Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN CA PARU

Suatu paparan atau inhalasi


berkepanjangan suatu zat
yang bersifat karsinogenik

Individu yang beresiko tinggi :


1. kebiasaan merokok
2. para perokok pasif
3. terpapar polusi udara
4. terpapar zat karsinogen
5. rendahnya konsumsi terhadap
betakarotene, selenium, dan vitamin A
6. genetik
7. Seseorang dengan penyakit paru
obstruktif kronik dan tuberkulosis

Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau
epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak
normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal.

Kategori 1:
Karsinoma sel
skuamosa
(epidermoid)~

Kategori 2 :
Adenokarsinoma

MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala Awal
Stridor lokal dan dispnea ringan
2. Gejala sistemik
a. Batuk
b. Hemoptisis
c. Anoreksia
d. Lelah, berkurangnya berat badan.
e. Sakit kepala , nyeri dada , bahu
dan bagian punggung
f. Nafas sesak ( pendek )

Kategori 3 :
Karsinoma bronkoalveolus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Foto thorax posterior


anterior (PA) dan leteral serta
Tomografi dada
Bronkhografi.
Sitologi
Pemeriksaan fungsi paru
dan GDA
Bronkoskopi
Biopsi Trans Torakal
(TTB)
Torakoskopi
Mediastinosopi

Kategori 4:
Karsinoma sel kecil

Kategori 5 :
Karsinoma sel besar

PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pembedahan
2. Radiasi
3. Kemoterapi

ASUHAN KEPERAWATAN TB PARU

1.
2.
3.
4.
5.

PENGKAJIAN
Identitas
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan diagnostik
Pola fungsi kesehatan

NOC
Respiratory status:
ventilation
Kerusakan pertukaran gas
NIC : Airway management
1. Kaji frekuensi, kedalaman
pernafasan dan ekspansi
dada.
2. Tinggikan kepala dan bantu
mengubah posisi (posisi
semi fowler)
3. Kolaborasi dengan
memberikan oksigen sesuai
indikasi
4. Ajarkan pasien
menggunakan pernapasan
lambat dan dalam.
5. Jelaskan pada klien
etiologi/faktor pencetus
sesak
6. Ajarkan dan anjurkan
melakukan batuk efektif,
nafas dalam

NOC
Respiratory status:
ventilation
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
NIC : Airway management
1. Ajarkan dan anjurkan
melakukan batuk efektif,
nafas dalam
2. Kaji frekuensi, kedalaman
pernafasan dan ekspansi
dada
3. informasikan pada klien
dan keluarga tentang
penggunaan alat O2
4. Kolaborasi dengan
memberikan oksigen sesuai
indikasi
5. Tinggikan kepala dan bantu
mengubah posisi (posisi
semi fowler
6. identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan
nafas buatan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif, berhubungan dengan peningkatan jumlah/perubahan mukus
/viskositas sekret, kehilangan fungsi silia jalan nafas, meningkatnya tahanan jalan nafas.
2. Nyeri berhubungan dengan agen injuri biologi
3. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan suplai O2 akibat perubahan sruktur
alveoli.
4. Intolerasnsi aktivitas berhubungan dengan ketidakefektipan sirkulasi oksigen
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
makanan yang kurang

NOC
Level nyeri
Kontrol nyeri
Nyeri Akut
NIC : Pain Management
1. Kaji nyeri dengan
PQRST
2. Ajarkan tehnik nonfarmakologi
3. Tingkatkan
istirhat/posisi nyaman
4. Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
5. Kolaborasi : pemberian
analgesik

NOC
Nutritional status: nutrient

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
NIC : Nutrition
Management
a. Monitor tanda - tanda
malnutrisi.
b. Jelaskan pentingnya
diet dan program
latihan yang
dianjurkan.
c. pasien dengan nafsu
makan menurun,
tawarkan makan yang
biasa dimakan.
d. Jika klien anoreksi dan
muntah karena efek
samping obat-obatan,
berikan cairan setiap
hari dengan sedikit
gula

NOC
Nutritional status: nutrient
Intoleransi aktivitas
NIC : Toleransi aktivitas
a. Periksa tanda vital
sebelum dan setelah
aktivitas, khususnya
bila klien
menggunakan
vasodilator dan obatobat diuretik
b. Catat respons
kardiopulmonal
terhadap aktivitas,
takikardi, diritmia,
dispnea berkeringat
dan pucat.
c. Evaluasi peningkatan
intoleran aktivitas
d. Implementasi program
rehabilitasi jantung

WOC
Rokok

Pekerjaan/ Polusi

Fibrosis Paru

Kanker Paru

Nyeri
Akut

Ulserasi
Bronkus

Metaplasi sel
skuamosa pada
bronkus

Reaksi radang
pada bronkus

Obstruksi
Bronkus

Penumpukan
sekret

Empisema

batuk

Gangguan
pertukaran
gas

anoreksia

Intake
Menurun
Ketidakseimbangan Nutrisi:
Kurang dari kebutuhan tubuh

Infektif bersihan
jalan nafas

O2 ke jaringan
menurun

Kelemahan/
letih

Intoleransi
aktifitas

DAFTAR PUSTAKA

1. Elizabeth, J. Corwin.2008. Buku Saku Patofisiologis. Jakarta: ECG


2. Price, Sylvia A and Wilson, Lorraine M. 1988. Patofisiologi. Konsep
Klinik Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.
3. Suryo, Joko. 2010. Herbal Penyembuhan Gangguan Sistem
Pernapasan. Yogyakarta: B First
4. Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi
3. Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
5. Underwood, J.C.E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. Edisi 2.
EGC:Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai