Anda di halaman 1dari 5

Portfolio Kasus Gastroenteritis Akut ec Susp Viral Dengan Dehidrasi Ringan-Sedang

Topik: Gastroenteritis Akut ec Susp viral dengan dehidrasi ringan-sedang


Tanggal (kasus): 22 Juli
Dr. Internsip: dr. Indika Royani Saragi
2012
Tangal presentasi: 28
Pendamping: dr. I Nyoman Gustama & dr. Nia Andra Shita
Agustus 2012
Tempat presentasi: Aula RS Bhayangkara Polda Lampung
Obyektif presentasi:
Keilmuan
Diagnostik
Neonatus

Keterampilan

Penyegaran

Manajemen
Bayi

Anak

Tinjauan Pustaka

Masalah

Istimewa

Remaja

Lansia
Dewasa

Bumil

Deskripsi: Anak laki-laki, 13 bulan, BB: 10 kg, BAB cair 4x, muntah 8x sejak tadi pagi. BAB cair,
menyemprot, berbau asam. Anak rewel, minta minum terus, makan dan minum tidak bisa.
Tujuan: menegakkan diagnosis diare akut beserta etiologinya, derajat dehidrasi, dan manajemen
kasus.
Bahan bahasan:
Cara membahas:
Data pasien:

Tinjauan
Pustaka
Diskusi

Riset
Presentasi dan
diskusi
Nama: An. R

Kasus
Email
Usia: 13 bulan

Audit
Pos

Nama RS: Bhayangkara Polda


Lampung
Data utama untuk bahan diskusi:

Telp: -

Terdaftar sejak: -

1. Diagnosis/ Gambaran Klinis:


GEA ec susp viral dengan dehidrasi ringan sedang. Satu hari SMRS os subfebris, sejak pagi BAB cair 4x,
muntah 8x, tidak dapat makan dan minum, anak rewel, minta minum terus.
2. Riwayat Pengobatan:
Saat demam, ibu memberikan obat penurun panas sirup. Saat diare dan muntah hanya diberikan cairan
rumah tangga.
3. Riwayat kesehatan/ Penyakit:
Anak mengalami demam yang tidak tinggi sejak kemarin. Pagi ini anak mengalami diare dan muntah
yang menyebabkan anak tidak dapat makan dan minum. Karakteristik tinja anak seperti infeksi oleh
virus, yakni menyemprot, berbau asam, tanpa disertai darah dan lender. Anak rewel dan minta minum
lebih banyak dari biasanya.
4. Riwayat keluarga:
Riwayat sakit serupa pada keluarga disangkal.
5. Riwayat pekerjaan:
Pasien belum sekolah, aktivitas pasien memasuki masa aktif dimana pasien sering memasukkan benda
asing ke dalam mulut.
6. Lain-lain :
Kondisi lingkungan fisik dan sosial untuk mencari sumber masalah.
Daftar Pustaka:
a. Nelson textbook of pediatric, Ed 18, bab 16-The Digestive System
b. Buku Saku Petugas Kesehatan, Depkes RI, 2011

c. Pediatricia, FK-UGM, bagian V-Gastroenterologi


Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis diare akut dengan berbagai macam etiologi
2. Menilai derajat dehidrasi pasien diare khususnya anak-anak
3. Regimen terapi diare pada anak di tingkat rumah tangga-rumah sakit
4. Manfaat kerjasama dengan sistem rujukan
5. Manajemen terpadu diare melalui Lintas Diare
6. Edukasi untuk pencegahan
7. Mengevaluasi komorbiditas pasien diare
8. Edukasi tentang penyakit pasien dan kepatuhan berobat kepada orang tua

1. Subyektif: Orang tua pasien mengeluh adanya diare dan muntah pada anak, memungkinkan masalah
bersumber pada sistem pencernaan. Kebiasaan makan dan minum yang tidak berubah, menandakan
adanya faktor eksogen sebagai sumber masalah. Adanya demam yang tidak tinggi pada hari
sebelumnya memungkinkan masalah ini merupakan suatu infeksi dari saluran cerna yang akut (< 14
hari). Dari karakteristik diare yang diceritakan oleh orang tua, menjurus pada suatu diare yang
disebabkan oleh virus, dimana memang memiliki prevalensi yang tinggi pada anak. Penilaian derajat
dehidrasi penting dilakukan untuk manajemen terapi selanjutnya. Pada pasien didapatkan tanda-tanda
dehidrasi ringan sedang yang disertai dengan indikasi dilakukan perawatan berupa anak tidak dapat
makan dan minum.
2. Objektif:
Hasil pemeriksaan jasmani menunjukkan adanya suatu derajat dehidrasi ringan-sedang pada anak.
Pemeriksaan laboratorium berupa darah dan feses tidak absolute dibutuhkan dalam kasus. Pada kasus
ini diagnosis ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis (diare menyemprot, tanpa darah dan lendir, berbau asam, adanya perianal rash, disertai
tanda dehidrasi)
Usia anak sesuai dengan prevalensi penyakit
Diare merupakan penyakit yang umum dan data dari anamnesis orang tua dapat dipercaya
3. Assessment : dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis bahwa pasien menderita
gastroenteritis akut disertai dehidrasi ringan-sedang yang belum terkoreksi. Dengan anak tidak dapat
makan dan minum, sedangkan dibutuhkan suatu penanganan perbaikan atau koreksi cairan dan elektrolit
maka pada pasien dilakukan tindakan perawatan di RS.

4. Plan:
Diagnosis: penegakkan diare virus dapat ditunjang dengan pemeriksaan darah dan feses lengkap.
Namun, pada kebanyakan kasus hal ini tidak diperlukan mengingat dari segi klinis diagnosis sudah cukup
memadai. Pemeriksaan elektrolit dalam keadaan dehidrasi perlu dilakukan, namun karena keterbatasan
fasilitas dan dari segi biaya, dapat tetap diterima. Upaya diagnosis sudah cukup optimal.
Pengobatan: pengobatan didasari oleh pedoman diare WHO melalui Lintas Diare.
Pendidikan: dilakukan kepada orang tua atau care giver untuk membantu proses penyembuhan dan
pemulihan, untuk itu pada tahap awal dilakukan pengarahan secara sistematis. Anjurkan keluarga
berkonsultasi untuk menghadapi penyakit tanpa kekhawatiran yang berlebih.
Rujukan: direncananakan jika proses penyakit berlanjut dan atau terjadi komplikasi atau tidak respon
terhadap pengobatan.
Kontrol: pasien perlu melakukan kontrol ulang 1 minggu setelah pulang dari perawatan untuk menjamin
kesembuhan yang optimal.
Kegiatan

Periode

Edukasi hygiene

Kunjungan pertama

Laboratorium darah dan


feses

Sekali waktu bila


memungkinkan

Hasil yang diharapkan


Mencari sumber masalah dan mencegah
diare berulang
Parameter laboratorium semuanya
membaik

Pemantauan pengobatan
berdasarkan Lintas Diare

Setiap kali kunjungan

Sesuai dengan program Lintas Diare

Anda mungkin juga menyukai