pemukaan di kulit atau mukosa mulut. Bentuk lesi mirip telur mata
sapi. Awalnya lesi kecil dan merah dengan diameter 0,2-2cm
kemudian membesar dan membentuk daerah putih pucat/ jernih di
tengahnya setelah itu lesi membentuk vesikel atau bula menyatu
dan pecah. Umumnya lesi berbentuk lebar kasar dan dangkal
dengan tepi yang eritematosus. Kulit nekrotik dan mengelupas
terdapat pseudomembran menutupi lesi dan terdapat plak urtikaria
yang tidak pecah. Secara intra oral terlihat macula berwarna
merah, ulserasi multiple, dan erosi. Kelainan ini terbatas pada pipi,
mukosa bibir, palatum dan lidah atau melibatkan seluruh daerah
tersebut. Tapi gingivanya jarang terlibat. Sedangkan pada bibir di
temukan adanya krusta berwarna merah gelap dan coklat yang
khas.
obat
antikonvulsi
seperti
dilatin
yang
antikonvulsi
seperti
carbamazepine
dapat
apoptosis
keratinosit
yang
menyebabkan
nutrisi. Defisiensi
nutrisi
yang dimaksud
biasanya
besi dan asam folat. Pada penggunaan obat Fenitoin, jumlah asam folat
menjadi tereduksi oleh obat tersebut, oleh karenanya menjadi
berkurang. Hal ini yang kemudian menjadikan adanya angular chelitis.
Sumber: