Anda di halaman 1dari 34

NABILA (1102010197)

SKENARIO 3 BLOK NEURO


1. PUSAT DAN JARAS NYERI
Berfungsi membawa informasi sensorik baik extroseptif dan propioseptif dari reseptor ke pusat sensorik sadar
diotak.
Informasi Ekstroseptif meliputi:
Sakit
Suhu (panas atau dingin)
Sentuhan
Tekanan
Informasi Propioseptif meliputi:
eadaan otot sadar!otot lurik
eadaan sendi
eadaan ligamentum
"ntuk bisa men#apai pusat sadar pada $%&"S P'ST(E)T&*+IS (area brodmann ,-.-/) maka semua informasi
sensorik harus melewati sedikitn0a , )E"&').
/. neuron orde pertama : terletak pada ganglion radix posterior s.ganglion spinale(ganglion adalah sel saraf 0g
terletak diluar susunan saraf pusat) dimana dendrite dari selsaraf tersebut datang dari reseptor- sedangkan
axon1n0a pergi memasuki medulla spinalisuntuk bersinapsis pada neuron orde kedua.
.. neuron orde kedua : pada #ornu posterius medulla spinalis- axon1n0a dapatmen0ilang garis tengah atau
langsung dalam #olumna lateralis pada sisi 0ang sama-selan2utn0a dari medulla spinalis naik ke atas untuk
bersinapsis pada neuron ordeketiga.
,. neuron orde ketiga : pada thalamus- dimana axon1n0a akan menu2u pusat sensorik sadar pada g0rus
post#entralis (area pusat sensorik1area brodmann ,-.-/)
3*+*) &*%* SE)S'&I %*)$ 4E)$*)T*&*) SE)S*SI S*IT 5*) S"6"
)ama 2alan : T&*(T"S SPI)'T6*+*4I("S +*TE&*+IS
4elewati medulla spinalis 7 medulla oblongata 7 pons 7 mesen#ephalon 7 dien#ephalon7 korteks #erebri
/. *xon dari neuron orde pertama (ganglion spinale) memasuki u2ung #ornu posterius substansiagrissea medulla
spinalis dan segera ber#abang
Serabut 0g naik
Serabut 0g turun
Setelah masuk ke medulla spinalis- maka akan membentuk Traktus Posterolateral (+issauri). +alu berlan2ut ke
neuron orde kedua 0ang terletak pada kelompok selsubstansia gelatinosa pada #ornu posterius.*xon dari orde
kedua men0ilang garis tengah pada #ommisura anterior substansia grisseadan substansia alba- kemudian naik
ke atas pada sisi kotralateral sebagai traktus spinothalami#us lateralis. Traktus tersebut ber2alan medialis dari
traktus spino#erebrallis anterius. Sewaktu 2alan ke atas- serabut s0araf baru terus bertambah sesuai dengan
ban0akn0a segmen medulla spinalis.
.. saraf berlan2ut pada medulla oblongata- 0aitu pada dataran lateral antara nu#leus oli8ariusinferius dengan
)u#leus tra#tus spinalis ). Trigeminus. 5an nantin0a bergabung dengan
Tra#tus spinothalami#us anterius
Tra#tus spinote#talis
etiga tra#tus ini bersama1sama membentuk +E4)IS("S SPI)*+IS
,. berlan2ut pada pons. +emni#us spinalis naik ke atas dibagian belakang P')S
9. berlan2ut pada mesen#ephalon- +emni#us spinalis 2alan pada tegmentum - lateralis dari +emni#us medialis.
:. dien#ephalon- serabut s0araf traktus spino thalami#us lateralis akan bersinapsis denganneuron orde ketiga
0aitu: )u#leus postlateral dari kelompok 8entral thalamus (bagian darinu#leus lateralis thalamus).
5ISI)I+*6 TE&3*5I PE)I+*I*) *S*& SE)S*SIS*IT 5*) S"6" 5*) &E*SI E4'SI
4"+*I TI4B"+.
;. di orteks #erebri- axon dari neuron orde ketiga memasuki (rus posterior #apsula internadan (orona radiata
untuk berakhir pada $%&"S P'ST(E)T&*+IS (area brodmann ,-.-/) dari sini informasi sakit dan suhu
akan diteruskan ke area 4'T'&I dan areaasosiasi di #ortex lobus parietale.
3*+*) &*%* %*)$ 4E)$*T"& SE)S*SI SE)T"6*) &I)$*) 5*) TE*)*)
/. *xon dari neuron orde pertama (ganglion spinale) memasuki u2ung #ornu posterius substansiagrissea medulla
spinalis dan segera ber#abang .:
Serabut 0g naik
Serabut 0g turun
Setelah masuk ke medulla spinalis- maka akan membentuk Traktus Posterolateral (+issauri). +alu berlan2ut ke
neuron orde kedua 0ang terletak pada kelompok sel substansia gelatinosa #ornu posterius substansia grissea.
*xon dari orde kedua men0ilang garis tengah pada #ommisura anterior substansia grisseadan substansia alba-
kemudian naik ke atas pada sisi kotralateral sebagai traktus spinothalami#us anterior. Traktus tsb ber2alan
medialis dari traktus spino#erebrallisanterius. Sewaktu 2alan ke atas- serabut s0araf baru terus bertambah
sesuai dengan ban0akn0a segmen medulla spinalis.
.. Saraf berlan2ut pada medulla oblongata- traktus spinothalami#us anterior nantin0a bergabung dengan Tra#tus
spinothalami#us lateralis < Tra#tus spinote#talis. etigatra#tus ini bersama1sama membentuk +E4)IS("S
SPI)*+IS
,. Berlan2ut ke P')S- 4ESE)(EP6*+')- 5*) 5IE)(EP6*+'). +emnis#us spinalis beriringan dengan
+emni#us 4edialis bersinapsis pada neoron orde ketiga 0aitu: )u#leus postlateral dari kelompok 8entral
thalamus (bagian dari nu#leus lateralis thalamus). 5ISI)I+*6 TE&3*5I PE)I+*I*) *S*& SE)T"6*)
5*) TE*)*)4"+*I 5II)TE&P&ET*SI.
9. +an2ut ke korteks #erebri- axon dari neuron orde ketiga memasuki (rus posterior#apsula interna dan (orona
radiata untuk berakhir pada $%&"S P'ST(E)T&*+IS (area brodmann ,-.-/) dari sini sensasi sentuhan dan
tekanan disadari.
3*+*) &*%* PE4BE5**) SE)S*SI 5IS&I4I)*SI SE)T"6*)- $ET*&*) SE)5I!'T'T S*5*&
)*4* 3*+*) : =*S(I("+"S $&*(I+IS 5*) =*S(I("+"S (")E*T"S
/. 3alan dalam medula spinalis memasuki #ornu posterius substansia alba sisi 0ang sama."ntuk segera ber#abang
. :
(*B*)$ T"&")
3alan melewati beberapa segmen medulla spinalis sambil memberikan beberapa #abang #ollateral dan
bersinapsis dengan neuron pada #ornu posterius dan neuron pada #ornu anterius pada segmen 0ang
dilewati. 6ubungan intersegmental iniberfungsi dalam refleks intersegmental.
(*B*)$ )*I
Serabut sarafn0a lebih pan2ang dan sebagian akan bersinapsis dengan neuron orde kedua pada #ornu
posterius dan anterius substansia grissea. 6ubungan ini berperan dalam refleks intersegmental.
Sebagian besar serabut saraf 0ang naik ber2alan dalam #olumna posterius substansia alba sebagai:
=as#i#ulus gra#ilis
=as#i#ulus #utaneus
.. 3alan dalam medulla 'blongata
*xon dari neuro orde pertama 2alan keatas se#ara ipsilateral (tidak men0ilang garistengah) dan bersinapsis
dgn neuron orde kedua : nu#lei gra#ilis dan nu#lei #uneatus. 5ari orde kedua akan membentuk serabut saraf
disebut sebagai : fibra ar#uata interna. emudian men0ilang garis tengah membentuk de#ussiatio sensorik.
Selan2utn0a pergi ke dua tempat :
e #erebellum melalui pedun#ulus #erebelli inferior dan membantuk traktus#uneo#erebellaris. Serabutn0a
sendiri mengelompok membentuk fibra ar#uata eksterna. =ungsin0a untuk mengirimkan informasi sensasi
otot skelet dansensasi ke serebellum.
e pons
,. 3alan ke pons- ke mesen#ephalon dan dien#ephalon setelah membentuk de#ussatio (pada medulla oblongata
saraf 2alan ke atas sebagai lemnis#us medialis untuk berakhir pada neuron orde ketiga: nu#lei posterolateral
dari kelompok 8entral thalamus (bagian dari kelompok nu#lei lateralis thalamus).
9. e korteks #erebri neuron orde ketiga melewati #rus posterius #apsula interna dan #oronaradiata menu2u g0rus
post#entralis. 5ISI)I B*&" IT* 4E)%*5*&I PE4BE5**)SE)S*SI 5IS&I4I)*SI SE)T"6*)
5*) $ET*&*) 5*&I SE)5I *T*" 'T'T S*5*&.
3*+* ) &*%* SE)S*SI 'T'T S*5*& ('T'T +"&I) 5*) SE)5I E (E&EBE++"4 *5* ,
3*+*) :
/. T&*T"S SPI)'(E&EBE++*&IS P'STE&I"S
*xon orde pertama memasuki medula spinalis pada #ollumna posterius substansiagrissea untuk bersinapsis
dengan neuron orde kedua: nu#leus dorsalis ((larki) 0angterletak pada basis #ornu posterius substansia
grissea.*xon orde kedua memasuki poterolateral substansia alba pada sisi 0ang sama untuk naik keatas
sebagai : T&*T"S SPI)'(E&EBE++*&IS P'STE&I"S. Traktus spino#erebellaris posterius masuk ke
pedun#ullus #erebellaris inferior untuk menu2u #orteks #erebellum.
=")$SI : membawa informasi dari otot sadar dan sendi- terutama dari reseptor 4us#le spindle dan reseptor
0ang ada di tendo- ligamentum dan #apsula arti#ularedari tubuh dan anggota badan.
.. T&*T"S SPI)'(E&EBE++*&IS *)TE&I"S
3alan dari medulla spinalis- axon *xon orde pertama memasuki medula spinalis pada#ollumna posterius
substansia grissea untuk bersinapsis dengan neuron orde kedua:nu#leus dorsalis ((larki) berlan2ut men2adi
traktus spino#erebellaris posterius danmasuk ke pedun#ullus #erebellaris superior dan berakhir pada korteks
#erebella
=")$SI : 4E4B*>* I)='&4*SI 5*&I &ESEPT'& 4"S(+E SPI)5+E 5*) TE)5' 5*&I
*)$$'T* B*5*) *T*S 5*) B*>*6
,. T&*T"S (")E'(E&EBE++*&IS
Pusatn0a di nu#leus #uneatus. Per2alann0a mulai dengan memasuki pedun#ulus#erebelli inferior menu2u
#orteks #erbelli. 5isebut 2uga fibra ar#uata externa posterius.
=")$SI: 4E)E&"S*) I)='&4*SI 5*&I 4"S(+E SPI)5+E 5*)TE)5' E
(E&EBE++"4.
3*+*) &*%* )*I +*I))%*
/. T&*T"S SPI)'TE(T*+IS
)euron orde pertama memasuki #ornu posterius dan bersinapsis dengan neuron orde kedua 0ang letakn0a
pada #ornu posterius.
5ari neuron orde kedua 2alan men0ilang garis tengah kemudian naik ke atas pada anterolateral substansia
alba sebagai traktus spinotektalis.
Beriringan dengan traktus spinothalami#us lateralis et anterius- kemudian bersama1sama membentuk
+E4)IS("S SPI)*+IS dan menu2u ke otak
=")$SI : 4E4B*>* I)='&4*SI ")T" &E=+ES SPI)'?IS"*+ 5*) **)
4E)I4B"+*) $E&**) B'+* 4*T* 5*) EP*+* %*)$ 4E)")"3" E *&*6
5*T*)$)%* S"4BE& STI4"+I.
.. T&*T"S SPI)'&ETI("+*&IS
)euron orde pertama memasuki #ornu posterius dan bersinapsis dengan neuron orde kedua 0ang letakn0a
pada #ornu posterius.
5ari neuron orde kedua 2alan men0ilang garis tengah kemudian naik ke atas pada anterolateral substansia
alba dan ber#ampur dengan traktus spinothalami#us
Traktus spinoreti#ularis 2alan pada sisi 0ang sama dan akan bersinapsis denganneuron orde ketiga:
formatio retikulare dimedulla oblongata- pons- danmesen#ephalon.
=")$SI : 4E4B*>* I)='&4*SI TE)T*)$ TI)$*T1TI)$*TES*5*&*)
,. T&*T"S SPI)''+I?*&I"S
)euron orde pertama memasuki #ornu posterius dan bersinapsis dengan neuronorde ke. 0ang letakn0a
pada #ornu posterius.
5ari neuron orde ke. 2alan men0ilang garis tengah dan naik ke atas antara #ornuanterius dengan #ornu
laterale substansia alba sebagai T&*T"SSPI)''+I?*&I"S.
Traktus spinooli8arius bersinapsis dengan neuron ketiga : nu#lei oli8ariusinferius. )euron orde ketiga
men0ilang garis tengah dan memasuki #erebellummelalui pedun#ullus #erebelli inferius untuk pergi ke
korteks #erebellum.
=")$SI : 4E4B*>* I)='&4*SI E@TE&'SEPTI= 5*) P&'P&I'SEPTI=E (E&EBE++"4.
3*+*) &*%* ?IS(E&*+
*xon orde pertama dari thorax dan abdomen memasuki #ornu posterius untuk bersinapsisdengan neuron orde
kedua dalam substansia grissea. emudian axon pada orde kedua bergabung dengan traktus spinothalami#us
untuk berakhir pada neuron orde ketiga : nu#lei posterolateral dari kelompok 8entral thalami. *xon neuron ketiga
diduga pergi ke g0rus post#entralis (area Brodmann ,-.-/)
=")$SI : I)='&4*SI P&ESS'&E(EPT'& 5*&I T")I(* 4"('S* &E(T"4 5*) ?ESI(*
"&I)*&I* ")T" EPE&+"*) 5*=*E(*TI' 5*) 4I@TI'.
Jaras Spes!" N#er
Tra"$%s sp&'$a(a)"%s La$era(s
o *xon dari neiron orde pertama (ganglion spinalis) memasuki u2ung #ornu posterius substantia grissea
medulla spinalis dan segera ber#abang men2adi serabut 0ang naik dan 0ang turun
o Sesudah memasuiki satu atau dua segmen medulla spinalis membentuk tra#tus posterolateral (lissaueri) -
serabut ini segera bersinapsis dengan neuron orde kedua 0ang terletak pada kelompok sel substantia
gelatinosa #ornu posterius
o *xon dari neuron orde kedua ber2alan men0ilang garis tengah pada #omissura anterior substantia grissea
dam substantia alba kemudian naik keatas pada sisi kontra lateral sebagai anterius. Sewaktu ber2alan
keatas- serabut saraf baru terus bertambah sesuai dengan ban0akn0a segmen medulla spinalis- demikian
rupa sehingga pada bagian atas #er8i#al terdapat
Serabut sraf 0ang datang dari sa#ral terletak posterolateral
Serabut saraf 0ang datang dari #er8i#al terletak anteromedial (serebut saraf 0ang menghantarkan rasa
sakit terletak didepan 0ang menghantarkan sensasi suhu)
o Pada 4edulla oblongata tra#tus tersebut terletak pada dataran lateral antara nu#leus oli8arius inferius
dengan nu#leus tra#tus spinalis ).Trigeminus. disini ia bergabung dengan
Tra#tus spinothalami#us anterius
Tra#tus spinote#talis
%ang kemudian gabungan dari ketigan0a disebut lemnis#us spinalis
o Pada pons kemudian naik keatas dibagian belakang pons
o Pada mesen#ephalon kemudian lemnis#us medialis ber2alan pada tegmentum - lateralis dari lemnis#us
medialis
o Pada dien#ephalon serabut saraf dari tra#tus spinothalami#us lateralis akan bersinapsis dengan neuron
orde ketiga 0aitu nu#leus posterolateral dari keolompok 8entral thalamus (bagian dari nu#leus lateralis
thalamus)- dimana disini akan ter2adi penilaian kasar sensasi sakit dan suhu dan reaksi emosi mulai
timbul.
o *xon dari neuron orde ketiga 2alan memasuki #rus posterior #apsula interna dan #orona radiata untuk
berakhi pada g0rus post#entralis (brodmann , . /) . dari sini informasi rasa sakit dan suhu akan
diteruskan ke area motorik dan area asosiasi di #ortex lobus parietalis.
o (ortex #ere8ri g0rus psot#entralis berfungsi untuk menafsirkan suhu dan sakit sehingga akan mun#ul
kesadaran terkait sensasi tersbut.
o Pembagian se#ara fisiologis
Sewaktu memasuki medulla spinalis - sin0al rasa n0eri melewati dua 2alur ke otak 0aitu:
Traktus neospinotalamikus
Traktus neospinotalamisu bergfungsi utnuk men0alurkan n0eri se#ara #epat. Terutama terdiri atas
serabut *15elta 0ang t0erutama dilalui oleh rasa n0eri mekanik dan n0eri suhu akut. Serabut
perifer 2alur ini berakhir pada lamina I kornu dorsalis. 5an dari sini akan merangsang neuron orde
dua dari tra#tus neospinotalami#us. )euron ini akan mengirimkan sin0al ke serabut pan2ang 0ang
terletak di dekat sisi lain medulla spinalis dalam komisura anterior dan selan2utn0a berbelok naik
ke otak dalam kolumna anterolateralis.
6an0a sebagian ke#il sa2a serabut neopinotalamikus berakhir di daerah retikularis batang otak-
sisa0a melewati batang otak dan langsung berakir di kompleks 8entrobasal thalami.
)0eri #epat dapat dilokalisasi dengan mudah di dalam tubuh
)eurotransmiter * delta umumn0a adalah glutamat
Traktus paleospinotalamikus
3alur ini befungsi untuk men2alarkan n0eri lambat1kronik - sebagian serabutn0a adalah tipe (-
sebagian ke#il *1delta. 5alam 2aras ini- serabut1serabut perifer berakhri pada lamina II dan II
kornu dorsalis 0ang se#ara bersama1sama disebut substansi gelatinosa- serabut ( terletak lebih
lateral dari *1delta. Setelah itu akan berlan2ut ke lamina ? dan neuron1neuronn0a merangsang
akson1akson pan2ang (0ang 2uga men2adi penghantar n0eri #epat) 0ang mula1mula melewati
komisura anterior ke sisi berlawanan dari medulla spinalis -kemudian naik ke otak melalui 2aras
anterolateral
)eotransmiter n0a adalah glutamat dan Substansi P- substansi P bersifat lebih lambat dari $lutamat
0ang memungkinkan glutamat untuk sampai terlebih dahulu. %ang men2elaskan suatu fenomena
rasa sakit AgandaB
3aras paleospinotalamikus berakhir keban0akan di
4u#leus retikularis medula- pons dan mesensefalon
*rea tektal mesensefalon sampai kolukulus usperior dan inferior
5aerah periakuaduktus substansia grisea 0ang mengelilingi aCuadu#tus s0l8ii
emampuan lokalisasi rasa n0eri pada 2alur lambat sangatlah buruk dan keban0akan han0a dapat
dilokalisasi di bagian tubuh 0ang luas
=ormasio retikularis berfungsi untuk menimbulkan persepsio n0eri 0ang disadari
NEUROANATO*I NYERI
Sistem saraf manusia mengandung lebih dari /D/D saraf atau neuron.
)euron merupakan unit stru#tural dan fungsional s0stem saraf
Sel saraf terdiri dari badan sel 0ang di dalamn0a mempun0ai inti sel-nukleus- 4itokondria- &etikulum
endoplasma- Badan golgi- di luarn0a ban0ak terdapat dendrit-kemudian bagian 0ang men2ulur 0ang menempel
pada badan sel 0ang di sebut akson
5endrit men0ediakan daerah 0g luas untuk hubungan dengan neuron lainn0a.
5endrit adalah serabut aferen karena menerima sin0al dari neuron1neuron lain dan meneruskann0a ke badan
sel.
Pada akson terdapat selubung mielin-nodus ran8ier-inti sel S#hwan-butiran neurotransmiter
*kson dengan #abang1#abangn0a (kolateral)- adalah serabut eferen karena membawa sin0al ke saraf1saraf otot
dan sel1sel kelen2ar. *kson akan berakhir pada terminal saraf 0g berisi 8esikel18esikel 0g mengandung
neurotransmitter. Terminal inilah 0g berhubungan dengan badan sel- dendrit atau akson neuron berikut0a.
NEURO +ISIOLO,I
Pr'ses !s'('-"
*ntara stimulus #edera 2aringan dan pengalaman sub2ektif n0eri terdapat 9 proses tersendiri : transduksi-
transmisi- modulasi- dan persepsi. Transduksi nyeri adalah proses rangsangan 0ang mengganggu sehingga
menimbulkan akti8itas listrik di reseptor n0eri. Transmisi nyeri adalah melibatkan proses pen0aluran impuls
n0eri dari tempat transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan 2aringan neuron1
neuron peman#ar 0ang naik dari medulla spinalis ke otak. Modulasi nyeri adalah melibatkan akti8itas saraf
melalui 2alur12alur saraf de#endens dari otak 0ang dapat memengaruhi transmisi n0eri setinggi medulla spinalis.
5an terakhir persepsi n0eri adalah pengalaman sub0ektif n0eri 0ang bagaimanapun 2uga dihasilkan oleh akti8itas
transmisi n0eri oleh saraf.
Resep$'r &#er .a& s$)%(as&#a
apasitas 2aringan untuk menimbulkan n0eri apabila 2aringan tersebut mendapat rangsangan 0ang
mengganggu bergantung pada keberadaan nosiseptor. )osiseptor adalah saraf aferen primer untuk menerima dan
men0alurkan rangsangan n0eri. Saraf perofer terdiri dari akson , tipe neuron 0ang berlainan : neuron aferen atau
sensorik primer- neuron motorik- dan neuron pas#aganglion simpatis. Serat pas#aganglion simpatis dan motorik
adalah serat eferen(membawa impuls dari medulla spinalis ke 2aringan dan organ efektor). . serat aferen primer
0ang diklasifikasikan sebagai nosiseptor 0aitu serat aferen primer A/.e($a (A/.) .a& sera$ a!ere& pr)er 0.
Sin0al n0eri #epat disalurkan ke medulla spinalis oleh serat *1d dan dirasakan dalam waktu D-/ detik. ualitas
n0erin0a menusuk- ta2am- atau elektris. )0eri #epat timbul sebagai respons terhadap rangsangan mekanik
(seperti sa0atan) atau suhu di permukaan kulit tapi tidak dirasakan di 2aringan tubuh sebelah dalam. )0eri lambat
disalurkan oleh serat aferen ( dan dirasakan / detik setelah rangsangan 0ang mengganggu. )0eri lambat
mempun0ai lokalisasi 0ang kurang 2elas dengan kualitas seperti terbakar- berden0ut- atau pegal.
Ja(%r &#er . s#s$e) sara! p%sa$
1. Ja(%r N#er 0epa$
Traktus neospinotalamikus
Serat *E 0ang mentransmisikan n0eri akibat stimulus mekanik maupun termal lamina I (lamina marginalis)
kornu dorsalis eksitasi se#ond1order neurons dari traktus spinotalamikus serabut saraf pan2ang 0ang
men0ilang menu2u otak melalui #omisura anterior kolumn anterolatera l serat dari neospinotalamikus
akan berakhir pada: (/) area retikular dari batang otak (sebagian ke#il)- (.) nukleustalamus bagian posterior
(sebagian ke#il)- (,) kompleks 8entrobasal (sebagian besar). Traktus lemniskus medial bagian kolumn
dorsalis untuk sensasi taktil 2uga berakhirpada daerah 8entrobasal. *dan0a sensori taktil dan n0eri 0ang
diterima akanmemungkinkan otak untuk men0adari lokasi tepat dimana rangsangan tersebut diberikan.
2. Ja(%r N#er La)1a$
Traktus Paleospinotalamikus
4entransmisikan sin0al dari serat ( F sedikit sin0al dari serat *E lamina II dan III (substansia gelatinosa)
(F) beberapa neuron pendek 0ang area lamina ? #olumna anterolateral eban0akan sin0al akan
berakhir pada salah satu tiga area0aitu : (/) nukleus retikularis dari medulla- pons- dan mesensefalon- (.) area
tektum dari mesensefalon- (,) regio abu G abu dari peraCuadu#tus 0ang mengelilingiaCuadu#tus Sil8ii dan
sepersepuluh ataupun seperempat sin0al 0ang akan langsungditeruskan ke talamus. etiga bagian ini penting
untuk rasa tidak n0aman dari tipe n0eri.5ari area batang otak ini- multipel serat pendek neuron akan
meneruskan sin0al kearah atas melalui intralaminar dan nukleus 8entrolateral dari talamus dan ke areatertentu
dari hipotalamus dan bagian basal otak.
Te'r &#er
1. Te'r spes!s$as
. prinsipn0a 0ang masih sah adalah
reseptor somatosensorik adalah reseptor 0ang mengalami spesialisasi untuk berespons se#ara optimal
terhadap satu atau lebih tipe stimulus tertentu
Tu2uan per2alanan neuron aferen primer dan 2alu as#endens merupakan fa#tor kritis dalam membedakan
sifat
stimulus di perifer.
2. Te'r2 P'(a2 a$a% pe&3%)(a4a&
)0eri dihasilkan oleh stimulasi intens dari reseptor1reseptor nonspesifik- dan bahwa pen2umlahan impuls1
impuls itulah 0ang dirasakan sebagai n0eri.
3. Te'r K'&$r'( ,er1a&-
Prinsip dasar pada teori kontrol gerbang adalah sebagai berikut :
a. Baik serat sensorik bermielin besar (+) 0ang membawa informasi mengenai rasa raba dan propiosepsi
dari perifer (serat *1a dan *1b) maupun serat ke#il (S) 0ang membawa informasi mengenai n0eri (serat
*1d dan () men0atu di kornu dorsalis medulla spinalis
b. Transmisi impuls saraf dari serat1serat aferen ke sel1sel transmisi (T) medulla spinalis di kornu dorsalis
dimodifikasi oleh suatu mekanisme gerbang di selsel substansia gelatinosa.
#. 4ekanisme gerbang spinal dipengaruhi oleh 2umlah relatif akti8itas di serat aferen primer berdiameter
besar (+) dan berdiameter ke#il (S). *kti8itas di sera besar #enderung menghambat transmisi n0eri
(menutup gerbang)- sedangkan akti8itas di serat ke#il #enderung mempermuah transmisi n0eri (membuka
gerbang)
d. 4ekanisme gerbang spinal dipengaruhi oleh impuls saraf 0ang turun dari otak.
e. *pabila keluaran dari sel1sel T medulla spinalis melebihi suatu ambang kritis- ter2adi pengakti8an
As0stem aksiB untuk perasaan dan respons n0eri.
5. Te'r E&.'r!&/E&"e!a(&
ema2uan terpenting dalam pemahaman mengenai mekanisme n0eri adalah ditemukann0a reseptor opiat di
membran sinaps. &eseptor opiat terutama terdapat di daerah P*$- nu#leus rafe medial- dan kornu dorsalis
medulla spinalis. 'bat narkotik eksogen dan antagonis narkoba mengikat reseptor1reseptor ini. 'piat dan
opioid menghambat n0eri (narkotik). )alokson menghambat inhibisi sehingga meningkatkan n0eri (antagonis
narkotik).
Je&s N#er
/. )0eri akut (#epat) 8ersus )0eri kronik (lambat)
Kara"$ers$" N#er A"%$ .a& Kr'&"
Kara"$ers$" N#er A"%$ N#er Kr'&"
A6$a& .a& D%ras *witan mendadak dan durasi
singkat- kurang dari ; bulan
*witan bertahap dan menetap lebih
dari ; bulan
I&$e&s$as Sedang sampai parah Sedang sampai parah
Ka%sa Spesifik dan dapat diidentifikasi
se#ara biologis
ausa mungkin 2elas mungkin tidak
Resp'&s +s'('-s 6iperakti8itas autonom 0ang dapat
diperkirakan: darah- nadi dan nafasH
dilatasi pupilH kepu#atanH perspirasiH
mual dan!atau muntah
*kti8itas autonom normal
Resp'&s E)'s 7 Per(a"% (emasH tidak mampu konsentrasiH
gelisahH mengalami distress tapi
0akin bahwa n0eri akan hilang
5epresi dan kelelahanH imobilitas atau
inakti8itas fisik menarik diri dari
lingkungan sosialH tidak melihat
harapan akan kesembuhan
Resp'&s $er4a.ap A&a(-es" 4eredakan n0eri se#ara efektif Sering kurang dapat meredakan n0eri
.. )0eri Somatik Superfisial (ulit)
)0eri kulit berasal dari struktur1struktur superfi#ial kulit dan 2aringan subkutis. Stimulus 0ang efektif untuk
menimbulkan n0eri di kulit dapat berupa rangsangan mekanis- suhu- kimiawi- atau listrik. ulit memiliki
ban0ak saraf sensorik sehingga kerusakan di kulit menimbulkan sensai 0ang lokasin0a lebih akurat dan
presisi 0ang lebih luas dibandingkan di bagian tubuh lain.
,. )0eri Somatik 5alam
)0eri somati# dalam menga#u kepada n0eri 0ang berasal dari otot- tendon- ligamentum- tulang- sendi dan
arteri. Struktur1struktur ini memiliki lebih sedikit reseptor n0eri sehingga lokalisasi n0eri serng tidak 2elas.
)0eri dirasakan lebih difus daripada n0eri kulit dan #enderung men0ebar ke daerah di sekitarn0a.
9. )0eri ?iseral
)0eri 8isera menga#u kepada n0eri 0ang berasal dari organ1organ tubuh. &eseptor n0eri 8isera berada di
dinding otot polos organ1organ berongga (lambung- kandung empedu- saluran empedu- ureter- dll) dan di
kapsul organ1organ padat (hati- pan#reas- gin2al). 4ekanisme utama 0ang menimbulkan n0eri 8isera adalah
peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul organ- iskemia- dan peradangan. ?isera dipersarafi
oleh dua rute : melalui saraf1saraf 0ang memiliki fungsi autonom (2alur 8isera se2ati)- seperti saraf
splanknikus- dan melalui saraf1saraf spinal 0ang mempersarafi struktur somati# (2alur parietal). )0eri 8is#eral
disalurkan melalui serat simpatis dan parasimpatis SS'.
:. )0eri *lih
)0eri alih didefinisikan sebagai n0eri 0ang berasal dari slah satu daerah di tubuh tetapi dirasakan terletak di
daerah lain. Teori kon8ergensi1pro0eksi merupakan teori 0ang men2elaskan tentang n0eri alih. 4enurut teori
ini- dua tipe aferen 0ang masuk ke segmen spinal (satu dari kulit dan satu dari struktur otot dalam atau 8isera)
berkon8ergensi ke sel1sel pro0eksi sensorik 0ang sama (misaln0a- sel pro0eksi spinotalamikus)
;. )0eri )europati
Se#ara paradoks- kerusakan atau disfungsi SSP atau saraf perifer dapat men0ebabkan n0eri. 3enis n0eri ini
disebut n0eri neuropatik atau deaferentasi. )0eri neuropatik berasal dari saraf perifer di sepan2ang
per2alanann0a atau dari SSP karena gangguan fungsi - tanpa melibatkan eksitasi reseptor n0eri spesifik
(nosiseptor) )0eri )europatik sering memiliki kualitas seperti terbakar-n0eri- atau seperti tersengat listrik.
Pasien dengan n0eri neuropatik menderita akibat instabilitas SS'. )0eri neuropatik dapat ter2adi akibat lesi
di SSP (n0eri sentral) atau kerusakan saraf perifer (n0eri perifer).
2. NYERI KEPALA
De!&s
Sakit kepala adalah rasa sakit atau tidak n0aman antara orbita dengan kepala 0ang berasal dari struktur
sensitif terhadap rasa sakit ( sumber : Neurology and neurosurgery illustrated enneth). Pre8alensi sakit kepala
di "S* menun2ukkan / dari ; orang (/;-:9I) atau 9: 2uta orang menderita sakit kepala kronik dan .D 2uta dari
9: 2uta tersebut merupakan wanita. J: I dari 2umlah di atas adalah tipe tension heada#he 0ang berdampak pada
menurunn0a konsentrasi bela2ar dan beker2a seban0ak ;.-J I
Ep.e)'('- .a& +a"$'r Rs"'
=aktor resiko ter2adin0a sakit kepala adalah ga0a hidup- kondisi pen0akit- 2enis kelamin- umur- pemberian
histamin atau nitrogliserin sublingual dan faktor genetik.
Pre8alensi sakit kepala di "S* menun2ukkan / dari ; orang (/;-:9I) atau 9: 2uta orang menderita sakit
kepala kronik dan .D 2uta dari 9: 2uta tersebut merupakan wanita. J: I dari 2umlah di atas adalah tipe tension
headache 0ang berdampak pada menurunn0a konsentrasi bela2ar dan beker2a seban0ak ;.-J I. 4enurut I6S-
migren sering ter2adi pada pria dengan usia /. tahun sedangkan pada wanita- migren sering ter2adi pada usia
besar dari /. tahun. 6IS 2uga mengemukakan cluster headaache KD L MD I ter2adi pada pria dan pre8alensi sakit
kepala akan meningkat setelah umur /: tahun
E$'('-
Se#ara umum Sakit kepala bisa disebabkan oleh kelainan: (/) 8askular- (.) 2aringan saraf- (,) gigi G geligi- (9)
orbita- (:) hidung dan (;) sinus paranasal- (J) 2aringan lunak di kepala- kulit- 2aringan subkutan- otot- dan
periosteum kepala.
Tension Type Headache (TTH)
Stress- depresi- beker2a dalam posisi 0ang menetap dalam waktu lama- kelelahan mata- kontraksi otot 0ang
berlebihan- berkurangn0a aliran darah- dan ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin- serotonin-
noerpinefrin- dan enkephalin.
Migren
(/) perubahan hormon (;:-/I)- penurunan konsentrasi esterogen dan progesteron pada fase luteal siklus
menstruasi- (.) makanan (.;-MI)- 8asodilator (histamin seperti pada anggur merah- natrium nitrat)-
8asokonstriktor (tiramin seperti pada ke2u- #oklat- kafein)- Nat tambahan pada makanan (4S$)- (,) stress
(JM-JI)- (9) rangsangan sensorik seperti sinar 0ang terang men0ilaukan(,K-/I) dan bau 0ang men0engat baik
men0enangkan maupun tidak men0enangkan- (:) faktor fisik seperti aktifitas fisik 0ang berlebihan (aktifitas
seksual) dan perubahan pola tidur- (;) perubahan lingkungan (:,-.I)- (J) alkohol (,J-KI)- (J) merokok
(,:-JI). =aktor resiko migren adalah adan0a riwa0at migren dalam keluarga- wanita- dan usia muda.
Nyeri Kepala Cluster
+ebih sering pada pria usia dewasa muda (.D19D th). Pemi#u adalah alkohol- stres dan makanan tertentu.
K(as!"as
Tension Type Headache (TTH)
5efinisi n0eri kepala tipe tegang menurut kriteria Internatinal 6eada#he So#iet0 (I6S) adalah episode 0ang
berulang dari n0eri kepala 0ang berlangsung bermenit menit sampai berhari1hari. )0erin0a khas- menekan atau
ketat dalam kualitas- ringan atau sedang intensitasn0a- umumn0a bilateral lokasin0a dan tidak memberat dengan
akti8itas fisik rutin- nausea biasan0a tidak ada- tetapi fotofobi bisa ditemukan. Istilah lain 0ang pernah digunakan
untuk men0ingkatkan gambaran klinis dari tension heada#he adalah psychomyogenic headache, stress headache,
ordinary headache, idiopathic headache, dan psychogenic headache.
TT6 dibagi . ma#am:
/. Eps'." - 2ika serangan 0ang ter2adi kurang dari / hari perbulan (/. hari dalam / tahun).
a. )0eri kepala tipe tegang episodik disertai oleh gangguan otot perikranial.
b. )0eri kepala tipe tegang episodik tidak disertai oleh gangguan otot perikranial
(iri1#iri TT6 episodik:
Paling tidak ter2adi /D kali n0eri kepala 0ang memenuhi #riteria berikutH dimana n0eri kepala ter2adi
kurang dari /: kali per bulan
)0eri kepala berdurasi sekitar ,D menit L J hari
Paling tidak dua dari karakteristik n0eri berikut terpenuhi:
o kualitas n0eri menekan (nonpulsatil)
o intensitas ringan atau sedang
o lokasi bilateral
o Tidak diperberat dengan akti8itas fisik rutin
Tidak ada mual atau muntah
Tidak ter2adi =otofobia dan fonofobia atau han0a ada satu di antaran0a
tidak ada dugaan n0eri kepala tipe sekunder
.. Kr'&"- 2ika serangan minimal /: hari perbulan selama paling sedikit , bulan (/KD hari dalam / tahun).
a. Short1duration- 2ika Serangan ter2adi kurang dari 9 2am.
b. +ong1duration- 2ika Serangan berlangsung lebih dari 9 2am.
(iri1#iri TT6 kronik:
=rekuensi rata1rata n0eri kepala lebih dari /: hari per bulan selama lebih dari ; bulan dan memenuhi
#riteria berikut
Paling tidak . dari karakteristik n0eri berikut terpenuhi
o kualitas n0eri menekan (nonpulsatil)
o intensitas ringan atau sedang
o lokasi bilateral
o Tidak diperberat dengan akti8itas fisik rutin
Tidak ada mual atau muntah
Tidak ter2adi =otofobia dan fonofobia atau han0a ada satu di antaran0a
tidak ada dugaan n0eri kepala tipe sekunder
Migren
4igren adalah n0eri kepala dengan serangan n0eri 0ang berlansung 9 G J. 2am. )0eri biasan0a unilateral-
sifatn0a berden0ut- intensitas n0erin0a sedang sampai berat dan diperhebat oleh akti8itas- dan dapat disertai mual
muntah- fotofobia dan fonofobia. 4igren dapat diklasifikasikan men2adi migren dengan aura- tanpa aura- dan
migren kronik (transformed).
/. 4igren dengan aura adalah migren dengan satu atau lebih aura re8ersibel 0ang mengindikasikan disfungsi
serebral korteks dan atau tanpa disfungsi batang otak- paling tidak ada satu aura 0ang terbentuk berangsur G
angsur lebih dari 9 menit- aura tidak bertahan lebih dari ;D menit- dan sakit kepala mengikuti aura dalam
inter8al bebas waktu tidak men#apai ;D menit.
.. 4igren tanpa aura adalah migren tanpa disertai aura klasik- biasan0a bilateral dan terkena pada periorbital.
,. 4igren kronik adalah migren episodik 0ang tampilan klinisn0a dapat berubah berbulan1bulan sampai
bertahun1tahun dan berkembang men2adi sindrom n0eri kepala kronik dengan n0eri setiap hari.
Nyeri Kepala Cluster
)0eri kepala #luster merupakan sindroma n0eri kepala 0ang lebih sering ter2adi pada pria dibanding wanita.
)0eri kepala #luster ini pada umumn0a ter2adi pada usia 0ang lebih tua dibanding dengan migraine. )0eri pada
sindrom ini ter2adi hemikranial pada daerah 0ang lebih ke#il dibanding migraine- sering kali pada daerah orbital-
sehingga dikatakan sebagai klaster. 3ika serangan ter2adi- n0eri ini dirasakan sangat berat- n0eri tidak berden0ut
konstan selama beberapa menit hingga . 2am. )amun pada penelitian 0ang dilakukan oleh 5onnet- keban0akan
pasien mengalami serangan dengan durasi ,D hingga ;D menit.
/. )0eri kepala klaster episodik
Periode n0eri (klaster) ter2adi sepan2ang J hari sampai / tahun- klaster dipisahkan oleh inter8al bebas n0eri
0ang berlangsung selama paling tidak . minggu. "mumn0a- satu klaster berlangsung selama . minggu
sampai , bulan.
.. )0eri kepala klaster kronik
Ter2adi lebih dari satu tahun tanpa remisi- atau remisi bertahan kurang dari . minggu. )0eri kepala klaster
kronik dibagi lagi men2adi n0eri kepala klaster kronik se2ak awitan dan n0eri kepala klaster kronik 0ang
berkembang dari episodik. )0eri kepala klaster kronik sulit ditangani dan resisten terhadap agen profilaksis
standar. Sebagai etiologi ter2adin0a n0eri kepala klaster- dipikirkan adan0a predisposisi geneti# pada
keluarga. )amun tidak ditemukan adan0a pola pewarisan tertentu.
Pa$'!s'('-
Sakit epala Beberapa mekanisme umum 0ang tampakn0a bertanggung 2awab memi#u n0eri kepala adalah
sebagai berikut(+an#e-.DDD) : (/) peregangan atau pergeseran pembuluh darahH intrakranium atau ekstrakranium-
(.) traksi pembuluh darah- (,) kontraksi otot kepala dan leher ( ker2a berlebihan otot)- (,) peregangan
periosteum (n0eri lokal)- (9) degenerasi spina ser8ikalis atas disertai kompresi pada akar ner8us ser8ikalis
(misaln0a- arteritis 8ertebra ser8ikalis)- defisiensi enkefalin (peptida otak mirip1 opiat- bahan aktif pada
endorfin).
Tension Type Headache (TTH)
Saat ini pen0ebab 0ang paling mungkin ter2adin0a TT6 diper#a0ai adalah akibat sensiti8itas neuronal 0ang
abnormal dan fasilitasi n0eri- bukan kontraksi otot abnormal. Berbagai studi menun2ukkan bahwa TT6
berasosiasi dengan supresi eksteroseptif (ES.)- serotonin platelet abnormal- dan penurunan beta1endorfin
likuor serebrospinal.
)osisepsi miofasial ekstrakranial merupakan salah satu dari mekanisme n0eri kepala tegang. )0eri kepala
tidak se#ara langsung berhubungan dengan kontraksi otot- dan dipikirkan kemungkinan hipersensiti8itas
neuron pada nu#leus trigeminal kaudalis. Sensitisasi sentral tersebut dikarenakan adan0a input nosiseptif
0ang berkepan2angan 0ang dihasilkan dari 2aringan miofasial perikranial. Perubahan tersebut dapat
mempengaruhi mekanisme perifer dan menimbulkan peningkatan akti8itas otot perikranial atau pelepasan
neurotransmitter pada 2aringan miofasial. Sensitisasi sentral tersebut dapat bertahan bahkan setelah fa#tor
pen#etus awal telah dihilangkan sehingga menimbulkan kon8ersi dari n0eri kepala tegang episodik men2adi
kronik.
Salah satu teori 0ang paling populer mengenai pen0ebab n0eri kepala ini adalah kontraksi otot wa2ah- leher-
dan bahu. 'tot1otot 0ang biasan0a terlibat antara lain m. splenius #apitis- m. temporalis- m. masseter- m.
sterno#leidomastoideus- m. trapeNius- m. #er8i#alis posterior- dan m. le8ator s#apulae. Penelitian
mengatakan bahwa para penderita n0eri kepala ini mungkin mempun0ai ketegangan otot wa2ah dan kepala
0ang lebih besar daripada orang lain 0ang men0ebabkan mereka lebih mudah terserang sakit kepala setelah
adan0a kontraksi otot. ontraksi ini dapat dipi#u oleh posisi tubuh 0ang dipertahankan lama sehingga
men0ebabkan ketegangan pada otot ataupun posisi tidur 0ang salah.
Sebuah teori 2uga mengatakan ketegangan atau stres 0ang menghasilkan kontraksi otot di sekitar tulang
tengkorak men0ebabkan 8asokonstriksi pembuluh darah sehingga aliran darah berkurang 0ang men0ebabkan
terhambatn0a oksigen dan menumpukn0a hasil metabolisme 0ang akhirn0a akan men0ebabkan n0eri.
&asa n0eri di dalam kepala- seperti haln0a n0eri di bagian lain- akan dihantarkan ke korteks serebri oleh
serabut1serabut saraf sensorik. )0eri kepala dapat mempun0ai distribusi permukaan 0ang terlokalisasi atau
terasa men0eluruh (difus) di dalam kepala sebagai suatu kesatuan. )er8us 0ang terutama terlibat:
/. )er8us Trigeminus atau ner8us kelima 0ang mempersarafi wa2ah dan bangunan di wa2ah- bagian dua
per tiga anterior kulit kepala dan periosteum di bawahn0a di luar tulang tengkorak. 5i dalam tengkorak-
ner8us ini mempersarafi dura mater dan pembuluh1pembuluh darah pada fossa anterior dan media di
depan tentorium serebri.
.. Tiga ner8us ser8ikalis pertama 0ang mempersarafi bagian sepertiga posterior kulit kepala serta
periosteum dan muskulus trapeNius di luar tengkorak. 5i dalam tengkorak- ketiga saraf ini
mempersarafi dura mater di sebelah posterior tentorium dan pembuluh1pembuluh darah pada fossa
posterior.
Migren
Patofisiologi 4igren Terdapat berbagai teori 0ang men2elaskan ter2adin0a migren. Teori 8askular- adan0a
gangguan 8asospasme men0ebabkan pembuluh darah otak berkonstriksi sehingga ter2adi hipoperfusi otak 0ang
dimulai pada korteks 8isual dan men0ebar ke depan. Pen0ebaran frontal berlan2uta dan men0ebabkan fase n0eri
kepala dimulai. Teori #orti#al spread depression- dimana pada orang migrain nilai ambang saraf menurun
sehingga mudah ter2adi eksitasi neuron lalu berlaku shortlasting wa8e depolariNation oleh pottasium1liberating
depression (penurunan pelepasan kalium) sehingga men0ebabkan ter2adin0a periode depresi neuron 0ang
meman2ang. Selan2utn0a- akan ter2adi pen0ebaran depresi 0ang akan menekan akti8itas neuron ketika melewati
korteks serebri.
Teori )eo8askular (trigemino8as#ular)- adan0a 8asodilatasi akibat akti8itas )'S dan produksi )' akan
merangsang u2ung saraf trigeminus pada pembuluh darah sehingga melepaskan ($&P (#al#itonin gene related).
($&P akan berikatan pada reseptorn0a di sel mast meningens dan akan merangsang pengeluaran mediator
inflamasi sehingga menimbulkan inflamasi neuron. ($&P 2uga beker2a pada arteri serebral dan otot polos 0ang
akan mengakibatkan peningkatan aliran darah. Selain itu- ($&P akan beker2a pada post 2un#tional site se#ond
order neuron 0ang bertindak sebagai transmisi impuls n0eri
Teori sistem saraf simpatis- aktifasi sistem ini akan mengaktifkan lokus sereleus sehingga ter2adi peningkatan
kadar epinefrin. Selain itu- sistem ini 2uga mengaktifkan nukleus dorsal rafe sehingga ter2adi peningkatan kadar
serotonin. Peningkatan kadar epinefrin dan serotonin akan men0ebabkan konstriksi dari pembuluh darah lalu
ter2adi penurunan aliran darah di otak. Penurunan aliran darah di otak akan merangsang serabut saraf
trigemino8askular. 3ika aliran darah berkurang maka dapat ter2adi aura. *pabila ter2adi penurunan kadar
serotonin maka akan men0ebabkan dilatasi pembuluh darah intrakranial dan ekstrakranial 0ang akan
men0ebabkan n0eri kepala pada migren.
Cluster Headache
Patofisiologi n0eri kepala klaster 0ang masih ban0ak dianut sampai saat ini :
=o#us patofisiologi di arteri karotis intraka8ernosus 0ang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini mendapat
rangsangan dari #abang / dan . ner8us trigeminus- ganglia ser8ikalis superior!S($ (simpatetik) dan ganglia
sfenopalatinum!SP$ (parasimpatetik). 5iperkirakan fo#us iritatif di dan sekitar pleksus membawa impuls1impuls
ke batang otak dan mengakibatkan rasa n0eri di daerah periorbital- retroorbital dan dahi.
6ubungan polisinaptik dalam batang otak merangsang neuron1neuron dalam kolumna intermediolateral sumsum
tulang belakang (simpatetik) dan nu#leus sali8atorius superior (parasimpatetik).
Serat1serat preganglioner dari nu#leus1nukleus ini membawa impuls1impuls untuk merangsang S($ (simpatetik)
dan mengakibatkan sekresi keringat di dahi- serta rangsangan pada SP$ (parasimpatetik) untuk sekresi air mata
(lakrimasi) dan air hidung (rinorrhea).
*a&!es$as K(&s
=ase I : Pr'.r')a(
Seban0ak :DI pasien mengalami fase prodromal ini 0ang berkembang pelan1pelan selama .9 2am
sebelum serangan. $e2ala: kepala terasa ringan - tidak enak- iritabel- memburuk bila makan makanan
tertentu seperti makanan manis- mengun0ah terlalu kuat- sulit!malas berbi#ara.
=ase II : A%ra
$angguan penglihatan 0ang paling sering dikeluhkan pasien. has pasien melihat seperti melihat
kilatan lampu blits (photopsia) atau melihat garis Nig Nag disekitar mata dan hilangn0a sebagian
penglihatan pada satu atau kedua mata (s#intillating s#otoma).
$e2ala sensoris 0ang timbul berupa rasa kesemutan atau tusukan 2arum pada lengan- d0sphasia.
=ase ini berlangsung antara : L ;D menit. Seban0ak KDI serangan migraine tidak disertai aura.
=ase III : 8ea.a94e
)0eri kepala 0ang timbul terasa berden0ut dan berat. Biasan0a han0a pada salah satu sisi kepal tetapi
dapat 2uga pada kedua sisi. Sering disertai mual muntah tidak tahan #aha0a (photofobia) atau suara
(phonofobia). )0eri kepala sering memburuk saat bergerak dan pasien lebih senang istrahat ditempat
0ang gelap dan ini sering berakhir antara . L J. 2am.
=ase I? : P's$.r')a(
Saat ini n0eri kepala mulai mereda dan akan berakhir dalam waktu .9 2am- pada fase ini pasien akan
merasakan lelah- n0eri pada ototn0a kadang kadang euphoria. Setelah n0eri kepala hilang
Da-&'ss .a& Da-&'ss Ba&.&-
A&a)&ess U)%)
"sia timbuln0a- s0ndrome 0ang benign seperti migraine- tensiont0pe heada#he dan #luster heada#he biasan0a
mulai sebelum usia pertengahan.aneurisma- tumor otak lebih ban0ak pada usia sekitar ,: tahun.
+aman0a < frekwensi n0eri kepala. +aman0a keluhan n0eri kepala pada pasien dapat mengarahkan kepada
kelainan neurologi 0ang progressi8e atau suatu keganasan. )0eri kepala hebat 0ang akut disertai dengan
kehilangan kesadaran atau tanda1tanda gangguan neurologi#al fokal mengarah kepada subaraknoid hemoragia
atau meningitis. )0eri kepala 0ang kronis misaln0a pada migraine atau tension t0pe heada#he.
Sisi mana 0ang sakit. Tension t0pe heada#he sering difuse dan bilateral. 4igraine dapat bilateral tapi lebih
sering unilateral. (luster heada#he selalu unilateral
ualitas n0eri kepala. walitas n0eri kepala sangat sub0ektif tergantung pada keadaan psikologi pasien.
Saat timbuln0a n0eri kepala. (luster heada#he sering n0eri timbul pada saat pasien tidur sehingga sering
membangunkan pasien. Tumor otak dalam 8entrikel 2uga dapat men0ebabkan n0eri kepala pada saat tidur.
=enomena lain 0ang men0ertain0a seperti photofobia-phonofobia- gangguan penglihatan- diNNiness-
kelemahan otot- febris.
6al hal lain 0ang memperburuk n0eri kepala misaln0a batuk.
Pe)er"saa& +s" U)%)
/. eadaan umum pasien < mentaln0a.
.. Tanda tanda rangsangan meningeal
,. Pemeriksaan khusus meliputi palpasi pada tengkorak untuk men#ari kelainan bentuk- n0eri tekan dan
ben2olan. Palpasi pada otot untuk mengetahui tonus dan n0eri tekan daerah tengkuk. Perabaan arteri
temporalis superfisialis dan arteri #arotis komunis. Pemeriksaan leher- mata- hidung- tenggorok- telinga- mulut
dan gigi geligi perlu dilakukan. Pemeriksaan neurologis lengkap- ditekankan pada fungsi saraf otak termsuk
funduskopi- fungsi motorik- sensorik serta koordinasi
Pe)er"saa& Pe&%&3a&- U)%)
/. &o foto kepala L melihat struktur tengkorak
.. &o foto ser8ikal L menentukan adan0a spondiloartrosis dan fraktur ser8ikal
,. (T S#ans! 4&I L pada n0eri kepala 0ang menun2ukkan kemungkinan pen0akit intrakranial (tumor-
perdarahan subara#hnoid- *?4 dll)
9. EE$ L dilakukan bila ada riwa0at ke2ang- kesadaran menurun- tauma kepala atau presinkop
:. =oto sinus paranasal L melihat adan0a sinusitis
;. *ngiografi L untuk kasus spesifik seperti aneurisma
J. +P L infeksi- perdarahan intrakranial
K. E4$ L kontraksi otot 0ang terus menerus pada tengkuk- belakang dan depan kepala
M. +abor L pemeriksaan kimia darah
Tension Type Headache (TTH)
Anamnesis
Tension T0pe 6eada#he harus memenuhi s0arat 0aitu sekurang G kurangn0a dua dari berikut ini : (/) adan0a
sensasi tertekan!ter2epit- (.) intensitas ringan G sedang- (,) lokasi bilateral- (9) tidak diperburuk akti8itas. Selain
itu- tidak di2umpai mual muntah- tidak ada salah satu dari fotofobia dan fonofobia.
PF dan PP
Pemeriksaan Penun2ang Tension T0pe 6eada#he (TT6) Tidak ada u2i spesifik untuk mendiagnosis TT6 dan
pada saat dilakukan pemeriksaa neurologik tidak ditemukan kelainan apapun. TT6 biasan0a tidak memerlukan
pemeriksaan darah- rontgen- (T s#an kepala maupun 4&I.
Migren
Anamnesis
4igren dg aura , dr 9 kriteria berikut: (/) migren dengan satu atau lebih aura re8ersibel 0ang mengindikasikan
disfungsi serebral korteks dan atau tanpa disfungsi batang otak- (.) paling tidak ada satu aura 0ang terbentuk
berangsur G angsur lebih dari 9 menit- (,) aura tidak bertahan lebih dari ;D menit- (9) sakit kepala mengikuti aura
dalam inter8al bebas waktu tidak men#apai ;D menit
4igren tanpa aura sedikit lima kali serangan n0eri kepala seumur hidup 0ang memenuhi
kriteria berikut :
(a) berlangsung 9 1 J. 2am- (b) paling sedikit memenuhi dua dari :
(/) unilateral - (.) sensasi berden0ut- (,) intensitas sedang berat- (9) diperburuk oleh aktifitas- (,) bisa ter2adi
mual muntah- fotofobia dan fonofobia.
PF dan PP
Pemeriksaan Penun2ang 4igren Pemeriksaan untuk men0ingkirkan pen0akit lain ( 2ika ada indikasi) adalah
pen#itraan ( (T s#an dan 4&I) dan punksi lumbal.
Sakit Kepala Cluster
Anamnesis
5iagnosis n0eri kepala klaster menggunakan kriteria oleh I6S adalah sebagai berikut : (I6S-.DD:)
a. Paling sedikit : kali serangan dengan kriteria seperti di bawah
b. Berat atau sangat berat unilateral orbital- supraorbital- dan atau n0eri temporal selama /: L /KD menit bila
tidak di tatalaksana.
#. Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
/. In2eksi kon2ungti8a ipsilateral dan atau lakriimasi
.. ongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
,. Edema ipsilateral kelopak mata
9. berkeringat pada bagian depan dan wa2ah ipsilateral
:. Ipsilateral miosis dan atau ptosis
;. Sensasi agitasi
d. Serangan mempun0ai frekuensi dari / kali setiap hari berbeda hingga K kali pada hari 0ang sama
e. Tidak berhubungan dengan kelainan 0ang lain
Ta$a(a"sa&a
TTH
TE&*PI =*&4*'+'$I
PE)$'B*T*) P&'=I+*SIS
4eskipun sakit kepala )T umum dan berdampak besar pada mas0arakat- sangat sedikit studi 0ang terkontrol1
baik dari pengobatann0a 0ang telah dilakukan.
DIA,NOSIS BANDIN,
,e3a(a 4igrain Tension heada#he (luster
R6a#a$ "e(%ar-a F 1 1
Je&s "e(a)& Perempuan Tak berbeda Pria
Usa &ema2a L dewasa dewasa .D L 9D tahun
L'"as sa"$ "nilateral Bilateral "nilateral
Saa$ $)1%( Pagi Sore 4alam
N#er 1er.e&#%$ FF 1 1
I&$e&s$as &#er Sedang L berat &ingan L sedang Sangat hebat
La)a sera&-a& 9 2am L , hari beberapa hari /: menit L , 2am
Pe&-ar%4 a"$!$as !s" 4akin parah Tak berpengaruh Tak berpengaruh
N#er 4(a&- $)1%( F 1 1
E&e" 7 )%&$a4 F 1 1
+'$'!'1a F 1 1
+'&'!'1a F 1 1
*a$a )ere)7)era4 1 1 FFF
8.%&- "e(%ar ar 1 1 FFF
Le4er "a"% 1 FF 1
Ke(%)p%4a& 1a.a& F 1 1
Tidak ada obat baru 0ang disetu2ui oleh =5* khususn0a untuk pengobatan sakit kepala tension. )amun-
mengingat sifat kronis gangguan ini dan risiko penggunaan berlebihan1obat1obatan sakit kepala pada pasien
dengan sakit kepala sering- terapi profilaksis tampakn0a ter2amin untuk keban0akan pasien. Se2ak sakit
kepala tension-type kronis adalah sebuah gangguan pengolahan n0eri sentral- obat dengan sentral efek modulasi
n0eri #enderung paling efektif.
Obat antidepresan
*ntidepresan trisiklik obat pilihan untuk men#egah sakit kepala tension-type kronis- dan beberapa
daripadan0a 2uga efektif sebagai profilaksis migrain. *ntidepresan diu2i pada studi double-blind- dikontrol
plasebo 0ang men#akup amitript0line- doxepin- dan maprotiline.
*mitript0line mengurangi 2umlah sakit kepala harian atau durasi sakit kepala sekitar :DI pada sekitar sepertiga
pasien dalam beberapa studi- meskipun studi lain menemukan ini tidak lebih baik daripada pla#ebo.

Pada anak dan pasien tua- dosis awal biasa amitript0line (atau obat serupa) adalah /D mg pada waktu tidur.
Pada dewasa- dosis awal biasa adalah .: mg pada waktu tidur. 5osis dapat ditingkatkan sampai hasil terapeutik
diperoleh atau efek samping tidak dapat ditoleransi. *ntidepresan biasan0a diberikan dari 9 sampai ; minggu
untuk bisa menun2ukkan efek menguntungkan.

*ntidepresan trisiklik lainn0a mungkin 2uga efektif- sebagaimana disarankan oleh pengalaman klinis-
meskipun belum diteliti pada sakit kepala tension-type kronis.
SS&I: fluoxetine- paroxetine- dan #italopram belum menun2ukkan efikasi studi1terkontrol. 'bat ini sering
digunakan- namun- karena mereka memiliki insiden efek samping lebih rendah.

Relaksan otot
(0#lobenNaprine adalah relaksan otot struktural terkait dengan amitript0line. Pada /MJ. studi double-blind- /D
dari .D pasien menerima #0#lobenNaprine mengalami :D I atau lebih perbaikan pada sakit kepala tension-type-
dibandingkan dengan : dari .D pasien 0ang menerima plasebo. 5osis biasa #0#lobenNaprine adalah /D mg pada
waktu tidur.

TiNanidine- sebuah penghambat alfa1adrenergik- dilaporkan efektif untuk sakit kepala tension typekronis pada
per#obaan plasebo1terkontrol tunggal. 5osis biasan0a dititrasi dari . mg pada waktu tidur hingga .D mg per hari-
dibagi men2adi tiga dosis. Sedasi adalah efek samping paling umum dari agen ini.

Valproate
?alproate- antikon8ulsi agonis asam gamma-aminobutyric ($*B*)- telah die8aluasi untuk keberhasilann0a
pada migraine- dan Asakit kepala harian kronisB. Efek samping 0ang paling sering dilaporkan adalah berat
bertambah- gemetaran- rambut rontok- dan mual.

Obat anti-inflamasi non steroid
'bat anti1inflamasi non steroid ()S*I5) se#ara luas diresepkan baik sebagai terapi tambahan sakit
kepala tension-type dan untuk profilaksis dari migraine.
Toksin botulinum
Suntikan toksin botulinum pada otot kepala dan leher ditemukan efektif untuk meredakan sakit kepalatension-
type kronis pada pasien.
TE&*PI *"T
Pengobatan akut sakit kepala tension-type harian sulit. )S*I5 mungkin berguna sebagai analgesik untuk sakit
kepala harian.
&elaksan otot seperti #hlorNoxaNone- orphenadrine sitrat- #arisoprodol- dan metaxalone umumn0a digunakan oleh
pasien dengan sakit kepala tension-type kronis- tetapi belum terbukti efektif untuk melegakan n0eri akut.

Sumatriptan telah die8aluasi pada beberapa studi sakit kepala tension-type. 'bat ini tidak lebih efektif
daripada plasebo untuk serangan akut pada pasien dengan sakit kepala tension-type kronisH namun- sakit
kepala tension-type episodik berat pada pasien bersama dengan migraine tampakn0a merespon terhadap agen ini.

*gen untuk men#egah. BenNodiaNepine- kombinasi butalbital- kombinasi kafein- dan narkotika harus dihindari-
atau gunakanlah obat1obatan tersebut dengan kontrol 0ang #ermat- karena risiko habituasi dan sakit kepala
diinduksi1pengobatan.

TE&*PI )') =*&4*'+'$I
4ana2emen stres dengan menggunakan terapi perilaku1kognitif sama efektif dengan menggunakan relaksasi
atau biofeedback dalam mengurangi sakit kepala tension-type.
Terapi non1farmakologi terutama berguna untuk pasien 0ang enggan untuk minum obat karena efek samping
sebelumn0a dari obat1obatan- seiring masalah medis- atau ada keinginan untuk hamil. Sementara biofeedback dan
terapi mana2emen stres biasan0a memerlukan ru2ukan ke psikolog.
Cluster Headache
a) Istirahat total dan mengurangi atau menghindari faktor pen#etus
b) *bortif :
- 'ksigen : diberikan J liter per Lmenit selama /D L /: menit
- Ergotamin : +ebih dian2urkan dalam bentuk sublingual atau supositoris (sesuai dengan terapi migren)
#) Pre8entif
%ang dian2urkan adalah sbb :
5i bawah ,D tahun : 4etilsergid . mg tablet dengan dosis 9 L K mg sehari dalam dosis terbagi selama , L
; bulan.
,D 19: tahun : Prednison : mg tablet dengan dosis 9 mg sehari dalam dosis terbagi selama : hari dan
selan2utn0a Atapering offB untuk , minggu.
5i atas 9: tahun : +itium karbonat dengan dosis permulaan ,DD mg dan perlahan L lahan dinaikkan sampai
;DD L /.DD mg sehari dalam dosis terbagi. Oat ini sangat toksik bila kadarn0a dalam darah melebihi /-.
mg!d+ . (6arsono..DD:)
Migraine
Pada saat serangan (abortif)- obat 0ang digunakan adalah:
*nalgesik biasa : aspirin dan parasetamol.
)on steroid anti1inflamator0 drugs : ibuprofen-naproxen.
Ergotamine
Sumatriptan
"ntuk profilaksis digunakan:
beta bloker : propanolol-metoprolol
#alsium antagonis : 8erapmil- flunarisin
meth0lsergide- piNotifen dan amitriptilin
K')p("as : Pr'-&'ss
Prognosis dari sakit kepala bergantung pada 2enis sakit kepalan0a sedangkan indikasi meru2uk adalahsebagai
berikut: (/) sakit kepala 0ang tiba G tiba dan timbul kekakuan di leher- (.) sakit kepala dengan demam dan
kehilangan kesadaran- (,) sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala- (9) sakit kepala disertai
sakit pada bagian mata dan telinga- (:) sakit kepala 0ang menetap pada pasien 0ang sebelumn0a tidak pernah
mengalami serangan- (;) sakit kepala 0ang rekuren pada anak.
Tension Type Headache (TTH)
TT6 pada kondisi dapat men0ebabkan n0eri 0ang men0akitkan tetapi tidak membaha0akan.)0eri ini dapat
sembuh dengan perawatan ataupun dengan men0elesaikan masalah 0ang men2adi latar belakangn0a 2ika
pen0ebab TT6 berupa pengaruh psikis. )0eri kepala ini dapat sembuh dengan terapi obat berupa analgesia.
TT6 biasan0a mudah diobati sendiri. Progonis pen0akit ini baik- dan dengan penatalaksanaan 0ang baik maka P
MD I pasien dapat disembuhkan. omplikasi TT6 adalah rebound heada#he 0aitu n0eri kepala 0ang disebabkan
oleh penggunaan obat G obatan analgesia seperti aspirin- asetaminofen- dll 0ang berlebihan.
Migren
omplikasi 4igren adalah rebound heada#he- n0eri kepala 0ang disebabkan oleh penggunaan obat G obatan
analgesia seperti aspirin- asetaminofen- dll 0ang berlebihan.
3. NYERI SO*ATO+OR*
De!&s
$angguan somatoform ialah suatu kelompok gangguan ditandai oleh keluhan tentang masalah atau simptom
fisik 0ang tidak dapat di2elaskan oleh pen0ebab kerusakan fisik ()e8id- dkk- .DD:). Pada gangguan somatoform-
orang memiliki simtom fisik 0ang mengingatkan pada gangguan fisik- namun tidak ada abnormalitas organik
0ang dapat ditemukan sebagai pen0ebabn0a. $e2ala dan keluhan somatik men0ebabkan penderitaan emosional !
gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi di dalam peranan sosial atau peker2aan. $angguan
somatoform tidak disebabkan oleh pura1pura 0ang disadari atau gangguan buatan.
E$'('-
Terdapat faktor psikososial berupa konflik psikologis di bawah sadar 0ang mempun0ai tu2uan tertentu. Pada
beberapa kasus ditemukan faktor genetik dalam transmisi gangguan ini. Selain itu- dihubungkan pula dengan
adan0a penurunan metabolism (hipometabolisme) suatu Nat tertentu di lobus frontalis dan hemisfer non dominan
(apita Selekta- .DD/). Se#ara garis besar- faktor1faktor pen0ebab dikelompokkan sebagai berikut ()e8id dkk-
.DD:) :
a. =aktor1faktor Biologis =aktor ini berhubungan dengan kemungkinan pengaruh genetis (biasan0a pada
gangguan somatisasi).
b. =aktor +ingkungan Sosial Sosialisasi terhadap wanita pada peran 0ang lebih bergantung- seperti Aperan sakitB
0ang dapat diekspresikan dalam bentuk gangguan somatoform.
#. =aktor Perilaku. Pada faktor perilaku ini- pen0ebab ganda 0ang terlibat adalah:
o Terbebas dari tanggung 2awab 0ang biasa atau lari atau menghindar dari situasi 0ang tidak n0aman atau
men0ebabkan ke#emasan (keuntungan sekunder).
o *dan0a perhatian untuk menampilkan Aperan sakitB
o Perilaku kompulsif 0ang diasosiasikan dengan hipokondriasis atau gangguan dismorfik tubuh dapat se#ara
sebagian membebaskan ke#emasan 0ang diasosiasikan dengan keterpakuan pada kekhawatiran akan
kesehatan atau kerusakan fisik 0ang dipersepsikan.
d. =aktor Emosi dan ognitif Pada faktor pen0ebab 0ang berhubungan dengan emosi dan kognitif- pen0ebab
ganda 0ang terlibat adalah sebagai berikut:
o Salah interpretasi dari perubahan tubuh atau simtom fisik sebagai tanda dari adan0a pen0akit serius
(hipokondriasis).
o 5alam teori =reudian tradisional- energi psikis 0ang terpotong dari impulsimpuls 0ang tidak dapat diterima
dikon8ersikan ke dalam simtom fisik (gangguan kon8ersi).
o 4en0alahkan kiner2a buruk dari kesehatan 0ang menurun mungkin merupakan suatu strategi self1
handi#aping (hipokondriasis).
K(as!"as
*da : gangguan somatoform 0ang spesifik 0aitu :
/. $angguan kon8ersi
4erupakan bentuk perubahan 0ang mengakibatkan adan0a perubahan fungsi fisik 0ang tidak dapat dila#ak
se#ara medis. $angguan ini mun#ul dalam konflik atau pengalaman traumatik 0ang memberikan ke0akinan
akan adan0a pen0ebab psikologis.
.. 6ipokondriasis
Terpaku pada ke0akinan bahwa dirin0a menderita pen0akit 0ang serius. etakukan akan adan0a pen0akit
terus ada meskipun se#ara medis telah di0akinkan. Sensasi atau rasa n0eri fisik biasan0a sering diasosiasikan
dengan ge2ala pen0akit kronis tertentu.
,. $angguan somatisasi
eluhan fisik 0ang mun#ul berulang mengenai simptom fisik 0ang tidak ada dasar organis 0ang 2elas.
$angguan ini men0ebabkan seseorang untuk melakukan kun2ungan medis berkali1kali atau men0ebabkan
henda0a 0ang signifikan dalam fungsi.
9. $angguan dismorfik tubuh
Terpaku pada kerusakan fisik 0ang diba0angkan atau berlebih1lebihan. 4enganggap orang tidak
memperhatikann0a karena kerusakan tubuh 0ang dimilikin0a (dipersepsikann0a). $angguan ini akan
membawa seseorang pada perilaku komplusif seperti berulang1ulang berdandan- dll.
:. $angguan n0eri
$e2ala utaman0a adalah adan0a n0eri pada satu atau lebih tempat 0ang tidak sepenuhn0a disebabkan oleh
kondisi medis atau neurologis nonpsikiatris- disertai oleh penderitaan emosional dan gangguan fungsional
dan gangguan memiliki hubungan sebab 0ang masuk akal dengan fa#tor psikologis.
Somatoform berdasarkan PPD,J III dibagi men2adi:
a. $angguan somatisasi
b. $angguan somatoform tak terperin#i
#. $angguan hipokondriasis
d. 5isfungsi otonomik somatoform
e. $angguan n0eri somatoform menetap
f. $angguan somatoform lainn0a
g. $angguan somatoform %TT
DS*/I; 2uga memiliki dua kategori diagnostik residual untuk gangguan somatoform:
"ndiferrentiated somatoform- termasuk gangguan somatoform- 0ang tidak digolongkan salah satu diatas- 0ang
ada selama enam bulan atau lebih.
Not otherise specified !)'S)- gangguan somatoform 0ang tidak ditentukan adalah kategori untuk ge2ala
somatoform 0ang tidak memenuhi diagnosis gangguan somatoform 0ang sebelumn0a disebutkan
*a&!es$as K(&s
4anifestasi klinis gangguan ini adalah adan0a keluhan1keluhan ge2ala fisik 0ang berulang disertai permintaan
pemeriksaan medik- meskipun sudah berkali1kali terbukti hasiln0a negatif dan 2uga telah di2elaskan doktern0a
bahwa tidak ada kelainan 0ang mendasari keluhann0a (apita Selekta- .DD/). Beberapa orang biasan0a
mengeluhkan masalah dalam bernafas atau menelan- atau ada 0ang Amenekan di dalam tenggorokanB.
4asalah1masalah seperti ini dapat merefleksikan akti8itas 0ang berlebihan dari #abang simpatis sistem
saraf otonomik- 0ang dapat dihubungkan dengan ke#emasan. adang kala- se2umlah simtom mun#ul dalam
bentuk 0ang lebih tidak biasa- seperti AkelumpuhanB pada tangan atau kaki 0ang tidak konsisten dengan ker2a
sistem saraf. 5alam kasus1kasus lain- 2uga dapat ditemukan manifestasi di mana seseorang berfokus pada
ke0akinan bahwa mereka menderita pen0akit 0ang serius- namun tidak ada bukti abnormalitas fisik 0ang dapat
ditemukan ()e8id- dkk- .DD:).
Pada gangguan ini sering kali terlihat adan0a perilaku men#ari perhatian (histrionik)- terutama pada pasien
0ang kesal karena tidak berhasil membu2uk doktern0a untuk menerima bahwa keluhann0a memang pen0akit fisik
dan bahwa perlu adan0a pemeriksaan fisik 0ang lebih lan2ut (PP5$3 III- /MM,). 5alam kasus1kasus lain- orang
berfokus pada ke0akinan bahwa mereka menderita pen0akit serius- namun tidak ada bukti abnormalitas fisik
0ang dapat ditemukan.
$ambaran keluhan ge2ala somatoform :
)europsikiatri:
QAkedua bagian dari otak sa0a tidak dapat berfungsi dengan baikB H
QA sa0a tidak dapat men0ebutkan benda di sekitar rumah ketika ditan0aB
ardiopulmonal:
QA 2antung sa0a terasa berdebar debarR. Sa0a kira sa0a akan matiB
$astrointestinal:
QAsa0a pernah dirawat karena sakit maag dan kandung empedu dan belum ada dokter 0ang dapat
men0embuhkann0aB
$enitourinaria:
QAsa0a mengalami kesulitan dalam mengontrol B*- sudah dilakukan pemeriksaan namun tidak di temukan apa1
apaB
4us#uloskeletal
QAsa0a telah bela2ar untuk hidup dalam kelemahan dan kelelahan sepan2ang waktuB
Sensoris:
QA pandangan sa0a kabur seperti berkabut- tetapi dokter mengatakan ka#amata tidak akan membantuB
Beberapa tipe utama dari gangguan somatoform adalah gangguan kon8ersi- hipokondriasis- gangguan
dismorfik tubuh- dan gangguan somatisasi.
$angguan somatisasi
/. *dan0a beberapa keluhan fisik (multiple s0mptom) 0ang berulang- dimana ketika diperiksa se#ara
fisik!medis- tidak ditemukan adan0a kelainan tetapi ia tetap kontin0u memeriksakan diri. $angguan tidak
mun#ul karena penggunaan obat. eluhan 0ang umumn0a- misaln0a sakit kepala- sakit perut- sakit dada-
menstruasi tidak teratur- dll
.. Pasien menun2ukkan keluhan dengan #ara histrionik- berlebihan- seakan tersiksa!merana.
,. Berulang memeriksa diri ke dokter- kadang menggunakan berbagai obat- dirawat di &S bahkan dilakukan
operasi.
9. Sering ditemukan masalah perilaku atau hubungan personal seperti kesulitan dalam pernikahan.
$angguan kon8ersi
/. ondisi dimana pan#a indera atau otot1otot tidak berfungsi walaupun se#ara fisiologis- pada sistem saraf atau
organ1organ tubuh tersebut tidak terdapat gangguan!kelainan.
.. Se#ara fisiologis- orang normal dapat mengalami sebagian atau kelumpuhan total pada tangan- lengan- atau
gangguan koordinasi- kulit rasan0a gatal atau seperti ditusuk1tusuk- ketidak pekaan terhadap n0eri atau
hilangn0a kemampuan untuk merasakan sensasi (anastesi)- kelumpuhan- kebutaan- tidak dapat mendengar-
tidak dapat membau- suara han0a berbisik- dll.
,. Biasan0a mun#ul tiba1tiba dalam keadaan stres- adan0a usaha indi8idu untuk menghindari beberapa akti8itas
atau tanggung2awab.
9. onsep =reud : energi dari insting 0ang di repres berbalik men0erang dan menghambat fungsi saluran
sensorimotor.
:. e#emasan dan konflik psikologik di0akini diubah dalam bentuk simptom fisik.
6ipokondriasis
/. 4e0akini!ketakutan atau pikiran 0ang berlebihan dan menetap bahwa dirin0a memiliki suatu pen0akit fisik
0ang serius
.. *dan0a reaksi fisik 0ang berlebihan terhadap sensasi fisik!tubuh (salah interpretasi terhadap ge2ala fisik 0ang
dialamin0a)- misaln0a otot kaku- pusing!sakit kepala- berdebar1debar- kelelahan.
,. 4elakukan ban0ak tes lab- menggunakan ban0ak obat- memeriksakan diri ke ban0ak dokter atau &S
9. e0akinan ini terus berlan2ut- tidak mau menerima nasehat atau pen2elasan dokter- walaupun hasil
pemeriksaan medis tidak menun2ukkan adan0a pen0akit dan sudah di0akinkan.
:. e0akinan ini men0ebabkan adan0a distress atau hambatan dalam fungsi sosial- peker2aan atau aspek penting
lainn0a.
$angguan dimorfik tubuh
/. e0akinan akan adan0a masalah dengan penampilan atau melebih1lebihkan kekurangan dalam hal penampilan
(misaln0a : keriput di wa2ah- bentuk atau ukuran tubuh)
.. e0akinan!perhatian berlebihan ini me0ebabkan stress- menghabiskan ban0ak waktu- men2adi mal1adapti8e
atau menimbulkan hambatan dalam fungsi sosial- peker2aan atau aspek penting lainn0a (menghindar!tidak
mau bertemu orang lain- keluar sekolah atau peker2aan)- 2uga men0ebabkan dirin0a sering harus konsultasi
untuk operasi plastik
,. Bagian tubuh 0ang diperhatikan sering ber8ariasi- kadang dipengaruhi buda0a.
$angguan n0eri
/. $angguan dimana indi8idu mengeluhkan adan0a rasa n0eri 0ang sangat dan berkepan2angan- namun tidak
dapat di2elaskan se#ara medis (bahkan setelah pemeriksaan 0ang intensif)
.. &asa n0eri ini bersifat sub0ektif- tidak dapat di2elaskan- bersifat kronis- mun#ul di satu atau beberapa bagian
tubuh.
,. &asa n0eri ini men0ebabkan stress atau hambatan dalam fungsi sosial- peker2aan dan aspek penting lainn0a.
9. =aktor1faktor psikologis sering memainkan peranan penting dalam memun#ulkan- memperburuk rasa n0eri.
Da-&'ss
riteria diagnostik untuk $angguan Somatisasi
&iwa0at ban0ak keluhan fisik 0ang dimulai sebelum usia ,D tahun 0ang ter2adi selama periode beberapa tahun
dan membutuhkan terapi- 0ang men0ebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial- peker2aan- atau fungsi
penting lain.
Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan- dengan ge2ala indi8idual 0ang ter2adi pada sembarang waktu selama
per2alanan gangguan:
o Empat ge2ala n0eri: riwa0at n0eri 0ang berhubungan dengan sekurangn0a empat tempat atau fungsi 0ang
berlainan (misaln0a kepala- perut- punggung- sendi- anggota gerak- dada- rektum- selama menstruasi-
selama hubungan seksual- atau selama miksi)
o 5ua ge2ala gastrointestinal: riwa0at sekurangn0a dua ge2ala gastrointestinal selain n0eri (misaln0a mual-
kembung- muntah selain dari selama kehamilan- diare- atau intoleransi terhadap beberapa 2enismakanan)
o Satu ge2ala seksual: riwa0at sekurangn0a satu ge2ala seksual atau reproduktif selain dari n0eri (misaln0a
indiferensi seksual- disfungsi erektil atau e2akulasi- menstruasi tidak teratur- perdarahan menstruasi
berlebihan- muntah sepan2ang kehamilan).
o Satu ge2ala pseudoneurologis: riwa0at sekurangn0a satu ge2ala atau defisit 0ang mengarahkan pada
kondisi neurologis 0ang tidak terbatas pada n0eri (ge2ala kon8ersi seperti gangguan koordinasi atau
keseimbangan- paralisis atau kelemahan setempat- sulit menelan atau ben2olan di tenggorokan- afonia-
retensi urin- halusinasi- hilangn0a sensasi atau n0eri- pandangan ganda- kebutaan- ketulian- ke2angH ge2ala
disosiatif seperti amnesiaH atau hilangn0a kesadaran selain pingsan).
Salah satu (/)atau (.):
/. Setelah penelitian 0ang diperlukan- tiap ge2ala dalam kriteria B tidak dapat di2elaskan sepenuhn0a oleh
sebuah kondisi medis umum 0ang dikenal atau efek langsung dan suatu Nat (misaln0a efek #edera-
medikasi- obat- atau alkohol)
.. 3ika terdapat kondisi medis umum- keluhan fisik atau gangguan sosial atau peker2aan 0ang
ditimbulkann0a adalah melebihi apa 0ang diperkirakan dan riwa0at pen0akit- pemeriksaan fisik- atau
temuan laboratorium.
$e2ala tidak ditimbulkan se#ara senga2a atau dibuat1buat (seperti gangguan buatan atau pura1pura).
riteria diagnostik untuk $angguan on8ersi
Satu atau lebih ge2ala atau defisit 0ang mengenai fungsi motorik 8olunter atau sensorik 0ang mengarahkan
pada kondisi neurologis atau kondisi medis lain.
=aktor psikologis dipertimbangkan berhubungan dengan ge2ala atau defisit karena awal atau eksaserbasi
ge2ala atau defisit adalah didahului oleh konflik atau stresor lain.
$e2ala atau defisit tidak ditimbulkkan se#ara senga2a atau dibuat1buat (seperti pada gangguan buatan atau
berpura1pura).
$e2ala atau defisit tidak dapat- setelah penelitian 0ang diperlukan- di2elaskan sepenuhn0a oleh kondisi medis
umum- atau oleh efek langsung suatu Nat- atau sebagai perilaku atau pengalaman 0ang diterima se#ara
kultural.
$e2ala atau defisit men0ebabkan penderitaan 0ang bermakna se#ara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial-
peker2aan- atau fungsi penting lain atau memerlukan pemeriksaan medis.
$e2ala atau defisit tidak terbatas pada n0eri atau disfungsi seksual- tidak ter2adi semata1mata selama
per2alanan gangguan somatisasi- dan tidak dapat diterangkan dengan lebih baik oleh gangguan mental lain.
Sebutkan tipe ge2ala atau defisit: 5engan ge2ala atau defisit motorik-5engan ge2ala atau defisit sensorik
-5engan ke2ang atau kon8ulsi -5engan gambaran #ampuran
riteria 5iagnostik untuk 6ipokondriasis
Pereokupasi dengan ketakutan menderita- atau ide bahwa ia menderita- suatu pen0akit serius didasarkan pada
interpretasi keliru orang tersebut terhadap ge2ala ge2ala tubuh.
Perokupasi menetap walaupun telah dilakukan pemeriksaan medis 0ang tepat dan penentraman.
e0akinan dalam kriteria * tidak memiliki intensitas waham (seperti gangguan delusional- tipe somatik) dan
tidakterbatas pada kekhawatiran tentang penampilan (seperti pada gangguan dismorfik tubuh).
Preokupasi men0ebabkan penderitaan 0ang bermakna se#ara kilnis atau gangguan dalam fungsi sosial-
peker2aan- atau fungsi penting lain.
+ama gangguan sekurangn0a ; bulan.
Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan ke#emasan umum- gangguan obsesif1kompulsif-
gangguan panik- gangguan depresif berat- #emas perpisahan- atau gangguan somatoform lain.
Sebutkan 2ika: 5engan tilikan buruk: 2ika untuk sebagian besar waktu selama episode berakhir- orang tidak
men0adari bahwa kekhawatirann0a tentang menderita pen0akit serius adalah berlebihan atau tidak beralasan.
riteria 5iagnostik untuk $angguan 5ismorfik Tubuh
Preokupasi dengan ba0angan #a#at dalam penampilan. 3ika ditemukan sedikit anomali tubuh- kekhawatiran
orang tersebut adalah berlebihan dengan n0ata.
Preokupasi men0ebabkan penderitaan 0ang bermakna se#ara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial-
peker2aan- atau fungsi penting lainn0a.
Preokupasi tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misaln0a- ketidakpuasan dengan
bentuk dan ukuran tubuh pada anorexia ner8osa).
riteria 5iagnostik untuk $angguan )0eri
)0eri pada satu atau lebih tempat anatomis merupakan pusat gambaran klinis dan #ukup parah untuk
memerlukan perhatian klinis.
)0eri men0ebabkan penderitaan 0ang bermakna se#ara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial- peker2aan-
atau fungsi penting lain.
=aktor psikologis dianggap memiliki peranan penting dalam onset- kemarahan- eksaserbasi atau bertahannn0a
n0eri.
$e2ala atau defisit tidak ditimbulkan se#ara senga2a atau dibuat1buat (seperti pada gangguan buatan atau
berpura1pura).
)0eri tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mood- ke#emasan- atau gangguan psikotik dan tidak
memenuhi kriteria dispareunia.
Tuliskan seperti berikut: $angguan n0eri berhubungan dengan faktor psikologis: faktor psikologis dianggap
memiliki peranan besar dalam onset- keparahan- eksaserbasi- dan bertahann0a n0eri.
Sebutkan 2ika:
*kut: durasi kurang dari ; bulan
ronis: durasi ; bulan atau lebih
$angguan n0eri berhubungan baik dengan faktor psikologls maupun kondisi medis umum
Sebutkan 2ika:
*kut: durasi kurang dari ; bulan
ronis: durasi ; bulan atau lebih
(atatan: 0ang berikut ini tidak dianggap merupakan gangguan mental dan dimasukkan untuk mempermudah
diagnosis banding.
riteria 5iagnostik untuk $angguan Somatoform 0ang Tidak 5igolongkan
Satu atau lebih keluhan fisik (misaln0a kelelahan- hilangn0a nafsu makan- keluhan gastrointestinal atau
saluran kemih)
Salah satu (/)atau (.)
/. Setelah pemeriksaan 0ang tepat- ge2ala tidak dapat di2elaskan sepenuhn0a oleh kondisi medis umum 0ang
diketahui atau oleh efek langsung dan suatu Nat (misaln0a efek #edera- medikasi- obat- atau alkohol)
.. 3ika terdapat kondisi medis umum 0ang berhubungan- keluhan fisik atau gangguan sosial atau peker2aan
0ang ditimbulkann0a adalah melebihi apa 0ang diperkirakan menurut riwa0at pen0akit- pemeriksaan
fisik- atau temuan laboratonium.
$e2ala men0ebabkan penderitaan 0ang bermakna se#ara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial- peker2aan-
atau fungsi penting lainn0a.
5urasi gangguan sekurangn0a enam bulan.
$angguan tidak dapat diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain (misaln0a gangguan somatoform-
disfungsi seksual- gangguan mood- gangguan ke#emasan- gangguan tidur- atau gangguan psikotik).
$e2ala tidak ditimbulkan dengan senga2a atau dibuat1buat (seperti pada gangguan buatan atau berpura1pura)
Da-&'ss *e&%r%$ PPD,J
,a&--%a& S')a$'!'r)
(iri utama gangguan ini adalah adan0a keluhan1keluhan ge2ala fisik 0ang berulang1ulang disertai permintaan
pemeriksaan medik- meskipun sudah berkali1kali terbukti hasiln0a negatif dan sudah di2elaskan doktern0a
bahwa tidak ditemukan keluhan 0ang men2adi dasar keluhann0a. Penderita 2uga men0angkal dan menolak
untuk membahas kemungkinan kaitan antara keluhan fisikn0a dengan problem atau konflik dalam kehidupan
0ang dialamin0a bahkan meskipun didapatkan ge2ala1ge2ala anxietas dan depresi.
Tidak adan0a saling pengertian antara dokter dan pasien mengenai kemungkinan pen0ebab keluhan1
keluhann0a 0ang menimbulkan frustasi dan keke#ewaan pada kedua belah pihak
$angguan Somatisasi
Pedoman diagnostik
5iagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
*dan0a ban0ak keluhan1keluhan fisik 0ang berma#am1ma#am 0ang tidak dapat di2elaskan atas dasar kelainan
fisik 0ang sudah berlangsung sedikitn0a . tahun
Tidak mau menerima nasehat atau pen2elasan dari beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik 0ang dapat
men2elaskan keluhann0a
Terdapat disabilitas dalam fungsin0a di mas0arakat dan keluarga 0ang berkaitan dengan sifat keluhan1
keluhann0a dan dampak dari perilakun0a
a. $angguan Somatoform Tak Terin#i
Pedoman diagnostik:
eluhan1keluhan fisik bersifat multipel- ber8ariasi dan menetap- akan tetapi gambaran klinis 0ang khas
dan lengkap dari gangguan somatisasi tidak terpenuhi
emungkinan ada ataupun tidakn0a faktor pen0ebab psikologis belum 2elas- akan tetapi tidak boleh ada
pen0ebab fisik dan keluhan1keluhann0a
b. $angguan 6ipokondrik
Pedoman diagnostik
"ntuk diagnostik pasti- kedua hal ini harus ada :
e0akinan 0ang menetap adan0a sekurangDkurangn0a satu pen0akit fisik 0ang serius 0ang dilandasi
keluhan1keluhann0a- meskipun pemeriksaan 0ang berulang1ulang tidak menun2ang adan0a alasan fisik
0ang memadai- ataupun adan0a preokupasi 0ang menetap kemungkinan deformitas atau perubahan bentuk
penampakan fisik
Tidak mau menerima nasehat atau dukungan pen2elasan dari beberapa dokter bahwa tidak ditemukan
pen0akit atau abnormalitas fisik 0ang melandasi keluhann0a.
#. $angguan 'tonomik Somatoform
Pedoman diagnostik
5iagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
*dan0a ge2ala1ge2ala bangkitan otonomik seperti palpitasi- berkeringat- tremor- muka panas!flushing-
0ang menetap dan mengganggu
$e2ala sub2ektif tambahan menga#u pada sistem atau organ tertentu (ge2ala tidak khas)
Preokupasi dengan dan penderitaan (distress) mengenai kemungkinan adan0a gangguan 0ang serius
(sering tidak begitu khas) dari sistem atau organ tertentu- 0ang tidak terpengaruh oleh hasil pemeriksaan
berulang- maupun pen2elasan dari dokter
Tidak terbukti adan0a gangguan 0ang #ukup berarti pada struktur!fungsi dari sistem atau organ 0ang
dimaksud.
arakter kelima : =9:.,D S 2antung dan sistem kardio8askuler
=9:.,/ S saluran pen#ernaan bagian atas
=9:.,. S saluran pen#ernaan bagian bawah
=9:.,, S sistem pernafasan
=9:.,9 S sistem genito1urinaria
=9:.,: S sistem atau organ lainn0a
d. $angguan )0eri Somatoform 4enetap
Pedoman diagnostik
eluhan utama adalah n0eri hebat- men0iksa- menetap- 0ang tidak dapat di2elaskan sepenuhn0a atas dasar
proses fisiologik maupun adan0a gangguan fisik
)0eri timbul dalam hubungan dengan adan0a konflik emosional atau problem psikososial 0ang #ukup
2elas untuk dapat di2adikan alasan dalam mempengaruhi ter2adin0a gangguan tersebut
5ampakn0a adalah meningkatn0a perhatian dan dukungan- baik personal maupun medis- untuk 0ang
bersangkutan.
e. $angguan Somatoform +ainn0a
Pedoman diagnostik
Pada gangguan ini keluhan1keluhann0a tidak sistem saraf otonom dan terbatas se#ara spesifik pada bagian
tubuh atau sistem tertentu
Tidak ada kaitann0a dengan kerusakan 2aringan
Ta$a(a"sa&a
/. Terapi farmakologis : terapi 0ang diberikan untuk kasus dengan gangguan somatoform bersifat simtomatik
sesuai dengan keluhan somatik pasien dan dapat berupa : analgetika- relaksan otot- antasida. Bila ditemuka n
ge2ala depresi : tambahkan anti depresan bila ditemukan ge2ala anxietas berikan anti anxietas-
.. Psikoterapi suportif
,. Terapi remedial ! edukatif
9. Terapi keluarga
$angguan somatisasi ditatalaksana dengan ikatan terapeutik- per2an2ian teratur- dan inter8ensi krisis.
Penatalaksanaan untuk gangguan kon8ersi adalah sugesti dan persuasi dengan berbagai teknik. Strategi
penatalaksanaan pada hipokondriasis meliputi pen#atatan ge2ala- tin2auan psikososial- dan psikoterapi.
$angguan dismorfik tubuh diterapi dengan ikatan terapeutik- penatalaksanaan stres- psikoterapi- dan
pemberian antidepresan.
Terapi pada gangguan n0eri men#akup ikatan terapeutik- menentukan kembali tu2uan terapi- dan pemberian
antidepresan.
A&$.epresa&
,'('&-a& *e"a&s)e Ker3a 0'&$'4
*nti depresan trisiklik 4enghambat reuptake
:16T!)E se#ara tidak selektif
*mitriptilin- imipramin-
desipramin- nortriptilin-
klomipramin
SS&Is (sele#ti8e serotonin
reuptake inhibitors
4enghambat se#ara
selektif reuptake :16T
=luoksetin- paroksetin-
sertralin- flu8oksamin
4ixed 5*!)E reuptake 4enghambat reuptake TraNodon- nefaNodon-
Inhibitor 5*!)E se#ara tidak selektif mirtaNapin- bupropion-
maprotilin- 8enlafaksin
4*' inhibitors 4enghambat akti8itas
enNim 4*'
PhenelNine- tran0l#0promine
K')p("as
ehidupan 0ang bergantung pada orang lain
Sui#ide.
Pe&9e-a4a&
Pertama- mulai berolah raga dengan baik dan teratur serta men2aga pola makan dengan asupan giNi 0ang
seimbang. 6al ini berguna untuk men2aga metabolism tubuh. Sehingga men2adi prima.
edua- *pabila gangguan serangan #emas akan rasa sakit men0erang- katakan pada diri anda stop- lalu lakukan
relaksi dengan #ara mengatur aliran nafas anda.
etiga- +akukan lah medi#al #he#k up / tahun / kali- se#ara rutin. 5engan harapan dapat mengetahui kondisi
fisik0ang sebenarn0a (membuat anda tenang)- dan melakukan langkah pen#egahan 2ika ditemukan pen0akit
dalam diri.
Self talk ATubuh sa0a sehat- dan sa0a baik1baik sa2aB. (katakan pada diri anda- setiap hari saat anda ber#ermin
setiap saat- dan katakan 2uga Aindahn0a hari ini- sa0a bers0ukur karena tuhan masih mengi2inkan sa0a menikmati
setiap karunia)0aB
Pr'-&'ss
Prognosis pada gangguan somatoform sangat ber8ariasi- tergantung umur pasien dan sifat gangguann0a (kronik
atau episodik). "mumn0a- gangguan somatoform prognosisn0a baik- dapatditangani se#ara sempurna. Sangat
sedikit sekali 0ang mengalami eksarsebasi- dapat ber8ariasidari mild1se8ere dan kronis. Pengobatan 0ang lebih
awal dan men2adikan prognosis men2adilebih baik. Se#ara independen tidak meningkatkan risiko kematian.
ematian lebih disebabkankarena upa0a bunuh diri. (aplan- /MMM)
5. ASPEK KLINIS ,AN,,UAN SO*ATISASI
*dult SomatiNation In8entor0 0ang mengungkap seberapa tinggi somatisasi pada sub2ek pada penelitian. *spek1
aspek 0ang terdapat pada alat ukur adalah ge2ala sakit umum- ge2ala gastrointestinal- ge2ala sakit organ seksual-
serta saraf temu.
o Empat ge2ala n0eri: riwa0at n0eri 0ang berhubungan dengan sekurangn0a empat tempat atau fungsi 0ang
berlainan (misaln0a kepala- perut- punggung- sendi- anggota gerak- dada- rektum- selama menstruasi- selama
hubungan seksual- atau selama miksi)
o 5ua ge2ala gastrointestinal: riwa0at sekurangn0a dua ge2ala gastrointestinal selain n0eri (misaln0a mual-
kembung- muntah selain dari selama kehamilan- diare- atau intoleransi terhadap beberapa 2enismakanan)
o Satu ge2ala seksual: riwa0at sekurangn0a satu ge2ala seksual atau reproduktif selain dari n0eri (misaln0a
indiferensi seksual- disfungsi erektil atau e2akulasi- menstruasi tidak teratur- perdarahan menstruasi
berlebihan- muntah sepan2ang kehamilan).
o Satu ge2ala pseudoneurologis: riwa0at sekurangn0a satu ge2ala atau defisit 0ang mengarahkan pada kondisi
neurologis 0ang tidak terbatas pada n0eri (ge2ala kon8ersi seperti gangguan koordinasi atau keseimbangan-
paralisis atau kelemahan setempat- sulit menelan atau ben2olan di tenggorokan- afonia- retensi urin- halusinasi-
hilangn0a sensasi atau n0eri- pandangan ganda- kebutaan- ketulian- ke2angH ge2ala disosiatif seperti amnesiaH
atau hilangn0a kesadaran selain pingsan).
Skor tinggi pada skala somatisasi menun2ukkan tinggin0a gangguan somatisasi dan begitu pula sebalikn0a. Skala
somatisasi tersebut terdiri atas ,: pertan0aan dengan memakai : kategori 2awaban- 0aitu:
(/) Tidak terganggu sama sekali
(.) Sedikit terganggu
(,) *gak terganggu
(9) Terganggu sekali
(:) Sangat terganggu sekali
4anifestasi:
a. *dan0a beberapa keluhan fisik (multiple s0mptom) 0ang berulang- dimana ketika diperiksa se#ara
fisik!medis- tidak ditemukan adan0a kelainan tetapi ia tetap kontin0u memeriksakan diri. $angguan tidak
mun#ul karena penggunaan obat. eluhan 0ang umumn0a- misaln0a sakit kepala- sakit perut- sakit dada-
menstruasi tidak teratur- dll
b. Pasien menun2ukkan keluhan dengan #ara histrionik- berlebihan- seakan tersiksa!merana.
#. Berulang memeriksa diri ke dokter- kadang menggunakan berbagai obat- dirawat di &S bahkan dilakukan
operasi.
d. Sering ditemukan masalah perilaku atau hubungan personal seperti kesulitan dalam pernikahan.
<. KELUAR,A SAKINA82 *A=ADDA82 =ARA8*A8
Sa"&a4 )a6a..a4 6ara4)a4.
ata ASa"&a4B. Sakinah merupakan pondasi dari bangunan rumah tangga 0ang sangat penting. Tanpan0a- tiada
mawaddah dan warahmah. Sakinah itu meliputi ke2u2uran- pondasi iman dan taCwa kepada *llah S>T.
5alam *l TurUan pun dikatakan bahwa suatu saat- akan ban0ak orang 0ang saling berkasih sa0ang di dunia-
tetapi di akhirat kelak mereka akan bermusuhan- men0alahkan dan saling melempar tanggung 2awab. e#uali
orang1orang 0ang berkasih sa0ang dilandasi dengan #inta kepada *llah S>T. ata adalah )a6a..a4.
4awaddah itu berupa kasih sa0ang. Setiap mahluk *llah kiran0a diberikan sifat ini- mulai dari hewan sampai
manusia. 5alam konteks pernikahan- #ontoh mawaddah itu berupa Ake2utanB suami untuk istrin0a- begitu pun
sebalikn0a. 4isaln0a suatu waktu si suami bangun pagi1pagi sekali- membereskan rumah- men0iapkan sarapan
untuk anak1anakn0a. 5an ketika si istri bangun- hal tersebut merupakan ke2utan 0ang luar biasa.
ata terakhir adalah 6ara4)a4. >arahmah ini hubungann0a dengan kewa2iban. ewa2iban seorang suami
menafkahi istri dan anak1anakn0a- mendidik- dan memberikan #ontoh 0ang baik. ewa2iban seorang istri untuk
menaUati suamin0a. Intin0a warahmah ini kaitann0a dengan segala kewa2iban.
Ke6a31a& S%a) Is$r .a(a) Is(a)
8AK BERSA*A SUA*I ISTRI
/. Suami istri- hendakn0a saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah. (*r1&um: ./)
.. 6endakn0a saling memper#a0ai dan memahami sifat masing1masing pasangann0a. (*n1)isaU: /M L *l1
6u2uraat: /D)
,. 6endakn0a menghiasi dengan pergaulan 0ang harmonis. (*n1)isaU: /M)
9. 6endakn0a saling menasehati dalam kebaikan. (4uttafaCun *laih)
SUA*I KEPADA ISTRI
/. Suami hendakn0a men0adari bahwa istri adalah suatu u2ian dalam men2alankan agama. (*t1aubah: .9)
.. Seorang istri bisa men2adi musuh bagi suami dalam mentaati *llah #lan &asul1)0a. (*t1Taghabun: /9)
,. 6endakn0a senantiasa berdoUa kepada *llah meminta istri 0ang sholehah. (*I1=urCan: J9)
9. 5iantara kewa2iban suami terhadap istri- ialah: 4emba0ar mahar- 4emberi nafkah (makan- pakaian- tempat
tinggal)- 4enggaulin0a dengan baik- Berlaku adil 2ika beristri lebih dari satu. (*I1$haNali)
:. 3ika istri berbuat V)us0uNU- maka dian2urkan melakukan tindakan berikut ini se#ara berurutan: (a) 4emberi
nasehat- (b) Pisah kamar- (#) 4emukul dengan pukulan 0ang tidak men0akitkan. (*n1)isaU: ,9) R V)us0uNU
adalah: edurhakaan istri kepada suami dalam hal ketaatan kepada *llah.
;. 'rang mukmin 0ang paling sempurna imann0a ialah- 0ang paling baik akhlakn0a dan paling ramah terhadap
istrin0a!keluargan0a. (TirmudNi)
J. Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartan0a untuk istri dan anakn0a.(*th1ThalaC: J)
K. Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrin0a. (TirmidNi)
M. 6endaklah 2angan selalu mentaati istri dalam kehidupan rumah tangga. Sebaikn0a terkadang men0elisihi
mereka. 5alam men0elisihi mereka- ada keberkahan. (BaihaCi- "mar bin hattab ra.- 6asan Bashri)
/D. Suami hendakn0a bersabar dalam menghadapi sikap buruk istrin0a. (*bu %aUla)
//. Suami wa2ib menggauli istrin0a dengan #ara 0ang baik. 5engan penuh kasih sa0ang- tanpa kasar dan Nhalim.
(*n1)isaU: /M)
/.. Suami wa2ib memberi makan istrin0a apa 0ang ia makan- memberin0a pakaian- tidak memukul wa2ahn0a-
tidak menghinan0a- dan tidak berpisah ran2ang ke#uali dalam rumah sendiri. (*bu 5awud).

Anda mungkin juga menyukai