan skor pelvic
/. ,idak dianjurkan pemberian misoprostol secara poliklinis
4. ,idak dianjurkan untuk kasus bekas bedah sesar


Pose&u
1. )urat persetujuan tindakan
2. #eriksa kondisi skor pelvik
/. "esejahteraan janin diperiksa dahulu
4. #asien harus ra+at inap Ctidak poliklinisH
1. "ontra indikasi bekas sc
7. Dosis 21!10 mcg tiap 7! jam pervaginal maksimal 40
pemberian , pemberian oral lebih dianjurkan
B. ;angan manipulasi dengan uterotonika lain ataupun ekspresi
kristeller

Uni" "ekai" . (nit $a+at -nap

Anda mungkin juga menyukai