Anda di halaman 1dari 51

PRESENTASI KASUS

Tumor Rektosigmoid

Pembimbing :
dr. Taslim Poniman, Sp.B(K)BD
Presentan:
Uswatun Hasanah P., Eko Prayoga
1110103000037

PENDAHULUAN
Insidens

karsinoma kolon dan rektum di


Indonesia cukup tinggi, demikian juga
angka kematiannya.
Insidensi pada wanita = pria
Di negara Barat, perbandingan insidens
lelaki dengan perempuan adalah 1:3
Sekitar 75% ditemukan rektosigmoidkit
usia lanjut
Merupakan peny

ILUSTRASI
KASUS

IDENTITAS
Nama

: Ny. SA
No RM
: 01324162
Usia
: 60 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Regalia No.3 RT
006/06 Susuran Ciracas,
Jakarta
Timur
Pekerjaan
: IRT
Status
: Kawin
Pendidikan
: SLTA

ANAMNESIS
Anamnesis didapatkan berdasarkan
alloanamnesis dan data rekam medik pada
tanggal 14 November 2014.
Keluhan

utama :
Sakit perut sejak 1 bulan SMRS

RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Ny. SA, 60 tahun datang IGD RSF tanggal 02 November
2014 dengan keluhan sakit perut sejak 1 hari SMRS.
Pasien datang ke IGD RSF dengan keluhan sakit perut pada bagian bawah,
seperti ditekan, hilang timbul, dan sakit tidak bisa ditahan, disertai BAB
berdarah. Pasien sudah berencana operasi kanker dibagian
perut tanggal 30/10/2014 tetapi tidak jadi karena kamar
rawat inap penuh. Selama itu pasien dirawat di rumah.
Pasien merasakan perut sakit sejak 3 bulan yg lalu dan
sempat dirawat di R.S Pasar Rebo dan disarankan ke RSF

Sejak satu tahun yang lalu, pasien mengalami gangguan BAB, BAB sering,
dgn konsistensi awalnya keras kemudian lunak sampai cair, jumlah sedikit,
berwarna kehitaman disertai darah, dan ampas, lendir tidak tahu, mual tapi
tidak muntah, demam tidak ada.

Saat ini pasien masih mengeluh sakit perut


bagian bawah dan perut kanan bawah seperti
ditekan, hilang timbul, setiap 1 jam, sakit
sampai tidak tertahan. Disertai mual tapi tidak
sampai muntah,
nafsu makan menurun, BAB berdarah, konsistensi
cair, berwarna merah segar, lendir tidak diketahui
pasien, BAB 15 kali sehari, jumlahnya 1
gelas kecil, badan terasa lemah dan lemas, berat
badan turun sampai 10 kg selama 1 tahun
terakhir

Saat ini pasien tidak menstruasi lagi, berhenti sejak 10 tahun


yang lalu, mempunyai 4 anak, pernah menggunakan KB jenis
pil.

RPD

HT (-), DM (-), peny.jantung (-), asma (-), alergi (-).


Pasien pernah menjalani operasi apendisitis 2
tahun yang lalu.

RPK

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama di


keluarga pasien. HT (-), DM (-), peny.jantung (-),
asma (-), alergi (-). Riwayat tumor ataupun
keganasan tidak diketahui.

Pasien jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dam


buah-buahan. Konsumsi makan cepat saji jarang,
makan yang dipanggang atau dibakar jarang,
Riwayat
Pasien tidak merokok. Riwayat alkohol (-), obatsosial
obatan (-).

PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes

: Tampak sakit sedang /CM / VAS (6-7)


Tanda vital : TD : 110/70 mmHg Nadi : 68x/menit
: Suhu : 37C RR : 20x/menit
Kepala
: bentuk normal, rambut berwarna putih hitam,
terdistribusi merata, dan tidak mudah dicabut.
Mata : bentuk normal, kedudukan kedua bola mata
simetris,
palpebra superior dan inferior oedema (-),
pupil bulat isokor, CA +/+, SI -/ Hidung
: bentuk normal, tidak ada deviasi septum, secret
-/-.
Telinga
: bentuk normal, serumen -/ Mulut : bentuk normal, bibir agak kering, faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1.
Leher : bentuk normal, trakea di tengah, KGB tidak teraba
membesar

Thorax
- Paru :
I : bentuk normal, dada tampak simetris statis
dan
dinamis, retraksi (-)
P : vocal fremitus kanan kiri sama kuat
P : sonor pada kedua lapang paru
A : suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

- Jantung :
I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis teraba di ICS VI midclavicula sinistra
P : pinggang jantung : ICS II parasternal sinistra
batas kanan : ICS V parasternal dekstra
batas kiri : ICS VI midclavicula sinistra
A : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

:
I : tampak datar, simetris. Saat pasien mengkencangkan
perut tidak tampak benjolan
A : bising usus meningkat
P : teraba massa pada abdomen bawah, konsistensi keras,
terfiksir, NT (-)
P : timpani

Ekstremitas
Rektal

: Bentuk normal, oedema -/- dan akral hangat +/+

tocher:
TIA baik, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak teraba
massa, feses berwarna merah kehitaman, nyeri

Pemeriksaan laboratorium 8/11/2014


Pemeriksaan

Hasil

Hemoglobin

10,0 g/dl

Hematokrit

32 %

Nilai rujukan
11,7- 15,5
33-45

Leukosit

12.9 ribu

5000- 10000

Trombosit

448 ribu

150 ribu- 440 ribu

Eritrosit

Pemeriksaan
APTT
Kontrol APTT
PT

3.69 juta/ul

3.80-5.20

Hasil
40 detik
31,5
112,3 detik

Nilai rujukan
27,4-39,3
11,3-14,7

Kontrol PT

13,5

INR

0.89

Pemeriksaan laboratorium 08/11/2014


SGOT

23U/I

0-34

SGPT

15 U/I

0-40

Ureum

15 mg/dl

20-40

Kreatinin

0.4 mg/dl

0,6 -1,5

GDS

140 mg/dl

70-140

Natrium

130 mmol/l

135-147

Kalium

4.00 mmol/l

3,1-5,1

Klorida

98 mmol/l

95-108

RH (+)

Golongan darah

Pemeriksaan CT-Scan abdomen atas & bawah


9/9/2014
Hasil :
Hepar, kandung empedu,lien, kedua ginjal, kedua
kelenjar adrenal, pankreas, buli2, GIT, tulang2,
muskulus dan jaringan lunak kesan normal
Lesi heterogen hipodens dan isodens menyagat kontras
dengan septasi ukuran 8x8x5 cm parametrium dextra
Kesan :
Cyst lobus dextra hepar
Massa parametium dextra DD Cystadenoma ovarium

Colonoscopy
27/09/2014
Anus

: normal
Rektum : tampak massa
ireguler rapuh mudah
berdarah menutupi lumen
Sigmoid, Descending,
transverse, ascending
colon, sekum, terminal
ileum :additional information :
Massa KL 15 cm dari anus.
Skope tidak dapat
dilanjutkan. Biopsi
Kesimpulan : Massa rektum.
DD/ CA rekti?
Saran :Tunggu hasil PA

Pemeriksaan Patologi Anatomi


4/10/ 2014
Kesimpulan :
Intramukosal adenokarsinima
rektum. Kemungkinan invasi lebih
dalam belum dapat diabaikan.

Pemeriksaan Foto Toraks


8/10/2014
Kesan :
Cor

: ukuran dan
bentuk normal, CTR
< 50 %, Kalsifikasi
aorta
Paru : kedua paru tak
menebal, corakan
bronchovaskular
kasar, terdapat
Infiltrat parakardial
kanan

RESUME
Ny

.SA 68 tahun mengeluh sakit perut, bagian bawah


dan perut kanan bawah sejak 1 tahun yang lalu.
Disertai mual, BAB berdarah, badan lemas, nafsu
makan menurun, dan berat badan turun10 kg dlm 1
tahun terakhir. Saat ini keluhan nyeri perut bawah
dan BAB berdarah yang semakin bertambah.

Pemeriksaan

fisik : keadaan umum tampak sakit


sedang, VAS (6-7), compos mentis, abdomen tampak
datar, simetris, bising usus meningkat, teraba massa
pada abdomen bawah, konsistensi keras,terfiksir,
saat pasien mengkencangkan perut tidak tampak
benjolan, nyeri takan (-), timpani. RT : TIA baik,
ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak teraba
massa, feses berwarna merah kehitaman, nyeri +

Resume
Pemeriksaa

lab :
Hb:10,0 g/dl, Ht 32 %,
leukosit12.9 ribu,
trombosit 448 ribu
eritrosit 3.69 juta/ul

Pemeriksaan

Colonoscopy : Massa
rektum. DD/ CA rekti
Pemeriksaan

PA :

Intramukosal
adenokarsinoma
rektum

Pemeriksaan

CTscan abdomen :
cyst lobus dextra
hepar, massa
parametium dextra
dd cystadenoma
ovarium

Pemeriksaan

foto
thorax : cor dan
pulmo dalam batas
normal

DIAGNOSIS

KERJA
Tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4N0M0

PENATALAKSANAAN

Pro reseksi anterior


Persiapan operasi
Ketorolac 3x30 mg
Ceftriaxon 2x1 gr
Transamin 3x500 mg/iv
Vit K 3x10 mg/iv
Pro operasi reseksi anterior

LAPORAN OPERASI
Tanggal 19/11/2014
D/ pre op : tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4NxMx
D/ post op : tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4bN2M0
Nama operasi : lapartomi+ anerior reseksi+ kolostomi
sigmoid (hartman procedur)

Pasien supine di atas meja operasi dan anastesi umum

A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya

insisi mediana menembus kutis, subkutis, linea alba peritoneum

Perabaan hepar licin

Identifikasi massa pada rectosigmoid di 1cm peitoneal ref.., KGB banyak di..

Dilakukan pembebasan rektum dan jaringan sekitar

Tampak massa tumor melekat pada buli , dinding posterior abdomen

Perlukaan dirawat

Dilakukan colostomi sigmoid end (hartman prosedur) dan bagian distal dijahit/
ditutup dengan vycril

Rongga abdomen dibersihkan dengan aquades hingga bersih

Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan menggunakan drain di pelvic flour

Operasi selesai

Hasil Pemeriksaan Histopatologi


25/11/2014
Kesimpulan

:
Adenokarsinoma rektosigmoid,
berdeferensiasi baik dengan invasi
tumor pada KGB
Distal sayatan masih mengandung
tumor

Analisis Kasus
Wanita, usia 60 tahun :
sejak 1 tahun sakit perut,
bagian bawah sejak 1 thn
yg lalu. Disertai mual, badan
lemas, nafsu makan menurun,
perubahan BAB dan berdarah,
dan berat badan turun 10 kg.

Perubahan pola
defekasi
Diare kronis

Perdarahan saluran
cerna
Lokasi perdarahan

Sal.cerna atas
Hematemesis dan /
Melena

Sal. cerna bawah


Hematosezia merah
segar
Melena

Darah melekat
pada feses
berasal :
Sigmoid, rektum,
anus

Darah keluar
setelah defekasi
berasal dari
perdarahan
hemoroid interna

Darah yang
tercampur dgn
feses berasal
dari kelainan:
oral, cth colitis
dan karsinoma

Melena : berasal
dari esofagus,
lambung,
duodenum, atau
usus halus

Lendir :
rangsangan
mukosa kolon
oleh onflamasi
atau adanya
noplasma
Adenoma vilosa,
karsinoma kolon,
kolitis

Diare yang
diselang dgn
konstipasi

Darah dalam
diare

Lesi pada kolon,

-amubiasis
-Kolitis ulserosa
-Divertikulitis
- karsinoma

- Karsinoma
- Divertikulitis
- Obstruksi parsial

Diare berulang
gejala kolitis
ulserosa atau
amubiasis

Diare disertai
nyeri:
Kolitis ulserosa,
divertikulitis
karsinoma
+ tenesmus :
karsinoma
rektum, kolitis
ulserosa, disentri
amuba

Pemeriksaa lab :
Hb:10,0 g/dl, Ht 32 %,
leukosit12.9 ribu, trombosit
448 ribu eritrosit 3.69
juta/ul
Pemeriksaan
Colonoscopy : Massa
rektum. DD/ CA rekti?
Pemeriksaan PA :
Intramukosal
adenokarsinoma rektum
Pemeriksaan CT-scan
abdomen :
cyst lobus dextra hepar,
massa parametium dextra
dd cystadenoma ovarium
Pemeriksaan foto thorax :
cor dan pulmo dalam batas

Adenokarsi
noma
rektosigmo
id

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Saluran Cerna

Pendarahan Kolon

FISIOLOGI
Menyerap

air, vitamin dan

elektrolit
Sekresi mukus
Menyimpan feses, dan
mendorongnya keluar

34

Karsinoma Rektosigmoid
Epidemiologi :
Insidens
karsinoma kolon dan rektum di
Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka
kematiannya.
Kasus baru > 150.000 dan > 52.000 orang akan
meninggal setiap tahunnya.
Di negara Barat, perbandingan insidens lelaki
dengan perempuan adalah 1:3
Insidensi pada wanita = pria
Sekitar 75% ditemukan rektosigmoid
Kurang dari 50% karsinoma kolon dan
rektumditemukan pada rektosigmoid dan
merupakan penyakit usia lanjut

EPIDEMIOLOGI

FAKTOR RISIKO

PATOGENESIS

TANDA & GEJALA

GEJALA
Kolon kanan
Anemia dan

Kolon kiri
Perubahan pola

kelemahan

defekasi

Darah samar di feses

Darah di feses

Dyspepsia

Gejala dan tanda

Perasaan kurang enak

obstruksi

Rektum
Perdarahan rectum
Darah di feses

Perubahan pola defekas

Pasca defekasi, perasaa


tidak puas atau rasa

di perut kanan bawah

Foto Rontgen khas

penuh

Massa perut kanan

Penemuan

Penemuan tumor pada

bawah

kolonoskopi

Foto Rontgen perut


khas

colok dubur
Penemuan tumor pada
rektosigmoidoskopi

STAGING

Pemeriksaan penunjang
Barium

Enema
Endoskopi
Proktosigmoidoskopi
Kolonoskopi
Biopsi
Carcinoembrionik Antigen (CEA)
Screening
Tes Occult Blood
CT scan
MRI

KOLONOSKOPI

Tatalaksana
Terapi kuratif : tindakan bedah
Bertujuan : memperlancara saluran cerna,
baik bersifat kuratif maupun nonkuratif
terapi Paliatif: reseksi tumor secara
paliatif
- Bertujuan : mencegah atau mengatasi
obstruksi atau menghentikan perdarahan
agar kualitas hidup lebih baik.
Kemoterapi dan radiasi : bersifat paliatif
dan tidak memberi dampak kuratif

Kemoterapi
Bertujuan sebagai terapi adjuvant
Kombinasi neoadjuvant (preoperasi)
radiasi (4500-5040 cGy) dengan 5FU/leucovorin (dan ditambah yang
baru oxaliplatin) dapat mengurangi
ukuran massa (down-staging) dan
juga dapat mengeradikasi tumor
secara komplit pada 25% kasus.

Prognosis
Bergantung

pada ada tidaknya


metastasis jauh, yakni
bergantung pada klasifikasi
tumor dan tingkat keganasan sel
tumor

DAFTAR PUSTAKA

Brunicardi, F. Charles, Anderson, Dana K, et al. Schwartzs Principles of


Surgery. Ed 8th. 2004

Karnadihardja W. Panduan Klinis Nasional Pengelolaasn Karsinoma


kolorektal. Kelompok Kerja Adenokarsinoma Kolorektal. 2004

Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of
Surgery. Ed 18th. Elsevier Inc. 2007

Sjamsuhidajat-de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed 3. Jakarta : EGC. 2010

Pezzoli A, Metarese V, Rubini M, et al. Colorectal cancer screening: Result of


a 5-year program in asymptomatic subject at increased risk. Digestive and
Liver Disease. 2007

Durondi S, Banerjea A. Colorectal cancer: early diagnosing and predisposing


causes. Surgery 2006: 24; 131-136

Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis & Treatment. Edisi ke 11.
International Edition. The McGraw-Hill Company. 2003. Halaman 716 25.

Bruce D. Greenwald, MD. Carcinoma colon. Associate Professor of Medicine.


University of Maryland

Pertanyaan:
1. shabrina: ct scan kista di hepar,
apakah terdapat metastasis ke
hepar?

Pada

kolostomi : pasien sadar


diet biasa
Pada ileustomi : diet bertahap,
diberikan diet cair terlebih dahulu
kemudian diet biasa
Jika kondisi pasien baik boleh
dilakukan penutupan 2 minggu,
kalau tidak dilakukan 2 bulan.

Anda mungkin juga menyukai