Anda di halaman 1dari 5

I.

PICO
Patients/Problem : Pasien yang baru didiagnosis kanker paru-paru
Intervention : - (metode kasus-kontrol dengan kuesioner dan follow up)
Comparison : Pasien yang tidak terkena kanker paru-paru
Outcome : Riwayat PPOK meningkatkan resiko terjadinya kanker
paru-paru

II. RINGKASAN JURNAL
Latar belakang : merokok merupakan faktor resiko baik dari penyakit kanker
paru-paru maupun PPOK. Peneliti berhipotesis bahwa PPOK menjadi faktor
resiko independen (tanpa merokok) dari penyakit kanker paru-paru. Tujuan dari
penelitian adalah untuk mencari hubungan antara PPOK (emfisema, bronkitis
kronik dan asma) dengan kanker paru-paru.
Metode : metode penelitian dengan menggunakan case control study dan meta-
analysis study. Pada metode kasus-kontrol, peneliti menggunakan 1069 pasien
yang baru didiagnosis kanker paru-paru sebagai kasus dan 1132 pasien yang tidak
terkena kanker paru-paru sebagai kontrol. OR dari hubungan antara tiap riwayat
PPOK dan kanker paru-paru dihitung dengan model logistic regrrssion, dengan
penyesuaian usia, jenis kelamin, riwayat kanker paru-paru pada keluarga, IMT
dan riwayat merokok.
Hasil : riwayat PPOK mempunyai hubungan dengan kejadian kanker paru-paru
begitu juga dengan penyakit emfisema dan bronkitis kronik sementara penyakit
asma menurunkan resiko terjadinya kanker paru-paru.
Kesimpulan : riwayat PPOK dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-
parum terutama bagi yang merokok.

III. ANALISIS JURNAL
A/Are the results of the study valid?
Screening Questions
1. Did the study address a clearly
focused issue?
Ya,
Kanker paru-paru dan PPOK
merupakan penyebab utama
terjadinya kesakitan dan
kematian di seluruh dunia.
Kanker paru-paru adalah
penyakit kanker tersering dan
penyebab kematian utama
karena kanker. Di China,
prevalensi PPOK adalah 8,2%
di antara oran dewasa >40
tahun. Paparan rokok menjadi
penyebab kedua penyakit
tersebut.
Penelitian bertujuan untuk
mencari ada tidaknya hubungan
dari suatu penyakit sebagai
faktor resiko.
Peneliti menggunakan 1069
pasien yang baru didiagnosis
kanker paru-paru sebagai kasus
dan 1132 pasien yang tidak
terkena kanker paru-paru
sebagai kontrol

2. Did the authors use an appropriate
method to answer their question?
Ya, peneliti menggunakan metode case-
control untuk menjawab hipotesis dan
hasilnya adalah bahwa riwayat penyakit
PPOK meningkatkan resiko terjadinya
kanker paru-paru.

Is it worth continuing?
Detailed Questions
3. Were the cases recruited in an
acceptable way?
Ya, terdapat 1069 pasien yang baru
didiagnosis kanker paru-paru yang
digunakan sebagai sampel kasus.
Sampel diambil dari rumah sakit di
China. Pasien dengan hasil
histopatologi yang mendukung
diagnosis kanker paru-paru direkrut
secara berturut-turut di rumah sakit
kota.
4. Were the controls selected in an
acceptable way?
Ya, terdapat 1132 pasien sebagi sampel
kontrol. Kontrol disesuaikan menurut
usia, jenis kelain, riwayat kanker paru-
paru pada keluarga, IMT dan riawyat
merokok. Sampel diambil dari orang-
orang yang melakukan program
checkup kesehatan di community health
stations pada waktu dan periode yang
sama saat sampel kasus direkrut.
5. Was the exposure accurately
measured to minimise bias?
Ya, perbandingan antara kelompok
kasus dan kontrol diteliti dengan
menggunakan chi-square, perbandingan
antara rata-rata dengan menggunakan t-
test. Saat disusun berdasarkan suku
bangsa, hubungan yang kuat masih
terdapat pada bangsa Asia dan
Kaukasian untuk PPOK, emfisema dan
bronkitis kronik, tetapi tidak untuk
asma. Tidak ada bukti sugestif yang
menyatakan bawha hubungan antara
penyakit tersebut mengalami bias.
6. A. What confounding factors have
the authors accounted for?
B. have the authors taken account of
the potential confounding factors in the
design and/or in their analysis?
A. Kontrol disesuaikan menurut usia,
jenis kelain, riwayat kanker paru-paru
pada keluarga, IMT dan riawyat
merokok.
B. Ya, hubungan antara riwayat
penyakit paru-paru sebelumnya dengan
kanker paru-paru dihitung berdasarkan
rasio (odds ratio) dan interval
kepercayaan (confidence interval).
7. what are the results of this study? Riwayat PPOK mempunyai hubungan
dengan kanker paru-paru sebagai faktor
resiko (OR= 1,29, 95%) begitu juga
emfisema (OR- 1,55, 95%) dan
bronkitis kronik (OR= 1,22, 95%)
sementara asma menurunkan resiko
terkan kanker paru-paru (OR= 0,29,
95%). Hubungan ini semakin erat pada
pasien perokok.

B/ If so, what are the results?
8. How precise are the results?
How precise is the estimate of risk?
Confidence interval dari kanker apru-
paru (CI) = 1,00~1,68, CI dari
emfisema CI= 1,03~2,3 and Ci dari
bronkitis kronik = 0,99~1,67 sementara
CI dari asma = 0,16~0,53
P value berdasarkan usia = .90, riwayat
penyakit kanker paru-paru pada
keluarga = 42, peminum alkohol = .64
Kelompok kasus mempunyai level
edukasi yang lebih rendah, IMT yang
lebih rendah, yang dulu sepertinya
merupakan perokok, dan memiliki
prevalensi yang lebih besar untuk
PPOK, emfisema, bronkitis kronik dan
asma dari pada kelompok kontrol.
9. Do you believe the results? Bronkitis kronik dan asma dapat
menyebabkan obstruksi saluran napas
kronik sehingga berkembang menjadi
PPOK. Penelitian ini mempunyai
banyak kelebihan. Sampel yang
digunakan untuk kasus-kontrol besar
dan kuesioner dilakukan oleh interveiw
yang telah terlatih. Peneliti memastika
demografi yang penting dan informasi
faktor resiko diperoleh secara akurat
dan secara lengkap. Tetapi ada
beberapa keterbatasan yang terdapat
pada penelitian ini. Pertama, metode
kasus-kontrol yang menggunakan
informasi terdahulu sehingga mungkin
mengalami bias. Untuk memperkecil
informasi yang bias, subjek hanya
ditanya daftar pertanyaan spesifik untuk
penyakit paru-paru karena sebelumnya
telah didiagnosis dan menjalankan
terapi atau rawat inap di rumah sakit.
Kedua, analisis yang laten kurang pada
penelitian ini. yang ketiga, sisa dari
penyamaan faktor terdapat pada
penelitian ini oleh karena beberapa
faktor yang tidak dipertimbangkan.
(e.g. perokok aktif dan perokok pasif).

C/ Will the results help me and my patients/population?
10. Can the results be applied to the
focal population?
Ya, riwayat penyakit PPOK dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker
paru-paru terutama bagi perokok. Hal
ini juga dapat diaplikasikan di
komunitas lain karena merokok
merupakan hal yang umum di dunia.
11. Do the results of this study fit with
other available evidence?
Ya, karena peneliti menggunakan
metode yang akurat serta menggunakan
metode penelitian yang lain (meta-
analysis) untuk membuktikan hipotesis.

IV. ARTIKEL JURNAL
terlampir

Anda mungkin juga menyukai

  • Elektif
    Elektif
    Dokumen20 halaman
    Elektif
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Anak
    Anak
    Dokumen10 halaman
    Anak
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Gadar
    Gadar
    Dokumen13 halaman
    Gadar
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Blok Elektif
    Blok Elektif
    Dokumen14 halaman
    Blok Elektif
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Repro Duks I
    Repro Duks I
    Dokumen13 halaman
    Repro Duks I
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Biomed Is
    Biomed Is
    Dokumen8 halaman
    Biomed Is
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Organ Indera
    Organ Indera
    Dokumen9 halaman
    Organ Indera
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Pengobatan Rasional
    Pengobatan Rasional
    Dokumen8 halaman
    Pengobatan Rasional
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen6 halaman
    Saraf
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Repro Duks I
    Repro Duks I
    Dokumen13 halaman
    Repro Duks I
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen33 halaman
    Laporan Kasus
    Yaya Arya
    Belum ada peringkat
  • Uropoetika
    Uropoetika
    Dokumen30 halaman
    Uropoetika
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Mankas 2 Hiv
    Mankas 2 Hiv
    Dokumen29 halaman
    Mankas 2 Hiv
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Mankas 3 Decomp Cordis
    Mankas 3 Decomp Cordis
    Dokumen23 halaman
    Mankas 3 Decomp Cordis
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    rieswadekm
    Belum ada peringkat
  • Mankas 3
    Mankas 3
    Dokumen34 halaman
    Mankas 3
    rieswadekm
    Belum ada peringkat