Anda di halaman 1dari 8

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

Salam pers mahasiswa


Ledak edisi kali ini
kembali hadir menyapa pembaca
setianya dengan berita-berita
yang menarik. Pada edisi kali ini
kami membahas mengenai unjuk
rasa yang dilakukan mahasiswa
UNS terkait belum tuntasnya
Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Selain itu kami
membahas mengenai pasca
persiapan dan pelaksanaan
pemilu untuk anggota DEMA dan
Presiden BEM Fakultas Hukum
2014 ini.
Dalam edisi kali ini kami
juga mengadakan polling
mengenai tanggapan mahasiswa
terkait pembangunan yang
terjadi di Fakultas Hukum.
Semoga ledak edisi kali ini
dapat memberikan informasi dan
manfaat bagi para pembaca
setianya, terima kasih.
Redaksi

Redaksi menerima saran dan kritik yang membangun dari


pembaca. Dengan mengirimkan tulisan saran ataupun kritik ke
email atau diserahkan kepada alamat redaksi dengan
melampirkan fotokopi identitas. Atau mengirimkan SMS dengan
format : NAMA LENGKAP (spasi) ALAMAT (spasi) SARAN/KRITIK.
Kirim ke 081226447505

#Novum/Ryan
Suasana unjuk rasa penuntasan UKT (27/11)

Penuntasan UKT, Kesepakatan dari


Negosiasi Panjang
Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di halaman depan Kantor
Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS), Kamis 27 November 2014
lalu. Aksi unjuk rasa yang dimulai pukul 13.30 WIB tersebut dimotori
oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNS dan diikuti oleh 9 fakultas di
UNS berkaitan dengan masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT). Aksi unjuk
rasa ini kebanyakan diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi angkatan
2013 dan 2014. Kebanyakan dari mereka membawa beberapa tulisan
yang bertuliskan #Tuntaskan UKT dan menyuarakan tuntutan mereka
mengenai penuntasan masalah UKT.Kebanyakan dari mereka
membawa beberapa tulisan yang bertuliskan #Tuntaskan UKT dan
menyuarakan tuntutan mereka mengenai penuntasan masalah UKT.

enerapan sistem UKT pada pembayaran kuliah mahasiswa UNS


dianggap tidak sesuai dan tidak transparan. Rizal Abdorrahman,
salah satu anggota BEM FH UNS angkatan 2013, mengungkapkan,
Sistem UKT yang sudah berjalan selama 3 tahun ini memang sistemmnya
belum beres, misalnya saja mahasiswa angkatan 2013 yang masuk harus
membayar per golongan ditentukan dari jalur masuknya, jadi jalur masuk
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) itu golongan 3,
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) itu golongan 4
dan Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UMBPTN) itu masuk
dalam golongan 5. Hal tersebut dianggap tidak sesuai dengan finansial
dari mahasiswa itu sendiri dimana makin tinggi golongannya, maka makin
tinggi jumlah yang harus dibayarkan.
Mahasiswa menuntut tiga hal terkait UKT tersebut, yaitu verifikasi
ulang dari mahasiswa yang tidak mampu namun masuk lewat jalur
UMBPTN, adanya transparansi mengenai penggunaan dana UKT
(Bersambung ke halaman 4)

Seminar Nasional Menuju Masyarakat


Indonesia yang Berekonomi Kreatif

NOVUM/Ryan
Seminar Nasional yang diadakan di Auditorium UNS (29/11)

Sabtu, 29 November 2014 lalu, Kelompok Studi dan


Penelitian (KSP) Principium yang merupakan salah satu
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di FH UNS mengadakan
acara Seminar Nasional yang bertajuk Perlindungan
Hukum Terhadap Ekonomi Kreatif dalam Menyongsong
ASEAN Economic Community 2015 bertempat di
Auditorium UNS. Acara yang telah dipersiapkan dari 2
bulan yang lalu ini diikuti kurang lebih 650 sampai 700
orang peserta. Dalam acara ini dihadiri oleh pembicara
yaitu, Rizky A. Adiwilaga selaku Konsultan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) di Adiwilaga & Co., Dhian Lestari Hastuti
selaku penggiat Solo Crative City Network, Lusi
Lesminingwati selaku Kepala Bagian Perekonomian

NOVUM/APRIL

NOVUM/BIMO

Pemerintah Kota Bandung, dan Adi Sulistyono selaku


Guru Besar Ilmu Hukum FH UNS, serta dihadiri oleh
Perwakilat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Edison
Ambarura sebagai keynote speaker dengan
moderator Rochmali Zultan.
Dalam seminar tersebut, pembicara megupas
perihal bahwa masyarakat Indonesia perlu untuk
menyiapkan acara besar pada 2015 yaitu ASEAN
Economic Community 2015, dimana masyarakat perlu
meningkatkan kreatifitasnya dalam hal ekonomi
supaya dapat bersaing dengan pengusaha lainnya
dalam arus bebas perdagangan nantinya. Tak hanya
ulasan dari pembicara saja, melainkan seminar
tersebut dimeriahkan oleh Finalis Indonesia Mencari
Bakat 2014, On Fire, dan juga penampilan batik oleh
Red Batik. Selain itu, juga terdapat stand ekonomi
kreatif, seperti makanan dan kerajinan tangan yang
dapat dikunjungi oleh peserta seminar.
Antusiasme peserta sangatlah besar karena
terlihat dari bangku yang disediakan oleh panitia
penuh dan juga saat sesi tanya jawab, peserta
bersemangat untuk menyampaikan pertanyanpertanyaan pada pembicara. Acaranya kreatif,
pembicaranya lumayan menarik, saya mendapatkan
ilmu dari acara yang dilaksanakan ini. Tutur Ismail,
Mahasiswa FH UNS. Acara ini juga merupakan ajang
untuk launching produk dari KSP Principium ini, yaitu
Jurnal Retrieval dan Buku Modul Model Sebuah
Panduan Penulisan.
Namun, setiap acara pasti tak luput dari
banyaknya kendala. Misalnya saja seperti yang
diungkapkan Esti, salah satu peserta seminar
mengungkapkan bahwa mundurnya waktu
penyelenggaraan dari waktu yang dijadwalkan, dan
juga pembicara yang tidak hadir dan digantikan oleh
pembicara lain yang mempunyai kompetensi yang
sama dengan pembicara sebelumnya. Menanggapi
hal tersebut, Nur Ghenasyarifa Albany Tanjung, selaku
Ketua Panitia Seminar tersebut mengungkapkan,
Kebanyakan pembicara adalah birokrat dimana para
birokrat akan lebih mementingkan kewajibannya
sehingga pada hari diadakannya seminar banyak
pembicara yang tidak dapat dihadirkan sebab adanya
urusan negara yang mendadak dan lebih penting.
Adanya hal tersebut

NOVUM/BAMBANG

SIA - SIA, dua layar monitor yang dipasang di lobi FH gedung I tidak
berfungsi sebagaimana mestinya.

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

Lebih ditingkatkan lagi dalam menunjuang proses pembelajaran mahasiswa, terutama kualitas dan kuantitas
sarana prasarana. Bisa dilihat banyak kamar mandi yang kurang terurus, seperti: kamar mandi bau dan air mati
dan juga buku-buku di perpustakaan yang masih terbatas (tidak update). Selain itu, perlu adanya kejelasan dan
kepastian mengenai pemberian UKT pada mahasiswa khususnya angkatan 2014 karena demo besar kemarin
belum memberikan dampak yang dignifikan, apa yang akhirnya didapatkan mahasiswa dari perjuangan haknya
tersebut.
Joshua, 2014
Upayaperbaikan lantai dan penambahan tempat untuk diskusi di gedung 1 FH UNS sudah bagus, tapi menurut
saya itu semua bukan hal yang urgent. Seharusnya yang harus diperbaiki dulu adalah fasilitas yang kita gunakan
setiap hari, seperti mic, LCD, dan AC yang sering rusak karena hal tersebut yang berpengaruh dalam proses
pembelajaran.
Evy, 2014

Untuk siakad tolong perbaiki sistemnya agar nilai tidak berubah-ubah dan membuat mahasiswa bingung
dengan nilai yang didapatkan.
Dwi, 2012

Redaksi menerima tulisan berupa surat dari pembaca. Tulisan diketik dengan spasi ganda maksimal 750 karakter. Tulisan bisa dikirim melalui e-mail :
novum_fhuns@yahoo.com, atau diserahkan langsung ke alamat redaksi LPM NOVUM FH UNS, dengan melampirkan fotokopi kartu identitas.
Redaksi juga menerima tulisan berupa pesan singkat (SMS) dari pembaca. Pesan harap singkat, padat, tidak SARA, dan tidak bersifat provokatif. Pesan dikirim
dengan format : nama(spasi) alamat (spasi) fakultas/prodi (spasi) isi pesan. Kirim ke 081226447505.

Oknum polisi dibekuk dalam penggrebekan sarang narkoba di Lombok,


Bagaimana bisa kita memberantas peredaran dan pemakaian narkoba bila
oknum polisi yang seharusnya memberantas narkoba malah ditangkap
sebagai pelakunya.
Jokowi ngenes lihat nelayan miskin, tetapi pukat harimau negara asing
merampok
Sungguh memprihatinkan nelayan sebagai majikan dari lautan negara
yang luas serta ikan yang berlimpah justru miskin karena hanya bisa
mengumpulkan ikan sambil melongo melihat dengan gampangnya ikanikan buruan mereka hilang dirampok dalam sekejap.

DIALOG INTERAKTIF UNTUK KITA (DIALEKTIKA) LPM


NOVUM FH UNS SOLO KOTA RAMAH DIFABEL
Waktu

: Sabtu, 13 Desember 2014


08.00 s/d selesai
Tempat
: Aula Gedung 3 FH UNS
Pembicara
:
- dr. Sumartono Karjo, M.Kes (Kepala Dinsosnakertrans)
- Sunarman Sukamto (Perwakilan PPRBM)
- Rohmah Ageng Mursita (Gerakan Peduli Indonesia
Inklusi UNS)
- Jadmiko Anom Husodo, S.H., M.H. (Dosen HTN FH UNS)
Dimeriahkan oleh Perkusi dari YPAC
Contact Person : Devi (085649110004)
Karissa (088802952959)
FREE Snack+Sertifikat untuk 100 orang pertama!

LPM NOVUM FH UNS MEMBUKA JASA PRINT


DAFTAR HARGA
- Hitam Putih
- Berwarna
- Berwarna Halaman
- Full Warna

Rp 300,00
Rp 500,00
Rp 1.000,00
Rp 2.000,00

KERTAS BAWA SENDIRI


- Hitam Putih
- Berwarna
- Berwarna Halaman
- Full Warna

Rp 200,00
Rp 400,00
Rp 800,00
Rp 1.800,00

LOKASI : KESEKRETARIATAN LPM NOVUM


FH UNS GEDUNG 1 LANTAI 2

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

BIDIK
Sambungan halaman 1... Hal ini bertolak belakang dengan panitia pelaksana yang telah

khususnya dalam sistem pembayaran pada angkatan


2014, dan juga perbaikan sistem UKT yang harus
disesuaikan dengan finansial penghasilan orang tua
mahasiswa. Aksi yang digelar mahasiswa UNS ini
bukanlah yang pertama. Mahasiswa UNS pernah
mengadakan audiensi dan mendapat respon yang
baik dari pihak rektorat, namun tidak ada tindak lanjut
dari audiensi tersebut.
Ketika aksi unjuk rasa dimulai, baik
mahasiswa maupun mahasiswi saling menyerukan
tuntutan mereka mengenai penuntasan UKT.
Ditengah tengah aksi, perwakilan dari rektorat yaitu
Jamal Wiwoho, selaku Pembantu Rektor II turun dan
menemui salah satu koordinator aksi tersebut untuk
meminta beberapa perwakilan mahasiswa agar
menemui Rektor UNS, Ravik Karsidi. Walaupun
akhirnya beberapa mahasiswa bisa menemui Rektor,
namun aksi unjuk rasa tersebut tidak selesai begitu
saja. Akan tetapi para mahasiswa tetap melakukan
aksi unjuk rasa tersebut sampai tuntutan mereka
mendapatkan kepastian dari pihak Rektorat dengan
menyerukan Mars Mahasiswa didepan Rektorat UNS.
Salah satu koordinator aksi menyerukan bahwa Kami
mau Pak Rektor menemui kami didepan. Jika UKT naik
maka Pak Rektor turun.
Selanjutnya para pengunjuk rasa tersebut
bergerak maju memenuhi teras depan kantor rektorat
dan suasana bertambah panas dengan seruan oleh
perwakilan koordinator aksi lainnya dengan tetap
menyerukan tuntutan mereka. Selain itu, ada juga
pembacaan sebuah puisi yang dibacakan salah satu
mahasiswa yang berisi mengenai tuntutan mereka.
Adegan teatrikal juga mewarnai aksi unjuk rasa yang
diperagakan oleh beberapa mahasiswa yang
mencerminkan ketidakadilan terhadap penggolongan
UKT.
Tak lama kemudian perwakilan mahasiswa
yang telah berunding dengan pihak rektorat turun dan
menemui pengunjuk rasa dengan membawa hasil
surat pernyataan yang ditandatangani kedua belah
pihak, baik BEM maupun pihak rektorat. Punto
Jatmiko, Menteri Advokasi dan Kesejahteraan
Mahasiswa BEM UNS menjelaskan, Hasil
perundingan dengan rektorat mencakup 3 hal.
Pertama, mohon kerjasama dari teman-teman semua
untuk tidak memanipulasi data, jadi siapa saja yang
merasa keberatan dapat mengajukan verifikasi ke
BEM fakultas masing-masing dan akan diverifikasi.
Apabila data memang sesuai dan tidak cocok dengan
penggolongan UKT maka dapat dilakukan
pemindahan golongan. Kedua, adanya transparansi
dari pihak Universitas, apabila mahasiswa ingin
melihat data harus diijinkan, ketika tidak mendapat
ijin dapat mengajukan kepada pihak BEM dan
langsung ke rektorat. Ketiga, pembenahan sistem

penggolongan UKT untuk mahasiswa angkatan 2015


dan itu akan melibatkan mahasiswa. Ketiga tuntutan
tersebut telah di setujui oleh Rektor UNS. Dalam
tuntutannya, Punto juga menambahkan bahwa
apabila dari tuntutan tersebut tidak dipenuhi oleh
pihak rektorat, maka akan ada aksi unjuk rasa lebih
banyak kedepannya.
Setelah kurang lebih dua jam mengadakan
orasi, akhirnya pihak rektorat yang diwakili oleh
Pembantu Rektorat III, Dwi Tiyanto, menemui
mahasiswa. Dwi Tiyanto berkata bahwa ia merasa
sangat bangga karena mahasiswa UNS sudah
menunjukkan jati diri sebagai mahasiswa UNS,
dengan melakukan unjuk rasa yang tidak harus
dengan kekerasan seperti mahasiswa ditempat lain.
Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa UNS
menujukkan perilaku yang baik. Terkait dengan
tuntutan mahasiswa, Dwi Tiyanto menambahkan
penjelasan bahwa, Permintaan mahasiswa disetujui
oleh Bapak Ravik, karena kalian menunjukkan etika
yang baik. Dari tuntutan tersebut, apabila kalian yang
mengajukan keberatan untuk pengurangan atau
pemindahan golongan tersebut ada yang
memanipuler data, nanti harus ditanggung sendiri
akibatnya karena akan ada verifikasi ke rumah orang
tua kalian. Akan ada resiko bagi yang memanipuler
data.
Dalam penyampaian tanggapan orasi
mewakili pihak
Universitas, Dwi
Tiyanto berbagi
pengalamannya
t e r k a i t U K T.
Selama ia
menjabat
sebagai Dekan,
t e r d a p a t
mahasiswa
yang meminta
p e n g u ra n ga n
biaya kuliah.
Namun setelah
melakukan
#NovumRyan
pengecekan ke
suasana unjuk rasa penuntasan UKT
t e m p a t
tinggalnya,
orang tua mahasiswa tersebut kaget dan tidak
mengetahui perihal tersebut. Oleh karena itu, ia
berharap jangan sampai hal tersebut terulang
kembali. Akhir kata ia menyampaikan ucapan selamat
kepada mahasiswa karena tuntutannya telah
terpenuhi dan ia berharap ke depannya mahasiswa
UNS tetap bisa menunjukan jati diri sebagai
mahasiswa UNS yang patut dicontoh dan ditiru oleh
mahasiswa dimanapun dan kapanpun.#RY,EV

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

Pemilu Fakultas Hukum UNS: Pesta Demokrasi


Tuk Harapan Baru
Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Hukum (FH) UNS kembali meyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu)
untuk memilih anggota DEMA dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) masa jabatan 2015. Pemilu
merupakan pesta demokrasi FH UNS yang dilaksanakan setiap tahunnya.

menjabat pun tidak ada ketentuan mengenai batas


enyelenggaraan pemilu tahun ini memiliki
akhir satu periode kepengurusan. DEMA sempat
perbedaan dengan pemilu tahun-tahun
berencana mengadakan pemilu pada Desember
sebelumnya. Tahun ini penyelenggaraan
2013 dengan pertimbangan untuk memberikan
pemilu didasarkan pada Undang-Undang Keluarga
kepastian mengenai pelaksanaan pemilu, yaitu di
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas
akhir tahun anggaran, namun saat itu periode
Maret (UU KMFH UNS) Nomor 1 Tahun 2014 tentang
kepengurusan baru berjalan 5 bulan dan tidak
Pemilihan Umum yang disahkan 23 Oktober 2014
disetujui oleh Presiden BEM. Akhirnya setelah
lalu. Disahkannya UU tersebut merupakan salah satu
beberapa
p e rs i a p a n d a r i
kali rapat kita
DEMA dalam
memutuskan
menyelenggaraka
u n t u k
n pemilu. Untuk
menyelengg
persiapan pemilu,
a r a k a n
kita dari DEMA
pemilu pada
sudah membuat
Desember
Undang-Undang
2014, jelas
tentang Pemilu
M. Haeckal.
yang dibentuk
Good Lawyers Are Not Born But Made adalah slogan Ultra Petita 2013
d e n g a n
 Pertimban
memperhatikan
gan dalam
m a s u k a n memilih
masukan dari
b u l a n
semua kalangan
Desember
mahasiswa lewat
u n t u k
acara forum
menyelengg
dengar pendapat
a
r a k a n
#NOVUM/NADIA
R a n c a n g a n Suasana Pemilu Hari Pertama Rabu, 3 Desember 2014
pemilu juga
Undang-Undang
t e r k a i t
(RUU) sebanyak dua kali, ungkap M. Haeckal
dengan kinerja kepengurusan selanjutnya. Kami
Amedya Novan selaku Ketua DEMA. Pada
memilih Desember untuk melaksanakan pemilu
penyelenggaraan pemilu periode sebelumnya, yaitu
karena kami berharap pada awal tahun anggaran
sebelum adanya UU pemilu, dasar yang digunakan
sudah ada pemgurus yang baru untuk menjalankan
dalam penyelenggaraan pemilu adalah petunjuk
program-program yang sudah direncanakan dalam
pelaksanaan dan petunjuk teknis.
satu tahun anggaran penuh, sehingga tidak ada
Perbedaan selanjutnya dari
program dari tahun sebelumnya yang dilaksanaka
penyelenggaraan pemilu tahun ini terletak pada
oleh kepengurusan yang baru, imbuh M. Haeckal.
waktu pelaksanaan pemilu. Di tahun-tahun
Mengenai waktu penyelenggaran pemilu yang
sebelumnya, pemilu diadakan pada bulan Maret
mundur dari tahun-tahun sebelumnya memang
sampai April, sedangkan untuk tahun ini pemilu
menuai tanggapan dari mahasiswa. Saya
diadakan pada bulan Desember. Ternyata alasan
menyayangkan tahun pemilunya yang seharusnya
mengapa dipilihnya bulan Desember dalam
untuk angkatan 2011 jadi untuk angkatan 2012 garam e nye l e n g ga ra ka n p e m i l u a d a l a h u nt u k
gara mundur satu periode. Nantinya yang dirugikan
menyesuaikan dengan tahun anggaran fakultas.
itu angkatan 2011, karena otomatis kalau mereka
Sebelumnya tidak ada aturan yang mengatur
mencalonkan diri mereka harus siap menunda
mengenai waktu pelaksanaan pemilu, ketika saya
kelulusan, ungkap Sastika Puspa, mahasiswa FH
NOVUM/APRIL

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

UNS angkatan 2011.


Perbedaan yang ketiga terkait pemilu
sebelumnya yaitu mengenai masa jabatan. Dalam
kepengurusan sebelumnya tidak terdapat aturan yang
jelas mengenai masa jabatan, namun saat ini sudah
diatur dengan jelas yaitu masa jabatan sesuai dengan
tahun anggaran yang dimulai bulan Januari hingga
Desember, sehingga satu periode masa jabatan adalah
satu tahun yang berakhir pada bulan Desember. Masa
jabatan BEM dan DEMA yaitu satu periode, dan satu
periode adalah satu tahun. Kita mengikuti tahun
anggaran fakultas yang mana selesai bulan Desember,
sehingga kita akan memulai kepengurusan dari Januari
sampai Desember, tutur Bernardus Bayu selaku
Menteri Luar Negeri BEM.

Pelaksanaan pemilu tidak terlepas dari peran
serta Panita Penyelenggara Pemilu (PPP). Sejak tanggal
27 Oktober 2014 DEMA FH UNS telah melakukan open
recruitment untuk menjadi anggota PPP dan akhirnya
pada 27 Oktober 2014 dilantik sebanyak 17 mahasiswa
yang resmi menjadi PPP. PPP bertugas untuk
menyelenggarakan pemilu mulai dari proses
perencanaan sampai dengan pelaksanaan. M. Haeckal
menyatakan bahwa setelah Pembentukan PPP,
pelaksanaan pemilu seluruhnya dilakukan oleh PPP.
Sampai saat ini PPP masih terus menjalankan
tugasnya sesuai dengan apa yang telah diatur dalam
UU Pemilu. Pemilu akan diadakan 2 hari yaitu pada
tanggal 3 dan 4 Desember. Antusiasme mahasiswa FH
UNS cukup besar karena terlihat banyak mahasiswa
yang ikut memilih, jelas Riswanda, selaku Ketua PPP.
Akan tetapi penyelenggaraan pemilu ini tidak terlepas
dari kendala, yaitu permasalahan tempat untuk
pemilu. Riswanda mengungkapkan kendala tersebut
terkait masalah tempat dimana sebelumnya akan
memakai lantai 2 gedung 1. Namun, dikarenakan

MENU

terdapat pembangunan, maka pemilu dilaksanakan


pada lantai 1 gedung 1 agar selain tidak mengganggu
pembangunan yang terjadi, juga tidak mengganggu
mahasiswa. Namun selain itu tidak ada kendala yang
cukup berarti.

Mengenai penetapan pemenang dan
pelantikan Riswanda menyatakan bahwa PPP akan
langsung melakukan penghitungan suara pada saat
pemilihan selesai dilaksanakan pada hari kedua.
Setelah itu akan diadakan rapat pleno untuk
menetapkan pemenang pemilu. Ketika ditanyai
mengenai pelantikan Riswanda menyatakan
Wewenang dari PPP hanya sampai pada penetapan
pemenang pemilu, untuk pengangkatan dan
pelantikan kita kembalikan ke DEMA.
Dengan adanya pemilu DEMA dan BEM FH
UNS ini, diharapkam akan melahirkan pemimpinpemimpin baru dan membawa pengaruh besar pada
keberlangsungan kedua organisasi tersebut, berbagai
pihak memiliki harapan terkait penyelenggaraan
pemilu. Harapan saya untuk pelaksanaan pemilu ini
banyak mahasiswa yang ikut berpartisipasi karena kita
mempunyai andil besar dalam memilih orang-orang
yang akan mewakili kita dalam organisasi mahasiswa,
ungkap M. Haeckal. Disaat nantinya sudah terpilih,
diharapkan mereka bisa mengakomodir kepentingan
bersama KMFH UNS agar nantinya BEM bukan hanya
untuk BEM dan DEMA bukan hanya untuk DEMA tapi
untuk KMFH UNS, tutur Sastika Puspa. #MIT, YS, AL

Harga MAHASISWA

- Makanan
Mie Ramen
Mie Petir Original dan Ijo
<Telur
<Sosis
<Bakso
<Kornet

Nasgor

-Minuman
Capucino Cincau
Jus Oreo
Joshua
Es Jus

Mie
Petir

Jl. Kabut, Sawah Karang

Telp. 081226218000
BBM. 2B1E2456

Gerbang
Belakang

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

RISET

Renovasi Saat KBM Berlangsung, Tepatkah?


Oleh: Litbang LPM NOVUM FH UNS

emasuki bulan Oktober 2014 Fakultas Hukum Universitas


Sebelas Maret (FH UNS) diliputi kesibukan dengan renovasi
beberapa gedungnya. Renovasi gedung ini dilakukan untuk
memenuhi sarana prasarana yang dapat menunjang Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) mahasiswa. Dari tiga gedung yang ada di FH UNS,
renovasi dilakukan pada gedung 1 dan gedung 3. Pada kenyataannya
renovasi tersebut dirasa cukup mengganggu mahasiswa karena
dilakukan pada saat KBM berlangsung. Renovasi yang dilakukan di
gedung 3 tidak begitu berpengaruh karena gedung tersebut tidak
digunakan untuk KBM. Namun, tidak sama halnya dengan renovasi
gedung 1 yang merupakan pusat KBM berlangsung.
Kami tim Divisi Diskusi Penelitian LPM Novum tertarik untuk
mengadakan jajak pendapat mengenai kebijakan Renovasi Gedung 1 di
Saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sedang berlangsung tehadap
mahasiswa Fakultas Hukum UNS. Adapun respondennya adalah
mahasiswa FH UNS angkatan 2011 sampai dengan 2014. Kami
menggunakan metode random sampling dengan mengambil sample
10% dari masing-masing angkatan, yakni 33 orang untuk angkatan 2011,
39 orang untuk angkatan 2012, 40 orang untuk angkatan 2013, serta 42
orang untuk angkatan 2014 atau jika ditotal semuanya sejumlah 154
orang.
Hal pertama yang kami tanyakan adalah apakah gedung 1 sudah
memenuhi standart atau belum untuk KBM mahasiswa. Hasilnya 12,34%
responden menyatakan bahwa gedung 1 sudah sesuai standar untuk
KBM, lalu sebanyak 69,48% responden merasa gedung 1 kurang sesuai
standar untuk KBM, dan sisanya yakni 18,18% responden lainnya
menyatakan bahwa gedung 1 tidak sesuai standar untuk Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM).

Dikarenakan banyak mahasiswa yang merasa gedung 1 kurang
sesuai untuk KBM, maka sebanyak 70,78% mahasiswa setuju dengan
renovasi gedung 1, lalu sebanyak 18,83% menyatakan kurang setuju
dengan renovasi gedung 1, sisanya yaitu sebesar 10,39% menyatakan
tidak setuju dengan renovasi gedung 1 tersebut.
Pelaksanaan renovasi gedung 1 saat ini memang dilakukan pada
saat KBM sedang berlangsung yaitu dimulai kurang lebih pada bulan
Oktober. Mengenai hal ini, sebanyak 7,79% menyatakan bahwa renovasi
yang dilakukan pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini tepat,
sebanyak 27,27% menyatakan bahwa renovasi yang dilakukan pada saat
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini kurang tepat. Sementara sebanyak
64,94% tidak tepat. Hal ini menunjukkan bahwa renovasi gedung 1
dirasa tidak tepat apabila dilaksanakan saat KBM berlangsung.

Kemudian karena renovasi gedung 1 yang dilakukan tidak tepat
dilakukan saat KBM berlangsung, tanggapan dari responden adalah
sebanyak 87,01% menyatakan bahwa mereka merasa terganggu dengan
dilakukannya renovasi pada saat sedang berlangsungnya KBM.
Sementara sebanyak 9,09 % menyatakan kurang terganggu dengan
dilakukannya renovasi pada saat sedang berlangsungnya KBM dan
sebanyak 3,90% lainnya menyatakan tidak terganggu dengan

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

RISET

dilakukannya renovasi pada saat sedang berlangsungnya KBM.


Karena gedung 1 terdiri dari 3 lantai tentu aktivitas yang dilakukan mahasiswa diluar KBM juga ikut
terganggu karena adanya renovasi tersebut. Dengan adanya renovasi gedung 1 ini, sebanyak 90,91% responden
menyatakan bahwa renovasi gedung 1 telah mengganggu aktivitas mahasiswa diluar KBM, lalu sebanyak 5,84%
menyatakan kurang merasa terganggu aktivitasnya diluar KBM dengan adanya renovasi tersebut, sementara
3,25% merasa tidak terganggu aktivitasnya diluar KBM.

Dari keseluruhan jawaban tersebut dapat disimpulkan bahwa memang renovasi gedung 1 FH UNS yang
dilaksanakan pada saat KBM adalah tidak tepat karena mengganggu mahasiswa baik didalam kelas maupun di luar
kelas. Ketika didalam kelas, tentu suara bising renovasi tersebut akan mengakibatkan mahasiswa kurang
konsentrasi dalam menerima perkuliahan. Sementara untuk di luar kelas, renovasi tersebut mengganggu aktivitas
mahasiswa karena memang material bangunan berserakan dimana-mana. Harapan kedepannya semoga ketika
pihak fakultas hendak melakukan renovasi harus mempertimbangkan apakah akan berdampak pada KBM
ataukah tidak. Mungkin akan jauh lebih baik jika renovasi dilakukan ketika mahasiswa sedang libur semester
sehingga tidak terjadi lagi renovasi yang mengganggu KBM mahasiswa.

Ledak Edisi Desember / IV / 2014

Anda mungkin juga menyukai