Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN ANESTESI PADA OPERASI PASIEN ATRESIA ESOFAGUS

POST ESOFAGOSTOMI DAN GASTROSTOMI YANG AKAN DILAKUKAN


TRANSPOSISI COLON DENGAN PENDEKATAN STERNOTOMY DAN
GASTRIC PULL UP
Identitas Pasien
Nama : By f
Umur : 2 Th
Berat badan : 16 kg
Diagnosis : Atresia esophagus post esofagostomi dan gastostomi
Operasi : Transposisi coon !endekatan "ternotomi dan gastric pu up
Tangga Operasi : 2#$%$2#1%
&'auasi !re Anestesi
(1)$#%$2#1% * pk 1+,## -.B/
Anamnesis
0i1ayat keahiran : !asien ahir sc ai gemei *premature 22 minngu*
angsung menangis seteah ahir* Berat badan ahir 11## gram, 0i1ayat
biru* kuning * ke3ang * batuk dan asma disangka, 0i1ayat aergi :
disangka,
!asien didiagnosa atresia esophagus 2 hari seteah ahir karena
pasien muntah setiap diberikan susu* pasien teah diakukan operasi
gastrostomi usia 4 hari di 0"56* dan dira1at di perinatoogi seama 2
buan
!emeriksaan 7isik
"tatus 8enerais :
9U: anak aktif* :0 :12#$12#;<mnt* 00 :2+$2#;<mnt* suhu : afebris 5*
"pO2 : )2$)+=
9epaa : tidak ada deformitas* Ubun$ubun besar datar
6ata : tidak anemik* tidak ikterik,
5or : "1$"2 intensitas norma* reguer* murmur ($/
pumo : retraksi ($/ "uara tambahan rh ><>
Abdomen : bising usus >* kembung$* anus >
&;tremitas : edema $<$* akra hangat* 50T ? 2 detik
@aboratorium (1A<%<1%/
D!@ : 12*2<2A*%<1261#<4A+###
!T<A!TT :#*);< 1;
Na<9<5 : 1%%< %*26< 1#4
8D" : 112
B ray : pneumonia
&chocardiograC(2+<%<1%/ : tidak ada keainan katup
9esimpuan : A"A 2 pneumonia
.nstruksi pra bedah :
$ "urat iDin anestesi
$ !uasa
$ 6ohon dikukan echocardiograC (saat preop 'isite beum diakukan
echocardiograC/
$ "edia darah sesuai dg T" bedah
$ !ost op !.5U
0encana Anestesi :
Anestesi umum dengan intubasi ora seep non apneau dan
pemasangan akses sentra serta pemasangan catheter epidura
6onitoring : saturasi* &98* tekanan darah* &T5O2* prekordia
stetoskop*urin kateter* temperatur kuit,
.ntraoperatif :
!uku #+,2# pasien dipremedikasi dengan midaDoam #*4mg >
9etamin + mg masuk ke daam kamar operasi sudah terpasang infuse
pada tangan kiri no 22 8 ancar 9emudian dipasang aat monitor
saturasi*&98* TD hemodinamik* Nadi 12#<mnt* TD 1#%<62 mm:g* 00 :
2+;<mnt* saturasi )A =,
!asien diposisikan head up* diakukan induksi dengan se'oEuran +
= 'oume daam O2 % @<m tanpa memberikan tekanan positif
danDiberikan fentany 24 ug, "eteah menunggu kurang ebih 2 menit*
pasien diintubasi dengan &TT % kingking uncuF dan diCksasi pada e'e )
cm, 9emudian diberikan musce reaksan atracurium 4mg
"eteah pasien terintubasi maka diakukan pemasangan akses c'c di
'ena femorais kiri* serta dengan pemasangan catheter epidura dengan
insersi di @1$2
6aintenance dengan se'oEuran 2 ='oume dan contiunous epidura
ropi'acaine #*2A4= dengan kecepatan 2 cc<3am,
dengan 7iO2 : %# = tota Eo1 2 T' 1##cc rr 2#;
Durasi operasi 11 3am 2# menit
5airan masuk : kristaoid : %## cc kooid 4#cc prc : 2##cc
!erdarahan : 24# cc* &BG :++# cc* AB@ : 1+6 cc,
Urin output : 2cc<kgbb<3am
!ada akhir operasi pasien tetap terintubasi dan diba1a ke !.5U
dengan kondisi :emodinamik : TD )6<4# mm:g* N : 12#;<mnt* 00 :
baging manua 2+$2#;<mnt
!asca operatif :
Anagetik continuous epidura ropi'acaine #*1+A4= 2 cc < 3am
!era1atan !.5U hari 1 :
B1 : !".6G !c 12 f 2# peep 4 CO2 24 = 't : 1##$2## f 22$2% sat
))$1##
B2 : :96 T :)6<4% :0 : 124$12#
B2 : on sedasi
B% : pu > 1# cc<3am kuning 3ernih
B4 : Bu> soeE
B6 : ed $<$
D!@ : 11*2<24*%<1161#<2A+###
!T<A!TT :#*6;< 1;
Na<9<5 : 12A< 2*46< 1#4
8D" : 12A
B8A : A*2+< 2A*+<124*1<2A*A<2*+<))=
!aning : obser'asi hemodinamik
-eaning bertahap
!era1atan !.5U hari 2 :
B1 : "pontan A"B !s + !eep 4 CO2 24 = 't : 1##$2## f 22$2% sat
))$1##
B2 : :96 T :1#6<6% :0 : 12#$12#
B2 : %;6
B% : pu > 1# cc<3am kuning 3ernih
B4 : Bu> soeE
B6 : ed $<$
D!@ : 12*2<24*%<1261#<%A+###
Na<9<5 : 12+< 2*A6< 1#+
Abumin : 2*A
8D" : 12%
B8A : A*2A< 24*+<12A*1<24*A<2*1<))=
!aning : obser'asi hemodinamik
&kstubasi
!era1atan !.5U hari 2 :
B1 : "pontan Nasa kanu 2<$ 00 22$2% ;<$ 0h$<$ 1h$<$ sat ))$1##=
B2 : :96 T :1#6<6% :0 : 11#$12#
B2 : %;6
B% : pu > 12 cc<3am kuning 3ernih
B4 : Bu> soeE
B6 : ed $<$
D!@ : 12*2<24*%<1261#<%A+###
Na<9<5 : 124< 2*46< 1#+
Abumin : 2*4
8D" : 12%
B8A : A*2A< 24*+<12A*1<24*A<2*1<))=
!aning : obser'asi hemodinamik
!indah ruangan
!&6BA:A"AN:
Atresia oesofagus dapat merupakan keainan ba1aan yang
berhubungan dengan GA5T&0@ ('ertebra anomai* ana atresia* cardiac
anomai* tracheoesofaghea Cstua* eosofagea atresia* rena atau imb
anomai/, 9eainan ini dapat menimbukan kompikasi berupa aspirasi yang
berasa dari isi ambung atau sekret yang tertimbun pada kantong
proksima oesofagus yang mengaami atresia sehingga dapat
menyebabkan aspirasi pneumonia,
&mbrioogi terbentuknya esofagus dan trachea pada minggu ketiga
kehamian* atresia esophagus ter3adi karena terputusnya proses proiferasi
dari se endoderma yang terpisah dari forgut membentuk pipa trachea
dan esofagus, Berbagai tipe dari atresia esofagus dengan dan tanpa Cste
(T&7/ adaah:
$Tipe A: atresia esofagus tanpa Cste
$Tipe B: Atresia esofagus dengan proksima T&7
$Tipe 5: Atresia esofagus dengan dista T&7
$Tipe D : AAtresia esofagus dengan dista T&7 dan proksima T&7
$Tipe &: T&7 tanpa atresia esofagus
Terapi pembedahan merupakan terapi deCnitif untuk atresia esofagus dan
T&7* dengan diakukan perbaikan primer berupa igasi Cste dan
anastomosis secara primer dari esofagus serta diakukan pemasangan
N8T<O8T yang mee1ati anastomosis, Apabia N8T tercabut maka tidak
boeh diakukan pemasangan kembai karena dapat merusak
anastomosis,
!enataaksanaan anestesi:
!ersiapan pre operatif:
$ 6encegah aspirasi pneumonia dengan memposisikan bayi setengah
duduk* meakukan Csioterapi nafas dan pemberian antibiotik sesuai
dengan peta kuman,
$ Bia sudah ter3adi pneumonia maka diakukan perbaikan
pneumonianya duu dan bisa diakukan gastrostomi dengan
anestesi oka untuk mendekompresi ambung
$ Diakukan peniaian secara engkap keainan yang ain (GA5T0&@/
$ Diakukan stabiisasi bayi daam 1aktu 2% sampai %+ 3am seteah
ahir,
$ !emberian cairan intra 'ena untuk menghindari dehidrasi dan
hipogikemia* yaitu resusitasi dengan norma saine dan
maintenance dengan cairan bergukosa,
.nduksi anestesi:
.ntubasi pada pasien T&7 harus mempertimbangkan kesuitan
memasukan &TT* adanya kebocoran dari 'entiasi meaui Cste dan
mencegah pemberian 'entiasi yang berebihan dimana bisa
menyebabkan distensi ambung kemudian aspirasi pneumonia,
.ntubasi a1ake dian3urkan untuk menghindari kontro 'entiasi yang
yang berebihan* tetapi dapat menyebabkan trauma pada bayi dan
tidak mudah diakukan, "ehingga dapat diakukan intubasi dengan
anestesi pada saat stadium 2 peana 2 dimana nafas tetap spontan,
!eumpuh otot tidak diberikan untuk intubasi bia ada keraguan pada
kemampuan memberikan 'entiasi yang bisa menyebabkan distensi
ambung, !ada saat pemasangan &TT harus diperhatikan sehingga
u3ung &TT tidak teretak pada u3ung Cste atau di atas Cste,
6aintenance anestesi direkomendasikan menggunakan anestesi
umum inhaasi dengan opioid atau anestesi umum dengan epidura,
!ost Operatif:
Gentiasi umumnya diberikan daam 2% 3am sampai %+ 3am post op* dan
bisa 3uga daam 4 hari sampai dengan A hari post op

Anda mungkin juga menyukai