Anda di halaman 1dari 38

1

TUGAS PENGOLAHAN BAHAN TAMBANG


RINGKASAN
TAMBANG TRADISIONAL
Disusun Oleh :
Edwad Puna !ia"a#a
DBD $$$ $%&
UNI'ERSITAS PALANGKARA(A
)AKULTAS TEKNIK
*URUSAN PERTAMBANGAN
PALANGKARA(A
&+$,
2
PENDAHULUAN
$-$ La"a Bela.an/
Pada wilayah Propinsi Sumatera Barat terkandung Potensi sumber daya
mineral seperti emas dan mangani. Menurut laporan Dinas Pertambangan dan Energi
Propinsi Sumbar (2004! emas terdapat pada wilayah daerah "abupaten Si#un#ung! $0
"ota! Pasaman! dan Pesisir Selatan. Pada wilayah "abupaten Si#un#ung! deposit emas
diperkirakan terdapat di se#umlah lokasi seperti% Bukit "abun! Batu Man#ulur!
Silokek! &an#ung 'mpalu! Palangki! Munda# Sa."i! Muaro Si#un#ung dan (ubuk
"aria.
Pada lokasi)lokasi yang memiliki kandungan emas ini! se*ara tradisional
sudah se#ak lama diexploitasi oleh masyarakat dengan menggunakan *ara dan teknis
sangat sederhana yang dikenal dengan mendulang emas. Pendulangan emas
dilakukan pada aliran sungai yaitu dengan *ara melakukan penyaringan pasir yang
terdapat disepan#ang aliran sungai! menggunakan dulang yang dibuat khusus dari
kayu. Mendulang emas se*ara tradisional dilakukan pada umumnya oleh kaum
perempuan sebagai peker#aan sampingan+sambilan pada saat tidak melakukan
kegiatan usaha pertanian seperti kesawah! ladang atau pun kebun. Dengan *ara dan
peralatan yang sederhana tersebut pendulang tidak mendapatkan kepastian akan
mendapatkan hasil dan kalau pun didapat hasil hanya dalam #umlah rata)rata yang
sangat ke*il! tidak berpengaruh signi,ikan terhadap pendapatan keluarga.
3
Di "abupaten Si#un#ung mendulang emas dilakukan sepan#ang aliran batang
ombilin! batang Sukam dan batang Palangki atau pada beberapa anak sungai lainnya.
Se#umlah -agari yang dilalui aliran sungai ) sungai tersebut! penduduknya memiliki
pengetahuan dan pengalaman pan#ang mendulang emas! salah satunya adalah
penduduk -agari Mundam Sakti! "e*amatan ./ -agari! "abupaten Si#un#ung yang
dilalui oleh batang Palangki.
Beran#ak dari pengalaman tradisonal tersebut! se#ak 0110an! e2ploitasi emas
tidak lagi dilakukan dengan *ara mendulang pasir yang ada dipinggiran batang
Palangki! tetapi se#umlah penduduk Mundam Sakti sudah melakukan penggalian
pasir pada aliran sungai dan dilakukan penyaringan se*ara mekanis dengan
menggunakan tenaga mesin pompa dan sedot. Melalui metoda demikian! 3olume
pasir yang mampu disaring #auh lebih banyak dan lebih *epat sehingga #umlah emas
yang didapatkan #uga lebih banyak. Pada dekade ini! e2ploitasi emas di aliran sungai
Palangki tidak lagi dilakukan oleh kaum perempuan sebagai peker#aan sampingan!
tetapi sudah di#adikan usaha dengan membutuhkan modal usaha yang relati3e besar.
E2ploitasi emas di batang Palangki sudah melibatkan berbagai pihak diluar penduduk
nagari yang besangkutan khususnya yang bertindak sebagai in3estor pen*arian emas.
Dengan pola yang demikian! pen*arian emas dilakukan lebih intensi, sehingga
membutuhkan tenaga ker#a yang lebih ,okus! lebih banyak dan #uga lebih kuat.
"ondisi yang demikian menyebabkan tenaga ker#a yang terlibat tidak lagi hanya
berasal dari penduduk setempat! tetapi sudah melibatkan se#umlah tenaga ker#a yang
berasal dari luar daerah terutama dari daerah)daerah tertentu di Pulau "alimantan
4
yang sudah berpengalaman melakukan explorasi dan exploitasi bahan galian berupa
tambang emas rakyat.
Dalam perkembangannya! tambang emas rakyat tidak lagi hanya dilakukan
pada aliran Batang Palangki di "enagarian Mundam Sakti! tetapi #uga sudah
dilakukan pada pinggiran+tebing sungai! berlan#ut ke lokasi)lokasi lainnya termasuk
pada lokasi sawah! kebun! ladang dan bahkan pekarangan. Pendulangan sudah
berganti dengan penambangan yang menggunakan alat mekanis penggalian dan
penyaringan+pengayakan. 4ntuk penggalian sudah dilakukan dengan menggunakan
alat berat traktor maupun es*a3ator.
5asil kun#ungan lapangan pada bulan -o3ember 2000 didapatkan in,ormasi
bahwa diperkirakan lebih dari setengah dari #umlah penduduk pada kenagarian
Mundam Sakti terlibat pada usaha E2ploitasi emas. "ehadiran tambang emas rakyat
di nagari Mundam Sakti mempengaruhi berbagai aspek dan dinamika kehidupan
masyarakat. Penambangan yang dilakukan pada lahan persawahan menyebabkan
berkurangnya potensi produksi padi pada nagari ini sehingga ketergantungan kepada
daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk setempat tidak bisa
dihindari. Selan#utnya produkti,itas tenaga ker#a petani semakin menurun apabila ia
tidak memiliki alternati3e lain untuk usaha diluar usahatani yang sudah se#ak lama
digelutinya. Selan#utnya ke*endrungan masyarakat untuk melakukan e2plorasi emas
pada se#umlah lahan yang dimiliki keluarga tidak #arang menghadapi pro dan kontra
didalam keluarga sendiri yang pada gilirannya menyebabkan sering ter#adi kon,lik
didalam keluarga sendiri.
5
E2ploitasi sumberdaya mineral di .ndonesia diatur dengan 4ndang)undang
nomor 4 tahun 2001! tentang pertambangan mineral dan batu bara. Di "abupaten
Si#un#ung! untuk pertambangan skala ke*il di kenal dengan tambang 6akyat diatur
melalui Peraturan Bupati -o 01 tahun 2007 tentang prosedur dan mekanisme
pengurusan 8ilayah Pertambangan 6akyat (8P6 dan Surat .9in Pertambangan
6akyat (S.P6.
Bagaimana sesungguhnya probahan itu ter#adi se#auh ini belum diketahui
berdasarkan bukti empiris. Sehubungan dengan latar belakang yang dikemukakan
diatas! maka sudah dilakukan penelitian dengan #udul Kegiatan Pertambangan Emas
Rakyat dan Implikasinya terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di
Kenagarian Mundam Sakti, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung
Berkembangnya usaha tambang rakyat berimplikasi kepada berbagai aspek!
diantaranya adalah peman,aatan lahan pertanian untuk lokasi penambangan yang
menyebabkan berkurangnya luas garapan bagi petani. Selan#utnya tenaga ker#a di
sektor pertanin lebih memilih melakukan peker#aan di luar sektor pertanian! termasuk
sebagai tenaga ker#a pada usaha tambang. Perpindahan tenaga ker#a disektor
pertanian ke non)pertanian diperkirakan akan menghadapi se#umlah persoalan! baik
#angka pendek maupun dalam #angka waktu pan#ang. Dalam #angka
pendek!pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki petani sering kurang dan bahkan
tidak rele3an dengan #enis peker#aan diluar sektor pertanian. :leh sebab itu! tingkat
produkti3itasnya sebagai tenaga ker#a *enderung rendah sehingga ga#i+upah yang
6
diterima relati3e ke*il. Petani sering hanya men#adi tenaga ker#a+buruh untuk
berbagai #enis peker#aan! dan mempunyai kedudukan sangat rapuh terhadap
peker#aannya.
Perkembangan usaha tambang #uga menyebabkan kedatangan tenaga ker#a
migrant dari berbagai daerah di .ndonesia. &enaga ker#a+peker#a tambang yang
seluruhnya adalah laki)laki! #umlahnya ratusan orang membawa berbagai kebiasaan
dan budaya yang berbeda dari kebiasaan dan budaya masyarakat. Dalam
kesehariannya interaksi antara peker#a migrant dengan masyarakat tempatan
memungkinkan ter#adinya pergeseran)pergeseran prilaku dari masyarakat tempatan.
'dapun rumusan masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut ;
0. Bagaimana realitas "egiatan Penambangan Emas Masyarakat di "anagarian
Mundam Sakti <.
2. Bagaimana .mplikasi "egiatan Penambangan Emas &erhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat di "anagarian Mundam Sakti dan kon3ersi lahan pertanian yang sudah
ter#adi! bagaimana antisipasi yang dilakukan setelah lahan pertanian tidak
produkti,.
7
LANDASAN TEORI
&-$- Pe"a#0an/an di Ind1nesia-
Pertambangan di .ndonesia telah men#adi bagian yang tidak terpisahkan dari
se#arah besar bangsa ini. Menurut Man*ayo '.S (200=! seberapa tua pemakaian besi
dan mineral lainnya dalam kehidupan! setua itulah umur pertambangan dilakukan
rakyat. Pertambangan dilakukan oleh masyarakat se*ara tradisional dengan alat)alat
sederhana. .a mengemukakan bahwa se#arah pertambangan di .ndonesia dapat dirunut
dari wilayah Minang "abau. Pada tahun 0>$0 emas dapat diperoleh se*ara resmi dari
tangan /:? di pantai Pariaman. Perdagangan emas ini berlangsung atas per#an#ian
bilateral antar Bandaharo di Sungai &arab yang mengusai distribusi pengangkutan
emas dari Saruaso! pedalaman Minangkabau . Dua orang Bandaharo yaitu Bandaharo
Putih dan Bandaharo "uning mengendalikan ekspor emas dari pedalaman
Minangkabau! sampai pada akhir abad @/...! bangsa eropa yang pertama yang
menyelidiki sumberdaya alam di &anah Datar! menyebutkan emas mulai habis
didaerah tersebut .
Pan#angnya lintasan se#arah yang dilalui oleh pertambangan dalam kehidupan
rakyat! dapat dilihat pada aturan)aturan lokal (adat dibanyak tempat ! mengatur
tentang pengelolaan sumberdaya alam! termasuk pertambangan. Di Minang kabau
(Sumbar terdapat aturan tentang pengelolaan ulayat termasuk pertambangan yang
8
harus dipatuhi oleh orang)orang yang ingin meman,aatkan ulayat)sumberdaya
tambang. 'turan adat dalam pengelolaan sumberdaya alam (SD' tersebut berbunyi;
Karimbo !abungo Kayu, ka Sungai !abungo Pasia, Kaladang !abungo "mpiang,
Katanah babungo ameh
Pepatah adat ini menggariskan bahwa setiap peman,aatan SD' dalam
territorial Minang kabau harus memberikan kontribusi kepada masyarakat adat
setempat. Dalam konteks pertambangan! fee untuk masyarakat adat inilah yang
disebut dengan ABunga EmasB.
Data)data diatas menun#ukkan bahwa pertambangan telah men#adi satu
bentuk usaha yang sangat tua! dikelola se*ara mandiri dengan alat)alat
sederhana dan diselenggarakan oleh komunitas)komunitas masyarakat
mandiri dan telah berkembang #auh sebelum republik ini ada. 4raian)urain
singkat diatas #uga menun#ukkan terdapat masyarakat)masyarakat didaerah
yang karena mata pen*aharian dan interaksi dengan peker#aan yang dilakukan
se*ara terus menerus! melahirkan budaya pertambangan! meskipun pada saat
ini dinamai dengan penambangan tradisional! penambang rakyat atau bahkan
penambang tanpa i9in (PE&..
&-&- Pen/e"ian Pe"a#0an/an Ra.2a"
9
.stilah tambang rakyat se*ara resmi terdapat pada Pasal 2 huru, n! 44 -o. 00
&ahun 01>7 tentang ketentuan)ketentuan pokok pertambangan. Dalam pasal ini
disebutkan bahwa Pertambangan 6akyat adalah satu usaha pertambangan bahan )
bahan galian dari semua golongan a! b dan * yang dilakukan oleh rakyat setempat
se*ara ke*il)ke*ilan atau se*ara gotong)royong dengan alat)alat sederhana untuk
pen*aharian sendiri. Colongan ' ( bahan galian strategis! seperti minyak bumi!
bitumen *air! lilin bumi! gas alam! bitumen padat! aspal! antrasit! batu bara! uranium!
nikel! kobalt dan timah! Colongan B ( bahan galian 3ital! seperti besi! mangan!
tembaga! timbale! emas! perak! intan! 9ir*on! "ristal kuarsa dan belerang dan
golongan ? ( bahan galian yang tidak termasuk golongan strategis dan 3ital! seperti
marmer! batu kapur! dolomit! kalsit! granit! andesit! basal! tanah liat! batu permata!
dan batu setengah permata yang dilakukan oleh rakyat setempat se*ara ke*il)ke*ilan
atau se*ara gotong royong dengan alat)alat sederhana untuk pen*arian sendiri.
"egiatan pertambangan rakyat dilakukan pada wilayah yang ditetapkan oleh
pemerintah sebagai 8ilayah Pertambangan 6akyat ( 8P6 .
&-,- Reali"as La3an/an Pe"a#0an/an
Ra.2a"
Dari semua peraturan yang ada! dapat ditarik *atatan penting yaitu ; 0 Berbagai
pengaturan pertambangan rakyat dalam berbagai paraturan perundangan memberikan
pembatasan keleluasaan rakyat menambang! 2 "etidak pastian usaha pertambangan
rakyat karena kalau ada pemegang "ontrak "arya atau kontrak pertambangan lain! maka
penambang rakyat harus menyingkir! D Sedangkan untuk diareal yang ada "ontrak
1
01
Pertambangannya tetap dibuka kemungkinan pertambangan rakyat! dengan syarat adanya
i#in pemegang kontrak pertambangan dan 4 Penertiban dan pembinaan yang dilakukan
oleh -egara lebih merupakan tindakan yang reakti, dan tidak teren*ana dan *endrung
dimaksudkan untuk mematikan pertambangan rakyat.
"arena itu sebagai akibat dari berbagai kebi#akan terhadap pertambangan rakyat
tersebut! banyak pertambangan)pertambangan dilakukan tanpa i#in (PE&.. PE&.
(Penambangan Emas &anpa .9in adalah A*apB yang diberikan negara pada pelaku
pertambangan yang tidak mendapatkan i9in dari pemerintah sebagai pemegang hak
menguasasi negara atas bahan tambang. &ak peduli apakah penambang adalah rakyat
yang melakukan kegiatan
pertambangan berdasarkan adat istiadat! atau pun mereka yang hanya Aber#udiB nasib dari
bahan tambang! tetap akan menyandang label PE&. #ika tak mendapat i9in. Stigma PE&.
berkonotasi liar! merusak! dan tak menguntungkan. :leh karena itu perlu AditertibkanB.
&-4- )a."156a."1 Pen2e0a0 Ti#0uln2a Pe"a#0an/an Ra.2a"
Menurut &im Penanggulangan Pertambangan &anpa .9in ( PE&. Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral ( 2000 ! Eaktor),aktor timbulnya kegiatan
pertambangan rakyat diantaranya adalah kemiskinan! keterbatasan lapangan ker#a dan
kesempatan usaha! serta keterlibatan pihak lain yang bertindak sebagai pemodal.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk keluar dari kemiskinan
dan memperoleh pendapatan yang layak adalah dengan meman,aatkan sumberdaya
alam yang ada! diantaranya adalah bahan galian (Bahan tambang dan mudah di#ual
1
11
dan memiliki nilai #ual yang *ukup tinggi! salah satunya adalah penambangan emas
dan bahan galian lainnya seperti batu bara dan timah.
Keterbatasan #apangan Kerja
Sebagai konsekwensi dari la#u pertumbuhan penduduk yang tinggi dalam dasa
warsa tahun 01>0)an da 0170)an! terkonsentrasinya pemusatan pembangunan!
kuatnya arus in3estasi antar tempat dan ruang serta ber3ariasinya la#u pertumbuhan
ekonomi telah menyebabkan arus mobilisasi orang dan #asa men#adi semakin deras.
Selan#utnya lapangan peker#aan disuatu sisi tersedia seiring dengan semangkin
besarnya A deri3ed demand A terhadap tenaga ker#a menurut keahlian dan spesi,ikasi
bidang tertentu. Disisi lain! pen*ari ker#a yang baru serta yang lama akumulasinya
semangkin membesar. &idak disangka bahwa dalam interaksi tersebut telah pula
menghasilkan #enis lapangan ker#a yang semangkin beragam dan kompleks! baik
,ormal maupun tidak ,ormal ( El,indri! 2004 .
Adan2a Pe#1dal
"eberadaan pihak ketiga ( penyandang dana yang meman,aatkan kemiskinan
masyarakat tu#uan untuk mendapatkan keuntungan yang besar merupakan salah satu
,aktor yang menyebabkan mangkin maraknya kegiatan pertambangn oleh rakyat yang
sudah mengarah kepada kegiatan Pertambangan &anpa .9in ( PE&. sebagai mana
1
21
disinyalir oleh tim penanggulangan masalah pertambangan tanpa i9in Departemen
Energi dan Sumberdaya Mineral dalam publikasi yang diterbitkan dalam tahun 2000.
Pada umumnya masyarakat yang melakukan kegiatan penambangan rakyat
adalah berasal dari keluarga miskin dan berpendidikan rendah. Para penambang ini
sering kali men#adi korban atau sapi perahan dari penyandang dana dengan
memberikan pin#aman modal terlebih dahulu dan dikembalikan dengan *ara men#ual
hasil tambangnya kepada pemodal tersebut dengan harga yang sangat murah
dibandingkan dengan harga dipasaran ( &im &erpadu Penanggulangan Pertambangan
&anpa .9in! 2000 .
&-7 Da#3a. Pe"a#0an/an Ra.2a"
Sebagai mana dikemukakan pada bagian terdahulu! bahwa pertambangan
rakyat yang pada masa krisis ekonomi berkepan#angan dan mun*ulnya era re,ormasi
yang ter#adi di .ndonesia! mengalami peningkatan luar biasa baik se*ara kuantitas
maupun kualitas dan sebagian besar telah bergeser kepada kategori pertambangan
tanpa i9in ( PE&. . Menurut tim terpadu pusat pertambangan masalah pertambangan
tanpa i9in Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral dalam publikasi mengenai
penanggulangan masalah Pertambangan &anpa .9in tahun 2000! kegiatan
pertambangan yang masuk kepada kategori PE&. pada umumnya tidak memenuhi
berbagai kriteria yang dapat diterima baik dari aspek ekonomi! konser3asi!
pengelolaan lingkungan! keselamatan dan kese#ahteraan ker#a. 5al ini menimbulkan
danpak negati, yang banyak disoroti dari kegiatan pertambangan rakyat seperti ;
1
31
a. "erusakan dan pen*emaran lingkungan hidup! berupa ter#adinya pengundulan hutan
men#adi padang pasir yang ber#umlah ribuan hektar! dan pen*emaran air sungai
terutama oleh unsure merkuri yang #auh diatas ambang batas
b. "e*elakaan tambang yang menyebabkan hilangnya nyawa pelaku tambang rakyat
*. Pemborosan sumberdaya mineral! berupa tertinggalnya *adangan berkadar rendah
yang tidak ekonomis lagi untuk ditambang baik karena pertambangan rakyat yang
hanya menambang *adangan berkadar tingi maupun akibat A recovery A pengolahan
yang rendah
d. "awasan sosial antara lain ter#adinya kerusuhan di wilayah)wilayah pertambangan
rakyat menyusul berkembangnya budaya premanisme! per#udian! prostitusi! dan
kemerosotan moral lainnya.
Disamping dampak negati, tersebut! kegiatan pertambangan rakyat #uga
memberikan danpak positi,! khususnya bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan
pertambangan itu sendiri! yaitu sebagai lapangan peker#aan dan sumber pendapatan
utama bagi penambang dan keluarganya.
&-8 K1nse3 Pe"a#0an/an S.ala Ke9il : PSK ;
Salah satu bentuk usaha pertambangan yang dinyatakan legal di indonesia
adalah pertambangan yang dilakukan masyarakat melalui pertambangan skala ke*il (
Small Scale Mining ), yang telah ber#alan se#ak tahun 0110! sebagai salah satu upaya
pemberdayaan usaha ke*il+menengah dalam bentuk Badan 4saha "operasi+"4D.
1
41
Menurut 8iriosudarmo (0111! Pertambangan Skala "e*il ( PS" diartikan
sebagai operasi dan in3estasi pertambangan dimana in3estor maupun operatornya
adalah rakyat ke*il atau masyarakat se*ara bersama)sama ( kolekti, . Fadi! suatu
operasi pertambangan yang se*ara ,isik ke*il! namun kalau dimiliki oleh pengusaha
besar! maka pertambangan tersebut tidak dapat digolongkan sebagai PS".
Masalah utama yang banyak dihadapi dalam proses pengelolaan usaha
pertambangan skala ke*il diantaranya adalah ;
a. Masalah kewilayahan! seringkali wilayah yang dimohonkan untuk wilayah
pertambangan skala ke*il lokasinya tumpang tindih dengan kegiatan lain! sehingga
proses peri9inannya terkendala
b. Masalah permodalan! masyarakat yang terlibat dalam kegiatan penambangan skala
ke*il atau koperasi+"4D kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan pengakses
perbankan+lembaga keuangan lainnya dalam rangka memperoleh pin#aman modal
untuk usaha pertambangan skala ke*il
*. Masalah mana#emen! masyarakat yang terlibat dalam kegiatan penambangan skala
ke*il atau koperasi+"4D kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai
mana#emen usaha+perkoperasian
d. "ekurangmampuan dalam penguasaan teknologi dan penggunaan peralatan semi
mekanis serta perawatannya! sehingga peralatan yang dimiliki *epat rusak
e. "etidaktahuan mengenai peraturan perundang)undangan yang terkait dengan
kegiatan pertambangan.
1
51
Pengusahaan pertambangan skala ke*il yang ada di .ndonesia saat ini dapat
digolongkan atas beberapa klasi,ikasi. "lasi,ikasi tersebut didasarkan pada klasi,ikasi
yang digunakan dalam pedoman pengembangan pengusahaan penambangan skala
ke*il yang dibuat oleh Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral ( 2004 ! yaitu ;
a. Penambangan skala ke*il pemula
b. Penambangan skala ke*il utama
*. Penambangan skala ke*il mantap
&-< K1nse3 Ke"ena/a.e=aan di Se."1 UMKM
Beberapa pengertian yang berhubungan dengan ketenagaker#aan menurut
Subri ( 200D ! yaitu ;
&enaga ker#a ( manpower ) adalah penduduk dalam usia ker#a ( berusia 0$)>4
tahun atau #umlah penduduk dalam suatu -egara yang dapat memproduksi barang
dan #asa #ika ada permintaan terhadap tenaga mereka! dan #ika mereka mau
berpartisipasi dalam akti3itas tersebut. 'ngkatan ker#a ( labor force ) adalah bagian
dari tenaga ker#a yang sesungguhnya terlibat! atau berusaha untuk terlibat dalam
kegiatan produkti,! yaitu produksi barang dan #asa.
(apangan peker#aan utama seseorang adalah bidang utama peker#aan tersebut.
(apangan peker#aan utama digolongkan atas ; ( a . Pertanian! perburuan! kehutanan!
perikanan! ( b . Pertambangan dan galian! ( ? . .ndustri pengolahan! ( d . (istrik gas
dan air! ( e . Bangunan! ( , . Perdagangan besar! en*eran dan rumah makan! ( g .
'ngkutan! pergudangan dan komunikasi! ( . . Dan #asa kemasyarakatan.
1
61
Fenis peker#aan utama seseorang adalah ma*am peker#aan yang dilakukan
peker#aan tersebut. Fenis peker#aan utama biasanya digolongkan atas ; ( a . &enaga
pro,essional! teknisi dan se#enisnya! (b. &enaga kepemimpinan dan ketatalaksanana!
( * . &enaga tata usaha dan tenaga yang se#enis ( d . &enaga usaha pen#ualan! ( e !
&enaga usaha #asa! ( , . &enaga usaha pertanian! perburuan dan perikanan! ( g . Dan
tenaga produksi! operator alat)alat angkut! dan peker#a kasar.
&-> K1nse3 Peu0ahan S1sial E.1n1#i Mas2aa.a"
Menurut ilmu antropologi! masyarakat berasal dari kata arab! yaitu syaraka
yang berarti A.kut serta berpartisipasi A( "oent#araningrat! 2000 . Fadi masyarakat
berarti sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dalam istilah ilmiah saling
berintegrasi antara warga)warganya! adat istiadat! norma)norma! hukum dan aturan)
aturan khusus yang mengatur seluruh pola tingkah laku warga -egara! kota dan desa
atau suatu komuditas!dalam suatu waktu dan suatu rasa identitas kuat yang mengikat
semua warganya ( "oent#araningrat! 2000 .
Masyarakat dalam kegiatan pertambangan emas adalah masyarakat yang
terlibat dalam akti,itas pertambangan rakyat ( skala ke*il ! yaitu masyarakat
pedesaan yang merupakan suatu komuditas penduduk yang umumnya memiliki
keterkaitan erat dengan usaha pertambangan emas rakyat yang ada di daerah tersebut.
"onsep perubahan sosial umumnya diartikan dengan sangat biasa. Menurut
Moore ( 01>7 dalam (auer ( 011D ! perubahan sosial dide,inisikan sebagai
perubahan penting dari struktur sosial dalam hal ini dimaksudkan sebagai pola )pola
1
71
prilaku dan interaksi sosial. Ekspresi tentang struktur adalah norma! nilai dan
,enomena kultural.
Eaktor),aktor penyebab timbulnya perubahan sosial budaya menurut Murdo*k
( 01>0 dalam Manan ( 0177 ! adalah ;
a. Pertambahan dan pengurangan #umlah penduduk
b. Perubahan lingkungan geogra,is
*. Perpindahan kelingkungan baru
d. "ontak dengan orang yang berlainan kebudayaan
e. Malapetaka alam dan sosial seperti ban#ir! kegagalan panen! epidemi*! perang dan
depresi ekonomi
,. "elahiran atau kematian seseorang pemimpin
&-% Hu0un/an Ke/ia"an Pe"a#0an/an Ra.2a" Den/an Peu0ahan S1sial
E.1n1#i
Setiap akti3itas pembangunan akan berpengaruh terhadap sosial masyarakat!
termasuk kegiatan penambangan yang dilakukan oleh masyarakat! hal ini sesuai
dengan pendapat Spengler dan 5arington dalam (auer ( 011D ! yang menekankan
bahwa pada kenyataan manusia mampu mengendalikan perubahan dan memberikan
tanggapan kepadanya! dan apabila manusia tidak ber#uang mengendalikan #alannya
perkembangan! manusia akan men#adi budak sendiri.
4ntuk menganalisis hubungan suatu pembangunan dengan perubahan sosial!
dimulai oleh pandangan Steward dalam (auer ( 011D dengan pendekatan e3olusi!
1
81
yaitu gagasan mengenai e3olusi menurut garis lurus banyak ( multilinier ! yang
merupakan salah satu pendekatan utama untuk memahami perkembangan
kebudayaan yang berhubungan dengan pembangunan. Steward dalam Cama ( 0112
menyatakan bahwa pendekatan multilinier ini merupakan kritik teori garis lurus
menyatu ( 4nilinier ! yang men*akup hal)hal umum! dan bahwa perubahan sosial itu
bergerak ketahapan masyarakat yang lebih tinggi! baik dan matang. &eori ini
merupakan suatu upaya untuk mempela#ari bagai mana ,aktor),aktor dalam suatu
situasi tertentu akan membentuk perkembangan suatu #enis masyarakt! yang berarti
Steward memberikan penekanan bahwa adanya perubahan budaya yang khas untuk
masing)masing masyarakat.
Eebriamansyah ( 200D menyatakan bahwa dalam suatu upaya
pembangunan! kebutuhan suatu perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal
adalah suatu yang tidak dapat dihindari. Pada saat perkembangan masyarakat
berintegrasi dengan masyarakat lainnya ter#adi suatu perubahan yang menuntut
peningkatan peman,aatan potensi ekonomi lokal lebih dari yang biasanya! yang
dibutuhkan tidak hanya konsumsi lokal! tetapi #uga untuk kebutuhan konsumsi
masyarakat lainnya.
,-+ Peneli"ian Tedahulu
Penelitian yang dilakukan oleh kantor wilayah Departemen Pertambangan
dan Energi Pro3insi Sumatera Barat pada tahun 01== dan Dinas Pertambangan dan
Energi Pro3insi Sumatera Barat tahun 2000! diketahui bahwa kegiatan pertambangan
emas oleh masyarakat di "abupaten Si#un#ung telah dimulai #auh sebelum masa
1
91
pen#a#ahan Belanda se*ara turun temurun! umumnya dilakukan dengan mendulang
emas allu3ial disungai)sungai. Selain pendulang emas allu3ial di sungai! pada
beberapa lokasi #uga dilakukan penambangan emas primer di daerah perbukitan
sekitar Batang malandu.! Mudiak Simpang! &an#ung Bungo dan Padang Bubus.
Penambangan emas primer dilakukan dengan peralatan sederhana
diantaranya linggis! pahat! palu! sekop dan *angkul. Dibeberapa tempat penggalian
telah membentuk lubang bukaan menyerupai bentuk goa dengan kedalaman D )2$
meter dan diameter lubang bukaan antara 0)0!$ meter mengikuti urat ( /ein batuan
kuarsa yang mengandung logam emas
Bi#i emas diolah dengan *ara meme*ah batu yang mengandung emas hingga
berukuran split ( diameter kira)kira 2!$ *m ! lalu ditumbuk hingga men#adi halus
( seperti pasir hingga tepung . Batu yang telah dihaluskan tersebut selan#utnya
dimasukkan kedalam gerondong ( se#enis rod mill dan di*ampur dengan air raksa
dengan perbandingan berat antara batu dan air raksa berkisar antara 00 ; 0 hingga 2$ ;
0. Cerondong untuk pengolahan bi#i emas ada yang digerakan oleh tenaga kin*ir air
dan ada #uga yang menggunakan mesin disel yang berkekuatan 2$ P".
.mplikasi positi, penambangan emas terhadap ketahanan sosial budaya
masyarakat mandor! pada aspek ekonomi! se*ara ,isik berupa berkembangnya
lapangan ker#a baru bagi masyarakat. Sedangkan se*ara non ,isik berupa
meningkatnya penghasilan masyarakat dan menguatnya daya beli masyarakat yang
berakibat pada mendorong lan*arnya roda perekonomian masyarakat.
2
02
Penelitian)penelitian tersebut sebagaimana diuraikan diatas masing)masing
membahas dampak pertambangan rakyat terhadap lingkungan ,isik! sosial budaya
dan ekonomi se*ara parsial! sebelum ter,okus pada aspek sosial ekonomi penambang
se*ara terpadu. :leh karena itu penelitian ini di,okuskan pada pembahasan mengenai
pengaruh sosial ekonomi se*ara terpadu guna mendapatkan in,ormasi yang lebih
lengkap mengenai pengaruh positi, kegiatan pertambangn emas rakyat.
2
12
,-$ L1.asi dan !a."u Peneli"ian
Penelitian ini dilakukan di -agari Mundam Sakti! "e*amatan ./ -agari!
"abupaten Si#un#ung.
Penelitian dilakukan selama D (tiga bulan yaitu pada bulan 'gustus sampai
dengan bulan -o3ember 2000.
,-& Me"1de Peneli"ian-
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Sur3ey. Dengan demikian
hasil dari yang didapatkan berdasarkan penelitian ini tidak serta m erta dapat
digeneralisasikan pada semua nagari yang ada. -amun demikian! temuan penelitian
ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi nagari)nagari lainnya yang memiliki
karakteristik hampir sama dengan -agari Mundam Sakti yang di#adikan sebagai
kasus penelitian ini.
a- Da"a? Su#0e Da"a dan Te.ni. Pen/u#3ulan Da"a
'dapun sumber data sekunder yang digunakan meliputi; dokumen! laporan dan
publikasi dari kantor 8ali -agari! dokumen dan laporan dari S"PD yang rele3an di
tingkat "abupaten dan dokumen serta arsip pada pelaku tambang.
Sedangkan sumber data primer adalah .n,orman kun*i (key in,orman yang
terdiri dari ; 8ali -agari! pemuka masyarakat di nagari! pelaku usaha dan tenaga
ker#a yang berasal dari penduduk -agai Mundam Sakti.
&eknik Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut;
(0. Merekam dokumen dan arsip
2
22
(2 8awan*ara mendalam dengan menggunakan pertanyaan terbuka terhadap
in,orman
(D. :bser3asi lapangan
,-, Analisa Da"a
Sesuai dengan tu#uan penelitian dan #enis data yang digunakan maka analisa data
yang akan digunakan adalah analisas kualitati,.
Sedangkan analisis kulitati, akan dilkukan dengan menggunakan bentuk)bentuk
analisis dominan seperti yang dikemukakan Gin ".6. (011> yaitu ; Per#odohan pola!
Pen#elasan tandingan dan analisis Deret 8aktu
(ogika per#odohan pola dilkukan dengan memperbandingkan kondisi empiris
dengan kondisi yang diprediksikan. Fika keduanya didapatkan persamaan maka akan
dikatakan bahwa terdapat 3aliditas internal dari apa yang ingin disimpulkan.
Pen#elasan tandingan akan dilakukan dengan melakukan komparasi dengan teori
dan temuan)temuan penelitian lain untuk kasus yang sama. Sedangkan analisis deret
waktu dilakukan untuk mendiskripsikan ,enomena yang di analisis dalam rentetan
waktu tertentu guna mendapatkan pemahaman tentang perkembangan dan proses
yang ter#adi dalam periode waktu tertentu.
2
32
4-$- K1ndisi U#u# Na/ai Munda# Sa."i
Berdasarkan *erita rakyat yang dituturkan dari generasi ke generasi! nama
Mundam Sakti diambil dari nama bukit yang terdapat dalam wilayah ini yatu bukit
Mundam. Di kisahkan bahwa pada wilayah ini konon dahulu kala ada dua orang
kuat (penguasa yaitu Datuak Bagindo Saik dan Datuak Sati. Dengan dua orang
penguasa ini! maka wilayah dan masyarakatnya terbelah men#adi dua yaitu ;
Pertama dinamakan &ungku -an &igo yang dikuasai oleh Datuak Bagindo
Saik sebagai 6a#o 'dat.
"edua dinamakan &ungku -an 'mpek yang dikuasai oleh Datuak Sati sebagai
6a#o .badat.
4-$-$- Pendudu.
Berdasarkan data terakhir yang diperoleh dari kantor 8ali -agari! Fumlah
penduduk -agari Mundam Sakti adalah 2.$>0 #iwa dengan #umlah kepala keluarga
sebanyak >00 ""! yang terdiri dari laki)laki 0.2$7 #iwa dan perempuan sebanyak
0D0D #iwa.
4-$-&- K1ndisi S1sial Buda2a
2
42
Sebagaimana halnya orang Minang "abau! semua penduduk -agari Mundam
Sakti adalah pemeluk agama .slam. -uansa dan pola kehidupan keseharian mereka
diwarnai oleh a#aran ) a#aran agama islam. "egiatan)kegiatan yang bersi,at ritual
keagamaan dan akti,itas keagamaan seperti penga#ian dan ma#lis taklim sudah
men#adi melekat dalam kehidupan masyarakat. "egiatan wirid)wirid penga#ian
senantiasa dilaksanakan di Mes#id maupun Surau+Mushalla pada malam hari yang
dapat diikuti oleh semua kalangan. Selain itu kaum ibu #uga melaksnakan penga#ian
rutin pada pagi hari.
4-$-,- Ma"a Pen9ahaian
Berdasarkan data pro,il -agari diketahui bahwa pada umumnya masyarakat
Mundam Sakti (10 H mempunyai ketergantungan ekonomi terhadap sektor pertanian
se*ara umum. Gang beker#a diluar sektor pertanian hanya segelintir sa#a diantaranya
perdagangan (D!D H! &ukang bangunan (D!2 H P-S+Polri 0.=H dan sopir (0.2 H.
4-&- Ke/ia"an Pena#0an/an E#as Ra.2a" dan I#3li.asi S1sial E.1n1#in2a-
4-&-$- )en1#ena Pena#0an/an Ra.2a" Se9aa U#u#-
&onggak awal bagi penguasaan sumberdaya pertambangan setelah
kemerdekaan adalah pasal DD 44D 014$. Pasal tersebut merupakan deklarasi
,undamental pengambilalihan penguasaan sumberdaya alam (termasuk tambang dari
tangan rakyat pada bangunan kekuasaan yang lebih besar yaitu negara. -egara
menegaskan diri sebagai penguasa tunggal dari seluruh sumberdaya alam dengan
maksud digunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Model pengusaan
2
52
begini kemudian popular disebut dengan 5ak Mengusai -egara (5M-. .nilah yang
men#adi idiologi penguasaan dan pengelolaan sumberdaya alam di .ndonesia.
4-&-&- )en1#ena Ta#0an/ Ra.2a" di Ka0u3a"en Si=un=un/
Di Kabupaten Sijunjung penambangan emas sebenarnya sudah
dimulai sejak lama Sebelum menggunakan peralatan berat dan kapal
bermesin d!mpeng" dulu #arga hanya menambang dengan menggaruk
pasir demi pasir di dasar sungai menggunakan dulang kayu sederhana
$api sejak mun%ulnya d!mpeng dan alat berat lainnya" pers!lan mulai
mun%ul $anah yang tidak direklamasi" air sungai yang berubah #arna"
dan perebutan #ilayah tambang" menjadi s!r!tan bagi pemerintah
daerah dan pihak kep!lisian &'adang ()pres" 24
*uli 2010+
Perebutan wilayah tambang diantara anggota masyarakat #uga sering ter#adi
dan menimbulkan kon,lik hori9ontal. -amun demikian! usaha penambangan emas
#uga memberikan berpengaruh positi, terhadap perekonomian masyarakat didaearh
ini. Sebagaimana yang dikatakan Bupati Si#un#ung AKami sadar, sejak adanya
pertambangan emas dengan menggunakan alat canggih berupa alat berat di
$ilayah ini, berdampak besar pada perekonomian masyarakat %apat kita lihat
pesatnya pembangunan rumah permanen dan penambahan kendaraan roda empat
di daerah kita ini sangat berkembang pesat Namun di balik itu, sa$ah, ladang,
serta sungai yang kita jaga selama ini menjadi hilang dan tercemar (dikutip dari
Padang E2press! 00+02+2000.
2
62
Selan#utnya Bupati Si#un#ung menambahkan Kerugian yang diakibatkan
penambangan liar akan dirasakan oleh masyarakat sendiri !alaupun perekonomian
sebagian masyarakat men"adi lebih baik, namun itu bukanlah masyarakat kelas
menengah ke bawah Melainkan yang memiliki modal untuk menambang dengan
menggunakan alat berat Sementara, hutan lindung dan lingkungan hidup men"adi
korban karena tidak adanya reklamasi tanah kembali,B tutur nya.
Dala# dua tahun belakangan! tambang emas men#adi persoalan yang paling
,enomenal di "abupaten Si#un#ung. Mulai dari persoalan peri9inan! penambang
meninggal! kon,lik antara warga dengan pemerintah daerah! hingga demo besar )
besaran warga ke DP6D. &idak tanggung)tanggung! masalah ini melibatkan berbagai
pihak. Berangkat dari kondisi demikian! maka Pemerintah Daerah melakukan upaya
penertiban karena dinilai sudah berimplikasi negati3e yang besar terhadap berbagai
aspek baik sosial! ekonomi! budaya maupun terhadap lingkungan alam. "ebi#akan
inilah yang menyebabkan sekitar 4.000 peker#a PE&. (Penambangan Emas &anpa
.9in -agari yang tergabung dalam 'sosiasi Penambang 6akyat 'nak -agari
(PE6'- melakukan aksi demonstrasi di halaman kantor DP6D Si#un#ung! pada
tanga 0$+> 2000. Para buruh dari ke*amatan Si#un#ung! "upitan! "oto /.. dan "oto
./ itu menuntut agar pemda setempat membuka kembali pertambangan.
4paya Pemerintah Daerah "abupaten Si#un#ung untuk melakukan pengaturan
penambangan rakyat menga*u kepada 4ndang)4ndang -omor 4 &ahun 2001 dan
2
72
Peraturan Bupati -omor 2D &ahun 2000. 44 -o 4 tahun 2001 tentang pertambangan
Mineral dan Batu bara (minerba. Pada produk hukum ini di#elaskan peraturan Bupati
-o 2D tahun 2000 tentang Prosedur dan Mekanisme Pengurusan 8ilayah Pertam)
bangan 6akyat (8P6 dan .9in Pertambangan 6akyat (.P6. 4saha pertambangan
pada wilayah pertambangan rakyat di kabupaten Si#un#ung dapat dilakukan apabila
telah mengantongi .P6. ASetiap penambang! baik perorangan maupun kelompok
dapat melaksankan usaha pertambangan pada 8P6 setelah mendapatkan .P6.
4-,- )en1#ena Pena#0an/an E#as Ra.2a" di Kena/aian Munda# Sa."i
Pen*arian emas yang dilakukan masyarakat di "enagarian Mundam Sakti
sudah men#adi kegiatan yang turun temurun. Dalam *erita lisan yang disampaikan
in,orman (CE! "etua "'- -agari Mundam Sakti! ada kisah bahwa suatu ketika
dulu ter#adi ban#ir di wilayah nagari ini. Setelah ba#ir surut! di#alan)#alan penduduk
dapat memungut butiran)butiran emas yang mun*ul bersamaan dengan pasir setelah
lapisan tanah terkikis oleh aliran air yang ba#ir. ?erita lisan ini setidaknya
memberikan gambaran bahwa masyarakat kenagarian Mundam Sakti mempunyai
persepsi bahwa tanah yang ada dinagari ini mempunyai kandungan emas yang
banyak.
Pen*arian emas dimulai dengan *ara mendulang emas dari pasir yang terdapat
dipinggiran sungai Palangki menggunakan alat sederhana terbuat dari kayu.
2
82
,ambar 2 -ulang emas terbuat dari kayu" alat mengayak pasir untuk
men%ari emas di aliran sungai 'alangki
Pesatnya penambahan #umlah kelompok penambang emas di sungai palangki
menyebabkan lokasi penambangan sudah semakin menyempit. Berdasarkan
in,ormasi yang didapatkan dari in,orman! pada wilayah kenagarian Mundam Sakti
didapatkan sebanyak 01 kelompok penambang dengan #umlah tenaga ker#a yang
terlibat sebanyak 240 orang. 'dapun diskripsi pelaku penambangan emas di aliran
batang Palangki dalam kenagarian Mundam Sakti seperti terlihat pada (ampiran (D.
4saha penambangan emas pada aliran sungai Palangki tersebar pada 2 #orong
yang ada dalam kenagarian Mundam Sakti. &erdapat sebanyak 01 kelompok usaha
dengan menggunakan D0 unit mesin dompeng yang melibatkan sebanyak 240 orang
peker#a yang sehari)hari melakukan pengerukan pasir sungai. Pengerukan pasir
2
92
dilakukan sampai ke lapisanB -aparB yang berkedalaman =)00 m dari dasar sungai.
4ntuk itu tenaga ker#a+peker#a melakukan penyelaman yang memerlukan
keterampilan khusus.
4-4- I#3li.asi S1sial E.1n1#i Dai Pena#0an/an E#as Ra.2a" di Na/ai
Munda# Sa."i-
kenagarian Mundam Sakti yang dipandang sebagai implikasi dari adanya usaha
penambangan emas yang dilakukan di dalam wilayah "anagariannya. 4ntuk lebih
,okusnya pembahasan! maka implikasi sosial ekonomi dibatasi untuk $ (lima hal
yaitu ; (0 Etos "er#a masyarakat sebagai dasar untuk peningkatan produkti,itas% dan
(2 Partisipasi dan akti,itas Sosial dalam "enagarian Mundam Sakti% (D Penyerapan
tenaga ker#a langsung maupun tidak langsung% (4 Perekonomian dan Perilaku
Ekonomi Ekonomi masyarakat.
4-4-$- Pena#0a/an E#as Ra.2a" dan I#3li.asi02a Tehada3 E"1s Ke=a
Mas2aa.a" di Kena/aian Munda# Sa."i
Dalam per#alanan waktu! nilai)nilai etis tertentu! yang tadinya tidak menon#ol
atau biasa)biasa sa#a bisa men#adi karakter yang menon#ol pada masyarakat atau
bangsa tertentu. Mun*ullah etos ker#a Miyamoto Musashi! etos ker#a Ferman! etos
ker#a Barat! etos ker#a "orea Selatan dan etos ker#a bangsa)bangsa ma#u lainnya.
Bahkan prinsip yang sama bisa ditemukan pada pada etos ker#a yang berbeda
sekalipun pengertian etos ker#a relati, sama. Sebut sa#a misalnya berdisiplin! beker#a
keras! berhemat! dan menabung. -ilai)nilai ini ditemukan dalam etos ker#a "orea
3
03
Selatan dan etos ker#a Ferman atau etos ker#a Barat (8ilkipedia! diunduh Desember
2000.
4-4-&- Pena#0an/an E#as Ra.2a" dan I#3li.asin2a Tehada3 Pa"isi3asi
Mas2aa.a" Dala# Pe#0an/unan dan A."i6i"as s1sial di Kena/aian
Munda# Sa."i-
Pengertian tentang partisipasi masyarakat dikemukakan oleh para penulis dan
pakar dalam berbagai bentuk. Partisipasi bisa diartikan sebagai keterlibatan seseorang
se*ara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu. Dengan pengertian itu!
seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam
kelompok! melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai! tradisi!
perasaan! kesetiaan! kepatuhan dan tanggung#awab bersama.
4-4-,- Pena#0an/an E#as Ra.2a" dan I#3li.asin2a Tehada3 Pen2ea3an
Tena/a Ke=a di Na/ai Munda# Sa."i
Se*ara umum di .ndonesia terdapat se#umlah persoalan lapangan ker#a yang
si,atnya mendasar. 'dapun persoalan)persoalan tersebut diantaranya adalah % Pertama
adalah ketidak) seimbangan se*ara umum antara penyediaan lapangan ker#a dan
kebutuhan lapangan ker#a. Fumlah yang dibutuhkan melebihi #umlah yang dapat
disediakan. "edua adalah kekurangseimbangan struktur dalam lapangan ker#a.
"etiga adalah kekurangseim) bangan antara kebutuhan #umlah dan #enis tenaga
terdidik dengan penyediaan tenaga terdidik. "eempat adalah adanya ke*enderungan
semakin meningkatnya peranan dan aspirasi angkat) an ker#a wanita dalam seluruh
struktur angkatan ker#a .ndonesia. "elima adalah adanya kekurang seimbangan antar
daerah dalam penyediaan dan peman,aatan tenaga ker#a
3
13
.ndonesia
.
Bila dibandingkan dengan #umlah penduduk -agari Mundam Sakti untuk usia
20 )$0 tahun lebih kurang 0.$00 orang! dan separohnya adalah laki)laki maka dapat
dikatakan bahwa seluruh penduduk laki)laki yang berusia antara 20 )$0 tahun di
nagari Mundam Sakti terserap pada usaha penambangan emas rakyat. Dengan
demikian se*ara sederhana dapat dikemukakan bahwa kegiatan penambangan emas
berimplikasi positi, terhadap penyerapan tenaga kera#a khususnya di kenagarian
Mundam Sakti.
Eenomena yang menarik dikemukakan oleh in,orman berkenaan dengan
tenaga ker#a ini. Menurutnya! berbeda dari daerah lain! di kanagarian Mundam Sakti
penambangan pada suatu lokasi biasanya dilakukan oleh keluarga dan kerabat
dekatnya. Sangat #arang tenaga ker#a yang berasal dari luar nagari Mundam Sakti
dipeker#akan pada usaha penambangan. "alaupun ada biasanya tidak terlibat
langsung dalam lobang penambangan atau hanya pada penambangan yang dilakukan
dialiran sungai Palangki karena harus dilakukan penyelaman kedalam air.
4ntuk melakukan peker#aan pada penambangan emas rakyat! kekuatan dan
ketahan ,isik serta keberanian menghadapi resiko sangat dibutuhkan. :leh sebab itu!
usaha penambangan rakyat se*ara langsung hanya menyerap tenaga ker#a laki)laki
dan berusia antara 20 ) $0 tahun. Sangat #arang ditemukan tenaga ker#a yang berusia
lan#ut terlibat dalam peker#aan penambangan emas yang dilakukan di -agari
3
23
Mundam Sakti. Sebaliknya pen*arian emas dengan *ara mendulang pada umumnya
dilakukan oleh perempuan dan angkatan ker#a berusia muda.
-amun demikian! se*ara tidak langsung keberadaan usaha tambang rakyat
berimplikasi terhadap terbukanya lapang usaha yang mendukung akti,itas peker#a
tambang.
4-4-4- Pana#0an/an E#as Ra.2a" dan I#3li.asin2a Tehada3 Pee.1n1#ian
dan Peila.u E.1n1#i Mas2aa.a" di Kena/aian Munda# Sa."i-
Se*ara umum! pemerintah "abupaten Si#un#ung mengklaim bahwa penduduk
miskin pada daerah sudah menurun dan kese#ahteraan meningkat. 5al ini dapat
diba*a dari pernyataan pemerintah pada 8ebsite "abupaten Si#un#ung yang
selengkapnya sebagai berikut ;
#khir$akhir ini kese"ahteaan masyarakat sudah semakin meningkat
%eningkatan kese"ahteraan dapat dari banyaknya rumah penduduk yang kondisinya
lebih baik dari sebelumnya &isamping itu, di era sekarang, hampir tidak ada rumah
yang penghuninya tidak memiliki sepeda motor
'erlepas dari dikredit atau dibeli kesnya sepeda motor itu, yang pasti memiliki
sepeda motor sudah merupakan bukti bahwa tingkat ekonomi dan kese"ahtraan
rakyat sudah lebih baik dari sebelumnya
(amun bukan berarti penduduk miskin tidak ada lagi di kabupaten ini Masih
banyak, sehingga masih diperlukan upaya dan ker"a keras %emkab dan &%)& untuk
mengatasinya
3
33
Berdasarkan data
dari "antor "e*amatan ./ -agari! dalam $ (lima tahun
terakhir perkembangan #umlah keluarga miskin pada nagari ini seperti terlihat pada
gra,ik berikut ini.
140
120
100
80
60
40
20
0
$h
n
200
5
$h
n
200
6
$h
n
200
7
$h
n
200
8
$h
n
200
9
$h
n
201
0
Keluarga .iskin
Cambar >. Cra,ik perkembangan "" miskin di -agari Mundam Sakti
Ga6i. dia"as
#e#3eliha".an 0ahwa =u#lah 3endudu. #is.in
#e#3eliha".an "end 2an/ #enuun dala# 3ei1de &++7 5 &+$+- Se0a/ai#ana
di=elas.an se0elu#n2a? 3enuunan =u#lah .. #is.in di na/ai Munda# Sa."i
da3a" didu/a salah sa"un2a se0a/ai i#3li.asi dai 0an2a.n2a 3endudu. 2an/
#ela.u.an dan 0e.e=a 3ada usaha 3ena#0an/an e#as? se9aa lan/sun/
#au3un multi&lier e&&ect dai e.1n1#i 3ena#0an/an e#as- Selain i"u? =u/a
didu/a 0ei#3li.asi "ehada3 3eila.u e.1n1#in2a-
4-7- K1n@esi Lahan Pe"anian dan An"isi3asi Se"elah Lahan Tida. P1du."i6-
5asil penelitian di kenagarian Mundam Sakti memperlihatkan bahwa se#auh ini
sudah dilakukan penambangan emas pada lahan sawah seluas 0= dan pada lahan
kebun seluas 07 5a. Bila dibandingkan dengan lahan sawah yang ada pada
kenagarian ini yaitu seluas 4=D 5a (&abel 4.D.! maka berarti tambang emas rakyat
sudah mengalihkan ,ungsi sawah I 4 H dari luas sawah yang ada. Selain alih ,ungsi
untuk lokasi penambangan! perkembangan penambangan emas #uga berimplikasi
terhadap peningkatan #umlah pembangunan rumah yang diataranya dilakukan pada
lahan sawah. Disisi lain! pada kenagarian ini dalam periode 20 tahun terakhir tidak
pernah dilakukan pen*etakan sawah baru untuk menambah luas areal persawahan
rakyat.
Selain sawah! alih ,ungsi lahan perkebunan #uga ter#adi pada kenagarian ini.
Pada umumnya lokasi penambangan dilakukan pada lahan perkebunan khusunya
kebun karet yang sebelumnya men#adi tumpuan ekonomi keluarga. Banyak
penambangan tidak melakukan reklamasi lahan kembali setelah panambangan
dilakukan. Pada usaha tambang yang tidak menghasilkan emas dalam #umlah yang
memadai! maka lahan pada umumnya ditinggalkan begitu sa#a sehingga tidak dapat
diman,aatkan lagi untuk usaha pertanian.
Pada lahan yang direklamasi! untuk mengembalikan lagi ,ungsinya sebagai
sawah merupakan sesuatu yang sangat sulit. Dengan demikian keberadaan usaha
penambangan emas pada lahan sawah #elas akan berimplikasi negati3e terhadap
produksi padi. :leh sebab itu! dalam #angka pan#ang usaha penambangan emas rakyat
#ika tetap dilakukan tanpa pembatasan yang #elas maka akan dapat mengan*am
swasembada pangan pada nagari ini.
DAFTAR
PUSTAKA
?hambers! 6obert! 011D. %embangunan &esa Mulai &ari *elakang, (PDES Fakarta.
Dinas Pertambangan dan Energi Pro3insi Sumatera Barat! 2004. %otensi *ahan
+alian Sumatera *arat, Padang.
Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara! Direktoral Fenderal Ceologi dan
Sumberdaya Mineral! 2004. %edoman %engembangan %engusahaan
%ertambanagan Skala Kecil, Fakarta.
El,indri!. Ba*htiar! -asri! . 2004. ,konomi Ketenaga Ker"aan, #ndalas -niversity
%ress, Padang.
E2ploitasi Sumberdaya Mineral di .ndonesia diatur dengan -ndang$undang nomor .
tahun /001, tentang %ertambangan Mineral dan *atu bara
Eadillah &. 2000. &ambang 6akyat dan Dilema "emanusiaan. &eknik &ambang .&B.
Bandung
5aryono! 0111. #nalisis *andingan %erolehan %enambangan ,mas dan *udidaya
'anaman (Kopi dan 2engkeh) di &esa 'obongan, Bolaang Mongondow
Sulawesi 4tara.
5erianto! 200=. Studi 3dentifikasi &ampak 4ingkungan %ertambangan ,mas Skala
Kecil di Kabupaten +arut (Studi kasus di Desa Mulya#aya! Puslitbang
&eknologi Mineral dan Batubara! Bandung.
"oent#aradiningrat! 2000!. %embangunan Masyarakat 'in"auan #spek 5 Sosiologi,
,konomi, dan %erencanaan, (iberty! Gogyakarta.
"ustiwan . .0117.! 6enomena Konversi atau #lih 6ungsi 4ahan %ertanian ke
%enggunaan (on %ertanian
(auer! 6. 5. 011D! %erspektif tentang %erubahan Sosial, P&. 6ineka ?ipta! Fakarta.
Mahdi! Marsuki .! 011=! 4aporan monitoring penambangan 7 pendulangan emas
rakyat di Kabupaten %asaman! "anwil Dep. Pertambanagan dan Energi
Pro3insi Sumatera Barat! Padang.
M.6asyid Manggis Dt. 6ad#o Panghulu. 0170. Minangkabau. Se#arah 6ingkas dan
'datn#a Pertambangan 6akyat. Sridharma! Padang.
Manan!.mran!0117! %erubahan Sosial, *udaya dan %endidikan, Dalam Eorum
Pendidikan! &ahun .. -o. 2! Padang.
Mantra! .. B. 01=$! %engantar Kependudukan &emografi, Ca#ah Mada 4ni3ersity
Press! Gogyakarta.
-gadiman! 2000. &ampak Sosial %enambangan ,mas di Kecamatan Mandor
Kabupaten 4andak %rovinsi Kalimantan *arat, Program Studi "etahanan
-asional! Program Pas*asar#ana 4ni3ersity Ca#ah mada! Gogyakarta.
Pemerintah -agari Mundam Sakti 2000! *uku &ata &asar %rofil (agari Mundam
Sakti &ahun 2000! "antor -agari Mundam Sakti.
Peraturan Bupati -o 01 tahun 2007! tentang Mekanisme %engurusan !ilayah
%ertambangan )akyat (8P6 dan Surat 38in %ertambangan )akyat (S.P6
Pud#iastuti -.&. 2001. Strategi Pengembangan 8ilayah Pertambangan 6akyat di
"abupaten Bombana. (apoan Penelitian. Dept.ESDM. Fakarta.
6amelan 6 (0114. "onsepsi Dan Strategi Peningkatan Produkti3itas -asional . paper
disampaikan pada ASeminar Cerakan Produkti3itas -asionalJ pada tanggal
0D Fuli 0114 di Departemen &enaga "er#a 6.! Fakarta
Soemitro 6! Sutyastie! dan &#iptoher#anto!. 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan
di 3ndonesia (Suatu #nalisis #wal), 6ineka ?ipta! Fakarta.
Subri! M.! 200D. ,konomi Sumber &aya Manusia, 6a#a Cra,indo Persada! Fakarta.
Sudrad#at! '.! 0111. 'eknologi 9 Mana"emen Sumber &aya Mineral, Penerbit .&B!
Bandung.
Sugihen dan Bahrein! &. 0117! Sosiologi %edesaan (suatu pengantar), P&. 6a#a
Cra,indo Persada! Fakarta.
4ndang)undang -o 00 tahun 01>7! tentang Ketentuan$ketentuan %okok
%ertambangan
4tomo! M.! Eddy 6i,ai dan 'bdulmutalib &hahir. 0112. %embangunan dan #lih
6ungsi 4ahan (ampung; 4ni3ersitas (ampung.
&im &erpadu Pusat Penanggulangan Masalah Pertambangan &anpa .9in (PE&.!
2000! %enanggulangan Masalah %ertambangan 'anpa 38in (PE&.!
3nplementasi 3npres -o. D &ahun 2000! Fakarta.
&im &erpadu Pusat Penanggulangan Masalah Pertambangan &anpa .9in (PE&.! 2000.
4aporan %enanggulangan Masalah %ertambangan 'anpa 38in (PE&.!
3nplementasi 3npres -o. D &ahun 2000! Fakarta.
&im .n3entarisasi %ertambangan 'anpa 38in (PE&.! Dinas Pertambangan dan Energi
Pro3insi Sumatera Barat! 2000.
8iriosudarmo! 6. 0111. %emberdayaan ,konomi Masyarakat Melalui -saha
%ertambangan Skala Kecil, Gayasan E*omine -(! Makalah pada Seminar
"ebi#akan dan Mana#emen Pertambangan Berskala "e*il! Fakarta.
8ooda!M. 017$. ?ulture ?hange! 8M.?. Brown ?ompany Publishers! (owa.
Gin. ".6. 011>. 'nalisas "ualitati, dan "uantitati,! yaitu ; Per#odohan pola!
Pen#elasan tandingan dan analisis Deret 8aktu.

Anda mungkin juga menyukai