Anda di halaman 1dari 6

Restorasi Sandwich Semen Ionomer Kaca Dengan Resin Komposit

Nevi Yanti

Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
Beberapa tahun belakangan ini, penggunaan resin komposit telah meluas dari
gigi-gigi anterior ke posterior, karena pasien semakin lama semakin menyadari akan
adanya alternatif estetis tumpatan dan meminta dokter gigi untuk menawarkan jalan
lain yang lebih memuaskan estetisnya. Sampai saat ini bahan tumpalan yang nilai
estetisnya baik adalah resin komposit.(4)
Resin komposit mempunyai keterbatasan dalam merestorasi kavitas yang
meluas ke dentin, karena dapat mengiritasi pulpa dan terbentuknya celah mikro.
Untuk menutupi keterbatasan ini, maka dipakailah semen ionomer kaca sebagai basis,
karena bahan ini memiliki biokompatibilitas yang sangat baik antara struktur gigi dan
semen. Berdasarkan kelebihan dan kelemahan resin komposit dan semen glass
ionomer, dikembangkanlah suatu modifikasi tumpatan yang dikenal dengan nama
restorasi Sandwich.(6) Dalam paper ini khusus dibahas mengenai resin komposit
dengan semen ionomcr kaca.
Restorasi Sandwich ini dapat dipakai pada semua kavitas dan bertujuan antara
lain: untuk fungsi estetis, pengunyahan, mencegah celah mikro serta untuk kekuatan
gigi.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah unluk memaparkan dengan singkat
pengertian, tujuan, bahan-bahan yang dipergunakan dan tata laksana dari restorasi
Sandwich.


BAB II
PENGERTIAN, TUJUAN DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
RESTORASI SANDWICH

II.1. Pengertian
Pengertian semen ionomer kaca memiliki kebaikan yang sangat
menguntungkan seperti daya adhesinya ang sangat baik serta kebaikan dari resin
komposit yang memiliki estetis yang memuaskan, sehingga dikembangkanlah
modifikasi tumpatan yang menguntungkan semen ionomer kaca sebagai basis untuk
menutupi tepi kavitas dentin yang terbuka dengan resin komposit sebagai
tumpatannya.
Bahan tumpatan komposit moderen dikenal sebagai bahan restoralid yang
paling estetis untuk daerah email, labial. Kemampuan membentuk perlekatan yang
kuat dan tahan lama pada dentin merupakan baja yang paling diharapkan pada
restorasi resin. Resin komposit juga mempunyai warna tumpatan yang sangat baik
sehingga untuk segi estetis sangat memuaskan.
Dari beberapa kelebihan tersebut, resin komposit juga mempunyai kekurangan
yaitu bila tidak ada sisa email yang mendukung maka potensi untuk bocor sangat
besar. Semen ionomer kaca memungkinkan untuk menutupi kekurangan dari resin
komposit yaitu dari sifat adhesi fisiko-kimia pada email dna dentin. Sifat adhesi

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
1
antara semen ionomer kaca dengan jaringan gigi dapat mengurangi kebocoran tepi. (2,
5, 6)
Keuntungan semen ionomer kaca yang lain adalah melepaskan fluor yang
memungkinkan untuk mencegah terjadinya sekunder karies. Tidak hanya resin
komposit, semen ionomer kaca juga memiliki kekurangan yaitu tidak dapat menerima
tekanan kunyah yang besar, mudah abrasi, erosi dan dari segi estetiknya tidak
sempurna karena translusensinya lebih rendah dari resin komposit.

II.2. Tujuan
Tujuan dari restorasi Sandwich adalah untuk mendapatkan fungsi estetis,
pengunyahan, mencegah celah mikro serta menambah kekuatan gigi. Fungsi estetis
kita dapatkan dari bahan resin komposit sebagai tumpatan karena resin komposit
memiliki translusensi yang lebih tinggi dibanding semen ionomcr kaca. (2) Resin
komposit selain memiliki niai estetis yang sangat memuaskan juga dapat menerima
tekanan kunyah yang besar, untuk mencegah celah mikro, maka kita pakai semen
glass ionomer sebagai basis. Semen glass ionomer dapat melepaskan fluor untuk
mencegah terjadinya sekunder karies. (2, 5)
Dengan mendapatkan basis yang baik dan tumpatan yang tahan terhadap
fungsi pengunyahan maka akan menambah kakuatan gigi.

II.2. Bahan
Semen glass ionomer pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent 1972
dengan komposisi bubuk serupa dengan semen silikat, yaitu terdiri atas:

SiO
2
29,0
Al
2
O
3
16,6
CaF
2
34,3
AlF
3
7,3
NaF 3,0
AlPO
4
9,9

Cairannya terdiri atas asam poli akrilik-itakonik dengan zat-zat tambahannya sebagai
stabilisator.
Semen glass ionomer untuk tujuan luting, berdasarkan pada reaksi pengerasan
antara glass (bubuk alumino silikat glass yang halus dan flux fluoride) dan larutan
homopolimer-kopolimer dari asam akrilik.
Berdasarkan Association Rcports Council on Cental Materials and Devices,
komposisi untuk luting dapat diubah dengan menggunakan berbagai rumus glass dan
poliasam yang berbeda-beda. Waktu kerja dan pengerasan juga dapat diubah dengan
mengubah ukuran partikel bubuk, menambah bahan chelating dengan berat molekul
rendah seperti asam tartarik dan penyesuaian konsentrasi serta kekentalan cairan.
Antara bahan-bahan yang dipergunakan pada restorasi Sandwich adalah semen
ionomer kaca, bahan bonding dan resin komposit. Keberhasilan dari restorasi
Sandwich tergantung dari ketiga bahan ini. Kekuatan ikatan (tensile) antara resin
komposit dengan semen ionomer kaca setelah diteliti menghasilkan kekutan ikatan
bervariasi dari 61,1kg/cm
2
sampai 1,4 kg/cm
2
. (3)





e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
2
BAB III
TATA LAKSANA RESTORASI SANDWICH

Prosedur penumpatan pada resorasi Sandwich sangat sederhana. Teknik
preparasi pada semua kavitas sama tergantung lokasi karies. Pada restorasi Sandwich
ini dipergunakan prinsip preparasi minimal. Prosedur penumpatan pada restorasi
Sandwich harus dilakukan dalam keadaan kering agar didapat pcrlekatan resin
komposit ke permukaan dentin yang dilapisi glass ionomer. (1)

1. Preparasi dan Lining
Kavitas dipreparasi, semua jaringan karies dibuang dengan menggunakan bur
diamond. Diamond stone yang rata atau tungsten karbid bertujuan untuk
menyelesaikan tepi email. Linier kalsium hidroksida digunakan hanya apabila terlihat
keadaan dentin yang hampir terbuka dengan perkiraan dentin yang menutupinya
hanya sekitar 1 mm atau kurang. Walaupun demikian, ia tidak boleh menutupi daerah
yang besar yang dapat mengganggu bonding (ikatan) glass ionomer. Setelah kavitas
dipreparasi, kemudian tepi email dibevel.

2. Perawatan Permukaan
Setelah kavitas dibersihkan, dikeringkan kemudian dioleskan kondisioner pada
permukaan kavitas ikatan semen ionomer kaca ke gigi dapat diperkuat dengan
menggunakan larutan yang mengandung asam poliakrilik, asam tannik atau dodicin.

3. Pemberian Semen
Kavitas dibcrsihkan dan dikeringkan (dalam kasus larutan ITS, hanya cairan
yang berlebihan yang harus diserap). Semen ionomer kaca diinjeksikan ke dalam
kavitas dan dibirakan menutupi tepi kavosurface (Gambar 1). Alternatifnya,
pencampuran dengan tangan secara standard dapat digunakan dan semen tersebut
diaduk sampai menyerupai plastik yang berkilau sebelum digunakan. Warna semen
harus dipilih agar sesuai dengan warna dentin. Pengerasan semen yang dianjurkan
adalah dalam waktu 5 menit. Dalam paper ini dicontohkan pada kavitas klas V.














Gambar 1. Kavitas Klas V yang dipreparasi di I Lateralis kanan atas





e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
3
4. Preparasi Semen Tepi Email
Setelah mengeras selama 5 menit, semen yang berlebihan dilepaskan dari tepi-
tepi e-mail dan dikamfer ke dinding dentin (Gambar 2 dan 3).












Gambar 2. Semen ionomer kaca yang dimasukkan dan dikontur sampai ke tepi dentin
dan email. Explorer yang harus digunakan untuk penghalusan terakhir tepi-tepi

5. Pemberian Resin Bonding
Salah satu bonding rang dipakai adalah agen bonding resin liquid dioleskan
segera ke basis semen dan dinding-dinding kavitas, harus hati-hati untuk memastikan
bahwa lapisan tersebut tipis (Gambar 4). Sistem visible light cured dianjurkan karena
pengerasan yang cepat dari agen bonding adalah penting untuk menjamin semen dan
permukaan email tidak terkontaminasi.














Gambar 3. Semen yang dikeluarkan dari dinding email dengan stone diamond bulat
yang kecil dan dikontur tepat setingkat dengan tepi dentin.

6. Pemberian Resin Komposit
Tumpatan resin dimasukkan dan dikontur ke posisinya (Gambar 5). Bahan
tersebut tidak boleh berlebihan, dan adaptasi yang tepat dapat dicapai dengan
pemakaian matriks plastik bening.

7. Penyelesaian
Setelah disinari, restorasi tersebut diselesaikan dengan bur diamond rata atau
bur karbid (Gambar 6). Pemolesan restorasi dapat diselesaikan dengan menggunakan
"cup polishing" karet abrasif dan bubuk aluminium oxida yang halus (Gambar 7).

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
4
Contoh-contoh restorasi yang telah selesai dari I Lateralis atas dan kaninus
ditunjukkan dalam Gambar 8.












Gambar 5. RK yang dikontur ke posisinya













Gambar 6. Penyelesaian dengan stone diamond yang halus atau bur karboid













Gambar 8. Restorasi yang telah selesai di I
2
dan C








e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
5
BAB IV
KESIMPULAN

Untuk memenuhi kebutuhan klinis akan tumpatan yang baik, bisa di dapat dari
restorasi Sandwich yang merupakan kombinasi dari semen ionomer kaca sebagai
basis dengan komposit sebagai tumpatannya, dengan tujuan untuk fungsi
pengunyahan, estetis, mencegah celah mikro serta meningkatkan kekuatan gigi
restorasi Sandwich yang baik dipergunakan bahan-bahan: resin komposit, bonding
dan semen ionomer kaca. Tata laksana restorasi Sandwich adalah sebagai berikut:
1. Preparasi dan Lining
2. Perawatan Permukaan
3. Pemberian Semen
4. Preparasi Semen Tepi Email
5. Pemberian Resin Bonding
6. Pemberian Komposit Mikrofine
7. Penyelesaian.



DAFTAR PUSTAKA

1. J .W. Mc Lean, The Use of Glass-Ionomer Cements in Bonding Composite Resins
to Dentine, Br Dent. J . 1985: 158; 410

2. Shortall A.C, Marginal Seal of Class V Composite/Glass Ionomer Sandwich
Restotrative, Resine, J ADA 1987:114; 167-172

3. Hinours K. Moore B.K. dan Philips P.W., Tensile Bond Strenght Between Glass
Ionomer Cement and Composite Resine, J ADA 1987 : 114 ; 167 - 172

4. O'Brian dan Ryge, An Outline of Dental Materials and Thair, Selection,
Philadelphia Saundeers, 1978 : 169 - 170

5. Mc, Lean J .W. dan Wilson AD., The Clinical Development of the Glass Ionomer
Cement, It Some Clinical Aplication, Aust. Dent J , 1977: 22 ; 120

6. Association Reports Council on Dental Materials and Device, Status Reports on
Glass Inomer Cements, J ADA 1979: 99; 221 - 226

e-USU Repository 2004 Universitas Sumatera Utara
6

Anda mungkin juga menyukai