PENGARUH GLOBALISASI EKONOMI DALAM STRUKTUR EKONOMI LOKAL

DAN DISTORSI TERHADAP LOCAL GENIUS

Case study: Pengaruh Carefour terhadap pekembangan pasar tradisonal di Jogja
(Pasar Demangan)

Proses globalisasi ekonomi menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari
sebuah perubahan ataupun pergeseran konstruksi sosial dari sebuah masyarakat. Hal ini
menjadi menarik ketika proses globalisasi ekonomi tersebut kemudian dapat berasimilasi
dengan kebudayaan atau tatanan setempat dan akan menjadi sebuah fenomena yang
menarik ketika perubahan tersebut mendapatkan antitesis dari kebudyaan lokal dan pada
akhirnya akan saling mempengaruhi atau bahkan lebih jauh lagi akan memberikan
distorsi yang cukup signifikan dalam proses pembentukan konstruksi sosial. Hal inilah
yang kemudian menjadi pijakan dalam penulisan ini.
Pada permasalahan yang diangkat penulis, globalisasi yang dalam hal ini
merujuk pada adanya globalisasi ekonomi tidak saja disebut sebagai rantai utama
terjadinya perubahan konstruksi sosial akan tetapi globalisasi telah bergerak pada titik
dimana secara masiv telah mampu memberikan dampak yang signifikan pada pasar
tradisional. Penulis kemudian berinisiatif untuk mengahantarkan sebuah gambaran
sejauh mana globalisasi ekonomi di Indonesia termasuk di Jogja mempengaruhi
konstruksi sosial dan tatanan ekonomi yang pada akhirnya menjadi penghambat
tumbuhnya kemandirian ekonomi negara yang disertai dengan adanya kontraksi sosial
ekonomi masayrakat dan marginalisasi peran pemerintah, case study yang diangkat
oleh penulis dalam hal ini adalah pengaruh Carefour terhadap perkembangan pasar
tradisional di Jogja. Perkembangan Carefour yang merupakan bagian dari foreign
direct investment dan merupakan bagian integral dari globalisasi ekonomi telah mampu
memberikan pengaruh signifikan dalam pembentukan kharakter masyarakat.
Sejalan dengan hal tersebut, berdirinya carefour di Jogja mampu memberikan
beberapa efect yang sekiranya tidak sejalan dengan teori bahwa MNC sebagai
pengejawantahan globalisasi ekonomi akan mampu mengangkat kesejahteraan di sela
infiltrasi modernisasi. Menjadi hal yang kontras ketika terjun di lapangan akan didapati
beberapa pasar tradisional mengalami penurunan pangsa pasar karena pengaruh dari
berdirinya Carefour tersebut, meskipun pada dasarnnya telah terdapat segmentasi
market.
 Berpijak dari hasil penelitian, penulis memberikan kesimpulan bahwa
penurunan pangsa pasar dan income dari pasar tradisional dipengaruhi dari pbeberapa
hal, antara lain pola masyarakat telah terkontruksi menjadi pola yang lebih modern,
dalam artian pola kerja dan pola konsumsi telah jauh berbeda dibanding dengan
konstruksi sebelum globalisasi secara masiv datang. Hal ini akan mempengaruhi
lifestyle dan pola kerja yang juga akan memaksa berubahnya pola konsumsi masyarakat
mengikuti pola kerja tersebut, akibatnya frekuensi masyarakat untuk berbelanja di tiap
pagi dan tiap hari akan berubah menyesuaikan proporsi kerja yang sebagian besar tidak
akan memberikan kesempatan untuk belanja pagi dan akhirnya merubah perubahan
sasaran pasar dari pasar tradisional ke pasar modern (Carefour). Disamping hal
tersebut, pelayanan dan kualitas akan sangat mempengaruhi sejauh mana pasar tersebut
akan bertahan dan akan mempengaruhi kuantitas konsumen, meskipun disebutkan
diawal, bahwa telah ada segmentasi konsumen untuk kedua jenis apsar tersebut.
Disisi lain, regulasi yang diterapkan pemerintah sebagai regulator untuk
memaksa MNC tetap menjalan fungsinya nampaknya juga kuirang diterapka. Trickle
down effect sebagai bagian dari fungsi Foreign Direct Investment dan Corporate Social
Responsibilty dalam kerangka fungsi MNC dalam mengembangkan masyrakat juga
kurang terlaksana jika berpijak dari hasil penelitian yang penulis angkat. Hal ini
kemudian membuktikan bahwa dalam beberapa hal, fungsi fungsi MNC dalam hal ini
Carefour menjadi minim terlaksana karena regulasi yang seharusnya menjadi rel
sehingga fungsi tersebut berjalan sebagaimana mestinya kurang dijalankan bahkan
dalam implementasinya, proses surveillance sukar dijalankan.