Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu penetapan kadar air pada ekstrak kental kencur. Hal ini
bertujuan untuk menetapkan rentang maksimal kandungan air dalam ekstrak. Air merupakan
media yang paling baik untuk tempt berkembangnya mikroba sehingga jika ditumbuhi
banyak mikroba akan menurunkan kualitas dari ekstrak. Sebelum dilakukan penetapan kadar
air, dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan rendemen ekstrak. Untuk menetapkan rendemen
ekstrak, sejumlah tertentu ekstrak kental dalam cawan penguap ditimbang kemudian
diuapkan di atas penangas air dengan temperatur 400 C 500 C sampai bobot tetap. Tentukan
berat ekstrak setelah penguapan dengan mengurangkan dengan bobot cawan kosong,
kemudian hitung rendemen ekstrak (% b/b). rendemen ekstrak yang didapatkan adalah 4,125
% b/b. Hasil ini sangatlah kecil, jauh dari hasil yang diharapkan. Semakin lama waktu ekstrak
dan semakin halus ekstraknya, maka semakin banyak pula rendemen yang didapatkan.
Semakin besar perbandingan bahan baku-pelarut yang digunakan, maka semakin banyak
ekstrak kasar yang didapat. Untuk mendapatkan ekstrak yang lebih banyak harus dilakukan
ekstraksi yang lebih lama.
Penetapan kadar air ekstrak dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan
titrasi langsung atau tidak langsung (Pereaksi Karl-Fischer), destilasi atau gravimetri. Pada
praktikum ini akan dilakukan penatapan kadar air dengan destilasi menggunakan destilasi
toluene. Hal ini dikarenakan pada metode destilasi harus menggunakan pelarut yang
mempunyai titik didih lebih tinggidari air. Titik didih pelarut toluene yaitu 110,6 0C.
Pada

metode

destilasi

harus

menggunakan

pelarut

yang

immicible(tidak

dapat

bercampur)dengan air yaitu toluene yang mempunyai massa jenis lebih ringan dari pada air
dan mempunyai titik didih lebih besar dari pada air . Secara procedural, penetapan kadar air
dilakukan dengan cara: ke dalam labu bersih dan kering dimasukkan sejumlah ekstrak kental
yang telah ditimbang seksama kemudian tambahkan 200 mL toluene, lalu hubungkan alat.
Labu yang digunakan haruslah bersih dan kering, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kontaminan, sehingga hasil yang didapatkan memiliki akurasi yang besar. Tuangkan toluene
ke dalam labu penerima melalui alat pendingin. Pendingin balik (kondensor) ini digunakan
untuk pendinginan uap panas atau cairan panas. Biasanya digunakan pada proses refluks atau
destilasi. Lalu, panaskan labu hati-hati selama 15 menit. Setelah toluene mendidih, suling
dengan kecepatan lebih kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling, kemudian
naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua air tersuling,
kemudian biarkan tabung penerima mendingin hingga suhu kamar. Setelah air dan toluene

memisah sempurna, baca volume air. Hitung kadar air dalam % v/b. Destilasi merupakan
teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair dari
masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua
tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali
uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi
menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses destilasi diawali dengan pemanasan,
sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak
menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air
kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.
Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawasenyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut. Penetapan kuantitasi kadar air ini
dilakukan dengan cara membandingkan volume air dengan berat ekstrak uji dikalikan 100%.
Setelah dilakukan perhitungan, kadar air yang didapatkan adalah 2,5 %.
Dari hasil kadar air yang diperoleh menunjukkan kualitas ekstrak baik, karena kadar air yang
didapat memenuhi persyaratan pada SNI 01-7085-2005 bahwa kadar air untuk simplisia
kencur yaitu maksimal 10%.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:


Penetapan kadari air bertujuan untuk menetapkan rentang maksimal kandungan air
dalam ekstrak. Air merupakan media yang paling baik untuk tempt berkembangnya
mikroba sehingga jika ditumbuhi banyak mikroba akan menurunkan kualitas dari

ekstrak.
rendemen ekstrak yang didapatkan adalah 4,125 % b/b.
Penetapan kadar air ekstrak dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan

titrasi langsung atau tidak langsung (Pereaksi Karl-Fischer), destilasi atau gravimetri.
Pada metode destilasi harus menggunakan pelarut yang immicible(tidak dapat
bercampur)dengan air yaitu toluene yang mempunyai massa jenis lebih ringan dari

pada air dan mempunyai titik didih lebih besar dari pada air .
kadar air yang didapatkan pada ekstrak kencur adalah 2,5 %.
hasil kadar air yang diperoleh menunjukkan kualitas ekstrak baik, karena kadar air
yang didapat memenuhi persyaratan pada SNI 01-7085-2005 bahwa kadar air untuk
simplisia kencur yaitu maksimal 10%.

Anda mungkin juga menyukai