Anda di halaman 1dari 17

1.

Memahami dan menjelaskan Anatomi usus halus anus


1.1 Memahami dan menjelaskan makroskopis anatomi
Intestinum Crassum (Usus Besar)

Intestinum Crassum (crasum = tebal) , dibagi dalam colon dan intestinum rextum
Colon dapat dibagi dalam :
Colon ascendens, dimulai dari caecum. Pada ujujng caecum berbuara bagunan kecil
berupa pipa menyerupai cacing disebut appendix vermiormis
Colon transversum
Colon descendens
Colon sigmoideuim
Caecum

!eperti kantong dengan ujung buntu menonjol keb"a#
$erletak pada region ileaca dextra
%ibagian ba"a# terdapat juncture ileocolica tempat bermuaranya ileum
Panjangnya sekitar &cm
Pada sisi media ba"a# caecum terdapat appendix vermiormis:
o 'entuk seperti cacing dengan panjang ()*+ cm
o Pada orang mati dapat ditemukan beberapa tipe:
Post caecalis (&,-), terletak dibelakang caecum
%iescending = pelvic type (+*-), terletak diba"a# ileum
!ubcaecalis (.,&-), terletak diba"a# caecum
/nte ilei (*,0-), terletak didepan ileum
Post ilei (0,1-) terletak di belakang ileum
o 2etak diregio iliaca
o Pada orang #idup dapat ditemukan semua type, karena caecum selalu
berkontraksi se#ingga ujung appendix beruba#)uba#, sedangkan pada orang mati
tetap
o Pada orang #idup dapat ditemukan . type:
3obile type, bias beruba#)uba# dapat ditemukan pada semua type
4ixed type, tetap dapat ditemukan bila ujung appendix pada peritoneum
dan type retrocaecal
o /ppendix punya penutp peritoneum yang lengkap pada bagian ba"a# usus #alus
diesbut mesiappendix
o Cara pemeriksaan appendix verniormis dengan sepertiga titick 3C. 'urney

o 2etak taenia pada colon transversum :
Perlekatan alat penggantung dibelakang disebut taenia mesocolica
Perletakatan omentum majus dimuka disebut taenia omentalis
%iding caudal tidak ada alat yang melekat disebut taenia libera
o $aenia ini, berkas longitudinale, karena lebi# pendek dari stratum circulare,
mengakibatkan stratum circulare melipat)lipat. 2ipatan keluar disebut #austra
dan lipatan kedalam disebut plica semilunaris.
o 2ekuk diantara #austra disebut incisura
o Pada caecum dilengkapi valvula ileocolica (valvula ileocaecalis) yang terdiri dari
labium superios dan labium inerior. 2abium ini dibentuk oleng lipatan stratum
circular eke ventral dan dorsal membentuk renulum
Intestinum jejunum & Intestinum ileum
Intestinum jejunum : usus kosong5 jejunus = kosong
Intestinum ileum : usus berkelok)kelok5 ilien = memutar
Panjangnya sekitar & meter
!elain duodenum, .6, proximal usus intestinum tenue merupakan bagian jejunum, +6, distal
sisanya merupakan ileum
%alam intestinum ileum terdapat kumpulan noduli solitarii se#ingga terbentuk laminae disebut
noduli agregat atau pla7ues peyeri, disini tidak ada villi dan letaknya ber#adapan dengan alat
penggantung ileum.
8adang)kadang satu meter dari ak#ir ileum terdapat suatu tonjolan sisa ductus
omp#aloenterius disebut diverticulum ilie, yaitu saluran yang meng#ubungkan umbilicus
dengan ileum. 'ila setela# la#ir masi# ada disebut istula umbilicalis.
%iameter jejunum cenderung lebi# besar daripada ileum
3esentrium jejunum cenderung lebi# tebal dari pada ileum
/rteriae : berasal dari /.mesentrica superior, cabang 9cabangnya membentuk anyaman yaitu
arcade jejunalis da ilei /.ileocolica menuju bagian ba"a# ileum
:ena : senama dengan arteri
Inervasi : simpatis dan parasimpatis berasal dari ;. :agus dari plexus mesentricus superior.
1.2 Memahami dan menjelaskan miksroskopis anatomi
Intestinum $enue
Panjang : < .+ kaki (< = m)
$erdiri dari : duodenum, jejunum dan ileum
%inding terdiri dari 1 lapisan, sesuai pola saluran cerna
!usunan intestinum tenue dibuat k#usus untuk mencerna absorbsi
>ntuk memperluas permukaan absorbsi terdapat struktur :
*. Plica semicircularis 8erkringi
2ipatan tunica mucosa dan submucosa berbentuk bulan sabit mengelilingi ? ) @
lingkaran lumen

.. :illi intestinalis
Penonjolan pada mukosa, ? ) *? mm yang terdiri dari l. propria dan dibatasi epit#el
pada permukaannya epit#el pada permukaannya
Pada duodenum, lebar spt daun
Pada jejunum, lb# #alus mirip jari
%i dasar villi terdapat muara)muara kelenjar berbentuk sumur)sumur disebut Crypti
Lieberkuhn
8elenjar ini merupakan tubulosa simplex, terbentang sampai mencapai muscularis
mucosa
2amina propria villi :
Aar reticular #alus, dgn sedikit serat elastin B collagen
$erdapat sel)sel lymp#osit, netrop#yl, plasmocyte B macrop#ag
%i tenga# villi tdpt pembulu# lymp#, besar, tunggal, ujung buntu, disebut
pembuluh lacteal
Auga terdapat jala kapiler dara# plexus sara dan serat)serat mus cular polos berasal
dari permukaan dalam muscularis mucosa
+. 3icrovilli
$onjolan)tonjolan dinding sel ke permukaan lumen merupakan brushborder
Tunia muosa
Cpit#el usus #alus epit#el selapis, silindris terdiri dari :
- !el absorbti
'entuk silindris. Pada permukaan terdapat microvilli (brus#border)

- !el Doblet
$ersebar diantara sel)sel absorbti, makin ke distal usus #alus makin banyak. 8elenjar
>nicellular. 3ensekresikan mucus. 3emberikan reaksi P/! E
- !el enteroendocrine
3engeluarkan peptida pengatur akti yang ber#ubungan dengan sekresi lambung, motilitas
intestinal, sekresi pankreas, dan kontraksi kandung empedu.
$ersebar diantara sel)sel absorti dan sel goblet:
!el gastrinintestinal pada vili dan kriptus
!el peng#asil somastatin (sel %) sepanjang usus #alus
!el peng#asil c#olecystokinine (sel I) crypti duodenum dan jejunum
!el peng#asil enteroglucagon6glycentine (sel 2) pada mucosa jejunum dan ileum
!el enteroc#romain sel CC*) sepanjang mukosa usus #alus , peng#asil serotonin dan
substan P
!el 8 paling sering terli#at pada crypti duodenum dan jejunum, menga#silkan gastric
in#ibitory peptide.
- !el Panet#
$erdapat pada dasar crypti 2ieberku#n. 'erbentuk piramid, inti di basal dengan granula
sekretorik sangat eosinop#yl yang terdapat supranuclear. 4ungsi dan mekanisme pelepasan
granula belum diketa#ui
!amina propria
Aaringan ikat reticular jarang
$erdapat sel limp#ocyte kecil, lymp#onodulus soliter, dengan atau tanpa sentrum
germinativum
3akin kedistal nodulus bertamba# besar dan bertamba# banyak. 3embentuk agregat besar
terdiri dari .06lebi# lymp#onodulus disebut plaques Peyeri
Tunia musularis muosa
%ua lapis tipis, sebela# dalam sirkular, sebela# luar longitudinal
%iterobos pembulu# dara# dan lim, duktus, sara otonom, plexus 3eissneri
Tunia su"muosa
Aaringan ikat jarang, pembulu# dara#, pembulu# lymp#
Plexus 3eissneri
8elenjar 'runner :
) 8elenjar tubulosa bercabang complex
) 'erkembang paling baik pada duodenum
) !el)sel mukosa, mensekresi lendir
Tunia musularis e#terna
/da . lapisan :
2apisan dalam, circular
2apisan luar, longitudinal
%iantara keduanya sering terdapat ganglion parasimpatis, plexus myentericus /uerbac# motor
inervasi peristaltik
Tunia serosa
$erdiri dari any peny jarang yang dilapisi ole# mesot#elium, kecuali bagian retroperitoneal duodenum
ditutupi tunica adventitia
$uodenum

>sus *. jari, panjang < ., cm

$idak mempunyai mesenterium

$empat muara ductus empedu dan pancreas

:illus berbentuk daun, F < 106mm


.

'agian depan diliputi serosa dan bagian belakang diliputi adnventitia

!ubmucosa mgd kel Brunner, $ubulosa bercabang)cabang berkelok)kelok. $ersusun dalam


lobuli. %uctus menembus m. mucosa bermuara ke dalam cryptus 2ieberku#n
%ejunum
Paling panjang, .,, 9 + mm
3esenterium menggantung pada bgn posterior rongga abdomen
%i proximal villi, bentuk spt lida#, makin ke distal bentuk seperti jari dan lebi# panjang
$idak ada kel 'runner dan pla7ue Peyeri
Plica semicircularis tinggi muda# dikenal
Ileum
Panjang 1 9 1,, m
:illi intestinalis kurus)kurus
!el Doblet amat banyak
Plica semicircularis pendek
!eperti jejunum juga digantung kan pada mesenterium
Ciri : banyak mgd lymp#onoduli agregati (pla7ue Peyeri) di dalam l. propria menembus sampai
submucosa. 2etaknya pada ara# berla"anan dgn mesenterium. 2ymp#onoduli berbentuk bua# pir,
kuba# menonjol ke ara#
2umen. 'ila nodulus mencapai lumen, biasanya tidak diliputi villi, tetapi ole# epit#el selapis yang
disebut epit#el kuba#. Cpitel kuba# terdiri dari sel k#usus yang berungsi untuk transport antigen
dari lumen usus ke lapisan ba"a# lymp#onodulus, disebut /ssociated 4ollicle epit#elium (3 cell),
berbentuk cuboid.
Colon (Usus "esar)
Tunia muosa
$idak mempunyai villi, permukaan relati rata
!el epit#el :
) !el absorbti, silindris, brus#border lb# pendek dari usus #alus
) !el Doblet jau# lb# banyak, makin ke distal makin banyak
!amina propria
;odulus soliter, lb# besar, lb# banyak sering menonjol kedalam submucosa. Crypti 2ieberku#n
lebi# panjang dan lebi# lurus
3uscularis mucosa . lapis : 2ap dalam sirc, lap luar long
Tunia su"muosa
$erdiri dari any peny jarang tanpa kelenjar
Pada lapisan lebi# dalam terdapat plexus 3eisner
Tunia musularis
2ap dalam circular
2ap luar longitudinal, membentuk penebalan berbentuk pita di + tempat ($aenia coli)
selebar * cm
$aenia lb# pendek dari lapisan lapisan sebela# dalamnya terbentuk lipatan
.
keara#
lumen dan kanto

1. M&MA'AMI $A( M&(%&!A)*A( +I)I,!,-I U)U)


4I!IG2GDI
>sus #alus mempunyai dua ungsi utama: (*) pencernaan, yaitu proses pemeca#an
makanan menjadi bentuk yang dapat tercerna melalui kerja berbagai enHim dalam
saluran gastrointestinal, dan (.) absorpsi ba#an)ba#an nutrisi dan air. !emua
aktivitas lainnya mengatur atau mempermuda# berlangsungnya proses ini. Proses
pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung ole# kerja ptialin, ICI, pepsin,
mukus, renin, dan lipase lambung ter#adap makanan yang masuk. Proses ini
berlanjut dalam duodenum terutama ole# kerja enHim)enHim pankreas yang
meng#idrolisis karbo#idrat, lemak, dan protein menjadi Hat)Hat yang lebi#
seder#ana. 3ukus juga memberikan perlindungan ter#adap asam. !ekresi empedu
dan #ati membantu proses pencernaan dengan mengemulsikan lemak se#ingga
memberikan permukaan yang lebi# luas bagi kerja lipase pankreas.
8erja empedu terjadi akibat siat deterjen asam)asam empedu yang dapat
melarutkan Hat)Hat lemak dengan membentuk misel. 3isel merupakan agregat
asam empedu dan molekul)moliekul lemak. 2emak membentuk inti #idroobik,
sedangkan asam empedu karena merupakan molekul polar, membentuk permukaan
misel dengan ujung #idroobik mengara# ke dalam dan ujung #idroilik
meng#adap ke luar menuju medium cair. 'agian sentral misel juga melarutkan
vitamin)vitamin larut lemak dan kolesterol. Aadi, asam)asam lemak bebas, gliserida
dan vitamin larut)lemak diperta#ankan dalam larutan sampai dapat diabsorpsi ole#
permukaan sel epitel.
Proses pencernaan disempurnakan ole# sejumla# enHim yang terdapat dalam geta#
usus (sukus enterikus). 'anyak enHim)enHim ini terdapat pada brus# border villi
dan mencerna Hat)Hat makanan sambil diabsorpsi.
%ua #ormon berperan penting dalam pengaturan pencernaan usus. 2emak yang
bersentu#an dengan mukosa duodenum menyebabkan kontraksi kandung empedu
yang diperantarai ole# kerja kolesistokinin. Iasil)#asil pencernaan protein tak
lengkap yang bersentu#an dengan mukosa duodenum merangsang sekresi geta#
pankreas yang kaya enHim 5 #al ini diperantarai ole# kerja pankreHimin.
PankreaoHimin dan kolesistokinin sekarang diduga merupakan satu #ormon yang
sama dengan eek berbeda5 #ormon ini disebut scbagai CC8 (beberapa buku teks
menyebut #ormon ini CC8)PJ). Iormon ini di#asilkan ole# mukosa duodenum.
/sam lambung yang bersentu#an dengan mukosa usus menyebabkan
dikeluarkannya #orrnon lain, yaitu sekretin, dan jumla# yang dikeluarkan
sebanding dengan jumla# asam yang mengalir melalui duodenum. !ekretin
merangsang sekresi geta# yang mengandung bikarbonat dan pankreas, merangsang
sekresi empedu dari #ati, dan memperbesar kerja CC8.
Pergerakan segmental usus #alus mencampur Hat)Hat yang dimakan dengan sekret
pankreas, #epatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dan
sala# satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal
dan asupan kontinu isi lambung.
(Price B Kilson, .00&, Patoisiologi, #al : 1+L)110)
/bsorpsi
/bsorpsi adala# peminda#an #asil)#asil ak#ir pencernaan karbo#idrat, lemak, dan
protein (gula seder#ana, asam lemak, dan asam amino) melalui dinding usus ke
dalam sirkulasi dara# dan lime untuk digunakan ole# sel)sel tubu#. !elain itu juga
diabsorpsi air, elektrolit, dan vitamin. /bsorpsi berbagai Hat berlangsung dengan
mekanisme transpor akti dan pasi yang sebagian besar belum begitu dipa#ami.
Kalaupun banyak Hat yang diabsorpsi di sepanjang usus #alus, namun terdapat tempat)
tempat absorpsi k#usus bagi Hat)Hat giHi tertentu. $empat)tempat absoprsi ini penting
diketa#ui agar dapat mema#ani proses terjadinya deisiensi nutrisi tertentu akibat
penyakit pada usus #alus.
/bsorpsi gula, asam amino, dan Aemak #ampir selesai pada saat kimus mencapai
pertenga#an jejunum. 'esi dan kalsium sebagian besar diabsorpsi dalam duodenum dan
jejunum, dan absorpsi kalsium memerlukan vitamin %. :itamin larut)lemak (/, %, 4,
dan 8) diabsorpsi dalam duodenum dan untuk absorpsi dibutu#kan garam)garam
empedu. !ebagian besar vitamin yang larut)air diabsorpsi dalam usus #alus bagian atas.
/bsorpsi vitamin '*. berlangsung dalam ileum terminalis melalui mekanisme transpor
k#usus yang membutu#kan aktor intrinsik lambung. !ebagian besar asam empedu
yang dikeluarkan ole# kandung empedu ke dalam duodenum untuk membantu
pencernaan lemak, akan direabsorpsi dalam ileum terminalis dan masuk kembali ke
#ati. !iklus ini disebut sebagai sirkulasi entero#epatik garam empedu dan sangat
penting untuk memperta#ankan cadangan empedu. %engan demikian asam atau garam
empedu manipu bekerja untuk mencema lemak berkali)kali sebelum dikeluarkan dalam
eses. Penyakit atau reseksi pada ileum terminalis dapat menyebabkan terjadinya
deisiensi garam)garam empedu dan mengganggu pencernaan lemak. 3asuknya garam
empedu dalam jumla# besar ke dalam kolon menyebabkan terjadinya iritasi kolon dan
diare.
(Price B Kilson, .00&, Patoisiologi, #al : 11*)
..M&MA'AMI I!&U)
+.* %einisi
Ileus adala# gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera
memerlukan pertolongan atau tindakan.Ileus Obstruktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi
usus yang disebabkan oleh sumbatan mekanik. Ileus Paralitik adalah hilangnya peristaltik usus
sementara.
Ileus adala# gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera
memerlukan pertolongan atau tindakan.
Ileus terbagi dua :
Ileus o"strukti/ adala# suatu penyumbatan mekanis pada usus dimana merupakan
penyumbatan yang sama sekali menutup atau menganggu jalannya isi usus
(!abara, .00=).
Ileus 0aralitik adala# suatu keadaan akut abdomen berupa kembung (distensi abdomen)
karena usus tidak berkontraksi akibat adanya gangguan motilitas,karena peristaltik usus
di#ambat sebagian akibat pengaru# toksin ataupun trauma yang mempengaru#i kontrol
otonom pergerakan usus se#ingga usus tidak dapat mendorong keba"a#.
+.. Ctiologi
'erdasarkan penelitian yang dilakukan ole# 3arkogiannakis et al (pada ta#un .00* 9 .00.), ditemukan
&0- penderita yang dira"at di Iippokration Iospital, /t#ens mengalami ileus obstruksi dan rata 9 rata
berumur sekitar *& 9 L( ta#un, dengan perbandingan jenis kelamin perempuan lebi# banyak daripada
laki 9 laki.
I2C>! G'!$M>8$I4 I2C>! P/M/2I$I8
*. Gbstruksi intrinsik : tumor primer
.. Intra luminal
;on #ernia : Penyempitan lumen usus
Isi 2umen : 'enda asing, skibala,
ascariasis.
%inding >sus : stenosis (radang kronik),
keganasan.
Dallstone
+. Ckstra luminal :
Iernia inkarserata : usus terjepit di
dalam pintu #ernia
$umor intraabdomen.
/d#esi
Invaginasi : bagian yang masuk makin
diteruskan ole# peristaltik
:olvulus
$umor
3alormasi >sus
abses
*. Pembeda#an /bdomen
.. $rauma abdomen : $umor yang ada
dalam dinding usus meluas kelumen usus
atau tumor diluar usus menyebabkan
tekanan pada dinding usus
+. Ineksi: peritonitis, appendicitis,
diverticulitis
1. Pneumonia
,. !epsis
&. !erangan Aantung
=. 8etidakseimbangan elektrolit, k#ususnya
natrium
(. 8elainan metabolik yang mempengaru#i
ungsi otot
L. Gbat)obatan: ;arkotika, /nti#ipertensi
*0. 3esenteric isc#emia
+.+ Cpidemiologi Ileus
!etiap ta#unnya * dari *000 penduduk dari segala usia didiagnosa ileus (%avidson, .00&). %i /merika
diperkirakan sekitar +00.000)100.000 menderita ileus setiap ta#unnya (Aeekel, .00+). %i Indonesia
tercatat ada =.0,L kasus ileus paralitik dan obstrukti tanpa #ernia yang dira"at inap dan =.0.1 pasien
ra"at jalan pada ta#un .001 menurut 'ank data %epartemen 8ese#atan Indonesia.
+.1Patoisologi Ileus
0AT,+I)I,!,-I I!&U)
3erupakan penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik yang bekerja
atau mempengaru#i dinding usus se#ingga menyebabkan penyempitan6penyumbatan lumen usus . #al
tersebut menyebabkan pasase lumen usus terganggu. /kan terjadi pengumpulan isi lumen usus yang
berupa gas dan cairan pada bagian proximal tempat penyumbatan, yang menyebabkan pelebaran
dinding usus (distensi) akibat peningkatan tekanan intralumen yang menurunkan pengaliran air dan
natrium dari lumen ke dara#. 8arena sekitar ( liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap
#ari, tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. !umbatan yang
terjadi menyebabkan gerakan usus yang meningkat (#iperperistaltik) sebagai usa#a alamia#.
!ebaliknya juga terjadi gerakan anti peristaltik. Ial ini menyebabkan serangan kolik abdomen dan
munta#)munta#. 3unta# merupakan sumber ke#ilangan utama cairan dan elektrolit. Pengaru# atas
ke#ilangan ini adala# penciutan ruang cairan ekstrasel yang mengakibatkan syok #ipotensi,
pengurangan cura# jantung, penurunan perusi jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang
terus menerus mengakibatkan penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus.
Cek lokal peregangan usus adala# iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat
nekrosis, disertai absorpsi toksin)toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik
untuk menyebabkan bakteriemia.
+.,3aniestasi 8linik Ileus
MA(I+&)TA)I *!I(I)
;yeri abdomen biasanya agak tetap pada mulanya dan kemudian menjadi bersiat kolik. !ekunder
ter#adap kontraksi peristaltik kuat pada dinding usus mela"an obstruksi. 4rekuensi episode tergantung
atas tingkat obstruksi, yang muncul setiap 1 sampai , menit dalam ileus obstrukti usus #alus, setiap *,
sampai .0 menit pada ileus obstrukti usus besar. ;yeri dari ileus obstrukti usus #alus demikian
biasanya terlokalisasi supraumbilikus di dalam abdomen, sedangkan yang dari ileus obstrukti usus
besar biasanya tampil dengan nyeri intaumbilikus. %engan berlalunya "aktu, usus berdilatasi, motilitas
menurun, se#ingga gelombang peristaltik menjadi jarang, sampai ak#irnya ber#enti. Pada saat ini nyeri
mereda dan diganti ole# pegal generalisata menetap di keseluru#an abdomen. Aika nyeri abdomen
menjadi terlokalisasi baik, para#, menetap dan tanpa remisi, maka ileus obstruksi strangulata #arus
dicurigai.
3unta# releks ditemukan segera setela# mulainya ileus obstruksi yang memunta#kan apapun makanan
dan cairan yang terkandung, yang juga diikuti ole# cairan duodenum, yang kebanyakan cairan empedu.
!etela# mereda, maka munta# tergantung atas tingkat ileus obstrukti. Aika ileus obstrukti usus #alus,
maka munta# terli#at dini dalam perjalanan dan terdiri dari cairan jerni# #ijau atau kuning. >sus
didekompresi dengan regurgitasi, se#ingga tak terli#at distensi. Aika ileus obstrukti usus besar, maka
munta# timbul lambat dan setela# muncul distensi. 3unta#annya kental dan berbau busuk (ekulen)
sebagai #asil pertumbu#an bakteri berlebi#an sekunder ter#adap stagnasi. 8arena panjang usus yang
terisi dengan isi demikian, maka munta# tidak mendekompresi total usus di atas obstruksi. %istensi
pada ileus obstrukti derajatnya tergantung kepada lokasi obsruksi dan makin membesar bila semakin
ke distal lokasinya. Derkakan peristaltik terkadang dapat dili#at. Dejala ini terlambat pada ileus
obstrukti usus besar dan bisa minimal atau absen pada keadaan oklusi pembulu# dara# mesenterikus.
8onstipasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konstipasi absolut ( dimana eses dan gas tidak bisa
keluar) dan relati (dimana #anya gas yang bisa keluar). 8egagalan mengerluarkan gas dan eses per
rektum juga suatu gambaran k#as ileus obstrukti. $etapi setela# timbul obstruksi, usus distal ter#adap
titik ini #arus mengeluarkan isinya sebelum terli#at obstipasi. !e#ingga dalam ileus obstrukti usus
#alus, usus dalam panjang bermakna dibiarkan tanpa terancam di usus besar. 2e"atnya isi usus dalam
bagian usus besar ini memerlukan "aktu, se#ingga mungkin tidak ada obstipasi, selama beberapa #ari.
!ebaliknya, jika ileus obstrukti usus besar, maka obstipasi akan terli#at lebi# dini. %alam ileus
obstuksi sebagian, diare merupakan gejala yang ditampilkan pengganti obstipasi.
Dejala selanjutnya yang bisa muncul termasuk de#idrasi, oliguria, syok #ypovolemik, pireksia,
septikemia, penurunan respirasi dan peritonitis. $er#adap setiap penyakit yang dicurigai ileus
obstrukti, semua kemungkinan #ernia #arus diperiksa.
%e#idarasi umumnya terjadi pada ileus obstrukti usus #alus yang disebabkan munta# yang berulang)
ulang dan pengendapan cairan. Ial ini menyebabkan kulit kering dan lida# kering, pengisian aliran
vena yang jelek dan mata gantung dengan oliguria. ;ilai '>; dan #ematokrit meningkat memberikan
gambaran polisitemia sekunder.
Iipokalemia bukan merupakan gejala yang sering pada ileus obstrukti seder#ana. Peningkatan nilai
potasium, amilase atau laktat de#idrogenase di dalam serum dapat sebagai pertanda strangulasi, begitu
juga leukositosis atau leucopenia.
..1$IA-(,)I)
0emeriksaan /isik
Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steiung. 'enjolan pada regio inguinal, emoral
dan skrotum menunjukkan suatu #ernia inkarserata. Pada Intussusepsi dapat terli#at massa
abdomen berbentuk sosis. /danya ad#esi dapat dicurigai bila ada bekas luka operasi
sebelumnya.
Auskultasi
Iiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borbor#ygmi. Pada ase lanjut bising usus dan
peristaltik melema# sampai #ilang.
0erkusi
Iipertimpani
0alpasi
8adang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, #ernia.
2etal touher
a. Isi rektum menyemprot : Iirsc#prung disease
b. /danya dara# dapat menyokong adanya strangulasi, neoplasma
c. 4eses yang mengeras : skibala
d. 4eses negati : obstruksi usus letak tinggi
e. /mpula rekti kolaps : curiga obstruksi
. ;yeri tekan : lokal atau general peritonitis
0emeriksaan penunjan3
2A$I,!,-I (+,T, 0,!,) AB$,M&()

dilatasi dari usus disertai gambaran Nstep ladderO dan Nair luid levelO : Pada bagian distal .
Pada obstruksi yang cukup lama, beberapa air luid level memberikan gambaran #uru >
terbalik.
tingkat sensitivitas &&- pada obstruksi usus #alus, sedangkan sensitivitas (1- pada obstruksi
kolon
stangulasi dan nekrosis, maka akan terli#at gambaran berupa #ilangnya mukosa yang reguler
dan adanya gas dalam dinding usus
>dara bebas pada oto t#oraks tegak menunjukkan adanya perorasi usus.
Pengumpulan gas dalam lumen usus yang melebar, penebalan valvulae coniventes yang
memberi gambaran is# bone appearance.
Penggunaan kontras tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan peritonitis akibat adanya
perorasi
CT san
untuk menegakkan diagnosa pada obstruksi usus #alus untuk mengidentiikasi pasien dengan obstruksi
yang komplit dan pada obstruksi usus besar yang dicurigai adanya abses maupun keganasan.
..4$IA-(,)I) BA($I(-
Ileus dapat disebabkan ole# adanya proses dalam intraabdominal dan retroperitoneal, termasuk iskemik
usus, kolik ureter, raktur pelvis dan setela# operasi abdomen. Aika terjadi ileus paralitik, nyeri biasanya
tidak terlalu berat dan lebi# konstan.Gbstipasi dan distensi abdomen menunjukkan adanya obstruksi
usus besar.3unta# jarang terjadi dan nyeri tidak bersiat kolik.
%iagnosa dapat ditegakkan berdasarkan adanya #asil oto roentgen yang menunjukkan adanya
obstruksi dilatasi kolon bagian proksimal.Gbstruksi usus #alus dapat dikacaukan dengan gastroenteritis
akut, apendisitis akut dan pankreatitis akut. Gbstruksi strangulasi mempunyai kelu#an yang mirip
dengan pankreatitis akut, enteritis iskemik atau penyumbatan vaskular mesenterika yang ber#ubungan
dengan trombosis vena. Ileus obstruksi #arus dibedakan dengan ileus paralitik.
..50&(ATA!A*)A(AA(
Penatalaksanaan Ileus Gbstruksi
%asar pengobatan ileus obstruksi adala# koreksi keseimbangan elektrolit dan cairan, meng#ilangkan
peregangan dan munta# dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan
meng#ilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan ungsi usus kembali normal
)Pre)operati
%asar pengobatan obstruksi usus meliputi :
*. Penggantian ke#ilangan cairan dan elektrolit ke dalam lumen usus sampai pencapaian tingkat normal
#idrasi dan konsentrasi elektrolit bisa dipantau dengan mengamati pengeluaran urin (melalui kateter),
tanda vital, tekanan vena sentral dan pemeriksaan laboratorium berurutan. Pasien yang mengalami ileus
obstruksi mengalami de#idrasi dan gangguan keseimbangan ektrolit se#ingga perlu diberikan cairan
intravena seperti ringer laktat. Mespon ter#adap terapi dapat dili#at dengan memonitor tanda ) tanda
vital dan jumla# urin yang keluar.
.. %ekompressi tractus gastrointestinal dengan sonde yang ditempatkan intralumen dengan tujuan
untuk dekompressi lambung se#ingga memperkecil kesempatan aspirasi isi usus, dan membatasi
masuknya udara yang ditelan ke dalam saluran pencernaan, se#ingga mengurangi distensi usus yang
bisa menyebabkan peningkatan tekanan intalumen. ;D$ digunakan untuk mengosongkan lambung,
mencega# aspirasi pulmonum bila munta# dan mengurangi distensi abdomen.
+. Pemberian antibiotika untuk pencega#an pertumbu#an bakteri berlebi#an bersama dengan produk
endotoksin dan eksotoksin. Pemberian obat ) obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai
proilaksis. /ntiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual munta#.
)Gperati
Gperasi dilakukan setela# re#idrasi dan dekompresi nasogastrik untuk mencega# sepsis sekunder.
Gperasi dia"ali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik beda# yang disesuaikan dengan
#asil eksplorasi selama laparotomi. 'erikut ini beberapa kondisi atau pertimbangan untuk dilakukan
operasi :
)ituations neessitatin3 emer3ent operation
Incarcerated, strangulated #ernias
Peritonitis
Pneumatosis cystoides intestinalis
Pneumoperitoneum
!uspected or proven intestinal strangulation
Closed)loop obstruction
;onsigmoid colonic volvulus
!igmoid volvulus associated "it# toxicity or peritoneal signs
Complete bo"el obstruction
)ituations neessitatin3 ur3ent operation
Progressive bo"el obstruction at any time ater nonoperative measures are started
4ailure to improve "it# conservative t#erapy "it#in .1PQO1( #r
Carly postoperative tec#nical complications
)ituations in 6hih dela7ed operation is usuall7 sa/e
Immediate postoperative obstruction
Aika obstruksinya ber#ubungan dengan suatu simple obstruksi atau ad#esi, maka tindakan lisis yang
dianjurkan. Aika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan. Pada umumnya
dikenal 1 macam (cara) tindakan beda# yang dikerjakan pada obstruksi ileus.
(a) Koreksi sederhana (simple correction). Ial ini merupakan tindakan beda# seder#ana untuk
membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada #ernia incarcerata non)strangulasi, jepitan ole#
streng6ad#esi atau pada volvulus ringan.
(b) Tindakan operatif by-pass. 3embuat saluran usus baru yang Nmele"atiO bagian usus yang
tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Cro#n disease, dan sebagainya.
(c) 3embuat istula entero)cutaneus pada bagian proximal dari tempat obstruksi, misalnya pada Ca
stadium lanjut.
(d) 3elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung)ujung usus untuk
memperta#ankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon, invaginasi, strangulata, dan
sebagainya. Pada beberapa obstruksi ileus, kadang)kadang dilakukan tindakan operati berta#ap, baik
ole# karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Ca sigmoid
obstrukti, mula)mula dilakukan kolostomi saja, kemudian #ari dilakukan reseksi usus dan
anastomosis.
!uatu problematik yang sulit pada keadaan pasca beda# adala# distensi usus yang masi# ada. Pada
tindakan operati dekompressi usus, gas dan cairan yang terkumpul dalam lumen usus tidak bole#
dibersi#kan sama sekali ole# karena mengandung banyak ba#an)ba#an digesti yang sangat diperlukan.
Pasca beda# tidak dapat di#arapkan isiologi usus kembali normal, "alaupun terdengar bising usus. Ial
tersebut bukan berarti peristaltik usus tela# berungsi dengan eisien, sementara ekskresi meninggi dan
absorpsi sama sekali belum baik.
!ering didapati penderita dalam keadaan masi# distensi dan disertai diare pasca beda#. $indakan
dekompressi usus dan koreksi air dan elektrolit serta menjaga keseimbangan asam basa dara# dalam
batas normal tetap dilaksanakan pada pasca beda#nya. Pada obstruksi yang lanjut, apalagi bila tela#
terjadi strangulasi, monitoring pasca beda# yang teliti diperlukan sampai selama & 9 = #ari pasca beda#.
'a#aya lain pada masa pasca beda# adala# toksinemia dan sepsis. Dambaran kliniknya biasanya mulai
nampak pada #ari ke 1), pasca beda#. Pemberian antibiotika dengan spektrum luas dan disesuaikan
dengan #asil kultur kuman sangatla# penting.
'eberapa tindakan beda# tergantung dari etiologi masing)masing :
R/d#esi
Pada operasi, perlengketan dilepaskan dan pita dipotong agar pasase usus puli# kembali.
RIerniainkarserata
%apat dilakukan Ierniotomi untuk membebaskan usus dari jepitan.
R;eoplasma
Gperasi berupa pengangkatan tumor. Pada tumor jinak pasase usus #arus dipuli#kan kembali,
sedangkan pada tumor ganas sedapat mungkin dilakukan reseksi radikal.
R/skariasis
Aika terdapat obstruksi lengkap, atau jika pengobatan konservati tidak ber#asil dapat dilakukan operasi
dengan jalan enterotomi untuk mengeluarkan cacing, tapi apabila usus suda# robek, atau mengalami
ganggren dilakukan reseksi bagian usus yang bersangkutan.
RCarsinomaColon
Gperasi dengan jalan reseksi luas pada lesi dan limatik regionalnya. /pabila obstruksi mekanik jelas
terjadi, maka diperlukan persiapan Colostomi atau !ekostomi.
R%ivertikel
Meseksi bagian colon yang mengandung divertikel dapat dikerjakan secara elekti setela# divertikulitis
menyembu#. %apat dianjurkan untuk menempatkan colostomy serenda# mungkin, lebi# disukai dalam
colon desendens, atau colon sigmoideum. >ntuk memungkinkan evaluasi melalui colostomy dan
mencega# peradangan lebi# lanjut pada tempat abses
Meseksi sigmoid biasanya dilakukan dengan cara Iartman dengan colostomy sementara. Cara ini,
dipili# untuk meng#indari resiko tinggi gangguan penyembu#an luka anastomosis yang dibuat primer
dilingkungan radang. Prosedur Iartman jau# lebi# aman karena anastomosis baru dikerjakan setela#
rongga perut dan lapangan beda# bebas kontaminasi dan randang.
R:olvulus
Pada volvulus sekum dilakukan tindakan operati yaitu melepaskan volvulus yang terpelintir dengan
melakukan dekompresi dengan sekostomi temporer, yang juga bereek iksasi ter#adap sekum dengan
cara ad#esi. Aika sekum dapat #idup dan tidak terdistensi tegang, maka detorsi dan iksasi sekum di
7udran ba"a# bisa dicapai.
Pada volvulus sigmoid jika tidak terdapat strangulasi, dapat dilakukan reposisi sigmoidoskopi. Cara ini
sering meniadakan volvulus dini yang diikuti ole# keluarnya latus. Meposisi sigmoidodkopi yang
ber#asil pada volvulus dapat dicapai sekitar (0- pasien. Aika strangulasi ditemukan saat laparatomi,
maka reseksi gelung sigmoideum yang gangrenous yang disertai dengan colostomi double barrel atau
coloctomi ujung bersama penutup tunggal rectum (kantong Iartman) #arus dilakukan.
R Intusussepsi
!ebelum dilakukan tindakan operasi, dilakukan terlebi# da#ulu dengan reduksi barium enema, jika
tidak ada tanda obstruksi lanjut atau perorasi usus #alus.
'ila reduksi dengan enema tidak dapat dilaksanakan maka dilakukan operasi berupa eksplorai
abdomen melalui suatu insisi transversal pada 7uadran kanan ba"a#. Intusussepsi tersebut kemudian
direduksi dengan kompressi retrograde dari intusussepsi secara #ati)#ati. Meseksi usus diindikasikan
bila usus tersebut tidak dapat direduksi atau usus tersebut ganggren.
+.L8omplikasi
8omplikasi dari ileus obstrukti antara lain terjadinya nekrosis usus, perorasi usus, !epsis, !yok)
de#idrasi, /bses !indrom usus pendek dengan malabsorpsi dan malnutrisi, Pneumonia aspirasi dari
proses munta#, gangguan elektrolit, meninggal.
+.*0Prognosis
. !aat operasi, prognosis tergantung kondisi klinik pasien sebelumnya. !etela# pembeda#an
dekompresi, prognosisnya tergantung dari penyakit yang mendasarinya.
Memahami dan menjelaskan tindakan operasi menurut islam
$erkadang seorang muslim diuji ole# /lla# dengan suatu penyakit, dia ingin sembu# dari penyakit
tersebut, dia mengeta#ui ba#"a berobat dianjurkan, akan tetapi penyakit di mana dia diuji ole#
/lla# dengannya, jalan menuju kepada kesembu#annya menurut para dokter adala# operasi.
$idak sedikit penyakit di mana kesembu#annya tergantung setela# /lla# kepada operasi
medis, tanpa operasi penyakit penderita akan memburuk dan memba#ayakannya, jika tim medis
melakukannya dan penderita sembu# dengan iHin /lla# berarti mereka tela# menyelamatkannya. $anpa
ragu ini termasuk perbuatan yang dipuji ole# ayat di atas. /dapun dari sunna# maka ada beberapa
#adits yang bisa dijadikan pijakan dalam menetapkan dibole#kannya operasi medis, di antaranya:
*. Iadits #ijama# (berbekam)
%ari Ibnu /bbas ba#"a ;abi sa" berbekam di kepalanya. (IM. /l)'uk#ari). %ari Aabir ba#"a dia
menjenguk orang sakit. %ia berkata, N/ku tidak meninggalkan tempat ini sebelum kamu
berbekam karena aku mendengar Masululla# sa" bersabda, OPadanya terdapat kesembu#anO.
(IM. /l)'uk#ari). Iadits tersebut menetapkannya disyariatkannya #ijama# dan suda# dimaklumi
ba#"a #ijama# dilakukan dengan membeda# atau menyayat tempat tertentu pada tubu# untuk
menyedot dara# kotor dan membuangnya. Aadi disyariatkannya #ijama# merupakan dasar
dibole#kannya membeda# tubu# untuk membuang penyakit atau penyebab penyakit.
.. Iadits Aabir bin /bdulla#
Aabir bin /bdulla# berkata, NMasululla# !/K mengirim seorang tabib kepada >bay bin 8aab maka
tabib tersebut memotong pembulu# dara#nya dan menempelnya dengan besi panasO. (IM.
3uslim). %alam #adits ini ;abi !/K menyetujui apa yang dilakukan ole# tabib
tersebut ter#adap >bay bin 8aab, dan apa yang dilakukan ole# tabib tersebut adala# sala# satu
bentuk operasi medis yaitu pemotongan ter#adap anggota tertentu. 8emudian dari sisi
pertimbangan kebutu#an penderita kepada operasi yang tidak lepas dari dua kemungkinan
yaitu menyelamatkan #idup dan menjaga kese#atan, pertimbangan yang dalam kondisi
tertentu bisa mencapai tingkat d#arurat maka tidak ada alasan yang raji# menolak operasi medis.
!yariat Islam tidak melarang operasi medis secara mutlak dan tidak membole#kan secara
mutlak, syariat meletakkan larangan pada tempatnya dan pembole#an pada tempatnya,
masing)masing diberi #ak dan kadarnya. Aika operasi medis memenu#i syarat)syarat yang
diletakkan syariat maka dibole#kan karena dalam kondisi ini target yang di#arapkan yaitu
kesembu#an dengan iHin /lla# bisa di"ujudkan, sebaliknya jika tim medis berpandangan ba#"a
operasi tidak bermanaat, tidak me"ujudkan sasarannya atau justru menamba# penderitaan
penderita maka dalam kondisi ini syariat melarangnya.
Inila# syarat)syarat dibole#kannya operasi medis yang diletakkan ole# u7a#a Islam dalam buku)
buku mereka, syarat)syarat ini diambil dari dasar)dasar kaida# syariat.
*) Iendaknya operasi medis disyariatkan.
.) Iendaknya penderita membutu#kannya.
+) Iendaknya penderita mengiHinkan.
1) Iendaknya tim medis menguasai.
,) Iendaknya peluang keber#asilan lebi# besar.
&) Iendaknya tidak ada cara lain yang lebi# minim mud#aratnya.
=) Iendaknya operasi medis berakibat baik.
() Iendaknya operasi tidak berakibat lebi# buruk daripada penyakit penderita.

Anda mungkin juga menyukai