Persimpangan Jalan Sutera Utama dan Jalan Jalur Sutera, Alam Sutera, Tangerang
Komentar
Kanalisasi ini dibuat agar kendaraan yang berasal dari Jalan Jalur Sutera dapat langsung
menuju ke Jalan Sutera Utama atau menuju pintu tol. Apabila ingin menuju ke Jalan Sutera
Utama, maka pengemudi dapat mengambil arah kiri. Sedangkan pada arah sebaliknya,
yaitu kanan, terdapat pintu tol. Kanalisasi ini dibuat dengan tipe raised island agar
memberikan batas pengambilan jalur yang tegas.
Persimpangan Pintu Tol Kebon Jeruk arah Jakarta dan Jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat
Komentar
Pada daerah ini, pintu masuk dan keluar Tol Kebon Jeruk dibuat secara berurutan (depanbelakang). Kanalisasi ini dibuat agar kendaraan yang keluar dari pintu tol kebon jeruk arah
Jakarta dapat langsung mengambil jalur ke Jalan Kedoya Raya tanpa merasa terganggu
dengan kendaraan yang akan masuk tol Kebon Jeruk. Kendaraan bergerak dari arah kanan
ke kiri, dan apabila kendaraan tersebut akan masuk ke jalan tol, pengemudi akan
mengarahkan kendaraannya untuk mengambil jalur paling kiri sehingga bisa putar balik
agar masuk ke pintu tol Kebon Jeruk. Kanalisasi ini dibuat dengan tipe ghost island sebagai
bentuk antisipasi apabila pengemudi berganti pikiran untuk tidak jadi menggunakan tol
sehingga pengemudi bisa langsung bergerak lurus untuk terus melaju di Jalan Kedoya
Raya.
Gambar 2.1 Rambu Perintah, Wajib Mengikuti Arah yang Ditentukan Pada Bundaran
Lokasi
Rambu ini merupakan rambu dari segi ketentuan dan lokasi penempatannya tepat. Rambu
ini dipasang tepat pada bagian bundaran yang terletak di depan pintu tol alam sutera
sehingga pengemudi dapat dengan mudah melihatnya. Selain itu, warna yang digunakan
juga sesuai dengan ketentuan rambu perintah, yaitu menggunakan warna dasar biru dan
lambang/tulisan yang berwarna putih.
2
1
Gambar 2.2 Rambu Larangan, Dilarang Masuk, yang Tidak Memenuhi Aturan
Lokasi
Rambu ini merupakan rambu yang tidak tepat sebab rambu 1 dan rambu 2 ditempatkan
pada lokasi yang tidak sesuai. Seharusnya rambu 1 dan rambu 2 diletakkan pada posisi x
seperti yang tertera pada gambar 2.3. Posisi rambu pada kondisi asli sering menimbulkan
kebingungan kepada para pengemudi karena rancu. Hal ini disebabkan karena pada
kondisi existing, pengemudi masih diperbolehkan untuk masuk ke jalan tersebut tanpa
masuk ke jalan tol dan melakukan putar balik karena di depan putar balik tersebut
terdapat sebuah gedung yang hanya dapat diakses dengan melakukan putar balik tersebut
apabila datang dari arah Puri Indah.
Marka pada Jalan Meruya Ilir diberikan putus-putus sebagai tanda pengguna jalan
diperbolehkan untuk melewati garis tersebut atau mengambil jalur yang lain, marka
tersebut dipergunakan untuk membatasi lajur satu dengan yang lainnya.
Marka jalan melintang pada Jalan Puri Indah Raya digunakan agar kendaraan melambat di
area tersebut sehingga pejalan kaki dapat menyebrang.
Tol Jakarta-Merak KM 11
Komentar
Marka ini merupakan marka lambang yang menyatakan sebuah perintah untuk
menegaskan bahwa bus dan truk harus berada pada lajur tersebut. Hal ini dilakukan agar
bus dan truk tidak mengganggu kendaraan lain yang sedang bergerak dengan kecepatan
tinggi di Jalan Tol.
Primary Signal diperlukan pada persimpangan di Jalan Panjang untuk mengatur arus lalu
lintas dari arah yang berbeda-beda pada simpang empat tersebut sehingga tidak terjadi
kemacetan.
Secondary Signal terletak di sebrang persimpangan untuk kendaraan yang berada di posisi
antrian agak depan namun jauh dari lokasi primary signal. Hal ini diperlukan agar reflek
dari semua pengemudi yang berada pada antrian tersebut mempunyai reflek yang sama
dengan pengemudi yang melihat primary signal sehingga tidak menimbulkan kemacetan.
10
Overhead Signal digunakan pada persimpangan agar kendaraan yang berada di bagian
belakang antrian dapat melihat sinyal dengan jelas. Pada persimpangan ini sering terjadi
kemacetan sehingga sangat diperlukan pemasangan overhead signal agar kendaraan yang
berada di depan dan belakang waktu penerimaan sinyalnya sama.
11