Keterampilan
Penyegaran
Manajemen
Bayi
Anak
Tinjauan Pustaka
Masalah
Istimewa
Remaja
Lansia
Dewasa
Bumil
Deskripsi: Anak laki-laki, 13 bulan, BB: 10 kg, BAB cair 4x, muntah 8x sejak tadi pagi. BAB cair,
menyemprot, berbau asam. Anak rewel, minta minum terus, makan dan minum tidak bisa.
Tujuan: menegakkan diagnosis diare akut beserta etiologinya, derajat dehidrasi, dan manajemen
kasus.
Bahan bahasan:
Cara membahas:
Data pasien:
Tinjauan
Pustaka
Diskusi
Riset
Presentasi dan
diskusi
Nama: An. R
Kasus
Email
Usia: 13 bulan
Audit
Pos
Telp: -
Terdaftar sejak: -
1. Subyektif: Orang tua pasien mengeluh adanya diare dan muntah pada anak, memungkinkan masalah
bersumber pada sistem pencernaan. Kebiasaan makan dan minum yang tidak berubah, menandakan
adanya faktor eksogen sebagai sumber masalah. Adanya demam yang tidak tinggi pada hari
sebelumnya memungkinkan masalah ini merupakan suatu infeksi dari saluran cerna yang akut (< 14
hari). Dari karakteristik diare yang diceritakan oleh orang tua, menjurus pada suatu diare yang
disebabkan oleh virus, dimana memang memiliki prevalensi yang tinggi pada anak. Penilaian derajat
dehidrasi penting dilakukan untuk manajemen terapi selanjutnya. Pada pasien didapatkan tanda-tanda
dehidrasi ringan sedang yang disertai dengan indikasi dilakukan perawatan berupa anak tidak dapat
makan dan minum.
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan jasmani menunjukkan adanya suatu derajat dehidrasi ringan-sedang pada anak.
Pemeriksaan laboratorium berupa darah dan feses tidak absolute dibutuhkan dalam kasus. Pada kasus
ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis (diare menyemprot, tanpa darah dan lendir, berbau asam, adanya perianal rash, disertai
tanda dehidrasi)
Usia anak sesuai dengan prevalensi penyakit
Diare merupakan penyakit yang umum dan data dari anamnesis orang tua dapat dipercaya
3. Assessment : dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis bahwa pasien menderita
gastroenteritis akut disertai dehidrasi ringan-sedang yang belum terkoreksi. Dengan anak tidak dapat
makan dan minum, sedangkan dibutuhkan suatu penanganan perbaikan atau koreksi cairan dan elektrolit
maka pada pasien dilakukan tindakan perawatan di RS.
4. Plan:
Diagnosis: penegakkan diare virus dapat ditunjang dengan pemeriksaan darah dan feses lengkap.
Namun, pada kebanyakan kasus hal ini tidak diperlukan mengingat dari segi klinis diagnosis sudah cukup
memadai. Pemeriksaan elektrolit dalam keadaan dehidrasi perlu dilakukan, namun karena keterbatasan
fasilitas dan dari segi biaya, dapat tetap diterima. Upaya diagnosis sudah cukup optimal.
Pengobatan: pengobatan didasari oleh pedoman diare WHO melalui Lintas Diare.
Pendidikan: dilakukan kepada orang tua atau care giver untuk membantu proses penyembuhan dan
pemulihan, untuk itu pada tahap awal dilakukan pengarahan secara sistematis. Anjurkan keluarga
berkonsultasi untuk menghadapi penyakit tanpa kekhawatiran yang berlebih.
Rujukan: direncananakan jika proses penyakit berlanjut dan atau terjadi komplikasi atau tidak respon
terhadap pengobatan.
Kontrol: pasien perlu melakukan kontrol ulang 1 minggu setelah pulang dari perawatan untuk menjamin
kesembuhan yang optimal.
Kegiatan
Periode
Edukasi hygiene
Kunjungan pertama
Pemantauan pengobatan
berdasarkan Lintas Diare