Tujuan Percobaan
1. Mengamati pertumbuhan bakteri dan jamur yang diinokulasi
dengan metode dan media tertentu.
2. Mengetahui sifat dari masing-masing biakan bakteri.
II.
Teori Dasar
Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
Laporan mikrobiologi D7
Page 1
b. Goresan kuadran
c. goresan radian
d. goresan sinambung
Metode sebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam
cawan petri dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan untuk
menginokulasikan penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Pada beberapa
cawan petri akan muncul koloni-koloni yang terpisah.
Laporan mikrobiologi D7
Page 2
Metode tuang
Inokulasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar
melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada
suatu saat hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
Metode tusuk
Metode tusuk yaitu metode yang digunakan untuk medium tegak, yang
dilakukan dengan cara menusukkan ujung jarum yang didalamnya terdapat
inoculum dan dimasukkan kedalam media.
2. Macam-macam Media
Nutrient Agar
Nutrient Agar (NA) adalah suatu medium berbentuk
padat yang
Nutrient Broth
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair.
Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar dengan Nutrient Broth yaitu
nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth berbentuk cair. Susunan kimia
sama-sama sintetik.
Komposisi Nutrient Broth
5 g pepton
air distilasi/aquadest
3 g ekstrak daging
Page 3
Pinpoint/ small
moderate
Large
Punctiform (kecil)
(sedang)
(besar)
(titik)
Pigmentasi: mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen
intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler
yangdapat terlarut dalam media.
Karakteristik optik: diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati
koloni.
Opaque (tidak dapat ditembus cahaya),Translucent (dapat ditembus cahaya
sebagian), Transparant (bening).
Bentuk : Circular, Irregular, Raised, Spindle , Convex, Filamentous, Umbonate,
Rhizoid
Permukaan : Halus mengkilap, Kasar, Berkerut, Kering seperti bubuk
b. Pertumbuhan pada Agar miring
Prinsip pembuatan medium agar miring adalah mengkulturkan 1 jenis
mikroba secara murni, dan menumbuhkan 1 jenis mikroba
Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan mikroba pada medium agar
miring.
Laporan mikrobiologi D7
Page 4
Cara penanamannya adalah dengan menusukkan jarum inoculum kedalam media agar
tegak.
Perbedaannya dilihat dari ciri-ciri:
o Ciri-ciri koloni berdasarkan bentuk
o Ciri-ciri koloni berdasarkan kebutuhan O2
d. Pertumbuhan pada Media cair
Media cair adalah salah satu cara membiakkan mikroba, medium ini
berbentuk cair yang dapat digunakan untuk menumbuhkan atau membiakan suatu
mikroba.
Media cair dapat bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak,
tergantung kebutuhan.
III.
Bahan
Laporan mikrobiologi D7
Page 5
IV.
Tissue
Lap meja
Prosedur Percobaan
1. Pembuatan plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam tabung
Spiritus dinyalakan lalu diatur nyala api sehingga diperoleh nyala api biru
2. Teknik inokulasi pada plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair
a. Inokulasi pada plat agar
Pada permukaan luar cawan petri steril dibuat empat area plat agar
dengan menggunakan spidol. Inokula diambil dengan jarum ose
bundar kemudian pada setiap bagian dari plat agar diinokulasikan
bakteri dengan goresan yang rapat.
b. Inokulasi pada agar miring
Inokula diambil dengan jarum ose bundar kemudian pada media
diinokulasikan bakteri dengan cara goresan yang rapat secara zigzag
dimulai dari bagian bawah sampai bagian atas media agar miring.
c. Inokulasi pada agar tegak
Inokula diambil dengan jarum ose lurus kemudian pada media
diinokulasikan bakteri. Pada media ditusukkan jarum ose tepat pada
Laporan mikrobiologi D7
Page 6
Nama
Warna
Warna
Letak
Bakteri
Media
Koloni
Pertumbuhan
Nutrient
Eschericia
Kuning
agar
coli
keruh
Putih
Di bagian
permukaan atas
(tegak 1)
dan bawah
pertumbuhan
bakterinya merata
Nutrient
Eschericia
Kuning
agar
coli
keruh
Putih
Dipermukaan atas
lebih tebal
(tegak 2)
bakterinya
dibanding
permukaan bawah
Laporan mikrobiologi D7
Page 7
Ket. Gambar
Nutrient
Eschericia
Kuning
agar
coli
keruh
Putih
Di bagian atasnya
pertumbuhan
(miring 1)
bakteri tipis, di
bagian bawah
terlihat
pertumbuhan
bakteri tebal,
pertumbuhan
tidak merata
Nutrient
Eschericia
Kuning
agar
coli
keruh
Putih
Permukaan
bawah dan atas
(miring 2)
rata
pertumbuhannya
Kuning
(Nutrient
keruh
coli
Putih
Pertumbuhan
bakteri terlihat
Broth)
jika tabung
dikocok
Plat agar
Eschericia
Kuning
Putih
Diseluruh ruang
campur
coli
keruh
kekuningan
terdapat bakteri
(NA)
yang tercampur
rata
Plat agar
Eschericia
Kuning
gores
coli
keruh
Putih
Bakteri terlihat
jelas dalam garis
(NA)
Laporan mikrobiologi D7
goresan zigzag
Page 8
Plat agar
Eschericia
Kuning
oles (NA)
coli
keruh
Putih
Bakteri terlihat
jelas pada area
yang terkena
olesan
Plat agar
S. aureus
Kuning
kuning
koloni bakteri
gores
kecoklatan
kecoklatan
banyak/tebal
(NA)
bening,
koloni bakteri
memadat
lebih tipis
dbanding no. 1
koloni bakteri
sedikit/tipis
koloni bakteri
sedikit/tipis tetapi
lebih bnyak
daripada no. 3
S. aureus
( oles )
Kuning
kuning
Koloni bakteri
kecoklatan
kecoklatan
terdapat
bening,
dipermukaan
memadat
media,
penyebaran tidak
merata, tebal
Laporan mikrobiologi D7
Page 9
S. aureus
Kuning
putih
Koloni bakteri
kecoklatan
menyebar
bening,
diseluruh
memadat
permukaan media
dan paling
banyak terdapat
dibagian bawah
tabung reaksi
Agar
S. aureus
tegak
Kuning
putih
Koloni bakteri
kecoklatan
terdapat di
bening,
permukaan dan
memadat
berkumpul
dbangian tengah
tabung (tidak ada
yg menempel
ditabung), serta
berada sepanjang
bekas tusukan
Kuning
putih
Koloni bakteri
kecoklatan
berada
bening,
dipermukaan
cair
Laporan mikrobiologi D7
Page 10
untaian benang
halus
Agar
Pseudomona
Kuning
Putih
Bakteri merata,
miring
sedikit
banyak terdapat
aureuginosa
kecoklatan
di bagian bawah,
bentuk koloni nya
bulat
Agar
Pseudomona
Kuning
Putih
bakteri tidak
tegak
sedikit
terbentuk jelas,
aureuginosa
kecoklatan
namun banyak
tumbuh di bagian
atas
Kuning
Putih
terdapat benang-
sedikit
benang, larutan
aureuginosa
kecoklatan
tampak keruh,
banyak terdapat
bakteri di bagian
atas
Plat agar
Pseudomona
Kuning
Putih
bakteri tidak
(oles)
sedikit
merata, koloninya
aureuginosa
kecoklatan
berbentuk bulat,
banyak terdapat
di bagian 1 lalu 2,
3 dan 4
Laporan mikrobiologi D7
Page 11
Plat agar
Pseudomona
Kuning
Putih
bakteri tidak
(gores)
sedikit
tumbuh merata,
aureuginosa
kecoklatan
koloninya
berbentuk bulat,
banyak terdapat
di bagian 1 lalu 2,
3 dan 4
Plat agar
Pseudomona
Kuning
Putih
Tumbuh secara
(campur)
sedikit
merata, bakteri
aureuginosa
kecoklatan
berbentuk koloni
bulat
Memadat
(gores)
kuning
subtilis
Putih tebal
Goresan
berbentuk zigzag
bening
Memadat
(oles)
kuning
subtilis
Putih tipis
diatas permukaan
bening
Laporan mikrobiologi D7
Tersebar merata
Page 12
Memadat
Kuning
(campur)
kuning
bening
subtilis
Tersebar merata
bening
Agar
Bacillus
Memadat
Gumpalan
Diatas permukaan
tegak
subtilis
kuning
putih
dan ditengah
bening
Agar
Bacillus
Memadat
Gumpalan
Diatas permukaan
miring
subtilis
kuning
putih
ujung tabung
Cair
Serpihan
Tercampur
kuning
putih
serpihan
bening
bening
VI.
(terapung)
Pembahasan
Pada percobaan inokulasi dan peremajaan bakteri pada medium padat dan
cair ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan tempat yang
akan digunakan untuk penanaman bakteri. Tempat yang akan digunakan untuk
menanam bakteri harus bersih dan steril agar tidak terjadi kontaminasi pada
penanaman, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan hasil percobaan.
Mikroorganisme memiliki ukuran yang sangat kecil dan terdapat dimana-mana,
sehingga kita harus dapat menjaga kesterilan alat dan bahan yang akan digunakan.
Laporan mikrobiologi D7
Page 13
Laporan mikrobiologi D7
Page 14
Pada inokulasi ada 4 metode yang digunakan yaitu metode tusuk, tuang,
gores, dan oles. Semua metode ini bertujuan untuk mengamati koloni bakteri.
Pada ke empat metode ini, kita dapat mengamati kondisi bakteri yang dapat hidup
secara aerob dan anaerob fakultatif karena bakteri yang kita gunakan memiliki
kondisi hidup diantara aerob dan anaerob fakultatif. Sedangkan untuk bentuk dari
media yang akan digunakan yaitu ada 4 bentuk, diantaranya plat agar, agar miring,
agar tegak, dan media cair. Dari ke 4 bentuk media ini memiliki fungsi masingmasing, yaitu:
Plat agar
Media yang berbentuk plat agar menggunakan metode gores untuk
dahulu agar menjadi cair sehingga mudah untuk menuangkannya dalam tabung
reaksi atau cawan petri. Setelah menjadi cair, media harus didinginkan dahulu
maksimal sampai suhunya 400C supaya tidak membunuh bakteri yang akan
dibiakan, kecuali apabila tidak akan ditanamkan biakan langsung. Untuk
memindahkan media ke dalam cawan petri maupun tabung harus selalu dekat
dengan api agar keadaan steril pada alat dan media tetap terjaga, sehingga tidak
ada kontaminan. Untuk plat agar, agar miring, dan agar tegak, sebelum
ditanamkan biakan harus didiamkan terlebih dahulu supaya media benar-benar
padat, sehingga pada saat penggoresan atau penusukkan biakan tidak merusak
media.
Laporan mikrobiologi D7
Page 15
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu bacil (batang), coccus (bulat), dan
spirilum atau spiral. Bakteri yang berbentuk batang maupun coccus dibagi
menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil pembagiannya yaitu basil tunggal,
diplobasil, dan tripobasil. Coccus dibagi monococcus (satu buah bakteri berbentuk
kotak), diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur).
Khusus pada spiral hanya dibagi 2 yaitu, setengah melengkung dan tidak
melengkung.Bakteri juga dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik
pewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri
gram positif berwarna ungu dan bakteri negatif berwarna merah.
Ada beberapa macam bakteri yang kita gunakan dalam praktikum ini,
yaitu:
Escherichia coli
Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu jenis spesies utama bakteri
gram negatif.
E.coli pada media agar miring : bakteri tumbuh disekitar agar yang posisinya
miring mengikuti bentuk goresan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat
aerob. Pertumbuhan bakteri ini tumbuh banyak, seperti halnya pada media plat,
karena media miring ini memungkinkan tersentuh oksigen untuk mendapatkan
nutrisi bagi bakteri ini.
E. coli pada medium agar tegak : Pertumbuhan bakteri ditunjukan dengan adanya
bakteri yang melintang ke dalam media tegak, namun pertumbuhan bakteri diatas
permukaan media tegak lebih banyak, ini ditunjukkan karena bakteri yang bersifat
aerob bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen, sehingga penampakan bakteri
yang lebih banyak ada di atas permukaan media tegak.
E. coli pada agar medium medium cair : Pada media cair penampakan bakteri
ditunjukkan dengan keruhnya warna yang terjadi pada media cair, seperti halnya
pada media yang lain, pada media cair ini pun kebanyakan penampakan
pertumbuhan bakteri terjadi diatas permukaan media cair. Meskipun media ini
berbentuk cair, tapi bakteri ini tetap saja bergerak ke atas untuk mendapatkan
oksigen lebih banyak.
Laporan mikrobiologi D7
Page 16
E. coli pada plat agar : Pada penanaman inokula bakteri ini, ditunjukkan dengan
adanya penampakan bakteri di atas permukaan media, ini menunjukkan bahwa
bakteri ini bersifat aerob, bakteri menuju keatas untuk mendapatkan oksigen lebih
banyak. Pada media plat, pertumbuhan lebih banyak di banding dengan
pertumbuhan pada media yang lain, ini disebabkan karena luas permukaan sentuh
media plat dengan oksigen lebih banyak.
Staphylococcus aureus
Pada pewarnaan gram diketahui bahwa S. aureus berwarna ungu sehingga
termasuk bakteri gram positif. Pada pertumbuhannya di media S. aureus bakteri
ini bersifat anaerob fakultatif.
Staphylococcus aureus pada plat agar: Bakteri ini bersifat aerob dan anaerob
fakultatif. Bakteri aerob adalah organisme yang membutuhkan oksigen. Bakteri
anaerob fakultatif adalah organisme yang masih bisa hidup ditempat yang
mengandung oksigen. Jadi pada medium bentuk ini lebih banyak tumbuh karena
luas permukaan yang lebih luas daripada bentuk medium lainnya. Karena sifat itu,
bakteri ini dapat tumbuh baik di media plat, media miring, media tegak dan media
cair.
Staphylococcus aureus pada agar miring : Bakteri ini tumbuh diatas permukaan
agar sesuai dengan goresan yang diberikan diatas permukaan agar dan tidak ada
bakteri yang tembus ke bawah permukaan agar. Karena itu bakteri ini bersifat
aerob.
Staphylococcus aureus pada agar tegak: Bakteri ini tumbuh diatas permukaan
agar sampai ke dasar tabung sesuai dengan tusukan yang berikan. Karena itu
Laporan mikrobiologi D7
Page 17
Walaupun di media cair, bakteri ini tetap akan tumbuh. Karena bersifat anaerob
fakultatif dan bakteri ini tidak bergerak mendekati permukaan media.
Bacillus subtilis
Bacillus subtilis dalam pewarnaan gram termasuk ke dalam bakteri gram positif.
Bacillus subtilis pada plat agar : Bakteri ini tumbuh diatas permukaan media, ini
menunjukkan bahwa bakteri ini bersifat aerob. Pertumbuhan bakteri ini lebih
banyak dibandingkan dengan pertumbuhan bakteri di media lain ini disebabkan
karena luas permukaan sentuh media plat dengan oksigen lebih banyak.
Bacillus subtilis pada agar miring : Bakteri ini tumbuh di atas permukaan agar
miring sesuai dengan goresan yang dibentuk oleh praktikan. Warna bakteri ini
adalah putih dan bakteri ini memiliki sifat aerob. Padaagar miring ini,
pertumbuhan bakteri banyak sama halnya dengan pertumbuhan bakteri pada
media plat karena agar miring atau media miring ini memungkinkan tersentuh
pertumbuhan bakteri lebih banyak tumbuh di atas permukaan media tegak ini.
Bacillus subtilis pada media cair : Bakteri banyak tumbuh di atas permukaan
media cair ini dikarenakan bakteri bergerak ke atas untuk mendapatkan oksigen
lebih banyak.
Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri gram negative yang memiliki
pigmen warna jadi pertumbuhan relative lama untuk terlihat dengan mata.
Pseudomonas aeruginosa pada plat agar: Bakteri ini tumbuh berbentuk
bulat yang tumbuh di atas permukaan plat. Bakteri ini bersifat aerob. Aerob adalah
organisme yang membutuhkan oksigen. Pada media bentuk ini pertumbuhannya
Laporan mikrobiologi D7
Page 18
lebih banyak dibandingkan dengan media bentuk lain karena memiliki daerah
permukaan yang luas dan oksigennya banyak.
permukaan miring sesuai dengan goresan yang dibuat, ini menandakan bahwa
bakteri ini bersifat aerob.
Pseudomonas aeruginosa pada agar tegak : Bakteri tumbuh dipermukaan
atas agar sampai dasar tabung yang diberi tusukan, tapi lebih banyak di bagian
atas tabung, oleh karena itu bakteri ini bersifat aerob.
Pseudomonas aeruginosa pada media cair :
keseluruhan dari atas permukaan hingga dasar tabung tetapi banyak koloni bakteri
yang terbentuk diatas permukaan media NB. Warna bakteri adalah putihdan
memiliki sifat aerob.
Dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan, tidak ada kontaminan dalam
hasil inokulasi ini disebabkan karena menggunakan teknik aseptis dengan benar
sehingga tidak menimbulkan kontaminan pada hasil inokulasi.
VII.
Kesimpulan
E. coli adalah bakteri aerob, termasuk bakteri golongan gram negative,
warna bakteri putih. Pembiakan E. coli cocok di media plat agar dan
agar miring.
S. aureus adalah bakteri gram positif, yang memiliki sifat anaerob
fakultatif. Bentuk media yang cocok untuk menumbuhkan bakteri ini
adalah pada plat agar, media miring, media tegak, dan media cair.
P. aeruginosa adalah bakteri gram positif yang bersifat aerob, yaitu
sangat membutuhkan oksigen untuk mempertahankan hidup dan
pertumbuhannya. Bentuk medium yang cocok untuk menumbuhkan
bakteri ini yaitu pada plat agar, media miring, dan media cair.
B. subtilis adalah bakteri gram positif yang bersifat aerob. Bentuk
medium yang cocok untuk pertumbuhan bakteri ini yaitu pada plat
agar dan agar miring.
Laporan mikrobiologi D7
Page 19
D.
1994.
Dasar-Dasar
Mikrobiologi.
Jakarta:
Djambatan.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta:
Gramedia.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Laporan mikrobiologi D7
Page 20