Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL

ANALISIS PICO
PICO
PICO singkatan yang digunakan untuk menggambarkan empat elemen dari pertanyaan klinis
yang baik.
PPatient
IIntervention
CComparison
OOutcome
Elemen
Patient
pertanyaan
klinis

analisis

Pasien
dengan
stroke
akut,

Intervention (or cause,


prognosis)

Comparison
(optional)

Outcome

What is the clincial


What is the main intervention Is there an alternative outcome, including
or therapy you wish to
treatment to
a time horizon if
consider?
compare?
relevant?
Including an exposure to
Including no disease,
disease, a diagnostic test, a
placebo, a different
prognostic factor, a treatment, a prognotic factor,
patient perception, a risk factor, absence of risk
etc.
factor, etc.
Triage, evaluasi segera,
none
Mencegah
pengkajian inisial, rujuk ke unit
komplikasi dan
sroke atau spesialis, mencegah
menurunkan
komplikasi.
morbiditas dan
mortalitas karena
stroke.
Triage dengan FAST atau
ABCD2
Initial assessment dengan
airway, breathing, circulation,
diability, other.
Mencegah komplikasi dengan
mobiliasasi awal dan
mempertahankan hidrasi cairan
yang adekuat dan kolaborasi
pemberian antiplatelet terapi.

Berdasarkan jurnal, bagian terpenting dalam manajemen stroke akut dan penurunan stroke yang
menyebabkan kematian adalah mencegah komplikasi dalam waktu 24-48 jam pertama, sehingga
untuk mencapai tujuan tersebut maka tugas perawat adalah melakukan :
1. Triage :

Stroke adalah medical emergency (memerlukan penanganan dan pengobatan dengan


segera)
Pasien dengan suspected atau actual stroke harus ditriage dengan ATS (Australia triage
scale ) kategori 2
Menggunakan criteria FAST untuk mengidentifikasi stroke
Ffacial weakness: dapatkah pasien tersenyum?
Aarm weakness: dapatkah pasien mengngkat kedua tangannya?
Sspeech difficulty: dapatkah pasien berbicara jelas dan mengerti apa yang dikatakan?
Ttime to act: should be seen <10 menit
Pasien dengan gejala TIA memanjang (>60 menit) harus ditriase sebagai stroke
menggunakan stratifikasi resiko ABCD2 untuk mengidentifikasi pasien dengan TIA
dengan resiko tinggi stroke.
A : age 60 tahun
B : blood pressure tekanan darah sistolik >140 mmhg atau tekanan darah diastolic 90
mmhg
C : clinical Hx kelemahan unilateral, gangguan berbicara
D : duration > 10 menit
D : diabetes

2. Initial assessment (pengkajian inisial/awal)


AIRWAY
Kesadaran umum, dipuasakan.
BREATHING
Frekuensi pernapasan, usaha bernapas, SpO2 (berikan oksigen tambahan bila SpO2 <92%),
auskultasi dada
CIRCULATION
Heart rate (pols), tekanan darah, EKG 12 lead
Pertimbangkan untuk monitor jantung bila ada aritmia/ ketidaknormalan EKG
Pemasangan IV line (pertimbangkan pemberian infuse bila ada tanda klinis dehidrasi/
mempertahankan cairan bila tidak ada masukan cairan per oral (dipuasakan) diskusikan dengan
dokter.

DISABILITY
Observasi neurologis (GCS dan pupil)
Kadar gula darah
OTHER
Suhu
Parameter yang dilaporkan dengan segera pada dokter:
Airway/ breathing:

Stridor/ ancaman pada jalan napas


RR <8 atau <30 kali per menit
SpO2 <90% pada pemberian O2 10 L/menit

Circulation :

HR <40 atau >150 kali per menit


TD sistolik >210 mmhg
TD diastolic >120 mmhg
TD sistolik <90 mmhh

Disability :

GCS <13 atau penurunan GCS >2 point


Aktivitas kejang
Kadar gula darah >8 mmol/L
Temperature >37,8 C

Perawatan lanjutan
rekomendasi
Vital sign (HR,RR, TD, Spo2, suhu)

rasional
Hypoxia meningkatkan injury
serebral
Hipertermia pada stroke akit
Semua diobservasi setiap jam selama
meningkatkan resiko hasil yang
4 jam pertama ( 2 jam bila normal)
buruk, kematian dan infark size
Lapor bila ada ketidaknormalan
(luasnya infark)
Lanjutkan observasi tiap jam bila ada
Identifikasi dan tangani penyebab
ketidaknormalan
lain dari hipertensi (nyeri, muntah da

retensi urin)

Observasi neurologis:

Tiap 30 menit pada 2 jam pertama


Tiap jam pada 2 jam kedua
Tiap 4 jam selama 24 jam
Bila ada masalah dalam GCS
observasi neurologis tiap 30 menit
dan laporr dokter

Kadar gula darah:

Tiap 4 jam (bahkan pada pasien


bukan dengan Diabetes)
Laporkan bila terjadi
ketidaknormalan

Manajemen cairan:

Pertahankan infuse (IVFD) bila tidak


ada pemasukan per oral
Tangani denhidrasi bila ada tanda
klinis
Tujuan untuk mempertahankan
normovolemia dan tidak kelebihan
cairan
Pertahankan lembar observasi
balance cairan

Hiperglikemia diasosiasikan dengan


peningkatan mortalitas dan
penurunan hasil fungsional
Kadar gula darah >8 mmol/L
diketahui sebagai predictor mortalitas
Haemoconcentration merusak aliran
pembuluh darah otak

Cairan yang adekuat diperlukan


untuk mencegah atau mengatasi
dehidrasi

Venous thrombo embolism prophylaksis

Sesuai dengan kebijakan RS atau


IGD

Resiko DVT setelah stroke 25-50%

Resiko decubitus berhubungan


dengan mobilitas yang kurang

Gangguan menelan diasosiasikan


dengan peningkatan mortalitas
setelah stroke

Perawatan anggota gerak


(ekstremitas) yag kurang dapat
menyebabkan joint subluxation, nyeri
bahu, penurunan fungsi kegunaan

Keteter urinaria diasosiasikan


dengan tingginya angka infeksi
nasokomial

Aspirin < 48 jam dari serangan stroke


akut menurunkan kematian awal dan

Pressure area assessment and prophylaksis

Sesuai dengan kebijakan RS atau IgD

Dipuasakan :

Sampai ada pengkajian kemampuan


dalam menelan

Perawatan ekstremitas:

Cegah shoulder subluxation (support


sangga tangan yang terkena dengan
bantal, tidak menarik bahu,
pertimbangkan untuk penggunaan
collar dan cuff.

Continence care:

Hindari penggunaan indwelling


catheter sebagai manajemen inisial
pada penanganan inkontinensia

CT kepala:

Cek CT kepala setelah pada saat di


iGD atau setelah keluar dari igd (
lebih awal bila ada indikasi klinis)

Aspirin:

300 mg oral / NGT jika tidak ada


perdarahan
Pertimbangkan untuk penggunaan
clopidogrel bila alergi terhadap
aspirin

kekambuhan stroke

Anda mungkin juga menyukai