Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Makalah Manajemen Pendidikan merupakan makalah yang membahas
ruang lingkup dari pendidikan, Orientasi studi manajemen pendidikan masih
cenderung melihat sesuatu yang tampak di mata (tangible), kurang memperhatikan
sesuatu yang tidak kelihatan (intangible) seperti nilai, tradisi dan norma yang
menjadi budaya organisasi, dan ada di dalam sebuah organisasi.
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu sistem dimana
komponen-komponen system itu saling ketergantungan sehingga berhubungan dan
saling menentukan keberhasilan suatu sistem, kegagalan suatu sekolah diakibatkan
oleh gangguan sub sistem itu. Kepala sekolah yang menjalankan
kepemimpinannya harus mampu mengatasi kegagalan/hambatan sub sistem agar
tercapai kesempurnaan sistem itu.
Hal ini didukung oleh pakar pendidikan ro!. "r. Oteng #utisna, $,#c. %uru
besar &K' dalam bukunya (erpikir #ystem) terbitan *+,-, hal. ./.
erkembangan 'lmu pengetahuan dan teknologi dari negara-negara maju sangat
cepat, sangat cepat pula merupabah pola pikir masyarakat, hal ini mengakibatkan
program pendidikan dan pengajaran lebih ketinggalan bila dibandingkan dengan
kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tantangan bagi penyelenggaraan
pendidikan agar tidak statis dalam menambah 0a0asan dari berpikir dinamis untuk
menghasilkan tamatan yang berkualitas.
engaruh kepemimpinan bisa diartikan, dampak akibat kebijakan dan
keputusan yang dilakukan oleh seorang pimpinan dalam hal ini Kepala sekolah.
(ila dalam menentukan keputusan dan kebijaksanaan salah maka akan terjadi
dampak-dampak negati! yang berakibat kegagalan dalam mencapai tujuan. (isanya
muncul.
Kon!lik antar personil
#emangat kerja menurun
"isiplin kerja rendah
1
1idak merasa memiliki dan merasa tanggung ja0ab bersama
1idak muncul keteladanan
&ungsi-!ungsi manajemen tidak diaplikasikan dalam
kegiatan sehari-hari.
'klim kerja tidak menyenangkan
ersoalan dan permasalahan tertutup
I.II Rumusan Masalah
Manajemen sekolah merupakan !aktor yang terpenting dalam
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya
diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena itu dalam menjalankan
kepemimpinan, harus berpikir sistem) artinya dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah komponen-komponen terkait seperti2 guru-guru, sta!! 13, Orang tua
sis0a/$asyarakat, emerintah, anak didik, dan lain-lain harus ber!ungsi optimal
yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
1antangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan
artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan
global, terutama dari #ekolah $enengah Kejuruan dimana tamatan telah
memperoleh bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai tenaga
pro!essional tingkat menengah hal ini sesuai dengan tuntunan Kurikulum #$K
455-.
1antangan ini akan dapat teratasi bila pengaruh kepemimpinan sekolah
terkonsentrasi pada pencapaian sasaran dimaksud. engaruh kepemimpinan Kepala
#ekolah disamping mengejar ketinggalan untuk mengatasi tantangan tersebut di
atas, hal-hal lain perlu diperhatikan2 6iptakan keterbukaan dalam proses
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. 6iptakan iklim kerja yang
menyenangkan. (erikan pengakuan dan penghargaan bagi personil yang
berprestasi 1unjukan keteladanan 1erapkan !ungsi-!ungsi manajemen dalam proses
2
penyelenggaraan pendidikan, seperti2 erencanaan engorganisasian enentuan
sta!! atas dasar kemampuan, kesanggupan dan kemauan (erikan bimbingan dan
pembinaan kearah yang menuju kepada pencapaian tujuan 7dalah kontrol terhadap
semua kegiatan penyimpangan sekecil apapun dapat ditemukan sehingga cepat
teratasi 7dakan penilaian terhadap semua program untuk mengukurkeberhasilan
serta menemukan cara untuk mengatasi kegagalan.
I.III ujuan Pem!ahasan Masalah
*. Kemampuan berpikir sistem artinya memahami bah0a suatu kesatuan yang
utuh didukung oleh komponen-komponen (bagian-bagian) yang satu sama lain
saling ketergantungan apabila komponen-komponen itu tidak berjalan maka
tidak akan terbentuk suatu kesatuan yang utuh dalam hal ini bisa diterapkan
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. 7gar proses penyelenggaraan
pendidikan di sekolah merupakan suatu kesatuan yang utuh maka program
akan berjalan dengan lancar dan tujuan akan tercapai.
4. erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan tantangan.
Kepemimpinan suatu lembaga pendidikan merupakan 0a0asan yang perlu
dipahami agar pengaruh pimpinan sekolah diarahkan kepada peningkatan
semua tenaga kependidikan (guru tata usaha) berpikir dinamismenuju
pencapaian/prestasi sis0a sebagai objek pendidikan.
8. engaruh pimpinan dalam melaksanakan tugasnya harus berorientasi kepada
terciptanya2
Keterbukaan
'klim kerja yang menyenangkan
erasaan personil diakui dan dihargai atas prestasi kerjanya
#aling menunjukan keteladanan
"isiplin kerja yang optimal
enerapan manajemen sekolah yang sempurna
3
-. #ebagai tugas mandiri mata kuliah $anajemen.
BAB II
PEMBAHA"AN
II. I Landasan eori
Orientasi studi manajemen pendidikan masih cenderung melihat sesuatu
yang tampak di mata (tangible), kurang memperhatikan sesuatu yang tidak
kelihatan (intangible) seperti nilai, tradisi dan norma yang menjadi budaya
organisasi, dan ada di dalam sebuah organisasi. (eberapa tahun terakhir
orangbanyak beranggapan bah0a strategi, struktur, dan sistem adaah !okus dan
!aktor yang menjadi pendorong kusuksesan organisasi. 9amun menurut Ouchi
(*+,8) dan Key (*+++) menyatakan bah0a kesuksesan organisasi justru terletak
pada budaya organisasi yang meliputi nilai, tradisi, norma, yang direkat oleh
kepercayaan, keakraban dan tanggung ja0ab yang menentukan kesuksesan
organisasi.
#edangkan menurut (asri (455-) menyatakan bah0a budaya organisasi
dapat dijadikan sebagai kekuatan organisasi apabila budaya organisasi tersebut
dikelola dengan baik. 3ntuk dapat mengelola budaya organisasi diperlukan
pimpinan yang trans!ormati!, memahami !iloso!i organisasi, mampu merumuskan
:isi, misi organisasi, dan menerapkannya melalui proses perencanaan organisasi.
"alam tulisan ini akan diulas secara ringkas manajemen pendidikan dilihat dari
perspekti! nilai dan budaya organisasi, 0alaupun banyak hal yang bisa dilihat dari
sudut padang berbeda. endekatan nilai dan budaya organisasi ini cenderung lebih
mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Organisasi lembaga pendidikan adalah suatu organisasi yang unik dan
kompleks karena lembaga pendidikan tersebut merupakan suatu lembaga
penyelenggara pendidikan. 1ujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik
menjadi anggota masyaraat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau
4
pro!esional yang dapat menerapkan, mengembangkan, memperkya khana;ah ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
meningkatkan tara! kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.
"emikian komleksnya organisasi tersebut, maka dalam memberikan layanan
pendidikan kepada sis0a khususnya dan masyarakat pada umumnya organisasi
perlu dikelola dengan baik. Oleh sebab itu lembaga pendidikan perlu menyadari
adanya pergeseran dinamika internal (perkembangan dan perubahan peran) dan
tuntutan eksternal yang semakin berkembang.
$enurut <ac=ues (*+>4) yang dikutip Hasri (455-), budaya organisasi
dide!inisikan sebagai berikut2the culture o! the !actory is its customary and
traditional 0ay o! thinking and doing o! things, 0hich shared to a greater or lesser
degree by all its member, and 0hich ne0 members must learn, and at least partially
accept, in order to be accepted into ser:ice in the !irm) #edangkan menurut $anan
(*+,+) ada tujuh karakteristik budaya dasar yang bersi!at uni:ersal yaitu2
Kebudayaan itu dipelajari bukan bersi!at instingti!
Kebudayaan itu ditanamkan
Kebudayaan itu bersi!at gagasan (idetional5, kebiasaan-kebiasaan
kelompok yang dikonsepsikan atau diungkapkan sebagai norma-norma
ideal atau pola perilaku
Kebudayaan itu sampai pada suatu tingkat meuaskan indi:idu, memuaskan
kebutuhan biologis dan kebutuhan ikutan liannya
5
Kebudayaan itu bersi!at integrati!. #elalu ada tekanan ke arah konsistensi
dalam setiap kebudayaan
Kebudayaan itu dapat menyesuaikan diri.#chein (*+,>) memberi de!inisi
bah0a budaya organisasi adalah pola asumsi dasar yang telah
ditemukan suatu kelompok, ditentukan, dan dikembangkan melalui
proses belajar untuk menghadapi persoalan penyesuaian (adaptasi)
kelompok eksternal dan integrasi kelompok internal.
endapat lain tentang budaya organisasi menyatakan bah0a budaya
organisasi mengacu pada suatu sistem pemaknaan bersama yang dianut oleh
anggota organisasi dalam bentuk nilai, tradisi, keyakinan (belie!), norma, dan cara
berpikir unik yang membedakan organisasi itu dari organisasi lainnya (Ouchi,
*+,*).(erdasarkan berbagai de!inisi di atas dapat disimpulkan bah0a budaya
organisasi di lembaga pendidikan adalah pemaknaan bersama seluruh anggota
organisasi di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan nilai, keyakinan,
tradisi dan cara berpikir unik yang dianutnya dan tampak dalam perilaku mereka,
sehingga membedakan antara lembaga pendidikan dengan lembaga pendidikan
lainnya.
1erbentunya sikap saling percaya bah0a kepercayaan yang diberikan oleh
pimpinan kepada ba0ahan akan memberikan daya rekat (social glue), tetapi ada
beberapa karya0an yang tidak bisa mengemban amanah kepercayaan tersebut.
(eberapa datang tidak tepat 0aktu, karena mereka beranggapan bah0a pimpinan
mereka kurang layak menjadi pemimpin (tidak dapat memimpin jalannya
sidang/rapat). Keakraban "isamping kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada
karya0an, keakraban sesama karya0an juga merupakan hal yang menonjol dalam
lembaga pendidikan. &akta membuktikan bah0a pekerjaan yang tidak dapat
diselesaikan oleh seorang karya0an akan dibantu karya0an lain yang mempunyai
kelonggaran 0aktu. Kejujuran dan 1anggung <a0ab lembaga pendidikan yang
berkyualitas menekankan perlunya kejujuran dan tangggung ja0ab. 1anggung
ja0ab karya0an terhadap pekerjaannya terlihat dari kebersihan lingkungan, piket,
ruangan kelas, dan ruangan perpustakaan.
6
#. Pengertian $inerja
Kinerja (per!ormance) atau prestasi kerja atas pencapaian kerja adalah
suatu kemampuan yang diukur berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai dengan
uraian tugasnya (9otomirjo, *++4, 48).
%. Pengertian Personil "ekolah
ersonil sekolah adalah orang-orang yang terlibat dalam proses
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. ("rs. 97 7metembun 7dministrasi
ersonil, *+,8, *+).
&. 'ungsi "ekolah
#ekolah adalah lembaga resmi yang menyelenggarakan proses pembelaaran
antara guru dan murid sehingga timbul interaksi alammenambah pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
(. Upa)a Meningkatkan $inerja Personil "ekolah
3saha yang paling menentuka dalam meningkatkan kinerja personil
sekolah terletak pada kepemimpinan sekolah, pemimpin harus mampu memberikan
pengaruh agar semua ba0ahan guru-guru dan sta!! tata usaha agar berpartisipasi
akti! secara maksimal dalam pencapaian tujuan secara
engaruh pemimpin agar para personil berpartisipasi secara maksimal
antara lain2
*. Kesejahteraan baik lahir maupun batin memperoleh perhatian yang
serius dari pimpinan.
4. emecahan permasalahan dilandasi oleh sikap keterbukaan
8. engakuan dan penghargaan atas prestasi kerja personil
diperhatikan oleh pimpinan.
-. enerapan manajemen sekolah didasari atas kemampuan,
kesanggupan dan kemauan personil.
>. emimpin bertindak sebagai moti:ator
/. emimpin bertindak sebagai dinamisator
.. $enciptakan kerja sama yang harmonis
,. $enghindari kon!lik antara personil
7
+. 7ri!, bijaksana bila mengambil keputusan bagi setiap personil tanpa
membeda-bedakan indi:idual.
*5. Hilangkan sikap suka dan tidak suka terhadap personil sekolah
**. $enciptakan rasa persaudaraan (sense o! belonging).
#umpah emuda 4, oktober *+4, adalah menjadi tonggak kebangkitan
kaum muda untuk berikar tentang satu 'ndonesia. "imana pemaknaan tersebut
makin kabur, seakan-akan proyek nasoinalisme telah terkubur hari ini. 6ita-cita
'ndonesia antara masa lalu, saat ini, dan masa yang akan datang hendak ditakar
dengan takaran yang sama. <anji-janji meningkatkan kesejahteraan rakyat hannya
sebatas 0ancana-0ancana yang tak kunjung implementasinya. #epertinya
'ndonesia selesai setelah terlepas dari belenggu penjajahan dan berdaulat secara
politik. #alah besar jika pemikiran kolekti! ini terus terpelihara.
Keindonesaiaan adalah proyek yang terus bergerak, 'ndonesia harus
mempunyai pandangan logika kepentingan masa yang berbeda. $usuh yang amat
nyata saat ini kemiskian, ketidakadilan, kebodohan, pengangguran dan korupsi.
'nilah 0ajah 'ndonesia yang telah membuat tinding tebal sampai hari ini. 7pakah
ada cara untuk membongkar dinding tebal itu? #atu-satunya jalan adalah
emimpin yang mempunyai ji0a pemberani @e:olusioner.
Opini-opni !akta, dimana kaum tua gagal dalam meneguhkan cita-cita
keindonesiaan yang moderen. Aarisan kultur Orde baru masih sangat kental
mempengaruhi cara kepemimpinan politik kaum tua, bahkan ide re!ormasi dan
demokratisasi pun gagal yang dita!sirkan kedalam bentuk kebijakan untuk
mengangkat kesejahteraan masyarakat kecil. emilu gagal melahirkan pemimpin
yang re:olusioner seperti Hugo 6h:es yang berani menentang inter:ensi 7merika
dalam politik dan ekonomi di Bene;uela. 'dealnya 1okoh-tokoh seperti ini yang
harus di tampilakan dalam pemilu 455+ nanti.
#elama ini pemilu hanya di dominasi oleh kaum tua dan 0ajah-0ajah lama
0arisan Orde (aru, alhasil tidak menjadi obat yang mujarab bagi 'ndonesia hari
ini. $aka 0ancana kepemimpinan kaum muda menjadi alternati:e pemimpin 455+
8
nanti, kemudian di hadirkan sebagi upaya mengembalikan proyek-proyek
keindonesiaan yang gagal dipimpin oleh kaum tua. 6ita-cita berbangsa dan
bernegara hendak diarahkan kembali pada konsep mulianya, seperti yang
dipertegas dalam pembukaan 33" ->, menciptakan kesejahteraan umum bagi
seluruh rakyat 'ndonesia, melindunggi bangsa dan seluruh tumpah darah 'ndonesia,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaiyan abadi dan
keadilan sosilal. embukaan 33" *+-> merupakan puncak dari proyek
keindonesiaan, untuk menciptakannya diperlukan pemimpin yang yang
berorientasi pada properubahan.
ada perayaan hari #umpah emuda 4, Oktober 455. lalu, melahirkan
iklar bersama2 saatnya kaum muda memimpin tokoh-tokoh muda seperti #ukardi
@inakit, &aisal (asri, Cudi Dati!, @ay @angkuti, E!endi %ha;ali dan tokoh-tokoh
kaum muda lainnya (lihat 1empo #abtu,8/**) dengan lantang meneriakan
kebangkitan kaum muda dan masyarakat luas merindukan hadirnya pemimpin
muda. <elas ba0ha pendeklarasian ikrar oleh kaum muda dipicu kekece0aan yang
mendalam yang melihat pemerintahan yang selama ini dipimpin oleh kaum tua
yang tidak ber:isi, dan penuh dengan atmos!er kepentingan. #ebelum kita beranjak
lebih jauh kepemimpinan kaum muda dalam politik praktis, muncul satu
pertanyaan yang mendasar apakah kepemimpinan kaum muda nantinya bisa
meramu suatu solusi untuk menyelamatkan 'ndonesia dari kemiskian,
ketidakadilan, kebodohan, pengangguran dan korupsi yang menjadi potret kelam
0ajah negeri ini?
(erbicara tentang kombinasi yang seharusnya harmonis, idealnya semangat
kaum muda di kombinasikan dengan pengalaman kaum tua sehingga tecipta sutu
dialong-dialong yang bersiat emansipatoris antara kaum muda dan kaum yang
berpengalaman, sehingga nantinya tercipata sutu dilalektika yang menuju
'ndonesia baru. 9amun hal ini tidak mudah, pendapat-pendapat !akta, komunikasi
kedua kaum ini tidak sejalan, karena arogansi kaum tua, mereka mengklaim kaum
tua yang lebih berpengalaman, sedangan kaum muda penuh dengan keidialisannya.
$eski terkesan klise dialog adalah ja0abannya.
9
Krisis kepercayaan intelektual kepemimpnan kaum tua telah memba0a
peluang kaum muda untuk melangkah pada pemilu 455+ nanti, namu muncul
pesimisme munkinkah pemilu 455+ melahirkan seorang pemimpin muda politik
untuk menjadi residen. 1antangan-tantangan yang menghalagi tampilnya tokoh-
tokoh muda alternati:e adalah minimnya partai-partai yang mendukung ide
kepemimpinan kaum muda, ini merupakan pokok permasalahan yang krusial.
<aringan-jaringan yang pro terhadap kepemimpinan kaum muda adalah lebih
didominasi oleh akti:is-akti:is yang independent yang tidak br!aliasi dengan
partai-partai politik. ermasalahan ini muncul dikarenakan kurangnya respon oleh
tokoh-okoh partai politik terhadap kepemimpinan kaum muda, sehingga
kepemimpinan kaum muda agak sulit diperjuangkan.
"alam system politik yang dihegomonikan partai, memang terasa sulit bagi
prodemokrasi untuk melakukan re:olusi pemerintahan, karena tidak ada dukungan
dari partai sebab di dalam konsesus nasionalhanya dimungkinkan dilakukan partai
politik untuk berhak mengajukan calon-calon pimpinan pimpinan untuk dipilah
dalam pemelihan umum.
$elihat partai-partai yang hegomoni seperti artai golkar, artai
"emokrasi erjuangan 'ndonesia, dan artai "emokrat dimana pucuk ketua
pimpinan dipegang oleh kaum-kaum tua, sulit sekali buat memajukan tokoh muda
alternati:e, baik didalm tubuh partai maupun di luar partai. $inimnya partai-partai
yang yang pro terhadap pimpinan muda akan menyulitkan masyarakat yang pro
terhadap kepemimpinan kaum muda melakukan perubahan. #eperti yang dikatakan
tokoh politik 7bdul %a!ur #angaji, partai-partai hanya melakuakn daur ulang
terhadap tokoh-tokoh tua yang sudah ada.
1okoh-tokoh prodemokrasi sangat kece0a dengan partai-partai politik
dikarenakan tidak tersedianya space bagi tokoh-tokoh muda didalam tubuh partai
maupun di luar partai ini menyulitkan tokoh-tokoh muda untuk bisa melakukan
perubahan, terlebih lagi tokoh-tokoh prodemokrasi bersikap antipartai yang mana
lebih menyulitkan lagi untuk tokoh-tokoh muda untuk menjadi pemimpin
alternati:e. #eharusnya tokoh-tokoh prodemokrasi lebih mendekatkan diri pada
10
partai politik, karena partai politiklah yang merupakan isatu-satunya demokrasi
yang bisa mencapai kekuasaan. #emakin banyaknya akti:is demokrasi yang
menyebar kedalam tubuh partai, kemungkinan besar peluang kekuasaan dipegang
oleh tokoh-tokoh kepemimpinan muda untuk memba0a negeri ini ke jalur
mulianya.
II.II Pengertian $epemimpinan
$epemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi perilaku orang-orang lain
agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. "e!inisi itu mengandung
dua pengertian pokok yang sangat penting tentang kepemimpinan, yaitu
ertama, mempengaruhi perilaku orang lain. Kepe-mimpinan dalam
organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya,
agar mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang
yang memimpinnya. $oti:asi o-rang untuk berperilaku ada dua macam,
yaitu moti:asi ekstrinsik dan moti:asi intrinsik. "alam hal moti:asi
ekstrinsik perlu ada !aktor di luar diri orang tersebut yang mendorongnya
untuk berperi-laku tertentu. "alam hal semacam itu kepemimpinan adalah
!aktor luar. #edang moti:asi intrinsik daya dorong untuk berperilaku
tertentu itu berasal dari dalam diri orang itu sendiri. <adi semacam ada
kesadaran kemauan sendiri untuk berbuat sesuatu, misalnya memperbaiki
mutu kerjanya. $epemimpinan yang merupakan !aktor eksternal tadi,
harus selalu dapat memoti:asi anggota organisasi perguruan tinggi untuk
melakukan perbaikan-perbaikan mutu. 1etapi kalau setiap kali dan dalam
setiap hal harus memberi perintah atau pengarahan, itu akan menimbulkan
kesulitan. Kalau setiap melakukan pekerjaan dengan baik itu harus dengan
perintah pimpinan, dan kalau tidak ada perintah pimpinan tidak dilakukan
pekerjaan dengan baik, maka perbaikan mutu kinerja yang terus menerus
akan sulit di0ujudkan. Oleh karena itu $$1 mengajarkan agar
kepemimpinan itu selain untuk memberi pengarahan atau perintah tentang
hal-hal yang perlu ditingkatkan mutunya, juga perlu digunakan untuk
11
menumbuhkan moti:asi intrinsik, yaitu menumbuhkan kesadaran akan
perlunya setiap orang dalam perguruan tinggi itu selalu berupaya
meningkatkan mutu kinerjanya masing-ma-sing secara indi:idual maupun
bersama-sama sebagai kelompok ataupun sebagai organisasi.
Kedua, kepemimpinan harus diarahkan agar orang-orang mau berkerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. <adi perilaku yang ditimbulkan oleh
kepemimpinan itu berupa kesediaan orang-orang untuk saling bekerjasama
mencapai tujuan organisasi yang disepakati bersama. "alam
implementasinya kepemimpinan $$1 yang berhasil adalah yang mampu
menumbuhkan kesadaran orang-orang dalam perguruan tinggi untuk
melakukan peningkatan-peningkatan mutu kinerja dan terciptanya
kerjasama dalam kelompok-kelompok untuk meningkatkan mutu kinerja
masing-masing kelompok maupun kinerja perguruan tinggi secara terpadu.
7danya kerjasama-kerjasama kelompok merupakan salah satu kunci
keberhasilan $$1. "alam proses tersebut pimpinan membimbing,
memberi pengarahan, mempengaruhi perasaan dan perilaku orang lain,
mem!asilitasi serta menggerakkan orang lain untuk bekerja menuju sasaran
yang diingini bersama. #emua yang dilakukan pimpinan harus bisa
dipersepsikan oleh orang lain dalam organisasinya sebagai bantuan kepada
orang-orang itu untuk dapat meningkatkan mutu kinerjanya. "alam hal ini
usaha mempengaruhi perasaan mempunyai peran yang sangat penting.
erasaan dan emosi orang perlu disentuh dengan tujuan untuk
menumbuhkan nilai-nilai baru, misalnya bekerja itu harus bermutu, atau
memberi pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggan itu adalah
suatu keharusan yang mulia, dan lain sebagainya. "engan nilai-nilai baru
yang dimiliki itu orang akan tumbuh kesadarannya untuk berbuat yang
lebih bermutu. "alam ilmu pendidikan ini masuk dalam ka0asan a!!ecti:e.
II. III PEN*ARUH $EPEMIMPINAN
erubahan yang terjadi akibat interaksi yang terjadi antara ba0ahan dan
atasan (pimpinan dan yang dipimpin). emimpin harus mampu memperngaruhi
12
ba0ahan, hal ini sesuai dengan pendapat @. 'yeng Airaputra, $.#c. dosen 'K'
(andung (uku kepemimpinan terbitan *+,>, hal 4.. (ah0a kepemimpinan artinya
kemampuan untuk mempengaruhi ba0ahan untuk mengikuti atasan. Hal yang
mengakibatkan memiliki pengaruh antara lain pengetahuan, pengalaman, 0iba0a,
kharisma serta jabatan. 4.4 1ugas kepemimpinan enyelenggaraan manajemen
sekolah merupakan tugas pemimpin sekolah, inti dari manajemen sekolah adalah
manajemen ("rs. 97 7matembun 'K' (andung dalam bukunya "asar
manajemen #ekolah <ilid ', terbitan *+,*, hal 8,). "engan demikian tugas
pemimpin adalah melaksanakan !ungsi-!ungsi manajemen seperti 2
erencanaan
engorganisasian
enetapan sta!-sta! pembantu pelaksana kegiatan
$emberikan pengarahan bimbingan dan pembinaan
$engadakan penga0asan untuk mengatasi penyimpangan
$elaksanakan penilaian untuk mengukut keberhasilan
#emua !ungsi manajemen diaplikasikan dalam program penyelenggaraan
pendidikan di sekolah.
+e,enang Pemimpin
Kekuasaan yang dibebankan kepada diri seseorang pemimpin sesuai
dengan objek dalam kepemimpinannya.
Hak Pemimpin
emimpin !ormal mempunyai hak-hak yang perlu disahkan atas ketentuan
hukum yang berlaku antara lain2
Hak memperoleh #K dari jabatan yang ber0enang
Hak memperoleh jaminan atas jabatan
13
Hak mendapat imbalan atas dasar tugas dan tanggung ja0ab
Hak melakukan tugas kepemimpina n kepada ba0ahan
$e,aji!an Pemimpin
emimpin adalah jabatan dan jabatan adalah kepercayaan ke0ajiban
pemimpin adalah mempertahankan kepercayaan untuk melaksanakan tugas yang
dibebankan dan kepercayaan itu perlu dipertanggung ja0abkan kepada diri sendiri,
masyarakat, dan bangsa serta kepada 7llah #A1.
anggung -a,a! Pemimpin
1anggung ja0ab adalah keberanian menanggung resiko yang terjadi akibat
perbuatan dan tindakan yang dikerjakan, ba0ahan sebenarnya hanya membantu
pelaksanaan tugas dan tanggung ja0ab seorang pemimpin. "alam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah maju mundurnya pendidikan merupakan tanggung ja0ab
pimpinan sekolah sama halnya seperti dalam keluarga, kepala keluarga
bertanggung ja0ab atas anggota keluarganya dalammelaksanakan kehidupan
berumah tangga.
ujuh hal mendasar )ang perlu dikuasai Untuk kepemimpinan mutu
$$1 dilaksanakan dalam suatu organisasi atau institusi tertentu yang pada
tahap a0al implementasinya organisasi itu digerakkan oleh kepemimpinan yang
sangat peduli pada mutu dan bertekad kuat untuk membuat organisasinya itu selalu
dan terus menerus meningkatkan mutu kiner-janya, apakah itu dalam bentuk
produk atau jasa. Kepemimpinan untuk $$1 itu memerlukan modal dasar dalam
bentuk penguasaan tujuh mendasar yang menyangkut kehidupan organisasinya.
'iloso.i /rganisasi
$engapa organisasi yang dipimpinnya ini ada dan untuk apa ? <a0aban ter-
hadap pertanyaan yang sangat mendasar ini perlu dikuasai secara baik oleh semua
orang yang memegang tampuk kepemimpinan dari suatu organisasi. 1anpa
14
menguasai ja0abannya secara baik diragukan apakah mereka akan mampu
mengarahkan orang-orang lain dalam organisasi itu ke tujuan yang seharusnya.
B i s i
7kan menjadi organisasi yang bagaimanakah organisasi itu di masa depan ?
Orang-orang yang memegang kepemimpinan perlu memiliki pandangan jauh ke
depan tentang organi-sasinyaF mereka ingin mengembangkan organisasinya itu
menjadi organisasi yang bagaimana, yang mampu ber!ungsi apa dan bagaimana,
yang mampu memproduksi benda dan jasa apa dan yang bagaimana, serta untuk
dapat disajikan kepada siapa ? Bisi ini seharusnya berjangka panjang, misalnya *5
tahun atau 4> tahun ke dapan, agar dapat mem!asilitasi usaha-usaha perbaikan
mutu kinerja yang berkelanjutan.
$ i s i
$engapa kita ada dalam organisasi ini ? 7pa tugas yang harus kita
lakukan ? <a0aban terhadap pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan :isi
tersebut di atas. (agaimana :isi itu akan dapat di0ujudkan ? 1ugas-tugas pokok
apakah yang harus dilakukan oleh organisasi agar :isi atau kondisi masa depan
organisasi tadi dapat di0ujudkan. @umusan tentang misi organisasi ini juga
seharusnya dapat dikuasai dengan baik dan jelas oleh orang-orang yang memegang
kepemimpinan agar mereka dapat memberi arahan yang benar dan jelas kepada
orang-orang lain.
9ilai-nilai (:alues)
rinsip-prinsip apa yang diyakini sebagai kebenaran yang ber!ungsi sebagai
pedoman dalam menjalankan tugas organisasi, dan ingin agar orang lain dalam
organisasi juga mengadopsi prinsip-prinsip tersebut. $isalnya mutu, !okus pada
pelanggan, disiplin, kepelayanan adalah nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh
orang-orang yang memegang kepemimpinan $$1.
Kebijakan (policy)
15
'alah rumusan-rumusan yang akan disampaikan kepada orang-orang dalam
organisasi sebagai arahan agar mereka mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam menyediakan pelayanan dan barang kepada para pelanggan. Orang-orang
yang memegang kepemim-pinan harus mampu merumuskan kebijakan-kebijakan
semacam itu agar orang-orang dapat menyajikan mutu seperti yang diinginkan oleh
organisasi.
1ujuan-tujuan Organisasi
'alah hal-hal yang perlu dicapai oleh organisasi dalam jangka panjang dan
jangka pendek agar memungkinkan orang-orang dalam organisasi memenuhi
misinya dan me0ujudkan :isi mereka. 1ujuan-tujuan organisasi itu perlu
dirumuskan secara kongkrit dan jelas.
$etodologi
7dalah rumusan tentang cara-cara yang dipilih secara garis besar dalam
bertindak menuju pe0ujudan :isi dan pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
$etodologi ini terbatas pada garis-garis besar yang perlu dilakukan dan bukan
detil-detil teknik kerja.
Ketujuh hal yang sangat mendasar itu perlu dikuasai dan dalam
implementasi $$1 hal itu akan dituangkan dalam merumuskan rencana strategis
untuk mutu. 1anpa kemampuan merumuskan ketujuh hal itu secara spesi!ik dan
mengkomunikasikannya kepada orang-orang dalam organisasi, sulit bagi orang-
orang itu untuk me0ujudkan mutu seperti yang diinginkan.
II. I0 Pengertian $epemimpinan MM 1 manajemen mutu terpadu 2
3ntuk menerapkan $$1 dalam suatu organisasi diperlukan adanya
kepemimpinan yang ciri-cirinya berbeda dengan kepemimpinan yang tidak untuk
meraih mutu. $$1 diterapkan dalam organisasi yang melihat tugas organisasinya
tidak sekedar melaksanakan tugas rutin, yang sama saja dari hari ke hari
berikutnya. #emua sudah ditentukan standarnya, dan kalau kinerja sudah sesuai
standar maka bereslah segalanya. $$1 juga mengenal standar kinerja, tetapi
16
bedanya standar ini bersi!at dinamis, artinya standar itu selalu bisa ditingkatkan.
#ehingga memungkinkan terjadinya peningkatan mutu secara berkelanjutan. 3ntuk
itu $$1 memerlukan kepemimpinan yang mempu-nyai ciri-ciri yang agak khusus
seperti yang akan dibahas berikut ini
#. 'okus pada $elompok.
Kepemimpinan lebih diarahkan kepada kelompok-kelompok kerja yang
memiliki tugas atau !ungsi masing-masing, tidak mem!okus kepada indi:idu. Hal
ini akan berakibat tumbuh berkembangnya kerjasama dalam kelompok-kelompok.
$oti:asi indi:idu akan menjadi tugas semua orang dalam kelompok, jadi
kelompok kerja menjadi sumber moti:asi bagi setiap ang-gota dalam kelompok.
Karena pimpinan selalu menilai kinerja kelompok, bukan indi:idu, maka ma-sing-
masing kelompok akan berusaha memacu kerjasama yang sebaik-baiknya, kalau
perlu dengan menarik-narik teman sekelompoknya yang kurang benar kerjanya.
%. Melimpahkan ,e,enang untuk mem!uat keputusan.
Kepemimpinan $$1 tidak selalu membuat keputusan sendiri dalam segala
hal, tetapi hanya melakukannya dalam hal-hal yang akan lebih baik kalau dia yang
memutuskannya. #isanya diserahkan 0e0enangnya kepada ke-lompok-kelompok
yang ada di ba0ah penga0asannya. Hal ini dilakukan terutama untuk hal-hal yang
menyangkut cara melaksanakan pekerjaan secara teknis. Orang-orang yang ada
dalam kelompok-kelompok kerja yang sudah mendapatkan pelatihan dan sehari-
hari melakukan pekerjaan itulah yang lebih tahu bagaimana melakukan pekerjaan
dan karenanya menjadi lebih kompeten untuk membuat keputusan dari pada sang
pimpinan.
&. Merangsang kreati3itas.
#etiap upaya meningkatkan mutu kinerja, apakah itu dalam mengha-silkan
barang atau menghasilkan jasa, pada dasarnya selalu diperlukan adanya perubahan
cara kerja. <adi kalu diinginkan adanya mutu yang lebih baik jangan takut
menghadapi perubahan, se-bab tanpa perubahan tidak akan terjadi peningkatan
mutu kinerja. erubahan bisa diciptakan oleh pemimpin, tetapi tidak perlu harus
17
selalu berasal dari pimpinan, sebab kemampuan pemim-pinpun terbatas. Oleh
karena itu pemimpin justru perlu merangsang timbulnya kreati:itas di ka-langan
orang-orang yang dipimpinnya guna menciptakan hal-hal baru yang sekiranya akan
menghasilkan kinerja yang lebih bermutu. #eorang pemimpin tidak selayaknya
memaksakan ide-ide lama yang sudah terbukti tidak dapat menghasilkan mutu
kinerja seperti yang diharap-kan. #etiap ide baru yang dimaksudkan untuk
menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu dari manapun asalnya patut disambut
baik. Orang-orang dalam organisasi harus dibuat tidak takut untuk berkreasi, dan
orang yang terbukti menghasilkan ide yang bagus harus diberi pengakuan dan
penghargaan.
(. Mem!eri semangat dan moti3asi untuk !erinisiati. dan !erino3asi.
#eorang pimpinan $$1 selalu mendambakan pembaharuan, sebab dia
tahu bah0a hanya dengan pembaharuan akan dapat dihasilkan mutu yang lebih
baik. Oleh karena itu dia harus selalu mendorong semua orang dalam
organisasinya untuk berani melakukan ino:asi-ino:asi, baik itu menyangkut cara
kerja maupun barang dan jasa yang dihasilkan. 1entu semua itu dilakukan melalui
proses uji coba dan e:aluasi secara ketat sebelum diadopsi secara luas dalam
organisasi. #ebaliknya seo-rang pimpinan tidak sepatutnya mempertahankan
kebiasaan-kebiasaan kerja lama yang sudah terbukti tidak menghasilkan mutu
seperti yang diharapkan olah organisasi maupun oleh para pe-langgannya.
4. Memikirkan program pen)ertaan !ersama.
$$1 selalu mengupayakan adanya kerjasama dalam tim, kelompok, atau
dalam unit-unit organisasi. rogram-program mulai dari tahap peren-canaan
sampai ke pelaksanaan dan e:aluasinya dilaksanakan melalui kerjasama, dan
bukan pro-gram sendiri-sendiri yang bersi!at indi:idual. 7danya sistem kerja yang
didasari oleh kerjasama dalam tim, kelompok atau unit itu harus selalu menjadi
pemikiran para pimpinan $$1. "asarnya adalah pengikut-sertaan semua orang
dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan ba-kat, minat dan kemampuan
masing-masing orang. Orang adalah aset terpenting dalam organisasi dan karena
18
itu setiap orang yang ada harus diman!aatkan secara optimal bagi kepentingan
penca-paian tujuan organisasi.
5. Bertindak proakti..
emimpin $$1 selalu bertindak proakti! yang bersi!at pre:enti! dan an-
tisipati!. emimpin $$1 tidak hanya bertindak reakti! yang mulai mengambil
tindakan bila su-dah terjadi masalah. impinan yang proakti! selalu bertindak
untuk mencegah munculnya masa-lah dan kesulitan di masa yang akan datang.
#etiap rencana tindakan sudah di!ikirkan akibat dan konsekuensi yang bakal
muncul, dan kemudian di!ikirkan bagaimana cara untuk mengeliminasi hal-hal
yang bersi!at negati! atau sekurang berusaha meminimalkannya. "engan demikian
ke-hidupan organisasi selalu dalam pengendalian pimpinan dalam arti semua sudah
dapat diper-hitungkan sebelumnya, dan bukannya memungkinkan munculnya
masalah-masalah secara me-ngejutkan dan menimbulkan kepanikan dalam
organisasi. 1indakan yang reakti! biasanya sudah terlambat atau setidaknya sudah
sempat menimbulkan kerugian atau akibat negati! lainnya.
6.Memperhatikan sum!erda)a manusia.
#udah dikatakan sebelumnya bah0a orang adalah sumberdaya yang paling
utama dan paling berharga dalam setiap organisasi. Oleh karena itu #"$ harus
selalu mendapat perhatian yang besar dari pimpinan $$1 dalam arti selalu diupa-
yakan untuk lebih diberdayakan agar kemampuan-kemampuannya selalu
meningkat dari 0aktu ke 0aktu. "engan kemampuan yang meningkat itulah #"$
itu dapat diharapkan untuk mening-katkan mutu kinerjanya. rogram-program
pelatihan, pendidikan dan lain-lain kegiatan yang bersi!at memberdayakan #"$
harus dilembagakan dalam arti selalu direncanakan dan dilaksa-nakan bagi setiap
orang secara bergiliran sesuai keperluan dan situasi.
7. Bi8ara tentang adan)a persaingan ketat.
(ila berbicara tentang mutu tentu akan terlintas adanya mutu yang tinggi
dan mutu yang rendah. (ila dikatakan bah0a kinerja suatu organisasi itu tinggi
tentu karena dibandingkan dengan mutu organisasi lain yang kenyataannya lebih
19
rendah. 7rtinya mutu tentang segala sesuatu itu si!atnya relati!, bukan absolut.
#etidaknya begitulah pengertian mutu menurut $$1. impinan dalam $$1
dianjurkan melakukan pem-bandingan dengan organisasi lain, membandingkan
mutu organisasinya dengan mutu organisasi lain yang sejenis. Kegiatan ini disebut
benchmarking. impinan $$1 selalu berusaha menya-mai mutu kinerja
organisasi lain dan kalau bisa bahkan berusaha melampaui mutu organisasi lain.
(ila pimpinan berbicara tentang mutu organisasi lain dan kemudian ingin
menyamai atau melebihi mutu organisasi lain itu, berarti pmpinan itu berbicara
tentang persaingan. #etiap organisasi berusaha mendapatkan pelanggan yang lebih
banyak dan yang berciri lebih baik. 3saha ini hanya akan berhasil kalau organisasi
itu mampu berkinerja yang mutunya lebih tinggi dari organisasi lain. 'ni
persaingan. $$1 dikembangkan untuk memenangkan persaingan. Oleh karena itu
pimpinan $$1 selalu harus menyadari adanya persaingan dan berbicara tentang
itu dengan orang-orang dalam organisasinya.
9. Mem!ina karakter: !uda)a dan iklim organisasi.
Karakter suatu organisasi tercermin dari pola sikap dan perilaku orang-
orangnya. #ikap dan perilaku organsasi yang cenderung menim-bulkan rasa senang
dan puas pada !ihak pelanggan-pelanggannya perlu dibina oleh pimpinan.
"emikian pula budaya organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai tertentu yang
rele:an dengan mutu yang diinginkan oleh organisasi itu juga perlu dibina.
$isalnya dalam lembaga pendidikan perlu dikembangkan budaya yang
menjunjung tinggi nilai-nilai belajar, kejujuran, kepelayanan, dan sebagainya.
9ilai-nilai yang merupakan bagian dari budaya organisasi itu harus menjadi
pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam organisasi. 9amun demikian ka-
rakter dan budaya organisasi itu hanya akan tumbuh dan berkembang bila iklim
organisasi itu menunjang. Olah karena itu pimpinan juga harus selalu membina
iklim organisasinya agar kon-dusi! bagi tumbuh dan berkembangnya karakter dan
budaya organisasi tadi. $isalnya dengan menciptakan dan melaksanakan sistem
penghargaan yang mendorong orang untuk bekerja dan berprestasi lebih baik. 7tau
20
pimpinan yang selalu berusaha berperilaku sedemikian rupa hingga dapat menjadi
model yang selalu dicontoh oleh orang-orang lain.
#;. $epemimpinan )ang terse!ar.
emimpin $$1 tidak berusaha memusatkan kepemimpinan pada dirinya,
tetapi akan menyebarkan kepemimpinan itu pada orang-orang lain, dan hanya me-
nyisakan pada dirinya yang memang harus dipegang oleh seorang pimpinan.
Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pengambilan keputusan dan pengaruh
pada orang lain. engambilan tentang kebijaksanaan organisasi tetap ditangan
pimpinan-atas, dan lainnya yang bersi!at operasional atau bersi!at teknis
disebarkan kepada orang-orang lain sesuai dengan kedudukan dan tugasnya.
"alam banyak hal bahkan pengambilan keputusan itu diserahkan kepada tim atau
kelompok kerja tertentu. "engan demikian ketergantungan organisasi pada
pimpinan akan sangat kecil, tetapi sebagian besar dari orang-orang dalam
organisasi itu memiliki kemandirian yang tinggi. Kondisi semacam ini tentu saja
akan tercapai melalui penerapan $$1 yang baik dan benar, dan setelah melalui
proses pembinaan yang panjang.
$akin banyak dari kesepuluh ciri itu yang diterapkan oleh pimpinan $$1
semakin baiklah mutu kepemimpinannya, dalam arti makin baiklah suasana kerja
yang kondusi! untuk terciptanya mutu, dan makin kuatlah dorongan yang diberikan
kepada orang-orang dalam orga- nisasinya untuk meningkatkan mutu kinerjanya.
Kesepuluh hal tersebut perlu dihayati dan di-praktekkan oleh semua pimpinan ,
dari yang tertinggi sampai yang terrendah, sehingga akhirnya akan menjelma
menjadi pola tindak yang normati! dari semua unsur pimpinan.
II. 0 Administrasi Pendidikan Dan Manajemen Pendidikan
3ntuk lebih memahami administrasi dan manajemen kita harus lebih
memahami administrasi dan manajemen, ketika didalam kehidupan tidak adanya
interaksi yang terjadi tidak berjalan dengan baik. (egitupun, administrasi dan
manajemen organisasi dapat berjalan dengan baik dan benar.
21
1idak ada satu hal untuk abad modern sekarang ini yang lebih penting dari
administrasi (6harles 7 (eard).
Be!erapa Pengertian Administrasi
7dministrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang
manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas/pikiran tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. (#ondang .#iagian).
7dministrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap
pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh kelompok orang dalam bekerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu. (1he Diang %ie).
7dministrasi adalah usaha bersama untuk mendaya-gunakan semua sumber
dan e!isien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan ("epdikbud @').
7dministrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan
pengintegrasian material yang bersangkut-paut dengan pencapaian tujuan
pendidikan. ($. 9galim ur0anto).
7dministrasi pendidikan adalah suatu proses kegiatan bersama dalam
bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
penga0asan, pengkoordinasian, pembiayaan dan pelaporan dengan menggunakan
atau meman!aatkan material yang tersedia baik personel, material maupun spiritual
untuk mencapai tujuan pendidikan secara e!ekti! dan e!isien ("epdikbud @').
1iga $akna 7dministrasi
7dministasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya suatu
proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada.
$empunyai unsur 4 tertentu, yaitu 2 ada tujuan yang hendak dicapai, ada tugas atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan, adanya peralatan dan perlengkapan untuk
melaksankaan tugas-tugas. #ebagai proses kerjasama.
22
eralatan dan perlengkapan adm
*. <umlah orang yang terlibatF
4. #i!at dan tujuan yang hendak dicapaiF
8. @uang lingkup serta aneka ragamnya tugas tugas yang hendak
dijalankanF
-. #i!at yang dapat diciptakan dan dikembangkan. (to be continued).
#ecara aksiomatis) dapat dikatakan bah0a semakin sedikit jumlah orang
yang terlibat, semakin sederhana tujuan yang hendak dicapai serta makin
sederhana tugas-tugas yang hendak dilaksanakan, semakin sederhana pula
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.
#i!at, ruang lingkup dan bentuk kegiatan adm berbeda dari ;aman ke ;aman
yang lainF ia berbeda pula dari satu masyarakat ke masyarakat yang lainF ia berbeda
pula dari satu 0aktu dan kondisi ke lain 0aktu dan kondisi.
<enis-<enis 7dministrasi
7dministrasi 9egara
7dministrasi 9egara #ecara #ingkat dan sederhana dapat dide!inisikan
sebagai keseluruhan kegaitan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari
suatu negara dalam usaha mencapai tujuan negara.
9iaga
7dministrasi niaga dapat dide!inisikan sebagai keseluruhan kegiatan mulai
dari produksi barang atau jasa tersebut di tangan konsumen.
$anusia sebagai mahluk termulia di muka bumi semakin lama semakin
cerdas. Kecerdasan yang semakin cerdas itu mengakibatkan manusia telah dijuluki
dengan berbagai predikat seperti homo !aber, homo sepiens, homo politicus dan
23
homo ekonomikus. $anusia modern adalah homo administracus serta
organi;ationman.
"asar-"asar 7dministrasi
*. rinsip E!isiensi, #eorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya
bilamana dia e!isien dalam menggunakan semua sumber tenaga, dana
dan !asilitas yang ada.
4. rinsip engelolaan, 7dministrasi akan memperoleh hasil yang paling
e!ekti! dan e!isien melalui orang-orang lain dengan jalan melakukan
pekerjaan manajemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan,
mengerahkan dan mengontrol.
8. rinsip engutamaan 1ugas engelolaan, <ika disertai pekerjaan
manajemen dan operati! dalam 0aktu yang sama, seseorang
administrasi cendrung untuk memberikan prioritas pertama pada
pekerjaan operati!.
-. rinsip Kepemimpinan yang E!ekti! , #eorang administrator yang
berhasil dalam tugasnya apabila ia menggunakan gaya kepemimpinan
yang e!ekti! yang memperhatikan dimensi-dimensi hubungan antar
manusia (human relationship), dimensi pelaksanaan tugas dan dimensi
situasi dan kondisi yang ada.
>. rinsip Kerjasama, #eorang administrator akan berhasil baik dalam
tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasama diantara orang-
orang yang terlibat, baik secara horisontal maupun secara :ertikal.
"ua 7sas 7dministrasi
*. 7sas 'diil
elaksanaan adm pendidikan di suatu negara tergantung pada sistem
pendidikan yang dianut oleh suatu negara. #istem pendidikan yang dianut oleh
9egara 'ndonesia adalah sistem pendidikan pancasila, yaitu sistem pendidikan
yang dilaksanakan berdasarkan pada pancasila dan 3ndang-3ndang "asar *+->.
24
Karena administrasi pendidikan pada hakekatnya adalah subsistem dari sistem
pendidikan secara luas, maka landasan idiil yang digunakan dalam kegiatan
administrasi pendidikan di sekolah juga ancasila dan 33" *+->.
4. 7sas Operasional
"alam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam
%(H9, sistem pendidikan di sekolah di 'ndoensia telah mengalami pembaharuan,
3paya pembaharuan ini dilakukan antara lain untuk meningkatkan mutu
pendidikan di tingkat sekolah.
(entuk pembaharuan sistem pendidikan di sekolah itu tertuang dalam
bentuk kurikulum. Kurikulum inilah yang menjadi landasan operasional dalam
penyelenggaraan pendidikan di 'ndonesia.
rinsip-rinsip Kurikulum
*. rinsip &leksibilitas
"alam melaksanakan kegiatan administrasi hendaknya mengingat !aktor-
!aktor ekosistem dan kemampuan untuk menyediakan !asilitas itu.
4. rinsip E!isien dan E!ekti:itas
ada hekekatnya e!isiensi tidak hanya menyangkut penggunaan 0aktu
secara tepat, melainkan juga menyangkut masalah pendayagunaan tenaga secara
optimal.
8. rinsip berorientasi pada tujuan
#esuai dengan pendekatan sistem maka semua kegiatan pendidikan harus
berorientasi pada tujuan. Karena administrasi di sekolah merupakan komponen
input instrumental dalam sistem pendidikan maka untuk tercapainya tujuan
tersebut, tujuan operasional yang sudah dirumuskan itu juga menjadi gantungan
orientasi yang sudah dirumuskan juga menjadi gantungan orientasi bagi
pelaksanaan kegiatan administrasi di sekolah.
25
1ujuan 7dministrasi
$enurut #ergio:anni dan 6e:er (*+.>) ada - tujuan administrasi yaitu 2
e!ekti:itas produksi, e!isiensi, kamampuan menyusuikan diri (adapti:eness), dan
kepuasan kerja. Keempat tujuan tersebut dapat digunakan sebagai kriteria untuk
menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.
II. 0I Hu!ungan Antara Manajemen < Administrasi Pendidikan
engertian-engertian
7dministrasi adalah !ungsi dari pada, atau apa yang harus dijalankan oleh
setiap orang yang memimpin atau mengepalai kantor.
Organisasi adalah struktur tata-pembagian kerja dan struktur tata-hubungan
kerja antara sekelompok orang yang masing-masing memegang dan menjalankan
jabatan (job), posisi (position) atau !ungsi (!ungtion) dan yang harus bekerjasama
secara tertentu (melalui sistem) untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan
bersama yang tertentu.
$anagemen adalah perencanaan, pengaturan, pembinaan, dan penga0asan
dari pada semua macam kegiatan organisasi.
'stilah-'stilah dalam $anajemen
#esuai dengan jenis atau tipe manajemen, dalam (ahasa 'ndonesia terdapat
berbagai istilah yang dipergunakan tapi yang lebih sering digunakan adalah
manejemen. 7dapun istilah-istilah yang terkenal adalah2
engurus atau pengurusanF adalah manajemen yang diangkat melalui
pemilihan, dan oleh sebab itu dalam menjelankan menajemen bersi!at demokrastis.
26
KetatalaksanaanF adalah menajemen yang bersi!at manata, mengatur
pelaksanaan, dan melaksanakan keputusan-keputusan atau perintah-perintah
atasan.
engelolaanF adalah manajemen daripada sumberdaya-sumberdaya,
misalnya pengelolaan personil, pengelolaan kuangan, pengelolaan material dan
sebagainya.
engendalianF adalah manajemen daripada situasi atau kondisi, misalnya
pengendalian 0ilayah, adalah manajemen keamanan dan ketertiban 0ilayah.
embinaan F adalah manajemen yang bersi!at pengembangan dari pada ji0a
atau kemampuan atau keahlian seseorang atau orang-orang, kelompok, masyarakat.
$isalnya pembinaan ditekankan pada pembinaan masyarakat.
$anajemen dan 7dministrasi
#alah satu perkembangan baru dalam ilmu administrasi dan manajemen
adalah timbulnya kesadaran para ahli tentang pentingnya pendalaman dari pada
proses perumusan kebijaksanaan dan pengembangan strategi bagi organisasi.
7lasan pokok mengapa demikian adalah oleh karena top manajemenlah yang
melihat organisasi dalam totalisasinya.
"i 'ndonesia terdapat 4 istilah, 4 pengertian yang kedudukan yaitu
7"$'9'#1@7#' dan $797<E$E9. "i 'nggris administrasi) itu merupakan
bagian dari manajemen. "i Eropa "aratan (<erman, erancin, (elanda, 'tali dan
sebagainya) apa yang disebut manajemen merupakan bagian dari
administrasi. 7dministrasi yang kita kenal di 'ndonesia terdiri atasF organisasi, tata
usaha, dan pengelolaan.
$anajemen dan $anusia
27
$enurut ro!. "r. $r. #. rayudi 7tmosudirjo semua teori manajemen
yang dikembangkan oleh para mashab ilmu manajemen secara langsung atau tidak
langsung berpangkal tolak pada !aktor manusia0i.
$anajemen senantiasa pada setiap keputusan dan tindakan ekonomis.
$anajemen hanya dapat membenarkan eksistensinya serta otoritasnya pada hasil
ekonomi yang dicapainya.
ihak manajer dapat memperbaiki hasil pekerjaannya dalam bidang
manajemen inklusi! me-manage sebuah perusahaan dengan jalan mempelajari
asas-asas secara sistematis melalui cara pencapaian pengetahuan yang terorganisir
serta analisis sistematis dari pada hasil perkerjaannya sendiri dalam semua bidang
pekerjaannya dan pada semua tingkat manajemen.
$ashab-$ashab enting dalam $anajemen
*. $ashab $anjemen 1radisional
4. $ashab manajemen kebiasaan
8. $ashab manajemen ilmiah
-. $ashab manajemen sistematis
>. $ashab manajemen perilaku manusia
/. $ashab manajemen sistem sosialis
.. $ashab manajemen desisional
,. $ashab manajemen legalitas
+. $ashab manajemen prosesual
*5. $ashab manajemen kuantitati!
**. $ashab manajemen sistema
7spek enting $anajemen
28
*. $anajemen merupakan suatu bentuk kerja artinya tanpa kita
memahami dan menjalankan kerja) kita tidak akan bisa menjalankan
manajemen, karena manajemen itu adalah bekerja di dalam, dengan
dan melalui suatu team atau kelompok orang-orang pekerja.
4. $anajemen merupakan suatu sistem kerja, merupakan serangkaian
prosedur-prosedur kerjasama tertentu.
8. $anajemen merupakan !ungsi yang harus dijalankan oleh orang yang
ber!ungsi memimpin dan mengendalikan organisasi sebagai suatu
sistem kerjasama. Orang itu disebut manager.
1ipe-1ipe $anajemen
<ika mempelajari sejarah bah0a setiap masyarakat manusia itu selalu terdiri
atas 8 golongan orang-orang yaitu2
*. %olongan pemimpin, terdiri atas orang-orang yang bakat atau
kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang
lain,
4. %olongan menengah, golongan independen terdiri atas orang-orang
yang perhatiannya dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejuruan, tehnik
dagang, kedokteran, hukum,
8. %olongan ba0ahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau
mememang tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga
kesenangannya adalah mengikuti orang lain sebagai pemimpin
mereka.
1ipe-1ipe Deadership $anajemen
"ilihat dari segi tipe leadership yang menjadi inti pada manajemen, maka
dapat dibedakan berbagai tipe manajemen yaitu2
*. $anajemen tradisional
29
4. $anajemen (apak-'sme
8. $anajemen #istematis
-. $anajemen 'lmiah atau #cienti!ic $anagement
$anajemen 1radision a l
$anajemen tradisionil adalah manajemen yang berjalan karena tradisi,
berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahuan-tahun dan seringkali secara
sistematis. $anajemen tradisionil bukanlah manajemen yang tidak baik, hanya
kelemahannya terutama pada 4 hal 2
*. engembangannya lambat sekali, memerlukan 0aktu bertahun-tahun
mungkin sampai puluhan tahun.
4. enggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam mengahadapi bidan
usaha atau pekerjaan yang terbatas. ada jaman pendudukan <epang
manajemen tradisionil ini mulai hilang oleh karena tenaga-tenaga
((elanda) yang menggerakkan dan menghidupkan tradisi tersebut
dita0an dan dibunuh.
$anajemen (apak- 'sme
7dalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan ba0ahan
terhadap menager-nya sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya ditaati dan
dituruti kemauannya sebalik-baliknya. <adi disini ketaatan dan ketertiban itu
terdasar atas perasaan segan dan sayang kepada si bapak. $anajemen bapak-isme
dapat berjalan memandang terhadap atasannya sebagai bapak, dan selama atasan
itu dalam sikap serta sepak terjangnya memang dapat memperoleh respek.
Kelemahan manajemen (apak-'sme
*. engurusan dari pada hal-hal yang ;akelijk (tegas) didasarkan atas
perasaan, sehingga selalu akan gagal.
30
4. enggantian pimbinaan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang
dapat berperan sebagai bapak.
8. $anajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan
usaha kecil.
-. Kerjasama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan
yang tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
"alam manajemen bapak-isme ini, segalanya akan mengikuti kepribadian
dan kemampuan si bapak, tatacara kerja, luas dan bentuk organisasi, norma-norma
kepega0aian, dan sebagainya.
"engan demikian maka jelaslah bah0a manajemen tidak dapat berlangsung
menurut asas-asas yang rasionil menuju e!isiensi dan peningkatan produkti!itas,
melainkan didorong oleh rasa mengabdi kepada si bapak, dan semua orang
mengikuti apa kata atau kehendak bapak. 1api apabila si bapak bisa ber!ikir
rasionil dalam menjalankan !ungsi manajemen maka ini merupakan tipe
manajemen yang unik dan ampuh.
$anajemen #istematis
7dalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para insinyur dan
tehnisi pada umumnya berji0a eksakta. enyelenggaraan pekerjaan dalam rangka
manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah-jumlah atau
kualitas-kualitas kerjanya. Aaktu yang diperlukan diukur dan ditentukan untuk
setiap pekerjaan, dan disusun dalam skema-skema atau )net0orkplan) atau sistem
yang rapi dan kompleks, dimana setiap pekerjaan dan peralatan kerja berikut
material sudah ada seolah-olah hanya tinggal memencet tombol atau
menggerakkan orang-orang menurut skema yang telah disiapkan secara rapi.
Kelemahan manajemen #istematis
31
*. $anajemen seperti ini hanya mungkin untuk diperkerjaan-pekerjaan
yang dapat diukur dan dikalkulasi secara eksak, kemudian di tata seperti
permainan tata letak.
4. Kurang lu0es, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja
mekanis-rasionil, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang
berubah serba cepat.
8. $empunyai kecendrungan untuk memperlakukan sebagai mesin atau
robot
$anajemen 'lmiah
7dalah manajemen yang 2 (a) menggunakan ilmu pengetahuan (the lise o!
science), (b) mempergunakan metode-metode ilmiah (the use o! scienti!ic
methods) didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus, dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil.
$empergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau kasus
berarti pada 0aktu menghadapi masalah/kasus dan berusaha mencari ja0aban atau
jalan pemecahan simanager bersikap obyekti!, sistematis, dalam pelaksanaan dari
keputusan-keputusan nanti berulah ia bersikap sesuai dengan iklim sosial,
psykologis, dan sebagainya.
$etode ilmiah pada garis bersarnya adalah sebagai berikut2
*. 1emukan dan rumuskan apa yang menjadi masalah (identi!ication and
identi!ication o! the problem)
4. (erikan ja0aban sementara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
yang dipunyaiF pengetahuan yang berasal dari laporan atau cerita orang,
surat-surat, dokumen-dokumen, arsip, dan sebagainya, serta
32
pengalaman dimasa lampau yang kadang-kadang menimbulkan intuisi
atau !eeling atau !irasat (hypothesis).
8. 6ocokan ja0aban dengan data dan bahan-bahan in!ormasi berdasarkan
!akta-!akta yang harus dikumpulkan.
-. 1arik kesimpulan akhir dan ambillah keputusan yang merupakan suatu
rencana yang selengkap-lengkapnya mengenai tujuan, sasaran-
sasarannya, asas-asasF aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan
sebagainya.
<adi jelaslah bah0a manajemen ilmiah itu pada asasnya sederhana saja.
Cang sukar dalam prakteknya adalah, bah0a si manager harus mampu ber!ikir
secara Gakelijk dan obyekti! di dalam menghadapi berbagai masalah manajemen,
jangan sampai dipengaruhi oleh sentimen atau adat kebiasaan dalam mencari
keputusan yang tepat, namun tetap bijaksana dan realistis di dalam
pelaksanaannya.
BAB III
PENUUP
III. I $esimpulan
"ari penulisan ringkas di atas dengan melihat latar belakang dan
pembahasan masalah, 7dministrasi dan manajemen paling membutuhkan karena
administrasi tidak akan berjalan kalau administrasi tidak solid dalam proses
pelaksanaan begitu juga manajemen, tidak akan berjalan baik jika administrasi
tidak solid dalam proses pelaksanaan sebuah organisasi. maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut2
(ah0a tujuannya antara lain adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau pro!esional yang
dapat menerapkan, mengembangkan, memperkaya kha;anah ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian, serta mengupayakan penggunaannya untuk
33
meningkatkan tara! kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.
(udaya organisasi di lembaga pendidikan adalah pemaknaan bersama seluruh
anggota organisasi di suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan nilai,
keyakinan, tradisi dan cara berpikir unik yang dianutnya dan tampak dalam
perilaku mereka, sehingga membedakan antara lembaga pendidikan dengan
lembaga pendidikan lainnya.
erekat organisasi pendidikan adalah kepercayaan pimpinan kepada ba0ahan,
keakraban/kebersamaan, dan kejujuran dan tanggung ja0ab.
Kepemimpinan sangat berpengaruh dalam proses penyelenggaraan
pendidikan di sekolah, agar pengaruh yang timbul dapat meningkatkan kinerja
personil secara optimal. $aka pemimpin harus memiliki 0a0asan dan kemampuan
dalam melaksanakan gaya kepemimpinan
Kemampuan pemimpin dalam memerankan gaya kepemimpinan yang
bertumpu kepada partisipasi akti! semua personil sekolah akan memunculkan
keberhasilan seorang pemimpin
emimpin harus memiliki pemahaman tentang konsep sistem (berpikir
secara sistematik) dalam memahami suatu sekolah sebagai suatu kesatuan yang
utuh.
emimpin harus memahami 0a0asan jauh kedepan agar tantangan
masadepan telah menjadi program dalam penyelenggaraan pendidikan.
Konsentrasi pemimpin terhadap kinerja personil pada akhirnya sasaran
yang hendak dicapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat
tercapai adalah peningkatan prestasi sekolah pada umumnya dapat tercapai dan
pada khususnya menghasilkan tamatan yang berkualitas.
34
B. "aran="aran
3ntuk meningkatkan kinerja personil sekolah sebaiknya kunjungan antar
sekolah sering dilakukan untuk melihat kemajuan dan perkembangan yang
telah dicapai di sekolah masing-masing.
#ebaiknya kesejahteraan lahir dan batin mendapat prioritas dalam
melaksanakan tugas pemimpin.
"an segera membenahi mutu manejemen pendidikan di lingkungan
sekolah.
35

Anda mungkin juga menyukai