Anda di halaman 1dari 9

SISTEM KULIT DAN INTEGUMEN

PEMERIKSAAN FISIK
TUJUAN
ALAT DAN BAHAN
PROSEDUR KERJA
KOLOM CHECK LIST
REFERENSI
SISTEM INTEGUMEN
Inspeksi
a. Kaji integritas kulit warna flushing, cyanosis, jaundice, pigmentasi yang tidak teratur
b. Kaji membrane mukosa, turgor, dan keadaan umum, kulit
c. Kaji bentuk, integritas, warna kuku.
d. Kaji adanya luka, bekas operasi/skar, drain, dekubitus.

Palpasi
a. Adanya nyeri, edema, dan penurunan suhu.
b. Tekstur kulit.
c. Turgor kulit, normal < 3 detik
d. Area edema dipalpasi untuk menentukan konsistensi, temperatur, bentuk, mobilisasi.
e. Palpasi Capillary refill time : warna kembali normal setelah 3 5 detik.

Pemeriksaan Fisik
Teknik pengkajian penting untuk mengevaluasi integumen yang mencakup teknik
inspeksi dan palpasi.
Inspeksi
1. Warna / adanya perubahan pigmentasi
Warna kulit di setiap bagian seharusnya sama, kecuali jika ada peningkatan
vaskularisasi. Variasi normal warna kulit antara lain:
Variasi normal Deskripsi
1. Tahi lalat Kecoklatan coklat tua, bisa datar atau sedikit menonjol
2. Stretch mark (striae) Keputihan atau pink, dapat disebabkan karena berat yang
berlebih atau kehamilan.
3. Freckles (bintik-bintik di tubuh) Datar dimanapun bagian tubuh.
4. Vitiligo Area kulit tak terpigmentasi, prevalensi lebih pada orang kulit gelap.
5. Tanda lahir Umumnya datar, warnanya bisa kecoklatan, merah, atau coklat.

Warna kulit yang abnormal yaitu kekuningan atau jaudis. Hal ini dapat mengindikasikan
terjadinya kelainan fungsi hati atau hemolisis sel darah merah. Pada orang berkulit
gelap, jaundis terlihat sebagai warna kuning-hijau pada sklera, telapak tangan, dna kaki.
Pada orang berkulit cerah, jaundis terlihat berwarna kuning pada kulit, sklera, bibir,
palatum, dan dibawah lidah.
Warna kulit abnormal lainnya yaitu eritema. Eritema dimanifestasikan sebagai
kemerahan pada orang berkulit cerah dan coklat atau ungu pada orang berkulit gelap.
Hal ini mengindikasikan peningkatan temperatur kulit karena inflamasi (proses
vaskularisasi jaringan).

2. Adanya lesi
Lesi pada kulit dideskripsikan dengan warnanya, bentuk, ukuran, dan penampilan
umum. Selain itu batas luka apakah luka datar, menonjol juga harus dicatat.
Tipe Lesi Kulit Deskripsi
Blister Adanya cairan vesikel terisi atau bullae
Bulla Blister lebih dari 1 cm.
komedo Karena dilatasi pori-pori
Crust (kerak) Eksudat kering yang merusak epitel kulit,
Cyst (kista) Semisolid atau masa berisi cairan, enkapsulasi pada lapisan kulit yang lebih
dalam.
Deskuamasi Peluruhan atau hilangnya debris pada permukaan kulit.
Erosi Kehilangan epidermis, dapat dikaitakan dengan vesikel, bulae, atau pustula.
Eksoriasi Erosi epidermal n=biasanya karena peregangan kulit.
Fissura Retak pada epidermis biasanya sampai ke dermis
Makula Area datar pada kulit dengan diskolorisasi, diameter kurang dari 5 mm.
Nodul Solid, peningkatan lesi atau masa, diameter 5 mm- 5 cm
Papula Solid, peningkatan lesi dengan diameter kurang dari 5 mm
Plaque Timbul, lesi datar diameter lebih besar dari 5 mm
Pustula Papula berisi eksudat purulen
Scale Debris kulit pada permukaan epidermis
Tumor Masa padat, diameter lebih besar dari 5 cm, biasanya berlanjut ke dermis.
Ulserasi Kehilangan epidermis, berlanjut sampai dermis atau lebih dalam.
Urticaria berhubungan dengan reaksi makanan dan obat.Timbul wheal seperti lesi
Vesikel Lesi terisi sedikit cairan, diameter kurang dari 1 cm
Wheal Transient, timbul, pink, tidak rata dengan edema disekitarnya.
Tabel Jenis-Jenis Lesi

Lesi vaskular mencakup petekie, purpura dan ekimosis (berdasarkan ukurannya).
Petekie
Purpura
Ekimosis



3. Adanya ruam
Munculnya ruam kulit mengindikasikan adanya infeksi atau reaksi obat. Beberapa jenis
ruam dapat dilihat pada tabel diatas. Keberadaan ruam berhubungan dengan perubahan
farmako terapi yang penting untuk membantu identifikasi adanya reaksi
hipersensitivitas alergi. Perkembangan urtikaria terjadi karena adanya reaksi obat atau
makanan. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh jamur atau ragi. Misalnya infeksi oleh
Candida Albicans yang meninvasi jaringan yang lebih dalam.


4. Kondisi rambut
Kuantitas, kualitas, distribusi rambut perlu di catat. Kulit kepala seharusnya elastis dan
terdistribusi rambut merata. Alopesia berhubungan dengan adanya kehilangan rambut
dan menyebar, merata, dan lengkap, biasanya dikarenakan terapi obat seperti
kemoterapi. Hirsutism atau meningkatnya pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh,
atau pubis merupakan salah satu penemuan abnormal. Hal ini dapat ditemukan pada
wanita menopause, gangguan endokrin, dan terapi obat tertentu (kortikosteroid,
androgenik).

5. Kondisi kuku
Kuku seharusnya berwarna pink dengan vaskularisasi yang baik dan dapat dilakukan tes
kapilari refil. Kuku yang membiru dan keunguan dapat mengindikasikan terjadinya
sianosis. Jika warnanya pucat, bisa saja terjadi penurunan aliran darah ke perifer. Ketika
ditemukan adanya clubbing, sudut kuku 180, mengindikasikan adanya hipoksia
kronik.
pada sirosis, gagal jantung, dan DM tipe II.Terrys nail
defisiensi zat besi. anemia Kuku berwarna keputihan dengan bagian distal berwarna
coklat kemerahan gelap. Koilonychias

defisiensi protein.adanya garis garis tipis pada kuku defisiensi zinc.adanya spot
putih pada kuku

6. catat bau badan dan adanya bau pada pernapasan, berhubungan erat dengan kualitas
perawatan diri klien.Bau

Palpasi
1. palpasi kelembutan permukaan kulit. Kulit kasar terjadi pada pasien
hipitiroidisme.Tekstur
2. Kelembaban
Dideskripsikan dengan kering, berminyak, berkeringat, atau lembab. Kulit berminyak
dengan jerawat dan dengan peningkatan aktivitas kelenjar minyak dna pada penyakit
parkinson. Diaforesis sebagai respon meningkatnya suhu atau melabolisme tubuh.
Hiperhidrosis istilah terhadap perspirasi berlebihan.
3. Temperatur
4. Mobilitas dan turgor
Ketika mengkaji secara terpusat, diatas klavikula, kulit seharusnya mudah untuk dicubit,
dan cepat kembali ke posisi awal. Mobilitas kulit menurun pada scleroderma atau pada
pasien dengan peningkatan edema. Turgor kulit menurun pada pasien dehidrasi.
5. nonpitting atau pitting edemaEdema
Nonpitting edema, tidak terdepresi dengan palpasi, terlihat pada pasien dengan respon
inflamasi lokal dan disebabkan oleh kerusakan endotel kapiler. Kulit terlihat merah,
keras, dan hangat.
Pitting edema biasanya pada kulit ekstremitas dan dapat menimbulakan depresi ketika
dilakukan palpasi.
Skala (1+ to 4+) Pengukuran Deskripsi Waktu kembali
/41 2 mm Nyaris dapat terdeteksi Segera
/42 4 mm Pitting Lebih dalam Beberapa detik
/43 6 mm Pitting dalam 10-20 detik
4+/4 10 mm Sangat dalam >20 detik
Tabel Skala Pitting Edema


Referensi:
Davenport, Joan. Patient Assessment:Integumentary System Chapter 51.
http://connectiondev.lww.com/Products/morton/documents/pdfs/morton_ch51.pdf
(diunduh pada 28 November 2010)
__________. Physical Assessment - Chapter 2 Integumentary System.
http://nursinglink.monster.com/training/articles/297-physical-assessment---chapter-2-
integumentary-system
Sistem Integumen adalah salah satu materi Semester 4 akper manokwari, namun yang
di bahas di sini adalah hanya sistem integumen KULIT saja. selamat membaca dan
belajar


SISTEM INTEGUMENT

CIRI-CIRI KULIT

1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 1,75 m.
4. Tebal rata rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis :
0,5 mm.pada daerah penis.


ANATOMI FISIOLOG KULIT

KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:
1. EPIDERMIS
Terbagi atas 4 lapisan:
a. Lapisan basal / stratum germinativum

* terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
* Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.
* Lapisan terbawah dari epidermis.
* Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin( melindungi kulit
dari sinar matahari.


b. lap. Malpighi/ stratum spinosum.

* Lapisan epidermis yang paling tebal.
* Terdiri dari sel polygonal
* Sel sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.


c. lap. Granular / s. granulosum.

* Terdiri dari butir butir granul keratohialinyang basofilik.


d. lapsan tanduk / korneum.

* Terdiri dari 20 25 lapis sel tanduk tanpa inti.


Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:

1. Mengusir mikroorganisme patogen.
2. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3. Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku.


Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel
yaitu :
1. Sel merkel.
Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam pembentukan
kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
2. Sel langerhans.
Berperan dalam respon respon antigen kutaneus.
Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai
tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers
prints.

2. DERMIS.( korium)

* merupakan lapisan dibawah epidermis.
* Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:pars papilaris.( terdiri dari sel
fibroblast yang memproduksi kolagen DAN Retikularis YG Terdapat banyak p. darah ,
limfe, dan akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.


3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS.

* Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak
lemak.
* Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang.
* Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.
* Sebagai bantalan terhadap trauma.
* Tempat penumpukan energi.


4. RAMBUT.

Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal
jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut

1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2. menyarig udara.
3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
4. pendorong penguapan kerngat dan
5. indera peraba yang sensitive.

RaMbut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin )
Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 2 fase :
1. fase pertumbuhan (Anagen)
kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada
satu saat.
2. Fase Istirahat( Telogen)
Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan
50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya.
Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi.
Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah,
janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin.
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).

5. KUKU
Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin yang keras
dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula.
Berfungsi mengangkat benda benda kecil.
Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan
kuku kaki: 12- 18 bulan.

KELENJAR KELENJAR PADA KULIT
1. Kelenjar Sebasea
berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
2. Kelenjar keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.
Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b. kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.
Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang
pada sklus haid.
K.Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri
menghasilkan bau khas pada aksila.
Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K. seruminosa
yang menghasilkan serumen(wax).

FUNGSI KULIT SECARA UMUM.

1. SEBAGAI PROTEKSI.

* Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)
* Melindungi dari trauma yang terus menerus.
* Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
* Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
* Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.


2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU.

* Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah
meningkat terjadi penguapan keringat.

3 proses hilangnya panas dari tubuh:

* Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
* Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang
bersentuhan dengan tubuh.
* Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
* Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan
oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)

3. SENSIBILITAS

* mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.


4. KESEIMBANGAN AIR

* Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta
elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban
dalam jaringan subcutan.
* Air mengalami evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.

5. PRODUKSI VITAMIN.

* Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis vitamin D.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT

1. BIOPSI KULIT.
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi
dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian
tengah jaringan.
INDIKASI
Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan
bentuk yang tidak lazim.
Pembentukan lepuh.

2. PATCH TEST
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester
khusus ( exclusive putches )
INDKASI
Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah.
Blister yang halus, papula dan gatal gatal yang hebat reaksi + sedang.
Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.

Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test.
Jangan menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
Sample masing masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester
berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.(
20 30 buah.)
Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih menempel.
Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit.
2- 3 hari setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.

3. PENGEROKAN KULIT.
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan skatpel
yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada
mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan
dipriksa dengan mikroskop.

4. PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan
menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat
jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan
dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.

5. APUS TZANCK.
Untuk memeriksa sel sel kulit yang mengalami pelepuhan.
INDIKASI
Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus.
Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.

Anda mungkin juga menyukai