Tumor Rektosigmoid
Pembimbing :
dr. Taslim Poniman, Sp.B(K)BD
Presentan:
Uswatun Hasanah P., Eko Prayoga
1110103000037
PENDAHULUAN
Insidens
ILUSTRASI
KASUS
IDENTITAS
Nama
: Ny. SA
No RM
: 01324162
Usia
: 60 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jl. Regalia No.3 RT
006/06 Susuran Ciracas,
Jakarta
Timur
Pekerjaan
: IRT
Status
: Kawin
Pendidikan
: SLTA
ANAMNESIS
Anamnesis didapatkan berdasarkan
alloanamnesis dan data rekam medik pada
tanggal 14 November 2014.
Keluhan
utama :
Sakit perut sejak 1 bulan SMRS
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
Ny. SA, 60 tahun datang IGD RSF tanggal 02 November
2014 dengan keluhan sakit perut sejak 1 hari SMRS.
Pasien datang ke IGD RSF dengan keluhan sakit perut pada bagian bawah,
seperti ditekan, hilang timbul, dan sakit tidak bisa ditahan, disertai BAB
berdarah. Pasien sudah berencana operasi kanker dibagian
perut tanggal 30/10/2014 tetapi tidak jadi karena kamar
rawat inap penuh. Selama itu pasien dirawat di rumah.
Pasien merasakan perut sakit sejak 3 bulan yg lalu dan
sempat dirawat di R.S Pasar Rebo dan disarankan ke RSF
Sejak satu tahun yang lalu, pasien mengalami gangguan BAB, BAB sering,
dgn konsistensi awalnya keras kemudian lunak sampai cair, jumlah sedikit,
berwarna kehitaman disertai darah, dan ampas, lendir tidak tahu, mual tapi
tidak muntah, demam tidak ada.
RPD
RPK
PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes
Thorax
- Paru :
I : bentuk normal, dada tampak simetris statis
dan
dinamis, retraksi (-)
P : vocal fremitus kanan kiri sama kuat
P : sonor pada kedua lapang paru
A : suara nafas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-
- Jantung :
I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis teraba di ICS VI midclavicula sinistra
P : pinggang jantung : ICS II parasternal sinistra
batas kanan : ICS V parasternal dekstra
batas kiri : ICS VI midclavicula sinistra
A : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
:
I : tampak datar, simetris. Saat pasien mengkencangkan
perut tidak tampak benjolan
A : bising usus meningkat
P : teraba massa pada abdomen bawah, konsistensi keras,
terfiksir, NT (-)
P : timpani
Ekstremitas
Rektal
tocher:
TIA baik, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak teraba
massa, feses berwarna merah kehitaman, nyeri
Hasil
Hemoglobin
10,0 g/dl
Hematokrit
32 %
Nilai rujukan
11,7- 15,5
33-45
Leukosit
12.9 ribu
5000- 10000
Trombosit
448 ribu
Eritrosit
Pemeriksaan
APTT
Kontrol APTT
PT
3.69 juta/ul
3.80-5.20
Hasil
40 detik
31,5
112,3 detik
Nilai rujukan
27,4-39,3
11,3-14,7
Kontrol PT
13,5
INR
0.89
23U/I
0-34
SGPT
15 U/I
0-40
Ureum
15 mg/dl
20-40
Kreatinin
0.4 mg/dl
0,6 -1,5
GDS
140 mg/dl
70-140
Natrium
130 mmol/l
135-147
Kalium
4.00 mmol/l
3,1-5,1
Klorida
98 mmol/l
95-108
RH (+)
Golongan darah
Colonoscopy
27/09/2014
Anus
: normal
Rektum : tampak massa
ireguler rapuh mudah
berdarah menutupi lumen
Sigmoid, Descending,
transverse, ascending
colon, sekum, terminal
ileum :additional information :
Massa KL 15 cm dari anus.
Skope tidak dapat
dilanjutkan. Biopsi
Kesimpulan : Massa rektum.
DD/ CA rekti?
Saran :Tunggu hasil PA
: ukuran dan
bentuk normal, CTR
< 50 %, Kalsifikasi
aorta
Paru : kedua paru tak
menebal, corakan
bronchovaskular
kasar, terdapat
Infiltrat parakardial
kanan
RESUME
Ny
Pemeriksaan
Resume
Pemeriksaa
lab :
Hb:10,0 g/dl, Ht 32 %,
leukosit12.9 ribu,
trombosit 448 ribu
eritrosit 3.69 juta/ul
Pemeriksaan
Colonoscopy : Massa
rektum. DD/ CA rekti
Pemeriksaan
PA :
Intramukosal
adenokarsinoma
rektum
Pemeriksaan
CTscan abdomen :
cyst lobus dextra
hepar, massa
parametium dextra
dd cystadenoma
ovarium
Pemeriksaan
foto
thorax : cor dan
pulmo dalam batas
normal
DIAGNOSIS
KERJA
Tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4N0M0
PENATALAKSANAAN
LAPORAN OPERASI
Tanggal 19/11/2014
D/ pre op : tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4NxMx
D/ post op : tumor rectosigmoid 15 cm ACL T4bN2M0
Nama operasi : lapartomi+ anerior reseksi+ kolostomi
sigmoid (hartman procedur)
Identifikasi massa pada rectosigmoid di 1cm peitoneal ref.., KGB banyak di..
Perlukaan dirawat
Dilakukan colostomi sigmoid end (hartman prosedur) dan bagian distal dijahit/
ditutup dengan vycril
Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan menggunakan drain di pelvic flour
Operasi selesai
:
Adenokarsinoma rektosigmoid,
berdeferensiasi baik dengan invasi
tumor pada KGB
Distal sayatan masih mengandung
tumor
Analisis Kasus
Wanita, usia 60 tahun :
sejak 1 tahun sakit perut,
bagian bawah sejak 1 thn
yg lalu. Disertai mual, badan
lemas, nafsu makan menurun,
perubahan BAB dan berdarah,
dan berat badan turun 10 kg.
Perubahan pola
defekasi
Diare kronis
Perdarahan saluran
cerna
Lokasi perdarahan
Sal.cerna atas
Hematemesis dan /
Melena
Darah melekat
pada feses
berasal :
Sigmoid, rektum,
anus
Darah keluar
setelah defekasi
berasal dari
perdarahan
hemoroid interna
Darah yang
tercampur dgn
feses berasal
dari kelainan:
oral, cth colitis
dan karsinoma
Melena : berasal
dari esofagus,
lambung,
duodenum, atau
usus halus
Lendir :
rangsangan
mukosa kolon
oleh onflamasi
atau adanya
noplasma
Adenoma vilosa,
karsinoma kolon,
kolitis
Diare yang
diselang dgn
konstipasi
Darah dalam
diare
-amubiasis
-Kolitis ulserosa
-Divertikulitis
- karsinoma
- Karsinoma
- Divertikulitis
- Obstruksi parsial
Diare berulang
gejala kolitis
ulserosa atau
amubiasis
Diare disertai
nyeri:
Kolitis ulserosa,
divertikulitis
karsinoma
+ tenesmus :
karsinoma
rektum, kolitis
ulserosa, disentri
amuba
Pemeriksaa lab :
Hb:10,0 g/dl, Ht 32 %,
leukosit12.9 ribu, trombosit
448 ribu eritrosit 3.69
juta/ul
Pemeriksaan
Colonoscopy : Massa
rektum. DD/ CA rekti?
Pemeriksaan PA :
Intramukosal
adenokarsinoma rektum
Pemeriksaan CT-scan
abdomen :
cyst lobus dextra hepar,
massa parametium dextra
dd cystadenoma ovarium
Pemeriksaan foto thorax :
cor dan pulmo dalam batas
Adenokarsi
noma
rektosigmo
id
TINJAUAN PUSTAKA
Pendarahan Kolon
FISIOLOGI
Menyerap
elektrolit
Sekresi mukus
Menyimpan feses, dan
mendorongnya keluar
34
Karsinoma Rektosigmoid
Epidemiologi :
Insidens
karsinoma kolon dan rektum di
Indonesia cukup tinggi, demikian juga angka
kematiannya.
Kasus baru > 150.000 dan > 52.000 orang akan
meninggal setiap tahunnya.
Di negara Barat, perbandingan insidens lelaki
dengan perempuan adalah 1:3
Insidensi pada wanita = pria
Sekitar 75% ditemukan rektosigmoid
Kurang dari 50% karsinoma kolon dan
rektumditemukan pada rektosigmoid dan
merupakan penyakit usia lanjut
EPIDEMIOLOGI
FAKTOR RISIKO
PATOGENESIS
GEJALA
Kolon kanan
Anemia dan
Kolon kiri
Perubahan pola
kelemahan
defekasi
Darah di feses
Dyspepsia
obstruksi
Rektum
Perdarahan rectum
Darah di feses
penuh
Penemuan
bawah
kolonoskopi
colok dubur
Penemuan tumor pada
rektosigmoidoskopi
STAGING
Pemeriksaan penunjang
Barium
Enema
Endoskopi
Proktosigmoidoskopi
Kolonoskopi
Biopsi
Carcinoembrionik Antigen (CEA)
Screening
Tes Occult Blood
CT scan
MRI
KOLONOSKOPI
Tatalaksana
Terapi kuratif : tindakan bedah
Bertujuan : memperlancara saluran cerna,
baik bersifat kuratif maupun nonkuratif
terapi Paliatif: reseksi tumor secara
paliatif
- Bertujuan : mencegah atau mengatasi
obstruksi atau menghentikan perdarahan
agar kualitas hidup lebih baik.
Kemoterapi dan radiasi : bersifat paliatif
dan tidak memberi dampak kuratif
Kemoterapi
Bertujuan sebagai terapi adjuvant
Kombinasi neoadjuvant (preoperasi)
radiasi (4500-5040 cGy) dengan 5FU/leucovorin (dan ditambah yang
baru oxaliplatin) dapat mengurangi
ukuran massa (down-staging) dan
juga dapat mengeradikasi tumor
secara komplit pada 25% kasus.
Prognosis
Bergantung
DAFTAR PUSTAKA
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston Textbook of
Surgery. Ed 18th. Elsevier Inc. 2007
Way LW, Doherty GM. Current Surgical Diagnosis & Treatment. Edisi ke 11.
International Edition. The McGraw-Hill Company. 2003. Halaman 716 25.
Pertanyaan:
1. shabrina: ct scan kista di hepar,
apakah terdapat metastasis ke
hepar?
Pada