Anda di halaman 1dari 91
MANUAL PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK JALAN NASIONAL DAN JALAN PROPINSI NO : 001/T/Bt/1995 PERPUSTAKAAN “aaa JILID I METODE SURVAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PRAKATA Sebagai konsekuensi tercapainya sasaran pembinaan jalan di seluruh Indonesia selama PIP-I, yaitu Jalan Nasional 100 % mantap, Jalan Propinsi 90 % mantap, dan Jalan Kabupaten 45 % mantap, maka dalam PJP-Il Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan akan diprioritaskan untuk mencegah penurunan kondisi jalan mantap tersebut. Pelaksanaan Pemeliharaan Rutin Yalan dan Jembatan pada waktu yang akan datang akan dilakukan dengan pola penanganan secara swakelola dengan menggunakan peralatan UPR yang telah dikirimkan ke Cabang- Cabang Dinas PU di daerah. ‘Adanya buku-buku petunjuk dan manual praktis baik mengenai teknik pemeliharaan jalan dan jembatan maupun pengoperasian dan pemeliharaan peralatan UPR, merupakan kebucuhan yang mendesak guna menuju ke pemeliharaan jalan yang baik, efisien, dan seragam Buku "Manual Pemeliharaan Rutin untuk Jalan Nasional dan Jalan Propinsi" ini merupakan hasil perbaikan dari buku-buku pedoman praktis yang telah ada di Bina Marga, yang lebih dikenal sebagai Buku Hijau dan Buku Merah, dalam rangka Road Maintenance Improvement Project (OECF LOAN IP-382). Buku manual dimaksud terdiri atas 2 (dua) jilid yang merupakan satu kesatuan dan tidak bisa dipisah-pisahkan, yaitu : Jilid I: "Metode Survai" Tilid I: "Metode Perbaikan Standar* Perlu dijelaskan bahwa buku manual ini belum lengkap, khususnya yang menyangkut jalan-jalan di daerah perkotaan, tetapi akan dilengkapi dalam edisi yang akan datang. Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua pihak, terutama pemakai, sangat kami harapkan guna bahan perbaikan dan penyempurnaan, Jakarta, Januari 1995. DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA. /h SOEHARSONO MARTAKIM Halaman PRAKATA i DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Ruang Lingkup 1.2, Survai Pemeliharaan Rutin 13. Daftar Kegiatan Pemeliharaan Rutin SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PERKERASAN DAN BAHU JALAN 21. Umum ee Matrik Kerusakan dan Perbaikan Perkerasan dan Bahu Jalan 2.3. Metode Penilaian Kondisi Perkerasan dan Bahu Jalan BAB III SURVAILAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK TROTOAR 3... Umum 3.2. Matrik Kerusakan dan Perbaikan Trotoar 33. Metode Penilaian Kondisi Trotoar SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK DRAINASE 41. Umm 42. Matrik Kerusakan dan Perbaikan Drainase 43. Metode Penilaian Kondisi Drainase SURVAILAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PERLENGKAPAN JALAN DAN MARKA JALAN $1. Umum 52. Matrik Kerusakan Dan Perbaikan Perlengkapan Jalan dan Marka Jalan 53. Metode Penilaian Kondisi Perlengkapan Jalan dan Marka Jalan SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK LERENG PADA GALIAN / TIMBUNAN 61. Umum 62. Matrik Kerusakan dan Perbaikan Galian/Timbunan Pada Lereng 63. Metode Penilaian Kondisi Lereng SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN ‘UNTUK PEKERJAAN DARURAT 71. Umum 72. Metode Penilaian Kondisi Pekerjaan Darurat BABVIII SURVAILAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK STRUKTUR JEMBATAN DAN GORONG-GORONG- 81, Umum 8.2, Matrik Kerusakan dan Perbaikan Struktur Jembatan dan Gorong-Gorong 83, Metode Penilaian Kondisi Struktur Jembatan dan Gorong-Gorong * Lampiran A FORM RMI: Survai Pemeliharaan Rutin Jalan Catatan Kondisi dan Hasil Pengukuran * Lampiran B FORM RM2: Survai Pemeliharaan Rutin Jalan Laporan Kondisi Dan Penilaian (Rangkuman Catatan Kerusakan /Perbaikan) LL 1.2. BABI PENDAHULUAN Ruang Lingkup ‘Manual ini disiapkan untuk dapat digunakan sebagai pedoman bagi staf teknik baik di tingkat Dinas/Sub Dinas maupun Cabang Dinas, yang bertanggung jawab atas pengumpulan data lapangan sebagai bahan penyusunan program kegiatan Pemeliharaan Rutin untuk jalan Nasional dan jalan Propinsi di seluruh Indonesia, termasuk daerah perkotaan. Survai kondisi jalan yang diuraikan dalam manual ini, terutama digunakan selama pelaksanaan Pemeliharaan Rutin dalam tahun anggaran yang bersangkutan pada ruas- Tuas jalan yang sudah ditentukan sehingga dapat ditetapkan dan disusun urutan prioritas kegiatan sesuai kondisi lapangan sebenarnya. Frekuensi survai kondisi jalan ini dianjurkan tidak kurang dari 4 kali dalam setahun, diutamakan pada saat sebelum dan sesudah musim hujan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kerusakan kecil akan meningkat dengan cepat menjadi besar pada saat musim hujan, Foto-foto kerusakan standar dan kriteria perbaikan dalam manual ini, memenuhi ketentuan yang berlaku untuk kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan yang disebutkan dalam Sub Bab 1,3 "Daftar Kegiatan Pemeliharaan Rutin Jalan". Manual ini disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan Pemeliharaan Rutin Jalan secara swakelola dengan menggunakan peralatan UPR. Manual ini tidak mencakup survai lapangan untuk pemeliharaan berkala atau pekerjaan peningkatan, dan survai kondisi jalan untuk keperluan IRMS. Apabila di kemudian hari terdapat perubahan dalam menentukan kriteria ini, maka manual ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Survai Pemeliharaan Rutin Survai Pemeliharaan Rutin Jalan terdiri dari pengumpulan data kondisi jalan secara visual yang dilaksanakan oleh staf Cabang Dinas terhadap ruas-ruas’ jalan yang ditetapkan untuk Pemeliharaan Rutin, Tujuan survai ini untuk meningkatkan efisiensi, penjadualan, dan kontrol penggunaan dana dari kegiatan Pemeliharaan Rutin dalam tiap tahun anggaran, Survai lapangan pemeliharaan rutin didasarkan atas pengamatan kondisi I disesuaikan dengan pedoman pada standar yang diberikan dalam manual yangan yang eralatan yang diperlukan dan data yang harus dicatat, dijelaskan dengan lengkap/menyeluruh ada manval ini, Walaupun dewnikian Pengamat harus terbiasa dengan peta ruas jalan di dacrahnya, khususnya patokan pada titik permulaan dan akhir setiap ruas jalan, 1.3. Daftar Kegiatan Pemeliharaan Rutin Manual Jilid I ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Jilid II yaitu "Metode Perbaikan Standar". Kerusakan-kerusakan dikategorikan. ke dalam Kategori pemeliharaan rutin sebagai berikut: Kode Kategori Sub Kategori Kerusakan | Kerusakan Kerusakan 100 Perkerasan 111 - 153 200 Bahu Jalan 211 - 252 300 Trotoar 310 - 390 400 Drainase 410 - 490 500 Perlengkapan Jalan 510 - 540 600 Lereng 610 - 640 700 Keadaan Darurat 710 - 740 800 Struktur 811 - 823, Daftar kegiatan pemeliharaan rutin terlampir pada manual ini sebagai Lampiran A. 21. 2.2. 2.3. BAB II SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PERKERASAN DAN BAHU JALAN Umum. Kerusakan-kerusakan pada perkerasan atau lapisan penutup aspal harus diprioritaskan perbaikannya, Karena di daerah dengan curah hujan tinggi kondisi perkerasan dapat menurun dengan cepat. Pengamat jalan harus mengamati daerah sekitar kerusakan secara teliti, terutama muka air tanah yang tinggi atau drainase yang jelek schingga perkerasan terendam, Khususnya pada tempat-tempat perubahan bentuk atau retak buaya. Pada saat dilakukan survai terhadap perkerasan dan babu jalan, rambu-rambu pengaman sementara perlu dipasang sebagai pengamanan. Matriks Kerusakan Dan Perbaikan Perkerasan dan Bahu Jalan. Matriks kerusakan dan perbaikan yang tercantum pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian kondisi yang lebih lengkap dibuat pada Form RM 2, lihat ‘Lampiran C. ‘Metode Penilaian Kondisi Perkerasan Dan Bahu Jalan. Metode penilaian kondisi perkerasan dan bahu jalan diuraikan pada halaman-halaman berikut. 7 7 rE TOT ROA CRE | - = Ea 7 ae = 1 a I = RYE 7] a = Tee wad aS er i Socs/niat burqa oo TE t aa aa at — tetanus 3 | BoC URI _ [ | = x x i - t wauneneu |i x x = 1 a) x x raw | 6 ToT ox x c Ta |e % x Baw x x _ TaRarH ——— ae Wwasveae Wa ~ 4 x RaVWeL| oe oe — x RETR | on . TIO z St x x inary | Pz > 7 { ToL aime eerie | ——f— -| x x t ramon [ate =i : xx 1 CT C soi [eke | 7 x [x { | or] [> | —T taaiepo| [es | xx i Basar | He nt a — — 5 wasvisia wi | mea | indums weeputog surer sed vnreaeg | unstvog | uetoooueg| zumeg vureming | emsqumved ued) wereqaueg T Tw 2 m» | om | sn | im sa | sa va_| sa za Ma wows | nnva]_ nvsveniod NVIvf NHVE NVC NVSVHSyYad VOVd NVYVSNYay T38VvL 1. . Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa lubang adalah sebagai berikut : Rambu lalu-lintas sementara Mistar 1,2 meter Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : 111 : Lubang pada perkerasan jalan beraspal 211 : Lubang pada bahu jalan beraspal Bila kedalaman dibawah mistar 1,2 meter < 50 mm maka kedalaman dan luas daerah ini harus dicatat.(S=Shallow) Bila kedalaman dibawah mistar 1,2 meter > SO mm maka kedalaman dan‘luas daerah ini harus dicatat.(D =Deep) - Semua tempat dimana lapisan agregat terlihat oleh Jalu-lintas maka harus dicatat Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menerangkan tentang kerusakan itu dalam (D) atau dangkal (S). 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No. Ruas/Nama Ruas Jalan coco ‘Tanggal Survey Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen STA kiri atau kanan km Kode Kerusakan Kedalaman lubang maximum. mm Luas lubang P(m)xL(m) bo veeeetn? Nama Pengamat el Kerusakan 131 - 331 LUBANG (permokaan jalan tidak beraspal) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan, berupa lubang adalah sebagai berikut : ~ Rambu lalu-lintas sementara + Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 131: Lubang pada perkerasan jalan tidak beraspal * 331 : Lubang pada bahu jalan iidak beraspal, - Bila kedalaman dari lubang < tebal lapis pondasi kedalaman dan luas daerah dicatat. - Bila kedalaman dari lubang > tebal lapis pondasi kedalaman dan luas daerah dicatat Catatan: Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menerangkan tentang ketebalan kerusakan lapis pondasi, lebih tebal dari tebal lapis pondasi atau kurang dari tebal lapis pondasi. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nania Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan [ 1 Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman lubang maximum > Lapis Pondasi / < Lapis Pondasi Laas lubang P(m)xL(m) ees? Nama Pengamat 6 3. Kerusakan 112 BERGELOMBANG/KERITING (permuk: ‘aan yang beraspal) TO: £3 4 = pees x Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa gelombang/keriting adalah sebagai berikut ~ Rambu lalu-lintas sementara - Mistar 1,2 meter atau tali seperti ditunjukkan di atas. - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 112: Gelombang/keriting pada perkerasan yang beraspal - Bila terdapat genangan air dan kedalaman kurang dari 30 mm dibawah mistar 1,2 meter, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini(m2), kedalaman (mm), dan dicatat sebagai kerusakan dangkal. - Bila kedalaman diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar dari 30 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini(m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam. Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal. Data yang liarus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No. Ruas/Nama Ruas Jalan coo Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum gelombang mm Luas lubang P(m)xL{m) m? Nama Pengamat Kerusakan 132 BERGELOMBANG/KERITING (permukaan jalan tidak beraspal) 1, Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa gelombang/Keriting adalah sebagai berikut: Rambu lalu-lintas sementara Mistar 1,2 meter Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : 132: Gelombang/keriting pada perkerasan jalan tidak beraspal Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m adalah 10-50 mm, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dangkal. Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar 50 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam. Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) ‘Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No:Ruas/Nama Ruas Jalan fama Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen Peek STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum gelombang seeeestM Luas lubang P(m)xL(m) im? Nama Pengamat Kerusakan 113 ALUR (permukaan yang beraspal) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa alur adalah sebagai berikut : - Ramu lalu-lintas sementara - Mistar 1,2 meter - Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : * 113 : Alur pada perkerasan yang beraspal - Bila ada genangan air dan kedalamannya kurang dari 30 mm dibawah mistar 1,2 meter, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm), dan dicatat sebagai kerusakan dangkal - Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar dari 30 mm, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam. Catatan: Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No:Ruas/Nama Ruas Jalan ase Tanggal survai F Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode Kerusakan Kedalaman maximum alur Pseeeeseetm Panjang dari lubang P(m)xL(m) m? Nama Pengamat Kerusakan 133-232 ALUR (permukaan jalan tidak beraspal) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa alur adalah sebagai berikut - Rambu Ialu-lintas sementara - Mistar 1,2 meter - Pita Ukur (2 meter) 2, Kriteria Pengukuran * 133 : Alur pada perkerasan jalan tidak beraspal * 232 : Alur pada bahu jalan tidak beraspal, - Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m adalah 10-50 mm, yang harus dicatat adalah Iwas daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dangkal - Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar SO mm, yang harus dicatat adalah hias daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam. Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) Natta Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan CTT Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum alur Luas P(m)xL(m) Nama Pengamat 10 Kerusakan 114 - 212. PENURUNAN/AMBLES (permukaan yang beraspal) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa penurunan/ambles adalah sebagai berikut : - Rambu Jalu-lintas sementara - Mistar 1,2 meter - Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : * 114: Penurunan/ambles pada perkerasan yang beraspal * 232 : Penurunan/ambles pada bahu jalan yang beraspal, - Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m adalah 10-50 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dangkal. ~ Bila kedalaman yang divkur dibawah mistar 1,2 m lebih besar SO mm, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam. Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen 2 seeeeeeekmm STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum penurunan ‘Luas kerusakan P(m)xL(m) Nama Pengamat W 1. Peralatan Kerusakan 134 PENURUNAN/AMBLES (permukaan jalan tidak beraspal) Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa penurunan/ambles adalah sebagai berikut : Rambu lalu-lintas sementara Mistar 1,2 meter Pita Ukur (2 meter) 2, Kriteria Pengukuran : * 134: Penurunan/ambles pada perkerasan jalan tidak beraspal Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m adalah 10-50 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dangkal. Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar $0 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dalam Catatan : Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan ita, dalam atau dangkal 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan a Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen seceeee km) STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum penurunan ceceeeestM Luas penurunan P(m)xL(m) venues? Nama Pengamat 12 1, Peralatan Perala in yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa penurunan adalah sebagai berikut : Rambu lalu-lintas sementara Mistar 1,2 meter Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran 115 : Jembul pada perkerasan yang beraspal * 212 : Jembul pada babu jalan yang beraspal, Bila kedalaman yang divkur dibawah mistar 1,2 m adalah 10-50 mm, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan dangkal. Bila kedalaman yang diukur dibawah mistar 1,2 m lebih besar 50 mm, yang harus dicatat adalah Iuas daerah ini (m), kedalaman’(mm) dan dicatat sebagai kedalaman dalam, Catatan: Kolom keterangan pada Form RM I harus menjelaskan tentang kerusakan itu, dalam atau dangkal 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1). Nama Propinsi Nama Cabang Dinas : No.Ruas/Nama Ruas Jalan : CI ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen STA kiri atau kanan Kode Kerusakan 5 Kedalaman maximum jembul Do seeeees IM Luas kerusakan P(m)xL(m) coca? Nama Pengamat 13 Kerusakan 116 KERUSAKAN TEPI 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan tepi adalah sebagai berikut - Rambu lalu-lintas sementara - Mistar 3 meter atau tali seperti terlihat di atas - Pita Ukur (2 meter) 2. ‘Kriteria Pengukuran : * 116 : Kerusakan tepi - Perkerasan + Kurang dari 100 mm - tidak ada kerusakan yang harus dicatat Lebih dari100 mm. + dicatat sebagai kerusakan yang rutin dipelihara - Bahu jalan yang beraspal: - Kurang dari 200 mm dari pinggir bahu jalan yang beraspal, tidak ada kerusakan yang harus dicatat - Lebih dari 200 mm dari pinggir bahu jalan yang beraspal sebagai kerusakan yang rutin diperbaiki, 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Cro * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K * Bagian/segmen Pseeeeeeek * STA kiri atau kanan : * Kode Kerusakan * Jenis permukaan jalan LASTONILATASTONIPENETRAS! MAKADAMMURTU/BIRDA * Maksimum pengukuran feeeeeTM * Catatan kerusakan perkerasan atau bahu jalan: * Luas lubang P(m)xL(m) m? Nama Pengamat 14 Kerusakan 117 RETAK BUAYA (permukaan yang beraspal) Peralatan Peralatan yang dibutubkan untuk mengukur kerusakan berupa retak kulit buaya adalah sebagai berikut : Rambu lalu-lintas sementara Pita Ukur (2 meter) Pengukur retak 2 mm (paling tinggi) Kriteria Pengukuran : 117 : Retak buaya pada perkerasan yang beraspal 214 : Retak buaya pada bahu jalan yang beraspal, Bila mayoritas 2 arah retak divkur kurang dari 2 mm, yang harus dicatat adalah las daerah ini (m2), lebar (mm) dan dicatat sebagai kerusakan minor/kecil, Bila mayoritas 2 arah retak diukur lebih dari 2 mm, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m2), lebar (mm) dan dicatat sebagai kerusakan mayor/besar Catatan : 1, Kolom keterangan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan, itu minor atau mayor. 2. Jika lebih’ dari 10 % dari panjang jalan adalah retak buaya mayor , ingatkan teknisinya. (Mungkin diperlukan peningkatan struktur), Data yang harus dicatat (Form RM 1) we Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No. Ruas/Nama Ruas Jalan : coo Tanggal survai : Cuaca Status N, P atau K : Bagian/segmen Peek STA kiri atau kanan Kode Kerusakan 5 Lebar retak < 2mm / >2 mm Luas kerusakan P(m)xL(m) fo seeeeeeedm? Nama Pengamat 15 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa retak garis adalah sebagai berikut - Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) - Pengukur retak 2 mm (paling tinggi) 2. Kriteria Pengukuran : * 118 : Retak garis pada perkerasan yang beraspal - Bila lebar retak maximum kurang dari 2 mm, dicatat sebagai kerusakan minor ~ Bila lebar retak maximum kurang dari 2 mm tapi lebih dari 1 retak pada permukaan beraspal, dicatat sebagai kerusakan mayor, Bila lebar retak maximum lebih dari 2 mm, dicatat sebagai kerusakan yang meluas. Catatan —: Retak kecil dan Iuas diukur dalam linier meteran dari retak. Retak besar diukur dalam m?, 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan coo * Tanggal survai * Cuaca Status N, P atau K * Bagian/seamen km * STA kiri atau kanan Kode Kerusakan untuk (kerusakan keeil atau luas): mm Panjang re * Luas kerusakan yang diperbaiki (retak yang lebar) m2 Nama Pengamat Peralati Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa kegemukan aspal adalah gai berikut = Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 119: Kegemukan aspal pada perkerasan yang beraspal * 215 : Kegemukan aspal pada bahu jalan yang beraspal, - Kegemukan aspal dapat diartikan sebagai pergerakan Keatas dari bitumen y berlebihan dibawah permukaan jalan lalu-lintas. Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m?. Data yang harus dicatat (Form RM 1) + Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Ee) L —____— Status N, P atau K Bagian/segmen km STA Kiri atau kanan Kode Kerusakan Luas lubang P(m)xL(m) m? Catatan jika kerusakan terjadi pada tikungan atau daerah pemberhentian. amat Nama Peng 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa pengelupasan adalah sebagai berikut ~ Rambu lalu-lintass sementara - Pita Ukur (2 meter) 2. Kriter Pengukuran : * 120 : Pengelupasan pada perkerasan yang beraspal * 214 : Pengelupasan pada bahu jalan yang beraspal, - Pengelupasan dapat diartikan sebagai kehilangan agregat dari lapisan permukaan sehingga terjadi kekurangan dalam ikatan. Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m?. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan co Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen 5 km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Luas lubang P(m)xI(m) m? Catatan jika kerusakan setempat atau meluas Catatan jika kerusakan > 20% dari panjang jalan, Nama Pengamat 18 jan tidak beraspal) Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa permukaan yang terkelupas adalah sebagai berikut ~ Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : * 135 : Permukaan yang tergerus pada perkerasan jalan tidak beraspal - Penggerusan pada permukaan dapat dilukiskan sebagai pengurangan permukaan perkerasan akibat air, angin atau hujan. ~ Bila kedalaman dari penggerusan kurang dari material dasar, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m2), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai Kerusakan kecil - Bila kedalaman dari penggerusan lebih dari material dasar, yang harus dicatat adalah luas daerah ini (m?), kedalaman (mm) dan dicatat sebagai kerusakan besar. Catatan : Kolom keter kecil atau be: ngan pada Form RM 1 harus menjelaskan tentang kerusakan itu o 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan a Tanggal sur Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA Kiri atau kanan Kode Kerusakan Kedalaman maximum penggerusan > Lapis Pondasi/ < Lapis Pondasi Luas tergerus P(m)xL(m) m? Nama Pengamat Kerusakan 1St KERUS AKAN PENGISE CELA SAMBUNGAN (perkerasan kaku) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan pengisi celah sambungan adalah sebagai berikut ~~ Rambu lalu-lintas sementara Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : * 151; Kerusakan pengisi celah sambu ku n pada perkerasan k ra plat beton sehingga air dapat masuk ke lapisan pondasi ukur panjang sambungan terbuka Bila ada jarak anta Pengamat harus men Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas * No. Ruas/Nama Ruas Jalan oo Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Panjang sambungan terbuka m Nama Pengamat 20 Kerusakan 182 PENURU! ‘AN SLAB PADA SAMBUNGAN (perkerasan kaku) 1. Peralatan Peralatan yang dibutubkan untuk mengukur kerusakan penurunan slab di adalah sebagai berikut : ~ Rambu lalu-lintas sementara ~ Pita Ukur (2 meter) mbungan 2. Kriteria Pengukuran : * 152: Penurunan slab pada sambungan pada perkerasan kaku + Bila sambungan plat beton ti pengembangan material pondasi Pengamat harus mengukur panjang dari sambungan yang tidak segaris(m) dan perbedaan tingginya (mm). ak sama tinggi akibat terjadi penurunan atau 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan coo * Tanggal surv * Cuaca * Status N, P atau K * Bagian/segmen fan STA kiri atau kanan * Kode Kerusakan 5 Panjang dari penurunan sambungan 2 seseesesM Catatan pada kolom keterangan kedalaman dari penurunan sambungan mm Nama Pengamat 21 Kerusakan 153 SLAB PECAH / MENGELUPAS PADA SAMBUNGAN(perkerasan kaku) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur slab pecah/mengelupas pada sambungan adalah sebagai berikut ~~ Rambu lalu-lintas sementara ~ Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : * 153 : Slab pecah / mengelupas pada sambungan pada perkerasan kaku ~ Bila stab beton pecah / mengelupas pada sambungan yang tulangannya terlihat. Pengamat harus mengukur panjang dari slab yang pecah/mengelupas pada sambungan (m) 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Coc * Tanggal survai : * Cuaca * Status N, P atau K * Bagian/segmen Pceseseedkim) STA kiri atau kanan * Kode Kerusakan * Panjang sambung: * Nama Pengamat yang pecah m 22 Kerusakan 231 - 251 RETAK SETEMPAT (permukaan jalan tidak beraspal) 1. Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan retak setempat adalah sebagai berikut : - Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran : : Retak setempat pada bahu jalan tidak beraspal Retak setempat pada bahu jalan tanah, - Bila retak buaya atau retak garis terlihat di babu jalan meskipun kerusakan hanya setempat saja. Pengamat harus mengukur las daerah kerusakan dalam m? dan dicatat sebagai kerusakan setempat ~ Bila retak buaya atau garis terlihat di bahu jalan meskipun kerusakan menerus lebih. besar dari 100 m. Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m? dan dicatat sebagai kerusakan meluas, 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan r I ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Catatan bahwa kerusakan ini setempat atau meluas. Luas kerusakan P(m)xL(m) . Nama Pengamat 23 1 Kerusakan 252 PERMUKAAN LEPAS(permukaan jalan tidak beraspal) Peralatan. Peralatan yang dibutuhkan untuk in lepas adi i berikut Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 252 : Permukaan lepas pada bahu jalan daci tanah - Bila permukaan terlepas dan tidak stabil kaena tidak adanya bal Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan, Data yang harus dicatat (Form RM 1) g Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Cc Bi gian/seem STA kiri atau * Kode Kerus: Kerusakan 253 RUMPUT YANG PANJANG (permukaan jalan tidak beraspal) a Banee ser <. “a Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur gangguan akibat rumput yang tinggi/panjang adalah sebagai berikut : ~ Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran * 253 : Rumput yang panjang di bahu jalan dari tanah. ~ Bila rumput atau pohon kecil menghalangi pemakai bahu jalan atau menutupi jarak pandang pemakai lalu-lintas. Pengamat harus mengukur luas daerah gangguan tersebut. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K * Bagian/segmen * STA kiri atau kanan * Kode Kerusakan * Kedalaman maximum gelombang * Luas kerusakan P(m)xL.(m) * Nama Pengamat BAB III SURVAI LAPANGAN PEMELJHARAAN RUTIN UNTUK TROTOAR Umum Kerusakan yang ditemukan di trotoar, di daerah perkotaan dengan volume lalu-lintas pejalan kaki yang tinggi, harus diprioritaskan perbaikannya, Keamanan pejalan kaki yang menggunakan trotoar selamanya harus diutamakan. Bila pejalan kaki menggunakan jalur lalu-lintas Karena trotoar rusak, akan sangat berbahaya, terutama pada daerah lalu-lintas padat Pada saat sedang dilakukan survai cerhadap trotoar maka rambu pengaman_harus dipasang pada arah datangnya lalu-lintas. Matriks Kerusakan Dan Perbaikan Trotoar Matriks kerusakan dan perbaikan untuk trotoar tercantum pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian kondisi yang lebih lengkap dibuat di Form RM 2, lihat lampiran C. Metode Penilaian Kondisi Trotoar Metode penilaian kondisi trotoar divraikan pada halaman-halaman berikut, x T [PO SreA Gaon foe x — GUISE] GON Bee E = TE=x Seca ae BRAT Tee 4 _ _ a — a3uay4 | 5 x 1 wednpBvonineeg vag TE 7 | ; Nola x | ‘weBunsyuepeqeg Ise _ ~ O18 NIGN = 53 - weonmveg 16 a y ¥ — ~ Gueany ee ~~] Twasvisa iva | x eee ~ ~ ~Gwasvuse TORTI | GOH TR ey fuemes 6ueqr] uemies Buea] ueemuseg | — yeweT buen wewe6ueg | umwsequed | venvesouey | uejeqwevey | uemuebbued unedse6ued 7m [an cma aac om T_T worour YVOLOUL YNLINN NYMIVadad 3GOLAW NVG NVNVSNYSy TagVL 1 2 Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa retak adalah sebagai berikut: Rambu lalu-lintas sementara Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : Data yang harus 331 : Retak di trotoar beraspal Bila retak buaya atau garis terlihat di trotoar meskipun kerusakan hanya setempat saja. Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m? dan dicatat sebagai kerusakan setempat. Bila retak buaya atau garis terlihat di trotoar meskipun kerusakan menerus yaitu lebih panjang dari 100 m. Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m? dan dicatat sebagai kerusakan meluas. ieatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km, STA Kiri atau kanan Kode Kerusakan . Luas kerusakan P(m)xL(m) se. Nama Pengamat 28 Kerusakan 331 LUBANG / PENURUNAN (trotoar tidak beraspal) Peralatan Peralatan yang dibutuhkan untuk mengukur kerusakan berupa lubang/ penurunan adalah sebagai berikut : ~- Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 331 : Lubang / penurunan pada trotoar tidak beraspal ~ Bila dasar agregat terbentuk Karena sebuah penurunan atau kehilangan agregat karena adanya lubang, Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan dalam m? dan dicatat sebagai kerusakan setempat, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan E i * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K Bagian/segmen km * STA kiri atau kanan * Kode Kerusakan : * Kedalaman lubang maximum mm * Luas kerusakan P(m)xL(m) Pim? Nama Pengamat 29 Kerusakan 351 PERBEDAAN KETINGGIAN (trotoar dari blok terkunci) Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan berupa beda ketinggian adalah sebagai berikut ~~ Rambu lalu-lintas sementara > Pita Ukur Kriteria pengukuran : * 351 :Perbedaan ketinggian pada trotoar dari blok terkunci ~ Bila trotoar yang beraspal rusak atau turun akan menyulitkan bagi lalu-lintas pejalan kaki Pengamat harus mengukur luas daerah kerusakan (dalam m?). Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Pool Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen etc STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Luas kerusakan P(m)xL(m) sess? Nama Pengamat 30 Kerusakan 371 BETON PECAH/MENGELUPAS(Trotoar dari beton) Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan berupa beton yang pecah adalah sebagai berikut : - Rambv lalu-lintas sementara ~ Pita Ukur (2 meter) Kriteria pengukuran : * 371 : Beton trotoar yang pecah / mengelupas - Bila pada trotoar terdapat beton yang pecah/mengelupas sehingga penulangannya terlihat atau terjadi karena penurunan pada penutup tulangannya, Pengamat harus mengukur Iuas daerah kerusakan (dalam m?). Data yang harus dicatat (Form RM 1) ‘Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan (es | Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen km STA kiri atau kanan Kode Kerusakan Luas kerusakan P(m)xL(m) Pseeeeeatn? Nama Pengamat : 4 Kerusakan 391 KERUSAKAN INLET KEREB 301. KERUSAKAN INLET Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan pada inlet kereb adalah sebagai per mb lalu-lintas sementara Kriteria pengukuran : * 391 ; Kerusakan inlet kereb - Tika lalu-lintas telah merusak inlet kereb, akan mengurangi kapasitas inlet untuk mengalirkan air hujan dari permukaan jalan. Pengamat harus mencatat jumlah lokasi kerusakan yang terjadi Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Russ Jalan Py oO Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen seveeescKM, STA Kiri atau kanan Kode Kerusakan Catatan jumlah inlet kereb yang rusak — ........buah Nama Pengamat 32 Kerusakan 392 INLET KEREB TERSUMBAT Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan pada inlet kereb yang tersumbat adalah sebagai berikut : ~ Rambu lalu-lintas sementara + Pita Ukur (2 meter) Kriteria pengukuran : * 392 : Inlet kereb yang tersumbat. ~ Bila sampah atau lumpur telah menutupi inlet kereb akan mengurangi kapasitas inlet untuk mengalirkan air hujan, Pengamat harus mencatat jumlah lokasi kerusakan yang terjadi Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan of (aaa [aoa aaj] Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K Bagian/segmen seeekm STA kiri atau kanan Kode Kerusakan : Jumlah inlet kereb yang tersumbat seveeeecbualh Nama Pengamat Kerusakan 393 INLET KEREB YANG CACAT. 1. Peralatan, Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan pada inlet kereb yang cacat adalah sebagai berikut = Rambu lalu-lintas sementara ~ Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria pengukuran : * 393 : Inlet kereb yang cacat ~ Bila inlet kereb telah cacat karena lalu-lintas maka diperlukan pengecatan Pengamat harus mencatat panjang (dalam meter) kerusakan dan lokasinya 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) + Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Na Ruas Jalat No Nama Ruas Jalan ooo * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K * Bagian/segmen ce.ckm * STA kiri atau kanan * Kode Kerusakan * Panjang kerusakan em * Nama Pengamat 34 BAB IV SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK DRAINASE 35 4.2. 4.3. BABIV SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK DRAINASE inase digunakan untuk mengalirkan air hujan atau air tanah ke tempat yang lari badan jalan sehingga meningkatkan keamanan pemakai jalan dan menjaga fungsi struktur pérkerasan jalan, Daerah dengan curah hujan yang tinggi seperti Indonesia sangat tergantung kepada kemampuan sistem drainase untuk menjaga agar jalan selalu dalam kondisi stabil. Oleh Karena itu sangat penting bagi Pengamat Jalan untuk selalu memperhatikan sistem drainase sebelum musim hujan tiba Matriks Kerusakan dan Perbaikan Drainase Matriks Kerusakan dan perbaikan drainase ditunjukkan pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian kondisi yang lebih lengkap dibuat di Form RM 2, lihat lampiran C. Metode Penilaian Kondisi Drainase Metode penilaian kondisi drainase diuraikan pada halaman-halaman berikut. 36 x 1 =a z x = : NTE | - x t — -— — DNOBOD-ONOHOD | x = erm = 7 : saa —| : : ere a — = — oe oe ETSI WOT TET ToE-EED| TS EER ERT menaooies | aa vey | tupoa | 60n0-0009| rave womans | ungurtves | ungeeques | voweana | owans [Seen mtraued) ueysamieg pimping aa 0 7 7s ca a ca TET SIE SSVNIVUG VOVdNVXVSNYSy TS EV Kerusakan 411 - 431 - 492 Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur pendangkalan pada saluran terbuka adalah sebagai berikut > Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : * 411 : Pendangkalan pada drainase terbuka yang tidak diperkeras. 431 : Pendangkalan pada drainase terbuka yang diperkeras * 492 : Pendangkalan pada saluran terbuka Jika drainase atau saluran terbuka tidak efektif fungsinya maka lumpur dan pasir pada dasar saluran harus diangkat. Pendangkalan mengakibatkan luas saluran(m?) berkurang schingga mengurangi kapasitas drainase. Pengamat harus mengukur luas pendangkalan (m2) dan memperkirakan kedalaman lumpur yang berada diatas batas normal. yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P, atau K Bagian/segmen STA kiri atau kanan Kode kerusakan Kedalaman rata? kerusakan Luas kerusakan L(m)xP(m) Volume kerusakan Nama Pengamat is Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kerusakan pada saluran terbuka adalah sebagai berikut : + Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran : 2 412 : Penampang saluran rusak pada drainase terbuka yang tidak diperkeras * 432 : Penampang saluran rusak pada drainase terbuka yang diperkevas ~ pila terdapat penggerusan pada saluran drainase yang tidak diperkeras atau Kerusskan struktur pada saluran drainase yang diperkeras maka kerusakan int dapat ‘mengakibatkan aliran turbulen pada saluran drainase. Pengamat harus mengukur panjang bagian yang rusak(m) Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan 5 coco Tanggal survai Cuaca Status N, P, atau K agian/segmen STA kiri atau kanan km Kode kerusakan Panjang kerusakan : m Nama Pengamat 5 Kerusakan 413 ‘TUMBUH-TUMBUHAN PADA SALURAN TERBUKA. i Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur tanaman pada drainase/ saluran terbuka adalah sebagai berikut Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran. * 413 : Tumbuh-tumbuhan pada saluran terbuka ~ Bila ada pohon kecil (anak pohon), semak belukar atau rumput yang tumbuh tinggi di daerah drainase yang dapat menahan sampah sehingga menghalangi aliran air. Pengamat harus mengukur panjang dari kerusakan(m), Data yang harus dicatat (Form RM 1). Nama Propinsi Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P, atau K * Bagian/segmen * STA kiri atau kanan * Kode kerusakan * Panjang kerusakan * Nama Pengamat Kerusakan 471 GORONG-GORONG YANG TERSUMBAT Peralatan ‘Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur gorong-gorong yang tersumbat. Pengamat harus memperkirakan kerusakan hanya berdasarkan pada perkiraan secara visual saja, ‘Metode Pengukuran. * 471 : Gorong-gorong yang tersumbat, ~ Bila lumpur, pasir, sampah menyumbat seluruhnya atau menyumbat sebagian gorong- gorong sehingga mengurangi kapasitas pengaliran gorong-gorong. Pengamat harus mengukur jumlah efektif gorong-gorong yang tersumbat tersebut. Data yang harus dicatat (Form RM 1). * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri’atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah gorong? yang efektif Nama Pengamat Kerusakan 472 KERUSAKAN GORONG-GORONG. 1. Peralatan. Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan konstruksi gorong-gorong. Pengamat harus memperkirakan kerusékan hanya berdasarkan pada perkiraan secara visual saja 2. Metode Pengukuran, * 472 : Kerusakan gorong-gorong + Bila sambungan antara bagian pracetak pada gorong-gorong retak atau pecah, - Bila konstruksi gorong-gorong rusak pada saluran masuk, saluran keluar dan dasar saluran, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan : coo Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan seeeeckm Bagian/segmen Kode kerusakan : Jumlah gorong? yang efektif P seeeeeeeebuah Nama Pengamat 2 Kerusakan 473 KERUSAKAN KEPALA GORONG-GORONG. Peralatan. Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan kepala gorong-gorong. Pengamat harus memperkirakan kerusakan berdasarkan pada perkiraan secara visual saja. Metode Pengukuran. * 473 : Kerusakan kepala gorong-gorong. - Bila tulangan beton pada kepala gorong-gorong dan penahan perkerasan jalan menjadi retak atau pecah. - Bila ada kerusakan kepala gorong-gorong. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah kepala gorong? yang efektif: ....... Nama Pengamat : 1 Kerusakan 491 TIMBUNAN SAMPAH PADA SALURAN Peralatan Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan Karena timbunan sampah pada saluran, Pengamat harus memperkirakan kerusakan berdasarkan pada perkiraan secara visual saja Metode Pengukuran. * 491 : Timbunan sampah pada saluran, ~ Bila sampah tersangkut pada dasar aliran atau saluran karena suatu rintangan maka akan mengurangi kepasitas saluran untuk mengalirkan air hujan. Pengamat harus mengkategorikan apakah kerusakan itu besar atau kecil. Contoh ~: Besar > 20 % dari luas penampang efektif gorong-gorong. Kecil < 20 % dari luas penampang efektif gorong-gorong. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan OJ Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K : STA kiri atau kanan pres) Bagian/segmen : Kode kerusakan zi Jumiah daerah yang efektif eesevesbtiah Catat kapan kerusakan itu besar atau kei Nama Pengamat 44 Kerusakan 493 PENGGERUSAN PADA SALURAN Peralatan Peralatan yang diperlukan untuk mengukur penggerusan di saluran adalah sebagai berikut - Pita’ Ukur (2 meter) Metode Pengukuran. * 493 : Penggerusan pada saluran, ~ Bila dasar dari saluran tergerus oleh arus turbulen, biasanya pada outlet bangunan drainase. Pengamat harus mengukur luas efektif dan kedalaman dari penggerusan. Harus dapat diperkirakan ke mana air mengalir keluar dari bangunan drainase. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan ‘Volume material yang tergerus Catat lokasi penggerusan, (Contoh aliran keluar dari bangunan drainase) Nama Pengamat : BAB V SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PERLENGKAPAN JALAN DAN MARKA JALAN 46 SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PERLENGKAPAN JALAN DAN MARKA JALAN Umum, Perlengkapan jalan dan marka jalan terutama digunakan untuk keamanan jalan, oleh arena itu haris kelihatan jelas oleh pemakai jalan, Matriks Kerusakan dan Perbaikan Perlengkapan Jalan dan Marka Jalan, Matriks kerusakan dan perbaikan untuk perlengkapan jalan dan marka jalan ditunjukkan pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian kondisi yang lebih lengkap dibuat di form RM 2, lihat lampiran C. Metode Penilaian Kondisi Perlengkapan Jalan Dan Marka Jalan. Metode penilaian kondisi perlengkapan jalan dan marka jalan diuraikan pada halaman- halaman berikut x GaRS UP wy 0d Ze] x endo 15 NYE VoRViN x x RNa BL Gea x Bae ve eS we eas y x WD a x URIS Fes] newve x Bama E15 x Buen ae ZI6 x eR AR TG WH WIIOLVa Ben | eren Tae oes sue sep wowed nquey rquey | Suereubueg| yore yored weyepumod| vevoqwed | vexeboued | uowsiequieg| uesninjog | ueyepumioa| uenvesGued| veweqiog wir 64 os 4s sa v3 ea za i Nypivsniay NydvV#ONa THI NVIVr NVdVNDN31uSd VaVd NVYNVSNHAy Wav Kerusakan 511 KERUSAKAN PATOK KM, HM 1, Peralatan. Tidak: diperlukan_peralatan untuk mengukur kerusakan pada patok KM, HM. Pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual saja. 2. Kriteria Pengukuran, * 511: Kerusakan pada patok KM, HM - Bila beton pada patok KM, HM telah rusak atau hancur ‘sehingga fungsinya terganggu. 3. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan : coo ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah patok KM,HM yang rusak Nama Pengamat 49 Kerusakan 512 PATOK KM, HM YANG HILANG Peralatan. Peralatan berikut Odometer kendaraan. Kriteria Pengukuran. Data 512 : Patok KM, HM yang hilang. ang diperlukan untuk mengukur patok KM, HM yang hilang adalah sebagai Pengamat harus mengendarai kendaraannya sepanjang ruas jalan yang disurvai dan mengecek pembacaan Odometer setiap patok KM, HM. Jika perbedaan antar pos kira-kira sama (misalnya 5 km) maka tidak terjadi kerusakan no. 512. Jika sebaliknya, dicatat lokasi patok yang hilang. yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah patok KM,HM yang hilang Nama Pengamat km sees buah, Kerusakan 513 PATOK KM, HM YANG TERHALANG 1. Per Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur patok KM, HM yang terhalang. Pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual saja. 2. Kriteria Pengukuran. * $13 : Patok KM, HM yang terhalang. ~ Bila terdapat rumput, pohon kecil dan lainnya yang menghalangi pandangan pengemudi untuk melihat patok KM, HM. 3. ing harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan [ oO * Tanggal survai * Cua * Status N, P atau K * STA kiri atau kanan km * Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah patok KM,HM yang terha Nama Pengamat buah 51 Kerusakan 521 PERUBAHAN LETAK RAMBU PENUNJUK JALAN Peralatan, pick diperlukan peralatan untuk mengukur perubahan letak rambu penunjuk jalan, Pengamat harus memperkirakan kerusakan tersebut secata visual sajn Kriteria Pengukuran. * $21: Perubahan letak rambu penunjuk jalan, ~ Bila rambu jalan tidak tegak lurus pada arah laluclintas yang datang dan tidak dapat dilihat dengan jelas ~ Bila rambu jalan tidak terpasang dengan baik pada tiangnya, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah efektif rambu yang berubah Nama Pengamat Kerusakan 522 RAMBU YANG KOTOR Peralatan, Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur rambu yang kotor. Pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual saja Kriteria Pengukuran, * $22: Rambu yang kotor ~ Bila rambu jalan telah tertutup oleh lumpur, oli tanah atau kotoran lainnya sehingga aanjadt sulit ‘untuk ilihat, Khususnya’ pada malam hari Karena “kehilarceg kemampuan refleksinya. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan ooo Tanggal survai : Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Po ceeeeeeckm Bagian/segmen Kode kerusakan a Jumlah efektif rambu yang berubah seseeesbuah Nama Pengamat 53 Kerusakan 523 RAMBU YANG RUSAK 1. Peralatan, Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur kerusakan pada rambu yang rusak. Pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual saja 2. Kriteria Pengukuran. * 523 : Rambu yang rusak ~ Bila rambu telah rusak sehingga sulit untuk dilihat, khususnya pada malam hari karena kehilangan kemampuan refleksinya. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas i * No.Ruas/Nama Ruas Jalan gq Tanggal survai Cuaca : Status N, P aiau K : STA kiri atau kanan Pseeseees ek Bagian/segmen : Kode kerusakan : Jumlah efektif rambu yang berubah Pseeeeeebuahy Nama Pengamat 34 Kerusakan 524 RAMBU YANG HILANG Peralatan, Tidak diperlukan peralatan untuk Pengamat harus memperkirakan kerus: Kriteria Pengukuran, 524: Rambu yang hilang mengukur rambu yang_hilang. akan secara visual saja. ~ Bila rambu telah hilang atau pindah dari tempatnya. ~ Bila seharusnya ada tanda peringatan tapi tidak ada. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah efektif rambu yang berubah Nama Pengamat 55 -.buah Kerusakan 525 PATOK YANG HILANG ATAU RUSAK Peralatan. Tidak diperlukan peralatan untuk mengukur patok yang hilang atau rusak. Pengamat harus memperkirakan kerusakan secara visual saja. Kriteria Pengukuran, * $25 : Patok yang hilang atau rusak. ~ Bila patok rusak. = Bila patok hilang. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA Kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Jumlah efektif rambu yang berubah Nama Pengamat Kerusakan 531 MARKA JALAN YANG PUDAR Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur marka jalan yang memudar adalah sebagai aa lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran, * 9531: Marka jalan yang pudar atau tidak terlihat ~ Bila marka jalan telah memudar atau tidak terlihat oleh pengguna lalu-lintas karena telah hilang kemampuan refleksinya, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K * STA kiri atau kanan * Bagian/segmen * Kode kerusakan Luas efektif marka jalan Nama Pengamat 1G Kerusakan 532 MARKA JALAN YANG SALAH Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur marka jalan yang salah adalah sebagai berikut ~ Ranibu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran. * 532 Marka jalan yang salah. ~ Bila marka petunjuk jalan tidak memberikan tanda petunjuk yang benar. ~ Bila jalur marka salah penempatannya. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan : mm * Tanggal survai * Cuaca * Status N, P atau K * STA kiri atau kanan * Bagian/segmen * Kode kerusakan * Luas efektif marka jalan * Nama Pengamat okm 58 6.1. 6.2. 6.3. BAB VI SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK LERENG PADA GALIAN / TIMBUNAN Umum. Stabilitas badan jalan, baik pada daerah timbunan maupun galian, sangat penting dalam ‘memelihara kekwatan struktur perkerasan jalan. Matriks Kerusakan Dan Perbaikan Galian/Timbunan Pada Lereng. Matriks Kerusakan dan perbaikan lereng ditunjukkan pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian kondisi lebih lengkap dibuat pada form RM 2, lihat lampiran c Metode Penilaian Kondisi Lereng. Metode penilaian kondisi lereng baik pada daerah timbunan maupun daerah pemotongan 20 m?, kerusakan kecil < 20 m?, Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan ooo Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Dee km Bagian/segmen Kode kerusakan Luas lereng yang tergerus : m? Catat kapan kerusakan besar atau kecil Nama Pengamat 61 Kerusakan 612 REMBESAN AIR PADA LERENG 1. Peralatan, Peralatan yang diperlukan untuk mengukur luas rembesan pada lereng adalah sebagai berikut ~ Pita Ukur (2 meter) 2. Kriteria Pengukuran, * 612 : Rembesan Air Pada Lereng. ~ Bila permukaan air tinggi dan rembesan air keluar dari lereng. ~ Inj menunjukkan perlunya drainase bawah permukaan. 3. -Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas : No. Ruas/Nama Ruas Jalan | some ‘Tanggal survai : Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan 5 Luas efektif lereng cece? Nama Pengamat : 62 Kerusakan 621 RETAK PADA LERENG DENGAN PASANGAN BATU Peralatan.. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur retak pada lereng dengan pasangan batu adalah sebagai berikut : Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran, *. 621 : Retak pada lereng dengan pasangan batu = Bila terlihat retak pada lereng dengan pasangan batu, Khususnya pada daerah terjunan air di sungai atau anak sungai. - Bila kerusakan terjadi akibat batuan yang terangkat atau timbunan menjadi jenuh air. Catatan : Pengamat harus mengukur panjang retak. Data ng harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K : STAkiriataukanan senses km Bagian/segmen : Kode kerusakan Panjang retak essen m? Nama Pengamat 63 Kerusakan 622 AMBLAS PADA LERENG DENGAN PASANGAN BATU Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur amblas pada lereng dengan pasangan batu adalah sebagai berikut : ~ Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran * 622: Amblas pada lereng dengan pasangan batu. - Bila lereng dengan pasangan batu telah amblas sehingga timbunan turun. Pengamat harus mengukur daerah yang bersangkutan, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K e STA kiri atau kanan 2 seek Bagian/segmen Kode kerusakan Maksimum kedalaman lendutan Fl Luas kerusakan L(m)xP(m) een’ Nama Pengamat 64 Kerusakan 631 RUMPUT PANJANG PADA LERENG Peralatan, Peralatan yang diperlukan untuk mengukur rumput panjang pada lereng adalah sebagai berikut : ~ Rambu lalu-lintas sementara Kriteria Pengukuran, * 631 : Rumput panjang pada lereng. ~ Bila rumput telah panjang atau pohon kecil tumbuh dan berkembang pada lereng sehingga terlihat tidak rapi, Khususnya pada daerah perkotaan. Pengamat harus mengukur daerah yang bersangkutan, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri ateu kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Lyas kerusakan L(m)xP(m) Nama Pengamat Kerusakan 641 KEHILANGAN BATU PADA LERENG Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur batu lereng yang mengalami keruntuhan adalah sebagai berikut: = Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran, * 641 : Kehilangan batu pada lereng. ~ Bila timbunan terbuka karena lepasnya batuan pada lereng. Pengamat harus mengukur daerah yang bersangkutan, Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No,Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Luas kerusakan L(m)xP(m) Nama Pengamat ween eee 66 BAB VI SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK PEKERJAAN DARURAT Umum, Pekerjaan darurat tidak dapat dikategorikan sebagai pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala atau perbaikan, tetapi pekerjaan harus segera dilaksanakan’ dan_biasanya menggunakan bahan-bahan yang ada di daerah tersebut. Setelah jalan dapat dilalui oleh Jalu-lintas, survai lapangan yang lengkap diperlukan untuk merencanakan pekerjaan selanjutnya, seperti peningkatan struktur atau perbaikan, Metode Penilaian Kondisi Pekerjaan Darurat. Metode penilaian kondisi pekerjaan darurat diuraikan pada halaman-halaman berikut. Kerusakan 711 LONGSOR (keadaan éarurat) Peralatan, Peralatan untuk mengukur kerusakan akibat longsor adalah sebagai berikut : ~ Ramu lalu-lintas sementara ~ Pita Ukur (2 meter) Kriterla pengukuran, * 711: Longsor ~ Bila tanah atau batuan runtuh dari lereng galian dan menutupi selurubnya atau sebagian jalan. : Pengamat harus mencatat kemiringan lereng yang ada dan tinggi muka air tanah. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi Nama Cabang Dinas : No.Ruas/Nama Ruas Jalan : mo Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Volume material yang longsor Catat kapan kerusakan besar atau kecil Nama Pengamat eee eeneee 68 Kerusakan 721 KECELAKAAN LALU LINTAS (keadaan darurat) Peralatan. Peralatan untuk mengukur kecelakaan lalu-lintas adalah sebagai berikut ~ Rambu lalu-lintas sementara - Pita Ukur (2 meter) Metode pengukuran * 721 : Kecelakaan lalu-lintas + Bila kendaraan mengalami kecelakaan dan menghalagi sebagian jalan sehingga menganggu lalu-lintas, + Bila melibatkan bahan-bahan berbahaya atau bahan kimia, pengamat harus melaporkannya kepada instansi yang berwenang dan menutup lalu-lintas. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas : * No.Ruas/Nama Ruas Jalan 3 iaase] Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Tentukan tipe dan luas jalan yang tertutup. Nama Pengamat : 69 Kerusakan 731 KERUSAKAN LAPIS PONDASI JALAN (keadaan darurat) Peralatan Peralatan untuk mengukur kerusakan lapis pondasi jalan adalah sebagai berikut: = Rambu lalu-linfas sementara = Pita Ukur (2 meter) Kriteria pengukwran * 731: Longsor = Bila lapis pondasi jalan longsor sehingga mengganggu lalu-lintas. Pengamat harus mengecek bagian yang rusak. Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabang Dinas : No.Ruas/Nama Ruas Jalan : 1 Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan ‘Volume pondasi yang rusak Nama Pengamat 70 8.1, 8.2, 8.3. BAB VIII SURVAI LAPANGAN PEMELIHARAAN RUTIN UNTUK STRUKTUR JEMBATAN DAN GORONG-GORONG. Umum, Manual yang telah disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga dalam rangka Sistem Manajemen Jembatan/ Bridge Management System (BMS) berisi metode survai lalu- Jintas pada jembatan serta oprit jembatan, Bila ada hal-hal yang bertentangan mengenai metode yang digunakan antara sistem BMS dengan manual ini, maka manual ini digunakan unfuk pemeliharaan rutin gorong- gorong, sedangkan sistem BMS digunakan untuk jembatan, Matriks Kerusakan dan Perbaikan Struktur Jembatan Dan Gorong-gorong. Matriks Kerusakan dan perbaikan struktur jembatan dan gorong-gorong ditunjukkan pada halaman berikut sebagai referensi. Untuk penilaian Kondisi yang lebih lengkap dibuat di form RM 2, lihat lampiran C. Metode Penilaian Kondisi Struktur Jembatan Dan Gorong-gorong. Metode penilaian kondisi struktur jembatan dan gorong-gorong diuraikan pada halaman- halaman berikut, n qwdo ueuninued 29) x Tepng Bue, weed Zee x asediog eG 128] ENOYOD-DNOHOD 7 qudo ueurunueg e1e| xX aisediog 490 118 NVLVaWar ane ueyequiep UBSepUrT qdoueereieg peBeguewsabueg ueyjsioquied e1s zis his NVIVSNUSY UNDINULS SdlL FRO DNOYOD-—DNOUYOD NVG NVLVEWSP YN.LINN SGOLAW NVC NVAVSNYAM TAaVL 72 Kerusakan 811 - 821 KOTORAN PADA LANTAI KENDARAAN(Jembatan dan gorong-gorong) Peralatan. Peralatan yang diperlukan untuk mengukur kotoran pada lantai kendaraan dan gorong- gorong adalah sebagai berikut - Rambu lalu-lintas sementat = Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran. + 811: Kotoran pada lantai kendaraan jembatan * 821: Kotoran pada lantai kendaraan gorong-gorong - Bila sampah atau lumpur menumpuk di bawah jembatan maka akan menutup aliran air, Pengamat harus mengukur luas daerah terkena, Data yang harus dicatat (Form RM 1) Nama Propinsi Nama Cabarig Dinas No.Ruas/Nama Ruas Jalan Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiti atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Luas timbunan kotoran ‘Nama Pengamat km, 3 Kerusakan 812 - 822 PAGAR/RAILING YANG MEMUDAR Gembatan dan gorong-gorong) Peralatan, Peralatan yang diperlukan untuk mengukur pagar/railing yang memudar adalah sebagai berikut : - Rambu lalu-lintas sementara + Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran + Bila cat yang digunakan pada pagar/railing telah memudar atau rusak Karena sinar matahari, Pengamat harus mengukur panjang pagar/railing yang terkena kerusakan. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas : * No.Ruas/Nama Ruas Jalan : oO ‘Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Panjang pagar/railing yang efektif Nama Pengamat 14 Kerusakan 813 - 823 PENURUNAN OPRIT JALAN Glembatan dan gorong-gorong) Peralatan, Peralatan yang diperlukan untuk mengukur penurunan oprit jalan adalah sebagai berikut ~ Ramibu lalu-lintas sementara + Pita Ukur (2 meter) Kriteria Pengukuran, * 813 : Penurunan oprit di jembatan * 823 : Penurunan oprit di gorong-gorong + Bila penurunan pada oprit di jembatan atau gorong-gorong Karena beban kejut kendaraan pada permukaan slab. Pengamat harus mengukur luas daerah terkena kerusakan. Data yang harus dicatat (Form RM 1) * Nama Propinsi * Nama Cabang Dinas * No.Ruas/Nama Ruas Jalan * Tanggal survai Cuaca Status N, P atau K STA kiri atau kanan Bagian/segmen Kode kerusakan Luas kerusakan L(m)xP(m) Nama Pengamat 15 LAMPIRAN A FORM RM1 SURVAI PEMELIHARAAN RUTIN JALAN CATATAN KONDISI DAN HASIL PENGUKURAN [Gouron_pENGISiAN FORM A SURVEY PEMELIHARAAN RUTIN JALAN CATATAN KONDISI DAN HASIL PENGUKURAN, PROPINS! Jausst TANGGAL SURVEY 7 cer 1994 CABANG DNAS: —AATANGHARI ‘cuaca noonursiata : (To lola|(eTe] STATUS INLAN NAMA RUAS JALAN : Jambi Sn Balmera ‘SEGMEN JALAN STA | posist KATEGORI vk U RAN wn) rerusos [ET [8 TA | gut) joa’) | oat) | ty oar tol eae rea00 [Dv aa rd 7 59900 : 1 —] aes00 |v] © iain tle S:708 lcararan. Pengamat ts atacand) Nie noorpe8 KATEGORI KERUSAKAN JALAN ') 70 Pareeranan 3a Teatoar SO -Perfongkagan Jalan ToD Keadaan Oat M0 Denganapis Penuivp| 310 DenganLapinPenutup | $10 Patok KM, HMM 710 Longer THY Lobang beng BH Retawmenaengen | Sit Rumah 713 “Jalen tertup 12 ering Parmataan 512 Patoktang na 513 Femaisng 1720 Kacaahaan Lay Linas Me 330 Tanga Lapis Penutp 721 “Umum us 331 ‘Uabang Ambien 1520 Ramburambu Jalan ue 221 "Ponatan oak 1730 Keeutakan Pondas mm 350 biokUin 522 Rombutenaing 131 Uae 10 351 Porvedasnketnggan | £23 Rambus ue S24 Rambuniong 740 Lainie a Tana 370 Beton 525 Tang lang Bengiok an 300 Sar 130 Tanpa Lapa Penutup 530° Mare Jlan 131 Libangabang 390 351 ‘alan per 810 Jenbatan 132 Kering a Maa sian {817 “Tenturan tooran 1 Awe Int ere 2 Papal podar 3 Anbu 540 Laintela 13 Opetvoafonn 13S. Pamosaan ergens Lainisa eO-Taled £820 Gorong-grong >3 m 160 Kak ECORI 1 Tinbunan elran 151 "Karsakan pence Ker 422 Pagar putar ‘alan samburgan 410 Tapa Lapis Pentop Era 823 Opet tanta 182 411 Pondanguaan Torgens a 312 Keneotan salon a 140 Lanaia 183 413 DnB fnaman Psangan Bata ‘else smbungan 430 Dengan Laie Pnutup 140 Laintain 431 Pancongaian 32 Kenea euran 200 Bah Rumput panna 410 Gorong pong 210 Oangan Lape Penwtup| 471 Toruar 40 Bonghanan Datu 231 Lubangiubang 472 Kerutstanxoaeteh Kehlangantaan Fz keting 473. Kerusaton pain 213 damaut soronpgeony 650 Lsinian 24 Rete Ouaye BAS Kegemuan sept 490 Sean Ar 216 Tones 481 “Sompaivuntshan Catan 492. endangeaten "Y"Uniok karusskan yong baum tratup dalom tatepertersabut Tanpa Lapis Penutop | 493. Tergenes ‘Smatukkan ism Falaye an tan dan Gs dla toon kelrang, Reta satampat Ambion 495 Leinisin Tena Retaksstempat Kehongan peor Rimputpanang Lainin LAMPIRAN B FORM RM2 SURVAI PEMELIHARAAN RUTIN JALAN LAPORAN KONDISI DAN PENILAIAN (RANGKUMAN CATATAN KERUSAKAN / PERBAIKAN) FoRMAM2 ‘SURVAI PEMELIHARAAN RUTIN: JALAN TANGGAL SURVAL “ced anaRna > To Rem EET ne aa wowor fucomuun : SESS oxen ia) rane ATERNL PERVAKAAN PEKERASAY a OTE orm UL Pan Xateger! [Sub-Kategori| _Kerusakan Pengukuran unit | Kuentias camtn | Pebaian 110 hat [Troi aa ewes — | ausawa-tunans |[TJoanaxa «seu we po < som sts (Conan > sew rs Ps< scm renutur ne Iron aoa senasiousana, |[lomicxa < scm we ra < scm emia onan > Sem ue pec acu iis [noc ana aun owen. < 30m we ro < acu (ona > sew Ps Ps 3cm ie [Franc aos Perum ornare t-seu we Po -sew auaues Jou > som ue roe seu hs [roa aca veweu. [Tomar 5 -seu ue rot -sew Clouse 5 sen mw P< sou sie [Jroax an Ps verenasa renusqowrer |{1> cou onnurennerasws satan | a2 wan scons ona sany ue a AU satan : 17 [Arnos ana nevacouava | [Ineo < ou ut ra < ou jain > on me Po > aan he Jnoncaoa RETACCARS ec. < oa we rae 2m loca > au neva >| ae race um >1 huss 2 mu» 2am so Jroncaoa xecenviaw spa { Joeasraen ue Loeksl ecLoxmuTARACAY u Pa PERGAPANGAN 120 [Frnak ana TemeLUPAS sereurar < acu a re Chue > seu ue >20 x mus ut way Fomunu SURVAL PEMELIHARAAN RUTIN JALAN TANGA suRVA et amorna Noms CET ans wa sawn powes furomwun CEE oxntm ‘a eoree = ATERAL PERMAKRAY PERKERASA Sa REAR FERRE TR TABS] Jat panans Kategori |Sub-Kategori| _Kerusakan t Pengukuran ‘unit [_Xvantiias fan Porbaikan i20 hat non aoa Tawra kusanc-tupana | }renataunn < TavLDASAR me U2 «< poxoast ure Thrcomtaua rast oasan ut U2 > Pons renurur ise jroak aoa senon.owsanay |{Joascka + —seu we urt= som xexmna [ou > scx ut us som a [Jnoac aoa ALA loanoat 1 sem mw ue t= 80x oa > seu we us> som 134 [)nonk ana seveuL oascxa < rocw ue us <10 om AA > tocu we ui > 10 owt as roa Aaa PeRuKan IKEDA «< TaNAH DASAR ue Us « Ponoass renaenus EDALAMAN > TaNDASAR ue Us > Ponoast 10 ist [“rosscaaa " Kr ay EAU acecnsra Penost cane | sanounawn 152 [Fynsk ana M Ke renununansus || Jecoenana PAOASABUNCAN iss Inoak aoa " Ka sua pecawy acasnera eNoatuens PaoasAveUNGAN| FORM Ra 2 SURVAL PEMELIHARAAN RUTIN. JALAN TANGGAL SUVA Mente ee SE anna MATERIA PERULKAAN PERKERASAN ele oom 210 lass JronK soa cenoay | tvaane-tusana Joanna Penurr TERceLowsANa/ Jonnana Per~ sem vkenmING Jouau PS > Som Ea RETAK BUAYA DANKA On locoenara Fatunas Fes B = Fperacsereupar Asse Joanna Joma Bee React Fess us Temusannrrs | Pftetton a0 roax son RUMPUT Yan SeTEMPAT Fon au 2 SURVAL PEMELIHARAAN RUTIN. JALAN TANGA suRvAL ee a eR EEE Ty “ue ee hare aremannn rane ope oF 210 a1 aK son wenasear | netax |SeTEMPAT Bn Erewen 361 PERBEDAAN an roaKson Pecaxmencewueas | [Jeerenrar PShimsomnsr |p’ reRE® fmerean —— |Efrerntee fmenenes — | [Jonette Fonmnu a /AL PEMELINAMAAH RUTIRL JALAN PagrnST wonusiem > EEETI ore ava cone; CEES eax ATERUA PERU PERKERAS NY “oe [TER HERR ECEORDT 8 TERIA TAC] S5 TST] sums eansan ‘aepoa] Sub Pato] eervenan Feng TT] toanties | Catan | Perbatan «0 o yenmron ee o1 exam | Pexomnracan NENILANGAN DE NTUK Sew [ES a3 Tom ADA ‘Towsun-rowaunas| [T}renLANeAN aru Site Gonows- | Teneuwoar ENSLINGANOENTUK corons A Tomson ranswarns |E]rree sauna | acAUNTUMAN seoror an SNIP ana Pexomaoun Ar A TOW AOA, oes faa a Tena + EEETS or cr [MATERIAL PERMUKAAN PERKERASAN 7 tito [fttuenavemoe |Efreeee ee a a moon — | Efren i 7 Tomson ™ a riroonae — [E] is Saco tine Jremamascerac | EJ ncutrcna rena fra’ Jrswesacin |r Bevrwanan [Eject ay vasa ae | Jr me wore \iaasaavvane |[Junmereenscenonn post foe ie remoa : ronsnuaeasnas | -funteeeoenonnan B-6 ron 2 SURVA PENELINARAAN RUTIN JALAN Taucan Suva rRoPar Ten EEE TST nan woun Jicomin ) EET betta teen ATER PEA AN FERKERASAN Premomr | Rewcrronsrena As 4 Siuesmon | ae Roane Rtnamvnn | Efren ATUPAOALERENG Taeson | Ibavrunuie sc ° a m0 m Frown ” renuantas Powe FORMAM 2 SURVAL-PEMELIHARAAN RUTIN JALAN —T a rou ERED oe |" ana [FER ECFORB T(E ATE TE wean [Siceereen | ELasoeues Shnuenon [Element 53 gave cont |Efancnt eernon — |Efuerenen paomnvansruoan ||) BEDERMPA sauna con |Efaccnt

Anda mungkin juga menyukai