Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN STROKE
DI RUANG MELATI RSUD BANYUMAS
DISUSUN OLEH
SANTO TRI WAHYUDI
NIM: 06/194809/EIK/0530
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
YOGYAKARTA
2008
0
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN STROKE
A. DEINISI
Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit
neurologis karena insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi
suplai darah disebabkan oleh trombus, biasanya sekunder terhadap arterisklerosis,
terhadap embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh, atau terhadap perdarahan
akibat ruptur arteri/aneurisma (Lynda Juall Carpenito, !!"#.
$enurut %&' (troke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah yang timbul se)ara mendadak dengan tanda dan ge*ala sesuai
dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.
B. ETIOLOGI
+eberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain,
. -hrombosis Cerebral.
-hrombosis ini ter*adi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi *aringan otak yang dapa menimbulkan oedema dan
kongesti di sekitarnya.-hrombosis biasanya ter*adi pada orang tua yang sedang
tidur atau bangun tidur. &al ini dapat ter*adi karena penurunan aktivitas
simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi
serebral.-anda dan ge*ala neurologis seringkali memburuk pada ./ *am sete0ah
thrombosis.
+eberapa keadaandibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak ,
a. 1therosklerosis
1therosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. $anifestasi klinis
atherosklerosis berma)am-ma)am. 2erusakan dapat ter*adi melalui
mekanisme berikut ,
- Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran
darah.
- 'klusi mendadak pembuluh darah karena ter*adi thrombosis.
- $erupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan
1
kepingan thrombus (embolus#
- 3inding arteri men*adi lemah dan ter*adi aneurisma kemudian robek
dan ter*adi perdarahan.
b. &yper)oagulasi pada polysitemia
3arah bertambah kental, peningkatan viskositas/hematokrit meningkat
dapat melambatkan aliran darah serebral.
). 1rteritis (radang pada arteri#
4. 5mboli
5mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah, lemak dan udara. 6ada umumnya emboli berasal dari thrombus di
*antung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. 5mboli tersebut
berlangsung )epat dan ge*ala timbul kurang dari 7-87 detik. +eberapa
keadaan dibawah ini dapat menimbulkan emboli,
a. 2atup-katup *antung yang rusak akibat 9heumatik &eart 3esease.(9&3#
b. $yokard infark
). :ibrilasi, 2eadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan
ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan ke)il dan sewaktu-waktu
kosong sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus ke)il.
d. 5ndokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan terbentuknya
gumpalan-gumpalan pada endo)ardium.
8. &aemorhargi
6erdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang
subara)hnoid atau kedalam *aringan otak sendiri. 6erdarahan ini dapat ter*adi
karena atherosklerosis dan hypertensi. 1kibat pe)ahnya pembuluh darah otak
menyebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak yang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan *aringan otak yang
berdekatan ,sehingga otak akan membengkak, *aringan otak tertekan, sehingga
ter*adi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.
6enyebab perdarahan otak yang paling la;im ter*adi ,
a. 1neurisma +erry, biasanya defek kongenital.
b. 1neurisma fusiformis dari atherosklerosis.
). 1neurisma myo)otik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
2
d. $alformasi arteriovenous, ter*adi hubungan persambungan pembuluh
darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena.
e. 9uptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan
dan degenerasi pembuluh darah.
.. &ypoksia <mum
a. &ipertensi yang parah.
b. Cardia) 6ulmonary 1rrest
). Cardia) output turun akibat aritmia
". &ipoksia setempat
a. (pasme arteri serebral , yang disertai perdarahan subara)hnoid.
b. =asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
!. AKTOR RESIKO
:aktor-faktor resiko stroke dapat dikelompokan sebagai berikut ,
. 1kibat adanya kerusakan pada arteri, yairtu usia, hipertensi dan 3$.
4. 6enyebab timbulnya thrombosis, polisitemia.
8. 6enyebab emboli $CI. 2elainan katup, aritmia atau *enis penyakit *antung
lainnya.
.. 6enyebab haemorhagi), tekanan darah terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan
penurunan faktor pembekuan darah (leukemia, pengobatan dengan anti
koagulan#
". +ukti-bukti yang menyatakan telah ter*adi kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumnya , penyakit *antung angina, -I1., suplai darah menurun pada
ektremitas.
3ari hasil data penelitian di '>ford, Inggris bahwa penduduk yang mengalami
stroke disebabkan kondisi-kondisi sebagai berikut ,
. -ekanan darah tinggi tetapi tidak diketahui "7-?7@
4. Iskemik &eart 1tta)k 87@
8. -I1 4.@
.. 6enyakit arteri lain 48@
". &eart +eat tidak teratur .@
?. 3$ !@
3
2emudian ada yang menun*ukan bahwa yang selama ini dianggap berperan dalam
meningkatkan prevalensi stroke ternyata tidak ditemukan pada penelitian tersebut
diantaranya, adalah,
. $erokok, memang merokok dapat merusak arteri tetapi tidak ada bukti kaitan
antara keduanya itu.
4. Latihan, orang mengatakan bahwa latihan dapat mengurangi resiko ter*adinya
stroke. Aamun dalam penelitian tersebut tidak ada bukti yang menyatakan hal
tersebut berkaitan se)ara langsung. %alaupun memang latihan yang terlalu
berat dapat menimbulkan $CI.
8. (eks dan seksual inter)ouse, pria dan wanita mempunyai resiko yang sama
terkena serangan stroke tetapi untuk $CI *elas pria lebih banyak daripada
wanita.
.. 'besitas. 3inyatakan kegemukan menimbulkan resiko yang lebih besar, namun
tidak ada bukti se)ara medis yang menyatakan hal ini.
". 9iwayat keluarga.
D. KLASIIKASI,
. (troke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan ge*ala kliniknya, yaitu,
a. (troke &aemorhagi,
$erupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subara)hnoid.
3isebabkan oleh pe)ahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
+iasanya ke*adiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa
*uga ter*adi saat istirahat. 2esadaran pasien umumnya menurun.
b. (troke Aon &aemorhagi)
3apat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya
ter*adi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari.
-idak ter*adi perdarahan namun ter*adi iskemia yang menimbulkan
hipoksia dan selan*utnya dapat timbul edema sekunder. 2esadaran
umummnya baik.
4. $enurut per*alanan penyakit atau stadiumnya, yaitu,
a. -I1 ( -rans Iskemik 1tta)k# gangguan neurologis setempat yang ter*adi
selama beberapa menit sampai beberapa *am sa*a. Be*ala yang timbul akan
4
hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 4. *am.
b. (troke involusi, stroke yang ter*adi masih terus berkembang dimana
gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. 6roses
dapat ber*alan 4. *am atau beberapa hari.
). (troke komplit, dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap
atau permanen . (esuai dengan istilahnya stroke komplit dapat diawali
oleh serangan -I1 berulang.
E. PATOISIOLOGI
Infark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.
Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh
darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh
darah yang tersumbat. (uplai darah ke otak dapat berubah (makin lmbat atau )epat#
pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler# atau oleh
karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan *antung#.
1therosklerotik sering/)enderung sebagai faktor penting terhadap otak, thrombus
dapat berasal dari flak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang
stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau ter*adi turbulensi. -hrombus dapat
pe)ah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah.
-hrombus mengakibatkan0 iskemia *aringan otak yang disuplai oleh pembuluh
darah yang bersangkutan dan edema dan kongesti disekitar area.
1rea edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark
itu sendiri. 5dema dapat berkurang dalam beberapa *am atau kadang-kadang
sesudah beberapa hari. 3engan berkurangnya edema pasien mulai menun*ukan
perbaikan,C=1. 2arena thrombosis biasanya tidak fatal, *ika tidak ter*adi
perdarahan masif. 'klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus
menyebabkan edema dan nekrosis diikuti thrombosis. Jika ter*adi septik infeksi
akan meluas pada dinding pembukluh darah maka akan ter*adi abses atau ensefalitis
, atau *ika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan
dilatasi aneurisma pembuluh darah. &al ini akan menyebabkan perdarahan )erebral,
*ika aneurisma pe)ah atau ruptur. 6erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh
ruptur arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah. 6erdarahan intraserebral
5
yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan
penyakit )erebro vaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang
anoksia )erebral. 6erubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel
untuk *angka waktu .-? menit. 6erubahan irreversibel bila anoksia lebih dari 7
menit. 1noksia serebral dapat ter*adi oleh karena gangguan yang bervariasi salah
satunya )ardia) arrest.
OKLUSI
PENURUNAN PERUSI "ARINGAN !EREBRAL
ISKEMIA
HIPOKSIA
$etebolisme anaerob Aekrosis *aringan otak aktifitas elektrolit
terganggu
#OLUME !AIRAN BERTAMBAH
1sam laktat 6ompa Aa dan 2 gagal
meningkat
Aa dan 2 influk
EDEMA !EREBRAL RETENSI AIR
-I2 meningkat
6
6erbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut ,
GE"ALA$ANAMNESA% INARK PERDARAHAN
6ermulaan
%aktu
6eringatan
Ayeri 2epala
2e*ang
2esadaran menurun
(ub akut
+angun pagi
C "7@ -I1
-
-
2adang sedikit
(angat akut
Lagi aktifitas
-
C
CC
CCC
Be*ala 'b*ektif
2oma
2aku kuduk
2ernig
6upil edema
6erdarahan 9etina
6emeriksaan Laboratorium
3arah pada L6
D foto (kedel
1ngiografi
C- ()an.
Infark
C/-
-
-
-
-
-
C
'klusi, stenosis
3ensitas berkurang
6erdarahan
CC
CC
C
C
C
C
2emungkinan pergeseran
glandula pineal aneurisma
1=$. massa intra
hemisfer/vasospasme.
$assa intrakranial densitas
bertambah.
6erbedaan 6erdarahan Intra (erebral(6I(# dan 6erdarahan (ub 1ra)hnoid (6(1#
GE"ALA PIS PSA
-imbulnya
Ayeri 2epala
2esadaran
2e*ang
-anda rangsangan $eningeal.
&emiparese
Bangguan saraf otak
3alam *am
&ebat
$enurun
<mum
C/-
CC
C
-4 menit
(angat hebat
$enurun sementara
(ering fokal
CCC
C/-
CCC
Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda dan ge*ala dapat berupa,
7
. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
. 1ngiografi serebral
$embantu menentukan penyebab dari stroke se)ara apesifik seperti perdarahan
arteriovena atau adanya ruptur.
4. C- ()an
$emperlihatkan se)ara spesifik letak oedema, posisi henatoma, adanya *aringan
otak yang infark atau iskemia serta posisinya se)ara pasti.
8. 6ungsi lumbal.
-ekanan yang meningkat dan di sertai dengan ber)ak darah pada )airan lumbal
menun*ukkan adanya haemoragia pada sub ara)hnoid atau perdarahan pada
intrakranial. 6eningkatan *umlah protein menun*ukan adanya proses inflamasi.
.. $9I ($agneti) Imaging 9esonan)e#
3engan menggunakan gelombang magneti) untuk menentukan posisi serta
besar/ luas ter*adinya perdarahan otak.
". <(B 3opler.
<ntuk mengidentifikasi adanya penyakit arteriovena ($asalah sistem karotis#.
?. 55B
$elihat masalah yang timbul dampak dari *aringan yang infark sehingga
menurunnya impuls listrik dalam *aringan otak.
()an tomography )omputer bermanfaat untuk membandingkan lesi
)erebrovaskuler dan lesi non vaskuler. $isalnya sa*a hemorhagi subdural, abses
otak, tumor, atau hemorhagi intraserebral dapat terlihat pada C- ()an. 3aerah
infark mungkin belum terlihat dengan C- ()an dalam ./ *am. 1ngiography pernah
S&'()* +*,-./*' )0101 :
&emiparesis atau hemiplegia sisi
kiri
3efisit spasial E per)eptual
6enilaian buruk
$emperlihatkan ketidaksadaran
defisit pada bagian yang sakit oleh
karenanya mempunyai kerentanan
untuk *atuh atau )idera lainnya
2elainan bidang visual kiri
S&'()* +*,-./*' )-'- :
&emiparesis atau hemiplegia sisi
kanan
6erilaku lambat dan sangat hati-hati
2elainan bidang pandang kanan
5kspresif, reseptif, atau disfagia
global
$udah frustasi
8
digunakan sebelum adanya C- ()an. <ntuk membedakan lesi serebrovaskuler
dengan lesi non vaskuler. 6enting untuk diketahui apakah terdapat hemorhagi,
karena informasi ini dapat membantu dokter memutuskan apakah dibutuhkan
pemberian antikoagulasi pada pasien atau tidak. 6en)itraan resonan magneti)
($9I# *uga dapat membantu dalam membandingkan diagnosa stroke.
6emeriksaan 52B dapat membantu menentukan apakah terdapat disritmia,
yang dapat menyebabkan stroke. 6erubahan 52B lainnya yang dapat ditemukan
adalah inversi gelombang -, depresi (-, dan kenaikan serta perpan*angan F-. -idak
ada pemeriksaan laboratorium yang men*amin kepastian dalam menegakkan
diagnosa stroke0 bagaimanapun pemeriksaan darah termasuk hematokrit dan
hemoglobin yang bila mengalami peningkatan dapat menun*ukkan oklusi yang
lebih parah0 masa protrombin dan masa protrombin parsial, yang memberikan dasar
dimulainya terapi antikoagulasi0 dan hitung sel darah putih, yang dapat
menandakan infeksi seperti endokarditis ba)terial sub akut.
G. PENATALAKSANAAN
. 6engobatan 2onservatif
a. =asodilator meningkatkan aliran darah serebral (13(# se)ara per)obaan,
tetapi maknanya ,pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
b. 3apat diberikan histamin, aminophilin, aseta;olamid, papaverin intra
arterial.
). 1nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat
reaksi pelepasan agregasi thrombosis yang ter*adi sesudah ulserasi
alteroma.
4. 6engobatan 6embedahan
-u*uan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral :
a. 5ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, yaitu dengan
membuka arteri karotis di leher.
b. 9evaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan
manfaatnya paling dirasakan oleh pasien -I1.
). 5valuasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
d. <gasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.
9
H. KOMPLIKASI
(etelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi,
komplikasi ini dapat dikelompokan berdasarkan,
. +erhubungan dengan immobilisasi0 infeksi pernafasan, nyeri pada daerah
tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
4. +erhubungan dengan paralisis, nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan ter*atuh
8. +erhubungan dengan kerusakan otak , epilepsi dan sakit kepala.
.. &idro)ephalus
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
. B*'.-+01 20301 10/0. &-40) */*)&-/: ketidakmampuan untuk membersihkan
mu)us/sekret atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk mempertahankan
bersihan *alan nafas
0)&(' 5016 7*'+8781601: 6roduksi mu)us berlebihan, 1kumulasi se)ret,
(ekresi di bron)hus, 5ksudat di alveoli
4. P*'/8.- 20'-1601 &-40) */*)&-/: 9*'*7'03, penurunan sulpai oksigen sebagai
akibat dari kegagalan mensuplai *aringan sampai
0)&(' 5016 7*'+8781601: 2erusakan transport oksigen melalui alveolar dan
atau membran kapiler, $asalah pertukaran, 6enurunan aliran darah vena atau
arteri
8. K*'8.0)01 )(,81-)0.- :*'703: penurunan, hambatan, ketidakmampuan
untuk menerima proses,mengirimkan dan menggunakan bahasa isarat
0)&(' 5016 7*'+8781601: 6enurunan sirkulasi ke otak, 2erusakan system
saraf sentral (((6#, 2erusakan persepsi
.. K*'8.0)01 ,(7-3-&0. /-.-): keterbatasan dalam kemandirian atau pergerakan
tubuh, keterbatasan satu atau lebih pergerakan ekstremitas
0)&(' 5016 7*'+8781601: 2erusakan neuromus)ular/otot-otot saraf,
Intoleransi aktivitas atau penurunan kekuatan dan daya tahan
10
". S-14'(,0 4*/-.-& ;*'0<0&01 4-'-: ,014-/+56-*1*= 7*';0)0-01= ,0)01=
&(-3*&-16 : kerusakan kemampuan dalam melakukan aktivitas mandi/hygiene,
berpakaian, makan, toileting se)ara mandiri
0)&(' 5016 7*'+8781601: 2elemahan, 2erusakan kognitif atau per)eptual,
2erusakan neuromus)ular/otot-otot saraf
?. R*.-)( -128'-: hasil interaksi antara kondisi lingkungan dengan adaptasi dan
sumber-sumber ketahanan individu
0)&(' 5016 7*'+8781601: &ipoksia *aringan, 2erusakan mobilitas,
3isfungsi integrative
G. K*&-40).*-,701601 18&'-.- )8'016 40'- )*78&8+01 &878+, kekurangan
intake nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
0)&(' 5016 7*'+8781601: 2etidakmampuan untuk memasukkan makanan
atau mengabsorbsi nutrisi
/. K8'016 ;*16*&0+801, tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif pada
satu topik yang spesifik
0)&(' 5016 7*'+8781601: 2eterbatasan kognitif, Interpretasi terhadap
informasi yang salah, 2urangnya keinginan untuk men)ari informasi, -idak
mengetahui sumberEsumber informasi
!. R*.-)( -1/*).-, suatu kondisi individu mengalami peningkatan resiko untuk
terserang organisme patogen
7. PK: PTIK , $enggambarkan individu yang mengalami atau beresiko
mengalami peningkatan tekanan intrakranial (lebih besar dari " mm&g# yang
ditimbulkan oleh )airan serebrospinal didalam ventrikel otak atau dalam ruang
subara)hnoid
11
DATAR PUSTAKA
3oengoes $. 4777, Rencana Asuhan Keperawatan H6edoman untuk peren)anaan 3an
6endokumentasian 6erawatan 6asien.6enerbit +uku 2edokteran 5BC. Jakarta
&udak I Ballo, !/G, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, 5disi =I, =olume II.
6enerbit +uku 2edokteran 5BC, Jakarta
$ade 2ariasa !!G. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi,,
&and 'ut 2ursus 2eperawatan Aeurologi, :akultas Ilmu 2eperawatan <I.
Jakarta.
Linda Juall Carpenito, !!", Rencana Asuhan & Dokuentasi Keperawatan, 5BC,
Jakarta.
(ylvia 1. 6ri)e, !!". Patofiologi Konsep Klinis Proses!Proses Pen"akit.5disi ..+uku
. 6enerbit +uku 2edokteran 5BC. Jakarta.
Joane C. $). Closkey, Bloria $. +ule)hek, !!?, Nursing #nter$entions %lassification
&N#%', $osby Jear-+ook, (t. Louis
$arion Johnson, dkk, 4777, Nursing (utcoe %lassifications &N(%', $osby Jear-
+ook, (t. Louis
$ar*ory Bordon, dkk, 477, Nursing Diagnoses) Definition & %lassification *++,!
*++*, A1A31
(oeparman. (!/G#. #lu Pen"akit Dala, +alai 6enerbit :2<I, Jakarta.
12

Anda mungkin juga menyukai