menyebabkan berkurangnya cairan tubuh dengan cepat.Pengeluaran cairan melalui keringat ini
berfungsi untuk mengeluarkan panas dari tubuh.Pada latihan fisik yang berat kehilangan cairan
tubuh melalui dua mekanisme yaitu:
a.Latihan fisik menyebabkan meningkatnya kecepatan ventilasi sehingga jumlah cairan yang
hilang melaui saluran pernafasan akan meningkat.
b.Latihan fisik menyebabkan meningkatnya produksi panas pada tubuh dengan konsekwensi
meningkatnya cairan yang hilang melalui keringat.
B.PEMBAGIAN CAIRAN TUBUH
1.Cairan ekstrasel dan cairan intrasel
Cairan tubuh terdiri atas cairan ekstrasel dan caiaran intrasel.Dimana 1/3 dari cairan tubuh
total terdiri dari cairan ekstrasel dan 2/3 merupakan cairan intrasel.Distribusi cairan tubuh
adalah sebagai berikut:a. Otot 50%, b. Kulit 20%, c. Darah 20% dan Organ-organ lain 20%.
A.CAIRAN EKSTRASEL
Cairan ekstrasel adalah semua cairan yang terdapat diluar sel atau biasa disebut CES.Cairan
ekstrasel terdiri dari ion-ion dan berbagai bahan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel untuk
mempertahankan
fungsi
sel,seperti
pertumbuhan,perkembangan
dan
fungsi
khusus
lainya.Karena peranannya yang penting ini,maka cairan ekstrasel disebut juga internal
environment.Cairan ini bergerak secara constant pada seluruh tubuh dan ditransport secara
cepat kedalam sirkulasi melalui dinding kapiler.Cairan ekstrasel terdiri atas beberapa komponen
yaitu:Plasma,Cairan interstitial dan Cairan transeluler.
B.CAIRAN INTRASEL
Sekitar 25 liter dari 40 liter cairan dalam tubuh kita terdapat dalam 100 triliun sel,disebut
cairan intraseluler yang meliputi 2/3 dari seluruh cairan tubuh.Cairan intrasel juga biasa disebut
CIS.Cairan intrasel yang terdapat pada setiap sel mempunyai komposisi yng berbeda,tetapi
konsentrasinya dari tiap komposisi ini dapat dikatakan sama dari sel satu ke sel lainya.Cairan
intrasel ini mempunyai pH yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pH pada cairan
ekstrasel yaitu berkisar 6,8 samapai 7,2.
2.CAIRAN INTERSTITIAL
Cairan interstitial merupakan cairan yang terdapat diantara sel,termasuk diantaranya
adalah cairan linfe.Cairan interstitial merupakan 75% dari jumlah cairan ekstrasel atau kurang
lebih 10.5liter pada seseorang dengan berat badan 70kg.
3.CAIRAN TRANSELULAR
Cairantranselular dipisahkan dengan cairan ekstrasel lainya oleh lapisan sel epitel.Cairan
transelular merupakan cairan yang terdapat pada lumen saluran pencernaan,keringat,cairan
serebrospinal,cairan
pleura,cairan
pericardial,cairan
intra
okuler,cairan
synovial,cairan
peritoneum,empedu dan cairan kokhlea.Cairan yang terdapat pada lumen saluran pencernaan
merupakan dari seluruh cairan transelular,disusul oleh cairan serebrospinalis dan empedu.
muatan negative atau anion,sehingga kation atau muatan positif harus ada untuk mengimbangi
tiap molekul protein.Komposisi dari elektrolit baik pada intraseluler maupun pada plasma
adalah:
a.Kation :
Natrium(Na+),Kalium(K+),Kalsium(Ca++),Magnesium(Mg++)
b.Anion:
Klorida(Cl-),Bikarbonat(HCO3-),Fosfat(HPO42-),Sulfat(SO42-) dan protein.
Cairan ekstrasel mengandung banyak kation dan anion juga bahan nutrisi untuk sel.bahan
nutrisi untuk sel tersebut seperti:oksigen,glucose,asam lemak dan asam amino.cairan ekstrasel
juga mengandung karbondioksida yang ditransport dari sel menuju keparu-paru untuk
diekskresi,serta berbagai hasil metabolisme dari sel yang akan diekskresi melalui ginjal.
D.DINAMIKA DAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH.
Dalam menjalankan fungsinya,tubuh selalu berusaha mempertahan kan keseimbangan
antara cairan ekstrasel dan cairan intrasel.Salah satu hal yang merupakan masalah penting
dalam kedokteran klinis adalah mempertahankan cairan tubuh yang sesuai dan memelihara
keseimbangan yang sempurna antara volume cairan ekstrasel dan volume cairan intrasel pada
orang yag sakit.Dalam bahasan ini kita akan membicarakan berbagai factor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan serta factor osmotic yang menyebabkan perpindahan cairan antara ruang
ekstrasel dan ruang intrasel.
1.Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh
Peristiwa ini terjadi dalam tiga fase yaitu:
a.Fase pertama:
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh kedalam system sirkulasi,nutrisi dan
oksigen diambil dari paru-paru dan traktus gastrointestinal.
b.Fase kedua:
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
c.Fase ketiga :
Cairan dan substansi yang ada didalamnya berpindah dari cairan interstitial
masuk kedalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membrane sel yang
B.DIFUSI
Materi
padat,partikel
berpindah
dari
konsentrasi
tinggi
kerendah.Faktor
yang
lebih tinggi dari cairan intrasel maka air akan keluar dari sel melalui proses
osmosis,memekatkan cairan intrasel dan mengencerkan cairan ekstrasel.Hal ini menyebabkan
sel akan mengkerut,sampai konsentrasi ekstrasel dan intrasel menjadi seimbang.
Perpindahan air melalui membrane dengan proses osmosis dapat terjadi dengan begitu
cepat sehingga setiap gangguan keseimbangan osmosis antara kedua kompartemen cairan
tubuh disetiap jaringan akan segera dikoreksi dalam beberapa detik atau menit.Namun pada
seluruh tubuh kecepatan osmosis tidak berlangsung sedemikian cepatnya oleh karena cairan
yang masuk kedalam tubuh harus melalui saluran pencernaan,selanjutnya ditransport oleh
darah keseluruh jaringan sebelum proses osmosis berlangsung.Pada orang normal dibutuhkan
sampai 30 menit untuk tercapainya keseimbangan osmosis diseluruh tubuh setelah minum air.
ASUPAN CAIRAN DAN HALAUAN CAIRAN
Osmoreseptor memantau osmolalitas,akan mendeteksi kehilangan cairan dan akan
mengaktifkan
pusat
rasa
haus.Cairan
dikeluarkan
melalui
ginjal
dan
saluran
gastrointestinal.Kehilangan air diatur oleh saraf simpatis.Dua macam kehilangan air yaitu:
1.Kehilangan air tak kasat mata.Ginjal melaui produksi urine(400-1500ml).
2.Kehilangan air kasat mata.Skin dan keringat (350-400ml),lungs(350-400ml) dan saluran
pencernaan melalui feces(100-200ml).
Mekanisme terjadinya haus melalui peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel akan
merangsang osmoreseptor dihipothalamus.Rangsangan ini akan dihantarkan keneuron
hypothalamus yang mensintesis vasopressin.Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior
kedalam darah dan akan berikatan dengan reseptornya diduktus koligen.Ikatan vasopressin
dengan reseptornya memicu terbentuknya aquaporin yaitu kanal air dimembran bagian apeks
duktus koligen.Pembentukan aquaporin ini memungkinkan terjadinya reabsorpsi cairan kevasa
recta.Hal ini menyebabkan urine yang terbentuk diduktus koligen menjadi sedikit dan
hiperosmotik atau pekat,sehingga cairan didalam tubuh akan tetap dipertahan kan.Pengaturan
fisiologis asam basa dilakukan oleh paru-paru dan ginjal.
1.ELEKTROLIT EKSTRASEL
Kation utama diekstraseluler adalah Na berfungsi membantu saraf dan sel otot
berinteraksi.Klorida berfungsi mempertahankan tekanan osmotic.Diperlukan oleh sel mukosa
lambung untuk memproduksi asam hidroklorida.Kalsium sebagai kation utama yang ikut serta
dalam pembentukan tulang dan gigi,berfungsi mensetabilkan membrane sel dan mengurangi
permeabilitas terhadap Na dan transmit inpuls saraf dan untuk kontraksi otot.Bikarbonat
menjadi agen buffer dalam darah.
2.ELEKTROLIT INTRASEL
Kation utama diintraseluler adalah K berfungsi mengatur eksitabilitas atau ambang
rangsang merupakan konduksi impuls saraf,mengatur potensial membrane,mengatur kontraksi
otot dan kemampuan berespon membrane miokardia dan mengontrol osmolalitas
intrasel.Fosfor penting untuk metabolism energy,memainkan peranan dalam meneralisasi
tulang dan gigi,mempertahankan keseimbangan asam-basa.Magnesium sebagai katalis reaksi
enzim,mengatur kontraksi neuromuscular,menciptakan fungsi normal saraf dan system
kardiovaskuler,membantu sintesa protein dan transportasi Na dan K.
KETIDAK SEIMBANGAN ELEKTROLIT
A.KETIDAK SEIMBANGAN NATRIUM
Terjadi hiponatremia atau hipernatremia.Jika Na menurun,tubuh akan menurunkan eksresi
air untuk mempertahankan osmolalitas serum agar normal.Bila berlanjut menurun,maka
volume darah akan dipertahankan.
B.KETIDAK SEIMBANGAN KALIUM
Terjadi hipokalamia karena penggunaan diuretic yang membuang kalium dan hiperkalemia
karena gagal ginjal.
C.KETIDAK SEIMBANGAN MAGNESIUM
Terjadi
hipomagnesemia
yang
menurunkan
iritabilitas
neuromuscular
dan
METABOLIK,Disebabkan
oleh
kehilangan
CO2
yang
berlebihan
akibat
Dehidrasi dapat dibagi menurut perubahan volume yang terjadi dan konsentrasi osmolar
cairan ekstrasel.Dengan demikian dehidrasi dapat dibagi menjadi:
A.DEHIDRASI ISOSMOTIK
Pada dehidrasi ini,pada awalnya yang hilang berasal dari plasma dan kemudian diganti oleh
cairan dari ruang interstitial.Tidak terjadi perubahan osmolalitas cairan ekstrasel sehingga tidak
B.DEHIDRASI HIPEROSMOTIK
Pengeluaran cairan dari plasma akan menimbulkan keadaan hiperosmotik,sehingga cairan
akan keluar dari ruang interstitial menuju ke plasma.Peningkatan osmolalitas caiaran interstitial
akan menyebabkan cairan dari ruang intrasel akan masuk keruang ekstrasel.Ahirnya baik cairan
ekstrasel
maupun
cairan
intrasel
akan
berkurang.Penyrbab
dehidrasi
hiperosmotik
C.DEHIDRASI HIPOSMOTIK
Pada dehidrasi hiposmotik,pada awalnya kehilangan NaCl juga akan menyebabkan
kehilangan air.Keadaan ini akan diikuti dengan terjadinya retensi air oleh ginjal,tetapi
kehilangan NaCl akan tetap berlangsung.Keadaan ini akan menyebabkan menurunya
osmolalitas cairan ekstrasel dan terjadi perpindahan cairan dari ruang ekstrasel menuju ke
ruaang intrasel.Pada ahirnya volume cairan ekstrasel
intrasel
akan
meningkat
dan
osmolalitas
cairan
dan
cairan
intrasel
G.
DAN ASAM
1.USIA
Tubuh bayi memiliki proporsi lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa seperti yang
sudah digambarkan pada table diatas,namun juga memiliki kerentanan untuk mengalami
kehilangan volume cairan.Pada lansia,elastisitas kulit menurun 45%-50% dari berat
badan;kehilangan massa otot dan proporsi lemak meningkat.Area menilai turgor kulit:
Forehead
Sternum
Abdomen
RENAL-Menurun filtrasi,meningkatkan pengeluaran cairan;ekskresi sisa metabolism
menurun.mssa otot-resiko tinggi didehidrasi dan penurunan pemasukan cairan.
NEURO-berkurang reflex seperti pada pusat rasa haus;
ENDOKRIN,Atrofi otot dan adrenal;regulasi Na dan K berkurang resiko hiponatremia dan
hiperkalemia.
2.UKURAN TUBUH
Individu gemuk dan wanita memiliki sedikit proporsi air karena wanita memiliki lemak pada
payudara dan paha disbanding pria.
3.TEMPERATUR LINGKUNGAN
4.GAYA HIDUP
Kebiasaan yang mempegaruhi keseimbangan cairan yaitu: diet,stress dan olahraga.
5.KONDISI SAKIT
6.TINDAKAN MEDIS
7.PENGOBATAN
8.PEMBEDAHAN.