Judul Praktikum
II. Hari/ Tanggal Praktikum : Kamis, 20 November 2014 pukul 10.00 WIB.
III. Selesai Praktikum
V. Kajian Teori
Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama
lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud
padat.
Contoh: asam butirat, asam palmitat dan asam stearat.
Asam lemak tidak jenuh (ada ikatan rangkap)
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari
satu ikatan dua tidak lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak
ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung
berbentuk lemak.
Contoh:
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
Asam lemak tidak jenuh memiliki titik lebur yang lebih rendah
dibandingkan asam lemak jenuh. Contohnya, asam lemak jenuh C 18
(asam stearat) memiliki titih didih 70 oC; suatu bentuk monoenoat (asam
oleat) melebur pada 13 oC dan suatu bentuk dienoat (asamlinoleat) pada 5oC.
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,
tetapi
larut
dalam
pelarut
organik
non-polar,
misalnya dietil
karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak
yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.
Berikut adalah gambar struktur trigliserida dengan gliserol sebagai rantai utama
yaitu:
Indikator kerusakan minyak antara lain adalah angka peroksida dan asam
lemak bebas. Angka peroksida menunjukkan banyaknya kandungan
peroksida di dalam minyak akibat proses oksidasi dan polimerisasi. Asam
lemak bebas menunjukkan sejumlah asam lemak bebas yang dikandung oleh
minyak yang rusak, terutama karena peristiwa oksidasi dan hidrolisis
(Sudarmadji, 1982). Syarat baku mutu minyak goreng dari Departemen
Perindustrian diberikan pada tabel 1.
Tabel syarat mutu minyak goreng(Departemen Perindustrian 1992, SII-000392).
CH
CH
R' + O
C
H
C
H
Faktor penyebab ketengikan dalam lemak dibagi atas tiga golongan yaitu ;
1. Ketengikan oleh oksidasi (oxidative rancidity)
2. Ketengikan oleh enzim (enzymatic rancidity)
3. Ketengikan oleh proses hidrolisa (hidrolitic rancidity)
Penentuan Asam Lemak Bebas (%FFA)
c. Bilangan/Angka Peroksida
Bilangan peroksida adalah bilangan atau angka yang penting untuk
menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak
jenuh dapat mengikat oksigen pada ikatan rangkapnya dan membentuk
senyawa peroksida. Jumlah peroksida ini dapat ditentukan dengan Iodometri,
yaitu berdasarkan pada reaksi antara alkali iodida dalam larutan asam dengan
ikatan oksigen sebagai peroksida. Iod yang dibebaskan pada ikatan ini
kemudian dititrasi dengan larutan natrium thiosulfat (Na2S2O3). Berikut adalah
rumus untuk mengitung bilangan peroksida:
Keterangan :
V : jumlah mL Na2S2O3 0,01 N untuk titrasi blanko
V1 : jumlah mL Na2S2O3 0,01 N untuk titrasi sampel
N : normalitas larutan jumlah mL Na2S2O3 0,05 N
W :berat sampel (gram)
Ketengikan oksidatif merupakan ketengikan yang disebabkan oleh
oksidasi oksigen diudara secara spontan jika bahan yang mengandung minyak
dan lemak dibiarkan kontak dengan udara. Minyak atau lemak yang mudah
mengalami oksidasi spontan adalah yang mengandung asam lemak tidak
R'
Nama Alat:
Jumlah:
Gelas kimia 50 mL
1 buah
Erlenmeyer
3 buah
Buret
2 buah
Neraca analitik
1 buah
Pipet tetes
secukupnya
Gelas kimia 50 mL
1 buah
Nama Bahan:
Jumlah :
secukupnya
secukupnya
Larutan KI jenuh
secukupnya
Larutan amilum 1 %
secukupnya
secukupnya
secukupnya
Indicator PP
secukupnya
Bahan
No
1.
Prosedur Percobaan
Penentuan Bilangan Peroksida
3 gram minyak jelantah
-dimasukkan dalam erlenmeyer
- ditambah 30 ml larutan asam asetat kloroform
- digoyangkan sampai bahan terlarut
-ditambah 0.5 ml KI jenuh
-diamkan selama 20 menit sesekali di goyang
-ditambah 30 ml aquades
- dititrasi dengan Na2S2O3 0.05 N
d
Warna kuning hampir hilang
-ditambah 0,5 ml pati 1%
-dititrasi dengan Na2S2O3 0.01 N sampai jernih
-diulangi untuk larutan blangko
Volume Na2S2O3
Hasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi
Kesimpulan
Sebelum:
-Minyak
coklat kehitaman
- Asam asetat-Kloroform:
-CH3(CH2)14COOH
minyak
(aq)+2KI(aq) I2+
jelantah=291,437
2CH3(CH2)14COH(aq)+ 2
meq
KOH(aq)
-Berdasarkan angka
Tidak berwarna
peroksida yang
diperoleh
Sesudah :
menunjukkan bahwa
- Minyak+asam asetat-
minyak jelantah
kloroform: 2 fasa
Fasa atas: Kuning jernih
Fasa bawah: Kuning
kecoklatan
yang digunakan
sebagai sampel
berkualitas buruk.
+KI+aquades: Larutan
coklat
- Angka peroksida
menunjukkan kualitas
minyak
:larutan kuning
-Setelah dititrasi: larutan
tidak bewarna
- Didapatkan Volume
Na2S2O3 titrasi :
0,3 mL
2.
Sebelum:
Didapatkan asam
lemak bebas
(FFA) sebesar
- Indikator PP :tidak
42,926 %
berwarna
- NaOH :tidak berwarna
- CH3(CH2)14COOH (aq)+
Sesudah:
NaOH(aq)
CH3(CH2)14COONa(aq)+
H2O(l)
merah bata
- Volume NaOH titrasi :
V 1: 1,4 mL
V 2: 1,3 mL
V 3: 1,4 mL
Larutan Blanko
- Aquades+Alkohol+aquades
+PP: tidak berwarna
Setelah titrasi: merah muda
- Volume titrasi NaOH:0,1
mL
=291,437 meq
x 100 %
= 42,926 %
kelapa
X. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Angka peroksida (AP) yang diperoleh dari percobaan adalah 291,437 meq.
Sedangkan angka peroksida menurut teori sebesar 6 meq. Angka peroksida
yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa minyak tersebut tidak layak
dikonsumsi.
2. Penentuan asam lemak bebas (FFA) yang diperoleh dari percobaan adalah
42,926 %. Sedangkan ambang batas minyak yang baikmenurut teori
2 %.
Hal ini menunjukkan bahwa minyak ini telah dipakai untuk memasak dan
tidak layak untuk diapakai kembali.
XI.
Jawaban Pertanyaan
1. Tuliskan semua reaksi yang menyertai uji asam lemak pada
percobaan ini!
a.
C
H
C
H
R'
+ O
Monoksida
CH
+ HC
d.
R'
Pada struktur minyak memiliki struktur ikatan rangkap pada rantai karbon
C, dengan adanya proses pemanasan minyak dapat merubah menjadi lemak
yang strukturnya tidak memiliki ikatan rangkap pada rantai karbon C.
Lemak umumnya disusun oleh asam lemak rantai panjang yang memiliki
ikatan tunggal atau jenuh sedangkan minyak banyak disusun oleh asam
lemak rantai panjang dengan ikatan rangkap atau tak jenuh
.
XII.
Daftar Pustaka
Minyak+asam asetat-kloroform+KI
jenuh
Minyak+asam asetat-kloroform+KI
jenuh+aquades
Larutan Blangko
Aquades +asam asetat-kloroform+KI
jenuh+aquades
Lampiran Perhitungan
Penentuan angka peroksida
Rumus :
Angka Peroksida =
Blanko (mL)
8,5
0,3
8,2
8,4
0,3
8,1
8,5
0,3
8,2
V Na2S2O3
= 8,5 mL
=
=
= 282,515 ml.N/ gram
V Na2S2O3
= 8,4 mL
=
=
= 279,192 ml.N/ gram
V Na2S2O3
= 8,5 mL
=
=
= 282,606 ml.N/ gram
X 100%
Blanko (mL)
1,4
0,1
1,3
1,3
0,1
1,2
1,4
0,1
1,3
V NaOH
= 1,4 mL
=
x 100 %
= 43,38 %
V NaOH
= 1,3 mL
=
x 100 %
= 42,03 %
V NaOH
= 1,4 mL
=
x 100 %
= 43,37 %
= 42,926 %