Anda di halaman 1dari 7

Definisi

Xerostomia adalah keluhan berupa adanya rasa kering dalam rongga mulutnya akibat adanya
penurunan produksi saliva (hiposalivasi) atau perubahan komposisi saliva. Apabila terjadi
kelainan pada kelenjar saliva mayor dan minor dapat menimbulkan penyakit xerostomia. Air liur
yang sering disebut saliva berasal dari kelenjar-kelenjar saliva yang terdapat di rongga mulut.
Kelenjar saliva terdiri atas kelenjar saliva mayor dan kelenjar saliva minor. Kelenjar saliva
mayor terdiri dari 3 pasang kelenjar yaitu kelenjar saliva parotis, submandibularis, dan
sublingualis yang terletak di sekitar daerah leher. edangkan kelenjar saliva minor tersebar di
seluruh mukosa mulut. (!e"is #$$%)
Etiologi
&anyak orang mengeluh mulutnya kering "alaupun kelenjar saliva mereka ber'ungsi dengan
normal. Xerostomia sejati dapat disebabkan oleh penyakit kelenjar saliva primer atau mani'estasi
sekunder dari suatu kelainan sistemik atau terapi obat. (!e"is #$$%)
Xerostomia terjadi ketika jumlah air liur yang menggenangi selaput lendir mulut berkurang.
(utput air liur diperkirakan satu liter per hari. Kekurangan air liur atau kekeringan oral dapat
diper)epat oleh dehidrasi mukosa oral yang terjadi saat output oleh kelenjar saliva mayor,
kelenjar saliva minor dan lapisan air liur yang menutupi mukosa oral berkurang. (*uggenheimer
+,,3)
Xerostomia juga sering terjadi akibat penurunan volume atau perubahan komposisi saliva
(menjadi pekat, penurunan p- dan kehilangan komponen organik.inorganik). Ada beberapa
penyebab xerostomia seperti bernapas melalui mulut (/alse dry mouth), dehidrasi, kandidiasis
oral, 'ebris, in'iltrasi pada kelenjar saliva, hiperkalsemia, radioterapi kepala leher. 0enyebab
lain 1 seperti depresi (/alse dry mouth), diabetes mellitus, diabetes insipidus, hipotiroidisme.
(2ndriyani +,#,)
0enyebab paling la3im xerostomia adalah obat. !ebih dari 4,, obat yang pada umumnya
digunakan dapat menyebabkan xerostomia. 5enis obat yang dapat menyebabkan xerostomia
antara lain seperti antihipertensi, antihistamin, antidepresan, antikolinergik, anorexiants,
antipsikotik, agen anti-0arkinson, diuretik dan obat penenang. 0asien yang mengeluh xerostomia
harus di"a"an)arai dan obat-obatan yang mereka pakai harus ditinjau ulang seperti dengan
mengubah obat atau dosis untuk memberikan peningkatan aliran saliva. (6niversity o' 7ontana
+,#,)
Patogenesis
aliva diproduksi leh kelenjar parotis, submandibularis , sublingualis serta ratusan kelenjar saliva
minor yang terdistribusi di seluruh bagian rongga mulut. etiap harinya kelenjar-kelenjar saliva
ini diperkirakan menghasilan # liter8hari, 'lo" rate dapat 'luktuati' hingga 9,: sesuai ritme
diurnal (*uggenheimer, +,,3).
istem syara' simpatik dan parasimpatik menginervasi kelenjar saliva. 0arasimpatis
menginervasi lebih banyak pada ;"atery se)retion< dan sara' simpatik lebih banyak
menginervasi ;vis)ous saliva<. ensasi mulut kering seperti halnya yang dirasakan pada saat
stress yang akut yang disebabkan adanya perubahan komposisi saliva pada saat ini stimulasi
sara' simpatis lebih dominan selama periode ini. elain itu gejala mulut kering ini juga
disebabkan oleh dehidrasi mukosa rongga mulut dimana output kelenjar saliva minor dan mayor
menurun serta lapisan saliva yang melapisis mukosa oral berkurang (*uggenheimer, +,,3).
pan)reas (=ernillo, +,,3> 0edersen, +,,4> *reenberg, +,,3). 7ekanisme patogenesis antara
?7 dan perubahan 'ungsi kelenjar saliva hingga saat ini belum jelas. ?ehidrasi sebagai hasil
dari hiperglikemia yang lama sebagai konsek"ensi dari poliuria merupakan penyebab utama
xerostomia dan hipo'ungsi kelenjar saliva pada pasien ?7. ?ehidrasi saja tidak dapat
menyebabkan perubahan 'ungsi kelenjar saliva. 2n'iltrat lim'ositik yang terlihat pada jaringan
kelenjar saliva labial mengindikasikan bah"a jaringan kelenjar saliva merupakan target suatu
proses autoimun yang sama dengan sel-
?egenerasi yang terus menerus pada jaringan kelenjar saliva akan menyebabkan #,-+9:
terjadinya hipo'ungsi dan gangguan komposisi saliva. ?7 tipe 2 dan 22 dapat menyebabkan
pembesaran bilateral yang asimtomatik pada kelenjar parotis dan kadang-kadang kelenjar
submandibularis yang biasa disebut sialosis diabeti (0edersen, +,,4).
@erdapat + hal yang sering merupakan komplikasi degenerati' ?7 yaitu otonomik neuropati dan
mikroangiopati yang menyebabkan terjadinya gangguan struktural pada jaringan kelenjar saliva
dan kemudian terjadi hipo'ungsi pada kelenjar ini serta dipengaruhi inervasi otonomik dan
mikrosirkulasi pada jaringan kelenjar. 0asien dengan neuropati diabetik dilaporkan mengalami
peningkatan dan penurunan 'lo" saliva. @idak ada konsensus pada hubungan antara ?7 dan
dis'ungsi kelenjar saliva. Xerostomia dan hipo'ungsi kelenjar saliva sering dilaporkan
berhubungan penyakit ?7 dimana terjadi kontrol metabolik yang buruk (0edersen, +,,4).
Manifestasi klinis
0enurunan saliva akan menyebabkan keluhan mulut kering, rasa terbakar atau rasa sakit serta
adanya sensasi hilangnya indra penge)ap. 7ani'estasi lainnya kemungkinan adalah peningkatan
keinginan untuk minum air saat menelan. Kesulitan penelanan ini meningkat saat digunakan
untuk mekan makanan kering. 0ada kondisi a"al se)ara klinis xerostomia se)ara klinis didahului
perubahan-perubahan nyata pada mukosa rongga mulut atau penurunan 'ungsi kelenjar saliva.
elama proses xerostomia , pemeriksaan pada rongga mulut dapat terluhat juga erythematous
pebbled, )obblestoned or 'issured tongue dan atropi papila 'ili'ormis. 5aringan rongga mulut
terlihat kemerahan seperti terbakar akan menimbulkan 'ingerAs adhering.
0alpasi eksternal pada kelenjar parotis dan submandibularis dengan menempatkan kapas s"ab
kering akan nampak gangguan pembukaan duktus dan tidak tampak adanya aliran saliva dari
duktus tersebut. 0ada geligi nampak peningkatan tendensi terjadinya karies dan terjadi
ketidaknyamanan penggunaan denture serta hilangnya retensi. Kondisi ini juga dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya in'eksi pada rongga mulut dan oro'aring serta )andidiasis
dan keilitis. (*uggenheimer, +,,3). -iposalivasi dan perubahan komposisi saliva berhubungan
dengan peningkatan terjadinya in'eksi rongga mulut, gangguan kesembuhan luka dan
peningkatan karies gigi (0erseden, +,,4), atropik )ra)king pada mukosa, mukositis, ulserasi,
disk"amasi dan in'lamasi (=ernillo, +,,3).
DIAGNOSA
?iagnosa untuk mengetahui terjadinya xerostomia terdiri atas beberapa tahapan1
1. Keluhan utama pasien dan ria!at pen!akit.
ebagian besar pasien yang datang dengan keluhan mulut kering, tetapi untuk pasien dengan
xerostomia yang asimtomatik pertanyaan-pertanyaan tertentu dapat membantu diagnosa,
misalnya1
a. Apakah saliva dalam mulut anda terasa sangat sedikit, terlalu banyak atau anda tidak
memperhatikannyaB
b. Apakah anda mengalami kesulitan menelanB
). Apakah mulut anda tersa kering ketika makan makananB
d. Apakah anda perlu menghisap air jika akan menelan makanan keringB
5a"aban<ya< untuk poin ;a< pada ja"aban ;terlalu sedikit< mengindikasikan adanya penurunan
unstimulated saliva. 5a"aban ;ya< pada 3 poin berikutnya menunjukkan penurunan stimulated
saliva.
6ntuk pasien simtomatik seorang dokter gigi dapat menggunakan metode =isual Analogue )ale
(=A) yang dapat menggambarkan keparahan seorang pasien ketika datang dan untuk
mengevaluasi respon pasien setelah terapi. 7etode ini seringkali digunakan oleh para klinisi
untuk pemeriksaan nyeri pada pasien tetapi dapat juga digunakan untuk pemeriksaan saliva
(Cava3esh, +,,3).
". #ia!at kesehatan
Dalaupun ri"ayat kesehatan pasien telah banyak ter)atat pada rekam medis tetapi evaluasi
'ungsi kelenjar saliva jarang dilakukan ke)uali pasien mengeluh adanyanya gejala tertentu.
ekresi saliva dipengaruhi oleh kondisi, keparahan, jumlah dan variasi durasi kelainan-kelainan
medis dan pengobatan (Cava3esh, +,,3).
0ada pasien dengan ?7, tentu saja memerlukan pemeriksaan glukosa darah untuk mendiagnosa
kelainan ini. ?iagnosa ?7 harus didasarkan atas pemeriksaan glukosa darah dantidak )ukup
hanya atas dasar adanya glukosuria saja. 6ji diagnostik ?7 dilakukan pada individu yang
menunjukkan gejala8tanda ?7 (Alim, E, +,,F).
*ejala klinis ?7 adalah1 poliuria, polidipsi dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
(trias) (-erna"an, 2, +,,G) dan Kadar gula darah se"aktu lebih besar dari +,, mg8d! sudah
)ukup menegakkan diagnosa ?7. ekurang-kurangnya diperlukan pemeriksaan kadar gula darah
se"aktu dua kali abnormal pada "aktu yang berbeda atau dua hasil abnormal pada "aktu yang
sama. &ila hasil pemeriksaan kadar glukosa darah se"aktu meragukan maka untuk kon'irmasi
diagnosa ?7 perlu dilakukan @es @oleransi *lukosa (ral (Alim, E, +,,F).
Kadar glukosa darah puasa semalam (lebih dari #, jam), dimana kadar normal kadarnya F,8%, .
#,,8#+, mg8d!. Kadar glukosa darah puasa yang tinggi menunjukkan bah"a produksi insulin
tidak )ukup "alaupun hanyak untuk kebutuhan basal. Kadar glukosa darah puasa pada penderita
diabetes melitus di atas #+, . #3, mg8d! (Alim, E , +,,F). Kadar glukosa darah post-0randial
(00) yaitu Kadar glukosa darah sesudah makan atau pemberian glukosa dalam jumlah tertentu
(seperti @@*() disebut kadar glukosa darah post-prandial. ?asar pemeriksaan ini adalah pada
orang normal setelah makan atau minum larutan glukosa dalam jumlah tertentu, kadar glkosa
darahnya akan naik dan men)apai pun)aknya setelah kira-kira satu jam 00, kemudian turun
sehingga kadarnya pada dua jam 00 mendekati kadar glukosa darah puasa. 0ada penderita ?7
kenaikan kadar glukosa menetap dan lambat sekali atau sulit kembali normal. @es @oleransi
*lukosa (ral (@@*() dengan )ara oral dan intra vena (Alim, E, +,,F).
$. Pemeriksaan klinis
7eliputi pemeriksaan pasien se)ara menyeluruh yitu pemeriksaan kelenjar saliva, jaringan lunak
dan jaringan keras rongga mulut. 0emeriksaan kelenjar saliva meliputi segala sesuatu yang
ditemukan misalnya pembesaran, tenderness, berkurangnya saliva, kontaminasi saliva (pus atau
darah) saat palpasi. 0emeriksaan jaringan lunak meliputi ;kondisi kering< , keadaan yang
mengering, atropi, 'isur, lobulated dan perubahan "arna mukosa. ?okter gigi dapat
menggunakan tongue blade untuk melihat kekeringan mukosa, jika alat melekat pada mukosa
berarti terjadi penurunan sekresi saliva. 0emeriksaan jaringan keras meliputi pemeriksaan geligi
yang karies, tingkat keparahannya dan rekurensinya (*uggenheimer, +,,3).
%. Pemeriksaan lan&utan
ebagai pemeriksaan lanjutan dapat dengan melakukan pemeriksaan tunggal atau kombinasi
untuk mendapatkan 'inal diagnosa. 0emeriksaan meliputi sialometri, serologi, mikrobial,
histologi dan imaging.
a. Pemeriksaam sialometri
0engumpulan <"hole saliva< lebih mudah dilakukan, dapat dilakukan pada saat istirahat
(unstimulated 8 resting), dan pada saat pasien melakukan pengunyahan8aktivitas (stimulated).
6nstimulated saliva normal adalah ,,#-,,+ ml8menit (gr8menit) dan stimulated saliva adalah ,,F
ml8menit (gr8menit).
6nstimulated saliva dilakukan pada pasien yang telah mengistirahatkan rongga mulutnya
minimal $, menit, duduk tegak lurus dengan kepala sedikit miring ke depan, pada situasi yang
hening, mata tetap terbuka, kemudian melakukan gerakan pengunyahan a"al, saliva ditampung
setiap 9 menit sekali melalui )orong ke dalam gelas ukur.
timulated saliva dilakukan pada pasien yang terlebih dahulu mengunyah permen karet selama H
49 menit, kemudian pasien menampung salivanya setiap menit selama 9 menit (Cava3esh, +,,3).
'. (iopsi kelen&ar sali)a minor
0erubahan histopatologi pada kelenjar saliva mayor dan minor menggambarkan adanya pengaruh
kondisi lokal atau sistemik yang mempengaruhi sekresi kelenjar saliva. @empat yang paling
sering dilakukan biopsi ini adalah pada bibir ba"ah. 0emeriksaan ini biasanya untuk melihat
kluster lim'osit (II 9, lim'osit pada 4J4 mm) yang didiagnosa sebagai sjogren syndrome,
sehingga dapat dibedakan untuk mendiagnosa xerostomia karena penyebab lain (Cava3esh,
+,,3).
*E#API
0endekatan umum terapi pasien hiposalivasi dan xerostomia adalah terapi paliati' yang ber'ungsi
untuk mengurangi gejala dan men)egah terjadinya komplikasi oral (*uggenheimer, +,,3).
@erapi rehidrasi terutama untuk pasien ?7, stimulasi kelenjar saliva (masti)atory, gustatory,
pharma)otherapeuti)), saliva buatan, antimikrobial dan terapi 'luor merupakan terapi yang dapat
direkomendasikan (Cava3esh, +,,3)
&eberapa produk yang dapat digunakan pada pasien xerostomia misalnya saliva buatan, beberapa
'ormulasi seperti obat kumur, aerosol, permen karet dan denti'ri)es yang juga dapat memi)u
sekresi saliva. Agen kolinergik yang menstimulasi reseptor asetilkolin kelenjar saliva mayor,
yaitu obat-obat parasimpatomimetik misalnya pilo)arpin hidro)hloride "alaupun pasien
mengeluh kurang nyaman dengan pemakain obat ini.5ika penanganan se)ara medis belum juga
memberikan respon yang baik ada baiknya disarankan memnggunakan terapi alternati' seperti
akupuntur (*uggenheimer, +,,3).
0asien dengan gejala sistemik sebaiknya diberikan penanganan sesuai kelainan yang dideritanya.
eorang pasien dengan ?7 (tipe # dan +) seharusnya mendapatkan pengobatan ?7 dengan baik
sehingga kontrol metaboliknya menjadi lebih baik, sehingga diharapkan akan memperbaiki
kondisi xerostomia yang dialaminya.
@erapi insulin merupakan terapi utama untuk pasien dengan ?7 tipe #. @erdapat banyak
metodem pemggunaan terapi insulin yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien tatapi se)ara
umum merupakan injeksi subkutan (Kinambi, +,,%), pemberian 0reparat amylin komersial
(pramlintide) dan (ral -ypogli)emi) Agent ((-A) adalah terapi garis pertama yang digunakan
untuk pasien dengan ?7 tipe +, dan ber'ungsi untuk meningkatkan sekresi insulin pan)reas dan
kerja insulin (insulin a)tion) (Kinambi, +,,%).
&erikut adalah G gejala umum dari xerostomia1
1. 0erasaan lengket dan kering di mulut dan lidah
". &ibir pe)ah-pe)ah
$. Kesulitan dalam mengunyah, menelan, merasakan, atau berbi)ara
%. 7ulut luka
+. &au napas tak sedap
,. *igi palsu yang jadi terasa tidak nyaman
Xerostomia
&anyak pasien mengeluh mulutnya kering Dalaupun kelenjar saliva mereka ber'ungsi dengan
normal. Xerostomia sejati dapat disebabkan oleh penyakit kelenjar saliva primer atau mani'estasi
sekunder dari suatu kelainan sistemik atau terapi obat. 0enyakit kelenjar saliva primer meliputi
sindrom jorgen, kerusakan pas)aradiasi atau anomali pertumbuhan. 0enyebab sistemik
sekunder dari xerostomia meliputi kegelisahan kronis, dehiderasi atau terapi obat.
*ambaran Klinis
Kon'irmasi adanya penurunan dalam produksi saliva didasarkan atas pemeriksaan klinis dan
pengukuran ke)epatan aliran saliva.
Xerostomia bisanya terjadi akibat adanya beberapa penyakit yang menjangkiti tubuh seseroang.
?i ba"ah ini, ada beberapa 'aktor yang menyebabkan terjadi xerostomia1
1. Mengalami Gangguan Pada Kelen&ar Sali)a
Adanya gangguan baik disebabkan oleh kista atau tumor pada kelenjar saliva, membuat
xerostomia dapat dialami oleh seseorang. (leh karena itu, dibutuhkan )ara penyembuhan
Xerostomia yang baik dan benar.
". -aktor -isiologis
Aliran saliva biasanya diperngaruhi dengan beberpa keadaan 'isiologis seseorang. &isa saja
ketika melakukan olahraga atau sedang berbi)ara, bisa menyebabkan mulut menjadi kering.
Ataukah seseorang menggunakan mulut untuk berna'as.
*angguan 'isiologis lainnya yakni stress, adanya rasa takut, bahkan rasa putus asa juga dapat
mengakibatkan mulut seseorang menjadi kering.
$. Mengkonsumsi O'at.o'atan
0enyebab utama xerostomia adalah antikolonergik serta aksi simpatomimetik. Ada juga kasus,
xerostomia juga disebabkan oleh obat-obat antidepresan. Karena mampu mempengaruhi aliran
saliva.
%. -aktor /sia
&eberapa keluhan pada usia lanjut kerap kali terjadi. alah satunya yakni menurunnya produksi
saliva yang disertai dengan perubahan komposisinya.
Xerostomia biasanya menyerang manusia pada usia diantara +, tahun hingga G, tahun.
Ada beberapa cara peyembuhan xerostomia yang aman dan manjur, yaitu1
1. *erapi Air Putih
6ntuk memulihkan kondisi tubuh akibat terkena xerostomia, sebaiknya seseorang menjadi terapi
air putih. Air putih atau air mineral diper)aya mampu mengobati semua penyakit ketika diiringi
oleh doa dan per)aya.
". Konsumsi Madu Alami
7engkonsumsi madu alami, juga dapat memulihkan kondisi mulut yang kering akibat gangguan
yang terjadi pada saliva.
$. Menghentikan Penggunaan O'at Kumur
Ketika mengalami gejala xerostomia seperti susah untuk mengunyah, disarankan untuk tidak
menggunakan obat kumur. (bat kumur akan membuat mulut menjadi jauh lebih kering lagi,
karena 'ungsi obat kumur yakni untuk menghilangkan kuman-kuman yang membahayakan
mulut.
%. Mengkonsumsi O'at 0er'al
Cara penyembuhan xerostomia yang lain yakni mengkonsumsi obat herbal yang ber'ungsi
sebagai antioksidan. ehingga, membantu tubuh lebih sehat dan bugar, serta tahan terhadap
penyakit.

Anda mungkin juga menyukai