Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

H DENGAN DEMAM
TYPOID DI RUANG TOPAZ
RS KEN SARAS
Disusun Oleh :
FADLI SATRIAWAN
00!"#0
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES NGUDI WALUYO
UNGARAN
!0$
1
%A% I
PENDAHULUAN
A. L#&#' %el#(#n)
Typhoid merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat kuman
salmonela typhosa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Penyakit ini
banyak terjadi di masyarakat ekonomi rendah tapi tidak menutup kemungkinan
di kalangan ekonomi tinggi.
B. M#(su* *#n Tu+u#n
Penulis merasa tertarik untuk mengambil kasus ini adalah untuk
membandingkan antara teori yang diberikan di bangku kuliah dengan
pelaksanaan di lapangan dan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis
sehingga memungkinkan bagi pihak yang membutuhkan. Adapun tujuannya
adalah :
Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran secara umum tentang asuhan
keperawatan pada klien dengan diagnosa typhoid.
Tujuan Khusus:
1. Pengkajian pada klien dengan typhoid
1. Penegakan diagnosa keperawatan pada klien dengan typhoid
2. Perencanaan tindakan pada klien typhoid
3. Pelaksanaan tindakan perawatan pada klien typhoid
4. Ealuasi terhadap tindakan yang dilakukan
5. Pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien typhoid
!
%A% II
TIN,AUAN PUSTAKA
A. K-nse. Pen/#(i&
1. Pen)e'&i#n
"emam typoid yaitu penyakit in#eksi akut yang disebabkan salmonella
typhi ditandai adanya demam $ hari atau lebih% gejala saluran pencernaan dan
gangguan pada sistem sara# pusat & sakit kepala% kejang% gangguan kesadaran '
& (oegijanto% !))! : 1 '
Typus abdominalis ialah penyakit in#eksi akut yang biasanya mengenai
saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu% gangguan
pencernaan dan gangguan kesadaran & *gastiyah% 1++$ : 1,, '.
Typus abdominalis adalah penyakit in#eksi akut yang biasanya terdapat
pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat
gangguan kesadaran & (uriadi% !))1 : !-1 '.
"ari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa typus abdominalis .
demam typoid adalah suatu penyakit in#eksi yang terjadi pada saluran pencernaan
yang disebabkan oleh salmonella typhi.

2. Pen/e0#0
Penyebab penyakit demam typoid adalah salmonella typosa basil gram
negati# yang bergerak dengan bulu getar% tidak berspora% mempunyai sekurang/
kurangnya 0 macam antigen 1 &somatik% terdiri dari 2at komplek
lipopolisakarida'% antigen 3 & #lagella '% antigen 4i% deman serum basiler terdapat
2at anti & anglutinin ' terhadap ketiga macam antigen tersebut & *gastiyah% 1++$ :
1,, '.
3. E&i-l-)i
Tanda dan 5ejala
1 *yeri kepala% lemah% lesu
2 "emam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 0 minggu. 6inggu
pertama peningkatan suhu tubuh% ber#luktuasi biasanya suhu tubuh meningkat
pada malam hari dan menurunkan pada pagi hari% minggu kedua suhu tubuh
1
0
terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu tubuh berangsur/angsur turun
dan kembali normal.
3 5angguan pada saluran pencernaan% bibir kering dan pecah/pecah lidah
ditutupi selaput lendir . selaput putih kotor & coated tongue ' meteorimus%
mual% tidak na#su makan% splenomegali & pembesaran lien ' yang disertai nyeri
pada perabaan.
4 5angguan kesadaran penurunan kesadaran & apatis% somnolen '
5 7intik/bintik kemerahan pada kulit & resola ' akibat emboli
6 Epistaksis
& (uriadi% !))1 : !-0 '
4. P#&-1isi-l-)i
(almonella typhi masuk melalui mulut sebagian kuman akan dimusnahkan
dalam lambung oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus% ke
jaringan lim#oid dan berkembang biak menyerang ili usus halus kemudian
kuman masuk ke peredaran darah & bakterimia primer ' dan mencapai sel/sel
retikulo endoteleal% hati% lim#a dan organ/organ lainnya.
Proses ini terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel/sel retikulo
endoteleal melepaskan kuman ke peredaran darah dan menimbulkan bakterimia
untuk kedua kalinya. (elanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ tubuh
terutama lim#a% usus dan kandung kemih.
Pada minggu pertama sakit% terjadi hiperplasia plakspiyer% ini terjadi pada
kelenjar lim#ouid usus halus% minggu kedua terjadi nekrosis dan pada minggu
ketiga terjadi ulserasi plaks player pada minggu keempat terjadi penyembuhan
perdarahan bahkan sampai per#orasi usus selain itu hepar% kelenjar/kelenjar
mesentrial dan lim#e membesar.
5ejala demam disebabkan oleh endoktosin salmonella typhi yang
berperan dalam proses in#lamasi lokal pada jaringan tampak kuman tersebut
berkembang biak. (almonella dan leukosit pada jaringan yang meradang sehingga
terjadi demam & (uriadi% !))1 : !-1/!-! 8 6ansjoer Ari#% 1+++ : 90! '.
9
5. P#&h2#/
Kelemahan #isik
3ipetermi
:ntoleransi akti#itas
6encapai jaringan
lim#oid pla;ue player
diellium terminal
:n#eksi pla;ue player
:n#eksi perut
Perubahan
peristaltik usus
3iper peristaltik 3ipo peristaltik
"iare 1bstipasi
(almonella thypi (almonella thypi A% 7% <
6akanan dan minuman
6asuk saluran pencernaan
6asuk lambung
6asuk usus halus
(almonella thypi berkembang biak diusus halus dan kolon
Terjadi pelepasan
te=sin
& endoto=sin '
Terjadi anore=ia mual
muntah
6asuk ke sistem
reticulo endotel
:n#eksi usus
6erangsang sintesis
dan pelepasan 2at
pirogen
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
,
& >uwono% 1++- '
6. Pe3e'i(s##n Penun+#n)
1. Pemeriksaan darah tepi
?eukopenia% lim#ositosis% eosino#ilia% trombositopenia
2. Pemeriksaan sumsum tulang
6enunjukan gambaran hiperakti# sumsum tulang
3. 7iakan empedu
Terdapat hasil salmonella typosa pada urine dan tinja% jika pada pemeriksaan
selama dua kali berturut/turut tidak didapatkan basil salmonella typosa pada
urin dan tinja% maka pasien dinyatakan betul/betul sembuh.
4. Pemeriksaan widal
"itemukan titer terhadap antigen 1 adalah 1.!)) atau lebih sedangkan titer
terhadap antigen 3 walaupun tinggi akan tetapi tidak bermakna untuk
menegakkan diagnosa karena titer 3 dapat tetap tinggi setelah dilakukan
imunisasi atau bila penderita telah lama sembuh & (uriadi% !))1 : !-0 '.
7. Pen#&#l#(s#n##n
1. Penatalaksanaan 6edis
a. :solasi pasien% desin#eksi pakaian dan ekskreta
b. :stirahat selama demam hingga ! minggu% setelah suhu normal kembali
& istirahat total ' kemudian boleh duduk% jika tidak panas lagi boleh berdiri
kemudian berjalan di ruangan.
c. "iet tinggi kalori% tinggi protein% tidak banyak mengandung serat
d. Pemberian antibiotik kloram#enikol dengan dosis tinggi.
@
& (uriadi% !))1 : !-0/!-9 '
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. 6enjaga hygiene perorangan
b. Kebersihan tempat tidur
c. Kebersihan pakaian dan peralatan yang dipakai pasien & 6ansjoer Ari#%
1+++ : 9!0 '.
8. K-3.li(#si
1. Pneumonia
2. 3epatitis
3. Kelaianan neurologis
4. Perdarahan . per#orasi usus
5. Artritis
6. Parotis
& (uriadi% !))1 : !-, '
.
%. Asuh#n Ke.e'#2#&#n
. Pen)(#+i#n
a. :dentitas pasien
$
1) *ama : *n. 3
2) Umur : 1- tahun
3) >enis kelamin : Perempuan
4) Alamat : *gonto AT 9.!% 7andungan% Kab. (emarang
5) (uku. 7angsa : >awa.:ndonesia
6) Agama : :slam
7) Pendidikan : Pelajar
8) Pekerjaan : /
9) "iagnosa 6edis : "emam Typoid
b. :dentitas penanggung jawab
1) *ama : Tn. 7
2) Umur : 9$ tahun
3) >enis kelamin : ?aki/laki
4) Alamat : *gonto AT 9.!% 7andungan% Kab. (emarang
5) (uku. 7angsa : >awa.:ndonesia
6) Agama : :slam
7) Pendidikan : (6A
8) Pekerjaan : (wasta
9) 3ubungan dg pasien : paman pasien
<. tanggal masuk :jumat% !) juni !)19
!. Ri2#/#& Keseh#&#n
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan badannya panas B 1 minggu% mual muntah% badannya
lemas dan pusing.
-
2. Aiwayat Kesehatan (aat ini
Pasien mengatakan badannya panas B 1 minggu yang lalu % na#su makan
menurun% mual/muntah% lemes dan mengeluh pusing. Kemudian *n. 3
dibawa ke A( Kensaras pada tanggal !) juni !)19 jam 10.)). (ekarang
pasien mendapat terapi in#us A? !) tpm pada tangan kanan%injeksi
curcuma 0=1 gr% coditam 0=1 gr% Ceu#or !=1 gr% 6eropenam 0=1 gr%
sekarang pasien dirawat di Auang Topa2.
3. Aiwayat Kesehatan ?alu
Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di A(% pasien tidak mempunyai
riwayat alergi obat% dan pasien tidak memiliki riwayat hipertensi% asma%
jantung% "6 dan paru/paru.
4. Aiwayat kesehatan keluarga
3. Pen)(#+i#n Sis&e3 Tu0uh
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda/tanda ital
Tekanan darah : 1)).$) mm3g% *adi +) =.menit% respirasi !9 =.menit
(uhu 0-
, )
<
d. T7.77 : 10) cm . 0, kg
e. Kepala : bentuk mescochepal
f. 6ulut : mukosa bibir kering% lidah kotor% gigi bersih
g. Abdomen
:speksi : simetris kanan kiri
Auskultasi : terdengar peristaltik usus & normal '
Palpasi : nyeri tekan hilang timbul
Perkusi : terdengar tympani
5. "ata Dokus
"ata subyekti#
a. :bu. An. * mengatakan An. * badannya panas
b. :bu. An. * mengatakan An. * mengeluh% muntah 1 =
c. :bu. An. * mengatakan An. * makan hanya habis 1.0 porsi
d. :bu. An. * mengatakan tidak tahu mengenai penyakit anaknya
+
"ata 1byekti#
a. Pasien tampak lemah
b. Tanda/tanda ital
T : 1)).$) mm3g * : +) =.menit%
AA: !9 =.menit ( : 0-
, )
<
c. 6ukosa bibir kering
d. ?idah kotor
e. 6akan habis 1.0 porsi
f. :bu An. * sering bertanya tentang penyakit anaknya kepada perawat
g. 77 sebelum sakit 0@ kg% setelah sakit 0, kg
h. Terpasang in#us KE* 0 A !) tts.mnt% e=tremitas kiri atas
i. :njeksi : <olsansentin 9 = ,)) mg & :4 '
1ndasentron 0 = 0, mg & :4 '
K.p Antalgin !,) mg & :4 '
Peroral K.p paracet !,) mg & E tablet '
4. Di#)n-s# Ke.e'#2#&#n
1. 3ipertensi berhubungan dengan proses in#eksi
2. 5angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
3. Kurang pengetahuan tentang penyakit anaknya berhubungan dengan
kurangnya in#ormasi.
5. In&e'4ensi
Pada hari (elasa tanggal 1! (eptember !))@
1. "iagnosa keperawatan : hipertermi berhubungan dengan proses in#eksi
Tujuan : suhu tubuh dalam batas normal & 0@
)
< / 0$
)
< '
Kriteria hasil :
/ (uhu tubuh kembali normal & 0@
)
< / 0$
)
< '
/ Pasien bebas dari demam
/ mukosa bibir lembab
:nterensi :
a. 6onitor tanda/tanda ital
b. 7eri kompres dingin
c. Anjurkan menggunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
d. Kolaborasi pemberian obat antipiuretik dan cairan parental
e. Anjurkan banyak minum
2. "iagnosa keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
1)
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
/ Porsi makan yang disediakan rumah sakit dihabiskan
/ Tidak mual dan muntah lagi
/ ?idah tidak kotor
/ *a#su makan meningkat
:nterensi :
a. Kajian jumlah makanan yang masuk
b. 7erikan makanan yang halus
c. (ajikan makanan dalam kondisi hangat
d. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering
e. >elaskan pentingnya nutrisi bagi tubuh pasien
f. Kolaborasi dengan ahli gi2i dalam pemberian diit
3. "iagnosa keperawatan : kurang dari pengetahuan tentang penyakit anaknya
berhubungan dengan kurangnya in#ormasi.
Tujuan : pengetahuan ibu An. * bertambah
Kriteria hasil : :bu An. * mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit
anaknya
:nterensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan :bu. An. * tentang penyakit anaknya
b. 7eri penjelasan pada ibu An. * tentang penyakit anaknya
c. 7eri penjelasan pada ibu An. * tentang prosedur tindakan keperawatan
6. I3.le3en&#si
1. Tanggal 1! (eptember !))@
a. "iagnosa keperawatan : hipertermi berhubungan dengan proses in#eksi
1) 6engobserasi tanda/tanda ital% jam 19.0) F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * menanyakan hasilnya
11
1byekti# : (uhu tubuh : 0-
, )
<% *adi +) =.menit%
T" : 1)).$) mm3g
2) 6emberikan obat paracetamol E tablet per oral >am 19.9, F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mau minum obat
1byekti# : obat paracetamol E tablet masuk peroral
T" : 1)).$) mm3g
3) 6enganjurkan banyak minum% >am 1,.)) F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mengatakan An. * sehari minum
0 G 9 gelas
1byekti# : An. * tampak sering minum
b. "iagnosa keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
1) 6emberikan diet rumah sakit dalam kondisi hangat. >am 1,.1, F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mengatakan terima kasih
1byekti# : An. * makah habis 1.0 porsi
2) 6engkaji pemenuhan nutrisi% >am 1,.9, F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mengatakan na#su makan
anaknya meningkat
1byekti# : An. * makan habis E porsi dari yang
disediakan A(
c. "iagnosa keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit anaknya
berhubungan dengan kurangnya in#ormasi.
1) 6engkaji tingkat pengetahuan ibu An. * tentang penyakit% >am 1@.))
F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mengatakan belum mengerti
tentang penyakit anaknya.
1byekti# : An. * tampak kooperati# anaknya
2) 6emberikan penjelasan pada ibu An. * tentang penyakit anaknya% >am
1-.9, F:7
Aespon pasien (ubyekti# : ibu An. * mengatakan mulai mengerti
tentang penyakit anaknya
1byekti# : An. * tampak mendengarkan penjelasan
yang diberikan dengan baik
2. Tanggal 10 (eptember !))@
a. "iagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses in#eksi
1) 6engobserasi tnda/tanda ital% jam )-.)) F:7
1!
Aespon pasien :
(ubyekti# : ibu An. * menannyakan suhu anaknya berapa
1byekti# : suhu 0$)< nadi +) =.menit T" : 1),.$) mm3g
2) 6emberikan cairan parenteral sesuai adis dokter
Aespon pasien :
(ubyekti# : An.* mengatakan mau dipasan in#use
1byekti# : terpasang in#use K E*0A !) tpm
b. "iagnosa keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
1) 6enyajikan minuman kacang hijau : jam )+.)) F:7
Aespon pasien :
(ubyekti# : :bu An. * menerima dan mengatakan terima kasih
1byekti# : An. * tampak mau minum
2) 6emberikan diet rumah sakit : jam 1!.)) F:7
Aespon pasien
(ubyekti# : :bu An. * mengatakan terima kasih
1byekti# : An. * makan habis H porsi
3. Tanggal 19 (eptember !))@
a. "iagnosa keperawatan : hipertermi berhubungan dengan proses in#eksi
1) 6engobserasi tanda/tanda ital : jam )-.)) F:7
Aespon pasien :
(ubyekti# : ibu An. * mengatakan An. * sudah tidak panas
1byekti# : suhu 0@, )< nadi --=.menit T" 1)).@, mm3g
10
b. "iagnosa keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
1) 6enyajikan minuman kacang hijau : jam )+.)) F:7
Aespon pasien :
(ubyekti# : ibu An. * mengatakan terima kasih
1byekti# : An. * mau minum kacan hijau
2) 6emberikan diet rumah sakit jam : 1!.)) F:7
Aespon pasien :
(ubyekti# : ibu An. * mengatakan teirma kasih
1byekti# : An. * makan habis I porsi
3) 6emberikan cairan parental sesuai adis dokter jam 1!.0) F:7
Aespon pasien :
(ubyekti# : ibu An. * mengatakan terima kasih
1byekti# : terpasang cairan in#use KE* 09 !) tts.mnt
7. E4#lu#si
1. "iagnosa keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses
:n#eksi tanggal 19 september !))@% jam 10.)) F:7
( : :bu An. * mengatakan An. * sudah tidak panas
1 : suhu 0@, )< nadi --=.menit T" : 1)).@9 mm3g mukosa bibir
lembab% keadaan umum membaik
A : masalah teratasi
19
P : interensi no 1%0 dan , dipertahankan
2. "iagnosa keperawatan : gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat% tanggal 19
september !))@% jam 10.1) F:7
( : ibu An. * mengatakan na#su makan An. * meningkat
1 : diet rumah sakit habis I porsi
A : masalah teratasi sebagian
P : interensi no 1% !% 0 dan @ dipertahankan
3. "iagnosa keperawatan : kurang pengetahuan tentang penyakit anaknya
berhubungan dengan kurangnya in#ormasi% tanggal 19 september !))@% jam
10.1, F:7
( : ibu An. * mengatakan sudah mengerti tentang penyakit anaknya
1 : :bu An. * tampak tenang dan senang
A : masalah teratasi
P : interensi dihentikan
4. E4#lu#si
Ealuasi dari masalah keperawatanberupa hipertermi
berhubungan penyakit akibat kuman salmonella thpii & *A*"A%!)1!/
!)19' sudah teratasi% karena data yang didapat pada ealuasi sudah
1,
sesuai dengan criteria hasil yang menjadi indicator dalam pencapaian
tujuan. 6enurut Poter J perry &!)),' bahwa ealuasi dari pelayanan
kesehatan adalah proses yang digunakan untuk menentukan kualitas
asuhan dan pelayanan yang diberikan kepada klien. 6engesampingkan
ealuasi dari proses keperawatan menghambat perawat dalam
mengealuasi keperawatan dan menentukan apakah hasil asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien berman#aat.
%A% III
PENUTUP
A. Pen)(#+i#n
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengealuasi dan mengidenti#ikasi status kesehatan klien &*ursalam% !)) :
1$'.
1@
Pengkajian dilakukan pada tanggal 1! (eptember !))@ pada jam )-.))
F:7 dengan melalui wawancara obserasi langsung pemeriksaan #isik dan untuk
pengkajian pola #ungsi menggunakan konsep 5ordon% pada pengkajian ini
didapatkan data pasien dengan nama An. * dan ibu An.* mengatakan An. *
panas K 0 hari% selama penulis melakukan pengkajian tidak menemukan adanya
hambatan karena pasien dan keluarga kooperati#.
(aat pengakjian hari pertama penulis mendokumentasikan data #okus
meliputi data obyekti#% ibu pasien mengatakan An. * badanya panas K 0 hari ibu
pasien mengatakan An. * mual% muntah :L% ibu pasien mengatakan An. * makan
habis 1.0 porsi 8 ibu pasien An. * mengatakan tidak tau mengenai penyakit
anaknya% itu tidak la2im bila dimasukkan data obyekti# tetapi juga tidak relean
jika dimasukkan dalam data subyekti#% kecuali ada perubahan perumusan kalimat
menjadi ibu pasien mengatakan An. * megeluh badanya panas% ibu pasien
mengatakan An. * mengeluh mulai muntah :L% ibu pasien mengatakan An. *
makan habis 1.0 porsi% ibu pasien mengatakan sudah mengetahui tentang penyakit
anaknya.
B. Di#)n-s# Y#n) Mun5ul D#l#3 K#sus
1. 3ipertermi berhubungan dengan proses in#eksi
3ipertermi adalah keadaan dimana seseorang indiidu mengalami atau
beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus/menerus lebih tinggi
dari 0$%-
)
< &1))
)
D' oran atau 0-%-
)
< &1)1
)
D' perectal karena #aktor e=ternal.
!0
1$
3al ini muncul berhubungan dengan adanya tanda/tanda in#eksi yaitu badan
panas atau suhu tubuh pasien 0-
)
< &<arpenito% 1++$'.
Pada pasien thypoid bisa muncul masalah hipertermi disebabkan oleh
endotoksin salmonella thypi yang berperan dalam proses in#lamasi lokal pada
jaringan tempat kuman tersebut berkembang biak% salmonella thypi dan
endotoksinya merangsang sintesis dan pelepasan 2at pirogen dan leukosit pada
jaringan yang meradang sehingga terjadi demam &(uriadi% !))1 : !-1 G !-!%
6ansjoer Ari#% 90!'.
"iagnosa ini ditegakkan karena di dukung data/data antara lain ibu
pasien mengatakan suhu badan An.* panas Msuhu 0-%,
)
<N pasien sehari
minum K 0/9 gelas% bibir kering% apabila hipertemi tidak segera ditangani akan
menyebabkan tubuh semakin kekurangan cairan karena terjadi proses
eaporasi dalam tubuh% tubuh lemas dan terjadi dehidrasi askuler.
Adapun tindakan yang penulis lakukan untuk mengatasi diagnosa
tersebut adalah
a. 6engukur tanda/tanda ital
Aasionalisasi : untuk mengetahui keadaan umum &<arpenito% !))) : @$,'
b. 6enganjurkan untuk banyak minum
Aasionalisasi : untuk mengganti cairan yang hilang atau keluar bersama
keringat &"oenges% 1+++'.
c. 6emberikan obat penurun panas yaitu paracetamol &!,) mg. E tablet'
Kekuatan : impelementasi yang dilakukan dapat mencukupi cairan dalam
tubuh pasien karena pasien tersebut sudah mendapat cairan
1-
parentral dan intake cairan pasien meningkat dengan minum , G @
gelas perhari serta mendapat obat penurun panas.
Kelemahan : implementasi yang dilakukan belum cukup untuk mengatasi
hipertermi karena penulis belum mencantumkan pemberian anti
biotik sedangkan hipertermi tersebut dikarenakan #aktor in#eksi
dan sebenarnya penulis sudah melakukan tindakan seperti injeksi
anti biotik dan melakukan tindakan kompres dingin tetapi tidak
terdokumentasi didalam asuhan keperawatan.
3asil ealuasi : masalah pada pasien tersebut dapat teratasi sebagian dengan
suhu 0@.,
)
< keadan umum membaik% mukosa bibir lembab.
"alam penulisan assesment penulis mendokumentasikan bahwa masalah
teratasi sebagian% yang seharusnya masalah tersebut sudah teratasi karena
hasil ealuasi di dapatkan data suhu tubuh 0@%,
)
< keadaan umum membaik%
mukosa bibir lembab yang sesuai dengan kriteria hasil yang telah didapatkan.
2. 5angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
*utrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan dimana
indiidu mengalami masa atau yang beresiko% mengalami penurunan berat
badan yang berhubungan dnegan masukan yang tidak adekuat &<arpenito%
!))): @9,'.
"iagnosa ini penulis munculkan karena adanya na#su makan menurun
mual% muntah makan habis 1.0 porsi dari yang disediakan rumah sakit%
1+
diagnosa ini seharusnya belum actual tetapi lebih tepatnya baru resiko karena
data yang ditemukan belum atau tidak menunjukkan adanya data
antrophometri atau berat badan sebelun dan selama sakit. *amun penulis
hanya mencantumkan hasil laboratorium hemoglobin 19%1 gr.dl serta penulis
hanya menjelaskan adanya data mual dan muntah satu kali saja. "an diet
pasien habis 1.0 porsi berlangsung hanya pada pertama masuk rumah sakit%
sedangkan kebutuhan dasar manusia menurut 6aslow nutrisi merupakan
urutan ketiga dimana urutan pertama adalah 1! dan yang kedua adalah cairan
dan elekrolit% namun jika masalah tersebut tidak segera ditangani akan
mengakibatkan metabolisme nutrisi akan tidak adekuat untuk kebutuhan
metobolik% ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
menyebabkan menurunnnya berat badan% kelemahan #isik% memburuknya
kesehatan dan menurunnya kemampuan tubuh untuk memperbaiki sel/sel
metabolisme perlu di tingkatkan apabila terjadi in#eksi &<arpenito% !))) :
@9+'.
Adapun tindakan yang penulis lakukan untuk mengatasi diagnosa tersebut
adalah
a. 6enyajikan makanan dalam keadaan hangat
Aasionalisasi : untuk membangkitkan selera makan pasien &<arpenito%
!))) : @$,'
b. 6engkaji pemenuhan nutrisi pasien
Aasionalisasi : agar penulis dapat mengidenti#ikasi kekuatan de#isiensi
nutrisi dengan mengkaji pemenuhan nutrisi pasien &"oenges% 1+++'.
Kekutan dan kelemahan implementasi
!)
Kekuatan : implementasi yang dilakukan dapat membangkitkan selera
makan pasien karena disajikan dalam keadaan hangat.
Kelemahan : rencana tindakan keperawatan yang penulis tetapkan
seperti menganjurkan makan porsi kecil tapi sering sudah
penulis laksanakan tetapi penulis belum
mendokumentasikan kedalam asuhan keperawatan
sedangkan interensi menjelaskan pentingnya nutrisi bagi
tubuh tidak penulis laksanakan karena interensi tersebut
sudah dilaksanaka oleh perawat ruangan.
implementasi yang dilakukan belum cukup untuk
mengealuasi masalah nutrisi yang dihadapi pasien karena
penulis tidak melakukan pemeriksaan antrophometri%
sedangkan pemeriksaan tersebut penting untuk
mengealuasi perubahan status nutrisi. 3asil ealuasi dari
masalah keperawatan setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama ! = !9 jam ibu An. * mengatakan
na#su makan anaknya meningkat% porsi makan habis I
dari porsi yang disediakan rumah sakit% maka penulis
menyimpulkan bahwa masalah sudah tidak menjadi actual
dan rencana tindakan dihentikan.
3. Kurang pengetahuan tentang proses penyakit anaknya berhubungan dengan
tidak adekuatnya in#ormasi
!1
Kurang pengetahuan adalah suatu keadaan dimana seorang indiidu
atau sekelompok mengalami de#isiensi pengetahuan kogniti# berkenaan
dengan kondisi atau rencana pengobatan &<arpenito% 1++- : ,-+'.
Penulis mengangkat diagnosa ini karena adanya data/data yang
menunjang yaitu : :bu An. * mengataklan belum tahu tentang penyakit
anaknya. "iagnosa ini penulis prioritaskan menjadi diagnosa ketiga
sebagaimanma menurut triage dimana masalah yang tidak begitu urgen
dibandingkan masalah hipertermi dan nutrisi.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis mencantumkan tindakan
yang dilakukan diantarannya adalah sebagai berikut :
a. 6engkaji tingkat pengetahuan ibu An. * tentang penyakit anaknya
Aasional : untuk mengetahui tingkat pemahaman ibu An. * tentang
penyakit anaknya &"oenges% 1+++ : 90,'
b. 6emberikan penjelasan tentang penyakit anaknya
Aasionalnya : diharapkan ibu An. * dapat mengerti penyakit An. * dan
memberi pengetahuan dasar dimana ibu An.* dapat membuat
pertimbangan dalam merawat anaknya &"oenges% 1+++ : 90@'
Kekuatan dan kelemahan implementasi
Kekuatan : setelah diberi penjelasan ibu An. * mengerti tentang penyakit
anaknya
Kelemahan : penjelasan yang diberikan penulis hanya kepada ibunya saja%
sedangkan ayah% keluarga yang lain tidak di libatkan.
!!
3asil ealuasi dari tindakan di atas setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1 = 0) menit adalah : :bu. An * sudah mengerti tentang penyakit anaknya%
tindakan berhasil maka interensi dihentikan.

DAFTAR PUSTAKA
7runner J (uddart% 1+-9. Medical Surgical Nursing. >7 lippicont Philadhelpia.
<orpenito% ip. 1+++. Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Diagnosa
Keperawatan & Masalah Kolaboratif Edisi Kedua. E5< . >akarta.
"oenges. 6arilyn. 1+++. Rencana Asuhan Keperawatan. E5<. >akarta.
3udak <6 5allo 7. 6. 1++@. Keperawatan Kritis. endekatan !olistik. Edisi
4: 4olume :: E5<. >akarta.
!0
*A*"A. &!)1!/!)19'. Diagnosa Keperawatan "akarta : E5<
Poter J Perry &!)),'% #uku A$ar %undamental Keperawatan & konsep' proses
dan praktik G Ed.9/ >akarta : E5<
!9

Anda mungkin juga menyukai