5. STANDAR AUDIT
a. Standar Umum:
- Standar audit digunakan untuk menjaga kualitas kinerja auditor internal dan
hasil auditnya
- Standar audit tidak hanya menekankan pentingnya kualitas auditor internal
tetapi juga bagaimana auditor internal mengambil pertimbangan dan
keputusan
- Standar audit mencakup profesionalisme auditor internal, lingkup kerja,
Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan, dan Tindak lanjut hasil audit
b. Standar Profesionalisme Auditor Internal:
- Standar independensi: bersikap independen, bersikap jujur terhadap diri
sendiri, dan tidak menyalahgunakan informasi.
3
Standar keahlian:
Tanggung jawab Divisi SPI dalam rekrutmen, seleksi dan penugasan
tenaga auditor internal, Divisi SPI dapat menggunakan tenaga ahli dari
luar (outsourcing), dan menugaskan ketua tim auditor internal yang
berpengalaman dan ahli.
Tanggung jawab auditor internal meliputi kepatuhan kepada standar audit
dan kode etik audit internal, penguasaan atas pengetahuan dan
kecakapan, meningkatkan kemampuan komunikasi lisan dan tertulis, dan
memelihara kemampuan teknis audit.
Menjaga dan meningkatkan kemampuan dan kecermatan profesional
Menjaga tingkat kecermatan dan kewaspadaan terhadap kemungkinan
penyimpangan,
pemborosan,
ketidakefektifan
dan
kelemahan
pengendalian internal.
Format dan rencana susunan laporan hasil audit dan rencana distribusi
serta cara pengkomunikasiannya
e. Standar Pelaksanaan Audit:
- Auditor internal harus menggunakan prosedur dan teknik yang memadai
dalam pengumpulan, pemeriksaan, evaluasi dan analisis informasi, dan
dokumentasi hasil kerja sedemikian rupa.
- Pelaksanaan audit harus memastikan terdapat kehandalan dan kebenaran
informasi keuangan dan operasi Perusahaan; Kepatuhan terhadap kebijakan,
rencana kerja dan anggaran, prosedur dan peraturan perundang-undangan;
Keamanan aset Perusahaan; Efisiensi pemakaian sumber daya Perusahaan;
dan hasil keluaran sesuai dengan sasaran dan tujuan.
- Divisi SPI harus berkoordinasi dengan Komite Audit dan auditor eksternal
melalui rapat periodik dengan Komite Audit dan auditor eksternal,
Penyelarasan program audit, dan persamaan persepsi mengenai teknik,
metode dan terminologi audit.
Standar Pelaporan Audit
Auditor internal harus melaporkan hasil kerja audit mereka kepada auditee dan
pemberi tugas. Dalam menyampaikan laporan hasil audit, hal-hal yang harus
diperhatikan sbb :
Draft laporan hasil audit yang berisi hasil temuan, butir-butir kesimpulan dan
butir-butir rekomendasi di-review dan didiskusikan bersama dengan pimpinan dan
staf auditee untuk menghindari kesalahpahaman.
Laporan hasil audit harus mengungkapkan tujuan, lingkup kerja, hasil temuan dan
kesimpulan yang berupa opini auditor internal terhadap dampak temuan dari
aktivitas yang diaudit.
Laporan temuan harus bersifat objektif, jelas, singkat dan konstruktif
Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara auditee dan Auditor internal maka
perbedaan pendapat ini harus diungkapkan dalam laporan hasil audit.
Laporan harus direview dan disetujui oleh Kepala Divisi SPI untuk selanjutnya
didistribusikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Direksi dan
auditee terkait.
Kode Etik
Auditor harus mematuhi standar perilaku sesuai ketentuan Kode Etik. Pelanggaran
terhadap Kode Etik dapat mengakibatkan diberikannya sanksi terhadap auditor
berupa peringatan, diberhentikan dari dari tugas audit dan atau diberhentikan dari
Perusahaan.
Standar Prilaku
Integritas auditor internal menghasilkan kepercayaan dan menyediakan dasar untuk
kehandalan penilaian dengan kriteria:
-
menghormati dan mendukung nama baik Perusahaan dari sisi hukum ataupun
etika.
Mekanisme Pelanggaran
- Tindaklanjut Pelanggaran atas Kode Etik :
- Penggolongan Pelanggaran dari beratnya pelanggaran yaitu ringan, menengah
dan berat dan diberi sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran.
- Penentuan tingkat pelanggaran dan sanksi melalui forum rapat khusus
- hasil penentuan tingkat pelanggaran dan sanksi yang akan dijatuhkan dilaporkan
kepada Direktur Utama.