Anda di halaman 1dari 11

A.

KONSEP DASAR MEDIS


1. DEFINISI
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan selsel jaringan tubuh yang tidak normal. Kanker merupakan salah satu penyakit
non infeksi pembunuh kedua di dunia. Jumlah penderita kanker di Indonesia
belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat
dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu
penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini
oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International
Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17. Kanker Payudara
merupakan suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan berlebihan atau
perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel (jaringan) payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara
yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk
bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.
Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di
atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paruparu, hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40)

2. INSIDEN
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa lima besar
kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus
besar dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan
patologi di Indonesia menyatakan bahwa urutan lima besar kanker adalah
kanker leher rahim, kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan
kanker nasofaring (Anaonim, 2004).
Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita.
Data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada
wanita menunjukkan angka ke 2 tertinggi penyebab kematian setelah kanker

rahim. (http//www.pikiran-rakyat.com.jam 10.00, Minggu Tanggal 29-82005, sumber : Harianto, dkk).

3. ETIOLOGI
Penyebab kanker payudara secara pasti belum diketahui, tetapi terdapat
serangan factor seperti :
a. Genetik: Bukti yang terus bermunculan menunjukan bahwa perubahan
genetik

berkaitan

dengan

kanker

payudara,

namun

apa

yang

menyebabkan perubahan genetik masih belum diketahui perubahan


genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal, dan
pengaruh protein baik yang menekan atau meningkatkan perkembangan
payudara.
b. Hormonal: Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium mempunyai
peran penting dalam kanker payudara. Dua hormon ovarium utama yaitu
estradiol dan progesteron mengalami perubahan dalam lingkungan
seluler, yang dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker
payudara.
c. Lingkungan: Kemunkinan kejadian lingkungan dapat menunjang
terjadinya kanker payudara. Yaitu keadaan lingkungan dengan paparan
sinar radioaktif, sinar X dan pencemaran bahan-bahan kimia.
d. Berat Badan: Berat badan bisa mempengaruhi terjadinya kanker
payudara karena simpanan lemak adalah sumber produksi hormon
estrogen.

4. PATOFISIOLOGI
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan
cirri-ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak
mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan

secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh
dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase :


a. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi
bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi
bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung
dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang
dikenai karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau kokarsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
b. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi precancerous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru,
saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
c. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu
sampai beberapa tahun.
d. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke
tempat-tempat lain bertambah.

5. MANIFESTASI KLINIK
Penemuan tanda-tanda dan gejala sebagai indikasi kanker payudara
masih sulit ditemukan secara dini. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika
dudah teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri.
a. Terdapat massa utuh (kenyal)

b. Biasanya pada kuadran atas dan bagian dalam, di bawah lengan,


bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat digerakkan).
c. Nyeri pada daerah massa
d. Adanya lekukan ke dalam/dimping, tarikan dan retraksi pada area
mammae.
Disamping terjadi karena fiksasi tumor pada kulit atau akibat distorsi
ligamentum cooper.
Cara pemeriksaan: kulit area mammae dipegang antara ibu jari dan
jari telunjuk tangan pemeriksa lalu didekatkan untuk menimbulkan
dimpling.
a. Edema dengan Peaut doramge skin (kulit di atas tumor berkeriput
seperti kulit jeruk)
b. Pengelupasan papilla mammae
c. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya
cairan secara spontan kadang disertai darah.
d. Ditemukan lesi atau massa pada pemeriksaan mamografi.

Stadium pada kanker :


Stadium I : Tumor <>
Stadium II : Tumor 2-5 cm, metastasisi ke kelenjar getah bening ketiak
Stadium III : Tumor > 5 cm, metastasis ke kelenjar getah bening ketiak
dan menyebar kekulit / dinding dada
Stadium IV : Metastasis kas

6. KOMPLIKASI
Komplikasi utama dari cancer payudara adalah metastase jaringan
sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organorgan lain. Tempat yang sering untuk metastase jauh adalah paru-paru,
pleura, tulang dan hati. Metastase ke tulang kemungkinan mengakibatkan
fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia. Metastase ke paru-paru
akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan metastase ke otak
mengalami gangguan persepsi sensori.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium meliputi:
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum
atau plasma
e. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan
yang keluar spontan dari putting payudara, cairan kista atau cairan yang
keluar dari ekskoriasi
Tes diagnosis lain
a. Non invasive
Mamografi
Yaitu shadowgraph jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan
yang penting. Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu
kecil untuk dapat diraba. Dalam beberapa keadaan dapat
memberikan dugaan ada tidaknya sifat keganasan dari massa yang
teraba. Mamografi dapat digunakan sebagai pemeriksaan penyaring
pada wanita-wanita yang asimptomatis dan memberikan keterangan
untuk menuntun diagnosis suatu kelainan.
Radiologi (foto roentgen thorak)
USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan
antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu
dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa
pada jaringan patudar yang tebal/padat.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui
intra vena, bahan ini akan diabsorbsi oleh massa kanker dari massa
tumor. Kerugian pemeriksaan ini biayanya sangat mahal.
Positive Emission Tomografi (PET)

Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk


mengetahui metastase ke sisi lain. Menggunakan bahan radioaktif
mengandung molekul glukosa, pemeriksaan ini mahal dan jarang
digunakan.

b. Invasif
Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara
untuk pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya.
Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan
menggunakan insisi pemmbedahan.
Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara
kistik atau padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang.
Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan
pembentukan massa srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan
tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk kembali atau
jika cairan spinal mengandung darah,maka ini merupakan indikasi
untuk dilakukan biopsy pembedahan.
Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic
biopsy mammografi dan personal untuk memndu jarum pada
massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah
ataupun pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri yang
berlebihan dan biaya tidak mahal.
Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 wad untuk dilakukan
pemeriksaan histologik secara frozen section.

8. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Pembedahan.
Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun
otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
Mastectomy total.
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot
pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot
dinding dada tidak diangkat.
Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut
diangkat.
Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal
yang berada di sekitar tumor tersebut.
Wide excision/mastektomy parsial.
Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot
pectoralis mayor.
b. Radiotherapi
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping : kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorkan.
c. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah.
Efek samping : lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.
d. Manipulasi hormonal.

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah


bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy.
Dapat juga digabung dengan therapi endokrin lainnya.

9. PENCEGAHAN
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan
adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan
sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi.
Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan
pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada
payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu
atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua
payudara.
c. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa
lagi.
d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,
dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan
telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.
e. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar
susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan
mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak
dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa
ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter.
Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh
secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak
kanan.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
a. Data biografi /biodata
Meliputi identitas klien dan identitas penanggung antara lain : nama,
umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
b. Riwayat keluhan utama.
Riwayat keluhan utama meliputi : adanya benjolan yang menekan
payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak,
nyeri.
c. Riwayat kesehatan masa lalu
Apakah pasien pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama .
d. Pengkajian fisik meliputi :
Keadaan umum
Tingkah laku
BB dan TB
Pengkajian head to toe
e. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan

darah

hemoglobin

biasanya

menurun,

leukosit

meningkat, trombosit meningkat jika ada penyebaran ureum dan


kreatinin.
Pemeriksaan urine, diperiksa apakah ureum dan kreatinin meningkat.
Tes diagnostik yang biasa dilakukan pada penderita carsinoma
mammae adalah sinar X, ultrasonografi, xerora diagrafi, diaphanografi
dan pemeriksaan reseptor hormon.
f. Pengkajian pola kebiasaan hidup sehari-hari meliputi :
Nutrisi
Kebiasaan makan, frekuensi makan, nafsu makan, makanan
pantangan, makanan yang disukai, banyaknya minum. Dikaji riwayat
sebelum dan sesudah masuk RS.
Eliminasi

Kebiasaan BAB / BAK, frekuensi, warna, konsistensi, sebelum dan


sesudah masuk RS.
Istirahat dan tidur
Kebiasaan tidur, lamanya tidur dalam sehari sebelum dan sesudah
sakit.
Personal hygiene
Frekuensi mandi dan menggosok gigi dalam sehari, frekuensi mencuci
rambut dalam seminggu. Dikaji sebelum dan pada saat di RS.
Identifikasi masalah psikologis, sosial dan spiritual
Status psikologis
Emosi biasanya cepat tersinggung, marah, cemas, pasien berharap
cepat sembuh, merasa asing tinggal di RS, merasa rendah diri,
mekanisme koping yang negatif.
Status social
Merasa terasing dengan akibat klien kurang berinteraksi dengan
masyarakat lain.
Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan kegiatan shalat 5 waktu berkurang.

2. IDENTIFIKASI DATA
a. Data Subjektif :
Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada mamma dan kadangkadang timbul nyeri serta perasaan takut atau cemas.
Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan.
Klien mengeluh badan terasa lemah.
Klien mengeluh nafsu makan menurun
Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya
b. Data Objektif :
Karsinoma mamma terdapat adanya borok atau nodul-nodul yang
mengeras serta bau tidak enak yang menyengat.
Klien tampak enggan bergaul dan berinteraksi dengan klien lain.
Klien terlihat sedih dan sering melamun.

Observasi gejala kardinal : tensi, nadi suhu dan pernafasan.


Klien sering memegangi payudara dan wajah tampak menyeringai.
Setengah porsi makan tidak dihabiskan
Berat badan klien menurun

3. KLASIFIKASI DATA
a. Gangguan rasa nyaman
DS : Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada mamma dan
kadang-kadang timbul nyeri
DO : Klien sering memegangi payudara dan wajah tampak menyeringai.
b. Gangguan pemenuhan nutrisi
DS : Klien mengeluh nafsu makan menurun
DO : - Setengah porsi makan tidak dihabiskan
- Berat badan klien menurun
c.

Anda mungkin juga menyukai