PENDAHULUAN
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang
anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan
ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan.
Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara
psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera
mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk
sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak. Intake
gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal.
Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat
menentukan kecerdasan seseorang.
makanan
tersebut
mengandung
gizi-gizi
yang
cukup
atau
tidak,
dan
tidak
mengimbanginya dengan makanan yang sehat dan banyak mengandung zat gizi.
2.
3.
Untuk mengetahui apa saja makanan yang ideal untuk anak balita yang
sedang sakit.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
Secara harfiah, balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang
dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam
golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya) bayi usia di
bawah satu tahun berbeda dengan anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan
yang membedakannya. Utamanya, makanan bayi berbentuk cair, yaitu air susu
ibu (ASI), sedangkan umumnya anak usia lebih dari satu tahun mulai menerima
makanan padat seperti orang dewasa. Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan
mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan prasekolah. Sesuai dengan
pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga
mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun
harus disesuaikan dengan keadaannya.
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya
anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan
masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah
makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan
lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan
yang
diberikan
adalah
porsi
kecil
dengan
frekuensi
sering.
Didalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat
tenaga, zat pembangun , dan zat pengatur.
1. Zat
Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat lemak,
dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta
pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber
tenaga
balita
relatif
lebih
besar
daripada
orang
dewasa.
1. Zat Pembangun
Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik
dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi
juga menggantikan
pengatur
Zat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk
otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan
sebagai zat pengatur.
a.) Vitamin baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C)
maupunyang larut dalam air ( vitamin a , D, E, dan K)
b.) Berbagai mineral seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour
c.) Air sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.
2.
1.4.
Kebutuhan
Gizi
Balita
Kartu
Menuju
Sehat
(KMS).
a.
Kebutuhan
Energi
Kecukupannya
akan
semakin
menurun
bertambahnya
b.
seiring
dengan
usia.
Kebutuhan
zat
pembangun
c.
relatif
Kebutuhan
lebih
zat
kecil.
pengatur
bertambahnya
usia.
a.
Ketidaktahuan
akan
hubungan
makanan
dan
kesehatan
khususnya
makanan
anak
balita.
b.
Prasangka
kejiwaan
buruk
terhadap
misalnya
bahan
kebosanan.
makanan
tertentu
makanan
c.
yang
Adanya
dapat
kebiasaan
menurunkan
atau
pantangan
harkat
keluarga.
yang
merugikan
seperti
itu
guna
keperluan
pertumbuhan
tubuhnya.
gizi
anak.
Dr.
Harsono,
1999).
e.
Jarak
semua
zat
kelahiran
gizi
yang
yang
terlalu
diperlukan.
rapat
baik.
untuk
mengatur
f.
jarak
kelahiran
Sosial
dan
kehamilan.
Ekonomi
kualitas
maupun
jumlah
makanan.
g.
Penyakit
infeksi
Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau
makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang
seharusnya dipakai untuk pertumbuhan. Diare dan muntah dapat
menghalangi
penyerapan
makanan.
7.
kronis,
Akibat
a. Kekurangan
cacingan.
Gizi
yang
Energi
dan
Dr.
Harsono,
Tidak
1999).
Seimbang
Protein
(KEP)
tetapi
otot-otot
tubuhnya
mengalami
pengurusan
(wasting).Edemadikarenakankekuranganasupanproteinsecara
mendadak
),
misalnya
karena
penyakit
infeksi
akut (
padahal
cadanganproteindalamtubuhsudahhabis.
dan
protein
yang
meningkat
tidak
dapat
berbagai
faktor,
terpenuhidariasupannya.
b.ObesitasTimbulnya
Obesitas
dipengaruhi
(1992),
obesitas
sering
ditemuipadaanak-
anaksebagaiberikut:
1) Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol.
sesuai
5)
Anak
yang
8.
Penyebab
a.
keinginan
malas
Balita
untuk
Kurang
Faktor
b.
orangtua.
beraktivitas
Nafsu
fisik.
makan
penyakit
Faktor
organis
gangguan
psikologi
dan
menangis
tertentu
sehingga
anak
menjadi
tertekan
dihabiskan
Faktor
kedua
pengaturan
orang
makanan
tuanya.
yang
kurang
baik
Berikut ini beberapa upaya untuk mengatasi anak sulit makan ( faktor
organis, faktor psikologis, atau faktor pengaturan makanan )
1) Jika penyebabnya faktor organis, yang harus dilakukan adalah
dengan
menyembuhka
penyakitnya
melalui
dokter.
dilakukan.
(a) Makanan dibuat dengan resep masakan yang mudah dan praktis
sehingga dapat menggugah selera makan anak dan disajikan
semenarik
mungkin.
sabar
saat
memberi
makan
anak.
(orangtua)
/jenis
makanan
yang
baik.
beberapa
hal
berikut
ini.
(a) Diusahakan waktu makan teratur dan makanan diberikan pada saat
anak
benar-benar
lapar
dan
haus
gizi
kurang
atau
gizi
lebih.
tahap
B.
pertumbuhan
dan
Menu
perkembangan
Makanan
anak.
Balita
makan
dan
variasi
makanan.
berikut
Waktu-waktu
o
o
o
o
o
o
Pagi
Pukul
Sebelum
waktu
sebagai
12.00
Pukul
Pukul
disarankan
hari
10.00
Pukul
yang
selingan.
pada
18.00
tidur
pada
sarapan.
Tambahkan
susu.
makan
siang.
waktu
16.00
sebagai
waktu
malam,
adalah:
makan
tambahkan
selingan
malam.
susu.
Pukul
Pukul
08.00
Pukul
12.00
Pukul
Pukul
terlalu
jauh)
06.00
Susu
Bubur
:
saring/Nasi
Bubur
18.00
Pukul
Makanan
selingan
saring/Nasi
14.00
16.00
tim
Susu/Makanan
Pukul
jangan
:
10.00
Pukul
tapi
tim
Susu
Makanan
Bubur
saring
20.00
selingan
/nasi
tim
Susu.
Selingan
Balita
kualitas
Gizi
sangat
makanan
pada
usia
mempengaruhi
dewasa
sampai
pertumbuhan
lanjut.
termasuk
pada
usia
3-4
tahun.
makanan
keluarga.
karena
akan
mengganggu
nafsu
makannya.
Jenis makanan selingan yang baik adalah yang mengandung zat gizi
lengkap yaitu sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral,
seperti arem-arem nasi isi daging sayuran, tahu isi daging sayuran,
roti
isi
Fungsi
ragout
ayam
makanan
sayuran,
piza,
selingan
dan
adalah
lain-lain.
:
makanan
selingan.
(pagi,
siang
dan
malam).
usia
balita.
dibandingkan
jika
dibeli
di
luar
rumah.
C.
tertentu.
Menu
untuk
Balita
yang
Sedang
Sakit
pengaturan
Untuk
balita
dengan
makanannya.
panas
tinggi
Makanan
hendaknya
memenuhi
syarat-syarat
bubur
dan
lain-lain.
porsi normalnya.
d. Kebutuhan air diberikan lebih banyak, karena suhu lebih tinggi dari
normal sehingga banyak terjadi penguapan melalui keringat. Sari
buah sangat baik karena mengandung air, vitamin dan mineral.
Berikan
minuman
lebih
banyak
dari
biasanya.
2.
Untuk
balita
dengan
gejala
mencret
(diare)
dengan
Penyebab
frekuensi
diare
ada
lebih
banyak
beberapa
dari
faktor,
biasanya.
yaitu:
penyebab
diare
pada
anak.
karbohidrat
(umumnya
laktosa),
lemak
dan
protein.
Pengaturan
makanannya
secara
umum
adalah:
gelas
larutan
oralit
atau
larutan
gula
garam.
mineral.
panas
atau
Bentuk
terlalu
makanan
dingin.
lunak.
cuaca
dan
makanannya
polusi
dengan
udara.
:
dalam
keadaan
hangat.
4.
Hindari
makanan
Untuk
balita
yang
dengan
digoreng.
gejala
muntah
Syarat
makanannya:
bertahap
dan
sering.
yang
segar
dan
susu
campur
buah
supaya
segar.
dari
telur,
susu,
daging,
ayam
dan
lain-lain.
5.
kelebihan
Untuk
lemak
balita
akan
dengan
membuat
mual.
gejala
batuk
seperti
flu
Pengaturan
makanan
dan
yang
sebagainya.
perlu
diperhatikan
a. Kalau ada gejala panas, beri makanan lunak dan banyak cairan atau
minum.
b. Nafsu makan yang menurun akibat batuk terus-menerus harus
diimbangi makan yang cukup supaya kondisi tubuh membaik.
c. Untuk memudahkan pengaturan makannya, berikan porsi kecil
tetapi sering dan bertahap supaya kebutuhan gizinya terpenuhi.
d. Cukup protein karena penyakit dengan gejala batuk membutuhkan
protein
lebih
tinggi
dari
biasanya.
manis.
makanannya.
Kebutuhan
Perhitungan
Energi
Dan
Berat
Zat
Gizi
Badan
Balita
Ideal
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
zat
pengatur
sangat
diperlukan
bagi
balita.
diperoleh
status
gizi
yang
baik.
kesehatan
dan
kecerdasan
bagi
otaknya.
faktor
endokrin
dan
B.
emosional.
Saran
untuk
balita.
sangat
baik
untuk
pertumbuhan
anak.