Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang identik.
Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma
dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
Perhatikan pembehalan amitosis pembelahan sel amoeba pada gambar berikut.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sekali lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena
Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah.
Sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .
1. Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai
dengan:
1. Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian
kromosom mengganda membentuk kromatida.
2. Membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
3. Sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
4. Benang spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda mengatur diri
memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
5. Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menuju ke bidang
equator.
2. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan berhadap
hadapan .
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindle
3. Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama karena
memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
3. Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
1. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anaphase
3. Pada fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad kromosom ketika
berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n (diploid)
4. Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2. Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti
2.2.2.2
1.
2.
3.
4.
b.
1.
2.
3.
4.
Meiosis II
Meiosis II mirip dengan mitosis. Tahapan selengkapnya sebagai berikut.
Profase II
Pada fase awal, benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom. Pada fase ini
tidak terjadi proses penggandaan kromosom sehingga jumlah set kromosom tetap.
Metafase II
Kromosom mengumpul di daearah ekuator. Setengah kromosom mengarah ke kutub masingmasing. Sentromer terbagi dua, masing-masing mengarah ke kutu, sehingga tempat melekatnya
kromosom pada benang-benang sppindel , seperti pada mitosis.
Anafase II
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing.
Telofase II
Setelah kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah membran inti. Tiap tiap inti
mengandung n kromosom(sel haploid). Akhirnya diikuti oleh proses sitokinesis sehingga
seluruhnya terbentuk empat sel anak haploid.
Gambar Meiosis
Mitosis
Meiosis
Tahap pembelahan
Satu kali
Dua kali
Dua sel
Empat sel
Diploid (2n)
Haploid (n)
Tempat pembelahan
Sel tubuh
Sel kelamin
Gambar perbandingan
meiosis dan mitosis
Organ penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan jantan sebagai
buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah sepasang.
Didalam testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus seminiferus) dan pada dinding
saluran sebelah dalam itulah terjadi proses spermatogenesis. Pada bagian tersebut terdapat selsel induk sperma yang disebut spermatogonium. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi
spermatoist primer (sel sperma primer). Selanjutnya, satu spermatosit primer mengalami meiosis
I menjadi dua sel spermatosit sekunder (haploid). Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar, yang haploid. Mula-mula
spermatid berbentuk bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang berflagela dan dapat
bergerak aktif. Jadi, dari satu spermatosit primer akan dihasilkan dua spermatosit sekunder dan
akhirnya berbentuk 4 sel sperma.
Tahapan spermatogenesis adalah:
Terlihat pada Gambar pada Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan (reduksi) kromosom 2n n
Spermatogonium ( 2n) - spermatosit primer (2n) - jadi 2 spermatosit sekunder (n)
sedangkan pada miosis Ke 2 (gambar sebelah kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena dari n
-n
2 Spermatocyt II membelah mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya muncul ekor membentuk
spermatozoid ( n) yang berjumlah empat sel anakan sperma yang semua hidup
2. Proses Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari pada sperma
dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh sepasang ovarium atau kelenjar telur,
kiri dan kanan. Berbeda dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam
rongga tubuh, di sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan mitosis
sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit
primer membelah menjadi dua sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit
sekunder dan satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua sel yang tidak sama
besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang mengandung nukleus, kuning telur dan
sitoplasma sel. Sedangkan satu sel yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus
dan disebut badan kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk
dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II berbentuk 4 buah sel,
yaitu satu sel besar yang disebut ootid, dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan
kutub(polosit).
Ootid dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel lagi. Sementara
itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami degenerasi (penyusutan) dan tidak
berfungsi. Sehingga pada akhir proses oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum yang
fungsional. Satu sel ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur, sitoplasma, ribosom, dan
organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan demikian penting untuk proses
pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengelurakan sperma dengan
jumlah banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan satu ovum dalam setiap ovulasi.
Pada bebarapa mamalia misalnya tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat
menghasilkan ovum lebih dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium sebelah
kiri dan atau kanan atau secara bersaman.