Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan konvensi American Heart Associa/tion (AHA) terbaru pada tanggal 18 Oktober

2010, Prosedur CPR terbaru adalah sebagai berikut :


A. Kewaspadaan Terhadap Bahaya [DANGER] Penolong mengamankan diri sendiri dengan
memakai alat proteksi diri (APD). Alat proteksi yang paling dianjurkan adalah sarung tangan
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari korban kepada penolong. Selanjutnya
penolong mengamankan lingkungan dari kemungkinan bahaya lain yang mengancam, seperti
adanya arus listrik, ancaman kejatuhan benda (falling object), Setelah penolong dan
lingkungan aman maka selanjutnya meletakan korban pada tempat yang rata, keras, kering
dan jauh dari bahaya.
B. Cek Respons / Penilaian Kesadaran Cek kesadaran korban dengan memanggil dan
menepuk bahunya. Jika dengan memanggil dan menepuk tidak ada respos, maka lakukan
pengecekan kesadaran dengan melakukan Rangsangan Nyeri. lakukan rangsang nyeri dengan
menekan tulang dada korban dengan cara penolong menekuk jari-jari tangan kanan, lalu
tekan dengan sudut ruas jari-jari tangan yang telah ditekuk. Jika tidak ada respon dengan
rangsang nyeri berarti korban tidak sadar dan dalam kondisi koma.
C. Panggil Bantuan / Call For Help Jika korban tidak berespons selanjutnya penolong harus
segera memanggil bantuan baik dengan cara berteriak, menelepon, memberi tanda
pertolongan (SOS) dan cara lainya. BERTERIAK : Memanggil orang disekitar lokasi
kejadian agar membantu pertolongan atau disuruh mencari pertolongan lebih lanjut. Jika ada
AED (Automatic External Defibrilation) maka suruh penolong lain untuk mengambil AED.
MENELEPON : menghubungi pusat bantuan darurat (emergency call number) sesuai dengan
nomor dilokasi / negara masing-masing. Seperti : 911, 118, 112, 113, 999, 000, 555 dan lain-
lain. EMERGENCY SIGNAL : dengan membuat asap, kilauan cahaya, suar dan lain-lain jika
lokasi ada didaerah terpencil.
D. Cek Nadi Pengecekan nadi korban dilakukan selam 10 detik untuk memastikan apakah
jantung korban masih berdenyut atau tidak. Pada orang dewasa pengecekan nadi dilakukan
pada nadi leher (karotis) dengan menggunakan 2 jari. Caranya letakan 2 jari tangan pada
jakun (tiroid) kemudian tarik ke arah samping sampai terasa ada lekukan rasakan apakah
teraba atau tidak denyut nadi korban. Pada bayi pengecekan nadi dilakukan pada lengan atas
bagian dalam. Dengan menggunakan 2 jari rasakan ada tidaknya denyut nadi pada lengan atas
bagian dalam korban. Jika nadi tidak teraba berarti korban mengalami henti jantung, maka
segera lakukan penekanan / kompresi pada dada korban. Jika nadi teraba berarti jantung
masih berdenyut maka lanjutkan dengan membukaan jalan napas dan pemeriksanaan napas.
E. Kompresi Dada Jika korban tidak teraba nadinya berarti jantungnya berhenti berdenyut
maka harus segera dilakukan penekanan / kompresi dada sebanyak 30 kali. CARANYA :
posisi penolong sejajar dengan bahu korban. Letakan satu tumit tangan diatas tulang dada,
lalu letakan tangan yang satu lagi diatas tangan yang sudah diletakan diatas tulang dada.
Setelah lalu tekan dada korban denga menjaga siku tetap lurus. Tekan dada korban sampai
kedalaman sepertiga dari ketebalan dada atau 3-5 cm / 1-2 inci (korban dewasa), 2-3 cm
(Pada anak), 1-2 cm (bayi)
Jika korban berdenyut jantungnya tetapi tidak bernapas maka hanya diberikan napas buatan
saja sebanyak 12-20 kali per menit. Jika korban masih berdenyut jantungnya dan masih
bernapas maka korban dimiringkan agar ketika muntah tidak terjadi aspirasi. Korban yang
berhenti denyut jantungnya / tidak teraba nadi maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan
pernapasan karena sudah pasti berhenti napasnya, penolong setelah melakukan kompresi dan
membuka jalan napas langsung memberikan napas buatan sebanyak 2 kali.
F. Buka Jalan Napas Setelah melakukan kompresi selanjutnya membuka jalan napas. Buka
jalan napas dengan menengadahkan kepala korban. Pada korban trauma yang dicurigai
mengalami patah tulang leher melakukan jalan napas cukup dengan mengangkat dagu
korban.
G. Memberikan Napas Buatan Jika korban masih teraba berdenyut nadinya maka perlu
dilakukan pemeriksaan apakah masih bernapas atau tidak. Pemeriksaaan pernapasan
dilakukan dengan Melihat ada tidaknya pergerakan dada (LOOK), mendengarkan suara napas
(LISTEN) dan merasakan hembusan napas (FEEL).
H. Evaluasi pada CPR dilakukan setiap 5 Siklus. (5 x 30 kompresi) + (5 x 2 napas buatan)
Evaluasi pada pemebrian napas buatan saja dilakukan setiap 2 menit

Anda mungkin juga menyukai